Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
Disusun Oleh :
Eni Nadiroh
Eka Indah K.W
Hikmatul Fajriyah
Imarotul Khasana
5
Puja dan puji syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami sebagai penyaji dapat menyelesaikan tugas
mengenai “Pergaulan Bebas dan Seks Bebas” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas, dan disusun dari berbagai sumber
baik itu yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.
Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan untuk memperbaiki
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca.
DAFTAR ISI
5
i
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................
ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I 1
PENDAHULUAN............................................................................
1
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................
1
1.2 PERUMUSAN MASALAH......................................................
BAB II 2
PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 AKIBAT DARI PERGAULAN BEBAS....................................2
2.2 UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS................... 3
BAB III 5
PENUTUP.........................................................................................
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………
.. 5
3.2 SARAN ……………………………………………………………….
5
6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
5
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam pembahasan masalah ini difokuskan pada akibat dari seks bebas yang mana
dewasa ini sangat banyak terjadi di kalangan remaja.
5
BAB II
PEMBAHASAN
5
- Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya
di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya
bahkan kepada seluruh keluarganya.
- Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam
daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah
persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena
walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan
masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
- Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan
kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang
tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan
perselingkuhan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah
memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga
anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya. Amat
mengerikan, naudzubillah min dzalik.
- Perzinaan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal
keturunan (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang
jelas.
- Pezina laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
- Zina dapat menanamkan permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga
wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.
- Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa keluarganya di mana mereka akan merasa
jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan
mereka tidak berani untuk mengangkat muka di hadapan orang lain.
- Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti AIDS,
siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.
2.2. Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas
5
3. Pendidikan dan penyuluhan seksual
Pada waktu ini cara-cara pendidikan seksual didasari oleh dua pandangan dan
pendekatan yang sangat berbeda, yaitu : (a) pendekatan psikoanalitik, yang hanya
mengakui bahwa perkembangan psiko-seksual ditentukan oleh pembawaan yang
untuk sebagian besar sifatnya autonom. (b) pendekatan sosiologik, yang mengakui
adanya pengaruh dari lingkungan. Yang mempunyai banyak pengikutnya adalah
pandangan pendekatan yang kedua.
Pendidikan seksual sebaiknya sudah dimulai sedini mungkin, dalam masa kanak-
kanak dengan peranan utama dipegang oleh para orangtua dan para guru.
Bagi para remaja penyuluhan seksual sudah dapat dimulai di sekolah lanjutan, baik
oleh dokter maupun oleh guru, yang kedua-duanya sudah memiliki pengetahuan
tentang seksologi modern. Penyuluhan yang salah dapat berakibat negatif. Para
orangtua tentunya dapat pula memegang peranan dalam hal ini.
1. Penyuluhan pada remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi
alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya
yang masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu
dilakukan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan
pandangan masyarakat.
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Akibat seks bebas antara lain :
- Pengguguran kandungan/aborsi
- Rasa malu atau putus asa
- Terpaksa menikah
3.2. Saran
1. Bagi pemerintah
5
Diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar tidak
salah dalam memilih pergaulan.
1. Bagi orangtua
Diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi perlu juga
memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.
1. Bagi para remaja
Isilah hidup dengan kegiatan yang positif dan jangan mencoba hal-hal yang
memberikan kenikmatan sesaat.
DAFTAR PUSTAKA