You are on page 1of 14

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

UJIAN SEKOLAH
SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI 1 GOMBONG
TAHUN 2010
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMA NEGERI 1 GOMBONG


Alamat : Jl. Sempor Lama No. 64 Telp. (0287) 471170
Gombong – Kebumen, 54414

KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 1 GOMBONG
NOMOR : 423.7/176/KEP/2010

TENTANG
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KEPALA SMA NEGERI 1 GOMBONG

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 9 ayat (7) Peraturan


Menteri Pendidikan Nasional Nomor 4 Tahun 2010 tentang Ujian
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2009/2010, perlu
menetapkan keputusan Kepala SMA Negri 1 Gombong tentang
Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Sekolah Tahun Pelajaran
2009/2010.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4496)
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2009 tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas
(SMA)/Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Atas Luar
Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun
Pelajaran 2009/2010.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 84 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 Tentang Ujian
Nasional Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB),
Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 4 Tahun 2010
tentang Ujian Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2009/2010.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH


SMA NEGERI 1 GOMBONG TAHUN PELAJARAN 2009/
2010 SEBAGAIMANA TERSEBUT DALAM LAMPIRAN
KEPUTUSAN INI.

Pertama : Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Sekolah SMA Negeri 1


Gombong Tahun 2009/2010 dijadikan acuan dalam
penyelenggaraan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2009/2010

Kedua : Jika terdapat kekeliruan dalam keputusan ini dikemudian hari akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan : di Gombong
Pada tanggal : 25 Pebruari 2010
Kepala SMA Negeri 1 Gombong

Drs. Kunnaji
NIP. 19580329 198603 1 006
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 1 GOMBONG
NOMOR : 423.7/176/KEP/2010

TENTANG
PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

I. PENYELENGGARA UJIAN SEKOLAH

A. Ujian sekolah diselenggarakan oleh Panitia Ujian Sekolah yang terdiri atas unsur-unsur :
a. Kepala Sekolah sebagai penanggung jawab penyelenggara Ujian Sekolah
b. Guru dan Tata Usaha sebagai penyelenggara Ujian Sekolah

B. Penyelenggara Ujian Sekolah mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut ;
1. menyiapkan data peserta Ujian Sekolah
2. merencanakan dan menyelenggaraan Ujian Sekolah yang mencakup ujian tulis dan/atau
ujian praktik.
3. memiliki/memahami Permendiknas tentang Ujian Sekolah dan melakukan sosialisasi
kepada guru, peserta ujian dan orang tua
4. memberikan penjelasan tentang tata tertib pengawas ruang ujian dan cara pengisian
lembar jawab ujian sekolah;
5. menyiapkan naskah dan perangkat ujian sekolah;
6. menjaga kerahasiaan dan keamanan naskah ujian sekolah;
7. melaksanakan ujian sekolah sesuai dengan POS Ujian Sekolah;
8. mengumpulkan lembar jawab ujian sekolah;
9. mempersiapkan dan melaksanakan pemeriksaan lembar jawab ujian sekolah;
10. menerbitkan DKHUS (Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah);
11. menerapkan prinsip kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas pada semua proses di atas
12. menyampaikan laporan penyelenggaraan ujian sekolah kepada Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kebumen.

II. PESERTA UJIAN SEKOLAH

Peserta Ujian Sekolah adalah;

1. Peserta didik yang duduk pada tahun terakhir;


2. Peserta didik yang memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar sampai dengan
semester 1 tahun terakhir;
3. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah
yang diterbitkan sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum mengikuti ujian sekolah;
4. Peserta Ujian Sekolah yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak
dapat mengikuti Ujian Sekolah Utama dapat mengikuti Ujian Sekolah Susulan.
5. Peserta yang tidak lulus Ujian Sekolah pada tahun pelajaran 2007/2008, dan/atau 2008/
2009 yang akan mengikuti Ujian Sekolah tahun pelajaran 2009/2010;
a. harus mendaftar
b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujikan atau hanya mata pelajaran yang
nilainya belum memenuhi persyaratan kelulusan. Nilai yang digunakan adalah nilai
tertinggi dari hasil ujian

