Professional Documents
Culture Documents
230110090132
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2010
ASAL-USUL PANCASILA
Ada tiga teori yang mengkaji asal-usul Pancasila. TEORI PERTAMA menyatakan,
Pancasila berasal dari bumi Indonesia , lahir akibat proses kebudayaan bangsa Indonesia
yang beragam, kemudian dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini sejak zaman penjajah
Jepang bercokol di Indonesia .
Pancasila, menurut teori ini, merupakan ramuan yang mencakup semua ajaran agama
yang hidup di Indonesia , pandangan hidup yang diwarisi dari nenek moyang dan gagasan
pemikiran modern yang diperoleh dari para sarjana Indonesia didikan Barat pada masa
penjajahan Belanda.
Menurut teori ini, dalam merumuskan Pancasila, Soekarno telah berhasil memadukan
aspirasi para pemimpin Islam ketika itu, yang berhasrat menjadikan Islam sebagai
ideologi dan dasar negara, dengan cara memasukkan ke-Tuhan-an sebagai salah satu
silanya.
Dalam ide pokok konsepsi ini, agaknya Pancasila ingin berdiri sebagai wakil kepercayaan
seluruh umat beragama di negeri ini. Dalam perkembangan berikutnya, penguasa ingin
mencari kepastian hukum atas keinginan tersebut, yang pada gilirannya melahirkan
doktrin azas tunggal, dengan tujuan pokoknya "Mempancasilakan Umat Beragama".
TEORI KETIGA menyatakan, Pancasila yang digagas oleh Mohamad Yamin, Soepomo,
dan Ir. Soekarno adalah kepanjangan dari doktrin zionis yang telah dipropagandakan oleh
tokoh-tokoh freemasonry di Asia pada umumnya, dan Asia Tenggara pada khususnya.
Teori ketiga ini dikemukakan oleh Abdullah Patani dalam risalah kecil berjudul
"Freemasonry di Asia Tenggara". Untuk membuktikan kebenaran teorinya itu, Abdullah
Patani telah menunjukkan adanya persamaan antara sila-sila Pancasila dengan Khams
Qanun Zionis, dan azas-azas ideologi negara yang dikemukakan oleh Nehru di India, Dr.
Sun Yat Sen di Cina, Pridi Banoyong di Thailand, dan Andres Bonivasio di Filipina.
Adanya persamaan sila-sila yang lima tersebut, Abdullah Patani menyimpulkan, bahwa
hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai sekedar persamaan gagasan secara kebetulan,
melainkan pasti terdapat pengaruh kuat doktrin zionisme para tokoh-tokoh tersebut.
Soekarno dalam suatu pidato yang disampaikan di hadapan rapat BPUPKI (tanggal 1 Juni
1945) dengan terus terang mengakui bahwa ia terpengaruh oleh pemikiran Dr. Sun Yat
Sen yang telah merumuskan dasar ideologinya dengan nama "San Min Chu I". Soekarno
juga mengakui, semasa berumur 16-17 tahun telah mendapat ajaran tentang paham
internasionalisme dari seorang guru Belanda di Surabaya bernama A. Baars.
Abdullah Patani menyatakan, ideologi yang diambil oleh Dr. Sun Yat Sen berasal dari
doktrin zionisme melalui gagasan Freemasonry Asia, dimana Sun Yat Sen termasuk
anggotanya.
Soekarno pernah mengatakan, Pancasila merupakan dasar dan ideologi yang menampung
semua aliran dan paham yang hidup di dalam masyarakat Indonesia . Namun Soekarno
tidak menjelaskan bagaimana kongkritnya pelaksanaan sila-sila tersebut agar benar-benar
dapat mewujudkan tatanan yang dikehendaki oleh masing-masing paham dan agama
yang ada di Indonesia .
Soekarno jugaa sering melontarkan semboyan, bahwa semua agama itu sama, karena
semua agama bertujuan mencapai kebaikan hidup. Semboyan itu, menurut Abdullah
Patani, sama persis dengan doktrin freemasonry yang biasa disebut dengan floatisme.
Bukan hanya Soekarno yang menganut floatsime (doktrin freemasonry) juga Mr.
Mohamad Yamin, Mr. Soepomo, bahkan Haji Agus Salim.
Kita ketahui bersama bahwa Pancasila itu tidak lahir secara mendadak, melainkan dengan
melalui proses yang panjang. Nilai-nilai Pancasila telah hidup dan berkembang sejak
manusia Indonesia itu ada.
Lahirnya Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri yang memang bukanlah kita
meniru dari bangsa lain, tetapi sudah berurat berakar dalam sifat dan tingkah laku
masyarakat Indonesia . Karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri,
yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan negara itu.
Kepribadian itu ditetapkan sebagai Pandangan Hidup dan Dasar Negara, kita percaya
pada diri sendiri, karena percaya pada diri sendiri juga merupakan salah satu ciri
kepribadian bangsa Indonesia . Sebagai contoh lain sifat dan kepribadian bangsa yaitu
mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Bila Anda telah memahami pengertian Pancasila, sekarang kita lanjutkan pada Sejarah
“Perumusan Pancasila“. Pembahasan mengenai Dasar Negara Indonesia dilakukan
pertamakali pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang berlangsung mulai tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada
sidang tersebut terdapat usulan –usulan tentang Dasar Negara, usulan-usulan yang
dikemukakan adalah :
Ke lima Dasar Negara ini Beliau mengusulkan pula agar diberi nama Pancasila. BPUPKI
pada sidang pertamanya belum mencapai kata sepakat tentang Dasar Negara Indonesia
merdeka. Oleh karena itu, dibentuklah panitia kecil yang membahas usulan-usulan yang
diajukan dalam sidang BPUPKI baik secara lisan maupun tertulis yang disebut panitia
Sembilan yang diketuai oleh Ir. Soekarno.
Adapun anggotanya terdiri dari tokoh tokoh Nasional yang mewakili golongan Islam dan
golongan Nasional, yaitu: Drs. Moch Hatta, Mr. A.A Maramis, Mr. Muh Yamin, Mr.
Ahmad Soebardjo, Abdul Kahar Muzakar, KH. Wahid Hasyim, Abi Kusno,
Tjokrosoejoso dan Haji Agus Salim.
45 BUTIR PANCASILA