Professional Documents
Culture Documents
Ditetapkan/disahkan
Di` : .........................
Tanggal : .........................
Menyetujui,
Ketua Komite Sekolah Kepala Madrasah,
Mengetahui.
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi
Provinsi Jawa Barat
Kepala Bidang Dikmenti
i
KATA PENGANTAR
Tb.Faturohman, S.Ag
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Penetapan i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 1
B Landasan 2
C Visi dan Misi 3
D Tujuan Sekolah 3
E Standar Kompetensi Lulusan 4
iii
DAN RPP
A Pengembangan Silabus 29
1. Pengertian Silabus 29
2. Prinsip Pengembangan Silabus 29
3. Unit Waktu Silabus 30
4. Pengembangan Silabus 30
5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus 31
B Pengembangan RPP 34
1. Pengertian RPP 34
2. Komponen RPP 35
3. Prinsip Penyusunan RPP 37
4. Langkah-langkah Penyusunan RPP 38
BAB VI PENUTUP 39
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang pendidikan dasar dan
menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan
yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu pada
standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan merupakan acuan
utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna
mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan satuan
pendidikan (sekolah) pada khusunya, MTs.Mathla’ul Huda sebagai lembaga
pendidikan tingkat menengah menenadang perlu untuk mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum MTs.Mathla’ul Huda,
yang secara keseluruhan mencakup:
1. struktur dan muatan kurikulum
2. beban belajar peserta didik
3. kalender pendidikan
4. silabus, dan
5. rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
1
B. Landasan
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19);
Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2);
Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (5),
(13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2),
(3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3);
Pasal 11 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1),
(2), (3); Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat
(1), (2), (3); Pasal 2+0.
3. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
SI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai
kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk
dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester
dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
4. Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan
2
C. Visi dan Misi MTs.Mathla’ul Huda
Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi globalisasi yang sangat pesat; era informasi dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, memicu
sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. MTs.Mathla’ul Huda
memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di
masa mendatang yang diwujudkan dalam visi sekolah berikut:
Visi MTs.Mathla’ul Huda
Mewujudkan sumber daya msnusia yang bertaqwa, beretika luhur, gemar
belajar, agamis dalam bertindak, rasional dalam bertindak (TEGAR).
Indikator :
1. Berprestasi dalam pencapaian nilai akademik (pencapaian SKBM, Ujian
Nasional dan Ujian Sekolah)
2. Berprestasi dalam kegiatan intra maupun ekstrakurikuler
3. Berprestasi dalam kegiatan keagamaan
Untuk mewujudkan visi tersebut, Sekolah menentukan langkah-
langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi Berikut:
Misi MTs.Mathla’ul Huda
1. Memberikan kesempatan yang luas dan kemudahan belajar kepada
masyarakat
2. Membina siswa yang bermoral dan menjunjung tinggi hokum
dalam konteks hablumminallah wa hablumminannas.
3. Menumbuhkan budaya membaca bagi siswa guru dan siswa.
4. Mengembangkan potensi keterampilan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
5. Mendidik siswa hingga mampu beriman dan bertaqwa secara
benar, dan dapat membangun intelektual yang mengedepankan moral.
6. Melatih kedisiplinan dalam belajar dan beribadah kepada seluruh
komponen masyarakat.
7. Menciptakan situasi dan kondisi pembelajaran yang kondusif,
efektif dan produktif.
3
8. Meningkatkan motivasi berprestasi pada seluruh warga sekolah
9. Meningkatkan prestasi akademik lulusan
10. Meningkatkan prestasi ekstrakurikuler
D. Tujuan Sekolah
Tujuan MTs.Mathla’ul Huda secara umum berupaya mencapai tujuan
pendidikan nasional yakni berupaya untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kperibadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Secara khusus Tujuan MTs.Mathla’ul Huda adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2010 MTs.Mathla’ul Huda mencapai dan memiliki
1. Peningkatan rata-rata nilai SKBM + 10, Ujian Nasional + 1.00, Ujian
Sekolah + 2.00
2. Menjadi juara lomba tingkat kecamatan dan kabupaten
3. Menjadi juara lomba kesenian di tingkat kecamatan
4. 90% dari 70% guru menggunakan inovasi model-model pembelajaran
5. 80% dari 40% guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
6. 90% peserta didik menjalankan kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang
dianutnya.
