You are on page 1of 9

MAKALAH

TENTANG

PERGAULAN BEBAS DAN SEKS BEBAS

Disusun Oleh :

Eni Nadiroh
Eka Indah K.W
Hikmatul Fajriyah
Imarotul Khasana

SMA AL-ISLAMIYAH PUTAT


TAHUN PELAJARAN 2009-2010
KATA PENGANTAR

5
Puja dan puji syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami sebagai penyaji dapat menyelesaikan tugas
mengenai “Pergaulan Bebas dan Seks Bebas” tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas, dan disusun dari berbagai sumber
baik itu yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus.

Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat kami perlukan untuk memperbaiki
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca.

Sidoarjo, Januari 2010

DAFTAR ISI

5
i
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................
ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I 1
PENDAHULUAN............................................................................
1
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................
1
1.2 PERUMUSAN MASALAH......................................................
BAB II 2
PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 AKIBAT DARI PERGAULAN BEBAS....................................2
2.2 UPAYA PENCEGAHAN PERGAULAN BEBAS................... 3
BAB III 5
PENUTUP.........................................................................................
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………
.. 5
3.2 SARAN ……………………………………………………………….
5
6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa
yang dimulai umur 8 – 14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan. Secara klinis mulai tumbuh
ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak, timbul jerawat
pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami
pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun.
Pada tahun 2000, jumlah penduduk remaja Indonesia 43,6 juta. Sebagian besar
remaja (69,3%) – umur kawin pertama dalam usia belia (<18 tahun).
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap
kesehatan reproduksi. Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka
misalnya, mereka bisa terserang virus HIV ataupun bayi yang mereka lahirkan tidak
mempunyai status.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring
pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran
remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.
Upaya-upaya pencegahan pergaulan bebas adalah dengan menanamkan nilai-nilai
agama, moral dan etika, diantaranya : (1) Pendidikan agama, moral dan etika dalam
keluarga. (2) kerjasama guru dan orangtua, tokoh masyarakat, pendidikan yang
diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosi anak agar dapat mengembangkan rasa percaya diri.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang akan
dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apa akibat dari seks bebas ?


2. Apa upaya pencegahan seks bebas ?

Dalam pembahasan masalah ini difokuskan pada akibat dari seks bebas yang mana
dewasa ini sangat banyak terjadi di kalangan remaja.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Akibat dari Pergaulan Bebas


Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan
bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai
akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan
sebagai berikut :
- Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni
berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk
kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.
- Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan
suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah
khususnya bagi wanita.
- Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
- Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
- Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga
tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
- Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di
hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
- Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan
matanya liar dan tidak terjaga.
- Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan
tidak percaya.
- Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang
memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
- Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah
sebaliknya dari apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari
kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang
sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Tuhan tidak menjadikan maksiat
sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
- Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada
orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan
boleh membawa kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa
besar yang lain. Seks bebas biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain
sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan
kemaksiatan yang lain pula.

5
- Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya
di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya
bahkan kepada seluruh keluarganya.
- Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam
daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah
persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena
walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan
masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
- Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan
kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang
tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan
perselingkuhan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah
memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga
anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya. Amat
mengerikan, naudzubillah min dzalik.
- Perzinaan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal
keturunan (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang
jelas.
- Pezina laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
- Zina dapat menanamkan permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga
wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.
- Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa keluarganya di mana mereka akan merasa
jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan
mereka tidak berani untuk mengangkat muka di hadapan orang lain.
- Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti AIDS,
siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.
2.2. Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas

1. Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika antara lain : pendidikan


agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh
masyarakat.
2. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual,
tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan
rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang
baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan
berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa
mengikuti orang lain.

5
3. Pendidikan dan penyuluhan seksual
Pada waktu ini cara-cara pendidikan seksual didasari oleh dua pandangan dan
pendekatan yang sangat berbeda, yaitu : (a) pendekatan psikoanalitik, yang hanya
mengakui bahwa perkembangan psiko-seksual ditentukan oleh pembawaan yang
untuk sebagian besar sifatnya autonom. (b) pendekatan sosiologik, yang mengakui
adanya pengaruh dari lingkungan. Yang mempunyai banyak pengikutnya adalah
pandangan pendekatan yang kedua.
Pendidikan seksual sebaiknya sudah dimulai sedini mungkin, dalam masa kanak-
kanak dengan peranan utama dipegang oleh para orangtua dan para guru.
Bagi para remaja penyuluhan seksual sudah dapat dimulai di sekolah lanjutan, baik
oleh dokter maupun oleh guru, yang kedua-duanya sudah memiliki pengetahuan
tentang seksologi modern. Penyuluhan yang salah dapat berakibat negatif. Para
orangtua tentunya dapat pula memegang peranan dalam hal ini.
1. Penyuluhan pada remaja
Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi
alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya
yang masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu
dilakukan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan
pandangan masyarakat.

5
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Akibat seks bebas antara lain :

1. Melakukan hubungan seksual secara bebas yang mengakibatkan kehamilan


remaja/kehamilan sebelum nikah yang mempunyai resiko :

- Pengguguran kandungan/aborsi
- Rasa malu atau putus asa
- Terpaksa menikah

1. Beresiko tertular penyakit menular seksual.


2. Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang dapat merusak moral generasi
muda.

Upaya mencegah pergaulan bebas :

1. Menanamkan nilai agama, moral dan etika.


2. Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa
percaya diri.
3. Pendidikan dan penyuluhan seksual.
4. Penyuluhan kepada para remaja.

3.2. Saran
1. Bagi pemerintah

5
Diharapkan memberi bimbingan dan penyuluhan kepada para pemuda agar tidak
salah dalam memilih pergaulan.
1. Bagi orangtua
Diharapkan memberi kasih sayang tidak hanya limpahan materi saja tetapi perlu juga
memperhatikan tingkah laku anak-anaknya agar tidak salah jalan.
1. Bagi para remaja
Isilah hidup dengan kegiatan yang positif dan jangan mencoba hal-hal yang
memberikan kenikmatan sesaat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sastro Winata, Sulaiman. 2004. Ilmu Kesehatan Reproduksi. Obstetri


Patologi. Jakarta : EGC.
2. Winjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
3. www.google.com\\seks_bebas\ diakses 18 Mei 2008.
4. http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/02/makalah-akibat-pergaulan-
bebas-di.html

You might also like