You are on page 1of 29

Narkoba

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya
adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-
obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang
telah diluar batas dosis.
penyebaran Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir
seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang
paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan
keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
Narkoba.

Daftar isi
[tampilkan]
• 1 Efek
• 2 Jenis
○ 2
.
1

K
o
n
t
r
o
v
e
r
s
i
• 3
Pemanf
aatan
• 4
Penyeb
aran
• 5 Efek
• 6 Jenis
○ 6
.
1

K
o
n
t
r
o
v
e
r
s
i
• 7
Pemanf
aatan
• 8
Pranala
Luar

[sunting] Efek
• Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
• Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu
• Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
• Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw
• Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya menimbulkan kematian.
[sunting] Jenis
• Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)
dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
• Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol
(THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia
(rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga
didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara
kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara
menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
[sunting] Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya
menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan
merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna
ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta
hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan
otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak
sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan
marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk
penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan
kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para spara eniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja
yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan
modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan "Cannabis sativa" dari Barat, dimana
jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu
ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang
menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang
dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai
penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar
biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-
obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga
tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk
mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
[sunting] Pemanfaatan
T
• Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk.
umbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih
bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman
ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang
ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen
sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap
dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
• Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin
pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
• Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari
Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Sebotol heroin yang merupakan salah satu narkoba yang paling dikenal.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah
lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya
mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya
adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-
obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang
telah diluar batas dosis.
[sunting] Penyebaran
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah
sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk. Tentu saja hal ini
bisa membuat para orang tua, ormas,pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu
meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit
kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan
anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang
paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan
keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
Narkoba.
[sunting] Efek
• Halusinogen, efek dari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis
tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu
hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
• Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung
dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih
bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih
senang dan gembira untuk sementara waktu
• Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi
aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat
pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
• Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin
lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat
pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam
otak,contohnya ganja , heroin , putaw
• Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh
akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan
akhirnya kematian
[sunting] Jenis
• Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid.
Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)
dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
• Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat,
namun lebih dikenal karena kandungan zat narkotika pada bijinya, tetrahidrokanabinol
(THC, tetra-hydro-cannabinol) yang dapat membuat pemakainya mengalami euforia
(rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab).
Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah populer di Amerika Serikat. Hal ini biasanya
dilambangkan dengan daun ganja yang berbentuk khas. Selain itu ganja dan opium juga
didengungkan sebagai simbol perlawanan terhadap arus globalisme yang dipaksakan negara
kapitalis terhadap negara berkembang. Di India, sebagian Sadhu yang menyembah dewa Shiva
menggunakan produk derivatif ganja untuk melakukan ritual penyembahan dengan cara
menghisap Hashish melalui pipa Chilam/Chillum, dan dengan meminum Bhang.
[sunting] Kontroversi
Di beberapa negara tumbuhan ini tergolong narkotika, walau tidak terbukti bahwa pemakainya
menjadi kecanduan, berbeda dengan obat-obatan terlarang yang berdasarkan bahan kimiawi dan
merusak sel-sel otak, yang sudah sangat jelas bahayanya bagi umat manusia. Diantara pengguna
ganja, beragam efek yang dihasilkan, terutama euphoria (rasa gembira) yang berlebihan, serta
hilangnya konsentrasi untuk berpikir diantara para pengguna tertentu.
Efek negatif secara umum adalah bila sudah menghisap maka pengguna akan menjadi malas dan
otak akan lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi, karena tidak
sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan
marijuana pada umumnya. Selain diklaim sebagai pereda rasa sakit, dan pengobatan untuk
penyakit tertentu (termasuk kanker), banyak juga pihak yang menyatakan adanya lonjakan
kreatifitas dalam berfikir serta dalam berkarya (terutama pada para spara eniman dan musisi.
Berdasarkan penelitian terakhir, hal ini (lonjakan kreatifitas), juga di pengaruhi oleh jenis ganja
yang digunakan. Salah satu jenis ganja yang dianggap membantu kreatifitas adalah hasil silangan
modern "Cannabis indica" yang berasal dari India dengan "Cannabis sativa" dari Barat, dimana
jenis Marijuana silangan inilah yang merupakan tipe yang tumbuh di Indonesia.
Efek yang dihasilkan juga beragam terhadap setiap individu, dimana dalam golongan tertentu
ada yang merasakan efek yang membuat mereka menjadi malas, sementara ada kelompok yang
menjadi aktif, terutama dalam berfikir kreatif (bukan aktif secara fisik seperti efek yang
dihasilkan Methamphetamin). Marijuana, hingga detik ini, tidak pernah terbukti sebagai
penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar
biasa, dimana hampir semua unsur yang ada padanya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan. Hal ini sangat bertolak belakang dan berbeda dengan efek yang dihasilkan oleh obat-
obatan terlarang dan alkohol, yang menyebabkan penggunanya menjadi kecanduan hingga
tersiksa secara fisik, dan bahkan berbuat kekerasan maupun penipuan (aksi kriminal) untuk
mendapatkan obat-obatan kimia buatan manusia itu.
[sunting] Pemanfaatan
Tumbuhan ganja telah dikenal manusia sejak lama dan digunakan sebagai bahan pembuat
kantung karena serat yang dihasilkannya kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai sumber minyak.
Namun demikian, karena ganja juga dikenal sebagai sumber narkotika dan kegunaan ini lebih
bernilai ekonomi, orang lebih banyak menanam untuk hal ini dan di banyak tempat
disalahgunakan.
Di sejumlah negara penanaman ganja sepenuhnya dilarang. Di beberapa negara lain, penanaman
ganja diperbolehkan untuk kepentingan pemanfaatan seratnya. Syaratnya adalah varietas yang
ditanam harus mengandung bahan narkotika yang sangat rendah atau tidak ada sama sekali.
Sebelum ada larangan ketat terhadap penanaman ganja, di Aceh daun ganja menjadi komponen
sayur dan umum disajikan.
Bagi penggunanya, daun ganja kering dibakar dan dihisap seperti rokok, dan bisa juga dihisap
dengan alat khusus bertabung yang disebut bong.
• Budidaya
Tanaman ini ditemukan hampir disetiap negara tropis. Bahkan beberapa negara beriklim dingin
pun sudah mulai membudidayakannya dalam rumah kaca.
• Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfin bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk
menghilangkan sakit. Efek samping morfin antara lain adalah penurunan kesadaran,
euforia, rasa kantuk, lesu, dan penglihatan kabur. Morfin juga mengurangi rasa lapar,
merangsang batuk, dan meyebabkan konstipasi. Morfin menimbulkan ketergantungan
tinggi dibandingkan zat-zat lainnya. Pasien morfin juga dilaporkan menderita insomnia
dan mimpi buruk.
Kata "morfin" berasal dari Morpheus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
• Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman Erythroxylon coca, yang berasal dari
Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman ini biasanya dikunyah oleh penduduk setempat
untuk mendapatkan “efek stimulan”.
Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata,
hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu. Kokain
diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif.

