You are on page 1of 69

Lihat Artikel Asal Usul dan Bagaimana Terjadinya

• ASAL USUL : MENGAPA LANGIT BERWARNA BIRU ?


• Mengapa Matahari Berwarna Merah Saat Terbit Dan Terbenam ?
• Penemuan Sabun di Dunia Islam
• Salju, Fenomena Indah yang Bisa Mengancam Manusia. Bagaimana Proses
terjadinya salju
• Asal usul terjadinya pesawat terbang
• Sejarah Sendok dan Garpu
• Asal usul terjadinya sumber energi bagi manusia
• Asal Usul Terjadinya Air Tanah
• ASAL USUL TERJADINYA AWAN
• Asal usul terjadinya minyak dan gas bumi
• ASAL USUL TERJADINYA MANUSIA INDONESIA
• ASAL USUL TERJADINYA PELANGI
• ASAL USUL TERJADINYA TANAH
• ASAL USUL TERJADINYA ABRASI
• ASAL USUL TERJADINYA KABUT
• ASAL USUL TERJADINYA API
• Asal Usul Terjadinya Batubara
• Asal Usul Terjadinya Tsunami
• Asal Usul Terjadinya Meteorit

MENGAPA LANGIT BERWARNA BIRU ?


Atmosfer bumi mengandung molekul gas kecil dan partikel (butiran) debu.Sinar
matahari yang memasuki atmosfer tersebut bertemu dengan molekul gas dan
partikel debu tadi.Warna sinar yang memiliki gelombang sinar yang lebih panjang
seperti merah dan kuning dapat melewati dan menembus molekul gas dan debu
tadi.Tetapi warna biru yang memiliki gelombang sinar lebih pendek dipantulkan
kembali keatas atmosfir.Itulah mengapa langit terlihat berwarna biru.Prinsip yang
sama berlaku juga dengan air di laut atau danau yang terlihat berwarna biru.

Mengapa Matahari Berwarna Merah Saat Terbit Dan


Terbenam ?

Saat matahari terbit dan terbenam, sinar matahari melakukan perjalanan yang
lebih panjang dibandingkan dengan diwaktu lain seperti siang karena jarak antara
kita dan matahari di waktu terbit dan terbenam lebih jauh dibandingkan diwaktu
siang.Warna sinar yang mampu mencapai kita adalah warna yang mempunyai
gelombang sinar lebih panjang yaitu merah.Inilah sebabnya mengapa matahari
terlihat merah diwaktu tersebut.

Penemuan Sabun di Dunia Islam


Salah satu penemuan pen ting yang dicapai umat Is lam di era keemasan ada lah sabun.
Sejak abad ke- 7 M, umat Muslim te lah mengembangkan se bu ah gaya hidup higienis
yang mu takhir. Menurut Ahmad Y Al-Hassan da lam bukunya berjudul, Tech nology
Transfer in the Chemical Industries, kota-kota Islam seperti Nablus (Palestina), Kufah
(Irak), dan Basrah (Irak) telah menjadi sentra industri sabun.‘’Sabun yang kita kenal hari
ini adalah warisan dari peradaban Is lam,’’ papar Al-Hassan. Menurut Al-Hassan, sabun
yang terbuat da ri minyak sayuran, seperti minyak zaitun serta minyak aroma, perta ma
kali diproduksi para kimiawan Muslim di era kekhalifahan. Salah seorang sarjana Muslim
yang telah mampu menciptakan formula sa bun adalah Al-Razikimiawan legendaris dari
Persia.

‘’Hingga kini, formula untuk mem buat sabun tak pernah ber ubah,’’ cetus Al-Hassan.
Sabun yang dibuat umat Muslim di zaman ke jayaan sudah menggunakan pe warna dan
pewangi. Selain itu, ada sabun cair dan ada pula sabun ba tangan. Bahkan, pada masa itu
sudah tercipta sabun khusus untuk mencukur kumis dan janggut. Harga sabun pada 981
M berki sar tiga Dirham (koin perak) atau setara 0,3 Dinar (koin emas). Resep pembuatan
sabun di dunia Islam juga telah ditulis seorang dokter terkemuka dari AndalusiaSpa nyol
Islambernama Abu Al-Qa sim Al-Zahrawi alias Abulcassis (936-1013 M).

Ahli kosmetik ini me maparkan tata cara membuat sa bun dalam kitabnya yang monumen
tal bertajuk, Al-Tasreef. Al-Tasreef merupakan ensiklopedia kedokteran yang terdiri atas
30 volume. Kitab itu telah diterje mah kan ke dalam bahasa Latin dan digunakan sebagai
buku refe r ensi utama di sejumlah universitas Eropa terkemuka. Sang dokter me
maparkan resep-resep pembuatan beragam alat kosmetik pada volu me ke-19 dalam kitab
Al-Tasreef. Selain itu, resep pembuatan sabun yang lengkap tercatat dalam sebuah risalah
bertarikh abad 13 M. Manuskrip itu memaparkan se cara jelas dan detail tata cara
pembuatan sabun. Fakta ini menunjukkan betapa dunia Islam telah jauh lebih maju
dibandingkan peradaban Barat. Masyarakat Barat, khususnya Eropa, diperkirakan baru
mengenal pembuatan sabun pada abad ke-16 M.

Namun, Sherwood Tay lor (1957) dalam bukunya berjudul, A History of Industrial
Chemistry, menyatakan, peradaban Barat baru menguasai pembuatan sabun pada abad
ke-18 M. Sejatinya, menurut RJ Forbes (1965) dalam bukunya bertajuk, Studies in
Ancient Techno logy, campuran yang mengandung sabun telah digunakan di
Mesopotamia.

‘’Mereka belum mengenal sabun, tapi beberapa deterjen telah digunakan,’’ ungkap
Forbes. Menurut dia, dunia klasik belum memiliki deterjen yang lebih baik. Penemuan
sabun yang tergolong modern memang baru diciptakan pada masa kejayaan Islam.
Sejarah pembuatan sabun di dunia Islam dicatat secara baik oleh Raja Al- Muzaffar
Yusuf ibn `Umar ibn `Ali ibn Rasul ( wafat 1294 M). Dia adalah seorang Raja Yaman
yang berasal dari Dinasti Bani Rasul yang kedua.
Raja Al-Mu zaffar merupakan seorang pengua sa yang senang mempelajari kar yakarya
ilmuwan Muslim da lam bidang kedokteran, farmakologi, pertanian, dan teknologi. Raja
Al-Muzaffar juga sangat men cintai ilmu pengetahuan. Pada ma sa kekuasaannya di abad
ke-13 M, ia mendukung dan melindungi pa ra ilmuwan dan seniman untuk ber kreasi dan
berinovasi. Dalam ri sa lahnya, sang raja mengisahkan bah wa Suriah sangat dikenal seba
gai penghasil sabun keras yang bia sa digunakan untuk keperluan di toilet.

N Elisseeff dalam arti kel nya berjudul, Qasr al- Hayr al-Sharqi, yang dimu at dalam
Ensiklo pe dia Islam volume IV menya t akan, para arkeolog me nemukan bukti
pembuatan sabun dari abad ke-8 M. Saat itu, kekhalifahan Islam sedang menjadi salah
satu penguasa dunia. Geografer Muslim kela hiran Yerusalem, Al-Maq disi, dalam
risalahnya ber judul, Ahsan al-Taqasim fi ma`rifat al-aqalim, juga te lah mengungkapkan
kemajuan in dustri sabun di dunia Islam. Menu rut Al-Maqdisi, pada abad ke-10, Kota
Nab lus (Palestina) sangat masyhur sebagai sentra industri sabun. Sabun buatan Nablus
telah diekspor ke berbagai kota Islam.

Menurut Al-Maqdisi, sabun juga telah dibuat di kota-kota lain di ka was an Mediterania,
termasuk di Spa nyol Islam. Andalusia dikenal sebagai penghasil sabun berbahan minyak
zaitun. M Shatzmiller da lam tulisannya bertajuk, al-Mu wah hidun, yang tertulis dalam
En si klo pedia Islam terbitan Brill Lei den, juga mengungkapkan betapa pesatnya
perkembangan industri sabun di dunia Islam. ‘’Pada 1200 M, di Kota Fez (Maroko) saja
terdapat 27 pabrik sabun,’’ papar Shatzmiller.

Sherwood Taylor, dalam Medie val Trade in the Mediterranean World menyebutkan,
pada abad ke- 13 M, sabun batangan buatan kotakota Islam di kawasan Mediterania telah
diekspor ke Eropa. Pengirim an sabun dari dunia Islam ke Ero pa, papar Taylor, melewati
Alps ke Eropa utara lewat Italia. Selain sabun, dunia Islam pun te lah menggenggam
teknologi pem- buatan beragam alat kosmetik. Salah satunya adalah parfum. Umat Islam
di zaman kekhalifahan juga telah mengembangkan tekno logi pembuatan parfum hingga
men jadi sebuah industri yang sangat besar.

Para sejarawan meyakini bahwa fondasi industri minyak wangi yang berkembang pesat
di dunia Is lam dibangun oleh dua ahli kimia termasyhur, yakni Jabir Ibnu Hay yan (721-
815 M) serta Al-Kindi (805-873 M). Kimiawan Muslim da ri abad ke-12, Al-Isybili,
mengung kapkan, pada masa kejayaan Islam terdapat tak kurang dari sembilan buku
teknis dan pedoman bagi pengelola industri parfum. Meski begitu, kitab tentang peng
olahan minyak wangi atau par fum yang masih tersisa hanyalah Kitab Kimiya’ al-’Itr
(Book of the Chemistry of Perfume and Dis tillations) karya Al-Kindi.

Jauh sebelum Al-Kindi, pe ngem bangan industri parfum di dunia Islam juga sempat
dilakukan ‘Bapak Kimia Modern’ Jabir Ibnu Hayyan. Ia mengembangkan bebe rapa
teknik, termasuk penyulingan (distilasi), penguapan (evaporation), dan penyaringan
(filtrasi). Ketiga teknik itu mampu mengambil aroma wewangian dari tumbuhan dan
bunga dalam bentuk air atau minyak.

Teknik dan metode dasar yang diletakkan oleh Jabir itu dikembangkan Al-Kindi. Ia
melakukan riset dan eksperimen dengan lebih cermat. Al-Kindi mencoba
mengombinasikan beragam tanaman dan bahan-bahan lain untuk memproduksi beragam
jenis parfum dan minyak wangi. Ilmuwan Muslim asal Kufah, Irak, itu pun berhasil
menemukan tak kurang dari 107 metode dan resep untuk membuat parfum serta peralatan
pembuatannya. Begitulah, dunia Islam di era keemasan telah mampu mengembangkan
industri sabun dan juga parfum.

Resep Sabun Warisan Peradaban Islam


Minyak zaitun dan al-Qali merupakan bahan utama pembuatan sabun. Ba han lain yang
kerap digunakan untuk membuat sabun adalah natrun. Lalu, bagai mana proses
pembuatan sabun dilakukan di dunia Islam pada abad ke-13 M? Berikut ini resep
pembuatan sabun yang ditulis Daud Al- Antaki seperti dikutip Ahmad Y Al-Hassan dan
Donald R Hill dalam bukunya bertajuk, Islamic Technology: An Illustrated History:

Inilah cara membuat sabun yang diwaris kan peradaban Islam: Ambil satu bagian al-Qali
dan setengah ba gian kapur. Giling dengan baik, kemudian tempatkan dalam sebuah
tangki. Tuangkan air sebanyak lima bagian dan aduk selama dua jam. Tangki dilengkapi
lubang bersumbat. Sete lah pengadukan berhenti dan cairan menjadi jernih, lubang ini
dibuka. Jika air sudah habis, sumbat kembali lu bang tersebut, tuangkan air dan aduk,
kosong kan dan seterusnya sampai tak ada lagi air yang tersisa.

Faksi air di setiap periode dipi sahkan. Lalu, minyak yang sudah murni diambil sebanyak
10 kali jumlah air yang pertama tadi, lalu letakkan di atas api. Jika sudah mendidih,
tambahkan air faksi terakhir sedikit demi sedikit. Kemudian tambah dengan air faksi
nomor dua terakhir, sampai air faksi pertama. Dari proses itu, akan diperoleh campuran
seperti adonan kue. Adonan ini disendok (dan disebarkan) di atas semacam tikar hingga
kering sebagian. Kemudian, tempatkan dalam nura (kapur mati). Inilah hasil akhir dan
tidak diperlukan lagi pendinginan atau pencucian dengan air dingin selama proses.

Ada kalanya ditambahkan garam ke dalam al-Qali dan kapur sebanyak setengah kali
jumlah kapur. Selain itu, juga ditambahkan amilum tepat sebelum proses selesai. Minyak
di sini dapat diganti dengan minyak lain dan lemak seperti minyak carthamus. Itulah
salah satu resep pembuatan sabun yang berkembang di dunia Islam. Sejatinya, masih
banyak risalah lain yang mengungkapkan formula pembuatan sabun. Salah satunya
adalah buah pikir Al-Razi.
Salju, Fenomena Indah yang Bisa Mengancam Manusia
Bagaimana Proses Terjadinya Salju ?

SAAT ini di Eropa dan wilayah utara bumi tengah musim dingin. Salah satu fenomena
menarik saat musim dingin adalah salju. Menjadi unik karena kristal-kristal es yang
lembut dan putih seperti kapas ini hanya hadir secara alami di negeri empat musim atau
di tempat-tempat yang sangat tinggi seperti puncak gunung Jayawijaya di Papua. Kenapa
salju secara alami tidak bisa hadir di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun di balik
keindahan salju juga bisa dapat mengancam nyawa manusia dengan menumbulkan badai
dan longsor salju.

Salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat dan seperti
hujan. Salju terdiri atas partikel uap air yang kemudian mendingin di udara atas (lihat
atmosfer, biosfer, iklim, meteorologi, cuaca) jatuh ke bumi sebagai kepingan empuk,
putih, dan seperti kristal lembut kepingan salju, pakis seperti kristal es, kelompok dari
kesemuanya). Pada suhu tertentu (disebut titik beku, 0° Celsius, 32° Fahrenheit), salju
biasa meleleh dan hilang. Proses saat salju/es berubah secara langsung ke dalam uap air
tanpa mencair terlebih dulu disebut menyublim. Proses lawannya disebut pengendapan.

Saat salju membeku, sering kali menjadi pecahan kecil yang disebut “kepingan salju”.
Salju merupakan prasyarat buat kegiatan olah raga musim dingin seperti ski dan kereta
luncur). Di dunia, salju biasa terjadi pada negeri beriklim subtropis dan sedang. Namun,
ada juga daerah tropis yang bersalju, yakni di Pegunungan Jayawijaya di Papua,
Indonesia.

Proses pembentukan salju

Untuk menjawab itu, bisa kita mulai dari proses terjadinya salju. Berawal dari uap air
yang berkumpul di atmosfer Bumi, kumpulan uap air mendingin sampai pada titik
kondensasi (yaitu temperatur di mana gas berubah bentuk menjadi cair atau padat),
kemudian menggumpal membentuk awan. Pada saat awal pembentukan awan, massanya
jauh lebih kecil daripada massa udara sehingga awan tersebut mengapung di udara �
persis seperti kayu balok yang mengapung di atas permukaan air. Namun, setelah
kumpulan uap terus bertambah dan bergabung ke dalam awan tersebut, massanya juga
bertambah, sehingga pada suatu ketika udara tidak sanggup lagi menahannya. Awan
tersebut pecah dan partikel air pun jatuh ke Bumi.

Partikel air yang jatuh itu adalah air murni (belum terkotori oleh partikel lain). Air murni
tidak langsung membeku pada temperatur 0 derajat Celcius, karena pada suhu tersebut
terjadi perubahan fase dari cair ke padat. Untuk membuat air murni beku dibutuhkan
temperatur lebih rendah daripada 0 derajat Celcius. Ini juga terjadi saat kita menjerang
air, air menguap kalau temperaturnya di atas 100 derajat Celcius karena pada 100 derajat
Celcius adalah perubahan fase dari cair ke uap. Untuk mempercepat perubahan fase
sebuah zat, biasanya ditambahkan zat-zat khusus, misalnya garam dipakai untuk
mempercepat fase pencairan es ke air.

