You are on page 1of 10

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 500 juta bentuk kehidupan di bumi. Ben
tuk kehidupan itu memiliki wujud yang berbeda-beda. Akan tetapi kamu tetap bisa
mengelompokkan antara hewan dan tumbuhan. Bagaimana caranya? Hal itu karena kamu
dapat melihat persamaan dan perbedaannya. Akan tetapi bagaimana cara mengelompo
kkan hewan yang mirip satu sama lain dan jumlahnya ribuan, bahkan jutaan. Misaln
ya kucing mirip dengan macan, tetapi kurang mirip dengan kuda, dan tentu saja sa
ngat berbeda dengan katak. Untuk mempermudah pekerjaan pengelompokan itu, ilmuwa
n membagi makhluk hidup dalam kelompok-kelompok takson.
Pendahuluan
Di dunia terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organism. Organism tersebut m
emilik ciriciri yang beraneka ragam. Begitu beragamnya organism ini sehingga dip
erlukan suatu system untuk mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi me
ncoba menciptakan suatu system untuk mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli
biologi mencoba menciptakan suatu system untuk mempermudah mengenal dan mempelaj
ari organism melalui suatu cara pengklasifikasian. Pengklasifikasian merupakan p
roses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu. Organism yang mempunyai ciri-ciri
yang sama dikumpulkan sebagai satu kelompok. Ciri-ciri kelompok telah mewakili
sifat-sifat individu. Sebagai contoh, kambing, sapi, dan kerbau merupakan kelomp
ok hewan memamah biak (ruminansia). Dengan meningkatnya peradaban manusia, terut
ama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidup sebagai obat dan bahan pangan, mak
a keperluan akan nama makhluk hidup semakin besar. Maka mulai diperlukan suatu p
enggolongan atau klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pemikiran yang rasional.
Misalnya penggolongan berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daer
ah penyebaran, dan sebagainya. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup d
isebut taksonomi.
A.Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
1. 2. 3. 4.
Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk: Mendeskripsik
an ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya Mengetahui hubun
gan kekerabatan antarmakhluk hidup Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar
kekerabatannya
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepenti
ngan manusia, yaitu: 1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organism yang
beraneka ragam. 2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabata
n antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, harimau memil
iki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan kucing daripada dengan komodo,
karena harimau dan kucing memiliki banyak persamaan ciri-ciri, misalnya: harimau
dan kucing sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat, karnivor, dan
berambut. Sedangkan komodo bertelur, berkaki empat, kulit bersisik, dan melata.
A.Dasar-Dasar Klasifikasi
1. Berdasarkan Persamaan
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup
yang lain. Di samping memiliki perbedaan, beberapa makhluk hidup memiliki satu a
tau lebih persamaan.
Kita dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaannya. Menurut kalian
, berdasarkan ciri-cirinya, kuda dan sapi dapat dikelompokkan sebagai makhluk hi
dup apa? Dengan mengamati cirri-cirinya, kita dapat memasukkan kuda dan sapi dal
am kelompok hewan. Karena memiliki tulang belakang, keduanya merupakan kelompok
hewan bertulang belakang. Atau, dapat pula dikelompokkan sebagai hewan yang meny
usui atau mamalia, karena memiliki kelenjar susu. Kuda dan sapi juga dapat dimas
ukkan dalam kelompok hewan tetrapoda, karena sama-sama berkaki empat (tetra = em
pat, podos = kaki). 2. Berdasarkan Perbedaan Meskipun kuda dan sapi merupakan sa
tu kelompok, yaitu hewan mamalia, kita dapat pula memisahkan keduanya sebagai ke
lompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya dengan melihat jumla
h jari di setiap kaki. Kuda memiliki tiga jari di setiap kaki, sehingga masuk da
lam kelompok hewan mamalia berjari ganjil atau Perisodactyla. Sedangkan sapi mem
iliki empat jari di setiap kakinya, sehingga masuk dalam kelompok mamalia berjar
i genap atau Artiodactyla, demikian pula kambing dan kerbau. 3. Berdasarkan Manf
aat Pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hamper setia
