Professional Documents
Culture Documents
Sebagai suatu perluasan dari Teori Keynes, teori Harrod-Domar melihat persoalan
pertumbuhan itu dari segi permintaan. Pertumbuhan ekonomi hanya akan berlaku apabila
pengeluaran agregat -- melalui kenaikan investasi -- bertambah secara terus–menerus
pada tingkat pertumbuhan yang ditentukan (tingkat pertumbuhan itu dinamakan tingkat
pertumbuhan yang perlu dijamin atau warranted rate of growth). Teori pertumbuhan Neo
Klasik melihat dari sudut pandangan yang berbeda, yaitu dari segi penawaran. Menurut
teori ini, yang dikembangkan oleh Abramovits dan Solow -- seorang akademisi yang
pernah mengajar di MIT dan juga seorang pemenang hadiah nobel -- pertumbuhan
ekonomi bergantung kepada perkembangan faktor – faktor produksi. Dalam persamaan,
pandangan ini dapat dinyatakan dengan persamaan :
Dimana :
?Y adalah tingkat pertumbuhan ekonomi
?K adalah tingkat pertambahan barang modal
?T adalah tingkat pertambahan teknologi
Analisis Solow selanjutnya membentuk formula matematik untuk persamaan itu dan
seterusnya membuat pembuktian secara matematik untuk menunjukkan kesimpulan
berikut :
g = m.?K + b.?L + ?T
g = 0,25(10) +0,75(2) + 5
g = 9 persen
angka di atas menunjukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 9 persen, dan penyebabnya
adalah : 5% diciptakan oleh perkembangan teknologi, 2,5 persen disebabkan oleh
pertambahan barang modal dan 1,5 persen disebabkan pertambahan tenaga kerja.
Mazhab Neo-Klasik
Teori-teori yang dikembangkan oleh marx dan engels mendapat banyak tanggapan dari
pakar-pakar ekonomi, Baik dari kaum sosialis maupun dari pendukug sistem
liberalkapitalisme. Pemikiran-pemikiran ekonomi dari para pakar pendukung system
liberal ini kemudian dimasukkan kedalam suatu kelompok pemikiran ekonomi tersendiri
yang disebut mazhab neo-klasik.
Karena analisis yang dibuat marx untuk meramal kejatuhan system kapitalis bertitik tolak
dari teori nilai kerja dan tingkat upah,maka para pakarar neo klasik mempelajari teori-
teori tersebut secara mendalam.dari sekian banyak pakar-pakar neo klasik .paling kurang
ada empat orang yang melakukan penelitia tentang hal yang sama,yaitu W.stanley
jesons(1835-1882)Leon walras (1837-1910),carl menger (1840-1921) dan Alfred
marshall(1842-1942).
Walaupun mereka melakukan peneliian secara terpisah, tetapi dari hasil penelitian
masing-masing mereka mengemukakan tentang hal yang sama:bahwa teori nilai
lebih(surplus value) marx tidak mampu menjelaskan secara tepat tentang nilai
komoditas.teori marx tersebut tidak memberikan sumbangan apa-apa dalam
perkembangan teori ekonomi dank arena itu dapat diabaikan.
A. PENDEKATAN MARJINAL
Beberapa penulis ekonomi menyebut apa yang sudah dilakukan oleh para pakar ekonomi
neo-klasik tersebut sebagai marginal revolution, sebab telah ditemukan suatu analisis
baru yaitu pendekatan marginal.analisis marginal pada intinya pengaplikasian kulkulus
diferensial terhadap tingkah laku konsumen dan prudusen serta penentuan harga-harga
dipasar. Sejak terjadinya marginal revolution trsebut pembahasn ekonomi semakin
bersifat mikro.
Konsep marginal ini sering diakui sebagai kontribusi utama dari aliran atau mazhab
Austria.tetapi jika ditelusuri kebelakang ternyata teori ini telah cukup lama
dikembangkan oleh pengarang terdahulu, tepatnya oleh Heindrich Gossen telah lama
menggunakan konsep marginal dalam menjelaskan kepuasan atau kaidah (utility) dari
pengkonsumsian sejenis barang. Menurut Gossen faedah tambahan (marginal utility) dari
pengkonsumsian suatu macam barang akan semakin turun jika barang yang sama
dikonsumsi semakin banyak. Pernyataan ini kemudian dijadikan semacam dalil , dan
lebih dikenal sebagai “ hukum Gossen pertama”. Dalam hukum Gossen kedua
menjelaskan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu terbatas secara relative
untuk memenuhi bebagai kebutuhan yang relative tak terbatas adanya.
Dengan adanya kendala ini maka kepuasaan maksimum yang bisa diperoleh sesuai
dengan keterbatasan sumber daya dan dana tersebut terjadi pada saat faedah marginal
sama untuk tiap barang yang dikonsumsi dengan syarat semua sumber daya dan dana
terpakai habis seluruhnya. Pada teori Gossen tersebut tidak mendapat perhatian dari para
pakar ekonomi.