You are on page 1of 72

1

PENGARUH PENGGUNAAN FLASH CARD TERHADAP


PENGUASAAN VOCABULARY PADA SISWA SEKOLAH
DASAR KELAS V SD. N. MUARAREJA 01 DAN 02
TEGAL TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka penyelesaian


Studi Strata I untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nama : JANU ARSETO


NPM : 1605501323
PRODI : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENEDIDIKAN


UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2009

1
2

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Flashcard Terhadap


Penguasaan Vocabularry Pada Siswa Sekolah Dasar KelasV di SD Negeri
Muarareja 01 dan 02 Tahun Pelajaran 2008/2009" telah disetujui oleh Dosen
Pembimbing untuk dipertahankan di hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.

Tegal, Januari 2010


Pembimbing I Pembimbing II

DRS. JCS. PRADJARTO, M. Pd SUMARTONO, S. Pd


NIP. 19510827 198403 1 001 NIPY. 14452781969

2
3

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Flashcard Terhadap


Penguasaan Vocabularry Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas V di SD. N.
Muarareja 01 dan 02 Tahun Pelajaran 2008/2009" telah dipertahankan di
hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Pancasakti Tegal. Pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 29 Januari 2010

Ketua Sekretaris

Dra. Hj. Sitti Hartinah DS, MM Sumartono, S. Pd


NIP. 19541117 1981032 2 002 NIPY. 14452781969

Anggota Penguji
Penguji I,
Drs. Rofiudin, M. Hum ( )
NIPY. 555 112 1964

Penguji II,
Sumartono, S. Pd ( )
NIPY. 14452781969

Penguji III,
Drs. JCS. Pradjarto, M. Pd ( )
NIP 19510827 198403 1 001
Disahkan,
Dekan

Dr. H. Basukiyanto, M. Pd
NIPY. 125169196

3
4

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO
 Hadapilah hidup ini dengan senyuman ( Penulis )
 Masa kini akan selalu menjadi lebih cemerlang jika digabungkan dengan
harapan akan masa depan ( Lubreitz )

PERSEMBAHAN

Akripsi ini saya persembahkan untuk :

 Orang yang paling tercinta Babehkyue


dan ibukyu, terimakasih atas kasih sayangnya dan
bamtuan yang diberikan baik spiritual maupun
material.
 Ade-adeku ( Umi Ulfa dan Dyah
Puspita Sari )
 Keponakan ku Gesha Fahriza Putri
 Yang tercinta dan tersayang tunangan
ku ( Nia ) yang selalu menemani dan memberi
semangat kuliah.
 Sahabat-sahabatku

4
5

SURAT PERYATAAN

Dengan ini saya :

Nama : JANU ARSETO


NPM : 1605501323
Program studi : PBI- FKIP UPS Tegal

Menyatakan bahwa SKRIPSI saya yang berjudul :


PENGARUH PENGGUNAAN FLASHCARD TERHADAP PENGUASAAN
VOCABULARRY PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V DI SD. N.
MUARAREJA 01 DAN 02 TAHUN PELAJARAN 2008/2009.
Adalah betul-betul merupakan naskah asli hasil tulisan dan fikiran saya. Apabila
dikemudian hari ternyata ada keluhan ataupun pernyataan dari pihak lain
mengenai keaslian skripsi / hasil penelitian tersebut, maka hal tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya selaku penulis skripsi tersebut.

Tegal, Januari 2010


Pembuat pernyataan

JANU ARSETO
NPM. 1605501323

5
6

PRAKATA

Segala puji dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah melimpahkan taufik dan hidayahNya kepada penulis sehingga akhirnya
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam juga penulis
panjatkan pada Nabi Besar Muhammad SAW, semoga keselamatan senantiasa
tercurah pada Beliau dan Para sahabat. Adapun judul dari skripsi ini adalah "
Pengaruh Penggunaan Flashcard Terhadap Penguasaan Vocabularry Pada Siswa
Sekolah Dasar KelasV".
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Tri Jaka Kartana, M.Si, Rektor Universitas Pancasakti
Tegal
2. Bapak Dr. Basukiyatno, M. Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Pancasakti Tegal.
3. Bapak Drs.JCS.Pradjarto.M.pd, pembimbing I yang dengan sabar dan
bijaksana memberikan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Sumartono, S.Pd , pembimbing II yang telah membimbing penulis
dengan sabar.
5. Bapak dan Ibu dosen jurusan Pendidikan bahasa, program studi Bahasa
Inggris yang telah memberikan bakal ilmu pengetahuan kepada penulis.
6. Bapak Sumantri dan Ibu Win, selaku kepala Sekolah Dasar Negeri
Muarareja 01 dan 02.
7. Dan para sahabat yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
Dan harapan yang selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT, semoga
amal dan kebaikan bapak dan ibu mendapat imbalan dari Allah SWT.

6
7

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari


kesempurnaan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
peminat Ilmu bahasa pada khususnya dan pembaca pada umunya.

Tegal, Januari 2010

Penulis

7
8

ABSTRAK

JANU ARSETO, 2009: Pengaruh Penggunaan Flash Card Terhadap Penguasaan


Vocabulary Pada Siswa Sekolah Dasar Kelas 5 : Suatu Penelitian Eksperimental
di Sekolah Dasar Negeri Muarareja 01 dan 02 Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal
Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi.Program Strata l.Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.Universitas Pancasakti Tegal.
Kata Kunci: Pengaruh, Penggunaan Flash Card, Penguasaan Vocabulary
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh
Penggunaan flash Card Terhadap penguasaan Vocabulary Pada Siswa Sekolah
Dasar kelas 5 semester II di SD Negeri Muarareja 01 dan 02 Kota Tegal tahun
pelajaran 2008/2009
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD. N.
Muareja 01 dan 02 Tegal tahun ajaran 2008/2009 yang berjumlah 101 siswa.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir, hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut: " Ada pengaruh positif dari penerapan media Flash
Card terhadap Penguasaan Vocabulary siswa kelas 5, semester II di SD Negeri
Muarareja 01 dan 02 Tahun Pelajaran 2008/2009".
Populasi dalam penelitian adalah siswa SD Muarareja 01 dan 02 Tegal
tahun pelajaran 2008/2009 sejumlah 101 siswa. Sampel penelitian diambil dengan
cara random sampling yang berjumlah 40 siswa sebagai sampel. Mereka dibagi
menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama adalah siswa yang diajar dengan
menggunakan gambar pada flash card. Kelompok ini terdiri dari 20 siswa.
.Kelompok kedua adalah siswa yang diajar hanya dengan menggunakan gambar
ilustrasi pada LKS .kelompok tersebut adalah kelompok kontrol terdiri dari 20
siswa.
Penulis menggunakan test tertulis berisi tes vocabulary sebagai instrument
penelitian. Bentuk test adalah pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dengan
jumlah soal 20. Alokasi waktu untuk mengerjakan test tersebut adalah 30 menit.
Untuk mengetahui reliabilitas dan validitas penulis menguji instrument test
tersebut dengan memberikan test kepada 20 siswa yang mempunyai kemampuan
yang sama dengan sampel.
Hasil dari analisis menunjukkan bahwa dengan taraf signifikasi lima
persen (5 %) dan derajat kebebasan 38, diperoleh hasil t-test 3,362 dan t-tabel
2,712 jadi hasil t-test lebih besar dari t-tabel (3,362>2,712) Jadi dapat
disimpulkan bahwa " Penerapan Media Flashcard Pada Kelas V SD. N.
Muarareja 01 dan 02 Tegal tahun ajaran 2008/2009 lebih efektif dibandingkan
dengan pembelajaran hanya dengan menggunakan gambar pada Iks".