p orang melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita
mengelompokkan mawar, melati, cemara, dan bugenvil ke dalam kelompok tanaman hi
as. Kacang, jagung, dan ketela dikelompokkan ke dalam tanaman budidaya. Kacang t
anah, kacang panjang, dan kacang merah dikelompokkan ke dalam tanaman kacang. Ka
mbing, sapi, kerbau, dan kelinci dikelompokkan ke dalam hewan ternak. Klasifikas
i dapat dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Mi
salnya bayam, kol, kentang, kacang panjang, wortel, dan sawi dimasukkan dalam sa
tu kelompok tanaman sayursayuran. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanaman-t
anaman tersebut dapat digunakan sebagai sayuran, sedangkan tujuannya adalah untu
k memudahkan manusia dalam memanfaatkan tanamantanaman tersebut sebagai sayur-sa
yuran. 4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi Klasifikasi didasarkan pada per
samaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang digunakan terutama ciri
-ciri morfologi dan anatomi. Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak di bagian lu
ar tubuh makhluk hidup, sedangkan anatomi adalah ciri-ciri yang ada di bagian da
lam tubuh makhluk hidup. Pada tumbuh-tumbuhan, ciri-ciri yang dapat digunakan da
lam mengklasifikasi dapat berupa ciriciri morfologi, misalnya warna bunga, bentu
k bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk daun, dan lain-lain.
Selain itu, dapat pula menggunakan ciriciri anatomi, misalnya ada- tidaknya berk
as pengangkut, ada-tidaknya cambium, dan ada-tidaknya sel trakea. Ciri-ciri yang
dapat digunakan dalam mengklasifikasi hewan, misalnya ada-tidaknya tulang belak
ang, bentuk alat gerak, jumlah sayap (pada serangga), ruas-ruas pada tubuh, juml
ah kaki, dan lainlain. 5. Berdasarkan Ciri Biokimia Dalam perkembangannya, ciri-
ciri yang dapat digunakan dalam klasifikasi tidak hanya ciri-ciri morfologi dan
anatomi, tetapi juga ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jen
is enzim, adatidaknya membrane organela sel. DNA atau asam nukleat juga digunaka
n untuk menetukan hubungan kekerabatan makhluk hidup. Misalnya ntuk menentukan a
yah seorang bayi, dapat dibandingkan DNAnya. Meskipun ciri wajah dan tubuh tidak
mirip, jika DNA-nya mirip, dapat dipastikan orang tersebut merupakan ayah si ba
yi.
A.Macam-macam Klasifikasi
Pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan dengan alas an-alasan tertentu. Ada ba
nyak alas an
yang digunakan para ahli sebagai dasar system klasifikasi. Dari berbagai alas an
yang pernah digunakan para ahli, system klasifikasi dapat digolongkan ke dalam
tiga kelompok system saja, yaitu system alami, system buatan, dan system filogen
etik. 1. Klasifikasi Sistem Alami Klasifikasi system alami dikemukakan oleh Aris
toteles, seorang filsuf Yunani pada tahun 350 SM. Aristoteles membagi makhluk hi
dup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles. Membagi hewan menj
adi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan di
kelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan
dibagi menjadi 3 divisi, yaitu herba, semak, dan pohon. Karena kurang teliti, k
lasifikasi menurut system ini memiliki banyak kesalahan, meskipun demikian telah
digunakan selama lebih dari 2.000 tahun. 2. Klasifikasi Sistem Buatan Klasifika
si system buatan diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778). Ia adalah seoran
g ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus
Linnaeus. Karya penting Linnaeus adalah menyusun system klasifikasi yang lebih
mudah dipahami daripada system sebelumnya. System yang disusun Linnaeus merupaka
n system klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organism didasarkan pada sejuml
ah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin me
mperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi system buatan ini antara lain mengelompokk
an tumbuhan atas dasar warna bunga, massa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari
, putik, dan lain-lain. System klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnae
us juga disebut system seksual karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat
reproduksi tumbuhan. Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis d
engan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur. Sebelum Linnaeus,
orang memberi nama tumbuhan dengan nama tunggal yang diikuti dengan sederetan ka
