Professional Documents
Culture Documents
Catatanku
I ni adalah album yang berisi catatan
yang saya tulis dalam perjalanan
waktu hidup. Catatan yang terinspirasi
dari apa yang saya lihat, saya baca,
saya dengar, dan saya rasakan.
Ramai-Ramai Ambil S2
Posted on 16 Juni 2008
Dalam tiga tahun terakhir ini sudah tidak terhitung jumlah alumni IF yang datang atau menghubungi saya
via email untuk meminta surat rekomendasi. Surat rekomendasi diperlukaan sebagai persyaratan untuk
memperoleh beasiswa program S2, baik di dalam maupun di luar negeri. Selain itu ada juga yang meminta
surat rekomendasi untuk melamar program S2 itu sendiri (bukan beasiswanya). Saat ini ada kira-kira 50
orang lebih alumni IF ITB yang sedang mengambil program S2 di Eropa, Amerika, Jepang, Malaysia,
Singapura, Korea, dan lain-lain, termasuk S2 di dalam negeri sendiri, baik atas biaya sendiri maupun dari
program beasiswa.
Kegairahan mahasiswa sekarang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sangat
membanggakan. Sekarang ini lulus S1 saja dianggap belum cukup, masih nanggung gitu, maka ketika ada
peluang mengikuti progarm S2 di dalam atau luar negeri, kenapa nggak dicoba? Mumpung masih muda,
belum banyak tanggung jawab (punya istri dan anak gitu), gairah belajar masih semangat 45, maka
mengambil program S2 adalah pilihan alumni ITB saat ini selain bekerja. Apalagi lembaga pemberi beasiswa
cukup banyak jumlahnya. Di Indonesia saja ada lembaga Pemerintah seperti Dikti (Direktorat Perguruan
Tinggi) dan Depkominfo (Departemen Komunikasi dan Informatika) gencar menawarkan puluhan hingga
ratusan beasiswa untuk mengambil S2 dan S3 di dalam maupun di luar negeri (lihat situs
www.depkominfo.go.id). Lembaga swasta seperti Sampurna Foundation juga menawarkan puluhan beasiswa
S2 bagi lulusan S1. Masih banyak lagi lembaga swasta yang memberikan beasiswa pasca sarjana, sayang saya
tidak hafal nama-namanya. Ada yang tahu?
ITB sendiri juga memberikan vocer S2 bagi alumninya untuk mengambil S2 di ITB. Jika mendapat vocer,
mahasiswa tidak perlu lagi membayar SPP setiap semester, tetapi mereka mempunyai kewajiban ikut dalam
tim riset dan membantu asistensi program S1. Setiap masa seleksi penerimaan mahasiswa pasca sajana
(bulan Juni-Juli), banyak lulusan S1atau bahkan yang baru lulus sidang TA melamar vocer ini. Memberi vocer
bagi lulusan S1 ITB untuk mengambil S2 di ITB adalah strategi ITB untuk meningkatkan mutu S2 ITB. Selama
ini sudah menjadi rahasia umum bahwa kualitas mahasiswa S2 ITB sangat jauh dibandingkan dengan
kualitas mahasiswa S1 ITB. Pasalnya mahasiswa S2 ITB umumnya berasal dari lulusan berbagai perguruan
tinggi di tanah air yang kualitasnya beraneka ragam. Agar kualitas S2 ITB bagus maka bahan bakunya juga
harus bagus, nah salah satu sumber bahan baku yang bagus adalah dari lulusan S1 ITB sendiri. Bagusnya lagi,
ITB mempermudah birokrasi untuk mengambil jenjang S2. Tidak perlu menunggu wisuda untuk ikut tes
seleksi S2, surat tanda baru lulus sidang TA saja sudah dapat digunakan untuk melamar S2.
Kualifikasi S2 sudah menjadi kebutuhan saat ini. Menjadi dosen di PTN saja misalnya harus yang mempunyai
kualifikasi S2 (kecuali ITB yang mensyaratkan dosen baru dengan kualifikasi S3). Banyak instansi (setahu saya
instansi Pemerintah) yang mendorong pegawainya untuk mengambil S2 (umumnya S2 di dalam negeri).
Program S2 di dalam negeri dengan kualitas dari A sampai Z ada di mana-mana. Tidak hanya di koat-kota
besar, PTS di kota kecil atau kabupaten pun banyak yang menawarkan program S2.
Yang menarik adalah tidak semua lulusan S1 itu mengambil S2 sesuai dengan program studinya ketika S1.
Alumni IF ITB contohnya, tidak semuanya mengambil S2 bidang komputer atau informatika, banyak juga
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
1/20
31/8/2014
yang lari ke bidang bisnis dan manajemen. Saya pikir tidak apa-apa juga, mungkin dia punya talenta di
bidang baru itu, atau tertarik ingin mendalaminya, atau ingin memperkuat basis keinformatikaan dengan
perspektif bisnis dan manajemen. Tapi kalau semuanya mengambil S2 di bidang bisnis dan manajemen
sayang juga, sebab nanti tidak ada orang yang mendalami bidang-bidang sains dan enjinering.