Biasanya temperatur udara tepat di bawah awan adalah di bawah 0 derajat Celcius
(temperatur udara tergantung pada ketinggiannya di atas permukaan air laut). Tapi,
temperatur yang rendah saja belum cukup untuk menciptakan salju. Saat partikel-partikel
air murni tersebut bersentuhan dengan udara, maka air murni tersebut terkotori oleh
partikel-partikel lain. Ada partikel-partikel tertentu yang berfungsi mempercepat fase
pembekuan, sehingga air murni dengan cepat menjadi kristal-kristal es.

Partikel-partikel pengotor yang terlibat dalam proses ini disebut nukleator, selain
berfungsi sebagai pemercepat fase pembekuan, juga perekat antaruap air. Sehingga
partikel air (yang tidak murni lagi) bergabung bersama dengan partikel air lainnya
membentuk kristal lebih besar. Jika temperatur udara tidak sampai melelehkan kristal es
tersebut, kristal-kristal es jatuh ke tanah. Dan inilah salju! Jika tidak, kristal es tersebut
meleleh dan sampai ke tanah dalam bentuk hujan air.
Pada banyak kasus di dunia ini, proses turunnya hujan selalu dimulai dengan salju
beberapa saat dia jatuh dari awan, tapi kemudian mencair saat melintasi udara yang
panas. Kadang kala, jika temperatur sangat rendah, kristal-kristal es itu bisa membentuk
bola-bola es kecil dan terjadilah hujan es. Kota Bandung termasuk yang relatif sering
mengalami hujan es. Jadi, ini sebabnya kenapa salju sangat susah turun secara alami di
daerah tropik yang memiliki temperatur udara relatif tinggi dibanding wilayah yang
sedang mengalami musim dingin.

Struktur unik salju

Kristal salju memiliki struktur unik, tidak ada kristal salju yang memiliki bentuk yang
sama di dunia ini (lihat Gambar SnowflakesWilsonBentley.jpg) � ini seperti sidik jari
kita. Bayangkan, salju sudah turun semenjak bumi tercipta hingga sekarang, dan tidak
satu pun salju yang memiliki bentuk struktur kristal yang sama!

Keunikan salju yang lainnya adalah warnanya yang putih. Kalau turun salju lebat,
hamparan bumi menjadi putih, bersih, dan seakan-akan bercahaya. Ini disebabkan
struktur kristal salju memungkinkan salju untuk memantulkan semua warna ke semua
arah dalam jumlah yang sama, maka muncullah warna putih. Fenomena yang sama juga
bisa kita dapati saat melihat pasir putih, bongkahan garam, bongkahan gula, kabut, awan,
dan cat putih. Selain itu, turunnya salju memberikan kehangatan. Ini bisa dipahami dari
konsep temperatur efektif. Temperatur efektif adalah temperatur yang dirasakan oleh
kulit kita, dipengaruhi oleh tiga besaran fisis: temperatur terukur (oleh termometer),
kecepatan pergerakan udara, dan kelembapan udara. Temperatur efektif biasanya dipakai
untuk menentukan �zona nyaman�. Di pantai, temperatur terukur bisa tinggi, namun
karena angin kencang kita masih merasa nyaman. Pada saat salju turun lebat, kelembapan
udara naik dan ini memengaruhi temperatur efektif sehingga pada satu kondisi kita
merasa hangat.

Ilustrasi Salju yang salah


Kenyataannya, banyak gambar butir salju dalam kultur populer kita justru salah.
Demikian menurut para ahli. Butir salju mustinya berujung enam, bukan empat, lima,
atau delapan seperti yang biasa terpampang di buku bergambar anak-anak, kartu natal,
atau bahkan di salah satu iklan untuk majalah ilmu pengetahuan. Thomas Koop dari
Universitas Bielefeld, Jerman, sempat menemukan kesalahan pada ilustrasi butir salju
yang ditampilkan iklan majalah ilmu pengetahuan Nature. Ilustrasi itu menampilkan butir
salju berujung delapan. “Ironisnya iklan itu memampang teks ‘…untuk yang mencintai
ilmu pengetahuan’,” kata Koop. Terlebih lagi, kritikan Koop itu juga dimuat di majalah
Nature edisi 24 Desember.

Butir salju terdiri dari molekul-molekul air dengan ikatan hidrogen. Ikatan yang paling
efisien adalah dalam bentuk rangkaian kristal heksagonal. Demikian Koop menjelaskan.
Jadi, butir salju menurut hukum alam bukannya delapan sisi, melainkan enam sisi. “Hasil
rangkaian kristal heksagonal adalah bentuk energi terendah air pada kondisi dingin,” ucap
Koop. “Seiring komponen penyusunnya merapat dalam bentuk heksagonal pada skala
molekular, maka kristal salju juga mengikuti bentuk simetri heksagonal ini pada skala
makroskopis.”

Namun, ukurannya bisa bervariasi, dan dalam hal ini anggapan populer masih akurat,
yaitu bahwa tak ada dua keping salju yang persis sama. Setidaknya tidak untuk butiran
salju yang besar. “Terbentuknya butir salju tergantung pada kelembaban dan suhu, dan
dua faktor ini bisa sangat bervariasi di atmosfer. Jadi, seiring jatuhnya butir salju, pola
kelembaban dan suhu yang dilalui tiap butir berbeda-beda sehingga masing-masing unik
bentuknya.”

Namun menurut riset, untuk kasus kristal es yang lebih kecil, yang belum berkembang
penuh ketika membumi, teori keunikan ini tak akurat. Koop juga menunjukkan, satu lagi
kesalahan ilustrasi yang umum pada media adalah ilustrasi air hujan. Mustinya tetesan air
hujan tidak berekor lancip lalu membundar di bawah, tapi semestinya cenderung bulat
dan juga sisi bawahnya cenderung rata karena terdorong udara seiring tetesan itu jatuh.

Longsor salju dan Badai salju


Longsor salju adalahnya longsornya salju kebawah. Longsor salju terjadi di pegunungan.
Longsor salju merupakan salah satu bahasa terbesar di pegunungan terhadap kehidupan
dan properti. Banyak faktor yang menyebabkan longsor salju. Berat salju yang terlalu
besar biasanya menyebabkan longsor.

Badai Salju Menyerang

Di Eropa pun di mana saat natal salju


turun dengan lebatnya dan membuat seluruh bumi dilapisi salju putih yang indah, yang
kadang membuat orang2 yang tinggal ditempat yang tidak bersalju berbondong -bondong
kesana untuk merayakan Natal di bawah hamparan salju putih. Namun tidak untuk tahun
ini, Menurut kompas.com Badai salju yang menyerang Eropa, sudah menelan 80 korban
jiwa.

Badai salju yang menyerang Eropa mengacaukan sarana transportasi, di beritakan bahwa
ratusan penerbangan antar eropa terganggu karena cuaca yang buruk. Lebih dari 10.000
penumpang kereta cepat tujuan London-Paris tidak bisa diberangkatkan. Sebuah mobil
yang tergelincir dan masuk ke rel kereta, menyebabkan kereta komuter di Paris terguling
sehingga melukai 36 penumpang. Tidak berfungsinya kereta api cepat Eurostar yang
menghubungkan London dengan Paris dan Brussels merupakan simbol penderitaan
masyarakat Eropa. Lebih dari 2.000 penumpang terjebak di terowongan ketika lima
kereta mogok hari Jumat, dan lebih dari 10.000 penumpang tak bisa berangkat karena
semua pemberangkatan kereta dibatalkan, dan Eurostar diumumkan dalam perbaikan hari
Selasa.
Sementara itu di Zagre, ibukota kroasia, kereta yang menabrak tiang penyangga melukai
52 orang, menurut penyelidik disana suhu udara yang mencapai minus 17 derajat
membuat re tidak berfungsi, sedangkan di Bavaria sendiri suhu udara mencapai 33,6
derajat (Nggak bisa dibayangin khan dinginnya).

Malang bagi para Tunawisma yang tidak memiliki tempat tinggal di Polandia, 42 orang
dikabarkan meninggal dunia karena kedinginan pada suhu minus 20 derajat Celcius. Bagi
mereka yang tingga di Manchester patut lega karena Penerbangan di Bandara Manchester
merupakan satu-satunya bandara yang masih bisa digunakan pada cuaca ekstrim ini,
sehingga Inggris kini mengalami peningkatan aktivitas luar biasa di bandara Manchester.
Sedangkan di Brussels, penumpang berbaris selama beberapa jam untuk mendapatkan
penerbangan. sampai kapan keadaan cuaca tersebut bisa pulih……mungkin inilah salah
satu efek dari Global Warming yang menyerang Dunia. Jika keadaan ini tidak segera
dipulihkan, maka akan ada kemungkinan badai salju yang lebih hebat bakal menyerang
Eropa.

Badai salju terburuk dalam beberapa dekade melanda Wilayah Otonomi Uygur,
Xingjiang, China Baratdaya, menewaskan 13 orang pada Senin (25/1/2010), menurut
badan tanggap darurat regional. Badan tanggap darurat itu dalam satu laporan tertulis
mengatakan mengatakan badai salju dan suhu beku menghantam bagian utara Xinjiang,
terutama di Altay dan Tacheng, menyebabkan 1.168 warga menderita sakit atau cedera.
Sembilan orang tewas di Altay, termasuk satu orang meninggal akibat kedinginan dan
delapan orang terkubur salju longsor, dan di Prefektur Otonomi Ili Kazak tercatat empat
orang meninggal akibat salju longsor pada Senin pukul 10.00 waktu setempat, kata
laporan itu.

Sekitar 1,42 juta orang terkena dampak cuaca dingin, dan 161.556 orang diantaranya
telah dievakuasi. Badai salju itu juga merusak 7.125 gedung penduduk, menghancurkan
21.856 rumah, 8.911 kandang hewan dan ladang sayuran dan mematikan 101.000 ekor
hewan ternak. Bencana salju itu juga mengancam kematian 3,71 juta ekor hewan yang
siap dikonsumsi. Cuaca buruk juga mengakibatkan kekurangan persediaan 5.800 ton
beras, dan 22.000 ton bahan bakar di Altay. Begitu pula di Tacheng tercatat kekuarang
pasokan 3.100 ton beras dan 8.570 ton bahan bakar. Wilayah Otonomi Ili Kazak juga
kekurangan pasokan 3.365 ton beras dan 19.914 ton bahan bakar.Disebutkan, pemerintah
menyediakan subsidi dan menawarkan pinjaman lunak bagi para peternak dan akan terus
memberi bantuan hingga musim semi tiba.

Salju Terburuk dalam 3 dekade


Warga Eropa dihadapkan pada situasi chaos pada akhir pekan akibat cuaca ekstrem.
Jerman harus mengalami kelumpuhan transportasi udara serta otoritas meminta warganya
menyimpan makanan, minuman, dan obat-obatan, setidaknya untuk empat hari. Jerman
tidak hanya dipusingkan dengan kelumpuhan transportasi udara—ratusan penerbangan
harus ditangguhkan atau dibatalkan—tetapi juga transportasi darat. Lalu lintas di jalan
bebas hambatan A5 antara Jerman dan Perancis praktis tidak bisa dilalui kendaraan,
Sabtu (9/1/2010), karena tebalnya lapisan salju. ”Berdasarkan ramalan cuaca akhir pekan,
seperti dikatakan pihak kepolisian, transportasi di hampir sebagian besar Jerman akan
lumpuh,” demikian pengumuman Autoclub Europa, Sabtu.

Tak hanya meminta warganya agar bersiap-siap menghadapi cuaca ekstrem dengan
menyimpan persediaan pangan dan obat- obatan, setidaknya untuk empat hari, mereka
juga meminta warganya tidak melakukan perjalanan yang tak perlu pada akhir pekan.
Pesawat dari perusahaan penerbangan Air Belin tergelincir, keluar landas pacu, di
Nuremberg, Jumat malam, dan tetap terpuruk di salju sehingga mengganggu lalu lintas
pesawat di bandara selama lebih dari dua jam.

Terburuk tiga dekade

Inggris juga menderita cuaca ekstrem pada musim dingin yang terburuk dalam tiga
dekade terakhir. Untuk mengantisipasi kekurangan pasokan gas untuk alat penghangat
ruangan, pemerintah bahkan memerintahkan 27 industri di Inggris agar menghentikan
penggunaan gas di pabrik mereka sepanjang hari Jumat lalu.Padahal, jumlah permintaan
akan gas industri justru meningkat, tertinggi dibandingkan waktu-waktu sebelumnya.
Cuaca buruk, yang membuat warga Inggris di hampir semua penjuru negeri menggigil,
diperkirakan masih terjadi pada hari Minggu esok. Berdasarkan prakiraan cuaca,
ketebalan salju di wilayah timur Inggris mencapai 20 sentimeter sehingga berdampak
buruk pada pertandingan olahraga pada akhir pekan. Lima pertandingan sepak bola Liga
Premier Inggris terpaksa ditangguhkan. Demikian juga lima dari enam pertandingan liga
primer rugbi Inggris ditangguhkan akibat salju tebal. Di London, danau yang biasa untuk
berenang di Hyde Park, The Serpentine, terpaksa ditutup untuk pertama kali dalam 140
tahun karena kondisi buruk akibat salju.

Para pekerja di bandara tersibuk Inggris, Heathrow, juga harus bekerja sepanjang hari
guna membersihkan landasan pacu dari lapisan salju dengan berbagai peralatan. Ini pun
masih dibayangi dengan penundaan jadwal penerbangan. Irlandia juga menderita cuaca
terburuk musim dingin sejak tahun 1963. Akhir pekan ini, Irlandia bahkan diempas lagi
dengan turunnya hujan salju. Bandara Dublin ditutup total untuk semua penerbangan.

Situasi lebih kurang sama juga terjadi di bandara utama Perancis, Charles de Gaulle.
Lebih dari seperempat jadwal penerbangan terpaksa ditangguhkan akibat salju. Kebekuan
juga dilaporkan terjadi di Spanyol dan Portugal. Bahkan, di Norwegia, di desa tengah,
Folldal, suhu udara mencapai minus 42 derajat celsius. Di Polandia, setidaknya sembilan
orang tewas dalam 48 jam terakhir akibat menderita kedinginan. Dengan demikian, total
orang tewas akibat dinginnya salju di Polandia mencapai 139 orang sejak November
2009

Warga Jerman dianjurkan menyiapkan persediaan makanan, obat-obatan, dan air minum
sebagai langkah antisipasi menghadapi badai salju.Badan Perlindungan Masyarakat
Jerman menyebutkan hujan salju yang lebat yang diperkirakan turun hari Sabtu (09/01),
akan memutuskan aliran listrik dan menganggu transportasi umum.Rumah tangga di
Jerman disarankan memiliki persediaan untuk jangka waktu tiga hari sampai empat hari,
termasuk bahan bakar alternatif untuk memasak akibat putusnya aliran listrik. Barang
yang harus disiagakan antara lain radio bertenaga baterai untuk memantau laporan cuaca
terkini. Ketebalan salju sudah lebih dari 30 cm di Pulau Ruegen, lepas pantai Baltik,
demikian laporan TV ZDF. Sementara itu di Swiss, hujan salju yang lebat telah menutup
terowongan Gotthard dan San Bernardino. Untuk sementara, kendaraan-kendaraan berat
dilarang melintas di terowongan tersebut, demikian laporan situs berita Swissinfo.

