Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Water was the fundamental needs for industrial in every production process and all the
activities. Apac Inti Corpora company was the textile industrial with production process are
spinning and weaving. It usually required water with high quality such as lowest pH and
hardness. They needed high quality water by water treatment plant. They treated ground water
that contained manganese and iron to fulfill domestic needs by aerasi and filtrasi with filter sand.
They treated water from Bade river and Sarana Tirta Ungaran to fulfill non domestic needs.
Water from Bade river contained highest colour and turbidity and processed with screening,
coagulation, flokulalation, sedimentation and filtration. To eliminate content of hardness, these
water continued to treat by softener unit. Softener unit will degrade kesadahan less than 5 ppm
CaCO3. Quality of treated water has been fulfilled Permenkes RI No.907/MENKES/SK/VII/2002,
except colour content from Bade river.
Dengan adanya standar baku mutu untuk Kebutuhan air bersih PT.Apac Inti Corpora
air bersih industri, setiap industri memiliki dibagi menjadi dua, yaitu: kebutuhan air
pengolahan air sendiri-sendiri sesuai domestik dan kebutuhan air non domestik.
dengan kebutuhan industri. Karena setiap Kebutuhan air domestik meliputi kebutuhan
proses industri maupun segala aktivitas air untuk kantin, kamar mandi, dan lain-
membutuhkan air sebagai bahan baku lain. Sedangkan untuk kebutuhan air non
utama atau bahan penolong, PT Apac Inti domestik untuk memenuhi kebutuhan air
Corpora memanfaatkan air permukaan, air untuk penunjang proses produksi dan untuk
tanah dan air dari Sarana Tirta Ungaran proses produksi sendiri.
(STU) sebagai sumber air. Penggunaan air
permukaan dan air tanah mengharuskan Untuk memenuhi kebutuhan domestik
3
PT Apac Inti Corpora untuk mengolah air perusahaan sebesar 205,83 m /hari yang
secara optimal agar memenuhi kualitas air bakunya berasal dari sumur dalam.
standar baku untuk air bersih industri. PT Sedangkan untuk kebutuhan air non
Apac Inti Corpora memiliki unit pengolahan domestik memakai air soft yang berasal
air untuk mengolah air secara optimal untuk dari Sungai Bade dan STU. Kebutuhan air
memenuhi kebutuhan air perusahaann baik soft PT. Apac Inti Corpora sekitar 1715,39
3
untuk kepentingan domestik maupun non m /hari. Kebutuhan air soft ini meliputi
domestik. PT Apac Inti Corpora untuk air umpan boiler sebesar 185,03
memerlukan air bersih untuk proses m3/hari, air umpan cooling tower sebesar
3
produksi, pendingin (cooling tower), uap 283,1 m /hari, air umpan AC/HF sebesar
3
panas (ketel uap/boiler), dan juga untuk 357,1 m /hari, dan proses produksi sebesar
3
868,89 m /hari.
Mulai
Persiapan
Studi
Pengumpulan
Data
Data sekunder:
- instalasi pengolahan air
Data Primer:
(domestik,
- sumber air baku
non domestik dan
- proses pengolahan air
softening)
- teknis operasional dan
- kualitas air baku, air
perawatan
bersih, air
- kinerja instalasi
soft dan air untuk produksi
pengolahan air
- kebutuhan/peruntukkan air
- data penunjang lain
Analisis
Kesimpulan
dan Saran
Selesai
38
Nurandani Hardyanti, Nurmeta Diani Fitri
Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Bersih
39
Jurnal PRESIPITASI
Vol.1 No.1 September 2006, ISSN 1907-187X
Sedangkan kualitas air bersih dari sungai buah, tetapi dalam pengoperasiannya
ada satu parameter yang belum memenuhi bekerja secara bergantian tergantung dari
standar baku mutu yaitu warna. Tetapi debit yang akan disaring. Pemilihan filter ini
ketika air baku dari air sungai tersebut karena akan memberi banyak keuntungan
dicampur dengan air STU dalam bak hard antara lain:
water, maka kandungan warna tersebut 1. Pemilihan pasir kuarsa sebagai media
akan menurun sehingga kualitas air filter karena mudah didapat dan harga
bakunya akan dapat memenuhi standar terjangkau.
