You are on page 1of 12

PERMASALAHAN LINGKUNGAN

DI INDONESIA

Disusun oleh :

Irma Pujiani

Luthfie Fadila Ramadhan

Nadia Utama Nadhilah

Nindya Puspita Ayu

Pemerintah Kabupaten Sumedang

Dinas Pendidikan

SMP Negeri 2 Sumedang


BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang :

Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya. Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan
alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jumlah sumber daya alam
sangat banyak tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia, selain itu
kualitasnya pun sangat bagus. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki
lingkungan alam yang indah dan segar karena berada di kawasan yang umurnya
masih muda.

Namun seiring berjalannya waktu, keindahan dan kesegaran yang dimiliki


lingkungan Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa
memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan
lingkungan tersebut. Salah satu contoh positif diantaranya yaitu adanya
pembangunan industri yang telah menciptakan lapangan kerja baru bagi
masyarakat sekitar. Namun keberhasilan itu seringkali diikuti oleh dampak
negatif yang merugikan masyarakat dan lingkungan.

Berdasarkan fakta tersebut, sangat diperlukan pengkajian khusus yang membahas


mengenai lingkungan beserta dampaknya terhadap lingkungan di sekitarnya.

Masalah kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu


sendiri. Untuk menjaga kelestarian lingkungan, harus ada penegakan hukum
lingkungan. Selain itu, tak kalah penting adalah menumbuhkan kesadaran yang
tinggi pada masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan. Setidaknya wawasan
mengenai lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) akan mengarah
pada pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya,yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Pada
dasarnya, adanya perubahan kondisi lingkungan akibat kerusakan dan
pencemaran lingkungan akan mempengaruhi ekosistem di alam. Bentuk
perusakan lingkungan - seperti pencemaran udara, pencemaran air, dan
menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, yakni banjir, longsor,
kebakaran hutan, krisis air bersih - bisa berdampak buruk pada lingkungan,
khususnya bagi kesehatan manusia.

1.2Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini antara lain:

1. Sebagai pengetahuan tambahan mengenai lingkungan.


2. Untuk membuka mata kita mengenai pentingnya memeliharaan lingkungan.
3. Solusi untuk menanggulangi agar kerusakan lingkungan tidak berlanjut.

BAB II
PEMBAHASAN
Dari sekian banyaknya penyebab ternjadinnya kerusakan lingkungan, berikut ini
merupakan beberapa permaslahan sederhana yang sering kita abaikan dalam
kehidupan sehari-hari.

A. Ketidak Disiplinan dalam Membuang Sampah.


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil
aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Berangkat dari pandangan tersebut sehingga sampah dapat dirumuskan sebagai bahan
sisa dari kehidupan sehari-hari masyarakat.

Sampah pada umumnya terbagi menjadi 2 :

– Sampah organik (sampah basah)


Sampah Organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang
diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan atau yang
lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam proses alami. Sampah rumah
tangga sebagian besar merupakan bahan organik, misalnya sampah dari dapur,
sisa tepung, sayuran dll.
– Sampah Anorganik
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan
minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di
alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan
tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan
dalam waktu yang sangat lama.

Untuk menanggulangi jumlah sampah yang kian banyak, terdapat beberapa


metoda untuk meminimalisirnya, yaitu diantaranya :

1. Penimbunan darat.
Pembuangan sampah dengan menguburnya di darat. Penimbunan ini
biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas
pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat
yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak
dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik
berkumpulnya hama , dan adanya genangan air sampah.
2. Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah.
Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur
tinggi biasa disebut "Perlakuan panas". Kremasi merubah sampah menjadi
panas, gas, uap dan abu.
3. Metode daur ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur
ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi
atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk
membangkitkan listrik.
4. Metode penghindaran dan pengurangan.
Metode ini termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai ,
memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi
ulang atau bisa digunakan kembali

A. Penebangan Pohon/Hutan

Indonesia memiliki 10 persen hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia
memiliki 12 persen dari jumlah spesies binatang menyusui/ mamalia, pemilik 16
persen spesies binatang reptil dan ampibi. 1.519 spesies burung dan 25 persen dari
spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya adalah endemik (hanya dapat ditemui di
daerah tersebut). Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang
sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya
sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997]. Penebangan hutan Indonesia
yang tidak terkendali selama puluhan tahun menyebabkan terjadinya penyusutan
hutan tropis secara besar-besaran. Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan
Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang
rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor.
Selain itu, dengan kerusakan hutan Indonesia, kita akan kehilangan beragam hewan
dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu,
hutan Indonesia selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat
Indonesia. Hutan merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta
menjadi tempat hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan
di Indonesia, menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan.
Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin
tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dan sebagian masyarakat miskin di
Indonesia hidup berdampingan dengan hutan.