Badai salju yang melanda Jerman hari Sabtu diperkirakan akan berdampak pada
kemacetan lalu lintas di sejumlah lokasi di negeri itu. Para petugas Palang Merah sudah
mempersiapkan tenda-tenda yang dihangatkan untuk para tunawisma di Duesseldorf di
sebelah barat Jerman. Langkah ini untuk melindungi para tunawisma dari cuaca buruk,
menyusul tewasnya 10 tunawisma dalam beberapa pekan terakhir ini akibat cuaca dingin.
Pihak otoritas Jerman mengatakan, situasi ini diperparah dengan kurangnya alat untuk
membersihkan jalan dari salju. Pihak bandara telah meminta staf tambahan, sedangkan
operator KA mengingatkan adanya keterlambatan perjalanan.

Di Inggris, musim dingin terburuk dalam puluhan tahun terakhir ini telah menyebabkan
kekhawatiran atas pasokan energi akibat suhu udara yang mencapai minus 22 derajat
Celcius atau minus 8 Fahrenheit. “Ramalan cuaca yang terjadi akhir pekan ini dapat
menyebabkan kondisi lalu lintas kacau dan berpotensi membuat Jerman lumpuh,”
demikian peringatan Auto Club Europe. Di Belanda, pemecah es telah disiapkan untuk
membersihkan rute-rute kapal seperti kanal Twente, pelabuhan Almelo dan Enschede,
dan Ijsselmeer. Di Spanyol, selain hujan salju, banjir juga melanda negeri itu. Demikian
pula Perancis diingatkan akan terjadinya hujan salju yang lebat. Sejumlah daerah di
Perancis, terutama di Provence, menderita akibat listrik padam dan layanan transportasi
lumpuh setelah hujan salju turun terus-menerus dalam beberapa hari terakhir ini.
Badai salju hebat menerpa Washington dan negara-
negara bagian mid-Atlantik, Amerika Serikat (AS),
Sabtu pagi waktu setempat, 6 Februari 2010. Badai
dahsyat tersebut membuat lalu lintas dan
transportasi lumpuh. Seperti dikutip dari laman
stasiun televisi CNN, bus dan kereta berhenti
beroperasi di Washington. Pejabat transportasi
mengatakan, hanya kereta bawah tanah yang akan
dioperasikan. Penundaan transportasi darat terjadi
beberapa jam setelah penerbangan di tiga bandara
utama di wilayah Washington-Baltimore dan Bandara Internasional Philadelphia ditunda.

Maskapai Delta Air Lines menuda penerbangan ke dan dari Washington, Baltimore,
Maryland, dan Philadelphia, kata juru bicara Delta, Anthony Black. Dia mengatakan, hari
ini layanan penerbangan ke Philadelphia terbatas. Delta berharap penerbangan akan
kembali normal Minggu besok. Kantor berita Associated Press mengabarkan, tumpukan
salju dengan segera menutupi jalan raya, pohon, hingga bangunan apartemen dan mobil.
Pemerintah masing-masing negara bagian menghimbau warga untuk tinggal di rumah
selama akhir pekan. Para ahli cuaca mengatakan, badai salju kali ini bisa jadi merupakan
badai salju terbesar di Washington sepanjang sejarah modern. Sementara itu, di Virginia,
seorang ayah dan anak tewas saat sebuah traktor gandeng menabrak mobil yang mereka
tumpangi.

Asal usul terjadinya pesawat terbang


Terbang adalah suatu impian setiap manusia, manusia telah memimpikan hal ini sejak
lama kurang lebih sejak abad ke-6 orang-orang sudah punya angan-angan untuk Terbang.
Bebagai macam cara mereka lakukan dari mulai hal-hal yang bodoh hingga ide-ide
brilian mereka wujudkan, hanya untuk merealisasikan angan-angan mereka, yaitu
terbang, terbang bebas lepas bagai seekor burung melintasi alam dan daerah yang belum
mereka kenal sebelumnya, melihat keindahan alam dari atas angkasa hingga akhirnya
pulang kembali ke tempat asal mereka, sungguh pengalaman dan impian yang sangat
mempesona. Usaha-usaha orang-orang terdahulu untuk terbang sungguh luar biasa dan
tahukah seperti apa usaha-usaha mereka ini coba kita simak beberapa kisah tentang usaha
manusia untuk terbang berikut ini.

Pada abad ke-6 di suatu Negara yang bernama China, kurang lebih terjadi pada tahun 559
seorang pangeran yang bernama Yuan Huangtou diterbangkan menggunakan Layang-
layang. Dia diterbangkan dari puncak sebuah menara dan hal yang ia lakukan ini berhasil,
sang pangeran bisa terbang beberapa saat hingga melewati tembok kota, dan berhasil
mendarat dengan selamat. Coba bayangkan seberapa besar layang-layang yang mesti
dibuat untuk menerbangkan pangeran itu, pastinya besar sekali. Dan yang membuat
menarik adalah peralatan dan bahan untuk membuatnya pasti sangat sederhana dan
menggunakan bahan-bahan yang ada seperti bambu dan kain.
Cerita lain datang dari abad ke-9 tentang seorang yang bernama Abbas Ibnu Fitnas yang
mencoba melakukan percobaan terbang dari puncak menara Mesjid Raya di Cordoba,
Spanyol. Hal ini dilakukan oleh Abbas Ibnu Fitnas pada tahun 852 dengan cara
menggunakan dua sayap yang seakan-akan meniru sayap burung, namun ketika itu ia
gagal dan ia terjatuh. Namun beruntung dia selamat dari percobaan yang mengerikan itu
karena ia memakai baju khusus yang menhan laju ketika ia terjatuh. Konon pakaian ini
adalah cikal-bakal Parasut pada masa sekarang. Pantang menyerah Abbas Ibnu Fitnas
mencoba lagi percobaannya yang kedua pada tahun 875. berbeda dengan percobaan yang
pertama kali ini ia mencoba dengan Pesawat Terbang Layang, pada percoban kedua ini ia
terbang dari sebuah gunung yang bernama Jabal al Arus (sekarang : Mount of The Bride).
Percobaan ini berhasil ia lakukan, ia Terbang berputar-putar dan kembali ke tempat ia
pertama meluncur. Namun kali ini keberuntungan tidak berpihak pada Abbas Ibnu Fitnas,
ia gagal mendarat sehingga dia mengalami cedera punggung yang sangat parah.

Pada abad ke-15 tepatnya pada tahun 1496, Leonardo Da Vinci mencoba mereka-reka
dan mendesain beberapa bentuk alat terbang dan pesawat, hal ini dia tuangkan dalam
gambar dan sketsa, namun sayang sejarah membuktikan bahwa tidak ada bukti otentik
atas rancangannya yang ia wujudkan.

Waktu bergulir detik demi detik, hari demi hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti
tahun hingga pada abad ke-17 pada tahun 1630-1632, seorang yang bernama Hezarfen
Ahmad Celebi mengendarai Pesawat Terbang Layang-nya melewati dan meyebrangi
Bosporus. Ia terbang melompat dan meluncur dari puncak menara Galata yang tingginya
hingga 55 meter, menara ini terletak di Istanbul, Turki. Sungguh luar biasa ia berhasil
Terbang sejauh 3 kilometer dan mendarat dengan selamat, sungguh prestasi yang luar
biasa pada masa itu.

Penemuan demi penemuan akan alat untuk terbang semakin maju hingga pada abag ke-18
pada tahun 1783, Jean Francois Pilatre de Rozier dan Francois Laurent d’Arlandes
Terbang menggunakan sebuah Balon Udara, msa saat itu mereka berhasil menempuh
jarak hingga 8 kilometer. Pada masa ini balon yang mereka gunakan adalah balon yang
ditemukan oleh Montgolfier bersaudara, tenaga yang digunakan oleh balon ini adalah
menggunakan kayu baker, Balon ini tidak memiliki kemudi sehingga Balon ini melaju
tergantung dari kemana angin bertiup.

Kemajuan alat terbang mulai terasa semakin maju ketika muali memasuki abad ke-19,
seorang yang bernama Montgomery berhasil menciptakan sebuah Pesawat Layang hasil
penyempurnaan dari para pendahulunya, pesawat ini ia lengkapi dengan alat pengendali
sehingga pesawat ini dapat dikendalikan oleh si pengendara.

Masa keemasan dan penemuan di bidang alat Terbang adalah pada masa memasuki abad
ke-20, pasti rekan-rekan semua juga sudah pada tahu pada masa ini Wilbur Wright
Bersaudara berhasil membuat pesawat bermesin. Konon pesawat ini berhasil dibuat
setelah berulang kali melakukan percobaan hingga ratusan kali, dan yang luar biasa
adalah bahwa mereka melakukan uji coba sebanyak 200 jenis sayap untuk mencari sayap
pesawat terbaik untuk terbang. Maka dengan ditemukannya pesawat bermesin oleh
Wilbur Wright Bersaudara, terbang bagi manusia bukan lagi mimpi dan angan-angan.
Pesawat bersayap dua, Fairey Swordfish II.

Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja
adalah kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara.Pesawat terbang yang
lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright
dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan
Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara,
tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain
Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan Fanborough, Inggris tahun 1910.
Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya.
Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan
seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier
terjadi pada tahun 1782, kemudian disempurnakan seorang Jerman yang bernama
Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan
untuk membawa penumpang dan barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya
balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada
perjalanan trans-Atlantik di New Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin
meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat
terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin
pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.

Kategori dan klasifikasi


Lebih berat dari udara

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori
ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap
tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston
(dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan
dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan
gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini bisa terbang. Sebagai pengecualian,
pesawat bersayap tetap juga ada yang tidak menggunakan mesin, misalnya glider, yang
hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro
menggunakan mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan
helikopter juga menggunakan mesin untuk menghasilkan dorongan ke depan.

Lebih ringan dari udara

Pesawat terbang yang lebih ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam
kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung untuk
terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas air. Pesawat
terbang ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk
menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah
balon udara lebih mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi
untuk dorongan ke depan dan sistem kendali.

Jenis pesawat
Berdasarkan desain

• Balon udara
• Kapal udara
• Pesawat bersayap tetap
o Pesawat bersayap satu
 Pesawat bersayap delta
 Pesawat bersayap lipat
 Sayap terbang
o Pesawat bersayap dua
o Pesawat bersayap tiga

Helikopter sipil Bell 407 di Bandara Niederrhein, Jerman.

• Pesawat sayap berputar


o Helikopter
o Autogiro

Berdasarkan propulsi

• Pesawat terbang layang (Glider)


• Pesawat bermesin piston
• Pesawat bermesin turbo propeler
• Pesawat bermesin turbojet
• Pesawat bermesin turbofan
• Pesawat bermesin ramjet

Berdasarkan penggunaan
Pesawat-pesawat eksperimental NASA.

• Pesawat eksperimental
• Pesawat penumpang sipil
• Pesawat angkut
• Pesawat militer

Sejarah Sendok dan Garpu


Sendok adalah alat makan yang memiliki cekungan berbentuk oval atau bulat lonjong di
satu ujung dan gagang di ujung lainnya. Di Indonesia sendok umumnya dipegang di
tangan kanan untuk mengambil makanan dari piring atau mangkuk dan menyuapkannya
ke mulut, sementara garpu yang dipegang di tangan kiri membantu memasukkan
makanan ke sendok.

Pada perjalanan sejarahnya konon sendok telah dipakai sejak Zaman Paleolitikum,
namun bentuknya dan bahan yang digunakan jelas tidak seperti sendok yang kita kenal
sekarang. Pada masa tersebut sendok terbuat dari bahan Kulit kerang, Kulit kayu, bahkan
dari daun-daunan. Perkakas tersebut mereka gunakan untuk menciduk air atau makanan
yang berkuah. Oleh karena bahan sendok yang terbuat dari berbagai macam bahan maka
sebutan untuk sendok-pun bermacam-macam, tergantung dari bahan apa sendok tersebut
dibuat.
Di dalam Bahasa Yunani dan Bahasa Latin sendok disebut dengan “Cochlea” yang
berarti “Kulit Kerang berbentuk Spiral”. Lain Yunani lain pula masyarakat Anglo-Saxon,
mereka cenderung menyebut sendok dengan istilah “Spon” yang berarti “Serpihan atau
Potongan kayu”. Istilah Spon inilah yang kemudian dikenal oleh bangsa Eropa dan
bangsa-bangsa lainnya yang dalam bahasa Inggris disebut dengan “Spoon”.
Pada perkembangan selanjutnya sendok tidak hanya dibuat dari bahan-bahan sederhana
seperti kerang ataupun kayu, sendok-pun dapat dibuat dari bahan Tulang, Tanduk,
Keramik, Porselen, Kristal, seiring dengan penemuan bahan logam maka bahan
pembuatan sendok-pun bergeser menjadi terbuat dari logam seperti Besi, campuran timah
dan gading, Perak bahkan dari Emas.
Pada Zaman dahulu bentuk dari sendok ini tidak sama dengan bentuk sendok yang kita
kenal sekarang ini bahkan bentuk sendok Zaman dahulu cenderung berbentuk tidak
Lazim. Konon bangsa pertama yang menjadi pelopor dan pencipta sendok dengan desain
yang kita kenal sekarang adalah Bangsa Romawi kurang lebih pada abad pertama
Masehi. Ada dua jenis sendok yang mereka buat yaitu “Ligula” dengan ujung yang bulat
seperti mangkuk dengan pegangan beraneka bentuk, Ligula ini biasa mereka gunakan
untuk makan makanan seperti sup atau makanan berkuah. Satu lagi adalah yang disebut
“Cochleare”, bentuknya kecil dengan ujung bulat dengan pegangan yang ramping.
Cochleare biasa mereka gunakan untuk makan kerang dan telur.

Pasangan dari sendok adalah Garpu, konon umur dari garpu ini lebih muda dibandingkan
dengan sendok, namun catatan sejarah mengatakan bahwa peralatan seperti garpu ini
telah digunakan oleh masyarakat di Timur Tengah sejak seribu tahun sebelum Masehi.
Ketika itu disebutkan bahwa bentuk dari garpu ini adalah bercabang lima. Di Timur
tengah Pada Abad ke-VII garpu digunakan pada acara-acara kenegaraan. Penggunaan
garpu ini terus berkembang penggunaannya dan meluas sekitar Abad ke-X di kalangan
atas Kerajaan Byzantium.
Diceritakan bahwa Kerajaan Byzantium mengenal peralatan garpu ini setelah Domenico
Salvo seorang ahli waris Imperium Doge dari Venesia menikah dengan seorang putri dari
kerajaan Byzantium, konon saat itu Domenico Salvo membawa dua buah garpu di dalam
kopernya.

Didalam perjamuan Pada abad ke-X, penggunaan garpu ini tidak ditata diatas meja,
melainkan diberikan pada tamu yang duduk di meja perjamuan untuk menahan daging
yang akan dipotong, dan lalu kemudian daging yang telah dipotong tersebut dimakan
dengan cara memasukannya ke mulut dengan tangan. hal ini lazim dilakukan pada masa
tersebut, justru apabila seorang tamu memasukan potongan daging ke mulut
menggunakan garpu, hal ini akan menjadi bahan tertawaan dan celaan orang lain karena
hal ini dianggap tidak sopan.

Di awal abad ke-XVI garpu mulai masuk ke Italia hingga pada perkembangan
selanjutnya garpu masuk ke Perancis dibawa oleh Catherine dan Medicis yang menikah
dengan King Henry II pada tahun 1533. sedangkan di Inggris garpu mulai dikenal pada
awal-awal abad ke-XVII, konon hal ini karena Thomas Corryate membawa garpu yang
dibelinya di Italia.

Perkembangan Garpu sangat lambat dan bahkan garpu dianggap sebagai barang berharga
daripada sebagai alat makan. Karena hal inilah garpu lebih banyak disimpan dan
dipamerkan sebagai barang kebanggaan. Bahkan di Inggris yang terkenal sebagai bangsa
yang menjunjung tinggi tatakrama menganggap garpu bukanlah sebagai alat makan yang
penting dan bahkan kalangan bangsawan disana memakai garpu hanya sekali saja sebagai
ajang pamer kekayaan, hal ini karena garpu tersebut terbuat dari emas dan menjadi
barang yang mewah dan berharga. Garpu hanya dipakai pada jamuan-jamuan istimewa
saja untuk menghormati para tamu kerajaan.