ta nama atau kata sifat sebagai penjelasannya. Sebagai contoh; tomat diberi nama
Solanum pomiferum fructo rotundo striato artinya tumbuhan yang berbuah lebat, b
uahnya bulat dan lunak. Nama demikian, tentunya tidak praktis dan tidak mudah di
ingat. Kemudian Linnaeus menetapkan suatu nama tumbuhan dengan dua kata saja. Ka
ta pertama untuk genus dan kata kedua untuk penunjuk spesies. Pendapat Linnaeus
ini dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum yang diterbitkan t
ahun 1753. 3. Klasifikasi Sistem Filogenetik Pada masa Linnaeus, pendapat umum m
enyatakan bahawa semua spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian, m
asing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan tidak beru
bah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan
makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang
, ayam, padi, dan jagung. Kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berke
mbang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapa
t kekerabatan antarjenis organism. Pada tahun-tahun sesudah Charles Darwin mener
bitkan publikasinya The Origin of Specis (On the origin of Species by Means of N
atural Selection) pada tahun 1859, doktrin evolusi berangsur-angsur berubah dari
doktrin penciptaan khusus ke doktrin yang menyatakan bahwa antarorganisme terda
pat kekerabatan. Bertolak dari teori evolusi Darwin, muncullah system klasifikas
i modern berdasarkan filogeni, yaitu kalsifikasi yang disusun dengan melihat ket
urunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah sejarah evolusi suatu kelompok
organism. Klasifikasi yang berdasar proses filogeni disebut klasifikasi system f
ilogenetik. System ini didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme
atau kelompok organism. Organism-organisme yang berkerabat dekat memiliki persam
aan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organism yang berkerabat jau
h. Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anato
mi, fisiologi, dan perilaku. Klasifikasi yang didasarkan pada hubungan filogenet
ik mengalami berbagai perkembangan. Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara in
ternasional. Ada beberapa system klasifikasi yang pernah diperkenalkan oleh para
ahli taksonomi yaitu sebagai berikut. a. System Dua Kingdom
Klasifikasi system dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles (Yunani). Pada saat
itu, belum dikenal organism mikroskopis. Pada tahun 1735, ahli ilmu alam Swedia
bernama Carolus Linnaeus memperkenalkan metode klasifikasi modern, organism bers
el satu telah diobservasi tetapi belum diklasifikasikan. Dalam system dua kingdo
m, organism dibagi atas 2 kerajaan (Kingdom), yaitu: 1) Kingdom Plantae (Dunia T
umbuhan), ciri-cirinya memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa sehingga
selnya kaku, berklorofil dan mampu berfotosintesis. Meskipun tidak berklorofil,
bakteri dan jamur dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. Alga, lumut, jamur, pa
ku-pakuan dan tumbhuan berbiji juga dimasukkan ke dalam kerajaan tumbuhan. 2) Ki
ngdom Animalia (Dunia Hewan), ciri-cirinya adalah tidak berdinding sel, tidak be
rklorofil, dapat bergerak bebas. Dunia hewan meliputi Protozoa, Porifera, Coelen
terata, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata. a. System Tiga Kin
gdom Klasifikasi system tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel (Jerman) pad
a tahun 1866 dengan menggunakan kingdom bari, yaitu Protista. Dalam klasifikasi
tiga kingdom, makhluk hidup dibagi menjadi tiga kingdom berikut ini. 1) Kingdom
Protista, ciri-cirinya adalah tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel yang
belum terdiferensiasi. Organism yang termasuk kingdom protista adalah semua orga
nism bersel satu misalnya amoeba dan diatom serta organism multiseluler sederhan
a, misalnya alga. 2) Kingdom Plantae, terdiri dari organism yang umumnya bersifa
t autotrof, eukariot multiseluler, dan bereproduksi dengan spora. Di dalam kingd
om tumbuhan terdapat jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. 3)
Kingdom Animalia, terdiri dari organism yang bersifat heterotrof dan eukariot m
ultiseluler. Sama seperti system dua kingdom, anggotanya dimulai dari Protozoa s
ampai Chordata. a. System Empat Kingdom System ini berkembang setelah ditemukann
ya inti sel. Orang yang pertama kali mengemukakan system empat kingdom adalah He