III. BAHAN UJIAN SEKOLAH

A. Bahan Ujian Sekolah


Bahan ujian sekolah disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
SMA Negeri 1 Gombong
B. Mata Pelajaran Ujian Sekolah
1. Mata pelajaran yang diujikan secara tertulis adalah mata pelajaran yang diajarkan
sampai kelas XII yang tidak diujikan pada Ujian Nasional;
2. Ujian Praktik mencakup semua mata pelajaran yang memerlukan praktik;
3. Daftar mata pelajaran yang diujikan dalam ujian sekolah tahun pelajaran 2009/2010
adalah sebagai berikut ;

a. Program IPA

Bentuk Ujian
No Mata Pelajaran Tertulis Praktik Keterangan

1. Pendidikan Agama V V
2. Pendidikan Kewarganegaraan V -
3. Bahasa Indonesia - V Mengarang
4. Bahasa Inggris - V Speaking dan
Writing
5. Fisika - V
6. Kimia - V
7. Biologi - V
8. Sejarah V -
9. Seni Budaya - V
10. Pendidikan Jasmani, Olah V V
Raga dan Kesehatan
11. Teknologi Informasi dan V V
Komunikasi
12. Bahasa Asing (Bahasa Jerman) V V

b. Program IPS

Bentuk Ujian
No Mata Pelajaran Tertulis Praktik Keterangan

1. Pendidikan Agama V V
2. Pendidikan Kewarganegaraan V -
3. Bahasa Indonesia - V Mengarang
4. Bahasa Inggris - V Speaking dan
Writing
5. Sejarah V -
6. Seni Budaya - V
7. Pendidikan Jasmani, Olah V V
Raga dan Kesehatan
8. Teknologi Informasi dan V V
Komunikasi
9. Bahasa Asing (Bahasa Jerman) V V

4. Jumlah butir soal dan alokasi waktu Ujian Sekolah ;

a.. Ujian Tulis;

Jumlah Butir Soal Alokasi


No. Mata Pelajaran Pilihan Ganda Uraian Waktu

1. Pendidikan Agama 50 5 120 menit


2. Pendidikan Kewarganegaraan 50 5 120 menit
3. Pendidikan Jasmani Olah Raga 50 5 120 menit
dan Kesehatan
4. Teknologi Informasi dan 50 5 120 menit
Komunikasi
5. Bahasa Asing (Bahasa Jerman) 50 5 120 menit
6. Sejarah 50 5 120 menit

b. Ujian Praktik
Bahan dan Alokasi waktu ujian praktik diserahkan kepada guru mata pelajaran
yang bersangkutan, dengan memperhatikan SKL dan waktu melaksanakan praktik.
C. Kelompok Mata Pelajaran yang Dinilai oleh Pendidik
Pendidik menilai aspek afektif melalui pengamatan pada kelompok mata pelajaran ;
1. Agama dan Akhlak Mulia;
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian;
3. Estetika;
4. Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

D. Penyiapan Bahan Ujian Sekolah


Penyelenggara Ujian Sekolah menyiapkan perangkat bahan ujian sekolah dengan ketentuan
1. Perangkat bahan ujian sekolah terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3)
lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blanko penilaian, (6) blanko
daftar hadir dan (7) blanko berita acara;
2. Penyiapan naskah soal ujian sekolah mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan
naskah soal ujian sekolah (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master
copy, dan (4) penggandaan naskah soal ujian sekolah;
3. Penyiapan naskah soal ujian (master copy) dilakukan oleh guru mata pelajaran yang
bersangkutan dengan ketentuan: (1) berdasarkan kisi-kisi soal yang telah disiapkan, (2)
sesuai dengan kompetensi yang dituntut dan materi yang sudah diajarkan, (3) mengikuti
kaidah-kaidah penulisan soal, (4) menggunakan Bahasa Indonesia yang benar, (5)
mempertimbangkan waktu mengerjakan soal;
4. Penyusun naskah soal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut ;
a. menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
b. mempunyai kemampuan menyusun naskah soal ujian;
c. memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat
memegang teguh kerahasiaan;
5. Naskah soal yang disiapkan meliputi naskah soal untuk ujian utama dan ujian susulan
paket A dan paket B serta naskah soal ujian ulangan;
6. Naskah soal ujian (master copy) diketik dengan jenis huruf Times New Roman dengan
ukuran 12 (standar);
7. Penggandakan naskah ujian sekolah dengan ketentuan sebagai berikut ;
a. ukuran kertas F4 dan jenis kertas HVS 70 gram atau CD 48,8, atau kualitas setara;
b. kualitas hasil cetakan terutama aspek kejelasan tulisan dan gambar;
c. kesesuaian antara jumlah kebutuhan dengan jumlah hasil cetakan;
d. pengamplopan bahan Ujian Sekolah Utama dan Ujian Sekolah Susulan serta Ujian
Sekolah Ulangan dibuat secara terpisah;
e. hasil penggandaan dimasukkan ke dalam amplop dengan prosedur sebagai berikut ;
1) naskah soal ujian sekolah terdiri dari 10 eksemplar paket A dan 10
eksemplar paket B yang dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata
pelajaran per ruang ujian, untuk ruang ujian siswanya kurang dari 20 orang
jumlah naskah disesuaikan;
2) setiap paket mata pelajaran diberi kode paket yang berbeda, yaitu Paket A
dan Paket B;
3) Lembar jawab sejumlah 20 eksemplar, blangko daftar hadir 2 lembar, dan
berita acara 2 lembar dimasukkan kedalam amplop soal, dan di lak;
f. Naskah bahan ujian sekolah yang telah dicetak dan dipak sesuai dengan kebutuhan
disimpan ditempat yang aman;