Bahaya Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Bahaya narkoba sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye
anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan
narkoba semakin banyak didengung-dengungkan.

Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan
bangsa.

Bahaya penyalahgunaan narkoba bagi tubuh manusia


Secara umum semua jenis narkoba jika disalahgunakan akan memberikan empat dampak sebagai
berikut:
1. Depresan
Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri.
2. Halusinogen
Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada).
3. Stimulan
Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih
bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas
normal, lama-lama saraf-sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian.
4. Adiktif
Pemakai akan merasa ketagihan sehingga akan melakukan berbagai cara agar terus bisa
mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya, tubuhnya akan ada pada
kondisi kritis (sakaw).

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:


1. Opioid:
○ depresi berat
○ apatis
○ rasa lelah berlebihan
○ malas bergerak
○ banyak tidur
○ gugup
○ gelisah
○ selalu merasa curiga
○ denyut jantung bertambah cepat
○ rasa gembira berlebihan
○ banyak bicara namun cadel
○ rasa harga diri meningkat
○ kejang-kejang
○ pupil mata mengecil
○ tekanan darah meningkat
○ berkeringat dingin
○ mual hingga muntah
○ luka pada sekat rongga hidung
○ kehilangan nafsu makan
○ turunnya berat badan

2. Kokain
○ denyut jantung bertambah cepat
○ gelisah
○ rasa gembira berlebihan
○ rasa harga diri meningkat
○ banyak bicara
○ kejang-kejang
○ pupil mata melebar
○ berkeringat dingin
○ mual hingga muntah
○ mudah berkelahi
○ pendarahan pada otak
○ penyumbatan pembuluh darah
○ pergerakan mata tidak terkendali
○ kekakuan otot leher

3. Ganja
○ mata sembab
○ kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
○ sering melamun
○ pendengaran terganggu
○ selalu tertawa
○ terkadang cepat marah
○ tidak bergairah
○ gelisah
○ dehidrasi
○ tulang gigi keropos
○ liver
○ saraf otak dan saraf mata rusak
○ skizofrenia

4. Ectasy
○ enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
○ berkeringat
○ sulit tidur
○ kerusakan saraf otak
○ dehidrasi
○ gangguan liver
○ tulang dan gigi keropos
○ tidak nafsu makan
○ saraf mata rusak

5. Shabu-shabu:
○ enerjik
○ paranoid
○ sulit tidur
○ sulit berfikir
○ kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas
○ banyak bicara
○ denyut jantung bertambah cepat
○ pendarahan otak
○ shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
6. Benzodiazepin:
○ berjalan sempoyongan
○ wajah kemerahan
○ banyak bicara tapi cadel
○ mudah marah
○ konsentrasi terganggu
○ kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

Perilaku pemakai untuk mendapatkan narkoba


• melakukan berbagai cara untuk mendapatkan narkoba secara terus-menerus
• Pemakai yang sudah berada pada tahap kecanduan akan melakukan berbagai cara untuk
bisa mendapatkan narkoba kembali. Misalnya, pelajar bisa menggunakan uang
sekolahnya untuk membeli narkoba jika sudah tidak mempunyai persediaan uang.
• Bahkan, mereka bisa mencuri uang dari orangtua, teman, atau tetangga. Hal tersebut tentu
akan mengganggu stabilitas sosial.
• Dengan kondisi tubuh yang rusak, mustahil bagi pemakai untuk belajar, bekerja,
berkarya, atau melakukan hal-hal positif lainnya.

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di
sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada
usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang
untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli


• Kartono, ilmuwan sosiologi
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang".
• Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?


Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak
terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika
Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja


• Penyalahgunaan narkoba
• Seks bebas
• Tawuran antara pelajar
Penyebab terjadinya kenakalan remaja
Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun
faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:
1. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua,
tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa
integrasi kedua.
2. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi
mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah
di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama,
atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:


1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan (adiktif)."
--UU No. 22 Tahun 1997--
WHO sendiri memberikan definisi tentang narkotika sebagai berikut: "Narkotika merupakan
suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan memengaruhi fungsi fisik dan/atau
psikologi (kecuali makanan, air, atau oksigen)."

Macam-macam narkotika
Narkotika banyak sekali macamnya, ada yang berbentuk cair, padat, serbuk, daun-daun, dan lain
sebagainya. Di bawah ini diuraikan sedikit mengenai macam-macam narkotika, yaitu:
1. Opioid
Bahan opioid adalah saripati bunga opium. Zat yang termasuk kelompok opioid antara
lain:
○ Heroin, disebut juga diamorfin (INN) bisa ditemukan dalam bentuk pil, serbuk,
dan cairan.
○ Codein, biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan bening
○ Comerol, sama dengan codein biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan
bening
○ Putaw
2. Kokain
Kokain merupakan alkaloid yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca. Jenis
tanamannya berbentuk belukar. Zat ini berasal dari Peru dan Bolivia.
3. Ganja (Cannabis /Cimeng)
Ganja merupakan tumbuhan penghasil serat. Akan tetapi, tumbuhan ini lebih dikenal
karena kandungan narkotikanya, yaitu tetrahidrokanabinol (THC). Semua bagian
tanaman ganja mengandung kanaboid psikoaktif.

Cara menggunakan ganja biasanya dipotong, dikeringkan, dipotong kecil-kecil, lalu


digulung menjadi rokok. Asap ganja mengandung tiga kali lebih banyak
karbonmonoksida daripada rokok biasa.

Adapun zat lain yang memiliki dampak yang sama bahayanya dengan narkotika jika
disalahgunakan, yaitu psikotropika. Jenis-jenis yang termasuk zat ini antara lain:

○ Ectasy (ineks),
○ Shabu-shabu (methamphetamine), dan
○ Benzodiazepin (Pil Nipam, BK, dan Magadon).

Dampak negatif penyalahgunaan narkotika


Menurut definisi di atas, jelaslah bahwa narkotika, jika disalahgunakan, sangat membahayakan
bagi kesehatan fisik dan mental manusia. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau
yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun sayang
sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang
menyalahgunakannya.

Dampak positif narkotika bagi kehidupan manusia


Walaupun begitu, setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif,
narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya,
terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:

1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan
untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek
stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa
lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan
pembuat minyak.
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut
(NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia.

Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku
pemakainya.

1. Dampak narkoba terhadap fisik

Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:


a. Berat badannya akan turun secara drastis.
b. Matanya akan terlihat cekung dan merah.
c. Mukanya pucat.
d. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
e. Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
f. Buang air besar dan kecil kurang lancar.
g. Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.

2. Dampak narkoba terhadap emosi

Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:


a. Sangat sensitif dan mudah bosan.
b. Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
c. Emosinya tidak stabil.
d. Kehilangan nafsu makan.

