You are on page 1of 6

NASEHAT PERNIKAHAN

Bismillahirrahmanirrahimi
Assalamu’alaikum wrwb.
Alhamdulillahirrabbil alamin, wabihi nastainuhu ala umuriddunya
waddin wa sholatu washalamu ala anbiyai wal mursalin wa ala
alihi waashohbihi aj’main.
Allahumma sholli ala Muhammadinil fatihi lima uhlik wal khotimi
lima saba’ wanasiril haqi bil haqi ala shirotolmustaqim wa ala
alihi wa ashbihi aj’main, amma ba’du

Pernikahan adalah suatu amalan sunah yang disyariatkan oleh Al Qur’an


dan As Sunah Rasulullah SAW, dengan kokoh, sejalan dengan watak
seksual dan sesuai dengan saluran yang halal dan bersih untuk
memperoleh keturunan yang dapat memelihara kehormatan diri,
kegembiraan hati dan ketenangan batin.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Ar Rum ayat 21 ;

Wamin ayaatihi ankhalaqum min anfusikum ajwajaa litaskunuu


ilaihaa waja’ala bainakum mawaddata wa rahmah, innafi dzalika
laayaati liqaumi yatafakkarun
artinya :” Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Rasulullah SAW bersabda :” Nikah itu sunahku, barangsiapa tidak
mengikuti sunahKu berarti dia bukan dari golonganKu”
Ayat tersebut menerangkan bahwa tujuan pernikahan yaitu untuk
menciptakan ketentraman, saling cinta dan kasih sayang.
Ketiganya merupakan tiang kokoh penyangga bangunan keluarga dan
rumah tangga. Bila salah satunya tidak ada, goyahlah sendi kekuatan
bangunan rumah tangga tersebut.
Pertama : “Litaskunu ilaiha” yaitu sakinah, ketenangan dan ketentraman.
Saling cinta, dan kasih sayang, supaya suami tenang dan tentram,
kewajiban istri berusaha menenangkan dan menentramkan suami.
Kedua : “mawaddah” atau saling mencintai. Cintanya bersifat subyektif
hanya untuk kepentingan berdua yaitu antara suami dan istri saling
mencurahkan rasa cintanya.

Nasehat Perkawinan 1
Ketiga :” rahmah” yaitu kasih sayang yang bersifat obyektif yakni kasih
sayang untuk kepentingan orang yang dikasih sayangi. Kasih sayang
inilah yang harus menjadi landasan bagi cinta. Cinta makin lama makin
berkurang, sedangkan kasih sayang makin lama makin kuat dan mantap.

Ketiga bangunan kehidupan itulah yang menjadi tujuan pernikahan dalam


Islam.
Rosulullah bersabda : “sesungguhnya seluruh dunia kesenangan dan
sebaik-baik kesenangan ialah wanita/ istri yang solehah (HR Muslim).

Wahai putriku, ketahuilah istri yang baik itu,…..adalah :


• Selalu tampil dengan dandanan rapih dan indah dihadapan suami,
selalu bersih, baik badan, pakaian, rumah, maupun lingkungan. istri
yang tidak mengindahkan kebersihan menjauhkan suami dan
mendorongnya kepelukan wanita lain yang bersih.
• Putriku, taat dan patuhlah kepada suamimu tetapi bukan dalam
berma’siat kepada Allah SWT., Peliharalah anak-anakmu kelak dan
tidak diasuh oleh pelayan atau tangan orang lain didiklah anak-anakmu
dengan keimanan dan akhlak yang baik.
• Selalulah kamu rela dan puas dengan pemberian suamimu baik
sedikit maupun banyak dan janganlah menuntut suami dengan hal-hal
yang diluar kemampuannya.
• Uruslah rumah tanggamu dengan baik dan membelanjakan uang
pada tempat yang benar, sasaran yang baik, dan hal-hal yang
diperlukan saja.
• Peliharalah pakaianmu, perabot, dan alat rumah tangga agar lebih
awet. Hal yang demikian lebih meringankan beban suami dan
meningkatkan simpati serta menimbulkan penghargaan dari suami
terhadap diri sang istri.
• Berakhlak baik dalam sikap, tindakan, dan tutur katamu. Selalu
tersenyum dalam menyambut suami dengan ucapan yang
menyenangkan dan melegakan hati. Penuh cinta dan kasih sayang.
• Bergaulah dengan keluarga suami dengan baik, terutama ibu
mertuamu. hormatilah, sayangilah, dan bersikap lemah lembut dan
mengalah terhadap mereka. Tidak memonopoli suami dan
menempatkan suami dalam keadaan sulit, yaitu memilih ibu atau istri.
Suami yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berbakti
kepada orang tua pasti akan memilih ibunya.
• Hormati cita rasa suami. Menyertai suami dalam hati nurani dan
tenggang rasa. Berhati-hati dalam melontarkan ucapan jangan sampai
menyinggung dan melukai perasaan suami. Memberi kesan atau
isyarat cinta kasih dan rasa bangga, demi memperkokoh kelestarian
ikatan pernikahanmu.