Meskipun di Indonesia lulusan S2 sudah banyak jumlahnya, tetapi penghargaan perusahaan kepada para
master ini masih dirasa kurang. Jika mereka melamar pekerjaan di perusahaan, kualifikasi S2 mereka tidak
terlalu diperhatikan, mereka diperlakukan sama seperti lulusan S1, terutama standard gaji. Nggak salah juga
sih sebab yang namanya perusahaan dalam spesifikasi lowongan kerjanya memang tidak membutuhkan level
pendidikan yang tinggi-tinggi. Jadi, untuk kondisi di Indonesia saat ini mengambil kuliah S2 bagi sarjana S1
yang baru lulus memang bukan untuk kebutuhan melamar pekerjaan (kecuali untuk menjadi dosen) atau
untuk jenjang karir (kecuali bagi yang udah bekerja di instansi Pemerintah), tetapi lebih pada pengembangan
diri si mahasiswa itu sendiri. Ada pendapat?
Sukai ini:
Suka Memuat...
Terkait
Selagi Masih Muda Sekolahlah Setinggi-tingginyaIn "Pendidikan"
Mengabdi Menjadi Dosen di Perguruan Tinggi DaerahIn "Pendidikan"
Kenangan Bersama Kaisar Siregar (alm)In "Seputar Informatika"
Tulisan ini dipublikasikan di Seputar Informatika, Seputar ITB. Tandai permalink.
Salam
Hmm sayang juga ya kalau lulusan S2 tak ditempatkan sesuai porsinya dalam dunia kerja tapi well ga ada salahnya
melanjutkan pendidikkan meski tanpa melihat pertimbangan itu namanya ilmu kan ga akan sia-sia, ilmu untuk membuat
kepribadian lebih berkembang, hmm why not ?
salam kenal aja , tulisan yang sangat menarik :)
Balas
darmawan berkata:
17 Juni 2008 pukul 00:44
ghifar berkata:
19 Juni 2008 pukul 09:36
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
2/20
31/8/2014
rinaldimunir berkata:
19 Juni 2008 pukul 14:59
@ghifar: mendingan ambil jalur fast track: S1 dan S2 berkelanjutan. Saya dengar dari pak Oerip sudah ada 6 orang mhs IF
2005 yang mendaftar untuk langsung S2 dari tingkat 4. Syaratnya IP > 3,25. Saya kira kamu bisa ambil karena IP mu
cukup tinggi kan?
@darmawan: komentar darimu sudah mempromosikan Erasmus Mundus itu, Lutfi.
Balas
nanungnurzula berkata:
20 Juni 2008 pukul 13:41
Hero berkata:
21 Juni 2008 pukul 08:45
Ya kalo belajr thu yha jangan mikirkan besok mau jadi apa!
tapi yang perlu ditekankan adalah ilmu ini diadakan untk apa..?
sehingga ketika proses baru dimulai samping ending yatau arahyang jelasmo kmna
Balas
rinaldimunir berkata:
23 Juni 2008 pukul 13:32
rinaldimunir berkata:
23 Juni 2008 pukul 13:34
@nanung: 5,5 hingga 6 tahun. Iya, untuk vocer hanya untuk alumni ITb saja, yang jurusan S1nya sama dengan S2.
Balas
ari berkata:
2 Juli 2008 pukul 12:07
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
3/20
31/8/2014
Saya S1 itb taun 90an. Karena santai (angkatan hedonist) dan revolusioner (turut berjoang di masa2 reformasi98, he3x..
sbtlnya ini cuma excuse aja ya pak..), saya lulus dgn IP tanggung, gak nyampe 2,75 tapi ga dibawah 2,5 (ketebak kan pak?).
Di dunia kerja, pada kenyataannya, anak2 yg IP-nya di atas saya (>3,25 sekalipun) tidak menjamin mereka lebih baik dan
berhasil. Pengetahuan saya justru banyak bertambah setelah bekerja, begitu pula kapasitas saya, so, dalam hal ini saya tidak
pernah merasa minder dari yg cum-laude skalipun.
Tapi, ya itu.. begitu kepikiran mau sekolah lagi, saya kepentok IP saya itu. Sekarang saya kesulitan dalam mencari beasiswa
S2, baik di dalam maupun di luar negeri. Rata2 minta IP 3,00. Barulah penyesalan itu muncul.
Any solution from ITB, pak? Solusi sementara saya: kerja keras dan menabung buat membiayai sekolah sendiri.. meski harus
kejar2an sama keinginan punya rumah & tabungan buat nyekolahin anak yg taun depan udah usia TK.. Whats your opinion?
(yg bgini biasanya gak kepikiran sama temen2 yg udah jadi dosen tuh..)
Balas
@ari: solusinya adalah: prioritaskan dulu untuk anak dan keluarga (rumah, tabungan), untuk diri sendiri nanti kapan-kapan
(S2). Itulah yang saya lakukan juga selama ini, setelah cita2 mempunyai rumah sendiri tercapai dan biaya untuk sekolah anak
sudah cukup, barulah saya ambil S3. Untuk Ari, mungkin lain kali ada kesempatan yang tidak terduga untul ambil S2,
misalnya tawaran melanjutkan S2 dari kantor (kantor lama atau kantor baru kalau pindah kerja). Allah SWT punya rencana
untuk kita.
Balas
ari berkata:
3 Juli 2008 pukul 12:47
Masalahnya, tuntutan profesional sekarang, dari asosiasi profesi sudah ditetapkan adanya batasan minimum pendidikan utk
posisi tertentu (sbg Team Leader atau bahkan just Bidang Keahlian spesifiknya) banyak yang minta S2. Jadi secara jenjang
karier, saya mulai ngrasa mandek nih pak (bukan di lingkungan pemerintahan, jadi ga ada skema peningkatan kapasitas
kecuali usaha sendiri).