Bentuk pertama dari garpu hanya mempunyai dua cabang dan agak lebar, ini didesain
untuk memastikan daging tidak jatuh saat dipotong namun tentu saja menyulitkan apabila
daging atau makanan yang dipotong berukuran kecil. Oleh karena itulah model lama ini
kemudian di desain ulang dan disempurnakan dengan menambah cabang menjadi empat,
garpu dengan cabang empat ini mulai diperkenalkan pada sekitar akhir abad ke-XVII.
Sekitar abad ke-XIX, mulai dilakukan proses pelapisan sendok yang terbuat dari nikel
dan tembaga umum. Di abad ke-XX, tepatnya 1920, perangkat makan anti karat mulai
dikenal dan banyak digunakan.

Hingga pada perkembangannya kemudian Sendok dapat terbuat dari berbagai material.
Yang paling umum adalah logam, Ada juga sendok yang terbuat dari plastik, umumnya
dirancang agar dapat digunakan sekali dan kemudian dibuang. Bahkan kemudian sendok
ini berkembang sesuai dengan fungsinya hingga banyak sekali berbagai macam sendok
yang diproduksi sesuai dengan fungsinya tersebut, berikut adalah berbagai macam
sendok dan garpu.

1. Macam dan Jenis Sendok


- Sendok makan
- Sendok sayur
- Sendok teh
- Sendok kopi
- Sendok nasi
- Sendok sop
- Sendok sirup
- Sendok es krim
- Sendok kue tart

2. Macam dan Jenis Garpu


- Garpu makan
- Garpu kue
- Garpu daging dan ikan

Asal usul terjadinya sumber energi bagi manusia

Sumber Energi
Meningkatnya pemakaian energi di dunia telah meningkatkan usaha pencarian sumber
energi baru untuk masa depan, dan ini dijadikan sasaran utama oleh ilmu pengetahuan,
teknik, dan pemerintah. Pada tahun 1850 batubara, minyak, dan gas diperkirakan
menyediakan 54% dari seluruh pemakaian energi dunia, sedangkan tenaga otot manusia
dan hewan 46%. Dewasa ini batubara, minyak, gas dan nuklir menyediakan 94% dari
keseluruhan energi, tenaga air 1%, dan tenaga manusia dan hewan 5%. Dari seluruh
batubara, minyak, dan gas yang telah digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
hingga sekarang, tidak sampai 10% yang digunakan sebelum tahun 1990, sedangkan
sisanya yang 90% lagi digunakan pada abad ini.
Bahan bakar fosil dan geotermal, tenaga angin, surya, pasang surut, manusia dan hewan,
serta nuklir semuanya saling bersaing dan salah satunya memiliki keunggulan karena
kondisi setempat. Energi harus dapat dibangkitkan atau dikumpulkan secara murah agar
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Di antara berbagai bentuk energi alternatif itu
banyak yang kurang menguntungkan karena memerlukan investasi besar sedang hasilnya
lambat dan tidak terjamin, di antaranya ada pula yang tidak mudah dipakai dan kurang
dapat diandalkan.
Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil ada yang padat, ada yang cair, dan ada pula gas. Harganya berbeda dari
satu tempat ke tempat lain bergantung pada persediannya dan ada atau tidaknya saingan.
Persaingan ini dipengaruhi pula oleh pertimbangan lingkungan dan terutama oleh
peraturan pemerintah.
Batubara
Batubara adalah bahan bakar padat yang paling penting. Konsumsi dunia mencapai
sekitar 4 x 10^9 ton/tahun. Sebagian besar batubara berkadar belerang (sulfur) tinggi
yang dapat menimbulkan pencemaran udara yang serius. Jika batubara itu diolah terlebih
dahulu sebelum, selama, atau sesudah pembakaran akan mengurangi emisi belerang.
Batubara diklasifikasikan menurut sifat pembakarannya, menjadi antrasit, batubara
bitumin, subbitumin, dan lignit. Setiap jenis mempunyai subbagian lagi. Antrasit
merupakan bahan bakar rumah tangga yang sangat berguna, karena pembakarannya
besar, tetapi cadangannya sudah mulai habis. Batubara bitumin terutama digunakan
dalam pembakaran yang menghasilkan energi atau karbonisasi untuk pembuatan kokas,
ter, bahan kimia batubara, dan coke-oven gas. Gas hasil gasifikasi batubara, seperti
metana, gas berkalor rendah, dan gas berkalor tinggi mempunyai potensi sebagai bahan
bakar masa depan yang bebas pencemaran.
Minyak Bakar
Satu-satunya bahan bakar cair yang penting untuk pembangkit tenaga listrik adalah
minyak bakar (fuel oil). Minyak bakar adalah fraksi minyak bumi yang tidak dapat
dikonversi lagi secara ekonomis untuk membuat produk yang bernilai lebih tinggi di
kilang minyak. Minyak bakar terdiri dari campuran residu cair yang diperoleh dari proses
perengkahan dan fraksi-fraksi lain yang titik didihnya sesuai dengan kebutuhan, dan
diperoleh dari distilasi minyak bumi. Minyak bakar diklasifikasi menurut sifat-sifatnya,
misalnya titik nyala (flash point), titik tuang (pour point), kadar air dan sedimen, residu
karbon, abu, suhu distilasi, dan viskositas. Titik nyala memberi gambaran tentang tingkat
keselamatan dalam penanganannya, tetapi tidak terlalu signifikan untuk menentukan sifat
bakarnya di dalam tungku.
Bahan bakar cair lainnya adalah ter,kerosin (minyak tanah), benzol, dan alkohol tetapi
konsumsinya jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan minyak bakar. Bensin hanya
digunakan terutama di dalam motor bakar.

Gas Bumi dan Gas Buatan


Catatan pertama mengenai pemakaian gas yang dapat dibakar adalah pada tahun 900
sesudah masehi di China, dimana gas bumi disalurkan melalui pipa bambu dan digunakan
untuk penerangan. Gas bumi atau gas alam (natural gas) bukan saja merupakan bahan
bakar gas yang paling penting, tetapi juga merupakan bahan baku untuk berbagai sintesis
kimia. Produk dari gas bumi yang penting bagi industri antara lain adalah metana, etana,
propana, butana, dan LPG.
Energi Nuklir
Pada umumnya, orang sependapat bahwa hanya ada dua cara untuk memenuhi kebutuhan
energi yang kian meningkat dalam 20 tahun mendatang ini, yaitu batubara dan
pembelahan nuklir (fisi nuklir). Kedua proses ini mempunyai masalah yang meresahkan
masyarakat. Untuk setiap satuan daya yang dihasilkannya, unit batubara melepas jauh
lebih banyak radioaktivitas daripada unit nuklir yang kapasitasnya sama. Pencemaran
sulfur dioksida (SO2) diperkirakan menjadi penyebab “hujan asam” yaitu hujan yang pH-
nya rendah karena dicemari zat-zat polutan di udara. Energi nuklir tidak bersifat
mencemari, tetapi karena pengaruhnya tidak dapat dilihat dan dirasa justru mencurigakan
dan meresahkan beberapa pihak. Cadangan uranium cukup banyak untuk digunakan
sampai akhir abad ini di dalam reaktor fisi atas dasar penggunaan sekali pakai. Reaktor
pembiak (breeder reactor) dapat meningkatkan pemulihan dengan faktor 100, sehingga
persediaan bahan yang dapat dibelah cukup untuk memenuhi kebutuhan daya selama
100.000 tahun jika semua bahan bakar digunakan dengan baik dan didaur ulang jika
mungkin.

Listrik Tenaga Air


Listrik tenaga hidro (tenaga air) harus ditempatkan di lokasi yang memiliki ketinggian
jatuh air berupa air terjun atau bendungan. Air tersebut lalu digunakan untuk
menggerakkan turbin yang dipasang langsung ke generator. Modal awal pembangkit
listrik tenaga air jauh lebih tinggi daripada pembangkit listrik tenaga uap yang ukurannya
sama, tetapi biaya operasionalnya jauh lebih murah.

Sumber Energi Alternatif

Biomassa
Bahan-bahan biomassa merupakan bahan pemanas rumah tangga yang penting sejak
zaman purba. Ada beberapa industri yang beroperasi dengan menggunakan limbah kayu
atau serbuk gergaji. Walaupun pembakaran kayu mempunyai pencemaran tinggi, kayu
sangat disukai sebagai pemanas ruang (di negara yang mengalami musim dingin). Tetapi
agaknya bahan biomassa ini tidak akan pernah digunakan dalam jumlah besar terlebih
lagi karena lahan yang diperlukan untuk menanamnya lebih diperlukan untuk pertanian.
Energi Geotermal
Energi geotermal (panas bumi) umumnya berada di daerah yang memiliki pegunungan
berapi. Energi panas bumi berasal dari magma yang sedang cooling down dan adanya
sistem hidrologi yang baik agar dapat diperoleh uap yang cukup untuk memutar turbin.

Sel Bahan Bakar


Sel bahan bakar berbeda dari baterai penyimpan listrik, karena di sini bahan bakar gas
atau cairnya dialirkan dari luar, dan oksidatornya dialirkan dari dalam. Sel bahan bakar
beroperasi secara elektrokimia. Sel ini sesungguhnya berupa suatu reaktor yang gas
hidrogennya merupakan masukan atau bahan bakar yang dialirkan ke dalam ruang
kosong sejajar dengan anode berpori yang bersifat menghantar listrik. Anode ini dapat
terbuat dari karbon berpori dengan katalis logam seperti platina yang dapat mengubah
atom hidrogen secara kimia menjadi ion hidrogen bermuatan positif dan elektron.
Elektron lalu meninggalkan anode, melakukan kerja dan masuk ke katode. Sementara itu
ion hidrogen yang bermuatan positif berpindah melalui elektrolit (misalnya larutan KOH
50% atau H2SO4) dan ditarik oleh oksigen ke katode. Untuk menyempurnakan reaksi,
oksigen juga menarik elektron, dan membentuk air yang lalu keluar dari sel. Sel ini
disusun sedemikian rupa sehingga elektron dipaksa bergerak ke anode, meninggalkan sel
melalui kawat penghantar, dan masuk lagi ke sel katode. Pada waktu berada di luar sel,
elektron itu menghasilkan arus listrik dan melakukan kerja.
Energi-dalam yang berkurang menunjukkan bahwa hidrogen dan oksigen lebih mudah
bereaksi. Sel bahan bakar hidrogen-oksigen dioperasikan pada suhu sekitar 25 derajat
celsius, tetapi satu sel hanya menghasilkan arus searah kira-kira 1 volt, sehingga untuk
menghasilkan tegangan yang dapat dimanfaatkan diperlukan banyak sekali sel yang
disusun seri.
Di beberapa tempat di Amerika Serikat, penggunaan gas bumi atau propana di dalam sel
bahan bakar jauh lebih murah daripada membeli daya listrik dari luar. Juga jauh lebih
murah menggunakan udara daripada oksigen. Banyak bahan kimia lain yang sudah
diselidiki untuk digunakan di dalam sel bahan bakar. Salah satu bahan yang banyak
mendapat perhatian dewasa ini adalah metanol yang dioksidasi menjadi asam format. Di
bawah ini adalah contoh skematik sel bahan bakar sederhana (sumber
gambar:http://greenjobs.com).

Biogas
Metana yang dihasilkan dari pembusukan tumbuhan sudah lama dikenal sebagai “gas
rawa” atau swamp gas, yang dapat dibakar. Akhir-akhir ini perhatian banyak dicurahkan
ke pembangkit metana dari peternakan besar yang diolah dari kotoran hewan ternak. Di
peternakan kecil gas ini dipakai sendiri oleh pemiliknya.
Energi Surya

Untuk mengubah energi surya menjadi listrik dan kalor diperlukan suatu pengubah
(konverter). Dengan menggunakan cermin, tanur surya yang besar dapat menghasilkan
suhu yang sangat tinggi. Sel fotovoltaik dapat mengubah energi surya menjadi listrik
secara langsung. Tenaga air dan tenaga surya mempunyai kesamaan dalam satu segi,
yaitu biaya investasinya tinggi, dan biaya pemeliharaannya menjadi masalah. Atap rumah
rata-rata dapat menampung energi surya lebih banyak dari energi listrik yang dibutuhkan
di rumah tersebut. Masalahnya ialah biaya menampung dan mengkonversi serta
menyimpannya untuk dapat digunakan siang dan malam sepanjang tahun, dan membiayai
pemeliharaan alat yang mahal dan sedikit rumit ini.

Etanol dari Biomassa


Negara-negara yang kondisinya cukup baik untuk menanam dan menghasilkan biomassa
dengan cepat dan kekurangan minyak, banyak melakukan percobaan penggunaan etanol
sebagai bahan bakar otomotif. Etanol dihasilkan dari biji-bijian, umbi-umbian dan tebu.
Distilasi biasa hanya menghasilkan etanol 95%, alkohol jenis ini tidak dapat bercampur
dengan bensin, kecuali jika kandungan air yang masih 5% itu dihilangkan sama sekali,
dan ini memerlukan pengolahan lanjut yang relatif mahal. Setelah bercampur pun,
campuran alkohol-bensin masih terpisah bila ada air yang masuk ke dalam sistem, dan ini
sangat sulit mencegahnya. Masalah ini tidak akan ada jika kita menggunakan etanol
murni sebagai bahan bakar. Hidrolisis selulosa menjadi glukosa yang kemudian diikuti
dengan fermentasi agaknya lebih memberi harapan.
Asal Usul Terjadinya Air Tanah
Adalah hal yang mutlak bagi para birokrat pengelola sumber daya air (tanah), untuk
memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah, agar tidak terjadi kesalah-
pengertian tentang sumberdaya yang dikelola. Kesalah-pengertian tersebut akan
menjadikan tujuan mewujudkan kemanfaatan air tanah terutama bagi kaum miskin
pengelolaan tidak mencapai sasarannya, bahkan justru akan menimbulkan dampak yang
merugikan bagi keterdapatan air tanah itu sendiri serta kaum miskin tersebut. Hal-hal
pokok yang perlu dipahami tentang asal-usul dan sifat-sifat air tanah adalah :

Pembentukan Air Tanah

Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur/zona
jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan
, yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian
meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.
Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang selalu
berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan kembali ke
atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk
awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau badan air dan penguapan kembali
(Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah
berinteraksi dengan air permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam
daur hidrologi termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan,
tetumbuhan penutup, serta manusia yang berada di permiukaan. Air tanah dan air
permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi (pemompaan, pencemaran dll)
terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

Wadah Air Tanah

Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan melalukan
air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air – mata air disebut akuifer.
Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang dapat bertindak sebagai
akuifer. Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan
dengan daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard.
Lapisan yang sama dapat juga menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam
akuifer tersebut di bawah tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai,
pengeboran yang menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke
permukaan tanpa membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di
atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan tekanan
udara luar. Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan
air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil dari
keragaman geologinya, akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan
dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan
sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang sangat besar
dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau sebaliknya. Ditinjau dari
kedudukannya terhadap permukaan, air tanah dapat disebut (i) air tanah dangkal
(phreatic), umumnya berasosiasi dengan akuifer tak tertekan, yakni yang tersimpan dalam
akuifer dekat permukaan hingga kedalaman – tergantung kesepakatan – 15 sampai 40 m.
(ii) air tanah dalam, umumnya berasosiasi dengan akuifer tertekan, yakni tersimpan
dalam akuifer pada kedalaman lebih dari 40 m (apabila kesepakatan air tanah dangkal
hingga kedalaman 40 m). Air tanah dangkal umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat
(miskin) dengan membuat sumur gali, sementara air tanah dalam dimanfaatkan oleh
kalangan industri dan masyarakat berpunya. Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah
tidak mengenal batas-batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang
dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan
penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.

