You are on page 1of 6

BAB II

LANDASAN TEORI
MANAJEMEN KUALITAS

Manajemen kualitas adalah "sebuah sistem manajemen strategis terpadu


yang melibatkan semua staf dan menggunakan metode-metode kualitatif dan
kuantitatif untuk terus meningkatkan proses-proses di dalam organisasi demi
memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan-harapan pelanggan".
Secara konseptual, manajemen kualitas dapat diterapkan baik pada barang
maupun jasa, karena yang ditekankan dalam penerapan manajemen kualitas
adalah peningkatan sistem kualitas.
Pada dasarnya proses industri harus dipandang sebagai suatu peningkatan
terus-menerus (continuous industrial process improvement), yang dimulai dari sederet
siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan
produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen. Seterusnya,
berdasarkan informasi sebagai umpan-balik yang dikumpulkan dari pengguna produk
(pelanggan) itu dapat dikembangkan ide-ide kreatif untuk menciptakan produk baru
atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini.
5 hal yang harus menjadi perhatian pada pengembangan Sistim Manajemen
Kualitas:
1 - Fokus pelanggan;
2 - Keterlibatan Total;
3 - Tolok Ukur;
4 - Dukungan Sistematis and
5 - Peningkatan yang terus menerus.
Peningkatan kualitas produksi dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai alat
bantu. 7 Tools merupakan alat bantu dalam pengolahan data untuk peningkatan
kualitas, dan 7 New Tools merupakan alat bantu dalam memetakan masalah secara
terstruktur, guna membantu kelancaran komunikasi pada tim kerja, dan untuk
pengambilan keputusan.

7 tools :
(Pareto, Histogram, Fishbone, Scatter, Control Chart, Check Sheet, Grafik)
7 New Tools :
(Affinity diagram, Relation diagram, Matrix diagram, Tree diagram, Arrow diagram,
Process Decision Program Chart)
Penjelasan 7 tools dalam manajemen kualitas :
1. Diagram pareto
Gambaran pemisah unsur penyebab yang paling dominan dari unsur-unsur
penyebab lainnya dari suatu masalah.
2. Histogram
Gambar bentuk distribusi (cacah) karakteristik mutu yang dihasilkan oleh data
yang dikumpulkan melalui check sheet.
3. Check sheet
Lembar periksa untuk memudahkan dan menyederhanakan pencatatan data.
4. Fish bone
Disebut juga diagram sebab akibat. Digunakan untuk mencari semua unsur
penyebab yang diduga menimbulkan masalah tersebut.
5. Scattered diagram/Diagram tebar.
Untuk menentukan korelasi antara penyebab yang diduga dengan akibat yang
timbul dari suatu masalah.
6. .Stratifikasi
Gambaran pengelompokan sekumpulan data atas dasar karakteristik yang
sama.
7. Grafik dan peta kendali (Control Chart)

Apa yang dimaksud kualitas?

Kualitas sangat penting bagi sebuah produk, baik berupa produk barang maupun jasa.
Hal-hal yang sangat penting bagi produsen berkaitan dengan produk adalah: Kualitas,
biaya dan produktivitas. Sedang bagi konsumen adalah Kualitas, harga dan pelayanan
purna jual. Dengan demikian kualitas adalah satu-satunya hal yang paling penting
bagi kedua belah pihak. Dalam banyak kasus, konsep kualitas berbeda antara
pabrikan/produsen dan pelanggan/konsumen.
Bagi pelanggan, kualitas berarti kenyamanan dalam penggunaan, sementara bagi
pabrikan, kualitas berarti sifat-sifat kuantitatif yang menjadi tujuan (sifat-sifat khas
lain) misalnya kemurnian, viskositas, warna dan benda asing. Beberapa sifat-sifat
khas lainya bukan merupakan kualitas yang diminta pelanggan. Suatu produk
mempunyai sifat-sifat yang tidak diketahui baik oleh pabrikan maupun pelanggan.
Pelanggan membeli produk yang mempunyai beberapa sifat yang tidak diketahui
sebaik sifat-sifat yang diketahui. Pada saat proses-proses di pabrikan diganti, beberapa
sifat yang tak diketahui juga akan berganti.

Kegunaan produk bagi para pelanggan adalah kualitas dari produk. Dalam pengertian
ini, pelanggan yang menentukan kualitas dari produk. Spesifikasi kualitas ditunjukan
pada spesifikasi pengiriman dalam kadar kualitas minimum yang harus dipenuhi oleh
pabrikan. Biasanya kegunaan mengarah pada performa dan ketahanan (berguna bagi
kehidupan dan daya tahan), akan tetapi perlu juga melibatkan sosial masyarakat dan
manusia kedalam pertimbangan seperti yang digambarkan dibawah ini.