3. Dampak narkoba terhadap perilaku

Pemakai narkoba akan menunjukkan perilaku negatif sebagai berikut:


a. malas
b. sering melupakan tanggung jawab
c. jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
d. menunjukan sikap tidak peduli
e. menjauh dari keluarga
f. mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
g. menggadaikan barang-barang berharga di rumah
h. sering menyendiri
i. menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur,
kloset, gudang, atau kamar mandi
j. takut akan air
k. batuk dan pilek berkepanjangan
l. bersikap manipulatif
m. sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
n. sering menguap
o. mengaluarkan keringat berlebihan
p. sering mengalami mimpi buruk
q. Mengalami nyeri kepala
r. Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya

Rehabilitasi adalah program untuk membantu memulihkan orang yang memilki penyakit kronis
baik dari fisik ataupun psikologisnya. Program Rehabilitasi individu adalah program yang
mencangkup penilaian awal, pendidikan pasien, pelatihan, bantuan psikologis, dan pencegahan
penyakit.
Pusat Rehabilitasi menggunakan berbagai metode yang berbeda terhadap si pasien, perawatan
pun disesuaikan menurut penyakit si pasien dan seluk-beluk dari awal terhadap si pasien
tersebut.Waktu juga menentukan perbedaan perawatan antar pasien. Dan pengobatan rawat jalan
adalah program yang sangat bermanfaat bagi para pasien di tahap awal, khususnya bagi pasien
yang kecanduan atau addiction.
Gejala penyakit yang banyak ditemui pada pusat Rehabilitasi:
• Watak Pemarah
• Perilaku yang aneh
• Kehilangan nafsu makan
• Kehilangan berat badan
Para pasien yang masuk di pusat Rehabilitasi kebanyakan menderita rendah diri dan kurangnya
pandangan positif terhadap kehidupan, oleh karena itu psikologi memainkan peranan yang sangat
besar dalam program Rehabilitasi, dan hal ini juga sangat penting untuk menjaga pasien dari
teman-teman dan lingkungan yang memungkinkan kecanduan kembali terhadap obat-obat
terlarang.
Sangat dianjurkan untuk tidak memilih pusat Rehabilitasi terletak dekat dengan rumah si Pasien,
Uang pun memainkan peranan penting dalam perawatan, tidak lupa kesabaran juga merupakan
faktor yang penting baik itu dari pihak individu dan keluarga itu sendiri.
Beberapa tips menjaga si pasien agar tidak kencanduan setelah pulang dari pusat
Rehabilitasi :
• Menemukan kembali hobi yang positif atau perkerjaan yang tetap bagi si pasien.
• Menjaga hubungan baik antara lingkungan keluarga dan sekitar.
• Bertemu dengan konsultan kejiwaan atau psikiater secara berkala.
• Kesabaran dan keyakinan dari si pasien itu sendiri akan proses pemulihan dari obat dan
kecanduan.

Obat-obatan yang ada dipasaran atau menurut saran dokter itu baik untuk kita gunakan dan bisa
dibeli oleh masyarakat umum, merupakan obat yang legal atau sah. Namun ada kalanya tidak
legal jika menggunakan obat-obat tersebut dengan cara yang tidak sesuai atau membelinya dari
orang yang menjualnya secara illegal.
Ketika orang berbicara mengenai masalah penyalahgunaan obat, langsung tertuju pada
Narkoba.
Narkoba Adalah obat atau bahan yang berbahaya bagi tubuh, nah zat adiktif yang terkandung
dalam narkoba, dapat mempengaruhi perasaan, mood dan emosi bagi yang mengkonsumsinya.
Berikut macam yang tergolong Narkoba :
• Marijuana atau Ganja
• Ecstasy
• Coacaine atau Kokain
• LSD atau Lysergic Acid Diethylamide (obat yang menyebabkan Anda akan kehilangan
konsentrasi terhadap benda dan kenyataan).
• Crystal meth atau Methylamphetamine
• Heroin
Sebetulnya Marijuana umumnya obat yang illegal, bahkan beberapa negara memperbolehkan
untuk resep dokter, itu khusus untuk orang dewasa dan penyakit tertentu.
Mengapa orang mengkonsumsi Narkoba :
• Untuk merasakan kesenangan, efeknya rasa bahagia rohani dan jasmani bagi si pemakai,
berbeda dengan kokain, efeknya menimbulkan atau kekuatan percaya diri. Sedangkan
efek dari Heroin akan merasakan kepuasan dan relaksasi.
• Untuk merasa lebih baik, banyak orang yang menderita dari kegelisahan sosial, stress
yang berhubungan disorders dan depresi.
• Meningkatkan kinerja tubuh
• Rasa ingin tahu, atau terbawa oleh lingkungan pergaulan, biasanya umur remaja sangat
rentan dalam hal ini, atau seperti menguji keberanian.
Beberapa efek atau pengaruh Narkoba bagi tubuh kita :
• Stimulant - obat yang dapat mempengaruhi pada sistem saraf pusat. Ini meningkatkan
aktivitas otak Anda, membuat Anda bersemangat dan energik. Contohnya amphetamines
dan kokain.
• Depressant - obat dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, perlambatan bawah aktivitas
otak Anda. Anda mungkin bisa menjadi lesu, contohnya Alkohol dan larutan keduanya
depressants.
• Hallucinogenics - obat yang dapat membuat Halusinasi, contohnya LSD, magic
mushrooms dan cannabis.
• Analgesics - obat penghilang rasa sakit, contohnya Aspirin, Parasetamol dan Heroin.

Seperti yang kita tahu bahwa Narkoba adalah bahan atau zat adiktif yang berbahaya bagi tubuh,
yang dampaknya bisa mengubah perasaan , mood dan emosi bagi si pemakai.
Terdapat tiga jenis kategori yang tergolong Narkoba :
1. Depressants
Obat-obatan ini memperlambat sistem saraf pusat. Obat ini bisa membuat orang merasa santai,
kurang tegang, dan kurang menyadari peristiwa sekelilingnya. Contohnya adalah:
* Alkohol
* Heroin
* Inhalants
* Sleeping Pills
* Ketamine
* Pain killers ( obat penghilang rasa sakit).
2. Stimulant
Obat ini dapat mempercepat sistem saraf pusat, dapat membantu orang merasa lebih waspada
dan meningkatkan kinerja fisik. Stimulant diambil untuk membuat orang merasa senang dan
penurunan nafsu makan. contoh adalah:

* Tembakau
* Kokain dan kokain jenis bubuk (Crack)
* Amphetamine
* Methamphetamine
3. Hallucinogens
Obat ini kadang-kadang disebut "mengubah pikiran" atau halusinasi. Obat ini dapat
meningkatkan kesadaran seseorang dari pandangan, sentuhan, rasa dan pendengaran. Dapat
mendengar suara lembut. Hallucinogens juga dapat merubah suasana hati seseorang. Contohnya
adalah:

* Marijuana
* Ecstasy
* LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

4. Obat jenis lainnya

* Steroids
* Herbal
Efek dari narkoba tergantung pada beberapa faktor yaitu dari :
* Jenis obat-obatan yang digunakan.
* Jumlah yang diambil.
* Bagaimana obat digunakan (diisap, ditelan, disuntik, dihirup)
* Pengguna narkoba dari pengalaman masa lalu.
* Keadaan di mana obat itu diambil (tempat, pengguna emosi dan kegiatan, keberadaan orang
lain, dan kombinasi obat-obatan.)