Pengaliran dan Imbuhan Air Tanah

Air tanah dapat terbentuk atau mengalir (terutama secara horisontal), dari titik /daerah
imbuh (recharge), seketika itu juga pada saat hujan turun, hingga membutuhkan waktu
harian, mingguan, bulanan, tahunan, puluhan tahun, ratusan tahun, bahkan ribuan tahun,,
tinggal di dalam akuifer sebelum muncul kembali secara alami di titik/daerah luah
(discahrge), tergantung dari kedudukan zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-
sifat hidrolika akuifer. Oleh sebab itu, kalau dibandingkan dalam kerangka waktu umur
rata-rata manusia, air tanah sesungguhnya adalah salah satu sumber daya alam yang tak
terbarukan. Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya
sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan,
muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya sudah berada di bawah muka air tanah
dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air
tanah dalam memasok air tanah dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari
phreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air tanah dalam. Jika
jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui jumlah rata-rata
imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara menerus serta pengurangan
cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan,
kalau pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika
ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut pengambilan berlebih (over
exploitation) , dan penambangan air tanah terjadi.

Mutu Air Tanah

Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami
sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui
air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi
intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan,
pembuangan libah, dll Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari
zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-
zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung
dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona
takjenuh, serta batuan penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan,
maka air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air
tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-
daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit
penyakit yang berasal dari air (water born diseases).

Artificial Recharge Atasi Persediaan Air Tanah

Teknologi “artificial recharge” perlu diterapkan di berbagai gedung bertingkat di


ibukota Jakarta untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air tanah, sekaligus
pengendalian air limpasan penyebab banjir. “Dengan teknologi ini air limpasan hujan di
perkotaan secara gravitasi dimasukkan ke dalam air tanah dalam. Gedung-gedung
bertingkat bagus sekali membuat ini,” kata pakar hidrologi dari BPPT Sutopo Purwo
Nugroho di Jakarta, Jumat.
Sutopo Purwo Nugroho mencontohkan, hanya dengan pralon sedalam 60 meter lebih
dengan diameter 10 cm yang ditanam di halaman gedung bertingkat, maka air limpasan
yang mengalir berlimpah di kala hujan akan langsung masuk ke air tanah dalam.

Selama ini di Jakarta, 85 persen air hujan menjadi limpasan dan hanya 10 persen yang
masuk ke tanah dan menjadi air tanah.”Air limpasan inilah penyebab Jakarta digenangi
air dimana-mana di kala hujan, sementara air tanah terus disedot sehingga persediannya
semakin minim bahkan mengancam Jakarta menjadi ambles,” kata Sutopo.
Jika diterapkan di setiap gedung bertingkat, maka teknologi “artificial recharge” yang
sederhana ini, ujarnya, akan menyelamatkan Jakarta dari kekurangan persediaan air tanah
dengan cepat, tanpa harus menunggu bertahun-tahun, sekaligus mengurangi
banjir.Teknologi yang masih terus diriset ini sebenarnya tidak banyak berbeda dengan
teknologi yang telah diperkenalkan sebelumnya seperti biopori, bioretensi dan sumur
resapan.

Jika biopori memasukkan air limpasan ke air tanah dangkal, maka “artificial recharge”
memasukkan air limpasan ke air tanah dalam.Sedangkan sumur resapan diletakkan di
bawah talang air rumah dan bioretensi merupakan kolam konservasi air dengan fungsi
serupa, tambahnya

ASAL USUL TERJADINYA AWAN

Jika matahari bersinar, cahayanya sampai di permukaan bumi, lantas diserap bumi,
tumbuhan, tanah, sungai, danau dan laut, sehingga menyebabkan air menguap. Uap air
naik ke udara atau atmosfer. Uap air naik semakin lama semakin tinggi karena tekanan
udara di dekat permukaan bumi lebih besar dibandingkan di atmosfer bagian atas.
Semakin ke atas, suhu atmosfer juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada
debu-debu atmosfer, membentuk titik air yang sangat halus berukuran 2 – 100 mm (1 mm
= 1 / 1.000.000 meter). Tanpa adanya debu atmosfer, yang disebut aerosol, pengembunan
tidak mudah terjadi. Miliaran titik-titik air tersebut kemudian berkumpul membentuk
awan.

Bentuk-bentuk Awan

Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi
bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut
stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-gumpal disebut
cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus).
Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak
gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-
kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan
tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan
terjadinya guruh dan petir.

Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari
3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078
m), di puncak-puncak pegunungan Jaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000
m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu
diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk
awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus.

Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-
stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-
kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan
sirus yang tipis bertebar seperti asap.

Jenis-jenis awan

1. Stratus
2. Kumulus
3. Stratokumulus
4. Kumulonimbus
5. Nimbostratus
6. Altostratus
7. Altokumulus
8. Sirus
9. Sirostratus
10. Sirokumulus

Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi dan menghasilkan


hujan gerimis salju.
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnya berwarna hitam
dan di atasnya putih. Awan ini biasanya menghasilkan hujan
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknya bergelombang
dan tidak membawa hujan.
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam, membawa badai.
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawah bergerigi serta
membawa hujan atau salju.
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis, mengandung hujan.
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau melingkar seperti
makaroni.
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-garis
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi langit
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es kecil.

Ketinggian Awan

Berikut ini adalah ketinggian jenis awan utama yang diukur dari bagian dasar

1. Stratus, di bawah 450 m


2. Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di ketinggian 450 – 2000 m
3. Nimbostratus, 900 – 3000 m
4. Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian 2000 – 7000m
5. Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di ketinggian 5000 – 13.500 m

Asal usul terjadinya minyak dan gas bumi


Ada tiga faktor utama dalam pembentukan minyak dan/atau gas bumi, yaitu:

1. Ada “bebatuan asal” (source rock) yang secara geologis memungkinkan


terjadinya pembentukan minyak dan gas bumi.
2. Adanya perpindahan (migrasi) hidrokarbon dari bebatuan asal menuju ke
“bebatuan reservoir” (reservoir rock), umumnya sandstone atau limestone yang
berpori-pori (porous) dan ukurannya cukup untuk menampung hidrokarbon
tersebut.
3. Adanya jebakan (entrapment) geologis. Struktur geologis kulit bumi yang tidak
teratur bentuknya, akibat pergerakan dari bumi sendiri (misalnya gempa bumi dan
erupsi gunung api) dan erosi oleh air dan angin secara terus menerus, dapat
menciptakan suatu “ruangan” bawah tanah yang menjadi jebakan hidrokarbon.
Kalau jebakan ini dilingkupi oleh lapisan yang impermeable, maka hidrokarbon
tadi akan diam di tempat dan tidak bisa bergerak kemana-mana lagi.

Temperatur bawah tanah, yang semakin dalam semakin tinggi, merupakan faktor penting
lainnya dalam pembentukan hidrokarbon. Hidrokarbon jarang terbentuk pada temperatur
kurang dari 65oC dan umumnya terurai pada suhu di atas 260oC. Hidrokarbon
kebanyakan ditemukan pada suhu moderat, dari 107 ke 177oC.

Apa saja komponen-komponen pembentuk minyak bumi ?

Minyak bumi merupakan campuran rumit dari ratusan rantai hidrokarbon, yang
umumnya tersusun atas 85% karbon (C) dan 15% hidrogen (H). Selain itu, juga terdapat
bahan organik dalam jumlah kecil dan mengandung oksigen (O), sulfur (S) atau nitrogen
(N).

Perbedaan dari jenis-jenis minyak bumi

Ada 4 macam yang digolongkan menurut umur dan letak kedalamannya, yaitu: young-
shallow, old-shallow, young-deep dan old-deep.Minyak bumi young-shallow biasanya
bersifat masam (sour), mengandung banyak bahan aromatik, sangat kental dan
kandungan sulfurnya tinggi.Minyak old-shallow biasanya kurang kental, titik didih yang
lebih rendah, dan rantai paraffin yang lebih pendek. Old-deep membutuhkan waktu yang
paling lama untuk pemrosesan, titik didihnya paling rendah dan juga viskositasnya paling
encer. Sulfur yang terkandung dapat teruraikan menjadi H2S yang dapat lepas, sehingga
old-deep adalah minyak mentah yang dikatakan paling “sweet”. Minyak semacam inilah
yang paling diinginkan karena dapat menghasilkan bensin (gasoline) yang paling banyak.

lama waktu yang dibutuhkan untuk membentuk minyak bumi

Sekitar 30-juta tahun di pertengahan jaman Cretaceous, pada akhir jaman dinosaurus,
lebih dari 50% dari cadangan minyak dunia yang sudah diketahui terbentuk. Cadangan
lainnya bahkan diperkirakan lebih tua lagi. Dari sebuah fosil yang diketemukan
bersamaan dengan minyak bumi dari jaman Cambrian, diperkirakan umurnya sekitar 544
sampai 505-juta tahun yang lalu.

Para geologis umumnya sependapat bahwa minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun
dari organisme, tumbuhan dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba.
Begitu organisme laut ini mati, badannya terkubur di dasar lautan lalu tertimbun pasir dan
lumpur, membentuk lapisan yang kaya zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan
endapan (sedimentary rock). Proses ini berulang terus, satu lapisan menutup lapisan
sebelumnya. Lalu selama jutaan tahun berikutnya, lautan di bumi ada yang menyusut atau
berpindah tempat. Deposit yang membentuk batuan endapan umumnya tidak cukup
mengandung oksigen untuk mendekomposisi material organik tadi secara komplit.
Bakteri mengurai zat ini, molekul demi molekul, menjadi material yang kaya hidrogen
dan karbon. Tekanan dan temperatur yang semakin tinggi dari lapisan bebatuan di
atasnya kemudian mendistilasi sisa-sisa bahan organik, lalu pelan-pelan mengubahnya
menjadi minyak bumi dan gas alam. Bebatuan yang mengandung minyak bumi tertua
diketahui berumur lebih dari 600-juta tahun. Yang paling muda berumur sekitar 1-juta
tahun. Secara umum bebatuan dimana diketemukan minyak berumur antara 10-juta dan
270-juta tahun.

cara menemukan minyak bumi

Ada berbagai macam cara: observasi geologi, survei gravitasi, survei magnetik, survei
seismik, membor sumur uji, atau dengan educated guess dan faktor keberuntungan.

• Survei gravitasi: metode ini mengukur variasi medan gravitasi bumi yang
disebabkan perbedaan densitas material di struktur geologi kulit bumi.
• Survei magnetik: metode ini mengukur variasi medan magnetik bumi yang
disebabkan perbedaan properti magnetik dari bebatuan di bawah permukaan.
Survei magnetik dan gravitasi biasanya dilakukan di wilayah yang luas seperti
misalnya suatu cekungan (basin).
• Survei seismik menggunakan gelombang kejut (shock-wave) buatan yang
diarahkan untuk melalui bebatuan menuju target reservoir dan daerah sekitarnya.
Oleh berbagai lapisan material di bawah tanah, gelombang kejut ini akan
dipantulkan ke permukaan dan ditangkap oleh alat receivers sebagai pulsa tekanan
(oleh hydrophone di daerah perairan) atau sebagai percepatan (oleh geophone di
darat). Sinyal pantulan ini lalu diproses secara digital menjadi sebuah peta akustik
bawah permukaan untuk kemudian dapat diinterpretasikan.

Aplikasi metode seismik:

1. Tahap eksplorasi: untuk menentukan struktur dan stratigrafi endapan dimana


sumur nanti akan digali.
2. Tahap penilaian dan pengembangan: untuk mengestimasi volume cadangan
hidrokarbon dan untuk menyusun rencana pengembangan yang paling baik.
3. Pada fase produksi: untuk memonitor kondisi reservoir, seperti menganalisis
kontak antar fluida reservoir (gas-minyak-air), distribusi fluida dan perubahan
tekanan reservoir.

Setelah kita yakin telah menemukan minyak, apa selanjutnya ?


Setelah mengevaluasi reservoir, selanjutnya tahap mengembangkan reservoir. Yang
pertama dilakukan adalah membangun sumur (well-construction) meliputi pemboran
(drilling), memasang tubular sumur (casing) dan penyemenan (cementing). Lalu proses
completion untuk membuat sumur siap digunakan. Proses ini meliputi perforasi yaitu
pelubangan dinding sumur; pemasangan seluruh pipa-pipa dan katup produksi beserta
asesorinya untuk mengalirkan minyak dan gas ke permukaan; pemasangan kepala sumur
(wellhead atau chrismast tree) di permukaan; pemasangan berbagai peralatan
keselamatan, pemasangan pompa kalau diperlukan, dsb. Jika dibutuhkan, metode
stimulasi juga dilakukan dalam fase ini. Selanjutnya well-evaluation untuk mengevaluasi
kondisi sumur dan formasi di dalam sumur. Teknik yang paling umum dinamakan
logging yang dapat dilakukan pada saat sumur masih dibor ataupun sumurnya sudah jadi.

Berapa macam jenis sumur

Di dunia perminyakan umumnya dikenal tiga macam jenis sumur:

1. Sumur eksplorasi (sering disebut juga wildcat) yaitu sumur yang dibor untuk
mentukan apakah terdapat minyak atau gas di suatu tempat yang sama sekali baru.
2. Jika sumur eksplorasi menemukan minyak atau gas, maka beberapa sumur
konfirmasi (confirmation well) akan dibor di beberapa tempat yang berbeda di
sekitarnya untuk memastikan apakah kandungan hidrokarbonnya cukup untuk
dikembangkan.
3. Sumur pengembangan (development well) adalah sumur yang dibor di suatu
lapangan minyak yang telah eksis. Tujuannya untuk mengambil hidrokarbon
semaksimal mungkin dari lapangan tersebut.

Istilah persumuran lainnya:

• Sumur produksi: sumur yang menghasilkan hidrokarbon, baik minyak, gas


ataupun keduanya. Aliran fluida dari bawah ke atas.
• Sumur injeksi: sumur untuk menginjeksikan fluida tertentu ke dalam formasi
(lihat Enhanced Oil Recovery di bagian akhir). Aliran fluida dari atas ke bawah.
• Sumur vertikal: sumur yang bentuknya lurus dan vertikal.
• Sumur berarah (deviated well, directional well): sumur yang bentuk
geometrinya tidak lurus vertikal, bisa berbentuk huruf S, J atau L.
• Sumur horisontal: sumur dimana ada bagiannya yang berbentuk horisontal.
Merupakan bagian dari sumur berarah.
Rig dan jenis-jenisnya

Rig adalah serangkaian peralatan khusus yang digunakan untuk membor sumur atau
mengakses sumur. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang
digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur.

Umumnya, rig dikategorikan menjadi dua macam menurut tempat beroperasinya:

1. Rig darat (land-rig): beroperasi di darat.


2. Rig laut (offshore-rig): beroperasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa,
danau atau delta sungai).

Ada bermacam-macam offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air:

1. Swamp barge: kedalaman air maksimal 7m saja. Sangat umum dipakai di daerah
rawa-rawa atau delta sungai.
2. Tender barge: mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.
3. Jackup rig: platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat
“kaki” yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya
harus diturunkan sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat
sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya menjadi semacam platform
tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua kakinya haruslah
dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas permukaan air.
Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang dituju.
Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.
4. Drilling jacket: platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok
dipakai di laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau
tender barge.
5. Semi-submersible rig: sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis
mengapung. Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar
agar posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam
baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara
dinamis. Rig semis sering digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup.
Karena karakternya yang sangat stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut
berombak besar dan bercuaca buruk.
6. Drill ship: prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai
di daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali
komputer. Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak
membuatnya sering dipakai di daerah terpencil atau jauh dari darat.

Dari fungsinya, rig dapat digolongkan menjadi dua macam:

1. Drilling rig: rig yang dipakai untuk membor sumur, baik sumur baru, cabang
sumur baru maupun memperdalam sumur lama.
2. Workover rig: fungsinya untuk melakukan sesuatu terhadap sumur yang telah ada,
misalnya untuk perawatan, perbaikan, penutupan, dsb.
Asal Usul terjadinya Manusia Indonesia
ADA revolusi yang lebih hebat dari kemajuan teknologi informasi. Revolusi yang bisa
mengalahkan segala teori tentang peradaban manusia di masa lalu. Sekaligus revolusi
besar di bidang kesehatan dan kedokteran yang memungkinkan sebuah penyakit bisa
ditanggulangi sebelum sempat mewabah. Itulah revolusi genom.