8
9

ABSTRACT

JANU ARSETO : The influence of using flash card towards Vocabulary


Achievement for elementary student class V: An experimental study on the fifth
students of SD. N. Muarareja 01 and 02 Tegal in the second semester in academic
year 2008/2009. The Strata One Program of Faculty of Teacher Training and
Education Pancasakti University Tegal.
Key Words : The influence, flash card, Vocabulary.
The objective of this research is to know the influence of flash card
towards Vocabulary Achievement for the fifth year students.
The population of this research is all of the fifth year students of SD. N.
Muarareja 01 and 02 Tegal, Academic year 2008/2009, with the number of
population is 101 students.
The writer uses random sampling technique to choose the sample of study.
The number of the samples is 40 students, and the writer divides that sample into
two groups, that is 20 students who are taught by using flash card as the
experimental group (I) and 20 students who are taught by using LKS book as
controled group (II).
Based on the theory and frame of thinking the hypothesis of this research
is formulated as follows " There is positive influence of using flash card towards
Vocabulary Achievement for the fifth year students of SD. N. Muarareja 01 and
02 Tegal in the second semester in academic year 2008/2009".
The writer uses a written test as the instrument of the research. It consists
of 20 items in multiple Choice types with four options. The test needs thirty
minutes to do. To know the validity and the reliability of the instrument, the writer
had tried out by giving a test to 20 students having the same competence with the
sample of study.
The result of descriptive analysis shows that the degree of significance is
five percent (5%) and free degree is 38. The result oft-test is 3,362 and t-table
2,712, so the result oft-test is higher than t-table (3,362>2,712).
It can be concluded that, "The using of a flash card on English teaching at
the fifth grade students in the second semester of SD Muarareja 01 and 02 Tegal
regency in the academic year 2008/2009 is more effective than only using LKS
book "

9
10

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAM PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….iv
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................. v
PRAKATA………………………………... ......................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................ viii
ABSTRACT .......................................................................................... ix
DAFTARISI ......................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................4
C. Batasan Masalah ..........................................................................5
D. Rumusan Masalah .......................................................................5
E. Tujuan Penelitian .........................................................................5
F. Manfaat Penelitian.......................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ............................................................................7
1. Pengajaran Bahasa Inggris Pada Siswa SD................................7
1.1. Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris di SD ................7
1.2. Hakikat Pembelajaran.......................................................8
1.3. Pengertian Bahasa dan Pembelajaran Bahasa...................8
2. Media Pengajaran.......................................................................10
2.1. Pengertian Media...............................................................10
2.2. Penggunaan Media Dalam PMB.......................................11

10
11

2.3. Tujuan dan Fungsi Media..................................................12


2.4. Penggolongan Media.........................................................14
3. Beberapa Jenis Media Pandang..................................................16
3.1. Flash Card.........................................................................16
a. Pengertian Flash Card.....................................................17
b. Kelebihan Flash Card.....................................................18
c. Manfaat Flash Card........................................................20
d. Cara Pembuatan Flash Card...........................................20
e. Penggunaan Flash card Pada Pembelajaran Vocab........22
1. Pengertian Vocab........................................................22
2. Persiapan Penggunaan Flash Card pada Pengajaran
Vocab..........................................................................24
3. Langkah-langkah Penggunaan Flash Card..................25
3.2. Pengajaran Bahasa lnggris dengan LKS...........................26
a. Pengertian LKS...........................................................27
b. Beberapa Pandangan Tentang LKS.............................27
c. Fungsi LKS .................................................................28
B. Kerangka Berfikir ........................................................................29
C. Hipotesis ......................................................................................29
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................30
A. Tempat dan Waktu Penelitian .....................................................30
B. Metode Penentian Subjek Penelitian............................................ 30
1. Populasi....................................................................................30
2. Sampel......................................................................................30
3. Teknik Sampling...................................................................... 30
4. Variabel Penelitian....................................................................31
C. Instrumen Penelitian .....................................................................31
D. Penyajian Instrumen... ..................................................................36
E. Metode Pengumpulan Data Penelitian...........................................36
F. Metode Analisis Data Penelitian....................................................36
1. Mencari Mean (Rata-rata)......................................................36

11
12

2. Mencari Standar Deviasi ......................................................37


3. Mencari Varians Gabungan ..................................................37
4. Mencari Uji-t ........................................................................37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................39
A. Penyajian Data..............................................................................39
B. Analisis Data ................................................................................47
C. Pembahasan..................................................................................48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN......................................................49
A. Simpulan.......................................................................................49
B. Saran ............................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................51
LAMPIRAN

12
13

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 Nilai Kelompok Eksperimen, Kelompok Siswa
Yang Diajar Vocabulary Dengan Disertai Media
Flash Card`......................................................................40
Tabel 2 Nilai Kelompok Kontrol, Kelompok Siswa yang
Diajar Hanya Menggunakan LKS...................................41
Tabel 3 Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang
Diajar Vocabulary Disertai Media Flash Card ...............42
Tabel 4 Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang
Diajar Hanya Menggunakan LKS....................................43

13
14

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman
1. Penyajian dari Instrumen Reliabilitas......................................... 52
2. Penyajian Perhitungan Instrumen Validitas................................ 53
3. Daftar Siswa Kelompok Eksperimen yang Diajar Disertai
Media Flash Card........................................................................ 54
4. Daftar Siswa Kelompok Kontrol yang Diajar Hanya Dengan
Menggunakan LKS..................................................................... 55
5. Contoh jenis-jenis flash card....................................................... 56
6. Tabel R Product Moment Scores................................................ 57
7. Daftar Tabel-t.............................................................................. 58
8. Contoh Test Bahasa Inggris Umum............................................ 59
9. Kunci Jawaban............................................................................ 62
10. Surat Ijin Penelitian..................................................................... 63
11. Surat Keterangan.........................................................................75

14
15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dengan adanya perubahan zaman seperti saat ini, terjadi banyak

perubahan di semua aspek kehidupan, seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, semua perubahan itu juga berpengaruh terhadap perkembangan dalam

bidang pendidikan, salah satunya dengan diterapkannya pengajaran menggunakan

beberapa media atau alat bantu ajar. Hal tersebut diharapkan dapat membantu

guru dalam mengajar juga membantu siswa agar lebih mudah memahami materi

yang diajarkan,dan siswa lebih termotivasi sehingga akan tercapai hasil belajar

yang lebih baik.

Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun

tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar

kompetensi dalam Kurikulum 2004, menetapkan bahwa kemampuan yang harus

dimiliki oleh siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi,

pikiran, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

r>udaya dengan menggunakan bahasa Inggris. Dengan demikian, bahasa Inggris

berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi

selain sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi

serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Inggris, Oleh karena itu, mata

pelajaran Bahasa Inggris bertujuan sebagai berikut:

15
16

1. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, baik

dalam bentuk lisan atau culis, yang meliputi kemampuan mendengarkan

(listening), berbicara (speaking), membaca (reading)., dan menulis

(writing).

2. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat bahasa dan pentingnya bahasa

Inggris sebagai salah satu bahasa asmg untuk menjadi alat utama belajar.

3. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antarbahasa dan

budaya serta memperluas cakrawala biidaya agar siswa memiliki wawasan

lintas budaya dan dapat melibatkan diri dalam keragaman budaya.

Salah satu komponen pembelajaran bahasa adalah pemahaman kosakata

dari bahasa Inggris itu sendiri, di samping komponen-komponen lainnya. Dalam

pelaksanaan proses pembelajaran bahasa inggris, penulis sering mendapati para

siswa di Sekolah Dasar sering mengalami kesulitan dalam mencapai suatu

kompetensi dasar dan tuiuan pengajaran itu sendiri.

Hal ini dikarenakan penguasaan kosakata bahasa Inggris siswa kurang

memadai, sehingga sangat mengganggu pencapaian kompetensi seperti yang

teitera dalam kurikulum Mereka sering kesulitan memahami arti sebuah kata

karena pemahaman kosakata mereka relatif kurang memadai sehingga proses

pencapaian suatu kompetensi dasar akan berjalan lebih lama.

Apabila para siswa mengalami kesulitan dalam memahami arti sebuah

kata selama proses pembelajaran maka dengan terpaksa akhirnya penulis

memberikan jalan pintas pada mereka dengan cara:

a. menyuruh siswa mencari arti kata tersebut dalam kamus

16
17

b. memberitahu secara langsung arti dari kata tersebut.

Walaupun cara tersebut apabila terlalu sering digunakan berakibat

kurang baik bagi para siswa karena :

1. hanya beberapa orang siswa yang memiliki kamus

2. siswa menjadi tergantung pada kamus bukan pada pemahaman konteks kata

3. siswa sering menunggu pada makna kata yang berasal dari guru

Melihat kendala-kendala tersebut dan fenomena yang ada di lapangan,

maka penulis mencoba mencari berbagai macam teknik dan strategi untuk

membantu meningkatkan penguasaan vocabulary terutama pada siswa SD kelas

V, dimana sebelumnya penulis memperhatikan sifat anak SD itu sendiri yang

masih senang bermain, hal tersebut membuat mereka sulit untuk bisa

berkonsentrasi dalam belajar. Penulis harus bisa membuat anak merasa tertarik

untuk belajar, agar tidak bosan para siswa bisa belajar sambil bermain.

Diantaranya yaitu dengan penerapan media atau alat bantu ajar.

Ada beberapa jenis media pendidikan atau alat bantu ajar yang biasa

digunakan dalam proses pengajaran antara lain sebagai berikut.

1) Media grafis seperti gambar, foto, poster, kertas komik. Media grafis

sering juga disebut media 2 dimensi.

2) Media 3 dimensi, dalam bentuk model seperti model padat, model

penampang, diorama, mark up,dll

3) Media proyeksi seperti slide, film scrip, film, penggunaan OHP, dsb

4) Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan.

17
18

Namun penulis hanya akan menerapkan penggunaan media flash card

karena media tersebut berupa gambar berwarna yang disertai dengan kosa kata

serta cara membacanya dan akan dibahas dalam penelitian yang berjudul

pengaruh penggunaan flash card terhadap penguasaan vocabulary pada siswa

SD kelas V.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas bahwa dalam pengajaran bahasa Inggris di

sekolah dasar perlu menggunakan media ajar yang tepat dan bisa merangsang

keaktifan siswa. Salah satunya yaitu dengan media flash card.

