Professional Documents
Culture Documents
Entity Relationship
Diagram (Diagram
Hubungan antara Entitas)
8.1 PENGANTAR
Dengan kata lain, ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data
yang disimpan dalam system secara abstrak. Jadi, jelaslah bahwa ERD ini berbeda
dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh
system, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur-
struktur dan relationship data.
Biasanya ERD ini digunakan oleh professional system untuk berkomunikasi dengan
pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam suatu organisasi (seperti wakil presiden direktur
dan manajer yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi-operasi system sehari-hari).
Pemakai ini lebih tertarik dengan hal-hal sebagai berikut:
• Data apa saja yang dibutuhkan untuk bisnis mereka?
• Bagaimana data tersebut berelasi dengan data lainnya?
• Siapa saja yang diperkenalkan untuk mengakses data tersebut?
Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram,
adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang
menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam system secara abstrak.
Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat
data, mengubah data, dan menghapus data.
8.2 ELEMEN-ELEMEN DIAGRAM HUBUNGAN ENTITAS
8.2.1 ENTITY
Pada E-R diagram, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entity
adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam system, nyata maupun abstrak dimana data
tersimpan atau dimana terdapat data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat
dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian(terdapat
unsur waktu di dalamnya).
8.2.2 RELATIONSHIP
Pada E-R diagram, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah
ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada
umumnya penghubung (relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat aktif atau
kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah bentuk belah ketupat
dihubungkan dengan dua bentuk empat persegi panjang.
Contohnya, Entitas Mahasiswa dengan NIM = “14534” dan Nama_Mhs = “Yudin” yang
memepunyai relasi dengan Entitas Kuliah dengan Kode_Kul = “SI-140” dan Nama_MK
= “Basis Data”, sehingga struktur data dari Relasi ini bahwa mahasiswa tersebut
mengambil mata kuliah pada suatu perguruan tinggi.
Sedangkan kita juga mengenal adanya Himpunan Relasi, yaitu kumpulan semua
relasi di-antara entitas-entitas yang terdapat dalam himpunan entitas-himpunan entitas,
tetapi pada umumnya himpunan relasi sering disebut dengan Relasi saja.
Entitas Kuliah
Kode_Kul Nama_MK SKS Semester
SI-140 Basis Data 4 3
PA-100 Pancasila 2 1
MT-140 Kalkulus 4 4
Tabel 8.2 Tabel / Entitas kuliah
8.2.3.1Unary Relationship
Contoh:
Pegawa Menikah
i
Contoh:
M Bekerja N
PEGAWAI DEPT.
untuk
Perlu dicatat bahwa relationship ternary tidak sama dengan tiga relationship binary.
Alat
Jumlah
8.2.4 ATRIBUT
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas maupun tiap
Relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang
dimaksud entitas maupun Relationship sehingga sering dikatakan bahwa atribut adalah
elemen dari setiap entitas dari Relationship.
Artinya setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan paling banyak satu tupel
pada entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan
dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
E Himpunan Entitas E
R Himpunan Relasi R
Link
Berikut adalah contoh aktual penggambaran relasi antar himpunan entitas lengkap
dengan kardinalitas relasi dan atribut-atributnya:
Contoh:
Adanya relasi antara entitas Dosen dengan antitas Jurusan. Relasinya kita beri
nama’Kepalai’. Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan
(walaupun memang tidak semua dosen yang menjadi ketua jurusan). Setiap jurusan
dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Maka penggambarannya adalah sebagai
berikut.
NID
NID
1 1
Dosen Kepala Jurusan
Catatan:
Pada setiap kejadian hubungan/kardinalitas relast satu ke satu dapat ditangani dengan
menyamakan primary key masing-masing entitas. Penyamaan primary key ini
dilakukan hanya untuk memudahkan daya ingat kita. Apabila primary key pada salah
satu entitas tersebut dengan nama primary key yang sama pada entitas pasangannya.
Contoh:
Adanya relsi antara entitas Dosen dengan entitas Kuliah. Relasinya kita beri nama
‘Ajar’. Pada relasi ini, setiap dosen dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah, sedang
setiap mata kuliah diajar hanya oleh paling banyak satu orang dosen. Maka
penggambarannya adalah sebagai berikut.