Awal tahun 2001, mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Perdana Menteri
Inggris Tony Blair mengumumkan selesainya konsep pertama dari peta urutan nukleotida
genom manusia. Pengumuman ini menandai selesainya tahap pertama dari Human
Genome Project atau Proyek Genome Manusia yang bertujuan menguraikan urutan
nukleotida genom manusia yang merupakan cetak biru penentu sifat kita sebagai
manusia.
Dengan keberhasilan tahap pertama ini maka pintu selanjutnya telah terbuka bagi kita
untuk melangkah ke tahap berikut. Pengetahuan baru tentang proses kehidupan di tingkat
paling fundamental membuka cakrawala baru dalam bioteknologi serta dampaknya
terhadap bioindustri dan bioekonomi.

”Di masa depan kelak jika seseorang menderita sakit maka tak perlu lagi diadakan
pemeriksaan secara keseluruhan, cukup dilihat dari data gen-nya saja dan akan bisa
ditentukan cara pengobatan apa yang paling cocok baginya,” demikian Prof.dr.Sangkot
Marzuki,PhD dalam orasi ilmiah memperingati Ulang Tahun Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) ke-34 di Jakarta Rabu (22/8).
”Memang sangat disayang-kan bahwa pada saat dunia pengetahuan sedang heboh dengan
revolusi genom, justru bertepatan dengan saat terjadinya krisis politik dan ekonomi di
Indonesia. Inilah sebuah kendala yang menyebabkan Indonesia sedikit tertinggal di
bidang genom dibanding dengan negara Asia lain seperti Jepang dan Cina. Tapi itu bukan
berarti bahwa Indonesia sama sekali tidak mengikuti perkembangan revolusi ini,” ujar
peraih gelar PhD di Monash University, Australia, ini.

Kenyataan itu dibuktikan Sangkot dengan uraiannya mengenai penelitian


keanekaragaman genom manusia Indonesia yang berhasil memberi gambaran tentang
kekerabatan berbagai populasi etnik di kepulauan Nusantara. Dalam menyelusuri sejarah
manusia Indonesia dan masa depan, pria kelahiran Medan ini telah bekerja sama dengan
kelompok peneliti di Lembaga Eijkman.

Bermula di Afrika

Adalah Alan Wilson yang mempelopori pemanfaatan variasi DNA mitokondria dalam
penelitian sejarah asal-usul manusia di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. Dengan
membandingkan DNA mitokondria dari sekitar 150 individu yang berasal dari benua
Afrika, Asia, Eropa dan Australia, kelompok peneliti ini berkesimpulan bahwa hanya ada
satu pohon filogenetik DNA mitokondria, yaitu Afrika. Hasil ini menunjukan bahwa
manusia modern (Homo sapien sapiens) berasal dari Afrika sekitar 150.000-200.000
tahun lampau. Migrasi manusia modern yang keluar dari Afrika diperkirakan terjadi
sekitar 100.000 tahun lalu.

Sangkot juga mengemukakan implikasi penting dari hasil penelitian di atas adalah teori
yang mengatakan bahwa manusia modern berkembang di beberapa penjuru dunia secara
terpisah (multi origin) menjadi lemah. Manusia purba yang fosilnya ditemukan di
berbagai situs di Jawa (Homo erectus) dan di Cina (Peking Man) tidak memberi
kontribusi terhadap perkembangan manusia modern di Asia Timur.

Homo sapiens pertama kali menjejakkan kaki di kepulauan Nusantara sekitar 60.000
tahun lampau. Manusia purba Homo erectus yang hidup di Jawa sejuta tahun lalu
merupakan missing link dalam evolusi.

Tak ada kaitan antara mereka dengan manusia Jawa Modern yang hidup saat ini. Saat
Homo sapiens mendarat di kepulauan Nusantara, pulau Sumatra, Jawa dan Kalimantan
masih tergabung dengan daratan Asia sebagai sub-benua Sundaland. Sedangkan pulau
Papua saat itu masih menjadi satu dengan benua Australia sebagai Sahulland.

Jika kita lihat penduduk kepulauan Nusantara saat ini, paling tidak ada 50 populasi etnik
yang mendiaminya, dengan karakteristik budaya dan bahasa tersendiri. Sebagian besar
dari populasi ini, dengan ciri fisik Mongoloid, mempunyai bahasa yang tergolong dalam
satu keluarga atau filum bahasa, yaitu bahasa-bahasa Autronesia yang menunjukan
mereka berasal dari satu nenek moyang. Sedangkan di Indonesia bagian timur dan Irian
terdapat satu populasi dengan bahasa-bahasa yang tergolong dalam berbagai bahasa
Papua.

Lalu darimanakah asal populasi Autronesia ini? Berdasar bukti arkeologi menunjukan
bahwa budaya neolitik dimulai sekitar 5000 tahun lalu di kepulauan Nusantara.
Bersamaan dengan budaya baru ini bukti antropologi menunjukan munculnya juga
manusia dengan ciri fisik Mongoloid. Populasi Mongoloid ini menyebar ke segala
penjuru kawasan Nusantara sekitar 5000 sampai 3000 tahun lalu dengan membawa
bahasa Austronesia dan teknologi pertanian.

Populasi Indonesia

Bersama dengan Ilmuwan dari Lembaga Eijkman dan Bioteknologi Universitas Gajah
Mada, Sangkot yang menyelesaikan Fakultas Kedokteran di Universitas Indonesia tahun
1968 ini telah memeriksa lebih dari 800 DNA mitokondria dari 26 populasi etnik.
Hasilnya sangat menarik.

Pohon filogenetik yang dibangun berdasar keanekaragaman DmtDNA dari berbagai


populasi Indonesia tersebut menunjukkan dengan jelas adanya struktur pengelompokan
populasi. Pertama, populasi berbahasa papua dari Alor dan Papua Barat membentuk satu
kelompok. Sedangkan populasi berbahasa Austronesia membentuk kelompok lain. Pada
kelompok Austronesia ini terlihat adanya pengelompokan tambahan, Indonesia barat
seperti populasi Batak, Jawa, Minang dan Melayu membentuk satu kelompok. Sedangkan
populasi Indonesia timur seperti Sasak, Makasar, Bugis, Waingapu dan Sumbawa
membentuk kelompok lain lagi. Uniknya ternyata populasi Nias membentuk cabang
sendiri pada pohon filogenetik ini.

Sampai saat ini Prof.Sangkot masih terus melanjutkan mencari bukti yang lebih kuat
mengenai asal-usul nenek moyang populasi Austronesia. Hipotesa alternatif yang
menjadi fokus penelitian adalah bahwa nenek moyang Austronesia berasal dari daratan
Sundaland yang tenggelam pada akhir zaman es. Ini masih menjadi sebuah missing link
yang menjadi misteri. Kendala besar dalam pembuktian hipoteses Sundaland sebagai
tanah asal Austronesia adalah kenyataan bahwa sebagian besar bukti arkeologi telah
hilang bersama dengan daratan Sundaland itu.

Bersama Pusat Arkeologi nasional, ilmuwan Lembaga Eijkman yang dimotori oleh
Sangkot telah berhasil meneliti kerangka berumur 2000-30000 tahun. Penelitian DNA
purba dari situs Plawangan di Jawa Tengah dan Gilimanuk Bali menunjukan bahwa
manusia Indonesia yang hidup di kedua situs tersebut telah berkerabat secara genetik
sejak 2000-3000 tahun lalu. Pada kenyataannnya hingga sekarang populasi manusia Bali
dan Jawa masih memiliki kekerabatan genetik yang erat hingga sekarang.

Penanggulangan Penyakit

Sangkot yang menyelesaikan program pasca sarjananya di Bumiphol, Thailand tahun


1971 juga telah bekerjasama dengan kelompok peneliti thalassemia di Lembaga Eijkman
untuk mempelajari penanggulangan penyakit bawaan ini dengan memanfaatkan DNA
mitokondria. Penyakit bawaan darah merah ini mempunyai frekwensi pembawa sifat
yang tinggi, yaitu lima hingga 15 persen dari populasi di Indonesia. Mutasi yang
mendasari penyakit ini ternyata sangat beragam, dan tiap populasi menunjukkan
spektrum yang khas. Pemahaman kita tentang pengelompokan populasi Indonesia
berdasarkan analisa DNA mitokondria telah membantu ilmuwan kita untuk menganalisa
spektrum mutasi thalassemia di atas.

Temuan lain yang diungkap Sangkot adalah lebih dari 30 persen manusia Indonesia
membawa mutasi gen yang menyandi cyp2c19, suatu sistem enzim yang penting untuk
metabolisme berbagai obat termasuk antimalaria proguanil. Individu yang membawa
mutasi di kedua gen cyp2c19 akan menjadi sangat lambat dalam mencerna obat-obat
jenis itu dengan potensi terjadinya overdosis. Hal ini menjadi sebuah kemajuan di bidang
kedokteran, dimana kelak dokter akan tahu sejak awal jenis obat apa saja yang cocok
bagi pasiennya tanpa perlu diujicobakan lebih dulu.

Prof, Dr,Sangkot Marzuki kini masih aktif di Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta
dan terpilih sebagai doktor tinggi di laboratorium Monash Universtity, Australia. Pria
berusia 44 tahun ini berkemauan keras untuk terus melanjutkan penelitian tentang DNA
mitokondria pada populasi manusia Indonesia. Menurutnya, hanya dengan meningkatkan
kemampuan penelitian genom di Indonesia maka kita dapat bekerja sama dengan peneliti
dunia.

ASAL USUL TERJADINYA PELANGI


Pelangi merupakan salah satu pemandangan indah yang jarang kita lihat. Jika dilihat,
bentuk pelangi seperti busur di langit biru yang muncul karena pembiasan dari sinar
matahari ketika hujan Kira-kira di mana ya pelangi bisa terlihat? Biasanya pelangi
bisa dilihat di daerah pegunungan atau ketika mendung atau ketika hujan baru
berhenti turun. Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang menyebabkan
spektrum dari cahaya yang (hampir) kontinyu untuk muncul di langit waktu
matahari bersinar ke atas titik air hujan yang jatuh.Dari peristiwa yang
menyebabkan sinar monokromatik menjadi 7 sinar polikromatik.

Ketika sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas, atau
permukaan buih sabun, terlihat berbagai warna dalam cahaya. Cahaya putih
dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat oleh mata
kita sebagai merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Panjang gelombang
cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan
warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis
merah selalu berada pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan
ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang. Dalam fisika, warna-warna
lazim diidentifikasikan dari panjang gelombang. Merah, misalnya, memiliki
panjang gelombang sekitar 625 – 740 nm1, dan biru sekitar 435 – 500 nm.
Kumpulan warna-warna yang dinyatakan dalam panjang gelombang2 (biasa
disimbolkan dengan λ) ini disebut spektrum warna. Gambar 2 memperlihatkan
rentang spektrum warna dasar yang lazim kita lihat sehari-hari. Sinar putih
yang biasa kita lihat (disebut juga cahaya tampak atau visible light) terdiri dari
semua komponen warna dalam spektrum di atas – tentu saja ada komponen lain
yang tidak terlihat, disebut invisible light. Alat paling sederhana yang sering
dipakai untuk menguraikan warna putih adalah prisma kaca

Coba kita amati ketika sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas,
atau permukaan buih sabun, kita melihat berbagai warna dalam cahaya. Apa yang terjadi
adalah cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat
oleh mata kita sebagai merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Panjang gelombang
cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di
sebelahnya. Pita ini disebut “spektrum”. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada
pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan
panjang gelombang.

Pelangi merupakan salah satu pemandangan indah yang jarang kita lihat. Jika dilihat,
bentuk pelangi seperti busur di langit biru yang muncul karena pembiasan dari sinar
matahari ketika hujan Kira-kira di mana ya pelangi bisa terlihat? Biasanya pelangi bisa
dilihat di daerah pegunungan atau ketika mendung atau ketika hujan baru berhenti turun.

Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat. Ia


terdiri dari beberapa spektrum warna. Teman-teman bisa menyebutkan warna apa sajakah
yang bisa kita lihat pada pelangi tersebut? Ya, benar, di antara warna tersebut adalah
merah, kuning, hijau, biru, jingga, ungu dan sebenarnya ada warna-warna lain yang tidak
dapat kita lihat langsung dengan mata. Warna merah memiliki panjang gelombang paling
besar, sedangkan violet memiliki panjang gelombang terkecil.

Asal usul terjadinya Pelangi

Cahaya matahari adalah cahaya


polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya
adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya
matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna
bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum,
garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu disisi lain, dan ini
ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Coba kita amati ketika sinar matahari mengenai cermin siku-siku atau tepi prisma gelas,
atau permukaan buih sabun, kita melihat berbagai warna dalam cahaya. Apa yang terjadi
adalah cahaya putih dibiaskan menjadi berbagai panjang gelombang cahaya yang terlihat
oleh mata kita sebagai merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu.

Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias
seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan
warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari
cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali
dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang
berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan
merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.

Kunci terjadinya pelangi adalah pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan, cahaya akan
berubah arah. Biasanya pembelokan ini terjadi ketika cahaya pindah dari medium satu ke
yang lain. Hal ini terjadi karena cahaya bergerak dengan kecepatan berbeda dalam
medium berlainan. Ketika memasuki prisma kaca, cahaya akan dibelokkan. Begitu pula
jika keluar dari prisma. Selain membiaskan cahaya, prisma memisahkan cahaya putih
menjadi komponen warnanya. Warna cahaya yang berlainan ini berbeda frekuensinya,
sehingga memiliki kecepatan tempuh berbeda ketika memasuki suatu zat. Cahaya yang
kecepatannya rendah di dalam kaca akan dibelokkan lebih tajam ketika pindah dari udara
ke kaca, karena perbedaan kecepatannya berlainan. Tak mengherankan jika komponen
yang membentuk cahaya putih dipisahkan berdasarkan frekuensinya ketika melewati
kaca. Pada prisma, cahaya akan dibelokkan dua kali, ketika masuk dan keluar, sehingga
penyebaran cahaya terjadi. Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya
mirip sebuah prisma. Dalam kondisi yang tepat, pembiasan cahaya ini membentuk
pelangi

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi
yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada diantara matahari
dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat
dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Hal menarik tentang pelangi


Pelangi biasanya terjadi saat hujan gerimis atau setelah hujan lebat berhenti. Setelah
hujan lebat berhenti, udara dipenuhi oleh uap-uap air4. Selain itu, pelangi bisa tercipta
pada genangan minyak. Terkadang pada kondisi tertentu, seberkas cahaya putih
diselimuti oleh pelangi. Pelangi bisa terjadi kapan dan di mana saja asal melibatkan tiga
sekaligus sifat cahaya, yaitu refleksi (pemantulan), refraksi (pembiasan), dan
difraksi.

Kita hanya bisa melihat pelangi maksimal setengah lingkaran. Untuk melihat pelangi
utuh satu lingkaran, maka kita harus berdiri di tempat yang lebih tinggi. Ilustrasi pada
Gambar 5 memperlihatkan bahwa pelangi berbentuk lingkaran. Ini adalah benar bahwa
pelangi berbentuk lingkaran, bukan parabola seperti anggapan beberapa orang. Di tanah,
kita hanya melihat maksimal pelangi setengah lingkaran. Kalau kita berdiri di atas hujan,
misalnya di pesawat terbang, maka kita bisa melihat pelangi satu lingkaran utuh. Ini
semua disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna (insyaallah akan
terjawab saat nanti kita bercerita tentang sifat-sifat cahaya). Dengan geometri optik ini
juga kita bisa menjelaskan garis lurus yang melewati mata kita dan Matahari juga
melewati titik pusat lingkaran pelangi.

