Professional Documents
Culture Documents
Keadaan alam
1) Letak dan Batas negara
a) Letak astronomis
30 LU - 47 dan 128 BT - 146 BT
b) Letak geografis
Terletak di wilayah asia Timur yang terpisah dari daratan asia
c) Batas Negara
Barat
: Laut jepang dan Selat korea
Timur
: Samudra pasifik
Utara
: Pulau Sakhalin dan laut Okhotsk
Selatan
: Laut Cina Timur dan Samudra pasifik
2) Bentang alam
Jepang Merupakan negara kepulauan dengan wilayahnya yang bergununggunung. Puncak Tertinggi di Gunung Fuji atau Fijiyama. Sebagian gunung-gunungnya
masih aktif, sekitar 77 dari 200 gunung. Pegunungan merupakan kelanjutan dari
rangkaian jalur sirkum pasifik. Banyaknya gunung api menyebabkan Jepang sering di
landa Gempa Bumi
3) Iklim
Jepang Memiliki dua iklim sebagai berikut.
a) Iklim Subtropis
Terdapat di wilayah Jepang bagian selatan, meliputi Pulau Kyusu, Pulau Shikoku,
dan Pulau Honshu bagian selatan.
b) Iklim Sedang
Terdapat di wilayah Jepang bagian tengah dan utara, meliputi pulau Honshu
bagian utara dan pulau Hokaido
Sejarah
Prasejarah
Sebuah bejana dari periode Jomon Pertengahan (3000-2000 SM).
Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah
dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada
masa Paleolitik Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi
pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung
dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di
utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga
memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke
kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakan Republik Rakyat Tiongkok dan Korea.
Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama
di dunia, sekitar tahun 30.000 SM.
Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat,
kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburupengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar
terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku
Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.
Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologiteknologi baru seperti bercocok tanam padi di sawah yang berpengairan dan teknik
pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang dibawa serta migran-migran dari Cina atau
Korea.
Dalam sejarah Cina, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah klasik,
Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi disebut periode Kofun pada sekitar
tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Menurut Catatan
Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di kepulauan Jepang waktu itu adalah
Yamataikoku.
Zaman Klasik
Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen
tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad ke-6 Masehi,
saat sistem tulisan Cina, agama Buddha, dan
kebudayaan Cina lainnya dibawa masuk ke Jepang dari
Kerajaan Baekje di Semenanjung Korea.
Jepang dapat mengusir dua kali invasi Mongol ke
Jepang (1274 dan 1281)
Perkembangan selanjutnya Buddhisme di Jepang dan seni ukir rupang sebagian besar
dipengaruhi oleh Buddhisme Cina. Walaupun awalnya kedatangan agama Buddha ditentang
penguasa yang menganut Shinto, kalangan yang berkuasa akhirnya ikut memajukan agama
Buddha di Jepang, dan menjadi agama yang populer di Jepang sejak zaman Asuka.
Melalui perintah Reformasi Taika pada tahun 645, Jepang menyusun ulang sistem
pemerintahannya dengan mencontoh dari Cina. Hal ini membuka jalan bagi filsafat
Konfusianisme Cina untuk menjadi dominan di Jepang hingga abad ke-19.
Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang dengan kekuasaan yang
tersentralisasi. Ibu kota dan istana kekaisaran berada di Heijo-kyo (kini Nara). Pada zaman
Nara, Jepang secara terus menerus mengadopsi praktik administrasi pemerintahan dari Cina.
Salah satu pencapaian terbesar sastra Jepang pada zaman Nara adalah selesainya buku sejarah
Jepang yang disebut Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720).
Keshogunan Ashikaga gagal membendung kekuatan penguasa militer dan tuan tanah feodal
(daimyo) dan pecah perang saudara pada tahun 1467 (Perang nin) yang mengawali masa
satu abad yang diwarnai peperangan antarfaksi yang disebut masa negeri-negeri saling
berperang atau periode Sengoku.
Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris Serikat Yesuit dari Portugal tiba untuk
pertama kalinya di Jepang, dan mengawali pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif
antara Jepang dan Dunia Barat (Perdagangan dengan Nanban). Orang Jepang menyebut orang
asing dari Dunia Barat sebagai namban yang berarti orang barbar dari selatan.
Salah satu kapal segel merah Jepang (1634) yang dipakai berdagang di Asia.