NID
NID Kd_MK
1 M
Dosen Ajar Kuliah
Contoh:
Adanya relasi entitas Mahasiswa dengan entitas Kuliah. Relasinya kita beri nama
‘Belajar’. Pada relasi ini, setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah.
Demikian juga sebaliknya, setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu orang
mahasiswa. Maka penggambarannya adalah sebagai berikut.
M N
Mahasiswa belajar Kuliah
Catatan:
Pada setiap kejadian hubungan/kardinalitas relasi banyak ke banyak dapat ditangani
dengan cara membuat file konektor (file baru sedemikian sehingga relasi langsung
banyak ke banyak berubah menjadi relasi tidak langsung satu lawan banyak melalui
file konektor. Isi file konektor adalah minimal berisi dua primary key yaitu satu
dari entitas Dosen, dan satu lagi dari entitas Kuliah, maka pada setiap kasus
kardinalitas relasi Banyak ke Banyak akan menghasilkan tiga relasi baru. Seperti
telihat pada ERD di atas, Entitas Mahasiswa dengan primary key: NIM, entitas
Kuliah dengan primary key: Kd_MK, serta entitas Belajar dengan primary key
NIM + Kd_MK (entitas belajar merupakan file konektor), sementara atribut NIM
pada entitas (file konektor) Belajar berfungsi sebagai foreign key dari entitas
Mahasiswa, dan Kd_MK pada entitas (file konektor) Belajar berfungsi sebagai
foreign key dari entitas Kuliah. Dengan demikian maka kardinalitas relasi banyak
ke banyak di atas telah berubah (seolah-olah) menjadi satu ke banyak.
Pada diagram E-R tersebut, perbedaannya terletak pada penggambaran derajat relasi
yang sekaligus juga telah mengakomodasi adanya Derajat Relasi Minimum.
Tabel 8.3 Tabel ERD versi Chen dan versi James Martin
DASAR ARTI
Notasi 1 Notasi
2
Kardinalis Kardinalitas satu-ke-
1 1 satu
Kardinalitas satu-ke-
1 M banyak
Kardinalitas banyak-ke-
M banyak
M
11
Kardinalitas Mandatory
1 One
M Kardinalitas Banyak
(1,2,...M)
01 Kardinalitas Optional 0
atau 1
0 Kardinalitas Optional 0
0M atau banyak
(0,1,2,...M)
Relationship
Class-Subclass / Subtipe-Subtipe Relationship Class-
ISA ISA Subclass
Relationship Eksklusip
Terkadang pula, notasi untuk relasi-relasi yang bukan banyak-ke-banyak ditiadakan
dari Diagram E-R. Cara penggambaran semacam ini sangat dipengaruhi oleh tahap
implemetasi.
8.3.2.1 Contoh kasus kardinalitas relasi film video dengan
menggunakan notasi ERD versi James Martin
Dari gambar 8.4, jelas bahwa suatu toko video mungkin memiliki lebih dari satu copy
untuk film-film tertentu, tetapi toko tersebut mungkin tidak memiliki satu copy pun dari
suatu film tertentu dalam persediaan. Dengan demikian dibutuhkan notasi yang lebih
rinci untuk menunjukkan range kardinalitas untuk suatu relationship.
Pada Gambar 8.5 simbol nol pada garis dekat entitas COPY FILM berarti
kardinalitas minimum, sementara notasi berkaki tiga berarti kardinalitas maksimum
banyak. Sudah tentu suatu relationship adalah dua arah (bidirectional) sehingga ada juga
notasi kardinalitas yagn dekat dengan entitas FILM. Perhatikan bahwa minimum dan
maksimum entitas ini keduanya sama, yaitu kardinalitas satu. Hal ini disebut kardinalitas
mandatory one. Dengan kata lain, tiap copy suatu film yang disimpan harus merupakan
satu copy yang tepat dari satu film.
Umumnya partisipasi dalam suatu relationship mungkin optimal.parsial atau
mandatory/total untuk entitas yang terlibat. Jika kardinalitas minimum adalah nol, maka
partisipasi adalah optimal, sedangkan kardinalitas maksimum adalah satu; partisipasi
adalah mandatory.