Anyway, ini sudah jadi pilihan saya. Insya Allah ada jalan keluar, dimulai dari niat dulu ya. Dan lagi, betul jg yg bapak bilang.
Mendadak saya teringat tetangga saya, 14 tahun ngontrak rumah utk meminimalkan biaya transport, jadi bisa ditabung utk
nyekolahin anaknya sampe S2. Sekarang dia udah pensiun, baru bisa beli rumah deket kontrakan saya.
Trims pak!
Balas
Lutfi berkata:
11 November 2008 pukul 14:51
Promo berkata:
10 Desember 2008 pukul 03:14
Allah akan memberikan jalan kemudahan untuk mencari ilmuluruskan niat, optimalkan usaha , dan tentunya tawakal (Insya
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
4/20
31/8/2014
Allah).
Balas
== berkata:
23 Juni 2011 pukul 17:24
amen
Balas
Jojo berkata:
10 Desember 2008 pukul 03:27
Awalnya bete jg S2 kita tdk ngefek ke karier dll (sy kerja swasta),tp sy pikir tidak ada ilmu yang sia2. Mungkin besok, lusa
jerih payah kita akan ada manfaatnya hehetp keinginan sy ndak pernah bosan tuh tuk ngejar pendidikan lebih tinggi lagi
seperti Bpk Rijaldimunir(Salam kenal yah Pak). Sy belom sempat ngenyam pendidikan di itb, (mgkn IQ-nya ndak
kesampean :) insya Allah itb bs ditaklukan kedua anak sy *ngarep?* 10 tahun yad.Amin
Balas
jack berkata:
14 Januari 2009 pukul 08:36
Memang benar,
Tapi bagaimana dengan Dosen,
Untuk menjadi dosen sekarangkan pendidikan S1 nya linier dengan S2 nya ?.
Tolong komentar dari teman-teman.
Apakah S1 Teknik Informatika linier dengan S2 Ilmu Komputer Konsentrasi Teknik Informatika ?.
Bagaimana dengan S2 Teknik Elektro Konsentrasi Teknik Sistem Komputer apakah linier juga
Balas
Fikri berkata:
10 Februari 2009 pukul 20:02
Assalam,
pak saya mhsiwa IF dari PTN luar ITB
smp skrang msh slalu ada niat untuk lanjut S2 di ITb trutama, saya angkatan 2006 mgkn lulus taun 2010, dan pngennya
lngsung lnjut S2 mumpung masih fresh..
bgmna ya pak, awal kali kita melangkah S2 kesana, tlong kasih tau mlai dari rincian pendftaran, biaya kuliah, SKS.
karena sya juga ingin mlnjutkan di informatika juga.
atas perhatian terima kasih banyak.
wasalam
tlong bales ke mail : the_fyckr@ymail.com y pak..
maaf kalau krang sopan^-^
Balas
rinaldimunir berkata:
11 Februari 2009 pukul 15:36
Rian berkata:
11 Februari 2009 pukul 22:56
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
5/20
31/8/2014
Pak Rinaldi, bahwa adanya vucer S2 di ITB adalah untuk meningkatkan kualitas mahasiswa S2 ITB karena byk mhswa S2
ITB berasal dr S1 yg tidak jelas. Maaf pak, bagaimana dg dosennya yg tidak mengerjakan PR-nya dg baik mksdnya dosen
yg mengajar tidak sesuai dg bidangnya (tau kan pak mksdnya smbil kedip2 ke gedung sebelah IF hehe).
Nah tentu kan tidak bisa disalahkan hanya pada mhswa-nya yg berasal dr kampus yg ga jelas.
Teman saya pernah nyletuk Jika ada penghargaan buat dosen seharusnya jgn diberikan buat PTN2 ngetop, tp kita ini yg dr
kampus gurem. PTN2 bahan bakunya dah bagus, lha kita??? bahan baku kelas 3 suruh jadikan barang kualitas no.1, sulit
mana coba?
Balas
redi berkata:
28 Maret 2009 pukul 18:13
pak minta rincian biaya dan banyaknya SKS untuk Magister Tehnik Informatika
tolong kirim ke redi_gate@yahoo.com
makasih
Balas
rinaldimunir berkata:
30 Maret 2009 pukul 14:39
Midiaty berkata:
30 April 2009 pukul 10:12
Berapa kira2 rincian biaya Program Pasca Sarjana (S2) di ITB Jurusan Informatika dari mulai pendaftaran sampe selesai.
Tolong kirim rinciannya ke email saya mi_diaty@yahoo.co.id
Terima Kasih
Balas
rinaldimunir berkata:
30 April 2009 pukul 10:47
@Midiaty: gak baca komentar sebelumnya ya? Silakan lihat info selengkap S2 ITB (termasuk rincian biaya SKS dan BPP)
di http://www.pps.itb.ac.id/
Balas
alaydoank berkata:
30 April 2009 pukul 17:49
6/20
31/8/2014
Fadlisyah berkata:
6 Mei 2009 pukul 18:42
Fadlisyah berkata:
6 Mei 2009 pukul 18:42
Saya kepingin benar untuk melanjutkan S2 di ITB tetapi saya tidak tahu harus bagaimana?, apakah kuliah di ITB rumit pak.
Balas
rinaldimunir berkata:
8 Mei 2009 pukul 11:13
@Fadlisyah: tidak ada yang rumit dalam belajar, asalkan punya kemauan dan tekad yang kuat maka semua yang sulit
menjadi mudah.
