Professional Documents
Culture Documents
DI INDONESIA
Disusun oleh :
Irma Pujiani
Dinas Pendidikan
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang :
Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya
alamnya. Sumber daya alam di Indonesia adalah segala potensi alam yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi. Sumber daya alam ialah semua kekayaan
alam baik berupa benda mati maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jumlah sumber daya alam
sangat banyak tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia, selain itu
kualitasnya pun sangat bagus. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki
lingkungan alam yang indah dan segar karena berada di kawasan yang umurnya
masih muda.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari sekian banyaknya penyebab ternjadinnya kerusakan lingkungan, berikut ini
merupakan beberapa permaslahan sederhana yang sering kita abaikan dalam
kehidupan sehari-hari.
1. Penimbunan darat.
Pembuangan sampah dengan menguburnya di darat. Penimbunan ini
biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas
pertambangan , atau lubang lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat
yg di desain dan di kelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan
sampah yang hiegenis dan murah. Sedankan penimbunan darat yg tidak
dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik
berkumpulnya hama , dan adanya genangan air sampah.
2. Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah.
Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan temperatur
tinggi biasa disebut "Perlakuan panas". Kremasi merubah sampah menjadi
panas, gas, uap dan abu.
3. Metode daur ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk
digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur
ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi
atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk
membangkitkan listrik.
4. Metode penghindaran dan pengurangan.
Metode ini termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai ,
memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi
ulang atau bisa digunakan kembali
A. Penebangan Pohon/Hutan
Indonesia memiliki 10 persen hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia
memiliki 12 persen dari jumlah spesies binatang menyusui/ mamalia, pemilik 16
persen spesies binatang reptil dan ampibi. 1.519 spesies burung dan 25 persen dari
spesies ikan dunia. Sebagian diantaranya adalah endemik (hanya dapat ditemui di
daerah tersebut). Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang
sangat mengkhawatirkan. Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya
sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997]. Penebangan hutan Indonesia
yang tidak terkendali selama puluhan tahun menyebabkan terjadinya penyusutan
hutan tropis secara besar-besaran. Dengan semakin berkurangnya tutupan hutan
Indonesia, maka sebagian besar kawasan Indonesia telah menjadi kawasan yang
rentan terhadap bencana, baik bencana kekeringan, banjir maupun tanah longsor.
Selain itu, dengan kerusakan hutan Indonesia, kita akan kehilangan beragam hewan
dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Sementara itu,
hutan Indonesia selama ini merupakan sumber kehidupan bagi sebagian rakyat
Indonesia. Hutan merupakan tempat penyedia makanan, penyedia obat-obatan serta
menjadi tempat hidup bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Dengan hilangnya hutan
di Indonesia, menyebabkan mereka kehilangan sumber makanan dan obat-obatan.
Seiring dengan meningkatnya kerusakan hutan Indonesia, menunjukkan semakin
tingginya tingkat kemiskinan rakyat Indonesia dan sebagian masyarakat miskin di
Indonesia hidup berdampingan dengan hutan.
B. Polusi (Pencemaran)
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya
tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
– Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun
fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan (sewage)
menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat
juga mengurangi oksigen dalam air.
– Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam
rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam
ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor
pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses
alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan
menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit
listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas
lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut.Zat-zat Pencemar Udara antara
lain : Emisi Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), SOx (Sulfur
Oxide : SO2, SO3), Emisi HydroCarbon (HC), Partikulat Matter (PM)
– Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya
ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan,
gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas
lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam
rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam
ruangan (indoor pollution). Sementara itu pencemaran di luar ruangan (outdoor
pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses
alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan
menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit
listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas
lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Zat-zat Pencemar Udara
antara lain : Emisi Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx), SOx
(Sulfur Oxide : SO2, SO3), Emisi HydroCarbon (HC), Partikulat Matter (PM).
– Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. Jika suatu zat berbahaya telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai
zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan
udara di atasnya. Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Timbal sangat
berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak , serta
kerusakan ginjal. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan
kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bias di Obati, PCB dan siklodiena terkait
pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada
saraf otot, dan sebagainya.
Berikut beberapa solusi pencemaran baik udara, air, maupun tanah.
- Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi
meskipun secara uji petik (spot check).
- Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir jalan,
- Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui
- Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
- Mengurangi produksi limbah berlebih
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung
dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk
mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global,
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang
disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC). Setiap beberapa
tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam
IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru
yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari
laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian
membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal pertama
yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung
jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor
terbesar dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah
kaca ini dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan bermotor, pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga
listrik
Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan
bio-geofisik (seperti pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan
gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan
fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Sedangkan dampak bagi
aktivitas sosial-ekonomi masyarakat meliputi :
(b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan,
pelabuhan dan bandara
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, besar atau kecil pastinya tetap
menyumbang emisi karbon bagi bumi ini.dengan rusaknya hutan tropis Indonesia,
baik akibat pembalakan liar maupun kebakaran hutan pastinya akan menambah
jumlah karbondioksida (CO2) di udara. Bertambahnya konsentrasi CO2 ini jelas
akan meningkatkan rata-rata suhu bumi.Tidak hanya Indonesia dan negara
berkembang lainnya yang menyumbang emisi karbon, Negara maju pun
demikian. Emisi GRK terbesar justru dihasilkan oleh negara-negara kaya seperti
Amerika Serikat (AS).
Penutup
1.1 Kesimpulan
Jagalah lingkungan kita agar kerusakan tidak bertambah. Mulai dari hal-hal yang
sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan
kendaraan bermotor, mengurangi penggunaan plastik yang sulit di urai, mendaur
ulang benda yang sudah tidak terpakai, dll. Dengan mengerti mengenai betapa
pentingnya lingkungan, diri kita akan tergerak dan senantiasa merawat lingkungan
sekitar.
1.2 Saran
Berikut ini beberapa saran dan solusi guna meminimalisir kerusakan lingkungan
di Indonesia.
– Mengurangi jumlah kantong plastik yang beredar di pasaran yang kemudian
bertebaran di jalan atau penampungan sampah.
– Melakukan kegiatan pengelolaan terhadap sampah agar memiliki nilai ekonomis
dan tidak berbahaya terhadap lingkungan.
– Perlu tersedianya Fasum (fasilitas umum) dan Fasos (fasilitas sosial) yang
nyaman, besih dan rapih, sehingga orang segan buang sampah sembarangan.
– Sebaiknya pemerintah menciptakan peraturan yang tegas, denda yang sesuia dan
harus ditegakan secara terus-menerus terhadap penebangan liar.
– Melakukan reboisasi pada hutan yang gundul.
– Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, AC, asap pabrik, limbah industri,
limbah rumah tangga, rumah kaca, dll.
– Kita sebagai generasi penerus harus sadar akan pentingnya lingkungan dan
senantiasa merawat dan melestarikannya.