Professional Documents
Culture Documents
PEWARNAAN GRAM
Oleh :
Kelompok 2
1. Erfitra Rezqi P 2073414120
2. Evi Ayu Candra 2073414120
3. Jihan Mawaddah 207341412048
4. Rina Dwi A 207341412049
- Perbesaran 40x10 :
4 skala m.okuler = 1 skala m.objek
= 0,01 mm
1 skala = 0,01/4
= 2,5 μm
- Perbesaran 100x10 = 1
= 0,01 mm
1 skala ok = 10
= 0,01/10
= 0,1 mm
1 skala ok = 0,1 μm
* Koloni 1 :
- U1 = 2,5 μm
- U2 = 2 μm
- U3 = 2,3 μm
rata2 = 2,3 μm
* Koloni 2 :
- U1 = 2,75 μm
- U2 = 2,6 μm
- U3 = 2,5 μm
- rata2 = 2,62 μm
b. Pembahasan
Pewarnaan Gram atau metode Gram merupakan suatu metode atau teknik
pewarnaan diferensial yang penting untuk membedakan atau mencirikan bakteri.
Dalam proses ini olesan bakteri yang terfiksasi diberi larutan tertentu yaitu ungu
kristal, iodium, alkohol dan safranin. Bakteri yang sudah diberi warna dengan
menggunakan metode pewarnaan ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu gram positif dan gram negatif.
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan diketahui bahwa baik koloni
satu maupun koloni dua yang diambil dari hasil biakan pada media lempeng
merupakan gram positif. Ini didasarkan pada hasil akhir pewarnaan yang
menghasilkan warna ungu. Hal tersebut dikarenakan zat pewarna lembayung dan
iodine membentuk senyawa kompleks. Pada beberapa marga, bakteri melepaskan
zat pewarna dengan mudah apabila dicuci menggunakan alcohol dan zat pewarna
akan tetap bertahan pada bakteri yang lain. Ini dimungkinkan karena antara gram
positif dan gram negatif memiliki perbedaan yang mendasar dalam hal ketebalan
dinding selnya. Pada bakteri positif atau gram positif dinding selnya memiliki
struktur yang lebih tebal sehingga tetap berwarna ungu, sedangkan pada gram
negative memiliki struktur dinding sel yang lebih tipis sehingga warnanya akan
pudar ketika dicuci dengan alkohol.
Selanjutnya, penambahan safranin berguna sebagai pewarna pada pengamatan
bakteri ini. Hal ini terkait dengan hubungan antara bakteri dan zat pewarna basa
yang menonjol yang disebabkan asam nukleat dalam jumlah besar dalam
protoplasma sel bakteri. Jadi, jika bakteri diberi warna, muatan negatif dalam
asam nukleat bakteri akan bereaksi dengan ion positif dalam zat pewarna basa.
Sebaliknya, zat pewarna asam akan ditolak oleh muatan negative bakteri secara
menyeluruh. Jadi, ketika bakteri diolesi dengan zat pewarna, asam akan
menghasilkan pewarnaan pada daerah latar belakang saja.
BAB III
PENUTUP
a. Diskusi
1. Bagaimana mekanisme penyerapan warna gram pada bakteri?
2. Sifat apalagi, selain kemampuan menyerap warna gram yang ditemukan
pada bakteri gram positif dan negatif?
Jawab :
1. Mekanisme penyerapan warna gram pada bakteri :
Pada dasarnya dinding sel bakteri golongan gram negatif umumnya lebih
tipis dari dinding sel bakteri golongan gram positif. Yang pertama
mengandung presentasi lipid (lemak) yang lebih banyak daripada yang
dimiliki dinding sel bakteri golongan gram positif.
Selama perlakuan dengan alkohol ternyata lemak ini tertarik ke luar
sehingga memperbanyak porositas/menaikkan permeabilitas dinding sel,
akibatnya kristal violet iodin keluar dan bakteri tidak berwarna. Pada bakteri
golongan gram positif yang dinding selnya sedikit mengandung lemak akan
mengalami dehidrasi karena perlakuan dengan alkohol sehingga ukuran
pori-pori dan permeabilitas dinding sel berkurang dan CV-1 tidak tercuci.
Beberapa marga bakteri melepaskan zat pewarna dengan mudah apabila
dicuci ; pada bakteri lain, zat pewarna tetap bertahan walau cuci dengan
alkohol 95 persen. Organisme yang tidak dapat menahan zat pewarna telah
dicuci dengan alkohol 95% disebut organisme Gram-negatif ; sedangkan
yang dapat menahan zat pewarna disebut gram-positif.
2. Sifat-sifat yang dimiliki bakteri gram positif dan negatif selain kemampuan
menyerap warna :
- Kebanyakan bakteri gram-positif mudah dimatikan oleh penisilin,
gramisidin, atau lembayung gentian berkadar rendah, sedangkan bakteri
gram-negatif lebih tahan terhadap senyawa-senyawa tersebut diatas, namun
cukup peka terhadap streptomisin.
b. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Organisme yang tidak dapat menahan zat pewarna setelah dicuci
dengan alkohol 95% disebut organisme gram negatif. Dimana
indikasinya menunjukkan warna merah pada bakteri itu sendiri.
- Organisme yang yang dapat menahan zat pewarna setelah dicuci
dengan alkohol 95% disebut organisme gram positif. Dimana
indikasinya menunjukkan warna ungu pada bakteri itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Volk,A.Wesley; Adisoemarto, S(editor). 1984. Mikrobiologi Dasar. Jakarta :
Gelora Aksara Pratama Erlangga.
Pelczar, Michael; Siri Ratna,dkk (penerjemah). 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi.
Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.
LAMPIRAN
Koloni 1 :
Koloni 2 :