Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga
merupakan makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab,
mempunyai hak dan kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan.
Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar dalam diri manusia. Selaras
dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat
ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia
akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab.
Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami
maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam
mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati
(nurani)mu." Perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dari angkatan muda
,terutama mahasiswa. Mahasiswa mempunyai record yang cukup mengesankan dalam
perjalanan membangun bangsa ini, baik mulai dari pra kemerdekaaan, masa orde lama,
orde baru, orde reformasi maupun orde persatuan nasional saat ini.
Pada masa pra kemerdekaan orientasi gerakan mahaiswa Indonesia mengarah pada satu
tujuan: yaitu melepaskan diri dari penjajahan. Mahasiswa bersama-sama dengan seluruh
elemen masyarakat Indonesia bahu membahu menentang penjajah. Walaupun dengan
stereotip gerakan yang berbeda-beda tetapi karena mempunyai satu tujuan, mereka tetap
dalam satu kesatuan yang saling melengkapi. Karena semua komponen bangsa
mempunyai arah dan tujuan gerakan yang sama, dapat dikatakan bahwa masa ini adalah
masa yang paling mudah bagi mahasiswa untuk melakukan sinkronisasi gerakan dengan
unsur lainnya. Pada masa ini kita melihat bahwa mahasiswa mempunyai stereotip yang
khas yang mampu membedakan dengan elemen gerakan masyarakat lainnya. Dengan
atribut kecendekiannya, mereka secara aktif dan kreatif mencoba menawarkan alternatif-
alternatif baru yang non konvensional yang lebih efektif dan efisien.
Setelah kemerdekaan diraih bangsa Indonesia, bukan berarti gerakan mahasiswa mandek
tetapi mereka tetap memerankan diri sebagai bagian dari bangsanya untuk tetap dapat
mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsanya. Mereka secara kritis dan pro
aktif memerankan posisi sebagai pressure group (kelompok penekan) terhadap
pemerintah agar tetap berjalan sebagai mana seharusnya. Ketika pemerintahan orde lama
mulai terjadi kecenderungan mengakomodinir komunis secara berlebihan, mahasiswa
Yang juga menguntungkan, pada saat yang bersamaan rezim orde baru mulai tampak
belangnya: kemiskinan,ketimpangan,ketidakadilan,ketidakjujuran ternyata lebih dominan
daripada kemakmuran yang selama ini dipropagandakan mereka.Situasi inilah yang turut
menjadi angin segar bagi bangkitnya kembali kesadaran “mahasiswa awamâ€agar
memerankan kembali peran-peran pressure group, agent of social change, dan kelompok
anti status quo sebagaimana sebelumnya.
Di Indonesia ada slogan yang menyatakan Pemuda harapan bangsa atau Maju mundurnya
suatu bangsa tergantung pada Pemudanya. Beberapa slogan diatas menunjukkkan bahwa
pemuda atau Mahasiswa memang akan akan menjadi penerus dari generasi sekarang.
Generasi sekarang jelas akan termakan usia, Pemuda/Mahasiswa sebagai generasi
penerus akan melanjutkan dan memikul segala beban dan akibat dari generasi sekarang.
Karena Para Pemuda/Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan.
B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang dibebankan oleh dosen/
pembimbing akademik kepada penulis.
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penjabaran materi, adapun
teknik yang digunakan yaitu studi pustaka dengan mempelajari buku-buku, browsing
internet dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari tiga bab yang disusun secara sistematik dengan urutan sebagai
berikut :
BAB I Pendahuluan menguraikan tentang : latar belakang , tujuan, metode penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB III Berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
TINJAUAN TEORI
Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima
wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi
wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan
wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang
menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung
jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang
bertanggung jawab adalah manisia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa
tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang
belum tentu baik menurut pendapat orang lain.
Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga
berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati.
Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase
kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung
jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka
tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut
adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung
jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai
dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain,
maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan
demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada
lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk
tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis
akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat
tersebut.
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat
oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak
bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus
bertanggung jawabkan kepada negara.
1. pengertian hak
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian
dari manusia secara otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
Jika bidang hak dipisahkan dari bidang moral, maka hak hanya dapat berpegang
pada kekuasaan fisik. Dengan demikian kekuasaan fisik juga disamakan dengan
hak. Tetapi hak dan kekuasaan itu tidak sama, karena dapat dipisahkan. Juga
wewenang moral belum merupakan kekuasaan fisik. Justru hak adalah pelindung
tentang kekuasaan yang sewenang-wenang.
4. Pengertian kewajiban
Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu
atau meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus
dilakukan atau ditinggalkan. Hak dibatasi oleh kewajiban, tidak ada hak tanpa
kewajiban dan takk ada kewajiban tanpa hak.
Ada dua bagian atau dua kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu kewajiban
terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap
orang, sama, tidak dibeda bedakan. Contohnya undang undang larangan mencuri,
membunuh, yang konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan
tersebut. Kemudian yang kedua yaitu kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban
yang tanggung jawabnya berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung
jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara
hati, seperti berbuat keadilan dan kebajikan.
Selain itu, Pemuda/Mahasiswa juga sebagai bagian dari Masyarakat yang dinilai
memiliki intlektual dan memiliki pengetahuan yang lebih dibandingkan dengan
Masyarakat pada umumnya karena lingkungan yang berbeda.
Perjuangan masih panjang, dinamika kehidupan semakin kompleks, dan kita tidak
hanya bias berbangga diri hanya dengan sejarah yang telah ada. Semoga Identitas
Pemuda/Mahasiswa
Sebagai Agent Of Change tidak hanya menjadi sejarah saja, tetapi menjadi
semangat juang kita dalam memperjuangkan kepentingan Masyarakat.