rbert Copeland, seorang ahli biologi berkebangsaan Amerika. Copeland mengusulkan
nama kingdom Monera bagi organism yang inti selnya tidak memiliki mambran inti
(prokarion), yaitu bakteri dan alga hijau-biru. Bakteri dan alga hijau-biru dise
but organism prokariotik. Sebaliknya organism yang memiliki inti yang diselubung
i oleh membrane inti disebut organism eukariotik, misalnya alga (selain alga bir
u), jamur, tumbuhan, dan hewan. Keempat kingdom tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kingdom Monera, ciri-cirinya memiliki inti tanpa membrane (prokarion). 2) Ki
ngdom Protista, terdiri dari organism bersel satu dan organism multiseluler yang
belum berdiferensiasi. 3) Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji. 4) Kingdom Animalia, semua hewan mulai Protozo
a sampai Chordata dimasukkan ke dalam kerajaan hewan atau kingdom Animalia. a. S
ystem Lima Kingdom Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika pada tahun
1969 menyusun klasifikasi berdasarkan pada tingkatan organism, susunan sel, dan
cara pemenuhan makanannya. Klasifikasi ini dikenal sebagai klasifikasi lima king
dom. Dalam system lima kingdom ini terdapat perubahan besar pada penataan filumn
ya, jika dibandingkan dengan klasifikasi system dua kingdom sampai empat kingdom
. Perubahan yang cukup mendasar yaitu sebagai berikut. â ¢ Protozoa yang sebelumny
a merupakan salah satu filum pada kingdom Animalia, sekarang masuk pada kingdom
Protista. Akibatnya Protozoa bukan nama takson filum tetapi hanya nama kelompok.
Sedangkan yang dulu berada dalam tingkatan takson kelas seperti Mastigophora, S
arcodina, Ciliata, dan Sporozoa, naik satu tingkat menjadi takson filum pada kin
gdom Protista.
â ¢ â ¢ â ¢ â ¢
Euglena yang dahulu dimasukkan dalam filum Protozoa, kelas Mastigophora, atau fi
lum Chlorophyta (alga hijau), sekarang menjadi filum tersendiri dengan nama filu
m Euglenophyta, kingdom Protista. Alga biru yang dulu nama filumnya adalah Cynop
hyta berubah menjadi filum Cynobacteria dan masuk pada kingdom Monera. Alga hija
u, keemasan, api, cokelat, dan alga merah yang dulu masuk pada kingdom Plantae,
sekarang masuk pada kingdom Protista. Muncul kingdom baru yaitu Fungi (jamur) be
rdasarkan kekhususan struktur dan cara mengambil makanan. Secara lengkap, system
klasifikasi lima kingdom terdiri dari Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Ani
malia.
1) Kingdom Animalia Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki
cirri-ciri sel yang prokariotik, artinya sel tersebut tidak memiliki membrane i
nti. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria, reticulum endo
plasma, badan Golgi, dan lisosom. Monera berkembang biak dengan membelah diri se
cara langsung (amitosis), tidak dengan cara mitosis dan meiosis. Berdasarkan cir
i-ciri diatas, makhluk hidup yang masuk dalam kerajaan Monera adalah Archaebacte
ria dan Eubacteria. Cynobacteria (alga hijau-biru) masuk ke dalam Eubacteria. 2)
Kingdom Protista Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kingdom Protista memiliki
tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederh
ana dan tidak membentuk jaringan. Selnya bersifat eukariotik, artinya inti sel m
emiliki membrane inti dan organel bermembran lainnya. 3) Kingdom Fungi Semua jam
ur, kecuali jamur lender dan jamur air, dimasukkan dalam kingdom Fungi. Selnya e
ukariotik, cara makan heterotrof yaitu menyerap zat organic dari lingkungan, tid
ak berklorofil, dinding sel dari zat kitin. Sebagian besar hidup parasit dan sap
rofit. 4) Kingdom Plantae Organism yang termasuk dalam kingdom Plantae tubuhnya
ada yang tersusun atas satu sel (misalnya alga hijau), banyak sel tetapi tidak t
erdiferensiasi (misalnya alga cokelat dan merah), dan banyak sel yang terdiferen
siasi membentuk jaringan (misalnya tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan biji). Sem
ua selnya eukariotik, mempunyai plastid (umumnya kloroplas), karena itu hidup se
cara autotrof. Dinding sel mengandung selulosa, dan siklus hidupnya mengalami pe
rgiliran keturunan antara generasi sporofit dan gametofit (khususnya lumut, paku
, dan tumbuhan biji). 5) Kingdom Animalia Tubuh Animalia tersusun atas banyak se
l yang terspesialisasi membentuk jaringan, sel eukariotik, cara makan bersifat h
eterotrof, dan makanan ditelan ke dalam tubuhnya. a. System Enam Kingdom Klasifi
kasi ini berdasarkan pada evolusi genetic dan evolusi molekuler kladistik (filog
eni). Pada tahun 1977, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika, mempe
rluas system lima kingdom Whittaker dengan memecah kingdom bakteri menjadi dua k
ingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Archaebacteria berbeda dengan Eubac
teria dalam hal proses transkripsi dan translasi genetiknya. Pada Archaebacteria
, transkripsi dan translasi genetiknya lebih mirip dengan apa yang terjadi pada
eukariotik. Perbedaan karakteristik ini diketahui melalui analisis genetic molek
uler. Secara lengkap klasifikasi system enam kingdom adalah sebagai berikut. 1)
Plantae (tumbuhan), bersifat autotrof, eukariot multiseluler, dan bereproduksi d
engan spora. 2) Animalia (hewan), bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler.
3) Eubacteria (bakteri), ciri-cirinya adalah prokariot bersel satu. 4) Archaebac
teria (prokariot), anggota kingdom ini berbeda dengan bakteri dalam hal transkri
psi dan translasi genetic. Archaebacteria lebih mirip eukariot. 5) Protista (euk
ariot bersel satu), ciri-cirinya tidak memiliki jaringan atau sel yang terdifere
nsiasi. 6) Fungi (jamur), ciri-cirinya bersifat eukariot osmotrofik bersel satu
atau banyak. Perlu diingat bahwa system klasifikasi tidak ada yang sempurna dan
selalu ada kemungkinan untuk berubah sesuai dengan perkembangan ilmu dan berbaga
i penemuan baru. Misalnya Haeckel menempatkan alga merah dan alga hijau-biru pad
a kingdom Plantae, sedangkan pada klasifikasi modern, alga merah dan alga hijau-
biru ditempatkan sebagai Protista. Dari semua system klasifikasi tersebut, klasi
fikasi manakah yang terbaik, tergantung pada kesepakatan bersama. Tidak ada kepu
tusan dari para ahli biologi dan taksonomi yang menentukan mana system klasifika
si yang paling baik. Kita menyepakati penggunaan system klasifikasi berdasarkan
pada rasionalitas. Masing-masing system memiliki dasar sendiri-sendiri. Pada saa
t ini ada kecenderungan para ahli biologi menggunakan system klasifikasi dengan
lima atau enam kingdom.
A.Klasifikasi dalam Biologi Modern
Klasifikasi makhluk hidup modern menganut system filogenetik, yaitu pengklasifik
asian dengan melihat hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan antarmaknluk hid
up didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri. Pada awalnya ciri-ciri ya
ng dibandingkan adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laku. Dal
am biologi modern para pakar juga mengkaji ciri-ciri kromosom dan biokimia. Makh
luk hidup yang memiliki persamaan ciri-ciri dikelompokkan ke dalam unit-unit. Un
it-unit ini dinamakan takson. Takson disusun dari tingkat tinggi ke tingkat rend
ah. Makhluk hidup yang memiliki sedikit persamaan ciri-ciri dikelompokkan ke dal
am tingkatan takson yang tinggi. Biasanya tingkatan ini memiliki jumlah makhluk
hidup yang banyak. Sebaliknya, makhluk hidup yang memiliki banyak persamaan ciri
dimasukkan dalam takson yang lebih rendah. Biasanya tingkatan ini memiliki juml
ah makhluk hidup yang sedikit. Klasifikasi digunakan untuk mempelajari makhluk h
idup berdasarkan persamaan ciri-ciri morfologi (bentuk luar), anatomi (bentuk da
lam), fisiologi, dan perilaku. Sebagai contoh, makhluk hidup yang bergerak aktif
, tubuhnya tiak kaku, dan tidak berklorofil, dimasukkan ke dalam kelompok besar
yang disebut kelompok hewan. Kelompok hewan masih dibagi menjadi dua subkelompok
, yaitu kelompok yang tidak memiliki tulang belakang dimasukkan ke dalam inverte
brate, sedangkan yang bertulang belakang dimasukkan ke dalam vertebrata. Vertebr
ata masih dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok yang lebih kecil, yaitu Pi
sces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia. Masing-masing dapat dibagi-bagi la
gi berdasar ciri-ciri tertentu dan demikian seterusnya hingga ke pengelompokkan
yang menjadi unit dasar klasifikasi yaitu spesies. Spesies masih dapat dibagi-ba
gi lagi menjadi subspecies, varietas atau ras, dan forma. Dalam klasifikasi dipe
rlukan metode penamaan (nomenklatur) untuk memberi nama suatu kelompok organism
tertentu. Penamaan bertujuan untuk: 1. Membedakan antara satu kelompok dengan ke
lompok yang lain 2. Menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok 3. Memudahkan da
lam mengenal ciri-ciri kelompok 4. Menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi.