4
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
dalam pengambilan keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengapresiasi karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta
kebersihan lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara
sistematis dan estetis
22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan Inggris
23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi
5
BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Lingkungan Sekolah
MTs.Mathla’ul Huda berlokasi di Desa Parungpanjang Kecamatan
Parungpanjang Kabupaten Bogor. Jika dipetakan, letak MTs.Mathla’ul Huda
berada di wilayah perbatasan kabupaten bahkan provinsi yakni antara
kabupaten Bogor (Jawa Barat) dengan kabupaten Tangarang (Banten).
Berdasarkan lokasi sekarang, MTs.Mathla’ul Huda memiliki kendala
untuk dapat berkembang dengan pesat. Hal ini dikarenakan prasarana
pendukung yang diantaranya sarana dan prasarana yang kurang memadai.
Dari kondisi tersebut banyak calon siswa.
Masyarakat dilingkungan sekitar, secara umum bekerja sebagai buruh
pabrik, pedagang dan sebagian kecil bekerja sebagai buruh tani, yang
kebanyakan penghasilannya kurang menentu. Bisa dikatakan dari segi
kualitas ekonomi masyarakat sekitar sekolah tergolong kategori menengah
ke bawah. Hal tersebut berdampak pada rendahnya partisipasi masyarakt
terhadap pendidikan anak.
B. Keadaan Sekolah
1. Status Sekolah
Tanah sekolah sepenuhnya milik negara. Luas tanah seluruhnya 3
Hektare, dengan luas bangunan 3000 m2. Sebagian besar sekolah sampai
saat ini sudah dipagar permanen, dan hanya sebagian sebagian besar masih
terdapat lahan kosong.
2. Fasilitas Sekolah
Fasilitas gedung dan fasilitas lain yang dimiliki sekolah sampai saat ini
adalah sebagai berikut ini
Fasilitas Jumlah Kondisi Keterangan
Ruang Kepala Sekolah : 1 Baik
6
Ruang Guru : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Kelas : 6 Baik
Lab. Komputer : 1 Baik
Ruang Tamu : 1 Baik
WC Guru : 1 Baik
WC Kepala Sekolah : - Baik
WC Siswa : 2 Baik
Mushola : 1 Baik
Lapangan Volly Ball : 1 Baik
Lapangan Badminton : 1 Baik
Perpustakaan : 1 Baik
C. Personil Sekolah
Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 46 orang, terdiri atas guru
43 orang, karyawan tata usaha 3 orang dan peseruh 1 orang.
Keadaan personil sekolah
NO NAMA JABATAN STATUS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
7
NO NAMA JABATAN STATUS
25
26.
27.
28.
29.
30.
D. Peserta Didik
1. Jumlah Peserta Didik
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya
berjumlah 70 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas tidak merata.
Perserta didik di kelas X sebanyak satu rombongan belajar, pada program IPS
kelas XI satu rombel, dan pada kelas XII program IPS satu rombel. Jadi secara
keseluruhan jumlah rombel di MTs.Mathla’ul Huda tahun pelajaran 2009/2010
adalah tiga rombel. Berikut adalah persebaran jumlah peserta didik pada masing-
masing rombel.
Jumlah
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
X
XI-IPS
XII-IPS
Jumlah
2. Keadaan Tidak Naik Kelas dan Putus Sekolah/ Droup Out
Angka putus sekolah (Droup out) di MTs.Mathla’ul Hudaternyata masih
cukup tinggi setiap tahunnya, yakni sebagai berikut:
Putus Sekolah
Tahun Pelajaran Kelas Jumlah Tidak Naik
( DO )
2006 – 2007 X
XI
XII
2007/2008 X
XI
XII
2008/2009 X
XI
XII
8
Tingginya keadaan putus sekolah peserta didik terutama disebabkan masih
kurangnya kesadaran orang tua dan peserta didik tentang arti pentingnya
pendidikan, selain itu juga karena faktor kesulitan ekonomi.
Untuk mengatasi kendala ekonomi, sekolah terlah mengupayakan berbagai
bantuan dari berbagai pihak. Yang utama adalah dari komite sekolah, berupa
beasiswa bagi siswa berprestasi di kelas. Hal ini selain membantu yang kesulitan
ekonomi diharapkan dapat menumbuhkan persaingan yang sehat. Berikut data
data peserta didik yang mendapatkan beasiswa
Jumlah Penerima
Asal Bantuan
(Peserta Didik)
BKM 8
BSD 8
F. Kerjasama
1. Kerjasama dengan orang tua
Kerjasama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite
Sekolah. Beberapa peran atau keterlibatan orangtua dalam pengembangan
sekolah diantaranya adalah sebagai:
a. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya.
b. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan
c. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik
d. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan
e. sumber belajar.
