Professional Documents
Culture Documents
Drama adalah rekaman-rekaman peristiwa yang terjadi di dunia nyata dan imajinasi
pengarang yang dipentaskan di panggung atau di mana pun. Di Indonesia kegiatan ini
dikenal sejak zaman kolonialisme. Di zaman Belanda kita mengenal istilah toneel dan
zaman Jepang dikenal istilah sandiwara karena Jepang melarang istilah-istilah yang
berbau kebelanda-belandaan. Istilah drama sendiri berasal dari Bahasa Perancis
“draomei” yang sepadan dengan “to act” dalam bahasa Inggris.
Salah satu unsur yang terdapat dalam drama adalah dialog. Dialog adalah (1)
percakapan di dalam karya sastra antara dua tokoh atau lebih; (2) karangan yang
menggambarkan percakapan di antara dua tokoh atau lebih. Di dalam dialog
tercermin pertukaran pikiran atau pendapat; dipakai di dalam drama, novel, cerita
pendek, dan puisi naratif untuk mengungkapkan watak tokoh dan melancarkan
lakuan.
Drama merupakan mediator berekspresi diri setiap orang yang menyukai dunia
akting. Namun demikian, tidak semua siswa memiliki kegemaran dalam dunia drama
atau teater. Drama merupakan salah satu langkah atau cara untuk mendewasakan
seseorang dalam berperilaku dan berinteraksi dengan makhluk lain dalam hidupnya.
Oleh karena itu, drama sangat penting untuk dibaca, dinikmati, dan dilakukan dalam
kelas sosiodrama yang efektif dan efesien. Drama dapat diklasifikasikan menjadi
empat jenis, yaitu: tragedi (duka cerita), komedi (drama ria), melodrama, dan dagelan
(farce).
Pada kasus-kasus tertentu dialog dalam drama menyisipkan peribahasa untuk
menambah manis percakapan. Peribahasa memang memiliki daya estetika dan
kemenarikan.
CONTOH SOAL :
Kunci : B
Pembahasan :
Srigala adalah binatang yang dikenal licik dan suka menyerang musuh di saat
lemah. Kondisi ini dianalogikan dengan orang yang memiliki sifat seperti srigala.
TIBA-TIBA DATANG UNUS, KEPONAKAN MADSOLEH, MEMBAWA
WAYANG GOLEK SAMBIL BERLARI
Unus : Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika orang itu tidak mau
berusaha!
Madsoleh : Dasar bocah edan! Bikin kaget orang tua! Kalau bukan keponakan istri
saya dan anak yatim piatu, rasanya sudah tidak sanggup mengurus anak yang baru
saja lewat. Makannya rakus, kesukaannya ubi. Jelas saja, kentut terus setiap hari.
Untung saja barusan dia lewat tanpa kentut.
Unus : Cintailah anak yatim, niscaya kamu akan dapat pahala.
Madsoleh : (BERTERIAK) Unus, jangan lari-lari terus! Saya sedang bingung.
Diamlah barang satu hari! Penonton... tolong beri tahu saya, harus usaha apa lagi?
Sudah saya bilang, segala usaha sudah saya coba. Tetapi, dasar bernasib sial, tidak
pernah ada bahagia!
Unus : adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan.
Madsoleh : ….
Kunci : A
SOAL KOMPETENSI
Kalimat yang dicetak miring pada dialog di atas sepadan dengan peribahasa
berikut ...
A. Dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan.
B. Menunggu kucing minta api.
C. Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.
D. Seperti air di daun talas
E. ....
Makna peribahasa yang digunakan pada penggalan wacana di atas adalah .........
A. Menekan biaya pameran dan promosi agar mendapat hasil.
B. Ongkos pameran dan tidak sebanding dengan hasil.
C. Kebutuhan pameran dan promosi cukup tinggi dan mahal.
D. Biaya pameran lebih tinggi daripada biaya promosi barang.
E. Biaya pengeluaran lebih tinggi daripada hasil yang diperoleh.
1. Cermati dialog berikut!
Andika: anjing menyalak tak kan menggigit.
Aprilia : Apa katamu, Dik?
Andika: Anjing menyalak tak kan menggigit, kataku.
Kalimat yang menggunakan peribahasa yang semakna dengan peribahasa di
atas adalah ........
A. Tidak usah dipikirkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu.
B. Tidak usah takut kepadanya, ia seperti harimau mengaum tak kan
menangkap.
C. Dia hanya seperti kerbau menanduk anaknya, jangan khawatir,
D. Orang-orang yang imannya kurang, hidupnya seperti anjing berebut
tulang.
E. Sepasang burung merpati terbang di udara bagai aur dengan tebing.
1. Pegawai 1 : ....
Pegawai 2 : Itulah gambaran orang yang suka mengabaikan atau menunda-
nunda pekerjaannya padahal waktu yang tersedia cukup
banyak.
Tetapi, setelah diketahui manfaat dan keuntungan dari
pekerjaan
tersebut, barulah dia mulai mengerjakannya. Namun, waktu
pengerjaannya tinggal sedikit.
Peribahasa yang tepat untuk mengisi bagian yang dirumpangkan adalah ...
A. Memang lidah tak bertulang.
B. Lupa kacang akan kulitnya.
C. Baling-baling ditiup angin.
D. Air beriak tanda tak dalam.
E. Habis manis sepah dibuang.
1. Ketika seorang ibu mendengar aib menimpa tetangganya, ia merasa senang dan
menyebarluaskan aib tersebut kepada yang lain. Tidak diingatnya bahwa aib
tersebut pernah pula menimpa keluarganya sendiri, bahkan lebih memalukan.
Perbuatan ibu itu ibarat peribahasa berbunyi “Kuman di seberang lautan
tampak, gajah di pelupuk mata tak nampak”.