Adapun penerapan flash card sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor,

seperti ketersediaannya kondisi siswa, kondisi kelas, ketersediaan dana, faktor

motivasi dan minat siswa serta lingkungan siswa. Sehingga sehubungan dengan

faktor-faktor tersebut di atas, maka muncul beberapa masalah yang

berhubungan dengan penelitian yaitu :

1. Bagaimana penguasaan vocabulary pada siswa SD kelas V?

2. Bagaimana teknik penerapan media flash card dalam proses mengajar

voccabulany di SD Negeri Muarareja 02 Tegal ?

3. Apakah ada perbedaan penguasaan vocabulary antara siswa yang diajar

dengan menggunakan media flash card beserta LKS dengan siswa yang

diajar hanya menggunakan LKS?

18
19

C. Batasan Masalah

Masalah tentang penerapan flash card dalam penelitian ini jika dikaji

secara mendalam dan mendetail maka akan sangat luas sehingga karena

keterbatasan waktu, jarak, serta kemampuan yang ada maka penulis hanya

membatasi permasalahan yaitu tentang pengarah penerapan media flash card

terhadap penguasaan vocabulary siswa SD kelas V tahun pelajaran 2008/2009

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, baik yang dibahas dalam latar belakang,

identifikasi masalah, maupun pembatasan masalah, maka penulis dapat

merumuskan perumusan masalah penelitian ini yaitu sebagai berikut "Apakah

penggunaan media flashcard efektif terhadap penguasaan vocabulary pada

siswa Sekolah Dasar kelas V ?."

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas

penggunaan flashcard terhadap penguasaan vocabulary pada Siswa Sekolah

Dasar Kelas V.

F. Manfaat Penelitian

Adapun maanfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain

sebagai berikut:

19
20

1. Membantu mengembangkan penelitian dalam bidang pendidikan lebih

jauh, terutama pada bidang pendidikan bahasa Inggris.

2. Memacu para guru dalam mengajarkan bahasa Inggris dengan cara

yang lebih efektif, kreatif dan menyenangkan.

3. Memotivasi para siswa agar tambah giat dalam belajar

4. Memberi masukan mengenai penggunaan flashcard dalam mengajarkan

vocabulary pada anak

20
21

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan teori

1. Pengajaran Bahasa Inggris pada Siswa Sekolah Dasar

Mata pelajaran bahasa Inggris secara resmi bisa diajarkan di

sekolah dasar sejak tahun ajaran 1994 sebagai mata pelajaran muatan

lokal. Walaupun dalam kenyataan ada sekolah dasar yang sudah

memprogramkan pelajaran bahasa Inggris bagi siswanya sebelum tahun

tersebut, terutama sekolah-sekolah swasta yang mampu menyediakan

pengajar dan bahan ajamya.

1.1. Kebijakan Pembelajaran Bahasa Inggris di SD

Sebagai kebijakan yang berorientasi ke depan, pemerintah telah

menerbitkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun

1989 tentang system Pendidikan Nasional diikuti dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 yang menyebutkan tentang

pengembangan sumber daya manusia.

Selain itu terdapat kebijakan mengenai mata pelajaran muatan

lokal di SD, yaitu kebijakan Depdikbud Republik Indonesia Nomor

0487/14/1992 Bab VIII yang menyatakan bahwa sekolah dasar dapat

menambah mata pelajaran dalam kurikulumnya. Setahun kemudian,

kebijakan ini disusul oleh Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan

21
22

Kebudayaan Nomor 060/U/1993 tanggal 25 Februari 1993

tentang dimungkinkannya program bahasa Inggris lebih dini sebagai

satu mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran ini dapat dimulai di

kelas 4 SD sesuai aturan pemerintah.

1.2. Hakikat Pembelajaran

Menurut Hafidin Pembelajaran pada hakekatnya adalah usaha

dari guru atau pendidik untuk menyuruh, menciptakan dan

mengembangkan situasi belajar mengajar yang kondusif yaitu suatu

keadaan kelas yang mendorong, merangsang menantangkan,

memberikan rasa aman dan menarik minat anak didik untuk

melakukan kegiatan dan aktifitas belajar secara optimal.

Hilgard ( 1948:10 ) menyatakan bahwa :

Learning is the process by which on activity orginates or is

changed through training procedures ( wheter in the laboratory or in

the natural environment ) as distinguished from changes by factors

not atrisutable to training

Dalam proses pembelajaran akan terjadi interaksi antara murid

dengan lingkungannya. Dengan demikian dalam proses pembelajaran

tidak hanya terjadi antara guru dengan murid tetapi juga dengan

sumber- sumber lainnya. Seperti: media dan materi.

1.3 Pengertian Bahasa dan Penbelajaran Bahasa Inggris

Bahasa adalah sesuatu yang paling berguna dan merupakan

penemuan yang mengagumkam yang dicapai oleh manusia. Setiap

22
23

bahasa mempunyai pola dan system yang sangat luas dan berbeda

antara bahasa satu dengan bahasa lainnya.

Menurut kamus Oxford Advance Dictionary, Language is

human_and non instinctive methode of communicating ideas, feeling

and desires by means of system of sound and sounds symbols.

Sementara itu Robert D. Hess & Doreen J. Croft mengatakan

The complex system of speech sounds that we call language is the

basic channel for human intellectual and social interaction.

Dan WJS Poerwadarminta mengatakan Bahasa adalah system

dari pada lambing (tanda yang berupa sebarang bunyi - bahasa bunyi

yang dipakai orang untuk melahirkan fikiran dan perasaan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa

adalah alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada si penerima.

Belajar bahasa tidak tumbuh dengan sendirinya tetapi memerlukan

interaksi dengan yang lainnya. Anak - anak yang tumbuh dan

terisolasi dari lingkungan sosial bahasanya tidak akan berkembang.

Manusia mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bermacam

-macam suara. Suara -suara tersebut dikembangkan menjadi symbol

yang bermakna. " The ability of children to think symbolically and to

produce sounds symbols makes it possible for children to learn

language, the need to communicate makes it necessary for children to

learn language" . Jadi, Anak - anak mempunyai kemampuan untuk

23
24

belajar bahasa apapun, termasuk belajar bahasa inggris sebagai

bahasa asing.

Untuk mengoptimalkan " golden Age " dalam pembelajaran

bahasa Inggris, Guru diharapkan mampu memfasilitasi pembelajaran

yang bervariasi dengan menggunakan game , lagu dan alat bantu

lainnya untuk mencapai hasil yang memuaskan . " Young children

love to imitate and mime; They are inhibited in acting out roles, and

they enjoy repetition because it gives than a sense of assurance and

achievement".

Berdasarkan beberapa alasan di atas tidak diragukan lagi bahwa

anak - anak dapat dan mampu belajar bahasa Inggris di Sekolah

Dasar dengan mudah, antusias dan alami.

2. Media Pengajaran

Berdasarkan keterangan di atas, kita ketahui bahwa salah satu cara untuk

membantu anak dalam belajar vocabulary yaitu dengan penerapan media ajar.

Menurut Piaget (1963:35), cara berfikir anak berkembang melalui

keterlibatan langsung dengan benda dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Serta semua anak adalah pebelajar aktif.

2.1. Pengertian Media

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Modern, media berarti alat atau

sarana. Media berasal dari bahasa latin dalam bentuk jamak medium,

24
25

maksudnya adalah segala sesuatu yang membawa pesan dari suatu sumber

kepada penerima pesan (Anita,1987:72).

Media adalah suatu alat yang di pakai sebagai saluran ( channel}

untuk menyampaikan suatu pesan ( message )atau informasi dari suatu

sumber ( resource ) kepada penerimanya (soeparno, 1990:81). Media

adalah sumber belajar.secara luas media dapat diartikan dengan manusia,

benda ataupun peristiwa yang membuat kondisi siswa untuk

memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

( Gerlack dan Ely dalam Mudhofar, 1990:81)

Memperhatikan pendapat tentang media, dapat disimpulkan bahwa

media adalah suatu alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan

berfungsi untuk menyampaikan informasi agar siswa memperoleh

pengetahuan keterampilan atau sikap.

2.2. Penggunaan Media dalam PBM

Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan di dalam

melaksanakan kurikulum agar dapat mempengaruhi siswa dalam mencapai

tujuan pendidikannya yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada

dasamya akan mengantarkan para siswa untuk untuk menuju perubahan

tingkah laku, baik intelektual,moral, maupun sosial agar dapat hidup

mandiri sebagai individu dan makhluk sosial.Dalam mencapai tujuan

tersebut siswa akan berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru

melalui proses pengajaran.