Balas
Galih berkata:
15 Mei 2009 pukul 13:41
emwady berkata:
4 Juli 2009 pukul 18:07
(emwady /mantan pejabat)Saya pernah mempunyai staf beberapa orang karena selaku Kadis di salah satu Kabupaten. untuk
meningkatkan SDM staf bagi yang berminat melanjutkankuliah untuk S2 dipersilakan demi meningkatkan kwalitas SDM
masa yad dan untuk pengembangan pribadinya. setelah tamat mereka S2 dan berijazah negeri lagi, maka dicoba mentesnya
untuk membuat konsep balasan surat dinas. setelah saya tunggu 2 hari belum siap-siap dia buat. Maka saya berkesimpulan
kalau seorang PNS kalau telah memikul S2 atau S1, harus mampu menelurkan konsep atau ide maupun mampu membalas
surat dinas minimal 1 surat/hari jam kerja. Kalau tidak mampu maka dinilai rendahlah kwalitas S2 atau S1 nya, artinya letak
intelektual staf kemampuan untuk menterjemahkan perintah atasan. Mubazir untuk ambil S2 secara sampingan.
Balas
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
7/20
31/8/2014
cruzerrain berkata:
27 Agustus 2009 pukul 08:31
p.girl berkata:
4 Oktober 2009 pukul 10:48
pak, apakah ada beasiswa S2 di itb? teman saya berminat.. ditunggu infonya. Trims
Balas
assw
Balas
nar berkata:
3 November 2009 pukul 21:30
Pak.. mau tanya.. kalo mau S2 di ITB wajib mengisi form rekomendasi dari dosen ya?
Saya lulusan UGM, dan sudah tidak berdomisili di jogja lg+masih jobless.. jadi agak sulit untuk meminta rekomendasi dosen,
apalagi tandatangannya (saya ada di sumatera)..
Boleh ga pak, apply S2 tanpa rekomendasi?
Balas
rinaldimunir berkata:
9 Februari 2010 pukul 15:16
Iya, harus ada rekomendasi. Di dalam form aplikasi ada halaman rekomendasi.
Balas
mazhel berkata:
9 Februari 2010 pukul 13:19
bapak, bolehkah S1 non ITB melamar program voucer? saya ingin belajar tapi masih ada kendala di keuangan.
terima kasih,
Balas
rinaldimunir berkata:
9 Februari 2010 pukul 15:15
Setahu saya tidak bisa, sayang sekali ya. Alasannya, untuk mendapat vocer itu harus ada rekomendasi dari Ketua
Kelompk Keilmuan (KK). Nah, bagi alumni non-ITB tentu KK tidak mempunyai track record calon karena calon
tidak kuliah di ITB. Namun, untuk lebih jelasnya bisa ditanyakan ke kantor WR AM Rektorat ITB di Jalan
Tamansari 64, siapa tahu asumsi saya salah.
Balas
markus berkata:
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
8/20
31/8/2014
Pak saya lulusan itb , mau nanya apakah ada kelas sabtu minggu or kelas malam s2 di itb? soalnya karena kerjan saya harus
jalan dan kalo bis skloah juga jalan.
Balas
rinaldimunir berkata:
18 April 2010 pukul 10:24
Kelas Sabtu dan Minggu hanya ada untuk S2 MBA Kelas Eksekutif. S2 jurusan lain tidak punya kelas eksekutif.
Balas
beta berkata:
29 September 2010 pukul 12:53
wah, sayang sekali, s2 informatika itb tidak ada kelas malam ya Pak..
Saya alumni ITB T.M.Industri 05, saya ingin melanjutkan S2 di ITB lg,
tp kira-kira masih bs gak y ikut program vocer..biar bisa bantu biaya kuliah nanti..
soalnya lanjut S2 pake biaya sendiri..
Thanks/Regards
Mono
Balas
rinaldimunir berkata:
18 April 2010 pukul 10:23
Saya kira bisa asalkan ada rekomendasi dari Ketua KK di Teknik Industri. Tidak ada batasan angkatan.
Balas
edratna berkata:
20 April 2010 pukul 12:56
Qoute:
Meskipun di Indonesia lulusan S2 sudah banyak jumlahnya, tetapi penghargaan perusahaan kepada para master ini masih
dirasa kurang. Jika mereka melamar pekerjaan di perusahaan, kualifikasi S2 mereka tidak terlalu diperhatikan, mereka
diperlakukan sama seperti lulusan S1, terutama standard gaji
Saya tak menyalahkan pak..karena gejala saat ini, sambil menunggu dapat pekerjaan (saat anak lulus S1), bagi orangtua yang
mampu anaknya dibiayai kuliah S2 dulu. Padahal institusi tertentu membutuhkan S1 fresh graduate, misalnya, untuk dididik
agar dapat menyesuaikan dengan skill dan kompetensi perusahaan. Contoh, Perbankan.
Dan disini bersaing secara fair, dari latar belakang pendidikan manapun, bahkan sering terjadi yang ranking satu bukan dari
latar belakang ekonomi.
