You are on page 1of 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

DENGAN MASALAH MASTITIS

DISUSUN OLEH :

KETUA : RAHMALIA RISTIKA


MODERATOR : JENI MALISTA
NOTULEN : FITRI HANDAYANI
PENYAJI : NIA SILVIA
ANGGOTA : 1. LESI OKTARINA
2. LIEDYA ANUGRAH
3. PURWANI RAHAYU
4. SISKA RAHAYU
5. SRI HARTATI
6. YESI IKASARI
7. YUNI PUSPITASARI
TINGKAT : II (DUA)
SEMESTER : III (TIGA)
DOSEN PEMBIMBING : EVI MARLIRA, Am.Keb. SKM

AKADEMI KEBIDANAN
HEPPY ZAL
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2009 – 2010
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allh SWT, karena hanya dengan
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penyusunan asuhan
kebidanan pada ibu nifas dengan masalah mastitis.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan semua
pihak baik moril maupun materil sehingga asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan
masalah mastitis dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulis masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang sifatnya membangun senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan masalah mastitis.
Semoga asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan masalah mastitis dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Palembang, Oktober 2009

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mortalitas dan morbilitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar
dinegara berkembang. Dinegara miskin, 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan
hal berkaitan dengan kehamilan.
Asuhan masa nifas diperlukan mkarena merupakan masa kritis baik ibu maupun
bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama salah satu
masalah pada nifas adalah mastitis atau abses payudara.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk menjaga kesehatan pada ibu pada saat nifas.

1.2.2. Tujuan Khusus


- Untuk mendeteksi masalah, mengobati, atau rujuk bila terjadi komplikasi.
- Memberikan pendidikan tentang perawatan kesehatan diri dan juga
melakukan perawatan pada ibu yng menderita mastitis.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Definisi
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-
kira 6 minggu.
Nifs dibagi dalam 3 periode :
1. Puerperium dini yaitu kepulihan ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang
lamanya 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi.
Pada waktu nifas sering muncul banyak masalah salah satunya masalah dalam
menyusui yaitu mastitis. Mastitis adalah peradangan pada payudara (abses payudara).
Payudara menjadi merah, bengkak, kadang kala diikuti rasa nyeri dan panas, suhu tubuh
meningkat. Didalam terasa ada masa padat (lump) dan diluarnya kulit menjadi merah.
Kejadian ini terjadi pada masa nifas 1-3 minggu setelah persalinan diakibatkan oleh
sumbatan saluran susu yang berlanjut. Keadaan ini diebabkan kurangnya ASI diisap/
dikeluarkan atau penghisapan yang tak efektif. Dapat juga karena kebiasaan menekan
payudara dengan jari atau karena tekanan baju/ BH.

2.2. Tindakan yang baik untuk asuhan masa nifas dengan mastitis.
• Perawatan payudara
- Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
- Menggunakan BH yang menyokong payudara
- Apabila puting susu lecet dioleskan kolestrum atau ASI yang keluar
daripada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui.
- Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.
- Untuk menghilangkan nyeri dapat minum parasetamol 1 tablet sekitar 4-6
jam.
• Apabila payudara bengkak akibat penggunaan ASI, dilakukan :
- Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat
selama 5 menit.
- Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
- Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting sisi
menjadi lunak
- Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh
ASI keluarkan dengan tangan.
- Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
- Payudara dikeringkan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Data Subjektif.
A. Biodata
Nama Ibu : Ny.”S” Nama suami : Tn. “N”
Umur : 31 Tahun Umur : 32 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Indonesia Suku/ Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. RW. Monginsidi Alamat : Jl. RW. Monginsidi
Lr. Ramayan No. 71 Lr. Ramayan No. 71
RW.09 Kel. Kalidoni RW.09 Kel. Kalidoni

Pengkajian tanggal 11 Oktober 2009, jam 12.00 WIB

B. Keluhan Utama
Pasien mengaku habis melahirkan anak ke-2 dengan cara normal, nyeri pada
payudara.

C. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Usia Jenis Ditolong Tahun Nifas / Anak
No. Penyulit
Kehamilan Persalinan Oleh Persalinan Laktasi JK BB PB Keadaan
1. Aterm Operasi Dokter - 2005 Baik ♂ 3000 49 Hidup
2. Aterm Operasi Dokter - 2009 Baik ♂ 3200 49 Hidup

D. Riwayat persalinan sekarang


1. Jenis Persalinan : Normal
2. Atas Persalinan : Normal
3. Tanggal persalinan : 10-01-08, jam 10.40 WIB
4. Jenis kelamin : Laki-laki BB : 3200 gr PB :
49 cm
5. Keadaan Anak : Baik
6. Plasenta : Lahir lengkap
7. Jumlah Perdarahan : Normal
8. Komplikasi/ Penyulit : Tidak ada

E. Riwayat KB
Pernah mendengar tentang KB : Pernah
Pernah menjadi Akseptor KB : Pernah
Jenis KB : Suntik
Alasan berhenti : Ingin punya anak
Jumlah anak yang diinginkan : 2 orang anak

II. Data Objektif


A. Pemeriksaan Fisik
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
120
TD : /70 mmHg
RR : 20x/menit
Pols : 80x/menit
Suhu : 36°C

B. Pemeriksaan Penunjang
1. Darah
HB : Tidak dilakukan
Golongan darah : Tidak dilakukan

2. Urine
Protein : Tidak dilakukan
Reduksi : Tidak dilakukan
C. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi
• Kepala
Rambut : Bersih dan tidak rontok
• Mata
Sklera : Putih
Konjungtiva : Merah muda
• Hidung : Bersih dan tidak ada polip
• Muka
Closma gravidarum : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
• Mulut
Gigi caries : Tidak ada
Sariawan : Tidak ada
• Telinga : Bersihdan tidak ada kelainan
• Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
Pembendungan vena jugularis : tidak ada
• Dada
Payudara : Simetris
Papila mamae : Menonjol
Areola mammae : Hyperpigmentasi
Colostrum : (+)
• Abdomen
Pembesaran : Normal
Pelebaran Vena : Tidak ada
• Genetalia
Lochea : Rubra
Warna : Merah segar
Bau : Tidak ada
• Perineum
Episotomi : Tidak dilakukan
Oedema : Tidak ada
• Anus
Hoemoroid : Tidak ada
• Ekstimitas
Tungkai : Simetris
Oedema : Tidak ada
Varices : Tidak ada
Ujung kuku : Bersih dan tidak pucat

2. Palpasi
TFU : 2 jari dibawah pusat
Nyeri tekan : Ya
Kontraksi uterus : Baik
Involusio uteri : Baik
3. Auskultasi : Tidak dilakukan
4. Perkusi
Reflek patella : Tidak dilakukan

III.Assesment
Diagnosa : G2P2A0 post partum dengan persalinan normal
Masalah : Ibu merasakan nyeri pada payudara (Mastitis)
Kebutuhan : KIE : Tentang perawatan payudara bengkak (Mastitis)

IV. Perencanaan
• Observasi keadaan umum dan tanda-tanda
120
Keadaan umum ibu : Baik, TD : /80 mmHg, Nadi : 80x/menit, RR : 20x/menit,
suhu : 36°C
• Menganjurkan ibu untuk mengompres payudara dengan
kain basah dan hangat selama 5 menit
- Ibu sudah melakukan pengompresan payudara
• Menganjurkan ibu untuk memasasekan payudaranya
- Ibu sudah melakukan masase
• Menganjurkan ibu untuk mengeluarkan ASI dari bagian
depan payudara sehingga putting susu menjadi lunak.
- Ibu sudah melakukannya

You might also like