25
26

Mengajar umumnya atau mengajar bahasa inggris khususnya

merupakan usaha menggabungkan beberapa komponen untuk mencapai

tujuan. Itu berarti bahwa keberhasilan dalam mengajar tidak ditentukan

oleh sebuah komponen yang ada.

Athony (1983:65 ) menyatakan, “ Language teaching is a

collective tittle of a variety of activitas undertaken by different

circumstance, consequently there is no single medium ideal for language

teaching as it often claimed”.

Itu tidak berati bahwa suatu proses belajar mengajar guru harus

membawa semua komponen ke dalam kelas dan menggunakannya. Itu

akan menjadi sulit dilakukan karena beberapa keterbatasan. Karena itu

guru sering memfokuskan penggunaannya yang pasti seperti media visual.

Misalnya dengan menggunakan media gambar.

Dengan alat media dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam

belajar, memperjelas materi yang diajarkan dan sangat bermanfaat bagi

siswa di dalam menerima pelajaran.

2.3. Tujuan dan Fungsi Media

Tujuan utama menggunakan media adalah agar pesan atau

informasi yang dikomunikasikan tersebut dapat diserap semaksimal

mungkin para siswa sebagai penerima pesan ( Soeparno, 1987:5).

Kedudukan media dalam proses belajar mengajar sebagai perantara dalam

menyampai pesan. Dengan menggunakan media diharapkan dapat

mempertinggi hasil belajar yang dicapai.

26
27

Di bawah ini diuraikan tentang fungsi media : Arif Sadiman

( 1986 : 11 ), sebagai berikut:

a. memperjelas penyajian pesan

b. mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan indera

c. mengaktif siswa

d. mengatasi kesulitan guru dalam menghadapi siswa yang mempunyai

sifat unik dan berbeda.

Kriteria pemilihan media :

 Sesuai kompetensi, siswa, kebutuhan, daerah, dan biaya

 Keadaan sarana pendukung

 Kemampuan pengelolaan

 Ketepatgunaan/efisiensi

 Mutu teknis

Media pembelajaran yang baik

 Ukuran harus besar artinya dapat dibaca siswa seluruh kelas

 Pesan jelas tidak timbul makna ganda

 Gambar berwarna lebih baik daripada hitam putih

 Bentuk atau gambar harus realistik artinya memberikan pemahaman nyata

 Gambar atau foto yg baik sbg media yang mengandung gerak dan

berwarna

 Tampilan sederhana tidak kompleks, mudah dipahami, tdk menimbulkan

makna ganda, tulisan, gambar, warna, bentuk, komposisi, keseimbangan

27
28

Karakteristik media pembelajaran :

1. Dapat dilihat dan atau didengar

model, rekaman video, powerpoint, flash

2. Alat bantu pembelajaran

alat bantu bukan pengganti guru

3. Medium perantara informasi

penyampai informasi

4. Alat belajar (modul, rekaman, bahan ajar)

Edgar Dale dalam Wiryang ( 1987 : 10 ) fungsi media adalah

sebagai berikut :

a. Memberikan dasar - dasar konkrit untuk berfikir.


b. menarik perhatian siswa terhadap pelajaran.
c. Hasil belajar lebih tahan lama.
d. Memberikan pengalaman nyata sehingga usaha belajar sendiri dapat
e. berkembang.
f. Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas pikir. f. Kegiatan belajar
mengajar lebih mendalam dan beraneka ragam.

2.4. Penggolongan Media

Ada beberapa macam media yang digunakan dalam proses belajar

mengajar, dimana media-media tersebut digolongkan atau dikelompokkan

menjadi beberapa golongan. J. Kemp dalam Soeparnon (1987 : 13),

menggolongkan media pengajaran bahasa menjadi tiga yaitu : a) Media

Pandang ( visual ), b) Media Dengar ( Audio ), dan c) Media Pandang

Dengar ( Audio Visual ). Untuk lebih jelas diuarikan di bawah ini :

28
29

a. Media Pandang (visual)

Media pandang adalah media yang mengkomunikasikan pesan melalui

alat penglihatan. Media ini di bedakan menjadi dua yaitu :

1) Media Pandang Proyeksi.

Media pandang proyeksi adalah media pandang pengoperasianya

menggunakan pesawat proyektor atau diproyeksikan dilayar.. Dengan

menggunakan proyektor mated pelajaran dapat dipantaukan pada layer

contoh OHP, Slide, dan Film bisu.

2) Media Pandang Nonproyektor

Media pandang non proyektor adalah media pandang yang

pengoperasiannya tanpa menggunakan pesawat atau proyektor. Media

ini sangat sederhana dan sering digunakan oleh para guru dibandingkan

dengan media yang lain. Contoh media ini adalah gambar, poster,

grafik, peta, papan magnet, papan selip dan kubus struktur.

b. Media Dengar (Audio)

Media audio merupakan saluran untuk menyampaikan pesan dari

pengirim kepada penerima pesan melalalui indera pendengaran

( Zulfahnur,1994 : 33). Contoh media ini adalah radio, rekaman dan lain-

lain.

c. Media Pandang Dengar (audio Visual)

Media ini merupakan perpaduan antara dua media dengar.

Melalui media ini siswa dapat mendengarkan dan dapat menikmati pesan.

Contoh media ini adalah slide suara, film suara dan TV.

29
30

3. Beberapa Jenis Media Pandang

Ada banyak jenis media pandang ( visual), tetapi dalam penelitian ini

penulis hanya akan membahas tentang media pandang (visual) dalam bentuk

gambar pada flash card dan gambar – gambar pada buku LKS ( Lembar Kerja

Siswa )

3.1.Flash card

Flashcard atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar

yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman,

seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Gambar-

gambar pada flashcard dikelompok-kelompokkan antara lain: seri

binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dsb. Kartu-

Kartu Belajar tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak

dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu 1 detik untuk masing-

masing Kartu Anak.

Tujuan dari metode itu adalah melatih kemampuan otak kanan

untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan

kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini.

Flashcard atau Kartu Belajar ini merupakan terobosan baru di bidang

metode pengajaran membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak

kanan untuk mengingat.

Namun, sebagaimana umumnya metode-metode baru yang ada,

metode Kids Flash cards ini juga mendatangkan kritik maupun tanda

30
31

tanya dari masyarakat maupun profesional di bidang pendidikan dan

perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya mustahil.

Penyebabnya, dasar dari metode Flashcards adalah melatih anak

menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga ketika ia

melihat kata-kata itu lagi di kemudian hari maka ia akan mengingat dan

dapat mengucapkannya. Inilah yang disebut ”membaca”. Namun bila anak

melihat kata-kata baru, ia tak dapat mengucapkannya karena belum pernah

diperkenalkan sebelumnya sehingga penerapan media gambar berwarna

pada anak sangat membantu dalam pengenalan kosa kata baru.

a. Pengertian Flash Card

Flash card adalah kartu ukuran besar, biasanya menggunakan

kertas yang agak tebal, kaku, dan ukurannya A4. Flash card

memperlihatkan gambar atau tulisan kata - kata. Biasanya flash card

terdiri atas perangkat yang dikelompokkan menurut jenis atau kelasnya,

misalnya kelompok gambar makanan , buah - buahan ,sayur - sayuran,

alat rumah tangga , alat transportasi , dan pakaian ( Leach, 1986:5 ).

Menurut Webster (1972 : 6 ), flash card adalah beberapa

seperangkat kartu seperti nomor, kata, dan lain-lain. Dimulai dengan

mempertimbangkan kartu satu persatu secara cepat kemudian mereka

memberikan respons cepat dalam sebuah latihan.

Latihan untuk pengayaan kosa kata sangat dianjurkan dengan

menggunakan flash card agar siswa dapat menambah kosakata dan

mengingat dengan mudah karena sambil melihat gambarnya . Untuk

31
32

menghindari salah persepsi terhadap gambar-gambar yang ada di flash

card, sebaiknya flash card dicoba untuk ditunjukkan dahulu kepada

orang lain sebelum dipakai mengajar anak-anak.

Flash card lebih banyak digunakan untuk seluruh kelas. Karena

itu, ukurannya besar agar jelas dilihat oleh sernua siswa. Biasanya, guru

memegang beberapa buah flash card dan digerakkan dengan cara

memindahkan kartu bergambar yang berada ditumpukkan terakhir ke

arah depan untuk dilihat siswa. Gerakan memindah kartu dilakukan

dengan cepat , mungkin itu alasan mengapa dinamakan flash card (flash

= sekilas, dengan cepat).

Penggunaan flash card pada kegiatan tertentu, misalnya describing

things. Gambar yang berwarna akan lebih menarik sebab anak-anak

senang gambar yang berwarna-warni dibanding gambar hitam putih .

Gambar di flash card dibuat secara kelompok berdasarkan jenisnya.

