Professional Documents
Culture Documents
DOSEN:
• Kadar arsen total rata-rata pada ikan (1,37 mg/kg) sudah melampaui
baku mutu kadar total arsen yang ditetapkan oleh Dirjen POM sebesar
1mg/kg. Dari fakta-fakta yang terkumpul telah terjadi perubahan kualitas
air sumur gali, air sumur bor, sedimen bentos, plankton, phitoplankton.
Kondisi ini telah menimbulkan dampak terhadap kualitas lingkungan
serta kesehatan manusia.
• PT. NMR melanggar standar baku mutu lingkungan dan limbah berdasarkan laporan
Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Khususnya pada parameter arsenic, mercury dan sianida. Yang dilakukan PT. NMR
adalah memberikan informasi tidak benar mengenai Thermocline tidak sesuai dengan
dokumen AMDAL . Sehingga mengakibatkan pencemaran/pengrusakan lingkungan
hidup yang dikategorikan sebagai tindak pidana, sebagaimana diatur dan diancam
dalam pasal 42 (1) dan ayat (2) UU No 23 tahun 1997. Pemberian informasi juga
tersandung pasal 43 ayat (2) dan ayat (3) UU no.23 tahun 1997.
• PT. NMR tidak melakukan pengelolaan B3 dan Pembuangan/Dumpling Tailing ke laut
sejak tahun 1996-2004 tidak memiliki izin. Melanggar pasal 20 ayat (1) UU no 23
tahun 1997, pasal 9 ayat (1) PP No.19 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
dan Perusakan Laut. Terkena pasal 40 ayat (1) huruf (a) PP No.18 tahun 1999
Jo.PP No.85 tahun 1999.
• Kasus lain di luar pencemaran lingkungan, PT. NMR menurut LSM Manado, terkena
kasus penggelapan pajak. Gugatan perdata ini dilakukkan oleh Bupati Minahasa,
bahwa pajak yang dihasilkan PTNMR tidak sesuai dnegan yang dilaporkan ke negara.
• Meneg Lingkungan Hidup Nabil Lakarim (31-07-2004), mengatakan kepada publik,
Teluk Buyat tercemar limbah logam berat berbahaya (B3).
• Banyak penduduk menderita gatal-gatal, akibat konsumsi ikan laut. Tercemarnya air
sungai akibat bahan-bahan kimia dan keluar dari cerobong pabrik, dipakai mengairi sawah.
Sekitar 3000 lebih warga Buyat Kampung yang tinggal 1 km ke darat dari Buyat Pante,
diduga menderita penyakit yang sama. Sampai saat ini lebih dari 100 orang telah terdeteksi.
• Empat orang dewasa meninggal dengan ciri-ciri sekarat yang sama, yaitu dada kepanasan
dan sulit bernafas.
• Empat bayi meninggal (4-5 April 2005, meninggal dengan sekujurnya mengelupas.
Kasus ini dibawa oleh Yayasan Nurani. Dua bayi lagi meninggal karena kesulitan
bernafas dan satu bayi meninggal karena hydrosepalus.
FOKUS PERMASALAHAN
1. Tahap Prodromal
2. Tahap Akut
3. Tahap Kronik
Skala Nasional
1. Ikut mendanai / mensponsori kegiatan promosi pariwisata Teluk Buyat
dengan mengikut sertakan peserta dari seluruh Indonesia.
2. Ikut mensponsori kegiatan penyelaman nasional di Teluk Buyat.
STRATEGI TERKAIT DENGAN SPONSORSHIP & PUBLIKASI
1. Kemampuan finansial
2. Mutu produk dan pelayanan
3. Fokus pada pelanggan
4. Keunggulan dan kepekaan SDM
5. Reliability
6. Inovasi
7. Tanggung jawab lingkungan
8. Tanggung jawab sosial
9. Penegakan Good Corporate Governance (GCG).
Berdasarkan sifatnya, pelaksanaan program CSR dapat dibagi
dua, yaitu :
Media Relations pada masa krisis adalah bagian dari rencana besar dalam
bidang komunikasi, dan rencana komunikasi pada dasarnya adalah
merupakan bagian dari keseluruhan rencana yang dikembangkan
tim manajemen krisis dalam menangani krisis.
Merespon media
Dalam hal ini kami bersiaga dengan cara selalu memantau situasi
dampak krisis melalui monitor berita media massa, baik cetak
maupun elektronik. Selain itu kami juga menginformasikan kepada
publik dan media dengan mengeluarkan pernyataan tertulis
atau jumpa pers.
Mengumpulkan informasi
Agar informasi yang kami miliki akurat, maka ada beberapa hal yang
kami lakukan : memverifikasi semua informasi yang kami terima,
melaporkan setiap informasi baru kepada pimpinan,
membahas informasi yang diterima dengan pihak-pihak yang
terlibat dalam upaya penyelesaian krisis dan mengkoordinir
penyebaran informasi dan menyiapkan informasi untuk media.
Mempersiapkan diri untuk media
1. Menunjuk juru bicara
2. Menyiapkan daftar informasi yang diinginkan media
3. Membahas strategi untuk menjawab pertanyaan media
1. Tenaga Kerja.
2. Biaya Kantor.
3. Materi atau peralatan.
4. Biaya lain-lain.
TABEL ANGGARAN BIAYA
NO. ITEM Rp.___________
1. Tenaga KerjaManajer PR, para asisten, editor jurnal, fotografer, dll
(30 tenaga kerja, 10 orang tenaga ahli) Rp. 8.400.000.000,-
2. Biaya Kantor: sewa gedung, bunga, jasa kebersihan, dll
(masa kerja 2 tahun) Rp. 2.500.000.000,-
3. Depresiasi (penyusutan/pemeliharaan) Rp. 500.000.000,-
4. Materi dan peralatan Rp. 29.500.000.000,-
Resepsi Pers (12 kali ) @ 125 juta Rp. 1.500.000.000,-
Jurnal Staf Rp. 300.000.000,-
Presentasi slide Rp. 1.500.000.000,-
Video Rp. 1.500.000.000,-
News Release (24 kali) @ 25 juta Rp. 600.000.000,-
Naskah virtual Rp. 100.000.000,-
Kliping Rp. 25.000.000,-
Jasa Informasi Rp. 75.000.000,-
Rekaman Video Rp. 500.000.000,-
Properti TV Rp. 1.500.000.000,-
Literatur Cetak Rp. 1.000.000.000,-
Penyediaan sponsor (kegiatan lingkugan ) 20 kali Rp. 6.000.000.000,-
Konferensi dan seminar (6 kali) Rp. 6 000.000.000,-
Fotografi Rp. 500.000.000,-
Kunjungan pihak luar Rp. 2.500.000.000,-
Ekshibisi (2 kali) : Pameran pemb.lingkungan Rp. 2.000.000.000,-
Kendaraan Rp. 1.000.000.000,-
Alat-alat kantor Rp. 500.000.000,-
Telepon, dll Rp. 150.000.000,-
Ongkos Perjalanan dinas Rp. 750.000.000,-
5. Biaya lain-lain Rp. 2.000.000.000,-
6. Cadangan (10% dari total biaya) Rp. 4.200.000.000,-_______
TOTAL Rp. 46.400.000.000,-
KESIMPULAN
KESIMPULAN DARI URAIAN DIATAS ADALAH SEBAGAI BERIKUT: