Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Minyak Atsiri
Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan
uap dari bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung
puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan
bahan campuran yang tidak mudah menguap (non-volatile), yang merupakan
penyebab karakteristik aroma dan rasanya. (Mac Tavish dan D.Haris, 2002)
Kata essential oil diambil dari kata quintessence, yang berarti bagian
penting atau perwujudan murni dari suatu material, dan pada konteks ini
ditujukan pada aroma atau essence yang dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan
(misalnya rempah-rempah, daun-daunan dan bunga). Kata volatile oil adalah
istilah kata yang lebih jelas dan akurat secara teknis untuk mendeskripsikan
essential oil, dengan pengertian bahwa volatile oil yang secara harfiah berarti
minyak terbang atau minyak yang menguap, dapat dilepaskan dari bahannya
dengan bantuan dididihkan dalam air atau dengan mentransmisikan uap
melalui minyak yang terdapat di dalam bahan bakunya. (Green, 2002)
Minyak atsiri merupakan suatu produk yang memiliki bau khas sebagai
perkembangan proses hidup tanaman. Minyak atsiri dihasilkan oleh sel
tanaman atau jaringan tertentu dari tanaman secara terus menerus sehingga
dapat memberi ciri tersendiri yang berbeda-beda antara tanaman satu dengan
tanaman lainnya. Para ahli biologi menganggap, minyak atsiri merupakan
metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar
tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen untuk bersaing
dengan tumbuhan lain dalam mempertahankan ruang hidup.
Dalam bidang industri minyak atsiri digunakan dalam pembuatan
kosmetik, parfum, antiseptik, obat-obatan, flavouring agent dalam makanan
atau minuman, serta sebagai pencampur rokok kretek. Beberapa jenis minyak
atsiri digunakan sebagai bahan antiseptik internal dan eksternal, bahan
analgesik, hemolitik atau sebagai antizimatik, serta sebagai sedativa dan
stimulans untuk obat sakit perut.
Sektor
Industri Kosmetik
Industri Makanan
Industri Farmasi
Segmen
-
Perawatan tubuh
Perawatan gigi
Minuman
Manisan
Tembakau
Permen
Produk Kalengan
Produk perawatan
kesehatan
Aromaterapi
Minyak Esensial
-
Lemon
Peppermint
Orange
Patchouli (Nilam)
Rosewood
Mint
Spice
Eucalyptus and derivatif
Citrus
Spice oleoresins
Vanilla
Flavour and floral oils
Oleoresins
Orange
Citrus
Patchouli (Nilam)
Lavender
Geranium
sebagai berikut :
1) Minyak Atsiri Hidrokarbon
Minyak atsiri ini tidak mengandung komponen yang mempunyai
gugus fungsional, maka hidrokarbon terdapat hampir dalam semua
minyak atsiri yang terdiri dari terpen-terpen yang tidak mengandung
oksigen, seskuiterpen dan diterpen. Identifikasi minyak hidrokarbon,
terutama ditetapkan dengan mengukur bobot jenis, indeks bias atau
dengan rotasi optisnya. Komponen hidrokarbon dalam minyak atsiri:
a. Hidrokarbon alifatik (asiklik), misal : Mirsan
b. Hidrokarbon aromatic, misal : Naftalen
c. Seskuiterpen monosiklik, misal : Zingiberen
Gambar 2.2 Rumus Struktur dari golongan alkohol asiklik dan terpen
Gambar 2.4 Rumus Struktur minyak atsiri dari golongan keton bisiklik
Gambar 2.6 Rumus Struktur minyak atsiri dari golongan fenol eter,
minyak Seledri (Apium graveolens L.)
7) Minyak Atsiri Oksida
Eukaliptol (sineol) terdapat dalam tanaman eucalyptus dan juga
disebut kayu putol oleh karena terdapat juga didalam tanaman kayu
2.4.3
10
pemanasan.
e. Metode perlekatan bau menggunakan media lilin = metode enfleurage,
dengan cara ini memanfaatkan aktifitas enzim masih terus aktif selama
sekitar 15 hari sejak dipanen, misalnya minyak melati.
f. Metode destilasi/penyulingan. Destilasi merubah cairan yang mudah
menguap menjadi uap dan kemudian mengkondensasi uap kembali
menjadi cairan.
Expression Extraction. Dalam metode ini tidak ada panas yang
terlibat. Minyak dirubah dari bahan dengan tekanan mekanik yang
besar.
Solvent extraction. Menggunakan bahan pelarut seperti heksana
11
2.6.2
: jahe
: cendana, gaharu
: kayu manis
: sirih, kayu putih
: kenanga, melati, cengkeh
: pala
: seledri
: Piperis Folium
Tanaman asal
: Piper betle L
Suku
: Piperaceae
Isi
12
Kegunaan
Daun Ketapang
Simplisia
: Terminaliae Folium
Tanaman asal
: Terminalia catappa L.
Suku
: Combretaceae
Isi
Kegunaan
obat
kanker/tumor,
paru-paru
dan
: Zingiberis Rhizoma
Tanaman asal
Suku
: Zingiberaceae
Isi
Kegunaan
Rimpang Temulawak
Simplisia
: Curcumae Rhizoma
Tanaman asal
: Curcuma xanthorrhiza R
Suku
: Zingiberaceae
Isi
Kegunaan
13
: Cinnamomi Cortex
Tanaman asal
Suku
: Lauraceae
Isi
Kegunaan
: antibakteri
(Guenther, 2006)
Lemon
Simplisia
: Limonis Cortex
Tanaman asal
: Citrus lemon L.
Suku
: Rutaceae
Isi
: 59,7 % limonen
Kegunaan
: antibakteri
(Sokovic et al.,2010)
: Limonis Cortex
Tanaman asal
: Pinus palustris
Suku
: Pinaceae
Isi
: pinena
Kegunaan
: insektisida, antiseptik
: Caryophyllum, Clove
Tanaman asal
Suku
: Myrtaceae
Isi
Kegunaan
14
Herba Timi
Simplisia
: Thymi Herba
Tanaman asal
: Thymus vulgaris L
Suku
: Labiatae
Isi
Kegunaan
Herba Serpili
Simplisia
: Sarpylli Herba
Tanaman asal
: Thymus serpyllum L
Suku
: Labiatae
Isi
Kegunaan
: Eucaliptii Folium
Tanaman asal
Suku
: Myrtaceae
Isi
Kegunaan
: Rosmarini Folium
Tanaman asal
: Rosmarinus officinalis L
Suku
: Labiatae
Isi
Kegunaan
: stimulansia, karminativum