Setelah mereka lulus (in class dan job training), ditempatkan di unit kerja sesuai kompetensinya, disini yang dinilai adalah
kinerjanya, apakah dapat mencapati target..disini akan terlihat yang ranking satu belum tentu dapat berhasil memenuhi
target ( jika demikian, mungkin lebih cocok ditempatkan di unit kebijakan, atau manajemen risiko atau lainnya)
Jadi, memang tergantung perusahaannya, bagi perusahaan yang ketat, semua didasarkan atas kinerja, maka gabungan
antara kepandaian, ketrampilan, komunikasi (untuk bisa mencari nasabah dibutuhkan komunikasi..terutama untuk nasabah
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
9/20
31/8/2014
Agus berkata:
15 Juni 2010 pukul 07:50
Apakah Voucher S2 ITB itu khusus bagi yang S1 nya di ITB Pa?
Balas
rinaldimunir berkata:
15 Juni 2010 pukul 09:52
Sayangnya, iya.
Balas
agus berkata:
16 Juni 2010 pukul 16:27
Putra berkata:
7 Agustus 2010 pukul 12:43
Pak, saya numpang tanya, bapak tau informasi biaya program double degree magister ITB?
Balas
Petra berkata:
8 November 2010 pukul 16:59
Pak.. saya juga boleh tau rincian biaya s2 informatika itb? Kalo boleh kirim ke emal saya : JPetra.class@gmail.com
Terimakasih banyak pak .. Gbu.. ^.^!
Balas
nanta berkata:
5 Desember 2010 pukul 20:34
rinaldimunir berkata:
6 Desember 2010 pukul 15:06
Tidak ada (sebagai jurusan), tetapi sebagai bidang konsentrasi / peminatan ada yaitu di Program Studi
Matematika
Balas
Erick berkata:
6 Februari 2011 pukul 15:16
Saya sangat setuju sekali kalau dikatakan S2 untuk pengembangan diri, saya alumni S1 ITB angkatan 92, dan sekarang
bekerja lintas wilayah internasional dibidang pengeboran minyak lepas pantai sebagai tenaga konsultan ahli. Saya mendapati
banyak sekali rekan2 kerja saya dari Perancis, Inggris, Mesir, dll., yang semuanya lulusan S2 dan tidak ada sama sekali
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
10/20
31/8/2014
tampak perbedaan prilaku ataupun beban kerja, ttg penghasilan.bisa dikatakan penghasilan mereka jauh dibawah saya,
selebihnya.semuanya sama..dan lebih luar biasa lagi hampir seluruhnya dari mereka memiliki bidang kerja yang tidak
sesuai dengan akademis yang mereka miliki, jadidisini S2 bagi mereka bukanlah untuk karir, tp lebih kepada
pengembangan kemampuan dirisaya sendiri sangat ingin melanjutkan ke jenjang S2 karena kerinduan untuk lebih
mendalami bidang yang saya minati, bukan untuk karir, tp dikarenakan waktu dan pekerjaan yang tidak memungkinkansy
terpaksa hrs menahan hasrat S2 dulu untuk sementara, Jadi mmg Pandangan klu S2 adalah untuk pengembangan karir atau
untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar..sepertinya harus agak dirubah.saya tidak paham situasi di Indonesia, tp
untuk lintas wilayah InternasionalGelar Akademik kurang begitu diperhatikanmereka lebih menekankan kepada
kemampuan individu dan pengalaman..Salam ITB
Balas
Bang Jo berkata:
15 Februari 2011 pukul 18:05
Beasiswa vocer dari ITB saja, tetapi S2 nya harus di Farmasi lagi
Balas
Bang Jo berkata:
16 Februari 2011 pukul 17:39
selain vocer dari ITB apa lg yg tersedia pak? saya kesulitan informasi ttg lembaga peyedia beasiswa..
terimakasih..
ivan berkata:
16 Februari 2011 pukul 11:26
assalaamualaikum..
sya mhsiswa d4 informatika pts ..apakah lulusan d4 bsa nerusin s2 d itb.trus apakah lulusan dluar itb bsa dpet beasiswa..klo
bsa tolong beritahu spesifikasinya??
email sya vanz_dalizm@yahoo.com
Balas
rudi berkata:
11 Juni 2011 pukul 12:15
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
11/20
31/8/2014
Ambil yang di ITB saja, Pak, kulaih di ITB sangat menyenangkan, ditunjang iklim akademis yang bagus dan suhu kota
Bandung yang sejuk.
Balas
rudi berkata:
13 Juni 2011 pukul 09:07
Insya Alloh, sy ambil. Oh ya, blm ketahuan lolos seleksi kok udah bingung begini yamaaf pak rinaldi,
kebetulan sy orang nggak punya dari kecil, basic saya STM elektro (dulu sekolah di STM Negri Wates
Jogjakarta), dulu pernah punya cita-cita kuliah di ITB, sekarang ada kesempatan jadi sangat ingin sekali.
trims pencerahannya.
Saya rasa study S2 secara umum akan bermanfaat bagi personel yang bersangkutan maupun bagi bangsa. Saya pernah baca
di sebuah artikel yang mengemukakan bahwa salah satu penopang kemajuan cina adalah jumlah doktornya 1000 kali dari
jumlah doktor di indonesia (seingat saya segitu). Walaupun tentunya kualitas setelah menyelesaikan master tergantung
kapasitas individu masing masing.
Tahun lalu saat saya dan beberapa teman diundang pelatihan ke salah satu institusi penelitian kendaraan bermotor di jepang,
terlihat bahwa kualifikasi akademisi di institusi itu sangat terasa, hampir semua staf disana s3 (minimal s2) walau ada juga
beberapa untuk tenaga lapangan yang slta. Tentang beban kerja dan karir memang tetap tergantung kinerja dan kapasitas
individunya sendiri.