Oda Nobunaga menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi
Eropa dan senjata api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas
terbunuh dalam Peristiwa Honnji 1582. Toyotomi Hideyoshi menggantikan Nobunaga, dan
mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada tahun 1590. Hideyoshi berusaha
menguasai Korea, dan dua kali melakukan invasi ke Korea, namun gagal setelah kalah dalam
pertempuran melawan pasukan Korea yang dibantu kekuatan Dinasti Ming. Setelah
Hideyoshi wafat, pasukan Hideyoshi ditarik dari Semenanjung Korea pada tahun 1598.
Sepeninggal Hideyoshi, putra Hideyoshi yang bernama Toyotomi Hideyori mewarisi
kekuasaan sang ayah. Tokugawa Ieyasu memanfaatkan posisinya sebagai adipati bagi
Hideyori untuk mengumpulkan dukungan politik dan militer dari daimyo-daimyo lain.
Setelah mengalahkan klan-klan pendukung Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara tahun
1600, Ieyasu diangkat sebagai shogun pada tahun 1603. Pemerintahan militer yang didirikan
Ieyasu di Edo (kini Tokyo) disebut Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa curiga
terhadap kegiatan misionaris Katolik, dan melarang segala hubungan dengan orang-orang
Eropa. Hubungan perdagangan dibatasi hanya dengan pedagang Belanda di Pulau Dejima,
Nagasaki. Pemerintah Tokugawa juga menjalankan berbagai kebijakan seperti undangundang buke shohatto untuk mengendalikan daimyo di daerah. Pada tahun 1639, Keshogunan
Tokugawa mulai menjalankan kebijakan sakoku ("negara tertutup") yang berlangsung selama
dua setengah abad yang disebut periode Edo. Walaupun menjalani periode isolasi, orang
Jepang terus mempelajari ilmu-ilmu dari Dunia Barat. Di Jepang, ilmu dari buku-buku Barat
disebut rangaku (ilmu belanda) karena berasal dari kontak orang Jepang dengan enklave
orang Belanda di Dejima, Nagasaki. Pada periode Edo, orang Jepang juga memulai studi
tentang Jepang, dan menamakan "studi nasional" tentang Jepang sebagai kokugaku.[22]
Zaman Modern
Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942.
Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam"
Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat
melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-negara
Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik.
Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan
pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan
Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan
sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum,
dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun
Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah
Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia
yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia.
Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang,
Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.
Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-bayangi
bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang Dunia I, Jepang berada
di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan wilayah
kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis dengan menduduki Manchuria
pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah
mendapat kecaman internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang
menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung bergabung
bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941.
Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang Sino-Jepang
Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo minyak oleh Amerika Serikat.
Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di
Pearl Harbor, dan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.
Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer
yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada
awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan
kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki,
Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 (Hari
Kemenangan atas Jepang).
Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan
Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah
slogan Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang
hancur akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik Jepang dari
negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk
Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan
dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan
kejahatan perang.
Di Jepang, jabatan kepala negara ada di tangan Kaisar. Walaupun demikian, fungsi
Kaisar sebagai kepala negara hanyalah sebagai seremonial belaka. Karena kedudukan Kaisar
sendiri diatur dalam Undang-Undang Dasar sebagai simbol dan pemersatu rakyat. Sehingga
Kaisar Jepang hanya bertindak sebagai kepala negara yang mengurusi segala urusan yang
berhubungan dengan diplomatik. Sedangkan untuk jabatan kepala pemerintahan ada di
tangan perdana menteri.
Diet sebagai badan tertinggi dari kekuasaan negara juga berfungsi sebagai pembuat
undang-undang. Anggota Diet terdiri dari Majelis Rendah dengan 480 anggota dan Majelis
Tinggi dengan 242 anggota. Para anggota Diet akan memilih Perdana Menteri dari kalangan
mereka sendiri. Kemudian Perdana Menteri terpilih akan membentuk kabinet. Kabinet akan
bertugas dibawah kepemimpinan Perdana Menteri, tetapi kabinet dalam mejalankan tugasnya
akan bertanggung-jawab kepada Diet.
Kewenangan Yudikatif ada di tangan Mahkamah Agung serta pengadilan-pengadilan
yang lebih rendah. Di Jepang, pengadilan-pengadilan yang mengurusi masalah hukum terdiri
dari: Pengadilan Tinggi, Pengadilan Distrik, dan Pengadilan Sumir (menangani kasus ringan,
seperti pelanggaran lalu lintas). Mahkamah Agusng sendiri terdiri dari Ketua Mahkamah
Agung dan 14 hakim lainnya. Ketua Mahkamah Agung dan semua anggotanya ditunjuk oleh
kabinet.
