You are on page 1of 7
BAB VII PARAMETRIK : UJI HUBUNGAN A Pengantar Analisis Korelasi Dalam penelitian,.seringkali kita ingin mengetahui ada tidaknya hubungan diantara tabel-variebel yang kita amati, atau ingin mengetahui seberapa besar derajat Keeratan hubungan diantara tabel-variabel tersebut. Analisis Korelasi merupakan studi yang membahes teang derjet keeatan hubungan antare du atau lebih tbel pengamatan. Dalam statistik parametrik, ukuran derajat keeratan hubungan antara dua tabel yang paling dikenal adalah Koefisien Moment Product atau Koefisien Hasil Kali Pearson. Penerapan koefisien korelasi Pearson menuntut bahwa tabel pengamatan minimal diukur dalam skala interval. Disamping itu, dalam pengujiannya diperlukan anggapan bahwa populasi darimana sample diambil merupakan populasi yang normal. Apabila skala pengukuran interval dan rasio tidak tercapai, dapat diterapkan ukuran derajat hubungan ‘Korelasi) dalam metode non parametrik. B. Jenis-jenis Analisis Korelasi Jenis-jenis Analisis Korelasi antara tain adalah Koefisien Korelasi Ranking Spearman, Koefisien Korelasi Ranking Tau Kendall, Koefisien Korelasi Ranking Tau Kendall, dan Koefisien Kontingensi. 1, Koefisien Korelasi Ranking Spearman Dari semua statistik yang didasarkan atas ranking (peringkat) koefisien korelasi rank Spearman merupakan statistik yang paling awal dikembangkan dan mungkin yang paling dikenal dengan baik. Statistik ini kadang-kadang disebut rho, ditulis dengan rs, merupakan ukuran korelasi yang menuntut kedua tabel pengamatan sekurang-kurangnya diukur dalam skala ordinal, sehingga obyek-obyek atau individu-individu yang diamati dapat diranking dalam dua rangkaian berurut. Nilai korelasi yang dihasilkan berkisar diantara—1 sampai dengan +1 ‘Angka pada nilai korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara 2 variabel yang diuji, Jika angka korelasi makin mendekati 1, maka korelasi 2 variabel akan ‘makin kuat, sedangkan jika angka korelasi makin mendekati 0’ maka korelasi 2 variabel makin lemah. Sedangkan tanda minus dan positif pada nilai korelasi menyatakan sifat hubungan. Jika nilai korelasi bertanda minus, berarti hubungan diantara kedua tabel bersifat searah. Sedangkan jika nilai korelasi bertanda plus, berarti aren ene Yer ee 2. Koefisien Korelasi Ranking Tau Kendall Koefisien korelasi ranking Tau Kendall cocok digunakan sebagai ukuran korelai dengan jenis data yang sama dengan data dimana koefisien korelasi ranking Spearman dapat digunaken. Artinya jika sekurang-kurangnya tercapai pengukuran ordinal dari tabel X dan Y. Nilai korelasi yang dihasilkan berkisar diantara —1 sampai dengan + 1. ‘Angka pada nilai Korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara 2 variabel yang divji. Jika angka korelasi makin mendekati 1, maka korelasi 2 variabel akan makin kuat, sedangkan jika angka korelasi makin mendekati 0 maka korelasi 2 variabel makin lemah. Sedangkan tanda minus dan positif pada nilai korelasi menyatakan sifat hubungan. Jika nilai korelasi bertanda minus, berarti hubungan diantara kedua tabel bersifat searah, Sedangkan jika nilai korelasi bertanda plus, berarti hubungan diantara kedua tabel bersifat berlawanan arah. Untuk uji signifikansi , diperlukan pembentukan hipotesis sebagai berikut : Ho : tabel X dan tabel Y tidak saling berhubungan. HI : tabel X dan tabel Y saling berhubungan. 3. Koefisien Korelasi Phi Koefisien korelasi Phi merupakan ukuran keeratan hubungan antara dua tabel dengan skala nominal yang bersifat dikotomi . Nilai korelasi yang dihasitkan berkisar diantara 0 sampei dengan 1. ‘Angka pada nilai korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara 2 variabel yang iuji. Jika angka korelasi makin mendekati 1, maka korelasi 2 variabel ekan makin kuat, sedangkan jika angka korelasi makin mendekati 0 maka korelasi 2 variabel makin lemah. Sifat hubungan ke dua tabel yang dij, tidak dapat ditunjukkan dari nilai korelasi Phi, karena dua tabel yang diukur mempunyai skala nominal. Untuk uji signifikansi , dipertukan pembentukan hipotesis sebagai berikut : Ho : tabel X dan tabel Y tidak saling berhubungan. H1: tabel X dan tabel Y saling berhubungan. 