Misalnya, membuat set yang terdiri dari lima gambar buah yaitu

banana, grapes, apple, orange, dan strawberry. Gambar-gambar pada

Flash card dapat dibuat menggunakan tangan / foto, atau

memanfaatkan gambar / foto yang sudah ada yang ditempelkan pada

lembaran-lembaran flashcard. Gambar-gambar yang ada pada flashcard

merupakan rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan setiap

gambar yang dicantumkan pada bagian belakangnya.

b. Kelebihan Flashcard

- Mudah di bawa-bawa

32
33

Dengan ukuran yang kecil Flashcard dapat disimpan di tas

bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat

digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas.

- Praktis

Dilihat dari cara pembuatan dan penggunaannya, media

flashcard sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak

perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga

membutuhkan listrik. Jika akan menggunakan kita tinggal menyusun

urutan gambar sesuai dengan keinginan kita, pastikan posisi

gambarnya tepat tidak terbalik, dan jika sudah digunakan tinggal

disimpan kembali dengan cara diikat atau menggunakan kotak khusus

supaya tidak tercecer.

- Gampang diingat

Karakteristik media flashcard adalah menyajikan pesan-pesan

pendek pada setiap kartu yang disajikan. Misalnya antara lain

mengenal huruf, mengenal angka, mengenal nama binatang, atau tata

cara berwudlu dan lain sebagainya. Sajian pesan-pesan pendek ini akan

memudahkan siswa untuk mengingat pesan tesebut. Kombinasi antara

gambar dan teks cukup memudahkan siswa untuk mengenali konsep

sesuatu, untuk mengetahui nama sebuah benda dapat dibantu dengan

gambarnya, begitu juga sebaliknya untuk mengetahui apa wujud

sebuah benda atau konsep dengan melihat huruf atau teksnya.

- Menyenangkan

33
34

Media flashcard dalam penggunannya bisa melalui permainan.

Misalnya siswa secara berlomba-lomba mencari satu benda atau nama-

nama tertentu dari flashcard yang disimpan secara acak, dengan cara

berlari siswa berlomba untuk mencari sesuai perintah. Selain

mengasah kemampuan kognitif juga melatih ketangkasan (fisik).

c. Manfaat Flashcard

Adapun manfaat penggunaan flash card antara lain :

- Meningkatkan kemampuan anak dalam menghafal dan menguasai

kosa kata (vocabulary) bahasa Inggris dalam waktu cepat.

- Memudahkan orang tua atau guru dalam mengajar dan

rnengenalkan kosa kata (vocabulary) kepada anak sejak dini.

- Anak akan mendapatkan dua manfaat sekaligus; mengerti bahasa

Inggris dan mengenal jenis-jenis binatang, buah, dll

d. Cara Pembuatan flash card

Adapun, flash card tidak hanya dapat diperoleh dengan

membeli, tetapi guru dapat membuatnya sendiri dengan biaya yang

relative lebih terjangkau, yaitu:

1) Siapkan kertas yang agak tebal seperti kertas duplek atau dari bahan

kardus. Kertas ini berfungsi untuk menyimpan atau menempelkan

gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2) Kertas tersebut di berikan tanda dengan pensil atau spidol dan

menggunakan penggaris, untuk menentukan ukuran 25X30 cm

34
35

3) Potong-potonglah kertas duplek tersebut dapat menggunakan

gunting atau pisau kater hingga tepat berukuran 25X30 cm. Buatlah

kartu-kartu tersebut sejumlah gambar yang akan ditempelkan atau

sejumlah materi yang kita butuhkan.

4) Selanjutnya, jika objek gambar akan langsung dibuat dengan tangan,

maka kertas alas tadi perlu dilapisi dengan kertas halus untuk

menggambar, misalnya kertas HVS, kertas concert atau kertas

karton.

5) Mulailah menggambar dengan menggunakan alat gambar seperti

kuas, cat air, spidol, pinsil warna, atau membuat desain

menggunakan komputer dengan ukuran yang sesuai lalu setelah

selesai ditempelkan pada alas tersebut.

6) Jika gambar yang akan ditempel memanfaatkan yang sudah ada,

misalnya gambar-gambar yang di jual di toko, di pasar, maka

selanjutnya gambar-gambar tersebut tinggal di potong sesuai

dengan ukuran, lalu ditempelkan menggunakan perekat atau lem

kertas.

7) Pada bagian akhir adalah memeberi tulisan pada bagian kartu-kartu

tersebut sesuai dengan nama objek yang ada didepannya. Nama-

nama ini biasa dengan menggunakan beberapa bahasa misalnya

Indonesia dan Inggris.

35
36

e. Penggunaan Flashcard Pada Pembelajaran Kosa Kata

Bahasa merapakan alat untuk mengungkapkan makna yang

diwujudkan melalui kata bahasa dan kosa kata. Dengan demikian

bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Bahasa semakin berfungsi dalam pemakaian berbahasa seseorang

dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas kosa kata yang dimiliki.

1) Pengertian vocabulary (kosa kata)

Kosa kata (Inggris: vocabulary) adalah himpunan kata yang

diketahui maknanya/ dan dapat digunakan oleh seseorang dalam

suatu bahasa,. Kosakata seseorang didefinisikan sebagai himpunan

semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua

kata-kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut

untuk menyusun kalimat baru. Kekayaan kosakata seseorang

secara umum dianggap merupakan gambaran dari intelegensia atau

tingkat pendidikannya.

Pemahaman kosakata secara umum dianggap sebagai

bagian penting dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun

pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang

sudah dikuasai. Murid sekolah sering diajarkan kata-kata baru

sebagai bagian dari mata peJajaran tertentu dan banyak pula orang

dewasa yang menganggap pembentukan kosakata sebagai suatu

kegiatan yang menarik dan edukatif.

36
37

Penguasaan kosa kata merupakan hal yang paling mendasar

yang harus dikuasai seseorang dalam pembelajaran bahasa inggris

yang merupakan bahasa asing bagi seluruh siswa dan masyarakat

Indonesia. Bagaimana seseorang dapat mengungkapkan suatu

bahasa apabila ia tidak memahami kosakata dari bahasa tersebut.

Apalagi kalau yang dipelajari itu adalah bahasa asing, sehingga

penguasaan kosakata bahasa tersebut merupakan sesuatu yang

mutlak dimiliki oleh pembelajar bahasa.. Apabila seorang siswa

memiliki perbendaharaan kata bahasa inggris yang memadai maka

otomatis akan lebih menunjang pada pencapaian empat kompetensi

bahasa inggris tadi. Demikian juga sebaliknya tanpa memiliki kosa

kata yang memadai seorang siswa akan mengalami kesulitan dalam

mencapai kompetensi berbahasa di atas. Kosakata bahasa Inggris

yang perlu dipelajari oleh siswa SD diperkirakan sebanyak kurang

lebih 500 kata. Hal tersebut dapat dilihat dari (Tarigan, 1989 : 3 )

" Kualitas keterampilan berbahasa seseorang jelas

tergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimiliki

maka semakin besar pula kemungkinan keterampilan".

Dari uraian diatas dapat terlihat jelas bahwa kualitas dan

kuantitas kosa kata sangat penting dalam meningkatkan

keterampilan berbahasa seseorang. Sehingga baik atau tidaknya

kualitas dan kuantitas kosa kata dapat dilihat dari keterampilan

berbahasa seseorang. Dengan demikian jika masalah ini dipahami

37
38

benar-benar maka dapatlah dimengerti betapa kualitas dan

kuantitas kosa kata seseorang turut menentukan bagi

perkembangan mental. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan

bahwa

" Kualitas dan kuantitas,tingkat dan kedalaman kosa kata

seseorang merupakan indeks pribadi yang terbaik bagi

perkembangan mentalnya". (Tarigan, 1989 : 3 )

Untuk hal tersebut diatas maka perlu adanya penguasaan

kosa kata dari bahasa yang digunakan atau dipelajari.Kemudian

penulisan mengungkapkan pengertian dari penguasaan kosa kata.

Penguasaan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan :

Kemampuan seseorang untuk mendalami suatu bidang yang

dipelajari". (Depdikbud, 1989 : 462 ).

Sedangkan arti kosa kata adalah : " Perbendaharaan kata"

( Depdikbud, 1989 : 462 ), sehingga dapat penulis simpulkan

bahwa

pengertian penguasaan kosa kata adalah kemampuan untuk

memahami perbendaharaan kata bahasa inggris. Pembelajaran

penguasaan vocabulary bisa menggunakan media apa saja.

2) Persiapan Penggunaan Flash card pada pengajaran vocabulary

- Mempersiapkan diri.

Guru perlu menguasai bahan pembelajaran dengan baik,

memiliki keterampilan untuk menggunakan media tersebut. Kalau

38
39

perlu untuk memperlancar lakukanlah dengan latihan berulang-

ulang meski tidak langsung dihadapan siswa. Siapkan pula bahan

dan alat-alat lain yang mungkin diperlukan. Periksa juga urutan

gambarnya kalau-kalau ada yang terlewat atau susunannya tidak

tepat.