Hutan sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. Untuk mencegah


terjadinya penebangan hutan terus menerus terulang, maka harus difikirkan suatu
strategi yang dapat membuat pelaku dan yang berniat untuk melakukan penebangan
liar merenungkan niatnya. Penegakan hukum, menindak tegas segala pelaku illegal
logging, jangn pilih-pilih perusahaan. Hukuman yang berat dan tegas dapat
mencegah dan memberikan rasa kapok kepada orang membuat kejahatan

B. Polusi (Pencemaran)
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
– Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun
fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat
juga mengurangi oksigen dalam air.
– Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam
rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam
ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor
pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses
alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan
menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit
listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas
lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.Zat-zat Pencemar Udara antara
lain : Emisi Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), SOx (Sulfur
Oxide : SO2, SO3), Emisi HydroCarbon (HC), Partikulat Matter (PM)
– Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam
rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam
ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor
pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses
alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan
menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit
listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas
lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Zat-zat Pencemar Udara
antara lain : Emisi Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), SOx
(Sulfur Oxide : SO2, SO3), Emisi HydroCarbon (HC), Partikulat Matter (PM).
– Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai
zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta
kerusakan ginjal. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada
saraf otot, dan sebagainya.
Berikut beberapa solusi pencemaran baik udara, air, maupun tanah.
- Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check).
- Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan,
- Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
- Mengurangi produksi limbah berlebih

A. Global Warming (Pemanasan Global)


Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut,
dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat
0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.

Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung
dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk
mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global,
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang
disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa
tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam
IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru
yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari
laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian
membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama
yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung
jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor
terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah
kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga
listrik

Apa itu Gas Rumah Kaca?

Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas


dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas
yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap
hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.
Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas
tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja
rumah kaca yang berfungsi menahan panas
matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah
kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di
dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik
karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya
membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa
keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali
karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai
perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak
memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.

Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan
bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan
gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan
fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi
aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi :

(a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota pantai,

(b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan,
pelabuhan dan bandara

(c) gangguan terhadap permukiman penduduk,

(d) pengurangan produktivitas lahan pertanian,

(e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dsb).

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, besar atau kecil pastinya tetap
menyumbang emisi karbon bagi bumi ini.dengan rusaknya hutan tropis Indonesia,
baik akibat pembalakan liar maupun kebakaran hutan pastinya akan menambah
jumlah karbondioksida (CO2) di udara. Bertambahnya konsentrasi CO2 ini jelas
akan meningkatkan rata-rata suhu bumi.Tidak hanya Indonesia dan negara
berkembang lainnya yang menyumbang emisi karbon, Negara maju pun
demikian. Emisi GRK terbesar justru dihasilkan oleh negara-negara kaya seperti
Amerika Serikat (AS).

Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas


rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan
menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini
disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi
produksi gas rumah kaca.
Bab III

Penutup
1.1 Kesimpulan
Jagalah lingkungan kita agar kerusakan tidak bertambah. Mulai dari hal-hal yang
sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan plastik yang sulit di urai, mendaur
ulang benda yang sudah tidak terpakai, dll. Dengan mengerti mengenai betapa
pentingnya lingkungan, diri kita akan tergerak dan senantiasa merawat lingkungan
sekitar.

1.2 Saran
Berikut ini beberapa saran dan solusi guna meminimalisir kerusakan lingkungan
di Indonesia.
– Mengurangi jumlah kantong plastik yang beredar di pasaran yang kemudian
bertebaran di jalan atau penampungan sampah.
– Melakukan kegiatan pengelolaan terhadap sampah agar memiliki nilai ekonomis
dan tidak berbahaya terhadap lingkungan.
– Perlu tersedianya Fasum (fasilitas umum) dan Fasos (fasilitas sosial) yang
nyaman, besih dan rapih, sehingga orang segan buang sampah sembarangan.
– Sebaiknya pemerintah menciptakan peraturan yang tegas, denda yang sesuia dan
harus ditegakan secara terus-menerus terhadap penebangan liar.
– Melakukan reboisasi pada hutan yang gundul.
– Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, AC, asap pabrik, limbah industri,
limbah rumah tangga, rumah kaca, dll.
– Kita sebagai generasi penerus harus sadar akan pentingnya lingkungan dan
senantiasa merawat dan melestarikannya.

You might also like