Professional Documents
Culture Documents
Kelompok : 6
Oleh :
Yevi Nurvirli B04060172
Maisharah Zulfa B04060198
Zuhra Taufika B04060589
Dina Amallia B04060794
BAGIAN PARASITOLGI
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT HEWAN DAN KESEHATAN
MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
PENDAHULUAN
Malaria pada unggas disebabkan oleh parasit genus Plasmodium. Curah
hujan yang tinggi menyebabkan tingkat penyakit ini meningkat. Penyakit malaria
pada unggas banyak menyerang beberapa peternakan unggas didaerah dataran
rendah. Genangan air menjadi medium yang ideal bagi perkembangbiakan
nyamuk sebagai vector penyakit ini. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa
genus Plasmodium terutama pada spesies Plasmodium Gallinaceum ini banyak
menyerang ayam terutama ayam buras atau ayam petelur yang dipelihara di dekat
lingkungan yang terdapat lahan berair. Selain itu, banyak burung-burung mirip
ayam (galinaceua birds) dapat diinfeksi. Tingkat kematiannya tidak tinggi, namun
cukup membuat bingung para teknisi kesehatan ayam di lapangan dalam
mendiagnosa penyakit sebenarnya. Terlebih lagi penyakit ini sering diikuti dengan
sejumlah ayam yang menderita lumpuh dan melanjut dengan kematian, walaupun
penyebab kematian sudah pasti bukan karena penyakit ini, melainkan karena
sesak nafas akibat terinjak-injak ayam lainnya.
Penyakit ini dapat menular ke ayam-ayam lain yang berada dalam satu
flok, sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi peternak ayam,.
Meskipun hanya satu ayam yang mungkin terinfeksi oleh parasit ini dalam satu
flok tetapi akan mudah menyebar ke ayam-ayam yang lain. Hal ini disebabkan
mudahnya penyebaran parasit melalui media pakan dan air minum.
SIKLUS HIDUP
Siklus hidup parasit ini terdiri dari siklus aseksual yang berlangsung pada
induk semang vertebrata dan siklus seksual yang berlangsung pada induk semang
avertebrata. Dalam siklus aseksual akan berlangsung tahap skizogoni dan
gametogoni. Skizogoni berlangsung dalam tiga tahap yaitu skizon pra eritrosit,
skizon eritrosit, dan skizon eksoeritrosit. Tahapan sporogoni akan dimulai dari
perkembangan gametosit yang dilanjutkan dengan siklus seksual yang
berlangsung dalam tubuh vektor.
Siklus Plasmodium diawali dengan masuknya sporozoit-sporozoit ke
dalam darah melalui suatu gigitan nyamuk. Mereka tinggal dalam peredaran darah
kurang dari satu jam dan cepat masuk ke sel-sel parenkim hati. Di sel-sel
parenkim mereka menjadi merozoit eksoeritrosit pertama yang disebut juga
skizon pre eritosit atau kriptozoit. Skizon membesar dan membagi dirinya secara
pembelahan multiple dan membentuk merozoit-merozoit yang disebut sebagai
metakriptozoit yang akan masuk ke dalam sel-sel parenkim hati baru (pada bangsa
unggas, terjadi di sel-sel endotel dan sebagian besar terjadi didalam sel-sel
haematopoietik) dan menjadi merozoit eksoeritrosit kedua, mengalami
pembelahan ganda dan membentuk metakriptozoit baru . Metakriptozoit baru
keluar dari sel hati, masuk ke dalam peredaran darah kemudian masuk ke dalam
sel eritrosit dan endotel. Metakriptozoit tumbuh dan kemudian disebut skizon
(tropozoit). Pada tahap skizogoni, skizon atau tropozoit membentuk vakuol-
vakuol makanan berisi sitoplasma sel induk semang yang diperoleh dengan cara
invaginasi dan mengambil bagian-bagian sitoplasma. Didalam vakuol makanan
terdapat butir-butir pigmen hemozoin karena pencernaan hemoglobin. Tropozoit
pecah dan menghasilkan merozoit. Jumlah merozoit yang dihasilkan tergantung
spesies Plasmodium. Merozoit kemudian keluar dari eritrosit dan masuk ke
eritrosit baru dan mengulangi siklus. Lama setiap siklus tergantung spesies
parasit. Merozoit yang keluar dan melisiskan sel darah merah induk semang
mengeluarkan butir-butir hemozoin dan hasi metabolit lainnya. Bahan-bahan
tersebut bersifat toksin dan menyebabkan suatu reaksi hebat atau Paraxysm pada
induk semang yaitu panas dingin. Setelah infeksi berlangsung beberapa hari, maka
beberapa merozoiit yang memasuki sel eritrosit berkembang menjadi makrogamet
dan sebagian menjadi mikrogamet. Parasit tetap bertahan pada stadium ini sampai
darah ini ditelan oleh nyamuk yang lain. Didalam perut nyamuk mikrogametosit
(sel jantan) berubah dengan cepat dalam waktu 10 sampai 15 menit, inti
mikrogametosit membelah dan menghasilkan 6 sampai 8 mikrogamet panjang
yang mirip flagelum, proses ini disebut dengan eksflagelasi. Mikrogamet
melepaskan diri yang terdiri dari satu inti, satu flagel, dan suatu selaput luar sel.
Mikrogamet yang lepas bergerak aktif mencari sel betina (makrogamet). Jika
Mikrogamet bertemu dengan makrogamet maka terjadi pembuahan dan
berkembang menjadi zigot. Zigot yang terbentuk dapat bergerak menggunakan
ookinet. Ookinet menembus selaput lendir perut tengah (lambung) sampai
dipermukaan luar lambung nyamuk dan tumbuh menjadi ookista. Inti ookista
membelah diri menjadi sporoblast, inti sporoblas membelah diri dan menjadi
ookista yang berisi 10,000 atau lebih sporozoit yang memiliki satu inti di bagian
tengahnya. Sporozoit keluar dari ookista dan bermigrasi ke kelenjar air liur.
Kemudian pindah ke induk semang baru jika nyamuk menggigit lagi. Proses
perkembangan sporozoit memakan waktu 10-20 hari, tergantung dari spesies dan
suhu. Apabila nyamuk pernah terinfeksi maka akan tetap terinfeksi seumur hidup
dan dapat menularkan parasit setiap kali ia menggigit.
TRANSMISI PENYAKIT
Penyakit ini dapat dipindahkan dari satu induk semang ke induk semang
lain baik secara mekanis maupun secara biologis. Secara mekanis yaitu dengan
melakukan penyuntikkan atau inokulasi darah hewan yang terinfeksi penyakit ini.
Sedangkan cara biologis yaitu pemindahan oleh vector yang terinfeksi penyakit
PATOLOGI ANATOMI
Patologi anatomi pada ayam yang menderita malaria adalah pembesaran
limpa bisa mencapai enam kali lebih besar dari normal dan hati, perdarahan
subkutan, pembendungan pada pembuluh darah,. Warna hati dan limpa menjadi
kelabu gelap. Kadang-kadang ada pengumpulan cairan seperti jelly bewarna
kuning pada kantung pericardium, pembendungan buluh darah kapiler jantung dan
otak, dan pendarahan pada urat daging jantung.
DIAGNOSA PENYAKIT
Diagnosa didasarkan pada gejala klinis, patologi anatomi dan pemeriksaan
ulas darah. Dari pemeriksaan ulas darah dapat terlihat adanya parasit dalam
sitoplasma sel eritrosit. Sitoplasma parasit bewarna biru terang yang berinti
bewarna merah dan yang khas dari parasit ini adalah adanya butir-butir pigmen
yang berwarna kuning coklat kehitaman.
PENGENDALIAN PENYAKIT
• PENCEGAHAN
• PENGOBATAN
LAIN-LAIN
Spesies lain Plasmodium yang menyerang unggas dan menyebabkan
malaria adalah Plasmodium juxtanucleare yang menyerang ayam dan kalkun.
Gametositnya berbentuk bulat sampai tidak teratur dan kecil. Siklus skizogoni
berlangsung 24 jam, merozoit dihasilkan dlam waktu tiga sampai tujuh jam,
biasanya empat jam.siklus perkembangan belum diketahui. Patogenitasnya sangat
tinggi ditandai dengan kelemahan, anemia, dan gangguan system syaraf. Spesies
lainnya adalah P. relicticum adalah parasit yang sangat pathogen pada burung
merpati, gametosit berbentuk bulat sampai tidak teratur, menggantikan intisel
induk semang, dapat dikeluarkan dari eritrosit dan pigmen berbentuk jarum, siklus
skizogoni 12 sampai 36 jam, merozoit dihasilkan dalam waktu delapan sampai 32
jam tergantung jenisnya, beberapa spesies Culex, Anopheles, Aedes berperan
sebagai vector.
DAFTAR PUSTAKA
Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.