You are on page 1of 28

PROFIL

AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH

Jl. Raya Surabaya – Malang KM.42


Kepulungan Gempol Pasuruan
67155
Telp/Fax. (0343) 634844 - 635177
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan di bidang pendidikan sebagaimana halnya dalam GBHN merupakan


bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional tersebut
dilaksanakan terkait erat dengan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana
upaya dalam mewujudkan pembangunan kualitas sumber daya manusia, dalam era globalisasi,
era informasi dan era perdagangan bebas, Sumber Daya manusia dan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi menjadi sangat sentral dan strategis dalam arti merupakan kunci pokok untuk
keberhasilan atau menunjang suatu negara dalam memajukan, memakmurkan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Dalam memasuki abad ke-21, Indonesia akan di hadapkan kepada beberapa


permasalahan secara global yang akan menyita perhatian pemarintah dan pakar dalam dunia
yang di akibatkan oleh beberapa fenomena aktual yang sekarang sedang berkembang dalam
masyarakat dunia, di antaranya adalah: (1) Meningkatnya taraf hidup dan pendidikan mayarakat,
yang dapat meningkatkan tuntutan masyarakat (2) terjadinya perubahan mendasar dalam
dinamika kependudukan, yang mendorong lahirnya transisi demografis danepidemologis; (3)
munculnya temuan penting dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (4) terjadinya proses
globalisasi, yang menjurus pada perdagangan bebas dan pesatnya revolusi dalam bidang
informasi, telekomunikasi, dan transportasi; (5) meningkatnya kesadaran manusia terhadap hak
asasi dan hukum; dan (6) terjadinya proses demokrasi, yang menuntut pemberdayaan dan
kemitraan dalam pembangunan di segala bidang.

Salah Satu Pembangunan yang menjadi tolak ukur dari pembangunan lainnya adalah
Pembangunan di bidang kesehatan, dimana Sehat merupakan modal utama dari setiap langkah
dan teknologi yang akan diciptakan.

Selain itu Pembangunan Kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu

diantaranya adalah mutu tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan dalam menunjang pembangunan

kesehatan diharapkan dapat berperan sebagai pemikir, perencana, pelaksana serta penggerak

pembangunan.
1.2. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan

1. Visi

Terwujudnya Pendidikan Kesehatan yang berkualitas dan mampu menghasilkan Ahli


Madya di Bidang Kesehatan ( Tenaga Kesehatan Profesional Pemula ) yang memiliki
Sikap Profesional, Nasional dan Etik serta Jiwa Wirausaha.

2. Misi

Membentuk Karakter calon Tenaga Kesehatan Setingkat Ahli Madya yang memiliki
semangat belajar dan etos kerja yang tinggi, kemandirian dalam melaksanakan tugas
pokoknya dan kreatif, berbudi luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Tujuan Pendidikan

a. Mengembangkan Proses belajar mengajar di bidang Kesehatan

b. Melakukan dan mengembangkan pengkajian IPTEK dalam bidang kesehatan di


bidang kebidanan

c. Melakukan dan mengembangkan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan sesuai


dengan kebutuhan.

d. Melakukan dan mengambangkan kegiatan informasi dan inovasi dalam bidang


kesehatan.

e. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pemerintah, swasta dan masyarakat


untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia.

1.3. Kebijakaan Jenjang Pendidikan Tinggi

Untuk pencapaian tujuan tersebut diatas, maka kebijakan pendidikan di Akademi

Kebidanan Sakinah adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan mutu Pendidikan


Pendidikan tenaga Bidan dilakukan dengan memperhatikan perkembangan pelayanan dan
program pembangunan di setiap sector Industri melalui pendekatan teknologi dan
Pendekatan Pasar (User). Mutu pendidikan Tenaga Kesehatan ditingkatkan agar
kelulusannya dapat siap dimanfaatkan di dalam kegiatan pembangunan masyarakat.
2. Pembinaan Pendidikan
Perencanaan pendidikan tenaga kesehatan disusun berdasarkan masalah yang nyata dan
kebijaksanaan pembangunan. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan berdasarkan
rencana program pendidikan. Kurikulum dan pedoman-pedoman lainnya yang ditetapkan.
Penyelenggaraan pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan kegiatan pelayanan
kesehatan.
Kegiatan supervisi merupakan bagaian pembinaan pendidikan tenaga kesehatan
ditingkatkan pelaksanannya.
Pengendalian dan pengawasan pendidikan ditingkatkan agar penyelenggaraan yang
dilakukan tetap berada pada garis kebijaksanaan pembangunan.
3. Pembinaan Tenaga pendidikan dan kependidikan lainnya
Kualitas tenaga pendidik ditingkatkan guna mendukung kualitas pendidikan serta
meningkatkan citra harkat dan martabat pendidikan, antara lain melalui pendidikan,
pelatihan dan penyelenggaaraan yang dilakukan sebagaai proses yang berkelanjutan.
4. Pengembangan kurikulum
Kurikulum disemua jenis dan jenjang pendidikan dikembangkan dan diperkaya secara
berkala sesuai dengan perkembangan IPTEK, perkembangan jaman dan tuntutan
pembangunan. Selain itu kurikulum diperkaya dengan muatan lokal yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan daerah setempat
5. Pengembangan material Pendidikan
Penulisan dan penerjemahan serta penggadaan buku pelajaran, buku bacaan, serta buku
ilmiah lainnya yang bermutu diarahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
memperluas cakrawala berpikir serta menumbuhkan budaya baca dan belajar mandiri
peserta didik. Secara berkala dilakukan penilaian terhadap bahan ajaraan. Sementara itu
materi buku pelajaran terus dimanfaatkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
6. Pembinaan sarana dan fasilitas pendidikan
Dalam rangka upaya peningkatan kualitas dan efektifitas serta efisiensi pendidikan,
penyediaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendidikan ditingkatkan, baik jumlah
maupun mutunya disemua jenis dan jenjang pendidikan. Sarana dan fasilitas pendidikaan
yang telah disediakan dipelihara agar tidak cepat rusak dan dirawat dengan baik untuk
meningkatkan daya guna.
7. Peningkatan peran serta masyarakat termasuk dunia usaha
Peran serta masyarakat termasuk dunia usaha dalam penyelenggaraan pendidikan
ditingkatkan antara lain dengan mengembangkan mekanisme kerja sama yang saling
menguntungkan bagi peserta didik dan lembaga pendidikan masyarakat dan dunia usaha.
Hubungan yang lebih erat antara institusi pendidikan dan masyarakat dibina dan
dikembangkan, terutama dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Dunia usaha
didorong untuk turut membantu penyelenggaraan pendidikan dan penyediaan beasiswa
kepada peserta didik berprestasi tetapi tidak mampu memberi bantuan tenaga kerja
praktek dan penelitian.
8. Peningkatan hubungan lintas program dan sektor
Pendidikan tenaga kesehatan perlu didukung oleh berbagai factor dan program. Sebab
pendidikan tenaga kesehatan terkait dengan kebutuhan tenaga dan pendayagunaan tenaga
kesehatan. Oleh karena itu hubungan dengan sector dan program terkait juga
ditingkatkan.
9. Peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktifitas pendidikan
Peningkatan efisiensi, efektifitas dan produktifitas pendidikan tenaga kesehatan
ditingkatkan pada semua jenis dan jenjang pendidikan termasuk peningkatan kemampuan
dan penyempurnaan perencanaan terpadu, administrasi kepegawaian, keuangan,
perlengkapan, pengorganisasian, hubungan luar negeri, hukum dan ketatausahan.
Penelitian dan pengembangaan kebijaksanan, pengelolaan dan penyajiaan informasi,
pengembangan kurikulum, teknologi pendidikan dan pengujian ditingkatkan pula.
Pendidikan tenaga kesehatan tergantung kepada semua pihak termasuk yayasan sebagai
pemilik institusi pendidikan kesehatan itu sendiri.