baku mutu. Meskipun telah memenuhi 2. Tipe saringan pasir cepat karena
standar baku mutu air bersih, air baku kecepatan filtrasinya berkisar 7 – 10
tersebut masih memerlukan pengolahan m/jam dan jenis pressure filter 15 – 20
untuk memenuhi kebutuhan produksi yang m/jam lebih besar dibanding dengan
mempunyai standar kualitas air yang ketat saringan pasir lambat 0,1 – 0,3 m/jam,
yang berupa soft water. (Darmasetiawan, 2001) sehingga air
yang dihasilkan oleh filter jenis ini lebih
C. Unit Pengolahan Air Bersih banyak. Selain itu saringan pasir cepat
jenis pressure filter tidak membutuhkan
Pengolahan Pendahuluan area yang luas sehingga sangat efektif
dan efisien. (Husain, 1978)
1. Sumur Dalam
Untuk menjaga kualitas air yang dihasilkan
a. Aerasi oleh unit filtrasi ini maka dilakukan
perawatan berupa pencucian sistem
Air dari sumur dalam dipompa dengan backwash dan pencucian media pasir.
submersible langsung dialirkan melalui pipa Backwash dilakukan setiap hari selama
yang kemudian kemudian dipercikkan pada sekitar 15 menit. Air dari backwash
unit aerasi. Dengan penambahan unit ditampung pada bak penampung backwash
aerasi ini kandungan Fe dapat menurun yang berkapasitas 250 m3 dengan dimensi
hingga 32,39% bila dibandingkan dengan 20 m x 5 m x 2,5 m dan freeboard 0,38 m
sebelum ada aerasi. yang kemudian dikembalikan ke bak raw
water setelah diendapkan.
b. Bak Raw Water
d.Bak Hard Water
Air dari bak aerasi dialirkan ke bak raw
water secara grafitasi yang berkapasitas Air baku dari sand filter dipompakan ke bak
3
875 m dengan dimensi bangunan 35 m x hard water, yang berkapasitas 1125 m3
10 m x 2,5 m dan freeboard 0,38 m dimana yang berbentuk silu-siku (bentuk “L”)
pada bagian atas terdapat 4 buah manhole dimana pada bagian atas terdapat 5 buah
yang berfungsi sebagai lubang manhole yang berfungsi sebagai lubang
pemeriksaan. pemeriksaan.
40
Nurandani Hardyanti, Nurmeta Diani Fitri
Studi Evaluasi Instalasi Pengolahan Air Bersih
Untuk menjaga filter ijuk dapat bekerja setelah partikel-pertikel yang lebih kecil
dengan baik maka perlu dilakukan bergabung atau tersedimentasi pada
perawatan yaitu dengan pencucian ijuk partikel-partikel yang lebih besar
setiap 6 bulan sekali atau jika endapan (stationary) pada sludge blanket. Clarifier
kotoran pada bagian atas ijuk sudah sistem cone ini mempunyai diameter 5 m.
banyak karena akan menghambat laju air.
Aliran air yang keluar menembus sludge
b. Bak Penampung blanket secara upflow akan mengalir
melalui gutter dengan lubang pada bagian
Air sungai setelah disaring di unit screening atasnya. Diameter orifice 2,5 cm dan jarak
dipompa dan ditampung pada 2 bak antar lubang 5 cm. Jumlah pipa gutter 3
3
dengan kapasitas tiap bak 21 m . Bak buah. Saluran gullet atau saluran
penampung ini berbentuk silinder dengan pengumpul mengelilingi bak sedimentasi
diameter 3 m, tinggi 3 m dan freeboard 0,45 dengan lebar saluran 20 cm dan
m. kedalaman 30 cm dan selanjutnya secara
gravitasi air akan mengalir ke tangki filter.
c.Koagulasi
e.Bak Penampung
Air dari bak penampung dipompakan ke
bak koagulan untuk diberi tambahan Setelah air masuk ke unit flokulasi dan
koagulan. Pada unit koagulasi diharapkan sedimentasi, flok-flok yang sudah
partikel-partikel koloid dapat diendapkan mengendap dikeluarkan (dibuang) melalui
menjadi partikel-partikel flok yang lebih sludge blanket, sedangkan air yang sudah
besar sehingga mudah mengendap. disisihkan dialirkan ke bak penampung
Penambahan koagulan ke dalam air baku secara gravitasi. . Untuk menghindari dari
didikuti dengan pengadukan cepat yang kemungkinan terkena kotoran terutama
bertujuan untuk mencampur antara daun-daun yang berjatuhan, bak
koagulan dengan koloid. Pengadukan penampung ini ditutup dengan papan kayu.