2. Kerjasama dengan Alumi
Kerja sama antara sekolah dengan alumni belum dapat digali secara
maksimal mengingat baru 1 angkatan sebagai alumni. Lain dari itu
komunikasi belum optimal.
3. Kerjasama dengan Instansi pemerintahan/ Lembaga lain.
Kerjasama dengan instansi pemerintahan atau lembaga lain diantaranya :
a. pengiriman petugas pengibar bendera dalam pelaksanaan upacara
peringatan HUT RI di tingkat kecamatan
b. pemerintah kecamatan sebagai mitra dalam pembangan pendidikan
terutama berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan
c. bekerjasama dengan pihak kepolisian dalam upaya penyuluhan-
penyuluhan seperti penyuluhan Narkoba.
G. Analisis SWOT
10
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diketahuin beberapa hal yang
menjadi kekuatan (keunggulan), kelemahan (hambatan), kesempatan
(peluang) dan Ancaman (tantangan) MTs.Mathla’ul Huda Parungpanjang.
Berikut disajikan tabel Analisis SWOT.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum MTs.Mathla’ul Huda memuat kelompok mata
pelajaran sebagai berikut:
1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4. kelompok mata pelajaran estetika
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut diimplementasikan dalam
kegiatan pembelajaran pada setiap pelajaran menyeluruh. Dengan demikian,
cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui mata
pelajaran yang relevan. Cakupan setiap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
12
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan perserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap perilaku anti korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan teknologi teknologi pada MTs dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kretif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan dan
harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu
menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan masyarakat sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada MTs dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual
ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan
seperti keterbatasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah,
muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
13
Penyusunan struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP,
Perda Provinsi Jawa Barat tentang Muatan Lokal.
15
Struktur Kurikulum Kelas XI dan XII Program IPS
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 4 4 4
5. Matematika 4 4 4 4
6. Sejarah 3 3 3 3
7. Geografi 3 3 3 3
8. Ekonomi 4 4 4 4
9. Sosiologi 3 3 3 3
13. Seni Budaya 2 2 2 2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2 2
Kesehatan
15. Teknologi Informasi dan 2 2 2 2
Komunikasi
16. Bahasa Arab 2 2 2 2
B. Muatan Lokal
1. Bahasa Sunda 2 2 2 2
2 Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 1
3 Akidah Akhlak 2 2 2 2
C. Pengembangan Diri 2)* 2)* 2)* 2)*
Jumlah 42 42 42 42
2)* Ekuivalen 2 jam pembelajaran
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs.Mathla’ul Hudameliputi sejumlah mata pelajaran
yang keleluasaan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah serta kegiatan pengembangkan diri.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran terdiri atas mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan
sebagai berikut:
16
a. Mata Pelajaran Wajib, meliputi : Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Mateamatika,
Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Geografi,
Penjasorkes, Seni Budaya, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
b. Mata Pelajaran Pilihan, yakni Bahasa Arab (pilihan mata pelajaran ini
dimungkinkan dengan adanya sumber daya manusia yang memadai dan
kehidupan masyarakatnya yang menunjang program pembelajaran
tersebut.
2. Muatan Lokal
Letak geografis MTs.Mathla’ul Huda yang berada di wilayah provinsi
Jawa Barat, tentunya berupaya menjunjung tinggi program pengembangan daerah
Jawa Barat yang dicanangkan pemerintah Jawa Barat. Berdasarkan hal tersebut,
MTs.Mathla’ul Hudamengembangkan Muatan Lokal yang terdiri dari Bahasa
Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup.
Pemilihan Muatan Lokal tersebut juga didasarkan kepada Surat Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 423.5/Kep.674-Disdik/2006 tanggal 25 Juli 2006
tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta Panduan Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata pelajaran Bahasa dan sastra Sunda
serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup, maka
pengembangan silabus dan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk
muatan lokal Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup di MTs.Mathla’ul
Hudamengacu kepada SK dan Pergub tersebut.
17
sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik dengan
mempertimbangkan kondisi sumber daya sekolah.