IV. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH

A. Jadwal Ujian Sekolah

1. Ujian Tulis Utama dan Susulan

Mata Pelajaran
No Hari dan Tanggal Jam Program IPA Program IPS

1. Ujian Sekolah Utama


Senin, 5 April 2010 07.30-09.30 Pendidikan Agama Pendidikan Agama
Ujian Sekolah
Susulan 10.00-12.00 T I K TIK
Senin, 12 April 2010
2. Ujian Sekolah Utama
Selasa, 6 April 2010 07.30-09.30 Pendidikan Pendidikan
Ujian Sekolah Kewarganegaraaan Kewarganegaraan
Susulan
Selasa, 13 April 2010 10.00-12.00 Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Kesehatan dan
Olah Raga Olah Raga
3. Ujian Sekolah Utama
Rabu, 7 April 2010 07.30-09.30 Sejarah Sejarah
Ujian Sekolah
Susulan 10.00-12.00 Bahasa Jerman Bahsa Jerman
Rabu, 14 April 2010

2. Ujian Praktik
Ujian praktik diselenggarakan setelah ujian tulis utama, diatur dengan jadwal tersendiri
dan memperhatikan cakupan materi yang diujikan.

B. Ruang Ujian Sekolah

Penyelenggara Ujian Sekolah menetapkan ruang Ujian Sekolah dengan persyaratan sebagai
berikut ;
1. ruang kelas yang digunakan aman dan layak untuk ujian sekolah
2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk pengawas;
3. setiap meja diberi nomor peserta ujian sekolah;
4. setiap ruang ujian sekolah disediakan denah tempat duduk peserta ujian;
5. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian sekolah dikeluarkan dari
ruang ujian sekolah;

6. tempat duduk peserta ujian sekolah diatur sebagai berikut ;


a. satu bangku untuk satu peserta ;
b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbang
kan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;
c. penempatan peserta ujian sekolah disesuaikan dengan urutan nomor peserta ujian
sekolah (lihat gambar contoh denah ruang Ujian Sekolah)

DENAH RUANG UJIAN SEKOLAH

Pengawas

1 2 3 4

8 7 6 5

9 10 11 12

16 15 14 13

17 18 19 20

C. Pengawas Ruang Ujian Sekolah

1. Penyelenggara Ujian Sekolah menetapkan pengawas ruang ujian sekolah;


2. Pengawas ruang ujian sekolah adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin,
jujur, bertanggung jawab, teliti dan memegang teguh kerahasiaan;
3. Pengawas ruang ujian sekolah harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi
pengawas ruang ujian sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45
menit sebelum ujian dimulai;
4. Pengawas ruang ujian sekolah tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi
elektronik ke dalam ruang ujian;
5. Penempatan pengawas ruang ujian sekolah dilakukan oleh penyelenggara ujian sekolah,
dilakukan dengan sistem silang antar guru mata pelajaran;
6. Setiap ruang diawasi oleh dua orang pengawas ujian sekolah;
7. Pengawasan ujian praktik dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