Karena pelangi tercipta melibatkan jarak pengamat dengan tetesan air, maka pelangi
selalu bergerak mengikuti pergekaran pengamat. Ini membuat jarak kita dengan
pelangi konstan (sama), dengan kata lain kita tidak pernah bisa mendekati pelangi.

Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa
dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut “spektrum”. Di dalam spektrum, garis
merah selalu berada pada salah satu ujung dan biri serta ungu disisi lain, dan ini
ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Ketika kita melihat pelangi, sama saja dengan ketika kita melihat spektrum. Bahkan,
pelangi adalah spketrum melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya
matahari. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui
prisma kaca. Jadi didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda
memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini
kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari
tetesan air.

Cahaya keluar kembali dari tetesan air kearah yang berbeda, tergantung pada warnanya.
Dan ketika kita melihat warna-warna ini pada pelangi, kita akan melihatnya tersusun
dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi. Pelangi hanya dapat
dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan
dengan si pengamat. Posisi kita harus berada diantara matahari dan tetesan air dengan
matahari dibekalang kita. Matahari, mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam
satu garis lurus.

Pelangi merupakan satu-satunya gelombang elektromagnetik yang dapat kita lihat. Ia


terdiri dari beberapa spektrum warna. Teman-teman bisa menyebutkan warna apa sajakah
yang bisa kita lihat pada pelangi tersebut? Ya, benar, di antara warna tersebut adalah
merah, kuning, hijau, biru, jingga, ungu dan sebenarnya ada warna-warna lain yang tidak
dapat kita lihat langsung dengan mata. Warna merah memiliki panjang gelombang paling
besar, sedangkan violet memiliki panjang gelombang terkecil. Ketika kita melihat
pelangi, sama saja dengan ketika kita melihat spektrum. Bahkan, pelangi adalah spketrum
melengkung besar yang disebabkan oleh pembiasan cahaya matahari. Ketika cahaya
matahari melewati tetesan air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi
didalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu
sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan
dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.
ASAL USUL TERJADINYA TANAH
Tanah dan lahan diartikan secara khusus sebagai daratan di permukaan bumi tempat
segala bentuk kehidupan berada. Tanah dan lahan adalah bagian terpenting dari
ekosistem, karena ia berfungsi sebagai wadah dari segala makhluk hidup yang ada dan
berinteraksi satu sama lain diatasnya. Kerusakan dan pencemaran yang terjadi di atasnya
akan berpengaruh langsung pada kehidupan kita semua.

Mengapa ? Karena tanah dan lahan serta kehidupan di atasnya yang membentuk
ekosistem memiliki fungsi-fungsi penting, seperti : pengendalian banjir, penjernihan air,
pengendalian pencemaran, pembibitan tanaman, dan lain sebagainya. Bayangkan bila
semua fungsi-fungsi ini menurun akibat adanya gangguan. Bisa-bisa kita akan terus
menerus dilanda banjir, tidak bisa lagi minum air sumur yang bersih, dan tidak ada
tumbuhan yang bisa hidup lagi diatasnya!
Asal Usul Terjadinya tanah

Tanah terjadi dari hasil pelapukan batuan. Oleh karena itu, tanah juga merupakan bagian
dari kerak bumi. Batuan lapuk karena berbagai sebab, diantaranya karena perubahan suhu
yang naik turun secara berulang. Selain itu, tanah juga terjadi dari pelapukan sisa-sisa
makhluk hidup yang sudah mati. Lapisan tanah paling atas disebut humus atau bunga
tanah. Bagian tersebut merupakan hasil pelapukan dari sisa-sisa makhluk hidup, mungkin
lapukan dari daun-daunan, sampah, atau bangkai hewan. Lapisan humus bersifat gembur
dan subur. Lapisan tanah di bawahnya berwarna lebih terang dan butirannya lebih berat
dan keras.

Jenis-jenis tanah

Dalam ilmu pengetahuan alam, terdapat berbagai jenis tanah diantaranya adalah tanah
pasir, tanah kapur, tanah vulkanik dan tanah liat. Setiap jenisnya mempunyai sifat dan
kegunaan yang berbeda. Tanah pasir biasanya tidak subur, karena sulit menyimpan air.
Tanah pasir berasal dari pelapukan batuan yang telah ada sebelumnya. Tanah pasir
biasanya dapat kita temukan di sekitar sungai dan pantai.

Sama seperti tanah pasir, tanah kapur juga termasuk tanah yang tidak subur.
Sebagian besar tanah ini mengandung kapur, karenanya tanah kapur sering
digunakan untuk industri semen dan industri kapur tulis. Tanah vulkanik berasal dari
letusan gunung berapi. Tanah ini banyak ditemukan di daerah yang berada dekat dengan
gunung berapi yang pernah meletus. Tanah vulkanik berwarna keabu-abuan, butirannya
halus dan ringan. Tidak seperti tanah pasir dan tanah kapur, tanah vulkanik bersifat
sangat subur.

Jenis tanah terakhir adalah tanah liat. Tanah jenis ini dapat ditemukan pada kedalaman
setengah sampai satu meter di dalam tanah. Tanah ini banyak ditemukan di daerah
pegunungan dan juga di tebing-tebing sungai. Warna tanah liat hitam kemerahan dan
bersifat liat. Tanah liat tidak bersifat subur walaupun kadar airnya cukup. Jika kering,
tanah liat menjadi sangat keras dan padat. Banyak orang memanfaatkan tanah liat untuk
membuat barang kerajinan seperti guci dan juga patung. Selain itu tanah liat sering
digunakan untuk membuat genting dan batu bata.

Cara menyuburkan tanah

Karena terus-menerus ditanami, dipanen, kemudian ditanami lagi dan begitu seterusnya,
maka lama-kelamaan tanah akan kehilangan kesuburannya. Hal itulah yang sering
dilakukan peladang yang berpindah-pindah. Jika lahan sudah tidak subur, maka peladang
akan membuk lahan baru di hutan. Hal seperti tentunya akan merusak lingkungan kita.
Oleh karena itu agar kesuburan tanah tetap terjaga perlu dilakukan beberapa hal, yaitu :

1. Pemupukan
2. Rotasi tanaman
3. Melakukan penggemburan tanah
4. Membiarkan tanah didiami cacing.

Pupuk merupakan penyubur tanaman karena menyediakan zat-zat yang


diperlukan tanaman. Jenis pupuk yang dikenal saat ini diantaranya adalah pupuk
kandang, pupuk hijau, pupuk kompos dan pupuk buatan. Pupuk kandang adalah
pupuk yang berasal dari kotoran hewan ternak. Pupuk hijau adalah pupuk yang
berasal dari daun-daunan. Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari daun-
daunan atau sisa-sisa tanaman yang dibusukkan. Pupuk buatan adalah pupuk yang
sengaja dibuat oleh manusia melalui proses kimia. Contoh pupuk buatan adalah
urea dan SP-36. Pemberian pupuk yang berlebihan dapat merusak tanaman,
karenanya pemberian pupuk harus memperhatikan aturan dan cara yang telah
ditentukan.
Merotasi tanaman merupakan satu hal yang bisa dilakukan untuk mengembalika
kesuburan tanah. Rotasi tanaman maksudnya adalah menanam beberapa jenis
tanaman misalnya padi-kedelai-jagung. Artinya dalam satu tahun, tanah tidak
ditanami padi terus menerus. Hal ini dilakukan agar tanah tidak kekurangan salah
satu zat tertentu. Hal yang perlu diperhatikan adalah dalam melakukan rotasi
tanaman tidak boleh sembarangan, kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat
tanaman dan juga ditentukan oleh musim.

Tanah yang terus-menerus akan menjadi padat dan kandungan udara menjadi
sedikit. Agar tanah tersebut subur kembali perlu dilakukan penggemburan dengan
cara mencangkul atau membajak.

Tanah yang didiami hewan cacing dapat menyuburkan tanah. Cacing tanah akan
meninggalkan cetakan bekas badan bila ia keluar masuk liangnya. Hal ini
mempermudah air masuk ke dalam tanah. Selain itu, tada saat mencari makan,
cacing tanah sering menarik daun-daun yang berjatuhan masuk ke dalam tanah.
Dengan demikian tanah kemungkinan besar akan menjadi gembur kembali.

ASAL USUL TERJADINYA ABRASI


Abrasi adalah suatu proses perubahan bentuk pantai atau erosi pantai yang disebabkan
oleh gelombang laut, arus laut dan pasang surut laut. Abrasi yang terjadi terus menerus
akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Menurut berita dari koran “ Pikiran Rakyat”
tanggal 31 Mei 2004 bahwa sedikitnya 40 kilometer kawasan pantai di Kabupaten
Indramayu terus digerus abrasi. Kerusakan akibat gerusan air laut yang tersebar di tujuh
wilayah kecamatan di Indramayu itu sangat memprihatinkan.
Proses Terjadinya Abrasi

Abrasi dapat terjadi karena:

 Faktor Alam, dan


 Faktor manusia.

Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup di atas
lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai kekuatan untuk
mengikis daerah pantai. Gelombang yang tiba di pantai dapat menggetarkan tanah atau
batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan.

Gambar Proses Terjadinya Abrasi di Pantai

Gambar di atas menunjukkan skema arah gelombang laut yang mengikis pantai. Abrasi
terjadi ketika angin yang bergerak di laut menimbulkan gelombang dan arus menuju
pantai. Arus dan angin tersebut lama kelamaan menggerus pinggir pantai. Gelombang di
sepanjang pantai menggetarkan tanah seperti gempa kecil. Kekuatan gelombang terbesar
terjadi pada waktu terjadi badai sehingga dapat mempercepat terjadinya proses abrasi.
Contoh abrasi karena faktor alam, misalnya adalah Pura Tanah Lot di pulau Bali yang
terus terkikis

Selain faktor alam, abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya penambangan
pasir. Penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah
tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir laut
akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai.
Dampak Abrasi

Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain:

 Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang


tinggal di pinggir pantai
 Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong
angin kencang begitu besar.
 Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya
hutan bakau

Usaha Pencegahan Abrasi

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi, diantaranya
yaitu:

1. Penanaman kembali hutan bakau


2. Pelarangan penggalian pasir pantai
3. Pembuatan pemecah gelombang
4. Pelestarian terumbu karang

Yaitu melalui rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah,
baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan tambak.

5.

6.
Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang mengatur
pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan
kelestarian lingkungan.

7.

8.

Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-pesisir karena dapat mengurangi


kekuatan gelombang yang menerjang pantai. Gambar Pemecah Gelombang

9.

10.

Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang


sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan
membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.

USUL TERJADINYA KABUT

Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang sangat kecil yang melayang-layang di udara.
Kabut mirip dengan awan, perbedaannya, awan tidak menyentuh permukaan bumi,
sedangkan kabut menyentuh permukaan bumi. Biasanya kabut bisa dilihat di daerah yang
dingin atau daerah yang tinggi. Kira-kira bagaimana ya kabut bisa terbentuk? Jika ingin
tahu jawabannya silahkan lanjutkan membaca artikel ini selengkapnya.

Pada umumnya, kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di
bawah titik bekunya. Jika udara berada di atas daerah perindustrian, udara itu mungkin
juga mengandung asap yang bercampur kabut membentuk kabut berasap, campuran yang
mencekik dan pedas yang menyebabkan orang terbatuk. Di kota-kota besar, asap
pembuangan mobil dan polutan lainnya mengandung hidrokarbon dan oksida-oksida
nitrogen yang dirubah menjadi kabut berasap fotokimia oleh sinar matahari. Ozon dapat
terbentuk di dalam kabut berasap ini menambah racun lainnya di dalam udara. Kabut
berasap ini mengiritasikan mata dan merusak paru-paru. Seperti hujan asam, kabut
berasap dapat dicegah dengan mengehentikan pencemaran atmosfer.
Kabut juga dapat terbentuk dari uap air yang berasal dari tanah yang lembab, tanaman-
tanaman, sungai, danau, dan lautan. Uap air ini berkembang dan menjadi dingin ketika
naik ke udara. Udara dapat menahan uap air hanya dalam jumlah tertentu pada suhu
tertentu. Udara pada suhu 30º C dapat mengandung uap air sebangyak 30 gr uap air per
m3, maka udara itu mengandung jumlah maksimum uap air yang dapat ditahannya.
Volume yang sama pada suhu 20º C udara hanya dapat menahan 17 gr uap air. Sebanyak
itulah yang dapat ditahannya pada suhu tersebut. Nah, udara yang mengandung uap air
sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara jenuh.

Ketika suhu udara turun dan jumlah uap air melewati jumlah maksimum uap air yang
dapat ditahan udara, maka sebagian uap air tersebut mulai berubah menjadi embun.
Kabut akan hilang ketika suhu udara meningkat dan kemampuan udara menahan uap air
bertambah. Menurut istilah yang diakui secara internasional, kabut adalah embun yang
mengganggu penglihatan hingga kurang dari 1 Km.

Saat ini ada 4 macam jenis kabut yang diketahui, yaitu :

1. Kabut Advection
2. Kabut Frontal
3. Kabut Radisi
4. Kabut Gunung

Kabut Advection

Kabut advection adalah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melalui suatu
permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Salah satu contoh kabut ini adalah
kabut Laut yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir di atas suatu
permukaan yang dingin. Kabut laut sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan di tepi-
tepi danau.

Salah satu jenis yang lain dari Kabut Advection disebut Kabut Uap. Kabut ini terbentuk
dari aliran udara dingin yang melalui air hangat. Uap air dari hasil penguapan permukaan
air secara terus menerus, bertemu dengan udara dingin. Ketika udara mencapai titik
jenuh, maka kelebihan uap air secara cepat mengembun menjadi kabut yang berasal dari
penguapan permukaan air. Kabut Uap sering muncul pada saat udara dingin bertiup di
atas danau yang luas dan bertiup diatas danau yang hangat.
Kabut Frontal

Kabut frontal terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua masa udara yang berbeda
temperaturnya. Kabut ini terbentuk ketika hujan turun dari masa udara yang hangat ke
dalam masa udara yang dingin tempat uap air menguap. Dengan demikian akan
menyebabkan uap air pada udara dingin melampau titik jenuh.

Kabut Radiasi

Kabut radiasi terbentuk pada malam yang tenang dan bersih, ketika tanah memancarkan
kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk di seluruh permukaan tanah,
dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut Radiasi sering muncul di lembah-
lembah yang dalam.

Kabut Gunung

Kabut gunung terbentuk ketika uap air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng
gunung. Udara dingin bergerak ke atas lereng sampai tidak sanggup menahan uap air.
Titik-titik kabut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.

ASAL ASAL USUL TERJADINYA API


Api, merupakan salah satu pendukung kehidupan manusia. Sejak zaman purbakala api
sudah digunakan. Api ditemukan dengan cara membenturkan atau menggesekkan dua
buah batu sampai muncul percikan api atau dengan menggosokan sebuah kayu kering
dengan kayu kering lain. Api dapat dibuat jika ada penyala (bahan yang mudah menyala
jika terkena api), pemancing dan bahan bakar. Contoh penyala adalah kayu kering yang
diserut, rumput kering, pakis mati, lumut kering, jamur kering jerami, serbuk gergaji,
dedaunan kering dan bagian yang mati atau membusuk dari batang pohon, serabut
tumbuhan yang mengering, daun palm atau kelapa yang mati, mesiu, kapas kain kasa,
serta bagian luar bambu yang di serut.

Pemancingnya adalah ranting kecil atau potongan kayu kecil, kayu yang dipisah-pisahkan
dan batu yang kering. Dan yang terakhir, agar api menyala lama diperlukan bahan bakar
seperti kayu kering yang masih berdiri dan cabang yang sudah mati dan kering, bagian
dalam yang kering dari batang pohon tumbang, dahan atau cabangnya, rumput
kering yang dibelitkan jadi satu, kotoran hewan yang sudah mengering, batubara,
dan serpih mengandung minyak. Tetapi saat ini, dengan kemajuan pemikiran manusia,
api mudah ditemui di seluruh dan sudah dibuat dalam berbagai macam bentuk, seperti
korek api, kompor gas dan masih banyak lagi.