Gambar: Syarat/Keperluan untuk Kualitas Produk


Tahun-tahun belakangan ini, pabrikan diwajibkan untuk menangani limbah yang
dapat di-recycle dan keamanan bahan-bahan kimia seperti bahan kimia pengganggu
kelenjar endokrin. Kita tidak selalu menilai produk dengan kualitasnya sendiri saat
kita perlu untuk membelinya. Kita memakai beberapa standart seperti apakah kita bias
mampu dengan harganya, apakah penjual akan mengantarkan produk segera, apakah
penjual akan mengantarkan produk pada waktu yang telah disepakati, apakah penjual
akan memperbaiki produk dan dalam keadaan ekstrim apakah sikap salesman baik.
Dalam beberapa kasus, harga dan waktu pengiriman termasuk dalam kebutuhan
pelanggan. Dalam kasus serupa, kualitas mungkin dianggap sebagai derajat kepuasan
pelanggan. Lebih jauh lagi, jika pelanggan intra-company dimasukan dalam kategori
“pelanggan”, definisi kualitas akan meluas sejalan dengan “kualitas kerja”. Persoalan
kemudian akan menjadi bahan dari TQM (Total Quality Management). Ini disebut
“quality in a board sense”.

Q (quality), C (cost and price), D (delivery time, volume and service), S (safety and
reliability) dan E (environment) merupakan factor dalam manajemen kualitas.
Umumnya disebut “QCDSE”, yang menjadi konsep utama dalam manajemen
kualitas. Manajemen kualitas tidak hanya Q, akan tetapi termasuk CDSE. QCDSE
adalah kata kunci yang harus diingat.

2. Dua Elemen Pokok Dalam Manajemen Kualitas: Jaminan Kualitas dan


Pemecahan Masalah.
Sebagai ilustrasi, mari kita bandingkan aktivitas dari dua perusahaan A dan B yang
bersaing menjual produk “P”. Meskipun performa (prestasi) kedua perusahaan sama-
sama meningkat tiap tahunya, tetapi salah satu perusahaan (A) bisa melampauhi
perusahaan lainya (B). Hal ini menunjukan bahwa dengan hanya meningkatkan
performance perusahaan saja tidaklah cukup, peningkatan performa haruslah
dilakukan dengan cepat.
Gambar: Perkembangan terjadi pada speed yang cukup tinggi

Dalam waktu yang singkat, perusahaan perlu untuk meningkatkan kemampuan


produk lebih cepat daripada pesaingnya untuk mengejarnya dan melampaui
pesaingnya. Untuk itu perusahaan harus tahu kebutuhan dan keinginan pelanggan dan
menterjemahkan kebutuhan dan keinginan pelanggan itu kedalam produknya.
Disinilah perlunya Manajemen Kualitas. Manajemen kualitas adalah sarana untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang dibutuhkan pelanggan dan usaha
apa yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Pada perusahaan yang memproduksi barang, perusahaan tersebut akan memberikan


kepuasan pada pelanggan dengan membuat dan mengirimkan produk yang bagus
kepadanya. Inilah alasan mengapa dikatakan bahwa kualitas dapat memberikan
kepuasan pada pelanggan.

Ada banyak ahli dalam bidang Jaminan Kualitas (quality assurance) dan Manajemen
Kualitas (quality management) dan begitu banyak definisi dari jaminan kualitas dan
manajemen kualitas di dunia. Umumnnya bisa dikatakan, jaminan kualitas adalah
aktivitas yang difokuskan pada Q, sedang manajemen kualitas difokuskan pada
QCDSE. Dengan kata lain, manajemen kualitas mencakup juga jaminan kualitas.

Quality assurance: Tindakan untuk menjamin bahwa produk yang dijanjikan


akan dikirim ke pelanggan dalam keadaan 100% memuaskan.
Quality management: Sistem dan tindakan untuk mencapai keberhasilan manajemen
secara efisien dengan meyakinkan bahwa produk yang dijanjikan akan diproduksi
secara ekonomis.
Dalam Quality Management (manajemen kualitas) terdapat dua elemen pokok yaitu :

1. Jaminan Kualitas ( dikontrol tiap hari)


Untuk menjaga kualitas produk dan pelayanan diatas tingkat tertentu.
Kualitas yang dibutuhkan oleh pelanggan akan dipastikan pada tahap-tahap
memperoleh bahan baku, pembuatan, penerimaan order/penjualan, logistic,
penggunaan oleh pelanggan dan pembuangan.

2.PenyelesaianMasalah
Untuk meningkatkan kualitas semua pekerjaan.
Identifikasi kebutuhan pelanggan, perencanaan/desain, pengembangan produk baru,
peningkatan pekerjaan termasuk dalam proses produksi, dan kesungguhan merespon
komplain/keluhan.

Proses produksi dan pengiriman produk dengan memuaskan pelanggan (quality


assurance) dan membuat pengembangan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan
keinginan baru dari pelanggan dan menanggulangi semua masalah yang terjadi
(problem resolution) merupakan dua elemen pokok dalam manajemen kualitas.

You might also like