1. Tahapan dalam Klasifikasi Pengklasifikasian makhluk hidup dapat dilakukan me
lalui beberapa tahap, yaitu pencandraan ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokan b
erdasarkan ciri-ciri, dan pemberian nama takson. a. Pencandraan Ciri-ciri Makhlu
k Hidup Proses awal dalam klasifikasi adalah pencandraan atau identifikasi ciri-
ciri (sifat-sifat) organisme.
Identifikasi dimulai dari ciri-ciri yang tampak dan mudah diamati. Ciri-ciri yan
g diamati adalah ciriciri morfologi, anatomi, dan fisiologi yang meliputi bagian
-bagian penyusun tubuh. Misalnya, bentuk dan jumlah sayap, bentuk dan jumlah kak
i, warna tubuh, jumlah ruas dada dan abdomen, serta cara makan. b. Pengelompokan
Berdasarkan Ciri-ciri Makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan atau pe
rbedaan ciri-ciri. Sebagai contoh, ayam, itik, dan burung merpati dikelompokkan
menjadi satu kelompok karena memiliki persamaan ciri-ciri. Ciri-ciri tersebut mi
salnya tubuh ditutupi bulu, bernapas dengan paru-paru, memiliki paruh, jantung 4
ruang, memiliki tembolok, dan memiliki sayap.
c. Pemberian Nama Takson Setelah organisme dikelompokkan berdasarkan ciri-ciriny
a, proses berikutnya adalah memberi nama takson kelompok tersebut. Misalnya itik
, ayam, dan burung merpati dimasukkan ke dalam kelompok burung atau aves. Kadal,
cecak, dan buaya, dimasukkan ke dalam kelompok reptilian. Setelah semua makhluk
hidup diberi nama dan dikelompokkan dalam takson-takson, barulah disusun system
klasifikasinya. 1. Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi Untuk memudahkan d
alam mengelompokkan organism yang sangat banyak ragamnya maka disusunlah suatu a
turan pengelompokan. Pengelompokan dilakukan dari tingkatan yang paling rendah y
aitu spesies, sampai ke tingkatan yang paling tinggi yaitu kingdom (kerajaan). a
. Species (Jenis) Spesies atau jenis merupakan takson yang menjadi satuan atau u
nit dasar klasifikasi. Dua organism atau lebih dimasukkan dalam satu spesies yan
g sama jika organisme-organisme tersebut dapat melakukan perkawinan alami dan me
nghasilkan keturunan yang fertil. Padi rojo lele, padi IR, padi kitan, padi beng
awan, semuanya termasuk dalam satu spesies, yaitu Oryza sativa. Keturunan fertil
e artinya keturunan (anak-anak) yang dihasilkan dapat kawin dengan sesamanya dan
dapat menghasilkan anak. Antara padi bengawan dan padi rojolele dapat terjadi p
erkawinan dan menghasilkan keturunan fertile karena bengawan dan rojolele satu s
pesies. Akan tetapi spesies padi rojolele tidak dapat melakukan perkawinan denga
n spesies kedelai arjuna. Di dalam satu spesies sering terdapat berbagai macam m
akhluk hidup yang memiliki ciri khusus, yang disebut varietas atau ras. Varietas
biasanya dipakai untuk menyebut variasi dalam satu spesies tumbuhan, sedangkan
ras dipakai dalam menyebut variasi dalam satu spesies hewan. Pada tumbuhan, di b
awah spesies ada tingkatan takson yang setara dengan varietas yaitu kultivar. Mi
salnya pada spesies padi terdapat kultivar rojolele, IR, Cisadane, padi C4. Orga
nisme yang berbeda rasa tau varietas tetapi masih dalam satu spesies, dapat mela
kukan perkawinan secara alami dan dapat menghasilkan keturunan yang fertil. Di d
alam biologi terdapat ketentuan dalam member nama suatu spesies. Carolus Linnaeu
