You are on page 1of 13

BAHAYA MELAMIN DALAM PERALATAN MEMASAK DAN BAHAN MAKANAN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 2008 dan tahun-tahun sebelumnya berita tentang penyalahgunaan
bahan melamin ke dalam bahan makananan susu dan mainan anak-anak cukup
menghebohkan. Kebanyakan produk-produk ini berasal dari negeri China. Korban ada
yang sampai meninggal dunia karena bahan melamin seharusnya digunakan untuk
membuat plastik, lem, dan pupuk.
Plastik dari melamin, karena sifatnya tahan panas, banyak digunakan untuk
perkakas dapur. Jadi melamin yang kini dipermasalahkan bukan plastik melamin.
Melamin yang dipermasalahkan adalah melamin sebagai bahan dasar plastik melamin
yang dicampurkan ke dalam bahan makanan. Maka perlu sosialisasi dengan jelas
kepada masyarakat untuk mengenali bahaya-bahaya kandungan bahan melamin dalam
bahan makanan seperti pada susu.

B. Permasalahan
Permasalahan yang ditemui adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya mengkonsumsi susu yang mengandung melamin. Kemudian susu merek
apa saja yang mengandung bahan tersebut. Secara rinci permasalahan yang ada dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1) Apa itu melamin dalam tinjauan ilmu kimia?
2) Apa keunggulan sifat-sifat melamin yang dapat dimanfaatkan secara positif
dalam kehidupan sehari-hari?
3) Apa saja bahaya yang ditimbulkan jika melamin dicampurkan dalam bahan
konsumsi manusia?
4) Makanan apa saja yang sudah diteliti mengandung melamin?

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 1
A. Teori dan Tinjauan Pustaka
Melamin merupakan suatu polimer, yaitu hasil persenyawaan kimia
(polimerisasi) antara monomer formaldehid dan fenol. Apabila kedua monomer itu
bergabung, maka sifat toxic dari formaldehid akan hilang karena telah terlebur menjadi
satu senyawa, yakni melamin. Melamin merupakan senyawa organik bersifat basa
dengan rumus C3H6N6, kandungan nitrogennya sampai 66 persen, biasanya didapat
sebagai kristal putih.
Melamin biasanya digunakan untuk membuat plastik, lem, dan pupuk. Cikal
bakal melamin dimulai tahun 1907 ketika ilmuwan kimia asal Belgia, Leo Hendrik
Baekeland, berhasil menemukan plastik sintesis pertama yang disebut bakelite.
Penemuan itu merupakan salah satu peristiwa bersejarah keberhasilan teknologi kimia
awal abad ke-20. Pada awalnya bakelite banyak digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan telepon generasi pertama. Namun, pada perkembangannya kemudian, hasil
penemuan Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan pula dalam industri peralatan
rumah tangga. Salah satunya adalah sebagai bahan dasar peralatan makan, seperti
sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkuk, sendok sup, dan tempayan, seperti yang
dihasilkan dari melamin.
Peralatan makan yang terbuat dari melamin di satu sisi menawarkan banyak
kelebihan. Selain desain warna yang beragam dan menarik, fungsinya juga lebih unggul
dibanding peralatan makan lain yang terbuat dari keramik, logam, atau kaca. Melamin
lebih lebih ringan, kuat, dan tak mudah pecah serta mudah dibersihkan. Harga peralatan
melamin pun relatif lebih murah dibanding yang terbuat dari keramik misalnya.
Melamin merupakan senyawa polimer yang merupakan gabungan monomer
formaldehide (formalin) dan fenol yang apabila komponen penyusun melamin tersebut
dalam komposisi yang seimbang kelihatan aman tetapi harus diwaspadai seringkali
dalam pembuatan melamin proses pencampurannya sering kali tak terkontrol. Apabila
komposisi antara formaldehide dengan fenol tidak seimbang maka aka terjadi residu,
yaitu monomer formaldehide atau fenol yang tidak bersenyawa sempurna. Sisa
monomer formaldehide inilah yang berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Senyawa melamin rentan terhadap panas dan sinar ultravilet yang dapat
mendepolimerisasi melamin menjadi monomer formaldehide dan fenol. Gesekan
terhadap peralatan melamin juga berpotensi melepaskan residu formaldehide yang
terperangkap sebelumnya. Sehingga meskipun kontrol pembuatan peralatan melamin
sudah baik masih menyimpan bahaya bagi kesehatan. Formaldehide atau formalin