dilakukan dengan menggunakan mixer. Zat Bak penampung berbentuk rectanguler bak
koagulan tersebut adalah alum/aluminium dengan kapasitas tiap bak 62,5 m3 dengan
sulfat (Al2 (SO4)3.18 H2O), kaustik soda, dimensi 5 m x 5 m x 2,5 m dan freeboard
dan polymer (kuriflok Pa322). Alum dan 0,38 m.
polimer berfungsi untuk memperbesar flok
agar mudah untuk mengendap. f. Filtrasi
Penambahan alum akan menyebabkan air
baku mempunayai pH rendah, untuk Air dari bak penampung dipompakan ke
menaikkan ph antara 6,5-8,5 ditambahkan carbon filter untuk disaring, dimana air
kaustik sehingga proses pengendapan bias dilewatkan pada benda dengan porous
optimal. Penambahan kaustik soda dan dengan kecepatan tinggi. Proses
polymer menggunakan dosing pump, penyaringan menggunakan sistem saringan
sedangkan penambahan alum bertekanan sehingga kecepatan filtrasi
menggunakan pompa yang cukup tinggi. Filtrasi yang dipakai adalah
penggunaannya diatur sedemikian rupa rapid sand filter atau saringan pasir cepat
sesuai kebutuhan. dengan system gravitasi tertutup (closed
gravity system). Proses filtrasi dimaksudkan
d. Flokulasi dan Sedimentasi untuk menyisihkan partikel koloid yang
tidak dapat disisihkan pada proses
Air dari bak koagulasi dialirkan ke unit sebelumnya dan juga untuk mengurangi
flokulasi dan sedimentasi secara gravitasi. jumlah bakteri organisme lain.
Jenis sedimentasi (clarifier) adalah sistem
cone dengan aliran vertikal (up flow) yang Pengolahan Lanjutan (softener treatment)
terdiri dari 2 bak yang disusun secara seri.
Pengadukan lambat (flokulasi) terjadi dalam a. Bak Hard Water
cone dengan menggunakan blade (mixer)
diharapkan dapat terbentuk flok-flok yang Setelah air sungai disaring dengan carbon
lebih besar sehingga dapat diendapkan filter, bersama-sama air baku dari STU
pada unit sedimentasi. Proses sedimentasi ditampung pada bak hard water. Bak hard
terjadi setelah proses upflow flokulasi, yaitu water berbentuk rectangulair yang terbuat
41
Jurnal PRESIPITASI
Vol.1 No.1 September 2006, ISSN 1907-187X
Setelah proses softening air baku 2. Fair; Geyer; dan Okun, 1968, Water
ditampung dalam bak penampung air soft. and Wastewater Engineering Volume
Di dalam bak penampung air soft terdapat 2, John Wiley & Sons. Inc.New York
otomatis level sehingga apabila bak sudah
memenuhi kapasitas yang ditetapkan maka 3. Kawamura, Susumu. 1990, Integrated
proses pengolahan air soft akan berhenti, Design of Water Treatment Facilities,
tetapi apabila air berkurang banyak maka John Wiley & Sons, Inc. New York
pompa akan bekerja menaikkan air soft ke
bak penampung . Di atas bak penampung 4. Mochtar H, 1999. Diktat Kuliah Satuan
terdapat 2 buah manhole yang berfungsi Operasi. Pusditek PU-UNDIP.
untuk pemeriksaan. Dari bak penampung Semarang.
air soft ini dipompakan ke Reservoir I, II, III,
dan IV yang kemudian dialirkan ke setiap 5. Reynold, Tom D., 1982, Unit Operation
unit yang membutuhkan. Pipa yang And Processed in Environmental
digunakan untuk mengalirkan air soft Engineering, Brooks/Cole Engineering
adalah jenis galvanized yang dicat warna Devision, California
biru. Bak soft water berbentuk “L” yang
3.
berkapasitas 260 m 6. Peavy, Howard S, 1985, Environmental
Engineering, Mcgraw Hill Book
Company, Singapore
42
*) Program Studi Teknik Lingkungan FT Undip 43
Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang