Professional Documents
Culture Documents
Contoh kasus :
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum
setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk
diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan
yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan
karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih
rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk
merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena
pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan
baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah
keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology).
B. Kewajiban dalam Pekerjaan
Sangat jelas bahwa kewajiban harus mendapat pengakuan hukum. Bidan
dalam melaksanakan peran dan fungsinya wajib memberikan asuhan kepada semua
pasiennya (Ibu dan Bayi), termasuk orang lain yang secara langsung juga
memberikan asuhan kepada pasien tersebut misalnya orang tua/keluarga pasien.
Kewajiban bidan antara lain :
1. Memberikan informasi kepada klien dan keluarganya.
2. Memberikan penjelasan tentang resiko tertentu yang Mungkin terjadi dalam
memberikan asuhan atau prosedur kebidanan.Kewajiban ini telah diatur dalam pp
32 tentang tenaga Kesehatan yang merupakan pedoman yang harus
dipergunakan oleh tenaga Kesehatan sebagai Petunjuk dalam menjalankan
profesinya secara baik, juga dalam kode etik maupun standar Profesi yang disusun
oleh Profesi.
2. Standar Pelayanan
Standar pelayanan juga sangat penting untuk menentukan apakah seseorang
telah melanggar kewajibannya dalam menjalankan tugasnya.Misalnya :Seorang bidan
melakukan pertolongan persalinan dengan ekstraksi vacuum pada bayi dengan presentasi
kepada yang masih tinggi di sebuah RB yang masih termasuk wilayah DKI. Dalam
kasus ini Bidan tersebut melanggar tugasnya karena hal ini sudah diatur dalam
Permenkes No. 572 dimana dalam salah satu butir peraturannya mengatakan bahwa
bidan hanya diperbolehkan melakukan ekstraksi vacuum pada posisi kepala sudah
didasar panggul dan tidak memungkinkan melakukan rujukan.Banyak sekali dimensi
etika yang berhubungan dengan keputusan dalam pelayanan kebidanan.
Misal :
Prinsip pengkajian berdasarkan aturan dan moral, artinya setiap keputusan
yang diambil harus berdasarkan peraturan yang berlaku. Sehingga dalam
pengambilan keputusan kita perlu menguraikan perbedaan konsekuensi untuk
melihat validasi peraturan tidak menjadi spesifik.
2. Situasi
a. Mengapa kita perlu mengerti situasi ?
• Untuk menerapkan norma-norma terhadap situasi
• Untuk melakukan perbuatan yang tepat dan berguna
• Untuk mengetahui masalah-masalah yang perlu diperhatikan
3. Moral
Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik, atau buruk
walaupun situasi berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Marimbi, Hanum.2008.
Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan
, Mitra Cendikia Press. Jogjakarta