Professional Documents
Culture Documents
NAVIGASI DARAT
1605-B-MFS-07-TAPAK
Navigasi darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta
maupun pada medan sebenarnya (khususnya di daratan). Keahlian ini sangat
mutlak dimiliki oleh penggemar kegiatan alam terbuka karena akanmemudahkan
perjalanan kita ke daerah yang khususnya belum kita kenal sama sekali
Disamping itu, keahlian ini sangat berguna dalam usaha pencarian korban
kecelakaan tersesat atau bencana alam Untuk itu dibutuhkan pemahaman
kompas dan peta serta teknik penggunaannya.
A. Peta
HAKEKAT PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dalam ukuran
diperkecil yang kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan secara visual atau
matematis yang menyajikan informasi tentang bumi.
MACAM PETA
1. Peta Topografi
Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat dan graphi yang
berarti menggambar yang berasal dari bahasa yunani kuno Jadi peta topografi
berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi tegak dari semua
benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi. Isinya terdiri dari 4
ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan (seperti Sungai danau), Tumbuhan
( Hutan ,semak, kelapa) dan hasil budaya manusia (jalan raya, bangunan,
jembatan). Peta ini biasa disebut peta umum karena isinya yang lebih lengkap.
o Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari salah satu nama Geografi
atau tempat yeng terbesar/terkenal dari daerah pada peta tersebut.
o Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang diambil dari nama daerah
tingkat I (tergantung pada versi peta)
o Nomor helai peta pada margin atas kanan.
o Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang menunjukan letak peta tersebut dari
peta keseluruhan
o Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan pembagian daerah
dari propinsi hingga kecamatan.
o Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara peta, utara megnetis, serta
utara sebenarnya.
o Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan keterangan/penjeklasan arti
simbol yang ada.
ARAH PETA
Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah arah utara peta
dengan cara memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada peta yang juga berarti
arah utara peta. Pada tanda-tanda peta juga terdapat penunjuk arah utara peta,
utara sebenarnya serta utara magnetis
o Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang dilalui oleh garis
bujur/meridian.
o Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang ditunjukan oleh jarum
kompas
o Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis vertikal pada peta
yang juga disebut Utara Peta.
utara peta, yang terjadi karena perataan jarak paralel geris bujur
o Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara megnetis.
IM kebarat apabila ujung jarum kompas ada di sebelah barat US Sebaliknya IM ketimur
apabila ujung jarum kompas ada di sebelah timur US
o Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara magnetis
o Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut utara megnetis dari waktu ke
waktu. Pergeseran positif menunjukan pergeseran kearah timur sedang negatif berarti
pergeseran kearah barat.
SKALA
Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak mendatar di
medan. Terdapat 2 jenis skala pada peta, yakni skala angka dan skala garis.
Untuk skala angka, perbandinagan langsung ditunjukan dalam satuan yang sama
(cm) sedang pada skala garis terdapat beberapa ruas garis yang masing-masing
menunjukan jarak tertentu (km).
KONTUR
o Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang
dinyatakan dalam satuan meter.
o Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali pada
kawah/depresi
o Antar kontur tidak akan saling berpotongan
o Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa terdapat sungai
o Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan lain yang cukup
ekstrim,
o Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah
kita kenali
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari permukaan
bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta bersangkutan. Umumnya peta ini
digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur permukaan bumi didalam
pengambilan suatu keputusan untuk pembangunan.
B. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara maknetis bumi yang
disebabkan oleh sifat kemagnetisannya karena sifat ini maka jauhkan kompas
terutama pada saat mempergunakannya dari pengaruh benda=benda yang
terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjuk yang salah pada
jarumnya.
Bagian-bagian Kompas
Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan dalam
perjalanan secara garis besarnya dapat kita bedakan sebagai
berikut :
o Kompas orienterring untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi yang kurang
baik. Sering disebut sebagai kompas Silva (nama merk)
o Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk kelengkapanya, tetapi
akurasinya sangat tinggi. Kompas bidik ini dapat kita bedakan berdasar kaca
pembacanya : kompas lensa, kompas Prismatik, kompas Optik
Dalam pemakainya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan arah garis utara
megnetis bumi. Hindarkan bende-benda yang terbuat dari besi/baja agar tidak
terjadi penyimpangan dalam penunjukan jarum kompas.
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat kita
gunakan yakni lingkaran setengah lingkaran segi empat dari bujur sangkar,
tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya, protaktor lebih menjanjikan,
karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat dan mil juga
tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk memperpanjang
pengikiran dan pempermudah perhitungan azimuth dan back azimuth.
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat.
Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan,
dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai
azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth
diperoleh dengan cara:
• Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth
dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back
azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
• Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya adalah 180º
ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth
160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º = 340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk
dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut
bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode
pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas
Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan
cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung sudut
yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik
awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda
medan lain pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan tanda medan lain
di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik pertama tadi,
untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back
azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai
sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan
semacam ini sering disebut sebagai sistem man to man.
ORIENTASI PETA
o Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang mencolok (dapat
dikenali)
o Letakan peta pada bidang datar
o Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta sesuai dengan bentang
alam yang ada.
o Cari tanda-tanda medan dilokasi dan himpitkan dengan tanda medan yang ada di
peta ( seperti jalan raya, sungai,dll)
C. Resection
Digunakan untuk mengetahui posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang kita kenal.
Langkah-langkah resection :
o Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimut dan back
azimutnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda medan tersebut minimal
30 derajat maksimal 150 derajat
o Tarik garis back azimut dari kedua titik medan itu sehingga terjadi perpotongan
antara keduanya.
o Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.
D. Intersection
Cara ini digunakan untuk mengetahui atau untuk menentukan posisi suatu titik
atau benda di medan pada peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda
medan.
Langkah-langkahnya :
o Lakukan orientasi peta dan resection untuk menentukan posisi kita dititik A.
o Bidik obyek dari titk A tersebut, catat azimut dan back azimutnya
o Bergerak ke posisi lain dan melakukan orientasi serta resection untuk menentukan
posisi kita di B.
o Bidik obyek dari titk B tersebut, catat azimut dan back azimutnya
o Perpotongan azimut dari titik A dan B tersebut adalah letak obyek yang kita inginkan
di peta.
3. Bagian tumbuhan yang berlumut tebal menunjukan arah timur karena sinar
matahari belum terik pada pagi hari
4. Arah bulan, bintang, dan Matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat.
F. GPS
Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat
dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi
dan waktu kepada pengguna seluruh dunia. *(Berdasarkan pengalaman
penggunaan untuk wilayah Indonesia [pertambangan dari Sumatra sampai
Papua], pukul 04.00-08.00 dan 16.00-20.00 merupakan waktu tidak optimal
penerimaan sinyal satelit untuk pengukuran teliti.
Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin
tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang
terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau kanopi yang
lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh
akan semakin berkurang sehingga akan sukar untuk menentukan posisi dengan
tepat atau bahkan tidak dapat menentukan posisi.
DAFTAR PUSTAKA