Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Di era digital seperti sekarang ini, adalah suatu keniscayaan bahwa teknologi
informasi akan menjadi bagian penting dalam praktek kesehatan masyarakat. Bahkan
sebenarnya di bidang kesehatan, para praktisi kesehatan masyarakat termasuk
kelompok awal yang mengadopsi teknologi informasi (early adopters) –jika
dibandingkan dengan para klinisi. Secara generik, alasan utama menggunakan
teknologi informasi adalah agar mampu memberikan pelayanan kesehatan
masyarakat secara lebih efisien, meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja
serta menguatkan fungsi stratejik organisasi kesehatan masyarakat dengan
memanfaatkan informasi kesehatan dari berbagai sumber. Sehingga, seorang praktisi
kesehatan masyarakat harus mampu menggunakan informasi kesehatan secara efektif,
memanfaatkan teknologi informasi secara efektif serta mengembangkan, mengelola
dan memelihara program (jika enggan disebut proyek) teknologi informasi kesehatan
masyarakat secara efektif pula[1]. Tulisan ini akan membahas topik tersebut dengan
mengulas beberapa aspek sebagai berikut
Informatika kesehatan masyarakat
Sistem informasi kesehatan
Sumber informasi intelijen dalam sistem kesehatan masyarakat
Agenda pengembangan
Secara umum pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan
prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan
data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan
tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem
kesehatan. Informasi kesehatan selalu diperlukan dalam pembuatan program
kesehatan mulai dari analisis situasi, penentuan prioritas, pembuatan alternatif solusi,
pengembangan program, pelaksanaan dan pemantauan hingga proses evaluasi.
Seperti diketahui, subsistem dalam sistem informasi kesehatan secara umum meliputi:
-Surveilans epidemiologis (untuk penyakit menular dan tidak menular, kondisi
lingkungan dan faktor risiko)
-Pelaporan rutin dari puskesmas, rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, gudang
farmasi, praktek swasta
-Pelaporan program khusus, seperti TB, lepra, malaria, KIA, imunisasi, HIV/AIDS,
yang biasanya bersifat vertikal.
-Sistem administratif, meliputi sistem pembiayaan, keuangan, sistem kepegawaian,
obat dan logistik, program pelatihan, penelitian dan lain-lain
-Pencatatan vital, baik kelahiran, kematian maupun migrasi
Komponen di atas, jika kita amati, tidak hanya tanggung jawab sektor kesehatan.
Subsistem pencatatan vital, misalnya, merupakan tanggung jawab sektor lain
(departemen dalam negeri). Sedangkan sistem administratif tidak akan berjalan jika
tidak melibatkan departemen keuangan. WHO mencatat bahwa sistem registrasi vital
di negara kita tidak berjalan dengan baik. Data mengenai sebab kematian maupun
kelahiran tidak jelas. Sistem pelaporan informasi kesehatan rutin dari fasilitas
kesehatan pun tidak berjalan dengan baik.
Salah satu isyu penting dalam health intelligence adalah kesiapan terhadap
bencana/kedaruratan (emergency preparedness). Jika menilik definisi bencana
(disaster) menurut WHO, kita akan menemukan definisi yang menarik. Bencana
dapat didefinisikan sebagai setiap kejadian yang menyebabkan kerusakan, gangguan
ekologis, hilangnya nyawa manusia atau memburuknya derajat kesehatan atau
pelayanan kesehatan pada skala tertentu yang memerlukan respon dari luar
masyarakat atau wilayah yang terkena, termasuk kejadian luar biasa (KLB).
Upaya penanggulangan bencana secara umum meliputi 2 hal yaitu, pre-disaster dan
post-disaster. Seperti kita ketahui, upaya penanggulangan post disaster akan
membutuhkan biaya serta alokasi sumber daya yang sangat besar. Upaya
penanggulangan ini akan semakin besar lagi apabila masyarakat dan negara tidak
memiliki sistem manajemen pre disaster yang baik. Oleh karena itu saat ini
digalakkan penyadaran pentingnya emergency preparedness sebagai suatu program
jangka panjang yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas dan kemampuan bangsa
untuk me-manage semua jenis bencana serta memulihkan keadaan pasca bencana
hingga ke kondisi pengembangan berkelanjuntan.