- Mempersiapkan flashcard

Sebelum dimulai pembelajaran pastikan bahwa jumlahnya

cukup, cek juga urutannya apakah sudah benar.

- Mempersiapkan tempat

Hal ini berkaitan dengan posisi guru sebagai penyaji pesan

pembelajaran apakah sudah tepat berada di tengah-tengah siswa,

apakah ruangannya sudah tertata dengan baik, perhatikan juga

penerangannya lampu atau intensitas cahaya di ruangan tersebut

- Mempersiapkan siswa

Sebaiknya siswa ditata dengan baik, diantaranya dengan

cara duduk melingkar dihadapan guru, perhatikan siswa untuk

memperoleh pandangan secara memadai. Cara duduk secara

melingkar dipastikan semua siswa dapat melihat sajian dengan

baik, berbeda dengan berjejer ke belakang, mungkin saja ada

siswa yang tidak dapat melihat ke depan karena terhalang teman

yang lainnya, atau terlalu jauh sehingga tidak jelas.

3) Langkah-langkah Penggunaan Flash Card

39
40

- Tunjukkan bagian depan kartu (yang berisi gambar dan kata

dalam bahasa Inggris) kepada anak.

- Kartu-kartu yang sudah disusun di pegang setinggi dada dan

menghadap ke depan siswa.

- Sambil menunjukkan kartu, guru membacakan teks bahasa

inggris sesuai lafal ( cara membacanya ) seperti tertera di

belakang kartu, kemudian bacakan pula artinya agar anak paham.

- Bacakan teks pada kartu dengan suara vyang terdengar jelas dan

bimbinglah anak agar mengikuti

- Jangan beralih ke kartu lain sebelum anak dapat mengikuti lafal

bahasa Inggris dengan baik dan benar. Ulangi sampai lafal bahasa

Inggris yang diucapkan anak baik dan benar.

- Lakukan berulang-ulang secara konsisten, agar anak dapat belajar

secara sistematis sehingga daya serapnya dalam mengingat akan

lebih optimal.

Jika sajian dengan cara permainan, letakan kartu-kartu tersebut di

dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan siswa

yang akan berlomba misalnya tiga orang berdiri sejajar, kemudian guru

memberikan perintah, misalnya cari nama binatang kuda, maka siswa

berlari menghampiri kotak tersebut untuk mengambil kartu yang

bergambar kuda dan bertuliskan "kuda”

3.2.Pengajaran Bahasa Inggris dengan LKS

40
41

Karena hampir semua sekolah menerapkan buku lembar kerja

siswa ( LKS ) yang terdapat mated ajar juga latihan-latihan soal, maka

penulis dalam skripsi ini akan membandingkan penguasaan vocabulary

antara siswa yang diajar dengan penggunaan flashcard dengan siswa yang

hanya diajar dengan gambar pada buku LKS

a. Pengertian LKS

Lembar kerja siswa (LKS) ialah lembar kerja yang berisi informasi

dan perintah / instruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu

kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk

penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan.

(Http://www.erlangga.co.id )

b. Beberapa Pandangan Tentang LKS

Pandangan pertama tentang LKS, Saat ini di sekolah-sekolah

banyak ditemui penggunaan buku jenis LKS (Lembar Kerja Siswa)

yang sebenaraya merupakan buku rangkuman materi pelajaran yang

disertai dengan kumpulan soal, terutama soal-soal pilihan ganda. LKS

yang semestinya dikerjakan di sekolah dalam kegiatan pembelajaran,

seringkali juga harus dikerjakan di rumah sebagai PR.

Dalam LKS jenis ini, materi pelajaran biasanya tidak

disampaikan dalam bentuk uraian/bacaan, melainkan sudah dalam

bentuk rangkuman atau poin-poin penting saja.

Lembar kerja siswa (LKS) dapat dianggap sebagai suatu media

atau alat pembelajaran, karena dipergunakan guru sebagai perantara

41
42

dalam melaksanakan kegiatan pengajaran untuk mencapai tujuan

insrruksional khusus atau tujuan pembelajaran khusus.

Pandangan kedua tentang LKS. LKS dikatakan sebagai sarana

belajar, karena dengan LKS siswa dapat melaksanakan kegiatan

belajar untuk mencapai suatu TIK( Http://www.erlangga.co.id )

c. Fungsi LKS

Dalam proses belajar mengajar ada dua, yaitu: (1) dari segi

siswa: fungsi LKS adalah sebagai sarana belajar baik di kelas, di ruang

praktek maupun di luar kelas sehingga siswa berpeluang besar untuk

mengembangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih

keterampilan, memproses sendiri untuk mendapatkan perolehannya,

(2) dari segi guru: melalui LKS, guru dalam menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan metode "membelajarkan

siswa" dengan kadar SAL (Student active learning) yang tinggi.

Intervensi yang diberikan guru bukan dalam bentuk jawaban atas

pertanyaan siswa, tetapi berupa panduan bagi siswa untuk

memecahkan masalah.

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu dari sekian

banyak media yang digunakan dalam proses belajar mengajar di

sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS banyak

digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa.

42
43

Namun gambar yang ada di LKS kurang jelas karena berwarna

hitam putih dan kurang bervariasi. Sehingga kurang bisa memotifasi

siswa dalam belajar (Http://www.erlangga.co.id )

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat dikemukakan landasan

sebagai berikut:

1) Dalam belajar bahasa Inggris, penggunaan Flash card sebagai media ajar

perlu dioptimalkan, karena mengingat sifat anak –anak yang masih

senang bermain dan tertarik pada gambar-gambar yang berwarna-warni

dibanding gambar hitam putih yang ada pada LKS..

2. Respon anak berbeda bila diajar bahasa Inggris dengan menggunakan

media flashcard, dibanding tanpa menggunakan media ajar.

3. Penguasaan vocabulary dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa

Sekolah Dasar sangat penting dan merupakan salah satu dasar penguasaan

ketrampilan berbahasa

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang belum terbukti kebenarannya.

Bardasarkan landasan teori di atas, maka penulis mencoba untuk merumuskan

hipotesis.

Dalam pengajaran bahasa Inggris SD kelas V diduga akan terdapat

perbedaan penguasaan vocabulary antara siswa yang diajar dengan media

43
44

flashcard dengan siswa yang diajar hanya menggunakan gambar ilustrasi pada

buku LKS.

44
45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Muarareja 01

dan 02 Kota legal.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian yaitu pada tanggal 20 Mei 2009 - 20 Juni

2009 tahun ajaran 2008-2009.

B. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD. N.

Muarareja 01 dan 02 kota Tegal

- SD. N. Muarareja 01 : Kelas V A : 29 siswa

Kelas V B : 23 siswa

- SD. N. Muarareja 02 : Kelas V : 59 siswa

Jumlah :101 siswa

C. Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 kelompok sample

yaitu kelompok eksperimen yang diajar menggunakan media gambar pada

flash card terdiri dari 20 siswa yang diambil secara acak dari seluruh siswa

kelas VA SD. N. Muarareja 01 dan kelompok pengendali yang diajar

hanya menggunakan gambar ilustrasi pada buku LKS tanpa flash card

45
46

terdiri dari 20 siswa yang diambil secara acak dari seluruh siswa kelas V

SD. N. Muarareja 02 kota Tegal.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Penggunaan flash card pada pengajaran bahasa Inggris pada siswa

kelas V Sekolah Dasar Muarareja 02 kota Tegal.

2. Variabel terikat

Penguasaan vocabulary pada siswa kelas V Sekolah Dasar sebagai

akibat dari penerapan flash card pada proses pembelajaran.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan penulis berupa tes tertulis yaitu

tes vocabulary berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal

dimana tiap butir soal disediakan 4 pilihan jawaban ( a, b, c, dan d ).

Sebelum diberikan pada kelompok sampel, instrumen tersebut penulis

uji pada sejumlah siswa yang mempunyai karakteristik yang sama dengan

sampel melalui tes try out yaitu pada 20 siswa kelas V B pada SD. N.

Muarareja 01 Tegal yang diambil secara acak. Hal tersebut guna mengetahui

apakah tes tersebut memenuhi kriteria.

