You are on page 1of 22

SHOLAT DALAM

PERJALANAN

Ciri khas syariat Islam adalah keringanan


dan kemudahan yang tersebar di hampir
semua bagian ibadah. Salah satunya
adalah keringanan untuk menjama' dan
mengqashar shalat

Menjama
Melakukan dua sholat dalam satu
waktu

mengqosor
Mengurangi Jumlah Sholat
Rubaiyah menjadi dua rokaat

SHOLAT JAMA
o Jama Taqdim :
o Jama Takhir :

Hal yang membolehkan Jama Taqdim :


o Dalam keadaan safar yang panjang sejauh
orang berjalan kaki atau
naik kuda selama dua hari. Para ulama
kemudian mengkonversikan
jarak ini menjadi 89 km atau tepatnya
88,704 km
o Hujan yang turun membolehkan
dijama'nya Mahgrib dan Isya' di waktu
Isya
o Keadaan sakit menurut Imam Ahmad bisa

a. Niat Safar
b. Memenuhi jarak minimal dibolehkannya
safar yaitu 4 burd (88, 656 km ). Sebagian
ulama berbeda dalam menentukan jarak
minimal.
c. Keluar dari kota tempat tinggalnya
d. Shafar yang dilakukan bukan safar maksiat

Pendapat Pertama :
Imam Malik ra, Imam Asy-Syafi`i ra, Imam
Ahmad bin Hanbal ra. dan lainnya mengatakan
minimal berjarak 4 burud (4 farsakh). Para ulama
sepakat menyatakan bahwa jarak 1 Farsakh itu
sama dengan 4 mil. Dalam tahkik kitab Bidayatul
Mujtahid dituliskan bahwa 4 burud itu sama
dengan 88,704 km

Pendapat Kedua :
Abu Hanifah dan Kufiyun
mengatakan minimal
perjalanan 3 hari

Pendapat Ketiga :
Sedangkan Zahiri mengatakan tidak ada
batas minimal. Jadi mutlak safar, artinya
berapa pun jaraknya yang penting sudah
masuk dalam kriteria safar atau
perjalanan


-
Artinya : Sesungguhnya
merupakan sunnah bila hari
hujan untuk menjama' antara
shalat Maghrib dengan Isya' (HR.
Atsram)

Syarat Jama' Taqdim


o
o
o
o

Niat Sejak Shalat Yang Pertama


Tertib
Al-Muwalat (Bersambung)
Masih Berlangsungnya Safar Hingga
Takbiratul Ihram Shalat Yang Kedua

Syarat Jama' Takhir


o Berniat Untuk Menjama' Ta'khir
Sebelum Habisnya Waktu Shalat Yang
Pertama
o Safar Harus Masih Berlangsung
Hingga Selesainya Shalat Yang Kedua

SHOLAT QOSHOR

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi,


maka tidaklah mengapa kamu men-qashar
shalat, jika kamu takut diserang orang-orang
kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu
adalah musuh yang nyata bagimu.
(QS. An-Nisa : 110)

Dari Aisyah ra berkata : Awal


diwajibkan shalat adalah dua
rakaat, kemudian ditetapkan bagi
shalat safar dan disempurnakan ( 4
rakaat) bagi shalat hadhar (tidak
)safar) (Muttafaqun alaihi

Batasan Waktu Untuk Tetap


Menjama` / Mengqashar

Imam Malik dan Imam As-Syafi`i


berpendapat bahwa masa berlakunya jama`
dan qashar bila menetap disuatu tempat
selama 4 hari, maka selesailah masa jama`
dan qasharnya

Imam Abu Hanifah dan At-Tsauri


berpendapat bahwa masa berlakunya jama`
dan qashar bila menetap disuatu tempat
selama 15 hari, maka selesailah masa jama`
dan qasharnya

Imam Ahmad bin Hanbal dan Daud


berpendapat bahwa masa berlakunya
jama` dan qashar bila menetap
disuatu tempat lebih dari 4 hari, maka
selesailah masa jama` dan qasharnya

musafir yang tidak akan menetap maka


ia senantiasa mengqashar shalat selagi
masih dalam keadaan safar

Jawaban atas berbagai alasan


orang terhadap Jama &
Qoshor

[1] Tidak ada air ? Tayammum atau wudhu pakai


air di botol minuman kemasan.
[2] Tidak ada masjid / mushalla ? Boleh di atas
tanah, rumput, trotoar, gang, gudang atau
apapun.
[3] Baju kotor ? Kotor itu bukan najis dan
shalat tetap syah walau baju kotor
belepotan lumpur, oli, debu atau cat.
[4] Tidak ada waktu ? Shalat itukan cuma beberapa
gerakan kecil yang paling panjang cuma 4 rakaat.
Total waktu yang dibutuhkan per rakaatnya kurang
lebih satu menit. Jadi shalat yang paling panjang itu
hanya butuh maksimal 4 menit saja
[5] Tidak mau ? Nah inilah satu-satunya alasan untuk
tidak shalat atau untuk melalaikan kewajibannya

You might also like