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 2
adalah desinfektan yang sering pula digunakan sebagai bahan pengawet mayat yang
sangat mudah masuk ke dalam tubuh lewat jalur oral/mulut, saluran pernafasan dan
pembuluh darah. Formaldehid yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu fungsi
sel bahkan dapat pula mengakibatkan kematian sel.
Pengaruh akut (segera) pada mereka yang teracuni formalin adalah gejala
iritasi dan alergi (misal: mata berair, kemerahan, mual, muntah, diare, kencing campur
darah, rasa terbakar, gatal, pusing bahkan bisa tidak sadarkan diri). Sedangkan pengaruh
kronis dari keracunan formalin dapat mengakibatkan iritasi yang parah, kerusakan
fungsi hati, ginjal, syaraf dan organ lainnya. Pada hewan coba formalin mempunyai
efek karsinogenik (menyebabkan kanker), pada manusia diyakini akan menimbulkan
efek serupa. Sebagai efek kronis, efek ini tidak tampak segera tapi baru muncul setelah
terjadi akumulasi formalin karena konsumsi cemaran formalin dalam jangka lama.
Berdasarkan informasi di situs WHO, pencampuran melamin pada susu
berawal dari tindakan pengoplosan susu dengan air. Akibat pengenceran ini, kandungan
protein susu turun. Karena pabrik berbahan baku susu biasanya mengecek kandungan
protein melalui penentuan kandungan nitrogen, penambahan melamin dimaksudkan
untuk mengelabui pengecekan agar susu encer tadi dikategorikan normal kandungan
proteinnya.

I. HIPOTESIS DAN OBJEKTIVITAS


Hipotesis dan objektivitas dari bahasan permasalahan ini adalah sebagai
berikut :
a) Melamin merupakan bahan yang berbahaya bagi tubuh manusia dan hewan.
b) Penggunaan perkakas peralatan memasak dalam rumah tangga yang berbahan
melamin mungkin lebih banyak peluang bahayanya.
c) Penggunaan melamin dalam bahan makanan seperti susu, tidak menambah nilai
gizi (protein) sma sekali.
d) Tidak perlu ada rekomendasi sedikitpun tentang penambahan melamin ke dalam
bahan makanan konsumsi manusia dan hewan.
e) Konsumsi bahan makanan yang menimbulkan melamin menimbulkan berbagai
permasalahan seperti kerusakan jaringan tubuh, hingga kematian.

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 3
I. BAHAN DAN METODOLOGI
Bahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah melamin, beberapa peralatan dan
makanan yang mengandung melamin beserta proses pembuatannya. Peralatan tersebut
dibatasi pada peralatan konsumsi manusia dan hewan. Makanan dibatasi pada susu.
Metodologi yang digunakan adalah metodologi analisis tinjauan pustaka.
melakukan review terhadap bahasan-bahasan yang sudah ada ditambah dengan analisis
penulis.

II. PEMBAHASAN
Melamin adalah bahan kimia berbasis organik yang banyak ditemukan dalam
bentuk kristal putih dalam nitrogen yang berbahaya jika digunakan dalam produk
makanan. Melamin merupakan trimer dari sianida. Melamin ini mengandung 66%
nitrogen, dan sering digunakan untuk bahan campuran plastik dan pupuk. Melamin
sama sekali tidak berguna untuk kesehatan dan tidak ada kandungan nutrisinya. Produk
plastik yang menggunakan melamin sebagai bahan dasarnya memang murah sekali,
tetapi bahaya gangguan kesehatan kronis terutama kanker mengancam, jika
menggunakan produk plastik dari melamin. Bayangkan apabila melamin ini langsung di
konsumsi dari produk makanan yang dicampur dengan melamin.

a. Racun Melamin Di Dalam Susu


Pemberian melamin yang mengandung banyak nitrogen pada susu bubuk
hanya akan menampakkan kesan bahwa susu itu memiliki kandungan protein tinggi.
Saat diaduk, susu yang dicampur melamin terlihat lebih kental sehingga seolah-olah
mengandung protein tinggi. Padahal sesungguhnya, kandungan protein di susu itu lebih
rendah. Saat susu bubuk bermelamin itu dicampur air panas (sebelum dikonsumsi),
racun formaldehid yang terkandung dalam melamin akan terlepas. Bentuknya sulit
dibedakan dengan susu bubuk tidak bermelamin. Akibatnya, tanpa terasa kandungan
racun masuk bersama susu yang dikonsumsi.
Jika dikonsumsi dalam jumlah kecil, antibodi tubuh bisa membuang racun
tersebut melalui buang air besar maupun muntah. Namun, dalam jumlah sedang dan
besar, kandungan racun tersebut bisa tertimbun pada organ liver, ginjal dan empedu.
Konsumsi yang berkepanjangan akan mengakibatkan kegagalan kerja pada organ-organ
tersebut hingga menyebabkan kematian. Sebuah studi mendapat data sekurangnya 4