Saya rasa study lanjut yang bermaksud mengembangkan diri ataupun mendalami bidang keilmuan akan ikut mendorong
kemajuan kita bersama.
Ok pak rinaldi, salam kenal saya seorang PNS alhamdulilah tahun ini mendapat beasiswa s2 ristek semoga silaturahim kita
berlanjut.
Balas
salam sejahtera,,,,,
berapa kira2 biaya study magister di ITB samapi slesai,,,,,
mohon dibalas ke email saya : georgehankz@ymail.com
karena sy berkeinginan untk lanjutkan study S2,,,,,,,,
makasih,,,,,
Balas
assalamuallaikum
salam sejahtera
pak saya ingin sekali melkanjutkan studi magister
kira2 berapa biaya yang dibutuhkan hingga selesai????????
mohon dibalas ke email saya:teruhayatimuhammad@yahoo.com
Balas
12/20
31/8/2014
salam sejahtera,,,,,
pak, saya mahasiswa animal science facultity,,,,universitas nusa cendana ,,kupang,,,
berapa kira2 biaya study magister di ITB sampai slesai,,,,,
mohon dibalas ke email saya : georgehankz@ymail.com
karena sy berkeinginan untk lanjutkan study S2,,,,,,,,
makasih,,,,,
Balas
Selamat siang,
saya pns di bandung, dapet jatah beasiswa dari kantor, s1 saya dulu teknik elektro/elektronika lulus tahun 1998, enaknya
lanjutin s2 apa ya di itb ? soale pekerjaan dan jenjang karir di kantor saya lebih banyak ke manajemen, dan di mana saya bisa
dapatkan info program2 studi yang ada di itb sekarang ?
terima kasih.
Balas
rinaldimunir berkata:
23 April 2012 pukul 12:23
sarah berkata:
3 Juni 2012 pukul 21:18
saya mau bertanya pak, kalau kelulusan ipk s2 itu tidak berkumlaut untuk kerja bermasalah pak? jujur, saya sudah dua
semester menjalani s2 di itb (s1nya di itb juga, tapi beda jurusan) tidak berhasil kumlaut, dan agak sedikit pesimis mengenai
keberhasilan kelulusan dengan ip kumlaut kelak. mohon pencerahannya pak, karena saya merasa sedikit down melihat
kawan-kawan saya pada berhasil mendapatkan nilai oke. terimakasih pak,
Balas
rinaldimunir berkata:
4 Juni 2012 pukul 09:36
Para alumni sudah sering mengatakan bahwa tidak ada kaitannya antara IPK dengan kesuksesan di dunia kerja.
Keberhasilan di bidang pekerjaan ditentukan oleh banyak faktor, antara lain kesungguhan, motivasi, komunikasi,
dan lain-lain. Banyak alumni yang tidak kumlaud tetapi sukses dalam karir. mempunyai IPK kumlaud memang
bagus sebagai motivasi untuk memacu semangat belajar, tetapi sekali lagi IPK bukan penentu keberhasilan di
kemudian hari.
Balas
saya udah ikutin tes masuk S2 di ITB, tesnya ada 2, ELPT dan TPA,
keduanya nilaiku kurang, lalu ada panggilan dari ITB disurung ngulang tes lagi,
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
13/20
31/8/2014
leha berkata:
25 Juli 2012 pukul 11:18
kalau s1 ilmu komputer liniernya s2 bisa kemana aja pak?kalau yang selain komputer,,
Balas
Andi berkata:
13 Agustus 2012 pukul 18:04
tetap company akan lebih prefer S2 saat terima pegawai atau saat ada promotion..
gak mgkn di treat sama.
Balas
numpang tanya dong gan, syarat jumlah sks dan min ipk ny berapa ya?
Balas
ari berkata:
23 Oktober 2012 pukul 19:23
mau tanya, kalau masuk S2 ITB tapi ketika tes TPA dan toefl belum memenuhi, apa masih bisa lanjut di S2 ITB sampai
selesai 4 semester ?
Balas
Kalau nilai TPA dan TOEFL di bawah persyaratan tidak akan diterima
Balas
seth berkata:
22 November 2012 pukul 09:59
halo
mau minta nasehatnya ini saya menganbil S1 teknik informatika dulunya dan sekarang menjadi pegawai outsorcing di
PELINDO sebagai komputer akuntansi baiknya saya lanjutkan S2 itu program akuntansi dan keuangan atau saya ambil
bagaimana???
Balas
seth berkata:
22 November 2012 pukul 10:00
roi berkata:
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
14/20
31/8/2014
saya mau tanya s1 saya dari sosial apakah bsa kalau saya mengambil s2 teknik pertambangan atau geologi,trima kasih
Balas
nbh berkata:
12 Maret 2013 pukul 08:18
pak.. mau tanya,,, klo jam belajar S2 di ITB,,, ada ga pak, yang hari sabtu-minggu, soalnya senin sampai jumat Kerja sampai
pukul 15.00 tolong pak informasinya untuk S2 matematika atau ada ga belajar nya hanya pagimakasih
Balas
rinaldimunir berkata:
12 Maret 2013 pukul 11:50
safiq berkata:
12 Maret 2013 pukul 19:13
salam,saya alumni S1 tahun 2012 non ITB yang mau daftar magister Aktuaria ITBtadi dibicarakan bahwa kualitas S2 ITB
jauh dibawah S1 nya (dan sudah jadi rahasia umum katanya)dilihat dari sisi apa kok bisa ada statement seperti itu ??