Nasehat Perkawinan 2
• Pandai pandailah kamu bersyukur terhadap kebaikan suami. Hal ini
dapat menimbulkan cinta suami dan mendorongnya berbuat lebih
banyak kebaikan,
• Selalu menjaga kelemah lembutan dan kehalusan yang merupakan
ciri kewanitaan dan kecantikan jiwa . Kecantikan wajah dan keindahan
tubuh akan berakhir, tetapi kecantikan jiwa akan tetap lestari.
• Senantiasa memelihara keimanan dan amalan ibadahmu.

Dan kepada putraku,ketahuilah Suami yang baik itu,…….adalah :

• Memiliki kelebihan dalam soal kebenaran dan kejujuran sejak akan


meminang. Berterus terang dalam menerangkan umur dan lainnya.
• Senang bersendau gurau, ramah tamah terhadap istri, memberi istri
hak untuk hiburan, kesenangan yang wajar. Pergi bersama untuk hadir
resepsi, ziarah dll
• Tidak terlalu cemburu, sabar, tidak banyak mengoreksi dan
mencari-cari kesalahan istri, jujur , terbuka, tidak suka menggunakan
ancaman cerai dan selalu bertanggungjawab.
• Dengan istri selalu berbicara dengan sopan, lembut dan beradap
• Memberi nafkah yang halal kepada keluarga dengan keseimbangan,
tidak boros dan tidak kikir. Tidak membeli barang yang tidak
diperlukan
• Selalu tampil indah dan berdandan baik, apa yang terlihat oleh istri
dari suami ialah yang baik dan harum.
• Menyimpan rahasia keluarga dan rahasia rumah tangga yang dapat
menjadi buah bibir dan bahan cerita dalam masyarakat.
• Memelihara penampilan yang berwibawa, penuh cinta, menyayangi,
menghormati, menghargai dan memuliakan keluarga istri.
• Memelihara keimanan dan amalan ibadah diri dan seluruh keluarga

Yaa ayyuhalladzina amanuu quu anfusakum wa ahliikum naaraa


wa quduhaannasu wal khijaarah
artinya :” Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; (QS.At Tahrim ayat 6).

Nasehat Perkawinan 3
wa’mur ahlaka bish shalati wash thabir ‘alaihaa
artinya :”Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan
bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (QS. Thaha ayat 132)
Pesanku kepada anak-anakku.........
Wahai putriku,…. Kamu akan berpisah dengan lingkunganmu tempat
kamu dilahirkan dan akan meninggalkan sarang tempat kamu dibesarkan
untuk berpindah ke rumah yang tidak pernah kamu ketahui ruang serta
isinya dan kepada kawan pendamping yang belum kamu kenal.
Dengan kekuasaannya terhadap dirimu, dia menjadi pengawas dan
penguasa. Jadilah abdinya supaya dia menjadi abdimu……..

Wahai anak-anakku………
• Bergaulah kamu berdua dengan asas kerelaan, bermusyawarahlah
dengan kepatuhan dan saling mentaati yang baik
• Peliharalah apa apa yang ada dalam jangkauan mata dan hidung.
Janganlah dia melihat sesuatu yang buruk dari kamu dan hendaknya
dia mencium dari kamu keharuman. Hiasi celak matamu yang indah
dan basulah tubuhmu dengan air yang cukup mengharumkan bila tidak
ada wewangian.
• Jagalah waktu-waktu makan ketenangan tidurnya, sebab perihnya
lapar dapat mengobarkan amarah dan kurangnya tidur akan
mebangkitkan kejelekan.
• Peliharalah rumah, harta benda, diri kehormatan, dan anak-
anaknya.sesungguhnya menjaga harta benda merupakan suatu
penghargaan yang baik, sedangkan menjaga anak-anak dan
kehormatanya adalah perbuatan yang mulia.
• Janganlah sekali-kali membocorkan rahasia dan menentang
perintah suami. Bila kamu membocorkan rahasianya, kamu tidak akan
aman dari tindakan balasan; dan bila kamu menentang, akan
menyebabkan tertanamnya dendam dalam dadanya.
• Jauhilah kegembiraan dikala dia sedang dirudung kesedihan atau
kesusahan dan jangan bersikap murung pada saat dia gembira. Sebab,
yang pertama termasuk kekurangan, sedangkan yang kedua
merupakan pengeruh suasana.
• Muliakan suamimu agar dia memiliakan kamu dan banyak-
banyaklah bersikap setuju kepadanya agar dia lebih lama menjadi
pendampingmu.
Wahai anak anakku……..
Pesanku padamu, sebagai suami istri haruslah bisa bertenggang rasa dan
apabila perlu bergantilah mengalah demi kebaikan bersama, selalu
berterus terang, tiada dinding rahasia yang memisahkan kedua hati,
percaya mempercayai yang didasari oleh ikatan kesetiaan yang jujur.