Manfaat api

Pada kehidupan sehari-hari, api sering dimanfaatkan untuk memasak. Selain itu api
berguna untuk membuat api unggun yang bisa menghangatkan tubuh kita pada
waktu cuaca dingin. Ada juga sebagian orang yang menggunakan korek api untuk
menyalakan rokoknya, padahal rokok bisa merugikan diri kita sendiri. Betul kan?
Lalu apa lagi ya manfaat api? Oh iya, api sering digunakan untuk membakar sampah,
padahal jika kita membakar sampah akan menimbulkan polusi udara. Karenanya, kalau
bisa kita hindari membakar sampah ditempat yang padat penduduknya karena selain
mengakibatkan polusi udara juga bisa menyebabkan bahaya kebakaran.

Bahaya api dan cara pencegahannya

Banyak musibah yang terjadi karena api. Contohnya kompor meledak, kemudian
terjadinya percikan api pada kabel listrik. Kedua contoh tersebut sering terjadi di
kehidupan sehari-hari masyarakat. Selain itu, penebangan hutan secara terus menerus
yang membuat hutan gundul akan mempermudah terjadinya kebakaran hutan. Karena
seringnya terjadi kebakaran, maka di tiap negara di dunia pasti ada dinas pemadam
kebakaran dengan personil pemadam kebakaran, perlengkapan pemadamnya, seperti
mobil pemadam kebakaran, tangga dan lain-lain.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran ada beberapa tips yang baik untuk kita lakukan,
diantaranya :

1. Jangan membuang puntung rokok sembarangan.


2. Hindari bermain dengan korek api dan barang sejenis yang mudah menimbulkan
api.
3. Hindari penebangan hutan secara terus-menerus, karena pada waktu musim panas,
hutan yang gundul akan mudah terbakar.
4. Jika memiliki peralatan yang berhubungan dengan api, misalnya kompor minyak
atau kompor gas, kita harus rajin merawatnya.
5. Jauhkan barang-barang yang berhubungan dengan api dari jangkauan anak-anak.
6. Jangan mencuri listrik tanpa sepengetahuan dari yang bersangkutan karena
mungkin saja dapat menimbulkan arus pendek yang memunculkan percikan api.
7. Sediakan penyemprot air (hydran) sebagai langkah awal untuk memadamkan api
jika terjadi kebakaran.
Asal Usul Terjadinya Batubara

Saat ini, minyak dan gas menjadi salah satu kebutuhan manusia. Contohnya minyak tanah.
Minyak tanah sering digunakan untuk keperluan rumah tangga terutama memasak. Selain
itu ada gas elpiji yang fungsinya juga bisa untuk memasak dan juga bisa sebagai bahan
bakar kendaraan bermotor. Nah, selain minyak tanah dan gas, ada yang namanya
batubara. Saat ini batubara menjadi alternatif sumber energi karena minyak dan gas
termasuk dalam sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang nantinya lama
kelamaan akan habis. Kira-kira bagaimana ya, awal ditemukannya batubara dan
penggunaannya ? Teman-teman mau tahu? Silahkan baca terus kelanjutan artikel
ini.Sejarah Batubara Beberapa ahli sejarah meyakini bahwa batubara pertama kali
digunakan secara komersial di Cina. Ada laporan yang menyatakan bahwa suatu tambang
di timur laut Cina menyediakan batu bara untuk mencairkan tembaga dan untuk mencetak
uang logam sekitar tahun 1000 SM. Bahkan petunjuk paling awal tentang batubara
ternyata berasal dari filsuf dan ilmuwan Yunani yaitu Aristoteles, yang menyebutkan
adanya arang seperti batu. Abu batu bara yang ditemukan di reruntuhan bangunan bangsa
Romawi di Inggris juga menunjukkan bahwa batubara telah digunakan oleh bangsa
Romawi pada tahun 400 SM.Catatan sejarah dari Abad Pertengahan memberikan bukti
pertama penambangan batu bara di Eropa, bahkan suatu perdagangan internasional batu
bara laut dari lapisan batu bara yang tersingkap di pantai Inggris dikumpulkan dan
diekspor ke Belgia. Selama Revolusi Industri pada abad 18 dan 19, kebutuhan akan
batubara amat mendesak. Penemuan revolusional mesin uap oleh James Watt, yang
dipatenkan pada tahun 1769, sangat berperan dalam pertumbuhan penggunaan batu bara.
Oleh karena itu, riwayat penambangan dan penggunaan batu bara tidak dapat dilepaskan
dari sejarah Revolusi Industri, terutama terkait dengan produksi besi dan baja, transportasi
kereta api dan kapal uap.Namun tingkat penggunaan batubara sebagai sumber energi
primer mulai berkurang seiring dengan semakin meningkatnya pemakaian minyak. Dan
akhirnya, sejak tahun 1960 minyak menempati posisi paling atas sebagai sumber energi
primer menggantikan batubara. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa batubara
akhirnya tidak berperan sama sekali sebagai salah satu sumber energi primer.Krisis
minyak pada tahun 1973 menyadarkan banyak pihak bahwa ketergantungan yang
berlebihan pada salah satu sumber energi primer, dalam hal ini minyak, akan menyulitkan
upaya pemenuhan pasokan energi yang kontinyu. Selain itu, labilnya kondisi keamanan di
Timur Tengah yang merupakan produsen minyak terbesar juga sangat berpengaruh pada
fluktuasi harga maupun stabilitas pasokan. Keadaan inilah yang kemudian
mengembalikan pamor batubara sebagai alternatif sumber energi primer, disamping
faktor-faktor berikut ini:

1. Cadangan batubara sangat banyak dan tersebar luas.


Diperkirakan terdapat lebih dari 984 milyar ton cadangan batubara terbukti di
seluruh dunia yang tersebar di lebih dari 70 negara. Dengan perkiraan tingkat
produksi pada tahun 2004 yaitu sekitar 4.63 milyar ton per tahun untuk produksi
batubara keras (hard coal) dan 879 juta ton per tahun untuk batubara muda (brown
coal), maka cadangan batubara diperkirakan dapat bertahan hingga 164 tahun.
Sebaliknya, dengan tingkat produksi pada saat ini, minyak diperkirakan akan habis
dalam waktu 41 tahun, sedangkan gas adalah 67 tahun. Disamping itu, sebaran
cadangannya pun terbatas, dimana 68% cadangan minyak dan 67% cadangan gas
dunia terkonsentrasi di Timur Tengah dan Rusia.
2. Negara-negara maju dan negara-negara berkembang terkemuka memiliki
banyak cadangan batubara.
Berdasarkan data dari BP Statistical Review of Energy 2004, pada tahun 2003, 8
besar negara-negara dengan cadangan batubara terbanyak adalah Amerika Serikat,
Rusia, China, India, Australia, Jerman, Afrika Selatan, dan Ukraina.
3. Batubara dapat diperoleh dari banyak sumber di pasar dunia dengan pasokan
yang stabil.
4. Harga batubara yang murah dibandingkan dengan minyak dan gas.
5. Batubara aman untuk ditransportasikan dan disimpan.
6. Batubara dapat ditumpuk di sekitar tambang, pembangkit listrik, atau lokasi
sementara.
7. Teknologi pembangkit listrik tenaga uap batubara sudah teruji dan handal.
8. Kualitas batubara tidak banyak terpengaruh oleh cuaca maupun hujan.
9. Pengaruh pemanfaatan batubara terhadap perubahan lingkungan sudah
dipahami dan dipelajari secara luas, sehingga teknologi batubara bersih dapat
dikembangkan dan diaplikasikan.

Pembentukan Batubara Batubara adalah mineral organik yang dapat terbakar, terbentuk
dari sisa tumbuhan purba yang mengendap yang selanjutnya berubah bentuk akibat proses
fisika dan kimia yang berlangsung selama jutaan tahun. Oleh karena itu, batubara
termasuk dalam kategori bahan bakar fosil. Adapun proses yang mengubah tumbuhan
menjadi batubara tadi disebut dengan pembatubaraan (coalification).Faktor tumbuhan
purba yang jenisnya berbeda-beda sesuai dengan jaman geologi dan lokasi tempat tumbuh
dan berkembangnya, ditambah dengan lokasi pengendapan (sedimentasi) tumbuhan,
pengaruh tekanan batuan dan panas bumi serta perubahan geologi yang berlangsung
kemudian, akan menyebabkan terbentuknya batubara yang jenisnya bermacam-macam.
Oleh karena itu, karakteristik batubara berbeda-beda sesuai dengan lapangan batubara
(coal field) dan lapisannya (coal seam).Pembentukan batubara dimulai sejak periode
pembentukan Karbon (Carboniferous Period) –dikenal sebagai zaman batu bara pertama–
yang berlangsung antara 360 juta sampai 290 juta tahun yang lalu. Kualitas dari setiap
endapan batu bara ditentukan oleh suhu dan tekanan serta lama waktu pembentukan, yang
disebut sebagai ‘maturitas organik’. Proses awalnya, endapan tumbuhan berubah menjadi
gambut (peat), yang selanjutnya berubah menjadi batu bara muda (lignite) atau disebut
pula batu bara coklat (brown coal). Batubara muda adalah batu bara dengan jenis
maturitas organik rendah.Setelah mendapat pengaruh suhu dan tekanan yang terus
menerus selama jutaan tahun, maka batu bara muda akan mengalami perubahan yang
secara bertahap menambah maturitas organiknya dan mengubah batubara muda menjadi
batu bara sub-bituminus (sub-bituminous). Perubahan kimiawi dan fisika terus
berlangsung hingga batu bara menjadi lebih keras dan warnanya lebih hitam sehingga
membentuk bituminus (bituminous) atau antrasit (anthracite). Dalam kondisi yang tepat,
peningkatan maturitas organik yang semakin tinggi terus berlangsung hingga membentuk
antrasit. Dalam proses pembatubaraan, maturitas organik sebenarnya menggambarkan
perubahan konsentrasi dari setiap unsur utama pembentuk batubara.Batubara yang
berkualitas tinggi umumnya akan semakin keras dan kompak, serta warnanya akan
semakin hitam mengkilat. Selain itu, kelembabannya pun akan berkurang sedangkan
kadar karbonnya akan meningkat, sehingga kandungan energinya juga semakin
besar.Sumber : beritaiptek.com

ASAL USUL TERJADINYA TSUNAMI


Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang Tsu artinya pelabuhan dan nami artinya
gelombanglaut. Dari kisah inilah muncul istilah tsunami. Awalnya tsunami berarti
gelombang laut yangmenghantam pelabuhan.

PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI


Tsunami terutama disebabkan oleh gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu akibat
tanah longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor
jarang terjadi.
TSUNAMI AKIBAT GEMPABUMI
Tidak semua gempabumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya tsunam
iakibat gempabumi adalah:
1.Pusat gempa terjadi di dasar laut
2.Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km

PENYELAMATAN DIRI SAAT TERJADI TSUNAMI


Sebesar apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat. Janganlah
ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai dan lautan.

• Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat
pantai surut
secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat yang
tinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang
lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar
berita daripantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke
daerah yang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada
korban.
Jika berada di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat
pantai
surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat
yangtinggi
(perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan teman-teman yang
lain.
• Jika sedang berada di dalam perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar
berita daripantai
telah terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
• Jika gelombang pertama telah datang dan surut kembali, jangan segera turun ke
daerahyang
rendah. Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
• Jika gelombang telah benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada
korban.

Asal Usul Terjadinya Meteorit


Saat melakukan pengamatan dengan teleskop GEMINI, 2 astronom asal Brazil dan
Amerika berhasil menemukan asteroid yang mirip dengan “ordinary chondrite”
(chondrite umum) untuk pertama kalinya. Maksutnya meteor tersebut merupakan meteor
yang umum ditemukan di Bumi, namun masih belum bisa diketahui asal usulnya karena
berbagai proses geologi yang terjadi setelah asteroid tersebut terlontar dari tempat
asalnya.

Hasil pengamatan T. Mothé-Diniz (Brazil) dan D. Nesvorný (USA) menunjukan


spektrum asteroid yang mereka temukan memiliki kemiripan dengan chondrite umum,
yang merupakan materi meteor yang mirip dengan komposisi Matahari. Dari seluruh
meteor yang jatuh di Bumi, sebagian besar diperkirakan berasal dari sabuk asteroid yang
berada di antara Mars dan Jupiter. Tampaknya mereka terlontar setelah terjadi tabrakan
dan masuk ke dalam orbit yang baru, dan pada akhirnya jatuh ke Bumi.

Meteorit dalam perjalanan sejarah tata Surya memiliki peran penting, karena ia
merupakan alat utama dalam memahami sejarah Tata Surya. Komposisi meteor merekam
proses geologi di masa lalu yang terjadi saat mereka masih bersatu dengan induknya
(tubuh utamanya). Maksut induk atau tubuh utama disini adalah ada sbeuah asteroid yang
kemudian ketika terjadi tabrakan melontarkan sejumlah materi keluar dan materi yang
terlontar inilah yang kita kenal sebagai meteorit. Masalahnya, astronom seringkali gagal
untuk menemukan induk si meteorit yang umum ditemukan di Bumi sehingga tak bisa
diketahui spesimen asal si meteorit pada sabuk asteroid. Chondrites umum
merepresentasikan 75% dari seluruh meteorit yang berhasil ditemukan.

Untuk menemukan asal sumber si meteorit, astronom harus membandingkan spektrum


spesimen meteorit dengan asteroid yang diamati. Ini sulit, karena setelah terlontar keluar,
proses yang berlangsung di dalam meteorit dan di dalam asteroid yang jadi induknya
sudah berbeda. Umumnya, permukaan sering mengalami perubahan akibat proses “cuaca
angkasa”, yang berasal dari pergerakan mikrometeorit dan angin matahari. Kedua
komponen ini secara progresif merubah spektrum permukaan asteroid, sehingga
spektrumnya jadi berbeda dari meteorit yang yang terkait dengannya.

Tabrakan merupakan proses utama yang mempengaruhi asteroid. Akibat dari tabrakan
yang besar, asteroid bisa pecah dan fragmen pecahannya akan mengikuti orbit si asteroid
tadi. Pecahan-pecahan inilah yang dikenal juga sebagai keluarga asteroid. Sampai saat ini
kebanyakan keluarga asteroid yang dikenal sudah sangat tua terbentuk sekitar 100 juta
tahun lalu. keluarga yang baru lebih sulit dideteksi karena letak asteroid yang sangat
berdekatan satu sama lainnya. Pada tahun 2006, 4 asteroid mua baru ditemukan dengan
rentang usia antara 50000 – 600000 tahun. Fragmen ini seharusnya maish belum banyak
dipengaruhi cuaca angkasa setelah terjadinya perpecahan akibat tabrakan.

Perbandingan spektrum asteroid dengan meteorit Fayeteville yang ditemukan di Bumi.


Kredit : Arkansas Center for Space and Planetary Sciences, University of Arkansas
Pengamatan yang dilakukan Mothé-Diniz dan Nesvorný pada keluarga asteroid muda
tersebut dilakukan menggunakan teleskop Gemini (di Hawaii dan Chile) dan hasilnya
kemudian dibandingkan dengan meteorit Fayeteville. hasilnya terdapat kemiripan pada
chondritenya. Penemuan ini merupakan yang pertama kalinya dalam hal kecocokan
antara hasil pengamatan dan hasil penemuan meteorit yang ada di Bumi. Dengan
demikian titik cerah untuk mengetahui asal usul induk dari meteorit yang ditemukan di
Bumi semakin membuka peluang untuk memahami lebih jauh lagi sejarah Tata Surya.

Sumber : A&A
Audi Yudhasmara
KORAN ANAK INDONESIA Yudhasmara Publisher
Jl Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat Phone : (021) 70081995 – 5703646
email : judarwanto@gmail.com http://korananakindonesia.wordpress.com/

You might also like