You are on page 1of 8

  

  
 
Pada umumnya setiap benda baik itu
berupa padat, cair atau gas jika
dipanaskan akan mengalami
penambahan ukuran panjang, luas
ataupun volumenya. Penambahan ukuran
benda karena penambahan suhu sering
disebut sebagai pemuaian benda.
Besarnya pemuaian benda sangat
bergantung pada :
a.Ukuran benda semula
b.Kenaikan suhu
c.Jenis benda
1. Pemuaian Zat Padat
Pemuaian ini mudah
diamati karena
bentuknya yang tetap.
Dengan mengukur
panjang, lebar, atau
tinggi zat padat setelah
dipanaskan.
a. Muai
Panjang
Pernahkah kalian mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan
pada siang hari ? kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari
dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tampak kendor karena
panjang logam penyusun kabel bertambah panjang akibat terkena
panas sinar matahari. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kabel
mengalami pemuaiankarena terkena panas sinar matahari.
Pemuaian panjang tiap zat padat berbeda-beda tergantung pada sifat
termal zat padat tersebut.
dapat kita amati bahwa panjang logam akan bertambah panjang
setelah logam dipanaskan. Pertambahan panjang logam itu kemudian
dinyatakan dengan ∆L. Besarnya panjang logam setelah dipanaskan
sebesar
L = L0 + ∆L
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat
sepanjang 1m disebut koefisien muai panjang (α).
Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang
dinyatakan dengan persam
L = L0 (1+ α Δt)
Dengan,
L : Panjang akhir (m)
L0 : Panjang mula-mula (m)
α : Koefisien muai panjang (0 C/m)
b. Muai
luas
Jika yang dipanaskanadalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut
akan mengalami pemuaian pada panjang dan lebarnya. Dengan demikian
lempeng akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang
 
Pertambahan luas zat padat untuk setiap kenaikan 10 C pada zat seluas 1m2
disebut koevisien muai luas (β). Besarnya β dapat dinyatakan dalam

Hubungan antara luas benda, suhu, dan koefisien muai luas suatu zat adalah
A = A0 (1+ β Δt)
Dengan
A : luas akhir (m2 )
A0 : luas mula-mula (m2 )
β : koefisien muai luas zat ( 0 C/m2 )
Δt : kenaikan suhu ( 0 C)
 
Pemuaian luas dapat kita amati pada jendela kaca rumah, pada saat udara dingin
kaca menyusut karena koefisien muai kaca lebih besar dari pada koefisien muai
kayu. Dan jika suhu memanas maka kaca akan memuai lebih besar dari pada
kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan sangat rapat pada
c. Muai
Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P ,
0
lebar L0 , dan tinggi h0 dipanaskan hingga suhunya
bertambah ΔT, maka berdasarkan pada pemikiran
muai panjang dan luas diperoleh harga volume
balok tersebut sebesar:

V = V0 (1+ γ Δt)
γ = 3α atau γ = β
dengan
 
V : volume akhir (m3 )
V0 : volume mula-mula (m3 )
γ : koefisien muai volume (0 C/m3 )
Δt : kenaikan suhu (0 C)
2. Pemuaian Zat
Cair
Pada zat cair kita tidak mengenal muai
panjang ataupun muai luas, tetapi hanya
dikenal muai ruang atau muai volume saja.
Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat
cair itu maka semakin besar muai volumenya.
Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis
zat cair berbeda-bedaakibatnya walaupun
mula-mula volume zat cair sama tetapi
setelah dipanaskan volumenya menjadi
berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair
terkait dengan pemuaian tekanan karena
peningkatan suhu. Titik pertemuan antara
wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel.
3. Pemuaian Zat
Gas
Sama halnya dengan zat cair dalam gas kita tidak mengenal pemuaian panjanh
ataupun pemuaian luas. Gas akan mengalami pemuaian volume jika suhunya
dinaikkan dan akan mengalami penyusutan jika suhunya diturunkan. Dari hasil
percobaan didapatkan harga koefisien muai ruang yang sama untuk semua
jenis
γ=
1 gas yaitu sebesar
273
°C-1

Sehingga volume akhir gas pada tekanan tetap adalah sebagai berikut.
1
V = V0 (1+
273
γ Δt)
V = V0 (1+ Δt)
1
Pemuaian273 tekanan akhir gas pada volume tetap adalah sebagai berikut.
p = p0 (1+ Δt)
Pemuaian gas dalam ruang tertutup dapat dibahas dengan menggunakan
hukum Boyle –Gay Lussac sebegai berikut.
  pV
Persamaan
p1V1 gas
p2Videal
2
T pV = nRT
pV

T1 T2 T = nR
Jadi = = konstan

Dimana T adalah suhu mutlak Kelvin dan R adalah konstanta gas umum = 8314
joule/Kilomol. K atau 0,082 atm L/mol K

You might also like