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 4
bayi meninggal dunia dan dilansir telah menyebabkan 54.000 bayi sakit akibat
mengkonsumsi susu yang telah dicemari oleh sang produsen.
Tubuh bayi yang menerima asupan melamin yang bertubi-tubi, dapat
menyebabkan kerusakan ginjal yang akhirnya akan mengakibatkan gagal ginjal yang
bisa mematikan. Sebenarnya kasus yang mirip pernah juga terjadi secara luas pada
binatang di China, pencampuran melamin ke dalam makanan hewan di China
mengakibatkan ratusan anjing dan kucing mati serta ribuan lainnya menderita penyakit
gagal ginjal.
Penambahan melamin secara sengaja ke dalam susu dimaksudkan untuk
meningkatkan kadar nitrogen susu, sehingga seolah-olah susu tersebut mempunyai
kadar protein tinggi, jadi seolah-olah susu tersebut memenuhi persyaratan yang
ditetapkan pemerintah.
Food and Drugs Administration (Badan Makanan dan Obat) Amerika Serikat
menyatakan, asupan harian yang dapat ditoleransi (tolerable daily intake/TDI) melamin
adalah 0,63 mg per kg berat badan. Pada masyarakat Eropa, otoritas pengawas
makanannya mengeset standar yang lebih rendah, yaitu 0,5 mg per kg berat badan.
Dari inspeksi yang dilakukan di China, dari 491 batch (kelompok) yang dites,
69 di antaranya positif mengandung melamin, berkisar dari 0,09 mg per kg susu sampai
619 mg per kg susu. Bahkan ada yang mencapai 2.563 mg per kg.
Dengan konsumsi susu formula per kg berat badan bayi sekitar 140 g sehari,
kalau bayi mengonsumsi susu yang terkontaminasi akan menerima asupan melamin
0,013-86,7 mg per kg berat badannya. Bahkan, kalau mengonsumsi susu yang
terkontaminasi 2.563 mg melamin per kg susu, dapat mencapai asupan 358,8 mg per kg
berat badannya. Jauh melampaui batas toleransinya.
Melamin tidak mempunyai nilai gizi seperti protein, bahkan keberadaannya
dalam tubuh dapat merusak organ tubuh. Melamin tidak dimetabolisme di dalam tubuh,
secara cepat dikeluarkan dari dalam tubuh melalui urine, dengan waktu paruh sekitar 3
jam. Akan tetapi melamin dapat mengalami degradasi melalui hidrolisis menjadi
analognya yaitu ammeline, ammelide dan asam sianurat.
Melamin dan asam sianurat dapat membentuk kompleks dengan ikatan
hidrogen sangat kuat sehingga terbentuk kristal dengan kelarutan sangat rendah.
Hipotesis karena sifat inilah maka menyebabkan terjadinya kristal melamin sianurat,
kemudian terabsorpsi di saluran pencernaan dan mengendap di tubulus ginjal (batu
ginjal), mengakibatkan kerusakan serta kegagalan ginjal.

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 5
Melamin memang tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh. Data keselamatan
menyatakan, senyawa ini memiliki toksisitas akut rendah LD50 di tikus, yaitu 3.161
mg per kg berat badan. Pada studi dengan menggunakan hewan memang dikonfirmasi,
asupan melamin murni yang tinggi mengakibatkan inflamasi kandung kemih dan
pembentukan batu kandung kemih.