s member nama spesies dengan dua kata yang diambil dari bahasa Latin atau dilati
nkan. Pemberian nama dengan dua kata itu dikenal dengan istilah binomial nomenkl
atur. Ketentuan penamaan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Nama spesies terdir
i dari dua kata dalam bahasa Latin atau kata yang dilatinkan. Nama yang dilatink
an misalnya Bambusa spinosa (bambu berduri), Carica papaya (papaya), dan Oryza s
ativa (padi). 2) Nama pertama menunjukkan nama genus, oleh karena itu huruf pert
ama menggunakan huruf capital. Misalnya: Bambusa, Carica, Oryza. 3) Nama kedua m
erupakan nama spesifik atau penunjuk spesies yang huruf awalnya ditulis dengan h
uruf kecil. Misalnya: spinosa, papaya, sativa.
4) Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah, atau dicetak dengan huruf yan
g berbeda dengan teks yang lain. Tujuan dicetak miring atau diberi garis bawah a
dalah agar nama-nama itu mudah terbaca di dalam teks. 5) Nama ilmiah seperti Ory
za sativa masih belum lengkap. Nama ilmiah yang lengkap, perlu mencantumkan nama
penulis (nama keluarga atau singkatannya). Penulis adalah orang yang pertama ka
li member nama, mendeskripsikan, dan menerbitkan publikasi tentang organisme ter
sebut. Contohnya Solanum torvum L. (takokak), L. merupakan singkatan dari Carolu
s Linnaeus, yaitu penulis yang pertama kali member nama, mendeskripsikan, dan me
nerbitkan publikasi tentang tumbuhan tersebut. a. Genus (Marga) Beberapa jenis a
tau spesies yang memiliki kesamaan ciri dimasukkan ke dalam genus yang sama. Gen
us adalah tingkatan takson yang memiliki beberapa spesies sebagai anggotanya. Mi
salnya, anjing dan serigala berbeda spesiesnya, tetapi mereka masih dalam satu g
enus,yaitu genus Canis. Canis berasal dari kata Caninus (gigi taring).Taenia sag
inata dan Taenia solium merupakan dua spesies cacing pita parasit yang tergolong
genus Taenia. Jadi, Canis, Taenia, Carica, merupakan nama genus. Sedangkan Cani
s familiaris (anjing), Taenia solium (cacing pita yang menular melalui babi), Ca
rica papaya (papaya) merupakan nama spesies. b. Famili (Suku) Famili adalah sing
katan takson yang anggotanya terdiri dari beberapa marga atau genus. Genus Canis
(marga anjing) bersama-sama dengan genus Cuon (marga anjing ajak) dimasukkan da
lam famili Canidae (keluarga anjing). c. Ordo (Bangsa) Ordo adalah tingkatan tak
son yang menghimpun beberapa famili. Famili Canidae (kelompok anjing) bersama-sa
ma dengan famili Felidae (kelompok kucing) dan famili Ursidae (kelompok beruang)
membentuk ordo Carnivora (bangsa pemakan daging). d. Classis (kelas) Beberapa o
rdo yang memiliki persamaan ciri dimasukkan dalam satu kelas. Ordo Carnivora ber
samasama ordo Rodentia (binatang pengerat, misalnya tikus), ordo Chiroptera (ban
gsa kelelawar), ordo Primata (bangsa kera), oedo Insectivora (bangsa trenggiling
), memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu adalanya kelenjar susu dan menyusui anakn
ya, sehingga dimasukkan dalam satu kelas, yaitu Mamalia. e. Phylum (Filum) atau
Divisio (Divisi) Filum atau divisi merupakan tingkatan takson yang menghimpun be
berapa kelas yang memiliki persamaan ciri-ciri. Filum atau divisi digunakan untu