Gambar Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Apa yang membuat seseorang menyalahgunakan narkoba yang mengakibatkan kehilangan
rumah, keluarga dan perkerjaan, hal tersebut biasanya diakibatkan berbagai faktor, diantaranya
tidak mampu-nya sesorang untuk untuk menahan diri atau jiiwa, stress, kesendirian dan depresi.
Dan jalan pintas yang diambil oleh orang kebanyakan yaitu dengan mengkonsumsi narkoba.

Efek dari narkoba dapat bervariasi tergantung pada :


* Jenis narkoba yang digunakan.
* Berapa banyak obat yang diambil
* Seberapa sering obt itu digunakan
* Seberapa cepat obat itu naik ke otak.

Efek Narkoba juga dapat berbeda satu sama lain, penyalahgunaan Narkoba akan mempengaruhi
otak dan tubuh secara langsung, dari mulainya tekanan darah ke jantung. Dibawah ini adalah
beberapa kumpulan gambar terhadap penyalahgunaan narkoba.
Gambar diatas Pecandu yang sudah mengkonsumsi ekstasi yang sedang trance, rasa malu dan
cemas pun menghilang.

Gambar disebelah kiri merupakan efek heroin pada kulit yang digunakan dalam jangka
waktu panjang, sedangkan yang disebelah kanan merupakan bubuk heroin.
Gambar diatas merupakan cairan dan pill dari Ampetamin, efeknya bisa memberikan
rangsangan bagi perasaan manusia , pemakai akan terikat secara fisik dan mental walau
tubuh sudah sangat lelah, jika tubuh tidak dapat lagi menanggung beban, bisa
menyebabkan pingsan dan mati karena kelelahan.

Gambar diatas merupakan Crack Cocain, cara pemakaian biasanya dengan dihisap
seperti rokok. Efek psikologis dari crack jauh lebih kuat ketimbang kokain, akan tetapi
sering membuat jiwa si pemakai merasakan ganjil & aneh sehingga sering membuatnya
berubah menjadi brutal.
Gambar di sebelah kiri merupakan daun kokain dan sebelah kanan adalah bubuk kokain,
efeknya bagi si Pemakai akan lebih bersemangat, gelisah, tidak bisa diam, tidak nafsu
makan, paranoid, lever terganggu. Penggunaan yang terus menerus dapat merusakan otot
jantung dan bahkan menyebabkan kematian dan impoten.

Gambar diatas merupakan seorang perempuan yang meninggal akibat pengaruh Kokain
( shabu-shabu) yang berlebihan.
Gambar diatas merupakan berbagai jenis tablet ekstasi, efeknya si pemakai akan merasa
gembira, nyaman, meningkat, paranoia. Namun bisa merusak otak, kerusakan jantung,
hati, gangguan kejiwaan, depresi dan kematian.

Gambar diatas merupakanan tanaman Ganja, efek bagi si pemakai, dapat menimbulkan
rasa senang yang berkepanjangan tanpa sebab, membuat si pemakai malas, lamban
berfikir, dan penglihatan kabur.

Gambar diatas merupakan tablet Magadon, pill BK, atau nipam. Efek bagi si pemakai,
bicara jadi cadel, jalan sempoyongan, mudah marah dan banyak bicara.
Gambar diatas merupakan mashroom (jamur jenis Psilocybe), magic atau jamur yang bisa
membuat orang menjadi hilang kesadaran, halusinasi ( fly ). Jamur ini tumbuh di alam
liar khususnya di daerah yang lembab dan seperti hutan, bukit, atau di sekitar tinja dari
hewan-hewan herbivora liar yang telah diproses oleh bakteri.

Gambar diatas merupakan biji opium setelah disayat, nah getah ini mengandung 12 %
morfin, yang sering diproses secara kimia untuk dijadikan heroin, berpengaruh pada
tubuh sebagai analgetik atau mengurangi sakit, menekan aktivitas psikologi yang dapat
menyebabkan tubuh tak sadarkan diri. Pemakai opium dapat merasakan keadaan yang
tenang dan semuanya serasa baik-baik saja.

Gambar diatas merupakan pabrik untuk pembuatan tablet ekstasi.


Gambar diatas merupakan berbagai cara pecandu, dalam memakai heroin, baik itu dihisap, dibakar dan di
suntik. Molekul heroin lebih mudah masuk ke dalam otak melalui BBB (blood brain barrier) ketimbang
molekul morphine itu sendiri, si pemakai akan merasakan ketenangan dan kesenangan yang lebih tinggi
dibandingkan morfin.

Gambar diatas merupakan seorang wanita tidak sadarkan diri sedang diseret oleh petugas Rehabilitasi,
akibat pengaruh heroin.
Kasus Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Seperti yang kita tahu bahwa efek samping dari Narkoba dapat menimbulkan masalah- masalah
kesehatan yang sangat serius, dan bahkan dalam beberapa kasus bisa menyebabkan kematian,
sehingga sangat penting bagi untuk mengetahui semua resiko di awal sebelum mencoba
mengkonsumi Narkoba, guna ingin menyelesaikan atau menenangkan permasalahan tekanan
jiwa yang terjadi dalam diri seseorang.
Kebanyakan program yang efektif dan efisien dalam pengobatan narkoba, khususnya pasien
kecanduan adalah dengan pendekatan secara keagamaan, spiritual, konseling, serta dukungan
dari pihak manapun. Hal ini sangat penting bagi si pasien, karena akan membuat dia merasa
harga diri dan martabatnya diakui, serta membantu si pasien untuk tetap fokus dalam
menemukan jati dirinya dalam melawan ketagihan terhadap Narkoba.
Tahukan Anda, Indonesia dihadapi dengan masalah tingginya kasus narkoba, menurut pihak luar
Indonesia tidak hanya sebagai jalur pengiriman heroin dan Narkoba lainnya, tapi juga sebagai
salah satu tempat pemasaran Narkoba.
Konfederasi Asia Tenggara menentang dengan banyaknya perdagangan Narkoba yang terjadi di
Negara Indonesia, contohnya di daerah Jakarta yaitu pabrik besar pembuatan ekstasi, sedangkan
contoh lain di Negara Asia tenggara seperti Heroin dan methamphetamine (shabu shabu) berasal
dari Birma / Thailand. Pihak Konfederasi Asia Tenggara memberi masukan kepada pemerintah
Indonesia agar menempatkan Pasukan Anti Narkoba dan anjing pelacak di dalam Bandara dan
Pelabuhan Laut, agar mengurangi peredaran Narkoba.
Dalam kasus lain, untuk masalah sindikat Narkoba ternyata tidak hanya beredar diluar saja,
namun di dalam penjara pun ternyata ada, pernyataan ini disampaikan oleh kepala bagian
Narkotika dan obat terlarang. Di penjara Bali herannya hampir setiap tahanan mengalami gejala
kecanduan setiap ditransfernya bekas tahanan agen pemasok besar Narkoba.
Persepsi umum bahwa sistem penjara di Indonesia menjadi tidak konsisten terhadap peredaran
Narkoba di dalam sel tahanan, hal ini disebabkan karena permainan uang oleh beberapa oknum
penjaga di dalam sel tahanan. Namun bila para oknum penjaga dipenjara tersebut tertangkap
basah melakukan transaksi obat terlarang, maka akan ditangkap dan dihukum sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Presiden Susilo Bambang Yudiyono mengatakan dengan tegas, bahwa ia tidak akan memberikan
grasi kepada siapapun yang bersangkutan untuk pelaku transaksi dan pemakai Narkoba di
Indonesia.