4. Koefisien Kontingensi Koefisien kontingensi C merupakan ukurang korelasi antara dua tabel kategori yang disusun dalam table kontingensi berukuran rx c. Dalam menggunakan koefisien kontingensi C, kita tidak perlu membuat anggapan kontinyuitas untuk berbagai kategori yang dipergunakan. Babkan sebenamnya kita tidak perlu menata ategori-kategori itu dalam suatu cara tertentu, Karena koefisien kontingensi C UJI HUBUNGAN NONPAR VII 87 akan mempunyai harga yang sama bagaimanapun kategori-kategori itu disusun dalam baris dan kolomnya. Nilai korelasi yang dihasilken berkisar diantara 0 sampai dengan 1. ‘Angka pada nilai korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara 2 variabel yang divji. Jika angka korelasi makin mendekati 1, maka korelasi 2 variabel akan makin kuat, sedangkan jika angka korelasi makin mendekati 0 maka korelasi 2 variabel makin lemah, Pengujian terhadap koefisien kontingensi C digunakan sebagai uji kebebasan (ji independensi) antara dua tabel. Untuk uji signifikansi , diperlukan pembentukan hipotesis sebagai berikut : Ho : tabel X dan tabel Y tidak saling berhubungan. HI: tabel X dan tabel Y saling berhubungan. Prosedur Uji Korelasi Ranking Spearman Dan Tau Kendall Bivariate Maka akan ditampilkan kotak dialog Bivariate Correlations sebagai berikut : — Bwanate Conetations. DusDigt Variables: > Tiosdiat DEmpaDiot a ron Cancel Hob Conelation Coefficients: Pearson ow Kendalfstaub ¥ Spearman Test of Significance + Twotaied Onetaied 2. Sorot 2 variabel yang akan dianalisis, dan pindahkan tabel tersebut ke kotak ‘Tabels dengan cara mengklik tanda panah kanan. 3. Tandai pilihan pada kotak Spearman dan Kendall’s Tau b pada kotak dialog Correlation Coefficients. 4. Klik OK i Dan Koefisien Kontingensi Descriptive Statistics Crosstabs Maka akan ditambilkan kotak dialog Crosstabs sebagai berikut : —Crosstabs a Duadiot bee P Todit > Reset Canis Concet ioe Layer oft > Diglay catered bar che Suppose bles Ent Stlies. Cate, Format 2. Sorot variable pertama yang akan dianalisis, dan pindahkan ke kotak Row(s) 3. Sorot variable kedua yang akan dianalisis, dan pindahkan ke kotak Colum(s) 4, Klik Statistics, tandai pilihan chi square, untuk menampilkan uji signifikansi. ‘Tandai pilihan Phi dan Cramer’s untuk mengetahui koefisien korelasi phi dan koefisien korelasi Cramer sebagai ukuran korelasi data skala nominal. UJI HUBUNGAN NONPAR VII 89 Closstabs Statistics. x irsquate Canelations Continue Nomina! Ordnad Cornel 1 Coningencycoetcent Gamma Phiand CiaméisV Somes ee Lada Kenda tur Unoetainy coetcent Kenda tare Nominal by interval oo Ba Fisk, MeNemar Cochran's and Mere! aerazelstaiics 5. Klik Continue 6. Klik OK Contoh Kasus I Sepuluh pasangan usia subur ditanyakan pandangannya tentang program KB. Data divkur dalam skala ordinal, dimana pendapat sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4 , netral diberi skor 3 , kurang setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1. Data hasil wawancara adalah sebagai berikut : Tabel 23. Pandangan Pasangan Suami-Istri Terhadap Program KB Suami_ Istri afro}=jrofeol ors] ao en] vo] so] [en] fer! eal Contoh Kasus 2 Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara jender dengan kesenangan membolos pada siswa SMU di Jakarta, Untuk itu dilakukan pengambilan sampel secara acak sebanyak 40 orang siswa-siswi. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut : Tabel 24, Kesenangan Membolos Berdasarkan Jender Pria Wanita | Jumlah ‘Senang bolos in 7 18 Tidak senang bolos_| 10 [12 22 Jumlah 21 19 40 Contoh Kasus 3 Suatu anggapan bahwa pelayanan bank swasta terhadap para nasabahnya lebih ‘memuaskan daripada pelayanan pada bank pemerintah. ‘Untuk membuktikan anggapan tersebut, diadakan suatu penelitian. Untuk itu diambil sample secara acak sejumlah 40 orang nasabah dari kedua jenis perbankan terscbut. Hasil wawancara yang dihasilkan adalah sebagai berikut : ‘Tabel 25. Hasil Wawancara Terhadap Kepuasan Nasabah Swasta Pemerintah Jumlah Tidak puas | 8 5 1B Netral 4 3 7 Puss 8 12 20 Jumlah 20 20 40. ‘Apa yang dapat disimpulkan dari data di atas ini, untuk dapat menjawab anggapan umum. tersebut ? UJI HUBUNGAN NONPAR VII 91 LATIHAN SOAL LATIHAN SOAL VALIDITAS DAN RELIABILITAS: 15 | 14 13 12 11 6 6 i 10 6 6 Dalam merancang statu skala untuk mengukur coping stres berdasarkan uji coba pada kke-30 orang siswa, pada ke-15 item-itemnya diperoleh skor-skor pada tabel berikut: 10 i 12 13 45 16 17 18 19 21 22 23 24 27,

You might also like