1.4. Bentuk, Nama dan Tempat kedudukan

Bentuk Perguruan Tinggi adalah Akademi Kebidanan (D3 Kebidanan),

bertempat di Jl. Surabaya – Malang KM.42 Kepulungan Gempol Pasuruan

1.5. Dasar Hukum Adanya Pendidikan Akademi Kebidanan

Akademi Kebidanan didasarkan pada beberapa dasar hukum yang saat ini berlaku, yaitu :

(a) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(b) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.


(c) Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

(d) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan


Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi.

(e) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi

(f) Keputusan Mendiknas Nomor 234/U tahun 2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan
Tinggi.

(g) Keputusan Dirjen Dikti Nomor 108/DIKTI/Kep/2001 tahun 2001 tentang Pedoman
Pembukaan Program Studi dan / atau Jurusan Berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 234/U/2000 tentang Pendirian Perguruan Tinggi.

(h) Keputusan DirJen DIKTI Nomor 35/D/O/2008 tertanggal 11 Juli 2008 tentang Ijin
Penyelenggaraan Akademi Kebidanan Sakinah Pasuruan.

BAB II

KOMPONEN PENDIDIKAN TINGGGI, SARANA DAN PRASARANA

2.1. Sistem penerimaan dan seleksi calon mahasiswa

Penerimaan mahasiswa Akademi Kebidanan Sakinah dilakukan oleh Panitia Penerimaan


Mahasiswa Baru (PPMB) yang dibentuk setiap tahun melalui Surat Keputusan Direktur
Akademi Kebidanan Sakinah. Persiapan penerimaan mahasiswa baru diarahkan pada
kegiatan pemasangan spanduk, penyebaran brosur, iklan layanan masyarakat di media
eletronik (radio) dan pengiriman surat himbauan ke dinas/instansi pemerintah dan sekolah-
sekolah menengah SMU/SMK/MA, dan lain-lain.
Penerimaan mahasiswa baru dilaksanakan setiap awal tahun akademik dan dilaksanakan
oleh Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) dengan persyaratan sebagai berikut:
(a) Mengisi formulir pendaftaran.
(b) Menyerahkan photo copy STTB yang telah dilegalisir.
(c) Pas Photo terbaru 2 x 3, 3 x 4, 4 x 6 sebanyak 3 lembar.
(d) Surat Keterangan Kelakuan Baik.
(e) Bagi mahasiswa alih program dan pindahan agar melampirkan surat pengantar, dan
transkrip nilai dari perguruan tinggi asal.
Pada sistem seleksi beberapa aspek yang diukur meliputi kualifikasi kemampuan dan
kemauan calon mahasiswa untuk melanjutkan studi pada program studi. Calon mahasiswa
diuji melalui ujian saringan masuk secara tertulis dengan mata uji Tes Tulis berupa tes
Potensi Akademik, dan Bahasa Inggris , tes wawancara dan Tes Kesehatan. Evaluasi hasil
seleksi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai mutu calon mahasiswa yang
memasuki program studi.

Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan


Masukan dari Mahasiswa terutama melalui lembaga kemahasiswaan berperan serta dalam
Mahasiswa
memberikan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan dosen serta kinerja
program studi melalui angket yang dibagikan di akhir semester. Hasil
evaluasi tersebut menjadi masukan bagi dosen, pimpinan lembaga dalam
meningkatkan mutu dan pelayanan dalam proses belajar mengajar.

Kegiatan ekstra-kurikuler
Kegiatan ekstra-kurikuler bagi mahasiswa merupakan suatu kegiatan di luar
perkuliahan yang diselenggarakan oleh mahasiswa dari mahasiswa dan
untuk mahasiswa. Kegiatan ekstra-kurikuler tersebut di antaranya kegiatan
kerohanian, kegiatan ilmiah, olahraga dan seni yang berada di bawah
koordinasi Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM).

Pelayanan untuk mahasiswa


Mahasiswa Pelayanan yang dilakukan program studi untuk mahasiswa antara lain:
memiliki dosen
wali atau (a). Bantuan Tutorial yang Bersifat Akademik
Pembimbing
Akademik • Secara formal mahasiswa diberikan layanan pembimbingan
yang dilaksanakan oleh dosen Pembimbing Akademik (PA).
Pembimbingan dimaksudkan untuk membantu kelancaran studi
mahasiswa, mengarahkan, membimbing dan mengevaluasi proses
belajar yang telah dicapai, kemudian memeriksa hambatan-hambatan
yang ditemui mahasiswa dalam upaya memecahkan persoalan dan
meningkatkan prestasi mahasiswa. Pada prinsipnya mahasiswa dapat
berkonsultasi dengan dosen walinya di sepanjang semester.
• Selain dengan dosen PA, mahasiswa juga dapat melakukan
konsultasi dengan dosen mata kuliah tertentu berkenaan dengan
kesulitan atau tugas yang dihadapi oleh mahasiswa. Konsultasi
dilakukan sesuai dengan jadwal konsultasi dosen tersebut.
• Mahasiswa yang telah menyelesaikan beban semester (6
semester) mendapatkan bimbingan dari beberapa dosen dalam
pelaksanaan penelitian dan pembuatan karya ilmiah (KTI).
(b) Informasi dan Bimbingan Karier
Dosen wali juga dapat memberikan layanan kepada mahasiswa
berkenaan dengan informasi mengenai peluang mereka setelah
menyelesaikan studinya. Selain itu, program studi juga melakukan kerja
sama dengan pihak-pihak terkait dalam upaya menyalurkan para lulusan
untuk mendapatkan pekerjaan melalui pemasangan iklan di kampus.
(a) Konseling Pribadi dan Sosial
Untuk memperlancar studi mahasiswa, program studi menyediakan
dosen Pembimbing Akademik (PA) yang berada di bawah PUDIR I
Bidang Akademik dan PUDIR III Bidang Kemahasiswaan. Pembimbing
Akademik berperan sebagai counselor yang membimbing mahasiswa
dalam memecahkan permasalahan yang timbul baik akademik ataupun
pribadi. Apabila permasalahan tidak dapat diatasi maka koordinator PA
yang akan menangani secara khusus. Oleh karena itu dosen PA dibekali
dengan pengetahuan guidence and counceling.