Pecandu Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Kecanduan terhadap Narkoba adalah gangguan dalam otak yang disebabkan penyalahgunaan
Narkoba sehingga menyebabkan pengulangan perilaku yang berlebihan dari orang yang tidak
atau susah berhenti terhadap obat-obatan walaupun dengan resiko berbahaya bagi tubuhnya.
Jika mereka berhenti mengkonsumsi obat-obatan, maka tubuh dari si pecandu akan menderita
berlebih secara fisik dan mereka mau tidak mau harus memenuhi perasaan ketagihan tersebut
dengan cara apapun.
Seorang Pecandu Narkoba sudah tidak mampu lagi mengendalikan dirinya sendiri, mereka
hanya sendirian tanpa perlu berfikir akan teman, keluarga atau lingkungan sekitarnya, banyak
pecandu narkoba yang meninggal akibat penggunaan dosis yang berlebih atau Over Dosis.
Gejala Kecanduan Narkoba terhadap seorang Pecandu :
• Gelisah dan sulit untuk tidur
• Keringat berlebih
• Bulu kuduk berdiri ( seperti melihat hantu)
• Pilek
• Keram perut atau Diare
• Pupil mata membesar
• Mual dan ingin muntah
• Peningkatan tekanan darah, nadi dan suhu tubuh.
Tidak ada faktor tunggal yang dapat memprediksi apakah seseorang akan menjadi seorang
Pecandu Narkoba, namun biasanya dipengaruhi oleh faktor Biologi dan lingkungan sosial,
penjelasanya :
• Dari faktor biologi, atau dari Gen yang dibawa dari lahir, jenis kelamin, etnis dan
gangguan mental pada diri seseorang.
• Lingkungan, dari permasalahan keluarga, teman sekitar, dan status sosial ekonomi.
Penggunaan bahan kimia Narkoba dalam jangka waktu panjang akan mengganggu system kerja
syarat di otak, contohnya Glumate adalah neurotransmitter atau syarat yang berfungsi untuk
menangkap pembelajaran, memahami, memori dan prilaku seseorang.
Jaman sekarang, narkoba tidak hanya merasuki pada lingkungan remaja saja, anak-anakpun
sudah banyak yang mengalami kecanduan juga.
Nah dibawah ini adalah gejala & perubahan sikap yang mesti diwaspadai pada anak-anak,
terhadap penggunaan obat terlarang :
• Perubahan sikap anak diantara sesama temannya
• Pendiam
• Jauh dari rumah, atau bebasnya bergaul
• Suka berbohong
• Suka mencoba untuk mencuri
• Keterlibatan dengan hukum
• Bermasalah didalam lingkungan keluarga
• Nilai, kinerja di sekolah turun atau jelek.
Jadi bagi siapapun yang memiliki kerabat, atau teman seorang pecandu maka sebaiknya segera
dimasukan ke pusat Rehabilitasi Narkoba, karena penyedia layanan seperti ini akan banyak
membantu, baik dari segi perawatan dan fasilitas yang memadai, dan diharapkan si Pecandu
Narkoba akan bisa kembali ke dalam kehidupan sosial dan diterima oleh masyarakat.

Zat Adiktif
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Zat Adiktif merupakan zat atau bahan kimia yang bisa membanjiri sel saraf di otak khususnya
"Reward Circuit"atau jalur kesenangan dengan dopamine, yaitu zat kimia yang mengatur sifat
senang, perhatian, kesadaran dan fungsi lainnya.
Sebagai kunci untuk hidup, otak sudah diatur untuk memastikan orang mengulangi kegiatan
yang menyenangkan. Dorongan yang berlebih dari sensasi yang menyenangkan, mengajarkan
otak untuk mengulang kegiatan yang mengarah kepada pendambaan yang sering diluar control
dan seiring waktu gambaran dari ketagihan oleh otak dimunculkan dalam bentuk fisik berupa
penilaan, mempelajarinya, ingatan dan perasaan dari hati.
Zat Adiktif dapat mempengarui otak dalam berbagai cara :
• Stimulant ( membuat orang merasa lebih energik).
• Depressant (Membawa rasa relaksasi ).
• Hallucinogens ( Mengubah cara seseorang mengalami pengalaman secara nyata).
Zat Adiktif bisa legal atau illegal, nah yang tergolong legal :
• Caffeine, contohnya : kopi, teh, soda, dan minuman untuk olahraga, dan kopi yang
memiliki kira-kira 2 kali lebih banyak kafein diantara lainnya, nah jika berlebih maka
akan menyebabkan kesulitan tidur, peningkatan denyut jantung, sakit kepala , gelisah dan
mual.
• Nikotin , contohnya : rokok, cerutu, potongan nikotin , kopi dan nikotin merupakan
stimulant, yang meningkatkan dopamine dan adrenaline. Adrenalin berlebih akan
meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, dan mengarah ke tingginya gula darah.
• Alkohol, contohnya : Wine ( anggur), bir, ( beer), Liquor) alcohol adalah jenis yang
termasuk Depressant yang mempengaruhi sistem saraf yang mengarah pada relaksasi,
kantuk, koma, dan kematian.
• Inhalants, contohnya : erosol, solvents ( bahan untuk pembersih), gas nitrat, produk ini
mulai dari cat thinner, hair spray ke tangki propane, inhalasi yang tinggi sama dengan
alcohol, bahkan 1 kali penggunaan inhalasi dapat membunuh atau menyebabkan gagal
jantung.
Beberapa Zat Adiktif yang khusus tersedia atau digabung dengan resep obat :
• Amphetamine, contohnya speed, crystal meth, merupakan tergolong stimulant yang
meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, tujuannya untuk pengobatan, namun banyak
oknum yang mensalahgunakan dalam dosis berlebih untuk pecandu.
• Sedative-hypnotic, atau obat-obat hipotik, contohnya Benzodiazepines Xanax, Valium,
barbiturates, Seconol, phenobarbital. Benzodiazepines juga tergolong Depressants
karena dapat menurunkan aktivitas otak. Ini merupakan resep obat untuk insomnia,
gelisah, dan serangan gejala bipolar dan depresi. Bahkan sebagian keci dari obat tidur,
digunakan untuk obat mati rasa, bisa menyebabkan koma, gejala pernapasan atau
kematian.
• Opioids, contohnya: Heroin, morfin, oxycodone, kodein dan obat bius lainnya, nah bahan
campuran obat ini untuk penghilang rasa sakit, dan berbahaya bila disalahgunakan,
karena akan menyebabkan kecanduan dan rusaknya otak dan tubuh kita.
Berikut yang tergolong Zat Adiktif yang Ilegal :
• Cannabis, contohnya : Mariyuana, ganja. Pengaruhnya dapat membuat si pemakai relaks
dan jika penggunaan lebih maka akan menimbulan perasaan bahagia rohani dan jasmani,
dan halusinasi, pengunaan jangka panjang dapat membuat kecanduan dan merusak saraf.
• Cocain, contohnya : kokain, crack-cocain, membuat si pemakai merasa bahagia jasmani,
rohani, meningkatkan kinerja tubuh, sebelum menuju gejolak depresi dan paranoia,
penggunaan bisa dengan dihisap, dihirup, dibakar dan disuntik. Zat ini bisa menyebabkan
kerusakan otak, tubuh dan kecanduan.
• Hallucinogens, contohnya, LSD, Ecstasy, zat ini bisa mengubah perasaan, perubahaan
waktu, warna, suara dan pikiran mereka sendiri, dan pemakai tetap akan menyebabkan
kerusakan pada otak, sistem saraf, dan prilaku emosi yang tidak terkontrol.
• Phencyclidine ( PCP), contohnya : Angel dust, ketamin , zat ini menyebabkan mati rasa,
dan penggunaan hanya untuk hewan, pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang
menjadi keras, pemarah, bunuh diri dan kontraksi otot dan retak tulang.