Balas
rinaldimunir berkata:
13 Maret 2013 pukul 10:37
Nandi berkata:
17 Maret 2013 pukul 17:51
Assalamualaikum,Mas ,,mau tanya apakah bisa dari S1 pendidikan matematika melanjutkan ke S2 teknik elektro,,,saya lebih
suka teknik elektro,,,soale ngelamar guru skarang susah mas
Balas
Rachella berkata:
29 April 2013 pukul 10:53
Selamat Pagi Pak, saya mau bertanya perihal surat rekomendasi untuk mendaftar di program Magister (saya bukan alumni
ITB). dan saya fresh graduate yang belum pernah bekerja jadi tidak ada perusahaan yang dapat memberikan rekomendasi
utk saya. pertanyaan saya seberapa pentingkah surat rekomendasi tersebut dan apa fungsinya? apakah bisa jika saya hanya
meminta rekomendasi melalui kampus dimana saya menimba ilmu untuk S1 dulu?
terima kasih pak
Balas
rinaldimunir berkata:
29 April 2013 pukul 11:31
Surat rekomendasi adalah syarat administratif saja, yang menentukan lulus tidaknya seorang calon mahasiswa S2
adalah nilai TPA (> 500) , TOEFL (> 500), dan tes wawancara. Tes akademik/keilmuan hanya dilakukan jika
diperlukan saja.
Anda bisa meminta rekomendasi dari dosen pembimbing anda waktu S1 dulu.
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
15/20
31/8/2014
Assalamualaikum pak..
saya baca dari info bapak salah satu syarat administrasi untuk ambil S2 ITB harus memiliki surat
rekomendasi, itu contoh untuk surat rekomendasinya bisa di dapat darimana ya pak ?
trimaksih sebelumnya pak..
minati berkata:
29 Mei 2013 pukul 07:25
kalau di magister tl itb jurusannya yg bgus yg mana ya, managemen lingk or infrastruktur ??? bingung milihnya
Balas
Oyong berkata:
15 Agustus 2013 pukul 13:24
asmariani berkata:
26 Januari 2014 pukul 14:15
rinaldimunir berkata:
28 Januari 2014 pukul 14:10
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
16/20
31/8/2014
Sederhana saja Mbak, kalau memang ingin mendalami aktuaria secara spesifik dan mendalam, ya ambil S2
Aktuaria di FMIPA ITB. Kalau hanya sebagain saja tetapi ettap dalam lingkup Matematika, ya ambil S2
Matematika di UGM. Rezeki nggak akan ketukar.
Balas
Mar berkata:
27 Januari 2014 pukul 11:19
Ingin bertanya, pak Rinaldi. Mengapa ITB tidak membuka kelas sore, khususnya magister jurusan Matematika dan Teknik
Elektro? Saya sudah bekerja dan ingin melanjutkan kuliah di ITB, tetapi ITB cuma punya kelas reguler. Terima-kasih.
Balas
rinaldimunir berkata:
28 Januari 2014 pukul 13:44
Program kelas reguler saja sudah keteteran menjalankannya mas, apalagi kalau mau membuka kelas sore.
Balas
delimalima berkata:
4 Februari 2014 pukul 21:58
Begitu rupanya, pak. Kalau demikian alasannya, apa dayaku. Omong-omong, pak, jurusan IT / Cyber
Security di kampus Jatinangor belum dibuka untuk umum, ya? Atau apakah jurusan tersebut sama dengan
jurusan Rekayasa dan Manajemen Teknik Keamanan Informasi di bawah STEI? Terima-kasih sebelumnya.
delimalima berkata:
20 Februari 2014 pukul 01:33
Sekedar saran, pak Rinaldi. Saat ini karyawan/perusahaan mulai mengalihkan pelatihannya ke Bandung
akibat kemacetan yang terjadi di Jakarta. Bagi mereka yang tinggal di sekitar Cikarang/Karawang sudah
tentu lebih masuk akal jika pergi ke Bandung. Ada baiknya ITB memanfaatkan peluang yang ada sehingga
bisa menjadi win-win solution bagi calon mahasiswa magister yg sudah bekerja juga ITB. Cara lain, membuka
kembali sekolah di Delta Mas, contohnya, namun tidak sebatas pada sekolah Bisnis. Terima-kasih.
sy lulusan s1 pendidikan matematika, ingin ambil s2 pengajaran matematika itb, menurut bapak bagaimana? kualitas dan
prospek kedepannya?
Balas
rinaldimunir berkata:
5 Maret 2014 pukul 17:06
1. Cocok
2. Kalau prospeknya bisa menjadi dosen di bidang kependidikan matematika.
Balas
hernawati berkata:
10 Maret 2014 pukul 12:05
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
17/20
31/8/2014
Bapak, mohon info untuk total biaya uang kuliah studi S2 jurusan Informatika(sampai selesai)?
Terimakasih pak.
Balas
rinaldimunir berkata:
11 Maret 2014 pukul 09:44
Per semester saat ini SPP nya flat, yaitu 8,5 juta. Jika selesai maksimal 4 semester maka SPP nya tinggak dikali
empat saja.
Balas
ti berkata:
10 Mei 2014 pukul 07:35
Alhamdulillah baca pecakapan singkat ini memberikan energi bagi saya, saya berasa mendapat dukungan..
kemarin-kemarin saya sempat bingung memilih jurusan.. Saya alumni pendidikan matematika.. bingung mau
memilih jurusan antara matematika murini, pendidikan matematika dan pengajaran matematika.. ketika saya
meminta surat rekomendasi, dosen saya kurang merestui saya mengambil magister Pengajaran Matematika
ITB, tapi alhamdulillah akhirnya dosen saya mau ngasih rekomendasi juga untuk Pengajaran Matematika..