2.2. Dosen dan Tenaga Pendukung


Sistem penerimaan dan seleksi dosen dan tenaga pendukung
Penerimaan dan Untuk memperoleh jumlah, jenis dan kualitas yang tepat, dilakukan
seleksi dosen
perencanaan kebutuhan akan dosen sesuai dengan rencana pengembangan
program studi. Berdasarkan hasil perencanaan kebutuhan dosen ini
dilakukan proses rekruitmen/penarikan, seleksi, penempatan dan
pengembangan yang sesuai.
Untuk penerimaan dosen tetap, program studi menentukan kualifikasi dosen
yang dibutuhkan dengan persetujuan Ketua, sedangkan untuk dosen tidak
tetap, Institusi melakukan pelacakan tenaga dari institusi manapun yang
dipandang layak dan pantas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
yang sesuai.
Persyaratan untuk menjadi dosen tetap Institusi pada Akademi Kebidanan
Sakinah adalah sebagai berikut.
a) Minimal berijazah Sarjana/D4 ( sesuai berbagai bidang
yang berkaitan).
b) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik.
c) Memiliki minat, motivasi dan kemauan menjadi dosen.
d) Memiliki kesehatan yang baik.
Prosedur seleksi dosen tetap adalah sebagai berikut.
a) Wawancara .
b) Tes kemampuan berupa presentasi.
c) Psikotes dan Kesehatan.
Pelamar yang diterima sebagai dosen kemudian akan mengalami
masa observasi selama 1 tahun. Bila dinyatakan baik dalam masa
percobaan , maka ia akan diangkat menjadi asisten dosen tetap.
Penerimaan tenaga pendukung dilakukan dengan melihat kebutuhan
pada posisi tertentu. Proses seleksi tenaga pendukung dikoordinasikan
langsung oleh Kepala Bagian Administrasi Umum. Langkah-langkah seleksi
tenaga pendukung adalah sebagai berikut:
a) Wawancara
b) Tes keterampilan teknis
c) Tes kesehatan.

Penugasan, Setiap tahun, seorang dosen akan dinilai prestasi kerjanya oleh
pengem-bangan
dan penilaian Ketua Program Studi berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Prestasi
kinerja seorang dosen akan dilihat terutama dari hasil umpan balik mahasiswa dan
komitmennya terhadap institusi. Komitmen dosen terhadap institusi dan
pengajaran dapat dilihat dari silabi yang dibuat, monitoring yang
dilakukan, soal-soal ujian yang dibuat dan lain sebagainya. Hasil penilaian
ini akan menjadi dasar untuk pengembangan dosen yang bersangkutan
(misalnya, mengikuti pelatihan tertentu, penugasan tertentu, dan lain
sebagainya) dan juga untuk pengambilan keputusan yang bersifat
administratif dan imbalan (misalnya: kenaikan gaji tahunan, status
ketenagakerjaan). Untuk menarik dan mempertahankan dosen, dibuat
sistem kompensasi. Kompensasi yang diberikan kepada dosen tidak tetap
berbentuk insentif yang besarnya disesuaikan dengan lamanya pengabdian
dan jabatan fungsional akademik. Dosen tetap memperoleh gaji, dan
berbagai insentif, antara lain insentif dan pemberian fasilitas.
Penilaian kinerja tenaga pendukung dilakukan setiap bulan yang
kemudian menjadi dasar pertimbangan bagi pemberian insentif. Penilaian
tenaga pendukung dilakukan dengan melihat 3 kriteria, yaitu personal,
team work dan kompetensi. Pada waktu tertentu bila ada kesempatan,
tenaga pendukung dikirim untuk mengikuti pelatihan, lokakarya atau
seminar bagi pengembangan sumber daya manusia institusi.

Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung


Jumlah ketersediaan dosen Pada Akademi Kebidanan Sakinah akan
dapat dilihat pada Lampiran dari Profil ini,. Selain mengajar, dosen juga
terlibat dalam kegiatan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat yang
diselenggarakan lembaga/institusi seperti kegiatan pendampingan, santunan
dan buka puasa bersama dan lain-lain. Tidak ada perbedaan pengelolaan
antara dosen tetap dan tidak tetap. Yang membedakan adalah bobot SKS
mengajar. Bila dosen tetap diberikan bobot SKS 8-12 per semester, maka
dosen tidak tetap diberi bobot mengajar antara 4-6 SKS per semester. Hal ini
dilakukan dengan alasan efektifitas dan efesiensi. Perlu ditambahkan bahwa
dosen tetap dibebankan pula tugas struktural

Tenaga administrasi
Tenaga Untuk menunjang kelancaran Institusi pada Akademi Kebidanan
pendukung
proram studi Sakinah, Adminitrasi dibagi kedalam 3 bagian Bagian antara lain:
a) Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan.
b) Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian.
c) Bagian Administrasi Keuangan.
Ketiga bagian tersebut memiliki tugas dan wewenang memberikan
pelayanan administrasi di bidangnya dan memberikan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan wewenangnya langsung kepada
Direktur Akademi kebidanan Sakinah
Pustakawan
Di Akademi Kebidanan Sakinah terdapat satu perpustakaan pusat.
Perpustakaan tersebut di dukung oleh 1 orang pustakawan yang
melayani Intitusi.
Laboran
Di Akademi Kebidanan Sakinah terdapat ruang laboratorium.
Pengelolaannya dilakukan oleh dua orang tenaga laboran.

Tenaga lain-lain
Jumlah tenaga kebersihan satu orang, satpam dua orang dan tenaga
sopir satu orang.

Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi, pengalaman,


Kualifikasi ketersediaan ( kecukupan, kesesuaian dan rasio dosen : mahasiswa)
dosen
Dosen
Semua dosen tetap di Akademi Kebidanan Sakinah memiliki kualifikasi
sebagai berikut :
Kualifikasi keilmuan: Jenjang pendidikan tertinggi minimal Diploma Empat
(D4) atau Sarjana (S1) yang kompeten dalam bidang ilmu kebidanan.
Akademi Kebidanan Sakinah terus berupaya untuk meningkatkan
kemampuan dosen tetap maupun staf administrasi dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui tugas belajar dan
penataran-penataran baik yang dilaksanakan oleh Kopertis, APTISI atau
institusi lain; sedangkan dosen tidak tetap lebih diutamakan memiliki
kemampuan profesional dan pengalaman praktis pada bidang ilmu
kebidanan meskipun belum memiliki jabatan fungsional akademik.

Kualifikasi Tenaga pendukung


tenaga Kualifiksi minimal untuk Kepala Bagian:
pendukung
a) Pendidikan tertinggi minimal adalah S1
b) Memiliki pengalaman di bidangnya
c) Mampu memimpin, bekerjasama serta berpotensi
untuk di- kembangkan
Staf Administarasi ( termasuk laboran dan teknisi)
a) Pendidikan minimal D-III.
b) Memiliki kemampuan sesuai dengan bidangnya.
c) Mampu bekerja sama dan memiliki motivasi tinggi
untuk maju dan berkembang.
Tenaga pendukung lainnya ( tenaga kebersihan, satpam dan sopir )
a) Pendidikan tertinggi minimal SMU
b) Memiliki motivasi tinggi, berpotensi untuk
dikembangkan dan mampu bekerja sama.
Peraturan kerja dan kode etik
Peraturan
kerja dan Berkaitan dengan hari kerja, pimpinan dan staf diwajibkan hadir mulai hari
petunjuk
teknis Senin – Sabtu dari pukul 08.00 – 15.00. Peraturan kerja lainnya yang
menyangkut hak dan kewajiban staf diatur sesuai dengan ketentuan.
Kode Etik Aklademi Kebidanan Sakinah adalah norma yang bersifat
umum yang mengikat perilaku masyarakat akademik dalam melaksanakan
fungsi dan peranannya. Intitusi menjunjung tinggi etika akademik yang
berarti menghargai hakekat masing-masing ilmu, tata cara pemikiran,
penulisan dan diskusi secara kompak.

Pengembangan staf
Akademi Kebidanan Sakinah berupaya meningkatkan kemampuan
baik dosen maupun staf administrasi dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Pengembangan staf tersebut di antaranya studi lanjut,
pelatihan, seminar, kursus dan penataran –penataran baik yang dilaksanakan
oleh Lembaga Akademi Kebidanan Sakinah, Kopertis, APTISI, maupun
lembaga lain. Dalam rangka meningkatkan wawasan dan kemampuan staf
dilakukan evaluasi diri.

Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya


Pengadaan dosen tetap dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan hal
ini dilaksanakan melalui sumber internal, perguruan tinggi lainnya dan
bahkan melalui iklan selain dari data pelamar yang sudah ada. Untuk
pemanfaatan lebih lanjut, khusus bagi dosen tetap yang memiliki potensi
dan minat untk berkarir di bidang struktural tentu akan dimanfaatkan
sepenuhnya di jabatan struktural. Selain itu pemanfaatan dosen untuk
kegiatan penelitian akan digalakkan.
2.3. Kurikulum

Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran dan tujuan


Penyelenggaraan pendidikan Akademi Kebidanan Sakinah dilaksanakan
Kurikulum
sesuai dengan berdasarkan kurikulum yang sesuai dengan sasaran intitusi. Dengan
visi, misi, dan
tujuan program demikian lulusan memiliki kompetensi yang diharapkan. Rancang bangun
studi. kurikulum dilakukan sedemikian rupa, sehingga terdapat kesesuaian
dengan visi, misi, tujuan dan sasaran intitusi serta sesuai dengan SK
menteri 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tinggi dan Penilaian Prestasi Hasil Belajar Mahasiswa. Kesesuaian
kurikulum dengan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi dapat
terlihat dari kerangka mata kuliah/stream line dan sebaran mata kuliah
yang dapat di lihat pada Kurikulum.

Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders


Stakeholders Akademi Kebidanan Sakinah adalah perusahaan, RS, Dinas
Kesesuaian
dengan tuntutan Kesehatan pengguna lulusan dan mahasiswa/lulusan itu sendiri. Tuntutan
stakeholders
minimum telah terpenuhi sesuai dengan SK menteri No 232/U/2000 yang
lebih mengacu kepada tuntutan dunia kerja/stakeholders. Walaupun
keahlian lulusan program studi telah dapat diterima oleh stakeholders,
kurikulum masih tetap dievaluasi dan dikembangkan sesuai perkembangan
kebutuhan dunia kerja. Evaluasi terhadap kurikulum dilakukan setiap dua
tahun sekali oleh tim.

Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, Koherensi,


penataan/ organisasi)
Struktur kurikulum pada Akademi Kebidanan Sakinah terdiri atas lima
kelompok mata kuliah yaitu:
(a) Kelompok Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
(a) Kelompok Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK)
(b) Kelompok Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB)
(c) Kelompok Matakuliah Prilaku Berkarya (MPB)
(d) Kelompok Matakuliah Berkihidupan Bermasyarakat (MBB)
Distribusi matakuliah ke dalam lima kelompok tersebut dapat dilihat
sebagai berikut:

Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan disiplin ilmu)

Materi Dalam struktur kurikulum yang dirancang untuk delapan semester,


pembelajaran terlihat bahwa mata kuliah setiap semester selaras dengan alur
yang diberikan
dalam kurun peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Mata kuliah yang
waktu 8 semester
sangat terintegrasi memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar ditempatkan pada
semester awal dan menjadi fondasi untuk mempelajari mata kuliah yang
lebih sulit, spesifik atau komprehensif. Pada semester akhir mahasiswa
diwajibkan menyusun karya ilmiah (KTI) sebagai persyaratan
memperoleh gelar Ahli Madya.

Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat terdekat


dan kepentingan internal lembaga.
Kurikulum Struktur kurikulum disusun berdasarkan pada kebutuhan dan
institusional
tuntutan masyarakat khususnya pasar kerja yang sejalan dengan kebutuhan
integral lembaga sebagaimana yang dirumuskan pada sasaran program
studi. Khusus dalam penyusunan kurikulum institusional diupayakan
pemenuhan kebutuhan instansi/lembaga pengguna, sebagai contoh dalam
memenuhi kebutuhan pegawai yang profesional khususnya dalam rangka
melaksanakan otonomi daerah.

Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri

Melanjutkan Studi
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan diri seperti melanjutkan studi
ke jenjang yang lebih tinggi (S-1) cukup besar. Hal ini disebabkan
persaingan untuk mendapatkan pekerjaan pada era globalisasi semakin
ketat. Karena itu para lulusan nanti dituntut untuk mengembangkan
keterampilannya agar mereka mampu bersaing. Namun untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, para lulusan belum dapat
ditampung di Akademi Kebidanan Sakinah, karena belum terdapat
program Pasca Sarjana. Mereka dapat melanjutkan di tempat lain seperti
Malang, Jogjakarta, Surabaya atau kota-kota lain.
Mengembangkan pribadi
Upaya untuk mengembangkan pribadi mahasiswa dilakukan melalui
matakuliah Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan untuk
menciptakan pribadi yang berwawasan nasional, bermoral, dan
bertanggung-jawab, serta memiliki sikap mental yang baik dalam bekerja.
Matakuliah-matakuliah tersebut tercantum dalam Kurikulum dan dapat
memberikan pengetahuan dasar yang dapat mereka kembangkan baik di
dalam maupun di luar kampus, misalnya melalui kegiatan ekstrakurikuler
dalam bidang keagamaan.

Memperoleh pengetahuan dan materi khusus sesuai bidang studinya.


Kurikulum Akademi Kebidanan Sakinah telah disusun berdasarkan hasil
kajian-kajian yang dibutuhkan oleh oleh pasar kerja di lapangan,
termasuk substansi kajiannya pun telah disesuaikan dengan kebutuhan di
lapangan. Dengan demikian peluang mahasiswa untuk memperoleh
pengetahuan sesuai dengan bidang studinya dan sesuai dengan
kebutuhan di lapangan tersebut telah dipertimbangkan secara matang.
Selain itu, mereka juga diberi keterampilan khusus yang dilaksanakan di
laboratorium komputer.

Mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (trasferable skills)


Keterampilan yang dapat dialihkan diberikan kepada mahasiswa melalui matakuliah
yang memberikan praktikum, khususnya di laboratorium Kebidanan, dan komputer.
Dengan keterampilan/penguasaan komputer sesuai dengan bidang studinya akan
memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk memperoleh pekerjaan pada era
globalisasi dewasa ini.

Terorientasikan ke arah karier dan pemerolehan pekerjaan


Kurikulum yang ada sangat memungkinkan setiap lulusan untuk memasuki lapangan
kerja sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, kurikulum yang disusun secara
integral dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa mengembangkan potensi dirinya
untuk berkarier maupun untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
2.4. Sarana dan Prasarana

Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan dan lain
lain.
Akademi Kebidanan Sakinah menggunakan ruang kuliah, laboratorium komputer dan
perpustakaan yang berdiri sendiri. Ruang kuliah yang tersedia cukup memadai dan
dilengkapi dengan alat pendukung pembelajaran seperti OHP,LCD/In Fokus dan Video,
dan alat pendingin/ Air Condition yang disesuaikan. Hal ini dimaksudkan agar komunikasi
proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas antara dosen dan mahasiswa menjadi
lebih efektif dan memperbesar keterserapan materi yang disampaikan oleh dosen kepada
mahasiswa.
Untuk kegiatan kemahasiswaan disediakan ruang sekretariat bersama yang dikelola oleh
Badan Eksekutif Mahasiswa Akademi Kebiodanan Sakinah.
Fasilitas lain juga digunakan bersama-sama oleh institusi, seperti lapangan bola volley,
badminton, musholla, internet.

Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian


Komputer yang tersedia di intitusi khusunya di laboratorium komputer sebanyak 9 unit.
Sementara fasilitas pendukung pembelajaran dan penelitian lain di antaranya OHP,
Whiteboard, Televisi, Radio Casette, , Mesin Photo Copy, Sound Sistem. Semuanya dalam
kondisi baik dan terawat.

Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana


Prasarana dan sarana yang dimanfaatkan oleh Akademi Kebidanan Sakinah masih ada yang
belum memadai layaknya sebuah kampus yang modern. Namun dari sisi kebutuhan intitusi,
fasilitas pendukung tersebut sudah dapat meng-couver kegiatan akademik dan
nonakademik. Untuk ke depan, lembaga tetap berusaha menambah jumlah dan jenisnya
sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan/pasar kerja.

Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya.


Sesuai dengan perkembangan jumlah calon mahasiswa serta intervensi teknologi
komunikasi, kelengkapan fasilitas merupakan suatu keharusan. Bagi Akademi Kebidanan
Sakinah, kesesuaian dan kecukupan fasilitas merupakan jalan terbaik untuk mendekatkan
pengalaman belajar mahasiswa dengan realitas dunia yang dihadapinya secara aktual.
Karena itu, kata kunci masalah ini hanya terletak pada ketersediaan anggaran dan skala
prioritas di tingkat institusi. Kegitan pemeliharaan dan pemanfaatan fasilitas dilakukan
dengan azas efektif, efesien dan produktif.

BAB III

KOMPONEN DANA

3.1. Sumber dana dan pembiayaan


Keuangan yang digunakan untuk keperluan Akademi berasal dari Yayasan yang
menaungi Akademi Kebidanan Sakinah. Setiap tahun akademik Direktur membuat program
kerja. Berdasarkan program tersebut dibuat anggran pengeluaran yang kemudian didiskusikan
dalam rapat bidang keuangan di tingkat lembaga. Rapat tersebut menghasilkan anggaran untuk
lembaga. Setelah disetujui oleh pimpinan Yayasan rancangan anggaran tersebut menjadi dasar
pengeluaran untuk aktivitas lembaga.
Selain dari Yayasan, sumber dana diperoleh dari mahasiswa dan pemerintah melalui
Kopertis dalam bentuk Dana Bantuan Opersional (DBO) dan beasiswa. Sumber dana lain
diperoleh dari hasil kerjasama institusi dengan intitusi lain dalam bidang pendidikan, penelitian
dan pengabdian pada masyarakat.

3.2. Sistem alokasi dana


Pengalokasian dana untuk biaya penyelenggaraan pendidikan dilakukan sebagai berikut.
a) Untuk penyelenggaraan pendidikan, dana diperoleh dari SPP. Untuk pengembangan dan
investasi, dana diperoleh dari SPP, unit produksi institusi dan bantuan dari swasta
b) Untuk opersional/administrasi, dana diperoleh dari SPP, bantuan pemerintah dan unit
produksi institusi
3.3. Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana
Pengelolaan keuangan Akademi Kebidanan Sakinah berdasarkan struktur organisasi
yang berada di bawah naungan Pembantu Direktur II yang dibantu oleh Kabag. Administrasi
Umum dan Kabag. Administrasi Keuangan.
Dalam pengelolaan keuangan selalu dituntut akuntabilitas laporan, sehingga kondisi keuangan
dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak.
Untuk meningkatkan akuntabilitas keuangan selalu dilakukan audit secara berkala. Hasil dari
audit dijadikan pedoman bagi Akademi Kebidanan Sakinah untuk menjaga dan meningkatkan
akuntabilitas keuangannya, karena tanpa akuntabilitas laporan keuangan, lembaga akan
mengalami kesulitan dalam mengembangkan diri.