Antara lain :

a. Valid

b. Reliabel

46
47

1. Realibilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang

mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas

tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliable. Walaupun reliabilitas

mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keterandalan,

keajegan, kestabilan, dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung

dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran

dapatdipercaya. ( Arikunto, 1997 : 170 )

Untuk mengetahui realibilitas tes, peneliti menggunakan rumus korelasi

Product Moment Pearson dengan teknik skor belahan awal dan skor belahan

akhir. Rumusnya yaitu:

rxy = N∑xy-(∑x)(∑y)

 2
 N ∑ x − (∑

{

x) 2  N ∑ y 2 − ( ∑ y )

2
}
( Arikunto, 1990:130 )

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara Variabel X dan Y


n : Jumlah sample
X : Skor belahan awal
Y : Skor belahan akhir
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa :

n = 20 ∑x² = 1007

∑x = 141 ∑y2 = 1092

47
48

∑y = 146 ∑xy = 1041

rxy = 20.1041 - (141)(146)

{20 .1007 }{
− (141 ) 2 20 .1092 − (146 ) 2 }
= 20820 – 20586

{20140 −19881 }{21840 − 21316 }

= 234

259 .524

= 234

135716

= 234

368,396

= 0,636

Kemudian, hasil dari uji korelasi dimasukkan dalam rumus untuk

memperoleh indeks reliabilitas dengan rumus Spearman Brown, yaitu :

r11 = 2X r 1/21/2

( 1 + r 1/21/2)

Keterangan :

r l/2l/2 .Indeks korelasi antara dua belahan instrument

rll : Realibilitas instrument

maka = 2 X 0,636

( 1 + 0,636)

= 1,272 = 0,775

48
49

1,636

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh harga r hitung 0,775 setelah

dikonsultasikan ke r tabel dengan N = 20 dan d = 5 %, maka diperoleh harga r

tabel sebesar 0,444. Berarti rll lebih besar daripada rt ( 0,775 > 0,444 ). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel. Tabel dapat

dilihat pada lampiran.

2. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalarn melakukan fungsi ukurnya. Suatu

tes atau instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukurnya

yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Untuk menguji validitas tes, penulis menggunakan teknik korelasi product

moment dari person dengan rumus :

rxy = N∑xy-(∑x)(∑y)

 2
 N ∑ x − (∑

{

x) 2  N ∑ y 2 − ( ∑ y )

2
}
( Arikunto, 1990:130 )

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

n : Jumlah sample

X : Nilai tes hasil try-out

49
50

Y : Nilai tes ulangan harian

Dari tabel pada lampiran dapat diketahui bahwa :

∑N = 20 ∑X² = 1045,25

∑X = 137 ∑Y² = 705

∑Y = 117 ∑XY = 845,55

rxy = N∑xy-(∑x)(∑y)

 2
 N ∑ x − (∑

2

{
x)  N ∑ y − ( ∑ y )
2 2
}
rxy = 20.845,55 – (137)(117)

{20 .1045 ,25 − (137 ) }{20 .705


2
− (117 ) 2 }
rxy = 16911 - 16029

{20905 −18769 }{14100 −13689 }

rxy = 882

2136 .411

= 882

877896

= 882 = 0,941

936,961

Dari hasil perhitungan tersebut, diperoleh harga r product moment 0, 941

setelah dikonsultasikan ke r tabel dengan taraf signifikasi 5 % maka diperoleh r

tabel 0,444.

50
51

Dengan n = 20 dan d = 0,05 maka r hitung lebih besar dari pada r tabel

( 0,941> 0,444 ), jadi dapat disimpulkan bahwa tes uji coba tersebut valid. Tabel

dapat dilihat pada lampiran

D. Penyajian Instrumen

Penelitian ini dilaksanakan menggunakan 2 kelompok :

a. Kelompok I : Sebagai sampel penelitian terdiri dari 20 siswa yang

diajar dengan media flashcard beserta LKS.

b. Kelompok II : Sebagai sampel pengendali terdiri dari 20 siswa yang

diajar hanya menggunkan LKS

E. Metode Pengumpulan Data Penelitian

Dalam teknik pengumpulan data, penulis memberikan test tertulis berupa

test vocabulary berisi test pilihan ganda berisi 20 soal dengan 4 pilihan

jawaban (a, b, c, dan d) di setiap butir tesnya.

F. Metode Analisa Data Penelitian

Teknik analisa data penelitian ini yaitu dengan rumus :

1. Mencari Mean

Yaitu mencari rata - rata nilai siswa

Rumus :
:
X X
N.
( Arikunto, 2002 )

51
52

Keterangan :

X : nilai rata - rata

∑ X : jumlah nilai

N : jumlah siswa

2. Standar Deviasi

Menggunakan rumus :

SD : ∑( Xi −X ) ²
N
( Arikunto, 2002 )
Keterangan :
SD = Standar Deviasi
Σ (Xi-X)² = Deviasi dari Mean Kuadrat
N = Jumlah Sampel

3. Standar Deviasi Gabungan

Menggunakan rumus:

S² : ( n1 – 1 ) S² + ( n2 – 1 ) S²
n1 + n2 - 2

( Arikunto, 2002 )

Keterangan :

S1 = Standar Deviasi dari Kelompok I


S2 = Standar Deviasi dari Kelompok II
n1 = Jumlah Sampel Kelompok I
n2 = Jumlah Sampel Kelompok II
4. t-test

t = X1 − X 2
S 1
n1 + 1
n2
( Arikunto, 2002 )

52
53

Keterangan :

x1 = Mean Kelompok I
x2 = Mean Kelompok II
S = Varians Gabungan
n1 = Jumlah Sampel Kelompok I
n2 = Jumlah Sampel Kelompok II

Dengan taraf signifikasi 0,05 bila hasil t hitung lebih besar dari

pada t tabel maka Ho ( Hipotesis nihil ) ditolak dan HI ( Hipotesis

Penelitian) diterima, begitu juga sebaliknya.

53
54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data

Adapun pengumpulan data, penulis mengadakan tes tertulis kepada

siswa sampel penelitian yang berupa tes vocabularry. Tes tersebut berjumlah

20 soal dengan 4 pilihan jawaban di setiap butir soalnya. Adapun kedua

kelompok sampel penelitian harus mengerjakan tes tersebut dalam waktu 30

menit.

Kemudian, nilai yang diperoleh kedua kelompok sampel ditulis dalam

tabel. Penyusunan nilai tersebut dipisah antara nilai kelompok sampel

eksperimen dengan kelompok pengendali, sehingga terdapat 2 tabel nilai.

Pada tabel II yaitu kelompok eksperimen yang diajar menggunakan

flash card disertai LKS dimana setelah diberikan test tertulis nilai rata-ratanya

lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pengendali yang diajar hanya

menggunakan LKS.

54
55

Tabel 1

Nilai Kelompok Eksperimen, Kelompok Siswa yang diajar Vocabulary


Dengan Disertai Penggunaan Media Flash Card

No Nama Nilai ( x1)


1 Anggita Rizki Putri 7,5
2 Ahmad Qolik 7,5
3 Ayu Indah Pratiwi 8,5
4 Bela Oktovia 9
5 Chyntia Nazlia. W 6
6 Dini Atfalia 8
7 Eriyanti 5,5
8 Gri Selda. F 8,5
9 Ike Listiani 9
10 Irfan Anggi Saputra 6,5
11 Kartika Handayani 7
12 Laelatul Izah 7
13 Menti Lidia Sari 4,5
14 Nur Rahmat 5,5
15 Riski Amalia Pratiwi 6,5
16 Shinta Leviani 6
17 Trias Ayu Agustin 7
18 Wahyu 8
19 Widyaningsih 8
20 Wiji Nur Hayati 7

Total
142,5

55
56

Tabel 2

Nilai Kelompok Kontrol, Kelompok Siswa yang Diajar


Vocabulary Hanya Menggunakan LKS

No Nama Nilai ( x1)


1 Afif 7
2 Ahmad Nur Salim 8
3 Ahmad Nur Soleh 5
4 Ayuni Handayani 5
5 Budi 5
6 Chesly 4,5
7 Diah Okafia. S 5
8 Erika Putri Asih 6
9 Fajar Nur 7
10 Irgi 6
11 Linda Purnomo 4
12 Meilina Silvia 5,5
13 M. Agus 8,5
14 Nanda 5
15 Puji 4,5
16 Risky Syah Bani 6,5
17 Sheila 6,5
18 Supri Yanto 8
19 Taslicha 4
20 Zakiatul Fitriyah 4

Total
115

56
57

Tabel 3

Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang diajar Vocabualry


Dengan Disertai Media Flash Card

No Nilai Variabel Deviasi dari Mean Deviasi dari Mean


(xl) (XI- X ) Kuadrat (xi- x )2
1 9 1,9 3,61
2 9 1,9 3,61
3 8,5 1,4 1,96
4 8,5 1,4 1,96
5 8 0,9 0,81
6 8 0,9 0,81
7 8 0,9 0,81
8 7,5 0,4 0,16
9 7,5 0,4 0,16
10 7 - 0,1 0,01
11 7 - 0,1 0,01
12 7 - 0,1 0,01
13 7 - 0,1 0,01
14 6,5 - 0,6 0,36
15 6,5 - 0,6 0,36
16 6 - 1,1 1,21
17 6 - 1,1 1,21
18 5,5 - 1,6 2,56
19 5,5 - 1,6 2,56
20 4,5 -2,6 6,76

142,5 28,95

57
58

Tabel 4

Tabel Analisis Data untuk Kelompok Siswa yang diajar Vocabulary Hanya
Menggunakan LKS