Contoh-contoh dari tiga relationship yang menampilkan semua kombinasi
kardinalitas minimum dan maksimum yang mungkin dapat dilihat pada Gambar 8.6 di
bawah ini.
Ditugask
Pegaw an Proyek
ai pada
Gambar 8.6. (a) Diagram Kardinalitas Satu Optimal, Satu Mandatory
Dari gambar 8.6 di atas ada tiga deskripsi singkat dari masing-masing kardinalitas, yaitu:
• PASIEN Memiliki RIWAYAT PENYAKIT (Gambar 8.6 (a)). Setiap pasien memiliki
satu riwayat penyakit atau lebih (diasumsikan bahwa kunjungan awal pasien selalu
dicatat sebagai suatu instance dari RIWAYAT PENYAKIT). Tiap instance
RIWAYAT PENYAKIT dimiliki oleh tepat satu PASIEN (kardinalitas mandatory
one yang lain).
• PEGAWAI Ditugaskan pada PROYEK (Gambar 8.6 (b)). Tiap PROYEK memiliki
paling sedikit satu PEGAWAI yang dirugaskan pada proyek ini (beberapa proyek
memiliki lebih dari satu pegawai). Tiap PEGAWAI mungkin atau tidak (optional)
ditugaskan pada PROYEK yang ada, atau mungkin ditugaskan pada beberapa
PROYEK.
• PEGAWAI Menikah PEGAWAI (Gambar 8.6 (c)). ERD ini adalah kardinalitas nol
atau satu dalam dua arah karena seorang pegawai mungkin atau tidak menikah.
Mungkin juga kardinalitas maksimum merupakan jumlah yang sudah pasti, bukan
nilai banyak yang berubah-ubah. Misalkan, kebijakan perusahaan menyatakan bahwa
seorang pegawai mungkin bekerja pada paling banyak lima proyek pada waktu yang
sama. Dengan sturan ini, angka lima dapat ditempatkan di atas atau di bawah garis
berkaki tiga dekat entitas PROYEK pada Gambar 8.6 (b).
Nama NoCop
NoFil NoFil
Film y
m m
Film Copy
Film
Pada Gambar 8.7 tampaklah bahwa kunci utama entitas paBiaya FILM, yaitu
NO_FILM, adalah bagian lain dari kunci utamanya). Suatu Identiflying Relationship
merupakan relationship tempat kunci utama entitas parent digunakan sebagai bagian
kunci utama dari entitas anak.
Ada dua keuntungan dari Identiflying relationship, antara lain sebagai berikut.
• Integritas data. Keuntungan keberadaan dikuatkan karena kunci utama yang dipakai
bersama-sama (oleh sebab itu entitas lemah tidak akan ada kecuali entitas paBiaya
ada).
• Memudahkan pengaksesan entitas anak. Pada contoh di atas, COPY FILM dapat
dicari jika nomor film dan nomor copy diketahui.
Mahasiswa Kuliah
Dosen
Bel Aja
Mahasis ajar Kulia r Dos
wa h en
Relasi Belajar akan dapat mengakomodasi adanya fakta tentang sejumlah mahasiswa
yang mengambil mata kuliah tertentu dan sebaliknya sejumlah mata kuliah yang diambil /
dipelajari oleh mahasiswa tertentu. Demikian juga dengan relasi Ajar yang dapat
mengakomodasikan fakta tentang dosen yang mengajar mata kuliah tertentu. Kendati
dalam bahasa alamiah, ada kebutuhan untuk menyajikan informasi tentang mahasiswa
mana saja yang diajar oleh seorang dosen. Karena kebutuhan penyajian informasi
semacam iti telah dapat dipenuhi dengan melakukan query yang melibatkan entitas kuliah
dan kedua relasi yang telah ada.
Kamus Data:
Mahasiswa = { NIM, Nama_Mhs, Alamat, Tpt_lahir, Tgl_lhr }
Kuliah = { Kode MK, Nama_MK, SKS, Semester }
Dosen = { NID, Nama_Dos, Keahlian, Alamat }
Mempelajari = { NIM, Kode MK, Index_Prestasi }
Mengajar = { Kode MK, NID, Waktu, Ruang }
Nam
a_
Ortu
dapat berfungsi sebagai key, yang benara-benar dapat menjamin keunikan entitas di
dalamnya.