Nasehat Perkawinan 4
Allah menghiasi hidup ini dengan suka dan duka, sebagaimana Allah telah
menciptakan hidup ini dengan siang dan malam, sebagai istri yang baik
engkau harus sanggup mendampingi suamimu dalam suka dan duka.
Anakku, dengan cintamu yang murni dikuatkan dengan sikap
sebagaimana diajarkan dalam Islam, sungguh kesukaran apapun yang
engkau hadapi di dalam hidup ini, insyaAllah akan dapat engkau atasi
dengan petunjuk Allah SWT. Kebahagiaan sebesar apapun yang
dilimpahkan Allah kepadamu, engkaupun tidak akan lupa kepadaNya.
Sebagaimana selama ini engkau telah menjadi orang yang baik bagi
saudara-saudaramu dan kakak yang baik bagi adik adikmu, maka jadilah
engkau istri yang baik bagi suamimu, menantu yang baik bagi ibu, bapak
mertuamu dan iparmu juga baik bagi saudara saudara suamimu.
Anakku, bangunlah sebuah rumah tangga yang berlandaskan iman dan
taqwa, dirikanlah tiang tiangnya berupa sholat wajib dan sholat sunatmu,
dindingilah istana rumah tanggamu dengan beton yang kuat berupa amal
amal sholehmu, dan pasanglah rusuk rusuk atapnya dengan puasamu,
zakatmu beserta umroh dan hajimu kelak.
Dan semoga Allah SWT akan memasang atapnya agar teduh berupa
Rahmat dan RidhoNya, semoga kelak rumah tanggamu akan dihangatkan
oleh kehadiran dan celoteh anak anakmu yang sholeh dan sholehah,
sehingga engkau berdua dapat bernaung dengan tentram dan damai,
bukan saja di dunia ini tetapi juga di akhirat nanti, amien
Anakku, Islam mengajarkan agar di samping membangun rumah tangga
yang bahagia dan sejahtera, engkaupun harus bisa bergaul dan
menyambung tali silaturrahim yang luwes dengan lingkungan hidupmu.
Engkau harus baik dengan tetangga, akrab dengan teman dan sahabat
serta kasih mengasihi dengan saudara dan handai taulan.
Hormat dan sayangilah kepada kedua orang tua dan keluarga kedua belah
pihak. Insya Allah anakku dengan sikapmu yang baik dan penuh dengan
kasih sayang, terutama kepada ibumu sekali lagi ibumu, ibumu dan
kemudian bapakmu, maka Rahmat dan Berkah Allah akan tercurah pada
rumah tanggamu, amien ya Rabbal alamin.
Akhirnya, dengan mengucapkan bismillahir rahmanir rahimi disertai
dengan do’a restu bapak ibumu dan semua keluargamu, maka berlayarlah
anakku mengarungi samudera kehidupanmu yang baru dengan niat yang
lurus, hati yang mantap serta iman yang teguh, tetap tegak bagaikan batu
karang yang tangguh melawan badai dan ombak yang datang menerjang,
menggoyahkan segala kehidupanmu.
Namun apabila biduk rumah tanggamu terbentur karang karang tajam,
bila impian yang indah di hadapan pada kenyataan yang pahit, bila bukit
harapan diguncang gempa cobaan, Ibu dan Bapak ingin agar engkau kuat
berpegang pada tali Allah SWT, maka whuduk, sholatlah, bersujud, mohon
petunjuk dan perbanyak dzikir dengan menyebut “Asma Allah”. Maka
akan sejuklah hatimu nak…, nyaman hati orang tua apabila engkau
berdua tetap mampu tersenyum, walaupun langit kadang kelabu. Semoga
tercapailah yang engkau berdua idamkan selama ini akan membawa
kebahagiaanmu, lahir dan batin, dunia dan akhirat. Amien

Nasehat Perkawinan 5
Demikianlah anakku sayang, pesan dan nasehat dari orang tuamu.
Semoga dapat engkau jadikan pegangan dalam mengarungi lautan
hidupmu selanjutnya.
Amien ya Rabbal alamin, wabilahi taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr wb.

Jakarta, …………….. 2007

Wassalam,
Shohibul Hajjat

Nasehat Perkawinan 6

You might also like