Secara khusus pengembangan diri bertujuan untuk
- Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
- Membangkitkan sikap patriotisme dan sportifitas peserta
didik
- Meningkatkan kemandirian peserta didik
- Meningkatkan sosiabilitas peserta didik
- Meningkatkan adversitas peserta didik
- Membentuk sikap enterpreunership peserta didik
Pengembangan Diri dilaksanakan di bawah koordinator guru Bimbingan
Konseling, pelatih, pembina ekstakurikuler, guru mata pelajaran dan seluruh
personil MTs.Mathla’ul Huda. Pengembangan diri dilaksanakan di luar kelas.
Pengembangan Diri di MTs.Mathla’ul Hudadilaksanakan melalui kegiatan
sebagai berikut:
a. Bimbingan Konseling
Pengembangan diri melalui program bimbingan dan konseling
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan budipekerti, belajar, dan karir
peserta didik; dan dilaksanakan melalui program Bimbingan dan Konseling
Pribadi, Sosial, Akademik, dan Karier.
b. Kegiatan Ekstrakuruler
Pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan pengembangan potensi, bakat, dan minat peserta
didik. Pelaksanaannya dengan mewajibkan peserta didik mengikuti
sekurang-kurangnya satu kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di
MTs.Mathla’ul Huda sebagai berikut:
Pramuka
Kelompok Olah Raga Prestasi
Apresiasi Seni
Rohani Islam
18
c. Program Pembiasaan
Pengembangan diri melalui program pembiasaan mencakup kegiatan
yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang yang dilaksanakan
secara rutin, spontan, keteladanan dan terprogram.
Rutin :
o Upacara penaikan bendera setiap hari Senin
o Membaca Al Qur’an setiap hari sebelum belajar
o Memeriksa kebersihan dan kerapihan badan dan pakaian
o Menjaga kebersihan kelas dan halaman
Spontan :
o Memberi salam
o Membuang sampah pada tempatnya
o Membiasakan antri
o Berdialog
o Menengok teman yang sakit
o Menyampaikan pendapat secara baik dan benar
Terprogram :
o Mengadakan pekan olah raga antar kelas
o Mengadakan pekan kreativitas seni
o Merayakan dan memperingati HBN dan HBI
o Mengadakan karya wisata atau Study Tour
Keteladanan :
o Berpenampilan dan berpakaian bersih dan rapi
o Tepat waktu dalam segala hal
o Berpenampilan Sederhana
o Bersikap ilmiah dan jujur
19
4. Pendidikan Kecakapan Hidup
Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan
bagian intergral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan demikian,
materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui kegiatan
pembelajaran yang diemban pelajaran yang bersangkutan.
6. Beban Belajar
MTs.Mathla’ul Huda endasarkan pengaturan beban belajar peserta didik
berdasarkan sistim paket. Adapun beban belajar perserta didik yang ditetapkan
adalah sebagai Berikut:
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum.
b. Alokasi waktu tatap muka adalah 1 jam pembelajaran sama dengan 45
Menit
c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur 30% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.
20
d. Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua
jam kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah
Jumlah
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu jam per
tatap Efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran tahun
muka per tahun
per minggu pertahun (@60
(menit) ajaran
menit)
1326jam pel
X 45 39 34 994,5jam
(59679menit)
1360 jam pel
XI, XII 45 40 34 1020 jam
(61200 menit)
21
10 Fisika 60
11 Biologi 60
12 Kimia 60
13 Ekonomi 65 65 65
14 Sosiologi 65 65 61
15 Geografi 62 62 62
16 Bahasa Arab 61 60 60
B Mulok
1 Bahasa Sunda 63 63 63
2 Pend. Lingkungan Hidup 62 62 62
3 Akidah Akhlak 62 62 62
8. Penjurusan
a. Sesuai kesepakatan Sekolah dengan Komite Sekolah serta dengan
memperhatikan keadaan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah,
maka sekolah menetapkan hanya ada 1(satu) jurusan yang diprogramkan,
yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial. (IPS).
b. Penentuan penjurusan program studi dilakukan di akhir semester 2 kelas
X, dengan memperhatikan bakat, minat peserta didik, yang dilaksanakan
di semester 1 kelas X.
c. Kriteria penjurusan
6) Peserta didik yang besangkutan naik ke kelas XI
7) Peserta mencapai kategori tuntas dan memiliki nilai 60
untuk setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program studi,
yakni Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi (untuk
jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial)
9. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas sebagaimana diatur dalam edaran Disdik Provinsi Jawa Barat No.