Ni
Ni m Nam
Contoh: m
Na a_
ma Ortu Alm
Mem Orang_T
Mh iliki ua _
s Ni Ort
Alm m Hob
Mahasis u
_ by
Mh Ho
s Tg Men by
l_ ye- Hob
lhr nan
gi y
Contoh:
NID NID
Dosen
IS
A
Nama_K
Pang an
kat
Ni Dosen_Tet Dosen
k ap tidak_Tetap
Tgl_M
sk Alm_
Kan
Gambar 8.11 Diagram Sub Tipe Entity
8.6.4 RELASI MULTI ENTITAS
Relasi multi entitas (N-ary relasi) merupakan relasi dari tiga himpunan entitas atau
lebih.
Contoh:
Pada sistem perkuliahan kita dapat menambahkan himounan entitas baru, yaitu
himpunan entitas ruang yang kemudian bersama dengan himpunan etitas dosen dan
kuliah membentuk relasi ‘pengajaran’.
Kode_ Nama_
Kode_ kul Nama_ dos
kul dos
Pen
Kuliah g- Dosen
ajar
an
Kode_ru Wakt
ang u
Ruang
Kode_ru Kapasita
ang Nama_ru s
ang
Gambar 8.12 Diagram ER Multi entitas
Pada diagram E-R di atas, entitas ruang dibentuk karena data ruang juga memiliki
entitas-entitas dengan jumlah atribut khusus (kode_ruang, nama_ruang, dan kapasitas),
selanjutnya relasi yang kemudian terbentuk dari ketiga entitas di atas tentu saja karena
memiliki key yang berasal dari ketiganya yaitu (kode_kul dari entitas kuliah, nama_dos
dari entitas dosen dan kode_ruang dari entitas ruang). Yang menjadi tidak jelas pada
relasi demikian adalah derajat relasinya.
Contoh:
NID Kd_MK
Aj
ar
Dosen Temp Wakt
Kuliah
at u
kua
sai
NID Kd_MK
Dosen
ISA
Mahasiswa
ISA
Mahasiswa D3 Mahasiswa S1
8.6.7 AGREGASI
Agregasi menggambarkan sebuah relasi yang secara langsung menghubungkan
sebuah entitas dengan sebuah relasi dalam diagram E-R.
Kd_
NIM
MK
Ajar
Kode_Pr
a
Nilai
Kuliah
Kode_Pr Juml_ja
a Nama_P m
ra
Gambar 8.15 Diagram Agregasi
8.7 TRANSDORMASI DIAGRAM E-R KE LRS
(LOGIKAL RECORD STRUCTURE)
Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R Diagram ke logical record structur
adalah sebagai berikut.
1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada di luar
kotak dan atribut berada di dalam kotak.
2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah
dalam sebuah kotak tersendiri.
Aturan pokok di atas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik
perhatian utama pada langkah transformasi, yaitu cardinality/kardinalitas.
8.7.2 1:1 (ONE TO ONE)
Pada kardinalitas one to one, sebaiknya panah diarahkan ke entity dengan jumlah
atribut yang lebih sedikit.
Misalkan: Terdapat suatu relasi KAWIN yaitu penggabungan antara entity SUAMI
dengan entity ISTRI.3
Pda kasus ini symbol ‘@’ yang diletakkan disalah satu atribut melambangkan primary
key pada entitas tersebut., sedangkan atribut yang tidak memiliki / diberikan symbol ‘@’,
merupakan atribut non-key dari entitas tersebut.
