You are on page 1of 10

Tugas Individu

MK HAM

DEFINISI DAN ANALISIS PENGERTIAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

OLEH:

ATRIA DEWI
SARTIKA

E13107031

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2009
DEFINISI DAN ANALISIS PENGERTIAN HAM (HAK ASASI MANUSIA)

1. Menurut John Locke

HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta

sebagai sesuatu yang kodrtati (www.scribd.com/doc/9488550/Hak-Asasi-Manusia).

John Locke kemudian menyatakan macam-macam Hak Asasi Manusia yang pokok

adalah:

a. Hak hidup (the rights to life);

b. Hak kemerdekaan (the rights of liberty);

c. Hak milik (the rights to property) (http://indonetasia.com/definisionline/?

tag=definisi-ham ).

Analisi:

Dalam definisi yang dikemukakannya John Locke mengungkapkan HAM masih

dalam skala general yang menyagkut hak-hak kodrati yang sudah dibawa sejak lahir

oleh setiap individu. Namun disadari bahwa pendefinisian secara general ini tidak

memberikan jawaban yang lebih baik mengenai HAM sehingga usaha perlindungan

HAM akan sulit dilakukan. Lantas John Locke kemudian menyebutkan bahwa ada 3

hak pokok dalam HAM ini yakni (1) Hak untuk hidup; (2) hak kemerdekaan,; dan (3)

hak milik.

Pembagian ini ditujukan untuk memperjelas batasan-batasan atas HAM yang sejak

dulu hingga kini saling bersinggungan satu sama lain sehingga menimbulkan
pelanggaran atas HAM salah satu individu oleh individu yang lain. Guna

menghindari hal ini, hal pokok yang paling pertama dinyatakan sebagai hak asasi

masing-masing individu adalah hak untuk hidup. Hal ini karena dalam setiap agama

diyakini bahwa hanya Tuhan yang berhak menghidupkan dan mematikan seseorang

sehingga ketika seseorang lahir dan hidup di dunia ini maka tidak ada orang lain yang

berhak merenggut nyawanya (membunuhnya) karena hal itu adalah Tuhan. Hingga

kini sudah menjadi pemahaman umum bahwa hak untuk hidup adalah hak yang

paling asasi dan mendasar yang dimiliki oleh seseorang sehingga dalam semua aturan

hukum di berbagai belahan dunia ini tindakan pembunuhan merupakan sebuah

tindakan kejahatan yang berat.

Selain hak untuk hidup bagi John Locke hak mendasar dan penting lainnya adalah

hak untuk merdeka. Dalam hal ini setiap orang berhak mengatur dan memilih jalan

hidupnya masing-masing. Tidak ada orang yang boleh menguasai hidup seseorang

sehingga bisa mengatur dan memperlakukan orang tersebut sesuka hatinya. Hak

untuk merdeka inilah yang pada akhirnya menjadi sesuatu yang diperjuangkan dalam

masa kolonialisasi. Pemikiran John Locke ini pulalah yang mendasari perjuangan

Kemerdekaan Amerika Serikat yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain. John

Locke menyatakan mengenai Hak untuk merdeka sebagai salah satu hak asasi yang

mendasar karena melihat keadaan yang dialami oleh negara-negara yang dijajah di

dalam masa kolonialisasi. Melihat bahwa keadaan penduduk bangsa-bangsa terjajah

mengalami penderitaan yang berkepanjangan dan tidak memiliki kebebasan untuk

menentukan nasibnya sendiri. Pada akhirnya hak merdeka ini pun menjadi hak yang
diakui sebagai hak asasi manusia dan terus diperjuangkan hingga kini baik oleh

individu maupun oleh suatu bangsa.

Hak terakhir yang dikemukakan oleh John Locke adalah hak milik atau hak

kepemilikan atas sesuatu. Dalam hal ini, Nampak pemikiran John Locke sebagai

pemikir liberal yang mengedepankan kebebasan (tidak salah jika ia menjadi salah

satu tokoh dalam usaha kemerdekaan Amerika Serikat). John Locke mengemukakan

mengenai hak milik karena menganggap setiap orang berhak untuk memiliki sesutau

sesuai dengan hasil kerja dan jerih payahnya berdasarkan aturan dan nilai yang ada.

Pemikiran mengenai hak milik ini masih tetap diperdebatkan jika menyangkut

pertentangan komunis-sosialis dengan pemikir liberalis. Namun bagi sebagian besar

masyarakat dunia hak milik memang menjadi hak asasi karena mengingat bahwa

setiap benda yang dimiliki oleh seseorang adalah hasil usaha keras dan jerih payah

mereka dengan membanting tulang dan pengorbanan

2. Pasal 1 ayat (1) UU No.39 tahun 1999

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan

anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,

hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia (http://www.unp.ac.id/downloads/pkmb08/bab-7.pdf ).

Analisis:
Dalam hal ini undang-undang berusaha melindungi Hak Asasi Manusia namun

ternyata dalam memberikan pengertian mengenai HAM dapat dikatakan masih terlalu

general. Hal ini menjadi kekuranga sendiri dalam undang-undang ini. Ketika terjadi

pelanggaran HAM hal yang kemudian diperdebatkan sejak awal adalah apakah yang

dilanggar itu termasuk hak asasi atau bukan. Namun membahas diluar kekuarangan

itu, dalam definisi ini pemerintah berusaha menekan pada pentingnya melindungi hak

asasi manusia karena diyakini sebagai anugerah Tuhan yang wajib untuk dihormati,

dijunjung tinggi oleh seluruh lapisan masyarakat.