b. Teknik Pendeteksian Melamin Dalam Susu


Melamin, yang umum digunakan sebagai pencegah kebakaran material dan
sebagai resin plastik, ditambahkan ke dalam susu selama pengolahan untuk
meningkatkan kandungan proteinnya yang dinilai berdasarkan analisis kandungan
nitrogen total.
Teknik pendeteksian melamin dirancang sederhana, cepat dan murah setelah
bahan kimia industri ini ditemukan terdapat dalam produk susu di Cina pada bulan
September 2008. Bubuk susu yang tercemar disalahkan atas kematian empat bayi,
sebagai penyebab penyakit yang mengenai puluhan ribu bayi.
Renato Zenobi, ETH Zurich, Switzerland, dan rekan-rekannya menggunakan
ultrasound untuk merubah sampel susu cair yang dibubuhi melamin menjadi percikan
halus (nebulise). Percikan ini kemudian diionisaisi dengan teknik EESI (ionisasi
elektrospray ekstraktif) dan dianalisis dengan menggunakan spektrometri massa
tandem. Metode ini memerlukan waktu 30 detik per sampel untuk pemrosesan sampel
yang maksimal. Batas deteksi melamin terendah berada dalam rentang beberapa
nanogram melamin per gram susu. Zenobi berkomentar tentang teknik ini dengan
mengatakan “nebulisator untuk penyaluran sampel EESI sangat sederhana dan cepat,
disamping mempertahankan sensitifitas yang tinggi.”
Graham Cooks, Universitas Purdue, West Lafayette, US, dan rekan-rekannya
menggunakan probe plasma suhu rendah untuk mengionisasi sampel dan, dengan
menggunakan tipe spektrometri yang sama, mencapai kecepatan dan batas deteksi yang
sebanding. Batas deteksi yang ditemukan oleh kedua kelompok ini berada di bawah
batas minimum toksisitas melamin bagi manusia. Cook mengatakan bahwa teknik yang
ada sekarang untuk penentuan melamin cukup kompleks, “media banyak membahas
skandal penyembunyian melamin dan melaporkan metodologi spektrometri massa-
kromatografi cair triple quadropole untuk pendeteksiannya. Kami tertantang untuk
menggunakan instrumentasi yang lebih sederhana dan membuat sebuah metode yang
lebih cepat berdasarkan pada ionisasi lingkungan.”

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 6
David Muddiman, profesor spektrometri massa di North Carolina State
University, Raleigh, US, menyebut teknik-teknik ini sebagai “contoh yang
mengagumkan dari bagaimana metode-metode ionisasi analisis langsung yang inovatif,
ketika dikombinasikan dengan spektrometri massa, memiliki kemampuan untuk
mengatasi masalah-masalah kontemporer yang dihadapi dunia. Teknik-teknik ini telah
mengatasi semua kendala-kendala utama sehingga memungkinkan spektrometri massa
tidak hanya dapat berkompetisi, tetapi menjadi metode utama.

c. Peralatan Berbahan Melamin


Penggunaan produk berbahan melamin sama berbahayanya dengan
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung melamin. Meski tahan direntang
suhu 120 derajat celcius sampai 30°C di bawah nol, tapi karena menyerap panas,
perkakas melamin tak tahan dipapar panas terlalu tinggi. Apalagi digunakan dalam
jangka waktu lama. Oleh sebab itu melamin tak bisa digunakan dalam microwave.
Jika sangat terpaksa menggunakan bahan yang mengandung melamin harus
dilakukan uji standar food grade sebagai berikut :
a) Uji bakar sederhana. Bakarlah ujung melamin dengan lilin selama 20 detik. Jika
tercium gas formaldehid yang menyengat, berarti tidak memenuhi food grade. Pada
melamin asli hanya tampak gosong tanpa bau formaldehid.

b) Uji rebus selama 30 menit sampai satu jam. Melamin palsu (dalam hal ini impor
dari Cina) akan berubah bentuk, meliuk, bahkan rapuh dan mencair. Uap
rebusannya pun menyebabkan mata perih, batuk, dan mual. Walau sekilas sama,
secara fisik kita bisa membedakan melamin asli dan palsu. Melamin asli lebih tebal
dan berat dibandingkan dengan melamin palsu yang lebih terkesan sebagai plastik.

c) Uji ketok. Bila sesama melamin asli dibenturkan, bunyi yang terdengar akan lebih
"tebal" dibandingkan dengan pembenturan antar melamin palsu. Permukaan
melamin asli lebih licin dan berkilau, sedangkan yang palsu mudah ternoda oleh
pangan berwarna (misalnya, teh atau kopi) hingga warnanya lebih gelap. Walau
lama-kelamaan akan kusam juga, melamin asli lebih stabil ketimbang yang palsu.
Bila mulai banyak ternoda, berubah warna karena pengaruh atau minuman
makanan macam teh, kopi, makanan asam yang lebih mudah terserap, juga bila mulai
kusam dan tergores-gores, sebaiknya pensiunkan saja. Selain mempertimbangkan
keamanan bagi kesehatan, tentu tak bagus lagi dipandang. Selera makan mungkin ikut
berkurang.