− Penggabungan relasi KAWIN ke entity ISTRI
Ka
win
@NO-SURAT NIKAH @NO-SURAT
NO.KTP-I NIKAH ISTRI
NAMA-I NO.KTP-I
TPT-L-I NAMA-I
ISTRI TGL-L-I TPT-L-I
TGL-KAWIN TGL-L-I
TGL-KAWIN
@NO-SURAT NIKAH
@NO-SURAT
NIKAH
NO.KTP-I
NAMA-I
TPT-L-I
NO.KTP-I ISTRI
NAMA-I
TPT-L-I
ISTRI TGL-L-I
TGL-KAWIN
@NO_PEG
PEGAWAI @NO_PEG @ PEGAWAI
NAMA @KD_PROY
NAMA
KERJA
@KD_PROY
@KD_PROY TGL_MULAI PROYEK
PROYEK BIAYA
TGL_MULAI
BIAYA
Pada kasus di atas symbol ‘@’ yang diletakkan disalah satu atribut melambangkan
primary key pada entitas tersebut, dan symbol ‘@@ ‘ yang diletakkan disalah satu atribut
melambangkan foreign key, sedangkan atribut yabg tidak memiliki / diberikan symbol
‘@’, merupakan atribut non-key dari entitas tersebut. Pada gambar 8.17 di atas terlihat
bahwa entitas PEGAWAI memiliki foreign key ‘Kd_Proy’ yang berasal dari entitas
PROYEK.
@
@ @[ @KD_PEL] @[ @KD_BRG
BELI @ @ @[ @KD_BRG]
BELI
JUMLAH
@KD_BRG @KD_BRG
PROYEK
BARANG NAMA_BRG
NAMA_BRG HARGA_BRG
HARGA_BRG
Pada kasus di atas symbol ‘@ ‘ yang diletakkan di salah satu atribut melambangkan
primary key pada entitas tersebut dan symbol ‘@@’ yang diletakkan di salah satu atribut
melambangkan foreign key, sedangkan atribut yang tidak memiliki / diberikan symbol
‘@’, merupakan atribut non-key dari entitas tersebut.
Pada gambar 8.18 di atas terlihat bahwa relationship BELI berubah menjadi file
konektor dengan tiga atribut, yakni @@[@KD_PEL], yang merupakan foreign key bagi
entitas PELANGGAN, dan @@[@KD_BRG] yang merupakan foreign key bagi entitas
BARANG sehingga keduanya diberi symbol ‘@@’.
Sementara @KD_PEL, dan @KD_BRG merupakan primary key bagi entitas BELI,
sehingga kedua atribut tersebut diberi symbol ‘@’ yang menunjukkan fungsi sebagai
primary key.
Sedangkan atribut JUMLAH pada entitas BELI merupakan atribut deskriptif non key.
PELANGGAN (NO.PELANGGAN →
NAMA,ALAMAT, KOTAKKODEPOS,POTONGAN)
Relasi di bawah ini jika dipresentasikan sebagai tabel dengan data sample pada Gambar
8.19 (a) akan menjadi Relasi / Tabel Pelanggan seperti terlihat pada gambar 8.19 (b).
Kota
Alamat
KodePos
Nama
Discount
NoPelang Pelanggan
gan
(a) ERD
pelanggan
No_Pelan Nama Alamat Kota Kode Disco
ggan Pos unt
A1273 Toko Jl.RST No.3 Solo 20122 5%
ABC
A6390 PT.Jali JL. XAB Jakart 14440 3%
No.12 a
..........
(b) Relasi
KodePos Beri
Pelanggan Pelanggan
Discou
nt
(a) ERD dengan Kardinalitas Relasi 1 : M
Pelanggan
No_Pelan Nama Alamat Kota Kode Disco
ggan Pos unt
A1273 Toko Jl.RST No.3 Solo 20122 5%
ABC
A6390 PT.Jali JL. XAB Jakart 14440 3%
No.12 a
..........
Pesanan
No_Pesan TglPesa TglKirim No
an nan Pelanggan
57192 12/04/95 19/04/95 A1273
60723 21/05/95 28/05/95 A6390
70112 07/08/95 14/08/95 A1273
Kasus khusus dari aturan di atas beraplikasi pada relationship satu-ke-satu (1:1)
anatra dua entitas A dan B. Pada kasus ini, relationship dapat dipresentasikan dengan
salah satu cara di antaranya sebagai berikut.
Menambahkan primary key A sabagai foreign key B.
Menambahkan primary key B sebagai foreign key A.
Kedua aturan di atas digabungkan.
Pesanan
0
Min Atubut
ta lainnya
___
NoProdu
k Produk
Keteran Ruan
gan g
(a) ERD
Pesanan
No TglPesana TglKirim
Pesanan n
57192 12/04/95 19/04/95
60723 21/05/95 28/05/95
70112 07/08/95 14/08/95
Produk
No Keteran Ruang Antribut
Produk gan lainnya
M120 Tas G001 ................