Psikotropika
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Psikotropika adalah obat kimia yang dapat bekerja pada sistem saraf pusat yang dapat
mengubah fungsi otak seperti mempengaruhi suasana hati, kesadaran, persepsi, atau prilaku
seseorang, dan efek ini bersifat sementara.
Penggunaan jenis Psikotropika dapat dibagi menjadi beberapa kelompok bagian yaitu
sebagai obat :
• Hallucinogens
• Antipsychotics
• Depressants
• Stimulants
Mariyuana atau ganja bisa digunakan untuk bahan obat-obatan yang dapat membantu beberapa
pasien misalnya yang mengidap penyakit AIDS atau Cancer, karena menurut penelitian
Mariyuana dapat mengontrol mual , meningkatkan nafsu makan, mengurangi rasa sakit, serta
bermanfaat bagi yang memiliki masalah kejiwaan, namun kadang masyarakat umum
menganggap Mariyuana atau ganja sebagai obat illegal dan hanya digunakan oleh segilitir orang
dengan kepentingan tertentu atau seorang pecandu dan tidak ada hubungan dengan resep
pengobatan.
Jenis Psikotropika lain yang digunakan sebagai Depressant (sebagai pembawa relaksasi) yaitu
Alkohol, zat ini bisa merusak suasana hati, apakah itu gembira atau depresi, zat ini dapat
menggangu pikiran kita atau membuat keputusan yang tidak rasional.
Psikotropika lain yang dapat merubah mood atau perasaan seseorang adalah :
• Antidepressants, seperti Prozac, Zoloft dapat membantu mengurangi depresi atau
kegelisahan.
• Antipsychotics, zat ini tergolong Stimulant, zat ini bisa membantu orang yang
menderita penyakit skizofrenia atau kejiwaan akibat ada gangguan pada sel otak.
• Mood Stabilizers, zat ini tergolong Stimulant, zat ini bisa membantu orang yang
memiliki penyakit bipolar ( kejiwaan).
• Tranquilizers , zat ini tergolong Depressant mungkin akan lebih efektif bagi yang
memiliki kegelisahaan berlebih.
Beberapa zat atau bahan Psikotropika dapat mendorong seseorang menjadi ketagihan atau
kecanduan, baik itu jenis Stimulant dan Depressant, misalnya seperti Morfin yang tergolong
Depressant, nah dalam dunia pengobatan digunakan sebagai peringan rasa sakit, Morfin adalah
zat adiktif yang berasal dari opium dan campuran heroin juga. Jika tubuh telah disuntikan oleh
Morfin maka si pasien akan berhalusinasi, dan apabila dimasukan dalam dosis tinggi serta dalam
periode lama, maka akan mengakibatkan ketagihan atau kecanduan.
Obat Psikotropika tidak hanya digunakan untuk pengobatan orang dewasa saja, penggunaan
untuk anak-anak pun ada, namun biasanya Ritalin, perlu diingat bahwa Ritalin ini memiliki
dampak atau efek yang berbahaya bagi tubuh anak diantaranya :
• Berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga kemampuan berfikir berkurang.
• Gangguan pertumbuhan hormon.
• Gangguan pada saraf otak yang menyebabkan kelainan atau ab-normal.
• Ketagihan obat tersebut, setiap hari.
• Insomnia, depresi.
• Kemampuan belajar berkurang.
Penggunaan obat Psikotropika khusus untuk pengobatan harus sesuai dengan resep dari dokter
atau sesuai aturan, karena jika tanpa saran atau resep dokter akan berbahaya efeknya bagi tubuh
kita.