D. Tata Tertib Pengawas Ujian Sekolah


1. Persiapan Ujian Sekolah
a. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang ujian sekolah
telah hadir;
b. Pengawas ruang ujian sekolah menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua
penyelenggara ujian sekolah;
c. Pengawas ruang ujian sekolah menerima bahan ujian sekolah berupa amplop
naskah soal yang berisi ; naskah soal, lembar jawab, daftar hadir dan berita acara
pelaksanaan ujian sekolah dan menandatangani berita acara penyerahan bahan ujian
2. Pelaksanaan Ujian Sekolah
a. Pengawas ujian sekolah masuk ruang ujian sekolah 20 menit sebelum waktu
pelaksanaan untuk melakukan ;
1) memeriksa kesiapan ruang ujian;
2) meminta peserta ujian sekolah untuk memasuki ruang ujian sekolah dengan
menunjukkan kartu peserta ujian sekolah dan menempati tempat duduk sesuai
nomor yang telah ditentukan;
3) memastikan setiap peserta ujian sekolah tidak membawa tas, buku atau catatan
lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang
ujian sekolah kecuali alat tulis yang akan dipergunakan;
4) membacakan tata tertib ujian sekolah;
5) meminta peserta untuk mengisi dan menandatangani daftar hadir;
6) meyakinkan bahwa amplop soal dalam keadaan baik dan tertutup rapat (disegel)
disaksikan oleh peserta ujian;
7) membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian;
8) membagikan lembar jawab dan naskah soal yang terdiri dari dua paket A dan B
secara selang seling (berbeda antar peserta depan belakang, kiri kanan); dengan
cara meletakkan di atas meja peserta ujian sekolah dalam posisi tertutup
(terbalik). Peserta ujian sekolah tidak diperkenankan untuk menyentuhnya
sampai tanda waktu ujian sekolah dimulai;
b. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang ujian sekolah;
1) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk mengecek kelengkapan soal;
2) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk mulai mengerjakan soal;
3) mengingatkan peserta ujian untuk terlebih dahulu mengisi identitas pada lembar
jawab dan membaca petunjuk cara menjawab soal;
c. Kelebihan naskah soal ujian sekolah selama ujian berlangsung tetap disimpan di
ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruang ujian;
d. Selama ujian sekolah berlangsung, pengawas ruang ujian wajib;
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta ujian yang melakukan
kecurangan, serta
3) melarang orang lain memasuki ruang ujian;
e. Pengawas ruang ujian sekolah dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan
apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal ujian sekolah yang
diujikan;
f. Lima (5) menit sebelum waktu Ujian Sekolah selesai, pengawas ruang ujian sekolah
memberi peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu mengerjakan tinggal lima
menit;
g. Setelah waktu ujian sekolah selesai, pengawas ruang ujian ;
1) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk berhenti mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta ujian sekolah untuk meletakkan naskah soal dan lembar
jawab di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan lembar jawab dan naskah soal ujian sekolah;
4) menghitung jumlah lembar jawab sama dengan jumlah peserta ujian sekolah;
5) mempersilakan peserta ujian sekolah meninggalkan ruang ujian;
6) menyusun secara urut lembar jawab dari nomor peserta terkecil dan
memasukkannya kedalam amplop disertai dengan dua lembar daftar hadir
peserta dan dua lembar berita acara pelaksanaan ujian;
h. Pengawas ruang ujian menyerahkan Lembar Jawab Ujian Sekolah dan naskah soal
ujian sekolah kepada penyelenggara ujian sekolah, dan menandatangani berita acara
penyerahan.

E. Tata Tertib Peserta Ujian Sekolah

1. Peserta ujian sekolah memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15
(lima belas) menit sebelum ujian sekolah dimulai;
2. Peserta ujian sekolah yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian
sekolah setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara, tanpa diberi perpanjangan
waktu;
3. Peserta ujian sekolah dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator;
4. Tas, buku dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas disamping
pengawas;
5. Peserta ujian sekolah membawa alat tulis menulis dan kartu peserta ujian sekolah;
6. Peserta mengisi daftar hadir;
7. Peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya kepada pengawas ruang ujian
sekolah dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu;
8. Peserta ujian sekolah mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian;
9. Selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah hanya dapat meninggalkan
ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian;
10. Peserta ujian sekolah yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan
soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal;
11. Peserta ujian sekolah yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak
kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/
mengikuti ujian sekolah pada mata pelajaran yang terkait;
12. Peserta ujian sekolah yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian sekolah
berakhir, diperbolehkan meninggalkan ruangan dengan menyerahkan naskah soal dan
lembar jawab kepada pengawas ruang;
13. Peserta ujian sekolah berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu
ujian;
14. Selama ujian sekolah berlangsung, peserta ujian sekolah dilarang;
a. menanyakan jawaban soal kepada siapapun;
b. bekerjasama dengan peserta lain;
c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal;
d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan
peserta lain;
e. membawa naskah soal ujian sekolah dan lembar jawab keluar dari ruang ujian;
f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain.

V. PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN HASIL UJIAN

A. Pemeriksaan/Penilaian

Hasil ujian tulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh guru/tim guru, dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Pemeriksaan hasil ujian tulis dilakukan di sekolah;
2. Pemeriksaan hasil ujian tulis dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata
nilai dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir. Jika terjadi perbedaan nilai hasil
pemeriksaan kedua korektor > 2,00, diperlukan korektor ketiga dan rata-rata nilai
dari ketiganya dijadikan nilai akhir (rentang nilai 0 - 10);
3. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang
bersangkutan;
4. Pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif.
B. Daftar Nilai Ujian/Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah (DKHUS)
l. Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah (DKHUS) diterbitkan oleh penyelenggara dan
ditandatangani oleh kepala sekolah;
2. Daftar Kolektif Hasil Ujian Sekolah (DKHUS) diisi berdasarkan hasil ujian setiap
peserta, dalam bentuk angka dan huruf dengan rentang nilai 0 - 10, dengan 2 (dua)
desimal di belakang koma.
VI. PENETAPAN KELULUSAN DAN PENERBITAN IJAZAH

A. Penetapan Kelulusan Ujian Sekolah


Peserta ujian dinyatakan lulus ujian sekolah apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. memiliki nilai minimal 6,00 untuk setiap mata pelajaran, baik untuk ujian tulis
maupun ujian praktik;
b. memiliki nilai rata-rata minimal 6,50, baik untuk kelompok mata pelajaran ujian tulis
maupun kelompok mata pelajaran ujian praktik.
B. Penetapan dan Pengumuman Kelulusan dari Satuan Pendidikan
1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan clan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c. lulus ujian sekolah;
d. lulus Ujian Nasional.
2. Pengumuman kelulusan peserta didik dilakukan pada tanggal 26 April 2010.

C. Penerbitan Ijazah
1. Peserta ujian yang dinyatakan lulus berhak memperoleh ijazah;
2. Blanko ijazah bersifat nasional dan disediakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kandepag menerima Daftar Kolektif Hasil Ujian
Nasional (DKHUN) dan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang telah
diisi oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi;
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mendistribusikan blanko ijazah ke sekolah
penyelenggara berdasarkan hasil Ujian Nasional dan hasil Ujian Sekolah. Sekolah
penyelenggara ujian menerima blanko Ijazah dan memeriksa keabsahan serta
jumlahnya dengan disertai berita acara serah terima;
5. Nilai Ujian Nasional dan Ujian Sekolah dicantumkan dalam ijazah;
6. Penerbitan ijazah diatur oleh Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.

VII. BIAYA PENYELENGGARAAN UJIAN

l. Penyelenggaraan Ujian Sekolah didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja


Daerah, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah.
2. Biaya penyelenggaraan Ujian Sekolah antara lain mencakup komponen-komponen
sebagai berikut:
a. pengisian data calon peserta Ujian Sekolah dan pengirimannya ke Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota ;
b. pengadaan kartu peserta Ujian Sekolah ;
c. pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelenggaraan Ujian Sekolah ;
d. penulisan dan penggandaan naskah soal, penyiapan dan pengadaan bahan ujian
praktik, pengawasan pelaksanaan ujian, dan pemeriksaan hasil ujian;
e. pengambilan, pengisian, dan penerbitan ijazah;
f. penyusunan laporan Ujian Sekolah dan pengiriman laporan dimaksud kepada
Dinas Pendidikan Provinsi melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Rincian biaya penyelenggara Ujian Sekolah disusun dalam Rencana Kebutuhan Biaya
Ujian Sekolah (RKBUS).

VIII. PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi Ujian Sekolah dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional,
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Penelitian dan
Pengembangan Diknas, Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Departemen Agama,
Kanwil Depag, dan Kandepag sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

IX. PELAPORAN PENYELENGGARAAN UJIAN

1. Laporan penyelenggaraan Ujian Sekolah memuat informasi antara lain tentang penyiapan
bahan, pelaksanaan ujian, penetapan batas nilai lulus ujian, pengawasan ujian,
pemeriksaan hasil ujian, permasalahan dan upaya pemecahannya, serta laporan hasil Ujian
Sekolah yang mencakup nilai ujian setiap siswa dan nilai rata-rata tiap mata pelajaran;
2. Penyelenggara ujian sekolah menyampaikan laporan ke tingkat kabupaten/kota;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menyusun laporan penyelenggaran ujian berdasarkan
laporan sekolah/madrasah penyelenggara dan hasil pemantauan ujian, kemudian
menyampaikan laporan tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi/Kanwil Depag.
4. Dinas pendidikan Provinsi/Kanwil Depag menyusun laporan penyelenggaran Ujian
Sekolah/Madrasah berdasarkan laporan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Kandepag dan
hasil pemantauan ujian, kemudian menyampaikan Iaporan tersebut ke Menteri Pendidikan
Nasional melalui BSNP.

Ditetapkan : di Gombong
Pada tanggal : 25 Pebruari 2010
Kepala SMA Negeri 1 Gombong

Drs. Kunnaji
NIP. 19580329 198603 1 006

You might also like