No Nilai Variabel Deviasi dari Mean Deviasi dari Mean


(xl) (XI- X ) Kuadrat (xi- x )2
1 8,5 2,7 7,29
2 8 2,2 4,84
3 8 2,2 4,84
4 7 1,2 1,44
5 7 1,2 1,44
6 6,5 0,7 0,49
7 6,5 0,7 0,49
8 6 0,2 0,04
9 6 0,2 0,04
10 5,5 - 0,2 0,04
11 5 - 0,7 0,49
12 5 - 0,7 0,49
13 5 - 0,7 0,49
14 5 - 0,7 0,49
15 5 - 0,7 0,49
16 4,5 - 1,2 1,44
17 4,5 - 1,2 1,44
18 4 - 1,7 2,89
19 4 - 1,7 2,89
20 4 -1,7 2,89

34,95

58
59

Sebelum data dianalisis, maka perlu dikemukakan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Mencari Mean

a. Kelompok Siswa Eksperimen

n = 30
∑x = 142,5
∑X
Rumus : X = N

142 ,5
= 20
= 7,125
b. Kelompok Siswa Pengendali

n = 20
∑x = 115
∑X
Rumus : X = N

115
= 20
= 5,75

2. Mencari Median (Me)

a. Kelompok siswa eksperimen (I)

4,5 5,5 5,5 6 6 6,5 6,5 7 7 7

7 7,5 7,5 8 8 8 8,5 8,5 9 9

Median = 7+7 = 7

Jadi nilai tengahnya yaitu = 7

59
60

b. Kelompok siswa kontrol (II)

4 4 4 4,5 4,5 5 5 5 5 5

5,5 6 6 6,5 6,5 7 7 8 8 8,5

Median = 5 + 5,5 = 5,25

Jadi nilai tengahnya yaitu = 5,25

3. Modus (Mo)

a. Kelompok siswa eksperimen (I)

Modus = 7

b. Kelompok siswa kontrol (II)

Modus = 5

4. Mencari Standar Deviasi (SD)

a. Kelompok siswa eksperimen

n =20

∑(xi- x )2 = 28,95

∑( X 1 −X)
SD = N −1

28 ,95
= 20 −1

28 ,95
= 19

1,524
=

60
61

S = 1,234

b. Kelompok siswa kontrol

n =20

∑(xi- x )2 = 34,95

∑( X 1 −X)
SD = n −1

34 ,95
= 20 −1

34 ,95
= 19

1,839
=
S = 356

5. Mencari Varian Gabungan (S)

S2 = (n-l)S12 + (n-l)S22
(nl + n2) - 2
Ket:

51 = Standar deviasi kejompok I


52 = Standar deviasi kelompok II
nl = Jumlah sample kelompok I
n2 = Jumlah sample keloimpok II

maka:

nl =20 n2 = 20

SI =1,234 S2 = 1,356

Rumus varian gabungan:

S2 = (n-l)S12 + (n-l)S22

61
62

(nl + n2) - 2
= ( 20-1 )(U34)2 + (20-1)(1,356)2
(20+ 20)-2
= (19XU23)+ (19X1,839)
38
= 28,937 + 34,941
38
= 63,878
38
= 1,681
1,681
S = = 1,296

B. Analisis Data

x1 − x 2
t = 1 1
S +
n1 n2

7,125 − 5,75
= 1, 296 1 1
+
20 20

= 1,375

1,296 x 0,316

= 1,375 = 3,362

0,409

C. Pembahasan

62
63

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh t hitung sebesar = 3,362

dan t tabel dengan derajat kebebasan (dJ) = 38 dan taraf signifikasi = 5 %

diperoleh t-tabel sebesar = 2,712, sehingga t hitung lebih besar dari t-tabel

( 3,362 > 2,712). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ( Ho) ditolak,

dan hipotesis penelitian (HI) diterima.

Jadi siswa yang diajar dengan disertai media flashcard akan

memperoleh penguasaan vocabulary yang lebih baik dari pada siswa yang

diajar hanya menggunakan LKS tanpa disertai Flash card

63
64

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan tinjauan dalam Literature, Kerangka Berfikir,

Hipotesis, Instrumen Penelitian dan Data Analisis dari Populasi, maka penulis

dapat menarik kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut.

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan

media flash card dan LKS terhadap penguasaan vocabularry pada siswa

Sekolah Dasar kelas V.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SD. N.

Muarareja 01 dan 02 Tegal, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Penerapan media flash card pada siswa Sekolah Dasar kelas V berpengaruh

positif terhadap penguasaan vocabularry. Hal tersebut dibuktikan dari analisis

data yang menunjukkan bahwa pada taraf signifikasi ( d ) = 5 % dan derajat

kebebasan ( dJ) = 38 didapat t data lebih besar dari t tabel ( 3,362 > 2,712).

B. Saran-saran

Adapun penulis ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut

semoga bisa bermanfaat:

1. Salah satu media ajar yang dapat diterapkan dalam pengajaran

vocabulary pada siswa Sekolah Dasar yairu flash card

64
65

2. Dalam penerapan media flash card, guru harus menyesuaikan dengan

kondisi siswa dan kelas yang akan diterapkan.

3. Agar dalam penerapan media flash card siswa tidak bosan, guru dapat

menerapkannya melalui sebuah permainan yang dapat merangsang

keaktifan siswa.

65
66

DAFTAR PUSTAKA

Sadiman, Arif. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja.

Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah


Dasar. Jakarta : PT. Indeks

Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Http : //arifmiboy.blogsop.com/2009/03/teknik-pembuatan-media-pembelajaran.
Htm/

Aniath, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyanto, Kasihani K. E. 2007. English For Young Learners. Jakarta : Bumi


Aksara.

Suyanto, Kasihani K. E. 2006. Learning By Doing. Bandung : Grafindo Media


Pratama\

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Sulistyorini. 2008. LKS Bahasa Inggris Excelent. Surakarta : Adinugraha

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedure Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

66
67

Lampiran 1

Tabel 5
Penyajian Instrumen Reliabilitas

No Nama Score Nilai X Y X² Y² XY


1 Anggi Pratama 11 5,5 5 6 25 36 30
2 Bagus 16 8 8 8 64 64 64
3 Didi Frantoro 14 7 7 7 49 49 49
4 Fara Azhari 15 7,5 7 8 49 64 56
5 Ferlin 15 7,5 8 7 64 49 56
6 Fredi. S 12 6 6 6 36 36 36
7 Jenal Abidin 14 7 7 7 49 49 49
8 Kavita Dina 16 8 8 8 64 64 64
9 Lia Novita 16 8 7 9 49 81 63
10 Pandu. P 11 5,5 6 5 36 25 30
11 Risma Ayu 12 6 6 6 36 36 36
12 Riski Ade 14 7 7 7 49 49 49
13 Risqi Anggraeni 15 7,5 8 7 64 49 56
14 Sugeng Pranoto 18 9 8 10 64 100 80
15 Sugiadi 15 7,5 7 8 49 64 56
16 Tri Agustin 13 6,5 7 6 49 36 42
17 Windi Vionita 15 7,5 7 8 49 64 56
18 Umi Latifah 15 7,5 7 8 49 64 56
19 Winarsi Ayu 16 8 8 8 64 64 64
20 Ade Wibowo 14 7 7 7 49 49 49
JUMLAH 287 137 141 146 1007 1092 1041

Keterangan : X : Score Belahan Awal


Y : Score Belahan Akhir

67
68

Lampiran 2

Tabel 6
Penyajian Instrumen Validitas

No Nama X Y X² Y² XY
1 Anggi Pratama 5,5 5 30,25 25 27,5
2 Bagus 8 6 64 36 48
3 Didi Frantoro 7 5 49 25 35
4 Fara Ashari 7,5 8 56,25 64 60
5 Ferlin 7,5 7 56,26 49 52,5
6 Fredi .s 6 5 36 25 30
7 Jaenal Abidin 7 5 49 25 35
8 Kavita Diva 8 5 64 25 40
9 Lia Novita 8 5 64 25 40
10 Pandu P 5,5 6 30,25 36 33
11 Risma Ayu 6 5 36 25 30
12 Riski Ade 7 5 49 25 35
13 Risqi. A 7,5 7 56,25 49 52,5
14 Sugeng 9 6 81 36 54
15 Sugiadi 7,5 6 56,25 36 45
16 Tri Agustin 6,5 5 42,25 25 32,5
17 Windi Vionita 7,5 8 56,25 64 60
18 Umi Latifah 7,5 7 56,25 49 52,5
19 Winarsih 8 6 64 36 48
20 Ade Wibowo 7 5 49 25 35
JUMLAH 137 117 1045,25 705 845,55

Keterangan : X : Nilai Tes Uji Coba


Y : Nilai Ulangan Harian Sebagai Kriteria

68
69

Lampiran 3

Contoh-contoh Flash card

Kinds of Animal Transportation

Occupation Vegetable

School Weather

69
70

70
71

71
72

72

You might also like