Membicarakan sistem pemerintahan (dalam arti luas) suatu negara berarti
membicarakan hubungan antar sub-sistem pemerintahan, yang meliputi semua lembagalembaga negara atau alat-alat perlengkapan negara yang ada pada suatu negara itu, untuk
Ekonomi Jepang
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan
mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat
diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk
belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di
Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan
memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal
untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan
pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih
beroperasi hingga kini.
Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia
setelah Amerika Serikat dan Cina dalam istilah paritas daya beli internasional. Ekonominya
sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tapi
produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.
Sektor jasa
Sektor industri
Pertanian
Padi adalah tanaman pangan terpenting di Jepang. Pemandangan sawah dan hasil panen di
Kurihara, Prefektur Miyagi pada musim gugur
Walaupun hanya 12% dari luas daratan di Jepang yang bisa dipergunakan untuk
pertanian, namun hasilnya termasuk memuaskan. Besarnya hasil pertanian didukung oleh
kesuburan lahan pertanian karena tanah yang mengandung abu vulkanis. Di samping itu,
penggarapan lahan pertanian dilakukan secara intensif dengan didukung teknologi maju.
Sektor pertanian adalah sektor yang diproteksi pemerintah dan menerima subsidi dalam
jumlah besar.
Hasil pertanian Jepang berupa padi, kentang, jagung, gandum, kacang, kedelai, dan teh. Hasil
peternakan berupa babi, ayam, telur, sapi dan susu. Sayur-sayuran berupa lobak, kubis,
ketimun, tomat, wortel, bayam, dan selada. Sedangkan buah-buahan yang banyak ditanam
adalah apel dan jeruk. Apel merupakan produk unggulan Tohoku dan Hokkaido. Buah pir
merupakan produk pertanian unggulan Prefektur Tottori. Perkebunan jeruk berada di
Shikoku, Shizuoka, dan Kyushu. Tanaman pir dan jeruk dibawa masuk ke Jepang oleh
pedagang Belanda di Nagasaki pada akhir abad ke-18.
Padi adalah tanaman pangan yang sangat diproteksi pemerintah Jepang. Beras impor
dikenakan bea masuk 490% dan pembatasan kuota sebesar 7,2% dari rata-rata konsumsi
beras tahun 1968 hingga 1988. Impor di luar kuota tidak dilarang, namun dikenakan bea
masuk \341 per kilogram. Tarif bea masuk beras impor yang sekarang (490%) diperkirakan
akan naik menjadi 778% menurut perhitungan baru yang akan diberlakukan sesuai Putaran
Doha.
Walaupun Jepang biasanya dapat melakukan swasembada beras (kecuali beras untuk
membuat senbei dan makanan olahan), Jepang harus mengimpor 50% dari kebutuhan
konsumsi serealia dan bergantung pada impor daging. Jepang mengimpor gandum, sorgum,
dan kedelai dalam jumlah besar, terutama dari Amerika Serikat. Jepang merupakan pasar
terbesar bagi ekspor pertanian Uni Eropa.
Perikanan
Jepang menempati urutan ke-2 di dunia di belakang Republik Rakyat Tiongkok dalam
tonase penangkapan ikan (tahun 1989: 11,9 juta ton), kenaikan tipis dari 11,1 juta ton pada
tahun 1980. Setelah terjadi krisis minyak 1973, perikanan laut dalam di Jepang menurun.
Pada tahun 1980-an, total tangkapan ikan per tahun rata-rata 2 juta ton. Perikanan lepas
pantai mencapai 50 % dari penangkapan ikan total pada akhir 1980-an, meski beberapa kali
mengalami kenaikan dan penurunan.
Penduduk Jepang
Sebagian Besar penduduknya merupakan bagian dari ras Asiatic Mongloid. Ras ini
mempunyai ciri-ciri kulit kungin, rambut hitam lurus, mata sipit, dan postur tubuh nya sekitar
165-170cm. Penduduk aslinya adalah bangsa Ainu yang memiliki ciri-ciri kepala lonjong,
Tubuh berbulu, dan mata tidak sipit. Suku Ainu banyak tinggal di pulau Hokkaido. Mayoritas
penduduknya beragama Shinto, Lainnya beragama Kong Hu Chu dan Buddha. Penduduk
Jepang sebagian besar bekerja di bidang industri dan sisanya di pemerintahan dan agraris.