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 7
a. Gambar Peralatan dan Bahan melamin

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 8
b. Produk China Yang Mengandung Melamin

No. Jenis Pangan Keterangan Keterangan

1.Natural Choice Yogurt Flavoured Ice Bar with Real


Produk asal China
Fruit
2.Yili Bean Club Matcha Red Bean Ice Bar Produk asal China
3.Yili Bean Club Red Bean Ice Bar Produk asal China
4.Yili Prestige Chocliz Dark Chocolate Bar Produk asal China
5.Yili Super Bean Red Bean Chesnut Ice Bar Produk asal China
Susu UHT (UHT Pure Milk 1
6.Nestle dairy Farm Produk asal China
L(Catering))
7.Yili High Calcium Susu (Low fat Milk Beverage) Produk asal China
8.Yili High Calcium Minuman susu (Milk Beverage) Produk asal China
9.Yili (250 ml) Susu (Pure Milk) Produk asal China
10.Yili (1 L) Susu (Pure Milk) Produk asal China
Susu (Strawberry Flavoured Milk)
11.Dutch Lady Produk asal China
(Ex.China, Hongkong, Singapura)
Kembang Gula berbasis Susu
12.White Rabbit Produk asal China
(Creamy candy) – Berbagai Rasa
Dairy Frozen Yoghurt Bar with real
13.Yili Choice Produk asal China
peach and pineapple fruit pieces

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 9
Data diumumkan oleh Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) SINGAPURA tahun
2008.

c. Daftar Merk Produk China Mengandung Melamin Terdaftar di BPOM


1. Guozhen Pine Pollen Calcium Milk (susu bubuk full cream, dipasarkan lewat MLM).
2. Oreo Stick Wafer (hanya yang buatan China/impor, produk buatan Indonesia aman).
3. Oreo Stick Wafer (impor). Jumlah kandungan melamin lebih banyak dari Oreo (2)
4. M & M’s Peanuts Chocolate Candies (kembang gula, kemasan kuning).
5. M & M’s Peanuts Chocolate Candies (kembang gula, kemasan coklat). Kadar
melamin 2 kali lipat lebih dari M & M’s (4).
6. Snicker (biskuit).

d. Daftar Merk Produk China Mengandung Melamin Ilegal (Tidak Terdaftar di


BPOM)

1. Kembang gula White Rabbit (kemasan biru).


2. Kembang gula White Rabbit (kemasan merah).
3. Soybean Drink With Milk (kemasan hijau).
4. Soybean Drink With Milk (kemasan kuning).
5. Soyspring Instant Milk Cereal.
6. Soyspring Instant Peanut Milk.

Sejak tanggal 18 September 2008 impor produk China mengandung susu sudah
dihentikan. (Sumber: BPOM RI).

e. Foto Bayi yang menderita sakit ginjal karena mengkonsumsi susu bermelamin.

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 10
Penderita gagal ginjal (gambar bayi ) harus melakukan cuci darah seumur hidup untuk
menetralisir racun-racun dalam darah yang tidak bisa lagi dinetralisir oleh ginjal yang
telah rusak, atau harus melakukan transplantasi ginjal.

Pencampuran melamin pada susu atau produk susu sungguh merupakan suatu
kejahatan serius, selain mereka telah mengencerkan kandungan susu (dengan harapan
keuntungan yang berlipat) juga membahayakan kesehatan para konsumen. Mudah-
mudahan pemerintah dapat mengatasi kasus ini dengan tepat dan kiranya masyarakat
perlu diberikan penjelasan tentang kandungan berbahaya dari zat-zat lainnya bila
bercampur dengan makanan.

Bahaya Melamin Bagi Kesehatan

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 11
Melamin sangat berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi. Mengutip dari sejumlah
pustaka berikut bahaya yang dapat ditimbulkan akibat konsumsi melamin.

1. Mengakibatkan gangguan metabolisme, terutama terhadap bayi dan anak-anak.


Organ tubuh yang paling cepat terganggu adalah fungsi ginjal yang bekerja untuk
membuang racun-racun dalam tubuh.

2. Serangan akut pada saluran pencernaan, di antaranya muntah dan mencret

3. Kerusakan berbagai organ tubuh, antara lain kerusakan, mulai dari fungsi otak,
hati, ginjal, mata dan telinga, dan bisa menyebabkan kematian.

4. Melamin juga merusak sistem kekebalan tubuh bayi dan anak-anak yang
mengonsumsi.

5. Melamin dapat menyebabkan masalah pernapasan pada hewan percobaan.

6. Konsumsi melamin juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Siapa pun yang
terpapar zat kimia itu akan mudah terserang flu dan infeksi karena virus dan bakteri.

I. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 12
Marwan
Program Magister Pendidikan IPA
Universitas Bengkulu Page 13

You might also like