Penanggulangan Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Mengingat sudah menjamurnya pengaruh Narkoba diberbagai kalangan maka Penanggulangan
Narkoba sangatlah penting, guna untuk menjaga generasi penerus bangsa.
Cara terbaik untuk mencegah kecanduan terhadap Narkoba adalah dengan tidak mengkonsumsi
kembali obat-obat terlarang, nah perlunya pihak dokter, layanan masyarakat, keluarga
memberikan penjelasan secara detail efek dari obat terlarang dalam dosis berlebih terhadap tubuh
kita. Nah apabila Anda perlu mengambil lebih banyak dosis diluar yang telah dianjurkan karena
penyakit kambuh kembali, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.
Orang tua dapat mengambil langkah-langkah berikut dalam membantu Penanggulangan
Narkoba khusus bagi anaknya :
• Komunikasi, sering berbicara antar orang tua dan anak, dengan memberikan informasi
tentang resiko penggunaan dan penyalahgunaan Narkoba atau obat-obat terlarang.
• Dengarkan, Jadilah pendengar yang baik bagi orang tua bila anak-anak sedang berbicara
mengenai tekanan antar sebaya mereka, maka anak akan mendukung dalam penolakan
terhadap Narkoba.
• Jadilah Contoh Yang baik, mencontohkan pengaruh buruk terhadap anak, khususnya
ketergantungan kepada obat terlarang, akan berdampak sangat buruk bagi perkembangan
hidupnya, dan efeknya akan lebih cepat untuk kecanduan Narkoba.
• Jagalah keharmonisan keluarga, memperkuat hubungan dalam keluarga itu sangat
diperlukan, karena bila anak dikucilkan dalam keluarga, maka dia akan merasa asing,
sendirian dan biasanya obat terlaranglah sebagai penghilang rasa sakit yang diderita oleh
si anak.
Tujuan dari program terapi kecanduan obat pada umumnya adalah agar si pasien berhenti
menggunakan obat-obat terlarang secepat dan se aman mungkin, cara penanggulangan
Detoxification secara bertahap akan mengurangi dosis obat atau zat kimia seperti methadone
yang memiliki efek samping yang tidak terlalu parah bagi tubuh. Untuk beberapa orang,
mungkin lebih aman bila menjalani proses program Rehabilitasi rawat jalan.
Beberapa bentuk penanggulanan Narkoba tambahan setelah Detoxification :
• Konseling , pasien atau keluarga melakukan konsultasi kepada psikolog, atau psikiater,
nah kegiatan ini dapat membantu si pasien terhindar dari kecanduan obat-obatan,
kebiasaan atau prilaku terapi yang dijalankan akan membantu si pasien apabila terjadi
kambuh atau penarikan kembali terhadap obat-obatan.
• Program Perawatan, program perawatan ini termasuk pendidikan umum dan sesi terapi
yang difokuskan pada pembentukan ketenangan dan pencegahan kecanduan kembali.
• Self help groups meeting, seperti pertemuan kelompok khusus untuk ketergantungan
obat Narkoba tingkat satu. Dengan sharing secara personal permasalahan yang terjadi
dapat meningkatkan harga diri dari si pasien, sehingga dapat mencegah dari kecanduan
Narkoba.
Peer Education atau Pendidikan di kalangan anak muda, telah menjadi populer di berbagai
Negara sebagai metode pendidikan dan pencegahan narkoba bagi anak muda. Program ini
beroperasi pada prinsip bahwa anak muda yang lebih mungkin untuk bisa menyebarkan
informasi serta pendekatan lainnya dikalangan kaum muda lainnya. Pendidik dalam program ini,
melatih khusus agar informasi positif bisa menyebar secara luas di lingkungan anak-anak muda.
Manfaat dari program ini secara luas berdampak positif dalam hal pengetahuan, keterampilan,
pengembangan diri, sikap dan keyakinan.

Hukum Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Fungsi dari Hukum Narkoba dalam suatu Negara untuk membatasi penyalahgunaan Narkoba
sehingga lingkungan masyarakat menjadi yang aman dan nyaman.
Beberapa fungsi dari hukum Narkoba :
• Melindungi banyak orang dari bahaya.
• Menghukum para penjahat yang memperdagangkan atau menggunakan obat-obat
terlarang.
• Meminimalis dampak negatif dari Narkoba dalam masyarakat.
Hukum bersifat kompleks dan terus berubah, karena disesuaikan dengan jenis dan tindah
kejahatan obat terlarang. Begitupun dengan tingkat hukuman yang dijatuhkan sesuai dengan
jenis kejahatan yang dilakukan.
Hukuman yang dijatuhkan berdasarkan tingkat kasus Narkoba diantaranya :
• Kejahatan Narkoba tingkat A atau kelas 1, nah tingkatan kasus obat yang paling
berbahaya, dan hukuman pun paling serius, contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah:
Opium, Morfin, Heroin, Methadone, Dextromoramide, Methylamphetamin, Kokain,
Ecstasy, dan LSD.
• Kejahatan Narkoba tingkat B atau kelas 2, nah tingkatan kasus obat yang dianggap tidak
terlalu berbahaya atau lebih rendah dari tingkat A, dan hukumannya lebih ringan. Contoh
Narkoba yang disalahgunakan adalah: Kodein, Ampetamin, barbiturates dan
dihydrocodeine.
• Kejahatan Narkoba tingkat C, atau kelas 3, tingkatan kasus obat yang tidak berbahaya
atau lebih rendah tingkatannya dari kelas B, tentu saja hukuman pun paling ringan,
diantara lainnya. Contoh Narkoba yang disalahgunakan adalah: obat resep seperti
Tranquillisers ( obat rasa cemas, depresi dan insomnia), Ketamine (obat bius yang
berefek halusinogen dan melumpuhkan semua indera) , GHB (obat penenang) dan
cannabis (jenis tanaman untuk penenang).

Di Indonesia ada 2 undang-undang yang digunakan untuk permasalahan Narkoba yaitu :


- Undang-undang no. 22 tahun 1997 tentang Narkotika dan
- Undang-undang no. 5 tahun 1997 tentang psikotropika

Berikut salah satu kutipan dari Undang-undang no. 22 tahun 1997 tentang Narkotika :
Pasal 78 ayat 1(a) dan 1 (b)
Menanam, memelihara, mempunyai dalam persediaan, memiliki, menyimpan, atau menguasai
narkotika golongan I dalam bentuk tanaman atau bukan tanaman, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp.500.000.000,-(lima ratus juta rupiah).
Pasal 80 ayat 1(a)
Memproduksi, mengolah, mengekstraksi, mengkonversi, merakit, atau menyediakan narkotika
golongan I, dipidana dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling lama 20 tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,-(satu milyar rupiah).
Pasal 81 ayat 1 (a)
Membawa,mengirim,mengangkut,atau mentransito narkotika golongan I dipidana dengan pidana
penjara paling lama15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.750.000.000,- (tujuh ratus
lima puluh juta rupiah).
Pasal 82 ayat 1 (a)
Mengimpor, mengekspor, menawarkan untuk dijual, menyalurkan, menjual, membeli,
menyerahkan, menerima, menjadi perantara dalam jual beli. atau menukar narkotika golongan I,
dipidana dengan pidana mati atau pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 1,000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Pasal 84 ayat 1 (a)
Memberikan narkotika golongan I untuk digunakan orang lain.dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah).
Pasal 85 ayat 1 (a)
Menggunakan narkotika golongan I bagi dirinya sendiri,dipidana dengan pidana penjara paling
lama 4 (empat) tahun .
Pasal 86 ayat 1 (a)
Orang tua atau wali pencandu yang belum cukup umur, yang sengaja tidak melapor, dipidana
dengan pidana penjara kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp.
1.000.000,- (satu juta rupiah).
Pasal 88 ayat 1 (a)
Pecandu narkotika yang telah cukup umur dan dengan sengaja melaporkan diri sebagai mana
dimaksud dalam pasal 42 ayat (2), dipidana denga pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan
atau denda paling banyak Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah).
Pasal 88 ayat 2
Keluarga pecandu narkoba sebagai mana dimaksud dalam pasal 88 ayat 1 yang dengan sengaja
tidak melaporkan pecandu narkotoka tersebut, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3
(tiga) bulan atau dengan denda paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).
Pasal 92
Barang siapa tanpa hak dan melawan hokum menghalang-halangi atau mempersulit penyidikan ,
penuntutan, atau pemeriksaan perkara tindak pidana narkotika dimuka siding pengadilan,
dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 150.000.000,-
(seratus lima puluh juta rupiah).sedangkan ancaman hukuman bagi penyalahgunaan dan
pengedar gelap Psikotropika, seperti dikutip dari undang-undang nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika, sbb:
Pasal 60 ayat 1 (a)
Memproduksi atau mengedarkan psikotropika dalam bentuk obat yang tidak terdaftar pada
department yang bertanggung jawab dibidang kesehatan, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah).
Pasal 60 ayat 2
Menyalurkan psikotropika, dipidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling
banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Pasal 60 ayat 3
Menerima penyaluran psikotropika, dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana
denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 6 ayat 4 dan 5
Menyerahkan dan menerima penyerahan psikotropika, dipidana paling lama 3 (tiga) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 62
Barang siapa tanpa hak memiliki, menyimpan dan membawa psikotropika, dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dengan pidana denda paling vbnayk Rp. 60.000.000,-
(enam puluh juta rupiah).
Pasal 63
Melakukan pengangkutan psikotropika tanpa dilengkapi dokumen pengangkutan, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dengan pidana denda paling banyak Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah).
Pasal 64 ayat (a dan b)
Menghalang-halangi penderita syndrome ketergantungan untuk mengalami pengobatan dan atau
perawatan pada fasilitas rehabilitasi atau menyelenggarakan fasilitas rehabilitasi tanpa memiliki
izin, dipidana denga penjara paling lama 1a (satu) tahun denga pidana denda paling bvanyak Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
Pasal 65
Tidak melaporkan penyalahgunaaan dan atau pemilikan psikotropika secara tidak sah, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahu dengan pidana denda paling banyak Rp.
20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).