421.3/1620.
a. Peserta didik dinyatakan naik ke tingkat yang lebih tinggi bila :
• Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian sekolah
22
• Prosentasi kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar sekurang-
kurangnya 75%
• Memiliki nilai rapor semua aspek pada semua mata pelajaran
sampai semester 2 kelas yang bersangkutan.
• Tidak ada nilai kurang atau sama dengan 50 (lima puluh) pada
rapor semester 2.
• Jumlah mata pelajaran yang tidak mencapai KKM tidak lebih dari
4 mata pelajaran pada kelas yang bersangkutan.
• Khusus peserta didik yang dinyatakan naik ke kelas XII, mencapai
ketuntasan minimal untuk setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas
program studi, yakni Matematika, Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan
Sosiologi (untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial)
23
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
B. Waktu Belajar
Waktu belajar mengguakan system semester yang membagi 1 tahun
pelajaran menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari, yaitu:
HARI WAKTU BELAJAR
Senin 13.00 – 17.30
Selasa 13.00 – 17.30
Rabu 13.00 – 17.30
Kamis 13.00 – 17.30
Jumat 13.00 – 17.30
Sabtu 13.00 – 17.30
24
ekstrakurikuler pada hari dan jam yang telah disepakati bersama pembina
ekstrakurikuler.
Dengan pertimbangan pengaturan waktu libur, keadaan dan kebutuhan
sekolah, maka waktu belajar ditetapkan sebanyak 34 Minggu untuk setiap tahun
pelajaran.
C. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di
sekolah.
Penetuan hari libur memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
• Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri
Agaman dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan
• Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/kabupaten/Kota dalam hal
penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan
Sekolah mengambil keputusan kebijakan hari libur sebagai berikut ini.
• Libur Awal Puasa 1 – 3 September 2009
• Libur Semester 1 28 Desember 2009 – 11 Januari 2010
• Libur Semester 2 28 Juni – 12 Juli 2010
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
• Tahun Baru
• Idul Adha
• Tahun Baru Imlek
• Tahun Baru Hijriah
• Hari Raya Nyepi
• Maulid Nabi Muhammad SAW
• Wafat Isa al Masih
• Kenaikan Isa Al Masih
• Hari Kemerdekaan RI
25
• Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
• Idul Fitri dan Cuti Bersama
• Hari Raya Natal
D. Jadwal Kegiatan
Dengan mengacu kepada kalender pendidikan yang ditetapkan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, MTs.Mathla’ul Huda menetapkan rencana
kegiatan sekolah tahun pelajaran 2009/2010 adalah sebagai berikut :
26
Kalender pendidikan terlampir.
27
BAB V
PEDOMAN UMUM
PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP
A. Pengembangan Silabus
1. Pengertian Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi
dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
28
f. Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi,
dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
g. Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan
kebutuhan masyarakat.
h. Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,
afektif, psikomotor).
4. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri
atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,
29
5. Langkah-langkah Pengembangan Silabus
a. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat
kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
2) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam
mata pelajaran;
3) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
antarmata pelajaran.
31
e. Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan
non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang
bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran,
dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih,
kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar
yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan
siswa.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak
lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program
remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah
kriteria ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang
telah memenuhi kriteria ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan
maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik
32
wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi
lapangan.
B. Pengembangan RPP
1. Pengertian
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian
hasil belajar”.
Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan ke-
giatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada
satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
33
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
2. Komponen RPP
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan
yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
Komponen RPP adalah:
a. Identitas mata pelajaran, meliputi:
1). satuan pendidikan,
2). kelas,
3). semester,
4). program studi,
5). mata pelajaran atau tema pelajaran,
6). jumlah pertemuan.
b. Standar Kompetensi
merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata
pelajaran.
c. Kompetensi Dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi
dalam suatu pelajaran.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan Pembelajaran,
34
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi Ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian
kompetensi.
g. Alokasi Waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar.
h. Metode Pembelajaran,
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau
seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran
disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik
dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap
mata pelajaran.
i. Kegiatan Pembelajaran :
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan
memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
35
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.
36
pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi
dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.
37
dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan
pendidikan, dan potensi daerah.
rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur dan/atau
dapat diobservasi.
digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
4) Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi
dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan
(contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu
kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa kali
pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.
38
Contoh:
Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas,
bernapas, dan ekskresi.
g. Menentukan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai.
41
MTs.MATHLA’UL HUDA
42
43