B261 Karpet G002 ................
F145 Lemari F005 ................
(b) Relasi
Dalam konfigurasi yang tipikal, pembagian ini juga meliputi pembagian hardware
dan software. Client biasanya terletak pada workstation yang digunakan oleh user,
dan dibuat dengan menggunakan program seperti PowerBuilder, SqlWindows, Visual
Basic, atau Delphi. Sedangkan server adalah suatu komputer server yang diletakkan
di bagian lain pada jaringan yang menjalankan perangkat lunak database software,
seperti Sybase, atau Oracle, Arsitektur ini ditampilkan pada Gambar 8.22
Cli Serv
ent er
Bussine
Cli ss Serv
ent Process er
Server
Front End Middle Tier Back
End
User Interface Business Rules
Database Management
Application Logic
Keuntungan
Back End
Cli Management
Database Stored
ent Database
Procedures
Server
Cli
ent
Bussine
Cli
ss
ent
Process
Server
Cli
ent
Bussine
ss
Process Databas
Cli Server e Server
ent
Suatu aplikasi three-tier juga mudah untuk pindah ke berbagai back-end server.
Pada aplikasi two-tier, misalnya ingin mengubah dari SQL Server ke Oracle, atau DB2,
maka seluruh prosedur store harus ditulis ulang, karena sangat bergantung pada dialek
dari tiap produk SQL tersebut. Pada arsitektur three-tiered, penggunaan prosedure store
ini diminimalkan karena proses logik dilaukan di middle-tier.
Misalkan pada model client server two-tier yang lain proses aturan bisnis diletakkan
di program client. Hal ini memiliki potensi untuk menimbulkan problem juga.
Permasalahan perawatan adalah problem yang terbesar. Bagaimana untuk melakukan up
nilai pada beratus-ratus client, dengan pemrograman aturan bisnis yang baru. Hal lainnya
adalah biaya upgrade untuk tiap workstation sehingga proses dapat berlangsung dengan
cepat, karena tiap workstation tersebut harus menjalankan program yang melakukan
proses aturan bisnis tersebut juga. Arsitektur three-tiered memecahkan masalah ini,
karena pengubahan aturan bisnis hanya perlu dilakukan di middle server saja sehingga
mudah untuk dilakukan perawatan perangkat lunak.
Suatu kemampuan yang berharga dari arsitektur three-tier ini adalah kemampuan
untuk
mendukung berbagai platform client yang berfungsi sebagai front-end. Fort Software Inc,
telah mengembangkan suatu system yang memiliki client dari MacIntosh, Windows, dan
Unix Motif, keseluruhannya dikoneksikan ke mesin yang sama.
Permasalahan dengan satu sumber adalah satu solusi yang bersifat proprietary dan
tidak terlalu “open”. Sehingga dengan menggunakan pendekatan mix and match
ketergantungan kepada vendor tunggal menjadi berkurang atau tidak ada sama sekali.
Kekurangan dari pendekatan mix and match adalah dibutuhkannya kemampuan dan
pengetahuan yang luas bagi developer, misal pemrograman C level rendah. Juga
berkurangnya flexibilitas dalam mempartisi aplikasi.
SUMBER TUNGGAL
Produk ini menyediakan lingkungan pengembangan yang konprehensif dan
terintegrasi, untuk suatu aplikasi three-tiered. Keseluruhan proses seperti diesain user
interface, pemrograman proses bisnis, pengaksesan database, dan komunikasi antar tier.
Setiap produk memiliki feature yang hampir sama, antara lain sebagi berikut.
• Kemampuan mengembangkan aplikasi pada satu platform dan memindahkan ke
mesin lainnya.
• Disain screen yang interaktif.
• Bahasa pemrograman yang proprietary dengan embedded SQL.
• Mendukung berbagai platform untuk client dan middle-tier.
• Koneksi pada produk database server terkemuka.
Powersoft Corporation
PowerBuilder telah menyediakan connection objek yang memudahkan koneksi dari
client PowerBuilder ke middle-tier server atau ke PowrBuilder client lainnya.
-oo0oo-