3.4. Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya


Kondisi keuangan telah menunjukan keberlanjutan positif, Hal ini dapat dilihat dari
perbandingan penerimaan dan pengeluaran yang setiap tahun terhindar dari devisit
anggaran. Keberlanjutan pendanaan bergantung dari mahasiswa. Sementara ini, calon
mahasiswa di daerah kota pasuruan dan Sekitarnya cukup banyak. Hal ini terlihat
dari pendaftar tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan peningkatan. Selain itu,
komitmen Yayasan untuk mengembangkan lembaga ini sangat tingggi, sehingga saat
ini tidak ada kekhawatiran untuk mengembangkan lembaga terutama pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan akademik dan
nonakademik.
Dari keseluruhan dana yang diperoleh digunakan sebesar-besarnya untuk pemenuhan
kebutuhan mahasiswa itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB IV
TATA PAMONG (GOVERNANCE)

4.1. Struktur dan suasana organisasi

Penasehat : Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pasuruan


Direktur Akademi Kebidanan Sakinah : Hj. Siti Rahayu Hanafi, SST

Pembantu Direktur I (Bid. Adm. Akademik) :


Pembantu Direktur II (Bid. Adm. Umum) :
Pembantu Direktur III (Bid. Adm. Kemahasiswaan) :

(a) Pelaksana Administrasi


Kepala BAAK :
Kepala BAUM :
Kepala BAKEU :
Staf Administrasi :

Unsur Penunjang
Kepala Perpustakaan :
Kepala Lab. Kebidanan:

4.2. Sistem kepemimpinan, dan pengalihan serta akuntabilitas pelaksanaan tugas.


Tipe kepemimpinan yang diterapkan adalah kepemimpinan partisipatif, yang
mengutamakan peran aktif semua individu dan unit kerja berdasarkan fungsi dan tugasnya
dalam kerangka pencapaian tujuan. Pengorganisasian kerja diarahkan pada pencapaian
sasaran/ target yang dijabarkan dari tujuan. Hal ini diindikasikan dengan adanya team-work
yang anggotanya terdiri dari lintas unit kerja yang terkait dalam aliran kerja yang telah
ditetapkan dalam buku uraian kerja (BUK) dari setiap kegiatan.
Dalam rangka ketepatan pencapaian sasaran, proses penyeliaan, evaluasi dan pengukuran
dilakukan secara tertib dan menyeluruh, secara teknis dan administratif, serta secara
langsung dan tidak langsung. Proses penyeliaan dilakukan secara terus menerus sesuai
dengan Buku Uraian Kerja (BUK) sedangkan evaluasi kinerja setiap karyawan dilakukan
setiap bulan yang dihubungkan dengan insentif.
4.3. Partisifasi sivitas akademika dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan
koordinasi pelaksanaan program.
Keterlibatan sivitas akademika khusunya dosen dilakukan pada setiap awal semester
dalam forum rapat dosen, sedangkan partisifasi mahasiswa terlihat dari usulun evaluasi
yang diberikan program studi kepada mahasiswa secara terprogram. Keterlibatan
seluruh karyawan terlihat pada saat dilakukannya program tertentu, seperti penerimaan
mahasiswa baru, kegiatan promosi, pelaksanaan ujian serta penentuan kebijakan
mengenai seragam.

4.4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya


sesuai dengan visi, misi sasaran dan tujuan program.
Perencanaan jangka panjang dilakukan setiap lima tahun, namun paninjauan terhadap
perencanaan tersebut sudah mulai dilakukan pada tahun ketiga. Di sisi lain, evaluasi
terhadap kinerja dimonitoring setiap awal semester yang diakumulasikan dalam satu
tahun.
Proses perencanaan melibatkan seluruh jajaran institusi, dalam hal ini Seluruh Pimpinan,
Pegawai, Staff dan dosen yang ada di Akademi Kebidanan Sakinah. Hasil perencanaan
adalah Rencana Pengembangan Induk (RIP).
BAB V
PROSES PEMBELAJARAN

5.1. Misi Pembelajaran

a) Pengembangan/pelatihan yang diharapkan.


Seperti telah dikemukakan sebelumnya kompetensi lulusan yang diharapkan adalah
sebagai berikut.
• Menguasai Ilmu dan Teknologi Kesehatan secara prefesional.
• Menguasai praktek Ilmu Kesehatan yang dilandasi dengan
akhlakul karimah.
Pengembangan kompetensi yang diharapkan tersebut dilakukan melalui
penetapan kurikulum dan penggunaan metode pembelajaran yang sesuai. Kurikulum
terdiri atas mata kuliah dengan penekanan keterampilan rancang bangun, pengetahuan
rancang bangun dan mata kuliah dengan tujuan utama pada pembentukan sikap dan
wawasan.
Metode pembelajaran yang digunakan sesuai dengan jenis dan tujuan mata
kuliah tersebut. Pada mata kuliah yang bertujuan memberikan pengetahuan rancang
bangun, penggunaan metode ceramah ( lecturing) lebih diutamakan. Pada mata kuliah
yang bertujuan menambah wawasan dan sikap digunakan metode kombinasi ceramah
dan praktikum.

b. Efisiensi internal dan eksternal


Efisiensi internal dalam proses pembelajaran terlihat dari diberlakukannya pembekalan
mata kuliah secara bersamaan kepada mahasiswa secara terintegrasi.