Hak Asasi Manusia yang dikemukakan disini lebih di arahkan pada hak yang

disebutkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yakni antara lain hak untuk hidup, hak

untuk mencari penghidupan (pekerjaan) yang layak, hak untuk mengeluarkan

pendapat, hak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan hak-hak lainnya yang

diatur dalamUUD 1945 dan Undang-Undang. Dalam Undang-Undang Dasar 1945

Hak Asasi Manusia dituangkan dalam 7 pasal yakni pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan

pasal 34.

Selanjutnya, secara operasional dalam UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM, ada

beberapa bentuk:

1. Hak untuk hidup;

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan;

3. Hak mengembangkan diri;

4. Hak memperoleh keadilan;

5. Hak atas kebebasan pribadi;


6. Hak atas rasa aman;

7. Hak atas kesejahteraan;

8. Hak turut serta dalam pemerintahan;

9. Hak wanita; dan

10. Hak anak ( http://one.indoskripsi.com/node/2559 ).

3. HAM menurut Piagam PBB (berdasarkan artikel 1 ayat (3))

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak-hak yang melekat pada diri segenap manusia

sehingga mereka diakui keberadaannya tanpa membedakan jenis kelamin, ras, warna

kulit, bahasa, agama, politik, kewarganegaraan, kekayaan dan kelahiran (seperti yang

bisa disimpulkan dari kalimat “To achieve international co-operation in solving

international problems of an economic, social, cultural, or humanitarian character,

and in promoting and encouraging respect for human rights and for fundamental

freedoms for all without distinction as to race, sex, language, or religion;” atau jika

diartika dalam bahasa Indonesia adalah untuk mencapai kerjasama inetrnasional

dalam menyelesaikan masalah internasional dalam ekonomi, social, budaya, atau

peran kemanusiaan, dan dalam mempromosikan dan mendorong kepeduliaan untuk

hak asasi manusia dan untuk kebebasan pokok untuk semua orang tanpa membedakan

ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama)

Analisis:
Seperti yang dikemukakan Mohd.Burhan Tsani (1990: 57-58) bahwa menurut piagam

PBB, masyarakat internasional perlu mencari kerja sama internasional dalam

meningkatkan dan mendorong penghormatan dan penataan akan hak-hak manusia

dan kebebasan dasar. Deklarasi Universal 1948 tentang Hak-Hak manusia

menyatakan bahwa:

1. setiap orang mempunyai hak untuk hidup, kemerdekaan dan keamanan perorangan;

2. di depan hukum setiap orang adalah sama;

3. penangkapan, penahanan, atau pengeluaran yang sewenang-wenang adalah

dilarang;

4. pengadilan yang adil dan tidak memihak diperkenankan;

5. setiap orang mempunyai hak kerahasiaan pribadi;

6. setiap orang mempunyai hak untuk meninggalkan atau kembali ke negaranya;

7. setiap orang memiliki hak untuk mencari dan menikmati suaka;

8. setiap orang mempunyai hak atas nasionalitas;

9. setiap orang memiliki hak atas harta kekayaan;

10. setiap orang mempunyai kebebasan berfikir, beragama dan kepercayaan;

11. setiap orang memiliki kebebasan berpendapat dan mengeluarkan pendapat;

12. setiap orang mempunyai kebebasan berkumpul dan berassosiasi;


13. setiap orang mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahanny.1

Mengingat tugas PBB yang cukup luas baik dari segi ruang lingkup maupun ruang

geraknya, maka wajar jika PBB dalam artikel 1 mengemukakan HAM secara umum

namun dalam pengaplikasiaannya jenis-jenis HAM dapat dibagi seperti yang

dikemukakan di atas. Namun, hingga saat ini sebenarnya HAM dalam lingkup

internasional dalam sudut pandang masing-masing negara bisa saja berbeda karena

terkadang interpretasi mereka disesuaikan dengan kepentingan masing-masing.

Bagi negara berkembang yang lebih penting adalah: perdamaian, pembagunan,

kebutuhan hidup dasar, kehidupan damai dan jaminan tiadanya penumbangan.

Kebutuhan tersebut akan terpenuhi dengan adanya Hak-hak manusia bagi Dunia

Ketiga yang mencakup: hak-hak akan perdamaian, pembangunan, kebutuhan hidup

dasar, hidup damai, tinggal di negara sendiri, penentuan nasib sendiri, solidaritas, dan

hak-hak wanita.
SIMPULAN:

Pada akhirnya defines HAM akan tetap dikemukakan secara umum namun dalam

operasionalnya akan dibagi menjadi beberapa jenis hak dasar. Namun ada satu hak

yang diakui sebagai hak yang paling asasi dari manusia adalah hak untuk hidup.

Berdasarkan beberapa rumusan HAM, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri

pokok hakikat HAM, yaitu:

1. HAM tidaak perlu diberikan, dibeli, atau diwarisi. HAM adalah bagian dari

manusia secara otomatis.

2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamiin, ras, agam,

etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.

3. HAM tidak bisa dilanggar. Tidak ada yang bisa membatasi atau melangggar hak

orang lain. Seseorang tetap mempunyai HAM walaupun negara membuat hukum

yang tidak melindungi atau melanggar HAM tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Tsani, Mohd.Burhan. 1990. Hukum dan Hubungan Internasional. Yogyakarta:

LIBERTY.

Arief. 16 November 2008. Sejarah HAM. www.scribd.com/doc/9488550/Hak-Asasi-

Manusia (diakses 2 September 2009)

(____,____). 20 Mei 2009. Definisi HAM. http://indonetasia.com/definisionline/?

tag=definisi-ham (diakses 2 September 2009)

(____,____).----. Demokrasi, Hukum dan HAM.

http://www.unp.ac.id/downloads/pkmb08/bab-7.pdf (diakses 2 September 2009)

(____,____). 9 Mei 2008. Hak Asasi Manusia. http://one.indoskripsi.com/node/2559

(diakses 2 September 2009)

You might also like