Anti Narkoba
Oleh: AsianBrain.com Content Team
Laporan mengenai peningkatan penyalahgunaan Narkoba menunjukan bahwa Indonesia yang
sebelumnya sebagai tempat persinggahan ( transit ), sekarang berubah menjadi pengkonsumsi
dan sebagai tempat pemasaran Narkoba. Gerakan Anti Narkoba atau sering kita dengar
GRANAT, adalah gerakan yang paling menonjol untuk usaha pencegahan Narkoba di kalangan
masyarakat, mereka menyatakan bahwa pengguna heroin dan kokain mulai meningkat,
khususnya di wilayah Jakarta, walapun pemerintah sudah berkomitment bahwa Indonesia akan
menjadi daerah yang bebas dari Narkoba pada tahun 2015.
Kebanyakan obat terlarang masuk ke Bandara Sukarno-Hatta Jakarta, namun banyak juga celah
lain seperti masuk ke berbagai pelabuhan laut (142), bandara kecil, sehingga banyak
kemungkinan lain masuknya Narkoba ke wilayah Indonesia.
Kepala kepolisian Indonesia mengakui bahwa perdagangan barang haram dan penyalahgunaan
Narkoba terus meningkat akhir-akhir ini, lebih dari 50 % dari tahanan di Indonesia terlibat
dengan masalah Narkoba. Para tahanan termasuk warga asing satu sama lain saling terhubung
dengan sindikat Internasional, yang bertanggung jawab dalam perdagangan Narkoba di negeri
ini.
Meningkatnya penyelundupan Heroin dan kokain diduga sebagian besar berasal dari orang
Afrika, Asia dan diikuti oleh Eropa, serta jumlah yang sedikit dari Negara Amerika dan
Australia. Taktik si Pengedar Narkoba, khususnya orang asing, mereka pertama-tama
mempelajari bagaimana cara belajar bahasa Indonesia, setelah itu coba menetap untuk tinggal
dan menikahi wanita Indonesia.
Heroin sebagai barang haram diselundupan dari " Negara Setigita Emas" yaitu Tailand, Birma
dan Laos. Narkoba masuk ke Indonesia semula transit di Thailand, baik dari Bangkok ke Jakarta,
ataupun dari Jakarta ke Singapura. Polisi di Indonesia juga melaporkan peningkatan Heroin dan
kokain yang diselundupkan ke wilayah Jakarta dan Bali, berasal dari Negara ( Afghanistan,
Pakistan dan Iran).
Ketika menyambut hari Anti Narkoba, polisi Indonesia telah menghancurkan Narkoba senilai Rp
11.7 miliar yang terdiri dari ekstasi, kokain, heroin, Ganja, shabu-shabu, ampetamin dan pil
nipam. Dewan perwakitan rakyat di Indonesia menyetujui undan-undang mengenai psikotropika
termasuk ekstasi dan akan memberikan hukuman sampai 7 tahun penjara bagi kepemilikan
ganja, dan lebih dari 20 tahun dipenjara jika terbukti memperdagangkan ganja.
Menurut ketua Gerakan Anti Narkoba, bahwa 90 % dari 4 juta pencandu Narkoba adalah orang
miskin, dan ini merupakan tugas pemerintah untuk menyelamatkan anak-anak muda sebagai aset
masa depan bangsa. Pemuda yang ketagihan adalah korban dan mereka berhak untuk menerima
layanan kesehatan dari pemerintah.
Pemerintah juga harus berupaya menyiapkan pusat Rehabilitasi yang memberikan pelayanan
medis gratis, tidak hanya bicara dan jani-janji saja, saat ini tidak ada satu pun pusat Rehabilitasi
pecandu Narkoba khususnya bagi orang miskin, yang ada hanya pusat Rehabilitasi yang bersifat
komersil dan sebagian besar orang kaya lah yang bisa masuk pada Rehabiltasi tersebut.
Banyak generasi bangsa yang akan hilang jika kita tidak mengambil tindakan bersama dengan
cepat, ketua gerakan GRANAT juga mengingatkan kepada pemuda agar untuk tidak mencoba
menggunakan semua obat-obatan terlarang, karena jika sekali saja mencoba, maka mereka akan
terjerumus serta ketagihan, dan akhirnya mereka berubah menjadi kriminal bahkan bisa
meninggal.
Salah satu faktor penyebab terbesar anak muda di Indonesia mudah dipengaruhi oleh Narkoba
adalah Kemiskinan, faktor kesulitan ekonomi yang merajalela mengakibatkan pergaulan jalanan
meningkat,sehingga mudahnya pengaruh negatif narkoba masuk dikalangan pemuda.
Dalam upaya menandai Hari Menentang Penyalahgunaan dan Perdagangan gelap Narkoba,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berinisiatif mengirimkan pesan teks berupa SMS kepada
jutaan pengguna ponsel di seluruh Indonesia, pesan teks ini ditujukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan bahayanya dampak dari Narkoba itu sendiri.

You might also like