5.2. Mengajar
a. Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan.
Metode Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien, upaya penerapan
pembelajaran
metode mengajar dengan menggunakan sistem POD (Pendidikan Orang Dewasa), yaitu
sistem belajar dengan menerapkan azas kesetaraan, azas inisiatif dan azas spontanitas.
Dengan sistem ini diharapkan dapat mendinamisir proses pembelajaran dan sekaligus
sebagai upaya perangsang kreativitas belajar mahasiswa.

b. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan matakuliah


Dalam rangka mencapai visi lembaga untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten, unggul dan profesional dan mencoba menjabarkan komitmen tersebut
ke dalam susunan kurikulumnya. Kurikulum yang disusun dari sejumlah mata
kuliah per semester selalu diorientasikan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja.
Dari setiap mata kuliah, program studi menetapkan materi pembelajaran yang
ingin di sampaikan kepada mahasiswa melalui silabi mata kuliah. Silabi ini
kemudian menjadi acauan bagi dosen pengajar untuk menyusun Satuan Acara
Perkuliahan (SAP), Diktat dan Hand Out untuk setiap mata kuliah yang
diajarkannya. sebagai bahan atau kelengkapan mengajar. Selalu harus terdapat
kesesuaian antara tujuan matakuliah ( yang terlihat dari silabi) dengan materi
pembelajaran.

c. Efesiensi dan produktivitas


Efesiensi mengajar terlihat dari pemanfaatan secara optimal ruang-ruang kelas
yang ada dengan jumlah mahasiswa. Untuk menambah kemampuan dosen dan
mahasiswa khususnya pada matakuliah tertentu, ditentukan untuk menambah
khasanah ilmiahnya/literatur yang digunakan dengan media elektronik, media
cetak dan lingkungan masyarakat sebagai laboratorium ilmiahnya.

d. Struktur dan rentang kegiatan mengajar


Kegiatan mengajar dilakukan dalam 2 semester reguler setiap tahun, ditambah
dengan semester padat yang dilaksanakan setelah semester genap selesai. Setiap
semester berisi 16 kali pertemuan yang terdiri dari 14 kali tatap muka dan 2 kali
evaluasi yaitu ujian tengah semester dan ujian akhir semester.

e. Penggunaan teknologi informasi


Penggunaan teknologi informasi dalam proses pembelajaran sudah digunakan,
misalnya pencarian data melalui internet, dan memungkinkan mahasiswa untuk
melakukan browsing buku melalui internet.

5.3. Belajar
a. Keterlibatan mahasiswa
Keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar bisa terlihat melalui tanya jawab dengan
dosen, diskusi kelompok, berpartisipasi dalam kegiatan dinamika kelompok,
mengerjakan sendiri soal yang diberikan dosen di kelas.
b. Bimbingan tugas akhir (KTI)
Dalam melakukan dan menyusun KTI, mahasiswa dibimbing oleh dua orang dosen
pembimbing yang ditentukan oleh Direktur.

c. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan:pengetahuan dan pemahaman


materi khusus sesuai bidangnya, keterampilan umum dan yang dapat dialihkan,
pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri, kemampuan belajar
mandiri, dan mengembangkan nilai, motivasi dan sikap

Peluang mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman materi


khusus sesuai dengan bidang studinya diperoleh melalui pemberian matakuliah
tertentu. Selain itu kegiatan praktikum dalam matakuliah tertentu juga menambah
pengetahuan, materi khusus, bahkan keterampilan yang sesuai dengan bidang
studinya.
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan
diperoleh melalui matakuliah yang banyak memberikan praktikum.
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan belajar mandiri adalah
melalui penugasan yang bersifat individual, penugasan untuk membaca
buku/referensi.
Peluang mahasiswa untuk mengembangkan nilai, motivasi dan sikap diperoleh di
antaranya melalui matakuliah Pendidikan Agama, Pancasila, Kewarganegaraan.
5.4. Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
(a) Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa
Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi mahasiswa
didasarkan kepada tiga kemungkinan sistem penilaian yang pelaksanaannya dapat
disesuaikan dengan sifat masing-masing mata kuliah, yaitu sebagai berikut.
♦Menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP) yaitu dengan cara
menentukan batas kelulusan.
♦Menggunakan sistem Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara
membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya.
♦Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu dengan menentukan
batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian membandingkan nilai yang lulus relatif
dengan nilai kelompoknya.
Nilai studi setiap mata kuliah merupakan hasil kumulatif dari komponen tugas,
Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
(b) Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa
Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan mahasiswa dilakukan
melalui berbagai tahapan yang harus dilakukan baik oleh dosen maupun mahasiswa,
di antaranya sebagai berikut.
♦ Kesiapan awal kuliah/ pre-test/ diagnostik
♦ Kuis
♦ Tugas rumah (assigment)
♦ Evaluasi formatif/ tengah semester
♦ Evaluasi sumatif/ akhir semester
♦ Evaluasi ulang/ ujian ulang
♦ Evaluasi komprehensif.
(c) Penentuan Yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang
mahasiswa pada akhir jenjang pendidikan)
Penentuan Yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar seorang mahasiswa
pada akhir jenjang pendidikan) yaitu setiap mahasiswa yang akan mengakhiri
jenjang pendidikannya harus memenuhi ketentuan jumlah dan komposisi sks
yang telah dimiliki (dicapai) sesuai dengan jenjang pendidikan yang ditempuhnya
(D3) yaitu sebanyak 120 sks termasuk bobot KTI maksimum lima sks,
sedangkan untuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang bersangkutan minimal
2,60 yang ditentukan dalam Transkrip Akademik.
(d) Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa
Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa dilakukan melalui beberapa cara,
antara lain
♦ Lembaga menyusun dan menyebarkan kuisioner evaluasi perkuliahan
serta menyediakan kotak saran untuk memperoleh masukan dari mahasiswa
dan dosen.
♦ Lembaga menghimpun dan mentabulasi data sebagai bahan perbaikan
kegiatan perkuliahan.
♦ Lembaga menyusun dan menerapkan kebijakan penataan kegiatan
perkuliahan.
♦ Lembaga mensosialisasikan kebijakan penataan kegiatan perkuliahan
kepada civitas akademika.
5.5. Suasana Akademik

(1). Sarana yang tersedia untuk memelihara interkasi dosen dan mahasiswa, baik di
dalam maupun di luar kampus, dan untuk menciptakan iklim yang mendorong
perkembangan dan kegiatan akademik/profesional