Alhamdulillah saya udah daftar magister Pengajaran Matematika ITB.. tinggal nunggu pengumuman bulan
Juni.. mudah-mudahan saya diterima, amiin.. walaupun ada kabar-kabar kurang sedap tentang kualitas dan
prospek dari Pengajaran Matematika ITB, alhamdulillah saya sudah istikharah dan udah mantap dengan
Pengajaran Matematika ITB.. saya tidak peduli dengan kabar-kabar kurang sedap itu.. saya kembali kepada
niat dan tujuan.. niat saya ingin kuliah di Pengajaran Matematika ITB adalah ingin menimba ilmu di bidang
pengajaran yang merupakan passion saya.. saya tidak peduli jika kelak saya tidak menjadi dosen.. menjadi
dosen bukan tujuan utaman saya untuk kuliah S2.. tujuan saya kuliah S2 karena saya tertarik menggali ilmu
lebih dalam pada bidang passion saya yakni pengajran.. yang membuat saya tertarik mengambil Pengajaran
Matematika ITB dibanding Pendidikan Matematika ialah karena Pengaran Matematika ITB lebih spesifik,
langsung pada sasaran..
Malisa berkata:
15 Maret 2014 pukul 17:14
assalamualikum wr wb pak
Bapak saya lulusan S1 teknik informatika, mau melanjutkan S2 di ITB tahun 2014 ini, saya butuh pencerahan ini pak
mengenai bidang yang harus saya ambil, karna saya melihat di brosur ITB terdapat 9 bidang..
1 Rakayasa perangkat lunak
2 Sistem informasi
3 Teknologi informasi
4 Sains Komputer
5 Teknologi Media & piranti bergerak
6 Komputasi Kinerja tinggi
7 Intelijensi Bisnis
8 Sistem Intelijensi
9 Keamanan sistem perangkat lunak
menurut bapak bidang yang mana yang sesuai dengan jurusan saya pak?? karna saya lihat di situs STEI tidak ada
memberikan info matakuliah2 yang ada di setiap bidang tersebut pak
Mohon Infonya y pak
wassalamualaikum
Balas
Assalamualaikum,..
Bapak saya mau minta pendapat nihh, saya lulusan s1 pendi2kan bhs inggris, sya ingin mlnjutkan studi sya di ipb, karna sya
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
18/20
31/8/2014
rinaldimunir berkata:
14 Mei 2014 pukul 16:17
Benar Pak, untuk menjadi dosen di ITB kualifikasinya tinggi, harus sudah S3, tetapi sejak dua tahun lalu untuk
beberapa Program Studi kualifikasi itu diturunkan menjadi S2 tetapi sedang menempuh S3 bahkan ada yang S2
saja (tanpa embel-embel sedang S3). Karena, ternyata sangat sulit juga mencari pelamar yang sudah Doktor. Tapi
kalau sudah S3, maka kans nya cukup besar untuk diterima, apalagi kalau spesialisasinya termasuk yang langka.
Jadi kalau anak bapak ingin menjadi dosen, ambil dulu S2 (di DN atau LN), kemudian lanjut S3. Ketika sedang
menjalani S3 atau sudah S3, baru melamar menjadi dosen di ITB.
Balas
annisa berkata:
17 Juni 2014 pukul 07:26
asw,, selamat pagi pak, saya ingin bertanya, kalau s1 biologi dan s2 farmasi kira2 bisa melamar dosen tdk ya pak? alasan ini
berangkat dari impian saya ketika sbmptn saya tidak lulus di pilihan pertama kedokteran, dan tetap memilih kesehatan
sebagai kompetensi yang ingin dikembangkan, tapi goalnya memang ingin jadi dosen, bagaimana mnrt bpk? mohon
pencerahannyaterima kasih
Balas
anggara berkata:
9 Agustus 2014 pukul 05:05
asalamualaikum.. selamat pagi pak, saya ingin bertanya, saya baru lulus s1 farmasi di salah satu pts di bandung, saya
berminat untuk melanjutkan studi s2 di SBM itb karena saya ingin mengembangkan potensi diri dibidang managemen,
namun saya tidak memiliki basic yang cukup dalam bidang menegemen, apakah saya bisa diterima di SBM itb? atau saya
harus tetap meneruskan di bidang farmasi? menurut bapak, mana yang lebih baik saya ambil.. mohon pencerahannya pak
terima kasih.. jazakumullah khairon kasiroh
Balas
i wanna be..
saya jg mw pak,,insyaallah 1 th lg study saya selesay,,akan saya kejar IP itu..
doakan saya ya paklanjut S2 adalah impian saya,,mdh2n ada rezeky..amin..
its give me motivation
Balas
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
19/20
31/8/2014
Catatanku
The Twenty Ten Theme. Blog pada WordPress.com.
Ikuti
Follow Catatanku
Get ev ery new post deliv ered to y our Inbox.
Bergabunglah dengan 1 .2 3 8 pengikut lainny a.
Enter y our em ail address
Sign me up
Ditenagai oleh WordPress.com
%d bloggers like this:
http://rinaldimunir.wordpress.com/2008/06/16/ramai-ramai-ambil-s2/
20/20