k menunjuk suatu kelompok makhluk hidup yang sebagian besar cirinya sama. Misaln
ya, seluruh organism bersel satu dan memiliki alat gerak berupa flagella dimasuk
kan dalam filum Mastigophora atau Fladellata; seluruh tumbuhan yang memiliki bun
ga sebagai alat perkembangbiakan dimasukkan dalam divisi Anthophyta; seluruh hew
an yang kakinya bersegmen-segmen dimasukkan dalam filum Arthropoda. Pada umumnya
, filum digunakan untuk menunjuk takson hewan, sebaliknya divisi digunakan untuk
menunjuk takson tumbuh-tumbuhan. Di atas filum atau divisi terdapat tingkatan y
ang tertinggi yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia). Semua hewan dimasukk
an ke dalam kingdom Animalia, semua tumbuhan dimasukkan dalam kingdom Plantae. A
.
Identifikasi mencakup dua kegiatan, yaitu klasifikasi dan tata nama. Jadi, ident
ifikasi adalah menentukan persamaan dan perbedaan antara dua organism, kemudian
menentukan apakah keduanya sama atau tidak, baru kemudian memberi nama.
Identifikasi Makhluk Hidup
Identifikasi terhadap organism yang sudah dikenal pada umumnya tidak dilakukan s
ecara tertulis, tetapi dilakukan langsung oleh otak kita. sebagai contoh, jika k
alian melihat seekor makhluk hidup misalnya gajah, kalian akan menyebut bahwa it
u adalah gajah. Meskipun pada saat itu kalian tidak mengidentifikasi ciri-ciri g
ajah, sebelum kalian menyebut nama gajah tentu kalian melakukan proses identifik
asi di dalam otak kalian. Identifikasi yang kalian lakukan adalah membandingkan
ciri-ciri pada hewan yang kalian temukan tersebut (yaitu gajah) dengan ciri-ciri
gajah yang telah ada di pikiran kalian. Jika ciri-ciri hewan yang dilihat terse
but sama dengan ciri-ciri gajah yang ada di pikiran kalian, baru kalian memberi
nama bahwa hewan yang baru saja dilihat tersebut adalah gajah. Kunci Identifikas
i Untuk mengidentifikasi organisme yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat
pembanding. Alat pembanding dapat berupa gambar, realia atau specimen (awetan he
wan atau tumbuhan) hewan atau tumbuhan yang sudah diketahui namanya, atau kunci
identifikasi. Kunci identifikasi disebut juga kunci determinasi. Penggunaan kunc
i identifikasi untuk melakukan identifikasi telah lama digunakan. Kunci identifi
kasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Namun sebenarnya Lamarck-
lah (1778) yang menggunakan kunci modern untuk tujuan identifikasi. Salah satu k
unci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang s
aling berlawanan. Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri dari dua alternative
(dua ciri yang saling berlawanan) sehingga disebut kunci dikotomis. Jika salah
ssatu ada yang sesuai atau cocok, alternative lainnya akan gugur. Sebagai contoh
, kunci dikotomis memuat pilihan sebagai berikut. 1a. Tumbuhan berupa herba 1b.
Tumbuhan berkayu Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), berarti pi
lihan 1b gugur. Pilihan selanjutnya, misalnya 2a. Benang sari 5 buah atau lebih
2b. Benang sari kurang dari 5 buah Jika yang dipilih 2b, dengan sendirinya 2a gu
gur, demikian seterusnya sampai akhirnya nama jenis diketahui. Pada umumnya buku
penuntun (manual) identifikasi makhluk hidup dilengkapi dengan kunci identifika
si, dan hanya berlaku setempat (lokal).

You might also like