Sarana interaksi antara dosen mahasiswa disediakan untuk menciptakan dan


memelihara komunikasi baik di dalam maupun di luar kampus. Hal tersebut
dilakukan untuk menciptakan iklim yang konsusif untuk mendorong
perkembangan dan kelancaran kegiatan akademik yang dikelola oleh lembaga
akan tetapi masih terbatas pada penunjukan dosen sebagai pembimbing akademik
dan penyelenggara seminar.
(2). Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa dan
civitas academica lainnya
Untuk membantu meningkatkan wawasan praktis dari mahasiswa dan dosen,
diadakan seminar maupun kuliah umum dengan mendatangkan dosen tamu dari
kalangan praktisi yang dihadiri oleh mahasiswa maupun para dosen. Selain dari
pada itu kegiatan akademik dosen dan mahasiswa terjalin dengan baik dengan
indikator sebagai berikut:
(a). Proses Belajar Mengajar (PBM) cukup tinggi, rata-rata di atas 80 %
(b). Kegiatan Praktikum Rata-rata 80 %
(c). Bimbingan tugas akhir, rata-rata di atas 90 %
(d). Bimbingan dan Konseling Akademik masih perlu ditingkatkan frekuensinya.
(e). Seminar berlangsung dengan baik.
Kualitas kegiatan akademik tercermin dari hasil evaluasi Ujian Tengah Semester
(UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS).
Untuk menciptakan suasana akademik yang kondusif, beberapa hal yang telah
dilakukan dan dirasakan manfaatnya.
(a). Semua papan tulis menggunakan White Board.
(b). Penambahan alat pembelajaran seperti OHP,LCD dan alat bantu
pembelajaran lainnya.
(c). Penambahan dosen yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
(3). Rancangan menyeluruh untuk mengembangakan seuasana akademik yang
kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Rencana kegiatan akademik yang akan dilaksanakan untuk satu tahun yang
dilaksanakan oleh lembga di bawah kendali Yayasan
Akademi Kebidanan Sakinah menyediakan fasilitas yang memadai untuk
mendukung kegiatan akademik, antara lain tersedianya laboratorium dan
pemberian pelatihan bagi dosen dan mahasiswa.
(4). Keikutsertaan sivitas akademika dalam kegiatan akademik
(Seminar, Simposium, diskusi, eksibisi) di Kampus.
Kegiatan ilmiah seperti kuliah/ceramah umum dilakukan dengan mengundang
seluruh mahasiswa dan dosen untuk menghadiri kegiatan tersebut, sedangkan
karyawan dan manajemen bertindak sebagai fasilitator.

(5). Pengembagan kepribadian Ilmiah


Idealnya bahwa sikap dan prilaku akademika didasari oleh kepribadian profesi
dan juga kepribadian ilmiah. Untuk mencapai hal tersebut program studi
melakukan kegiatan perkuliahan dengan menugaskan mahasiswa untuk
membuat makalah dan mempresentasikannya di depan kelas.

5.6. Sistem Jaminan Mutu


Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi
Pengelolaan mutu secara internal pada lembaga dilakukan melalui pengaturan :
(a) Bentuk Perkuliahan
♦ Perkuliahan di kelas
♦ Praktikum laboratorium, workshop dan sebagainya.
♦ Kerja lapangan seperti Ristek, dan KKN-PPL
(b) Frekuensi Perkuliahan
Jumlah perkuliahan dalam satu semester adalah 12 - 16 minggu, dengan
perincian:
♦ Tatap Muka : 12 – 14 minggu
♦ UTS : 1 – 2 minggu
♦ UAS : 1 – 2 minggu
(c) Bagi dosen yang belum mencapai jumlah minimal 12 kali pertemuan
diharuskan melengkapi perkuliahan sebelum masa ujian dimulai.
(d) Untuk praktikum dan kerja lapangan jumlah pertemuan ditentukan harus
menurut kebutuhan praktikum dan kebutuhan kerja lapangan tersebut.
(e) Membuat mekanisme monitoring dan evaluasi kegiatan yang tugas
pokoknya untuk mencari dan mengevaluasi pelaksanaan perkuliahan dalam satu
tahun akademik serta melakukan perbaikan-perbaikan.
(f) Membuat mekanisme umpan balik dari mahasiswa dan dosen sejawat
mengenai pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga


Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga diharapkan melalui upaya-
upaya pengelolaan mutu secara internal melalui pengaturan bentuk perkuliahan,
frekuensi perkuliahan, disiplin dosen, efektivitas jadwal praktikum, penyesuaian
bobot kurikulum dan pembuatan mekanisme monitoring dan umpan balik mampu
dapat menjamin mutu perkuliahan yang efektif dan efisien.

L.3. Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman belajar mahasiswa


Berdasarkan hasil kuisioner yang diedarkan kepada mahasiswa dan berdasarkan
umpan balik yang disalurkan melalui organisasi kemahasiswaan maupun melalui
kotak saran, sudah cukup menunjukkan adanya peningkatan pada mutu proses belajar
mengajar.
L.4. Metodologi Baku Mutu (Benchmarking)
Dalam upaya mempertahankan capaian mutu pengajaran telah, sedang dan terus
dilakukan pembenahan dan peningkatan/ perbaikan-perbaikan pada komponen-
komponen sebagai berikut.
(a) Pengelolaan lembaga, meliputi pengelolaan KRS, KHS, jumlah sks yang
ditempuh dan lain-lain;
(b) Perbaikan kurikulum;
(c) Perbaikan proses belajar mengajar (applied approach) lebih
mengembangkan azas kreativitas, inisiatif dan kesetaraan;
(d) Perbaikan sistem evaluasi;
(e) Perbaikan, pengembangan dan pengadaan sarana pendidikan dan lain-lain.
Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan
Dalam rangka pengembangan program dilakukan upaya-upaya antara lain sebagai
berikut.
(a) Bagi para mahasiswa dikembangkan program-program magang/ pencangkokan,
pelatihan kemampuan meneliti, pelatihan prakarsa mandiri/ inkubator bisnis
kewirausahaan.
(b) Bagi dosen dikembangkan program pelatihan kemampuan meneliti, pelatihan
penulisan bahan ajar/ kuliah dan praktikum serta program peningkatan
profesionalisme kerja/kemampuan administratif, pengetahuan komputer dan lain-lain.
Dalam rangka mencapai produktivitas dan efektivitas kerja lembaga, ditekankan
melalui pengembangan dan pengkajian Susunan Organisasi dan Tata Kerja yang ada
relevansinya dengan tuntutan kebutuhan dan produktivitas kerja yang dicapai melalui
evaluasi periodik dapat diketahui efektivitas dan inefektivitas lembaga dalam rangka
penyelenggaraan atau operasionalisasi kegiatan perguruan tinggi

Evaluasi internal yang berkelanjutan


Selain melakukan konsolidasi internal dalam rangka optimalisasi dan efektivitas
pekerjaan dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan operasionalisasi
kelembagaan. Upaya selanjutnya adalah pengisian dan pemenuhan barang sebagai
prasyarat peningkatan akreditasi perguruan tinggi sebagai upaya evaluasi eksternal.

Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal.akreditasi dalam perbaikan dan


pengembangan program
Hasil evaluasi internal dimanfaatkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam
menyusun aksi, BPO, baku mutu dan kebijakan organisasi. Di waktu yang akan
datang, hasil evaluasi eksternal pun tentu akan dmanfaatkan demi kesinambungan
lembaga.

Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu


Masukan dari pengguna lulusan akan menjadi bahan pertimbangan dan kajian bagi
lembaga untuk terus meningkatkan mutu lulusan, sehingga kualitas lulusan sesuai
dengan tuntutan perkembangan dunia kerja.

You might also like