Penduduk Jepang berjumlah stabil sekitar 30 juta orang
sepanjang abad ke-18 hingga paruh pertama abad ke-19.
Populasi Jepang meningkat setelah Restorasi Meiji 1868.
Pada 1926, penduduk Jepang mencapai 60 juta orang,
dan melampaui angka 100 juta orang pada 1967. Namun
sejak tahun 1960-an hingga 1970-an, laju pertumbuhan
penduduk melambat menjadi rata-rata sekitar 1%, dan turun drastis sejak 1980-an. Populasi
Jepang mencapai puncaknya pada Desember 2004 sejumlah 127.840.000 orang. Populasi
mengalami penurunan untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II menjadi 127.770.000
orang menurut Sensus Penduduk 2005. Menurut perkiraan Biro Statistik Jepang, penduduk
Jepang pada 1 Desember 2009 berjumlah 127.530.000 orang (62.130.000 laki-laki dan
65.410.000 perempuan), dan dibandingkan populasi Desember 2008 terjadi penurunan
sebesar 0,12% (150.000 orang).
pada 1 Desember 2009. Penduduk usia 65 tahun ke atas telah melampaui jumlah penduduk
usia muda (0-14 tahun) sejak tahun 1997. Pada 1 Desember 2009, persentase penduduk
berusia 65 tahun ke atas sebesar 22,8% dari total populasi. Sensus Januari 1997 memprediksi
27,4% populasi Jepang akan berusia di atas 65 tahun pada tahun 2025, dan bertambah
menjadi 32,3% pada tahun 2050. Persentase penduduk usia muda (0-14 tahun) terus
menyusut sejak 1982. Pada tahun 2008, penduduk usia muda berjumlah 17.180.000 orang
atau 13,5% dari total penduduk, sementara populasi usia produktif (15-64 tahun) sebesar
64,5% (82.300.000 orang), dan terus menurun sejak tahun 1996. Menurut data 1 Juli 2009,
persentase penduduk 0-14 tahun dan 15-64 tahun mengalami penurunan, masing-masing
sebesar 0,84% (145.000 orang) dan 1,02% (844.000 orang) dibandingkan data 1 Juli 2008.
Kebudayaan
Pakaian Tradisional Jepang
Jepang memiliki pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah
banyak orang tau bahwa kimono adalah pakaian Tradisional Jepang.
Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan sehari-hari, namun pada
saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu. Kimono
bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih
sederhana baik dalam design, motif dan juga warnanya yang
biasanya didominasi oleh berwarna gelap seperti hijau tua, coklat
tua, biru tua atau hitam, sedangkan Kimono untuk wanita dikenal
ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status perkawinan,
dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu
kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang
cukup banyak.
Ikebana
Ikebana adalan kesenian merangkai bunga yang berasal dari
Negara Jepang. Bunga memiliki kehormatan dalam
kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai
tempat bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga
dirangkai dalam bentuk tertentu dan diletakkan di altar
utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah
sederhana, namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit
dan kompleks dan di butuh pembelajaran keahlian dalam
pembuatannya.
Tako
Kesenian Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara
(649-793 AD). Design layang layang dari negeri ini cukup unik
dan sangat mudah dibedakan dengan design layang layang dari
negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap berbahaya karena
talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik
yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang
layang hanya bisa dijumpai di event khusus atau dalam festival
budaya saja yang mau tidak mau harus mereka hadirkan.
Matsuri
Matsuri adalah suatu festival budaya rakyat yang
umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil
Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang
kebanyakan diselenggaran pada musim panas, pada saat
ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang,
hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang
hanya untuk melihat saja.
Shogi
Shogi atau catur Jepang adalah permainan
papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di
atas papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama.
Ciri khas shogi yang sangat membedakannya dari
catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan
yang sudah ditangkap. Walaupun sudah naik
pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke
pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain
dibedakan menjadi sente dan gote. Pemain sente
memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote,
begitu seterusnya secara bergantian hingga selesai.
satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah.
Kabuki
Kabuki merupakan salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater karena
memiliki unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para pemain mengenakan
kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up-nya terbilang dramatis untuk menonjolkan
sifat dan karakter tokoh.
Origami