You are on page 1of 18

EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

KETERKAITAN ANTARA IKLIM


DENGAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN DAN HEWAN
Produktivitas Primer
 Adalah kecepatan penyimpanan energi
potensial untuk organisme produsen, melalui
proses fotosintesis dan kemosintesis dalam
bentuk bahan-bahan organik yang dapat
dipergunakan sebagai bahan pangan.
Terdapat dua kategori produktivitas
 Produktivitas Primer Kotor
Kecepatan total fotosintesis mencakup pula bahan
organik yang dipakai untuk respirasi selama
penyuhuran. (asimilasi total)
 Produktivitas Primer Bersih
Kecepatan penyimpanan bahan-bahan organik dalam
jaringan tumbuhan sehingga “kelebihan bahan” yang
dipakai untuk respirasi oleh tumbuhan selama
penyuhuran. (asimilasi bersih)
Iklim membatasi pertumbuhan tanaman di muka bumi,
karena itu iklim membatasi hasil panen. Hewan piaraan
juga tanggap terhadap perbedaan iklim, baik secara
fisiologis maupun berdasarkan atas pakan ternak.

Untuk berproduksi, umumnya tanaman dan hewan


mempunyai kondisi iklim optimumnya.

Faktor yang mempengaruhi hasil panen, yaitu suhu, lama


musim pertumbuhan, keadaan air, sinar matahari, dan
angin.Ragam harian, musiman dan tahunan dari unsur-
unsur iklim, penting dalam menentukan efesiensi
pertumbuhan tanaman.

Iklim mikro disekitar tanaman berperan sangat penting.


Iklim dan Tanaman
Tanaman sebagai makhluk hidup memerlukan panas
dan sirkulasi air yang khusus. Karena itu tanaman
memberikan suatu reaksi terhadap iklim mikro
disekitarnya.

Terdapat interaksi antara tanaman dengan iklim.


Pengaruh tanaman pada iklim lingkungan adalah
menjadi penting dengan semakin besarnya tanaman dan
semakin banyaknya jumlah tanaman.

Tanaman dipandang sebagai sesuatu yang kompleks


dan peka terhadap pengaruh iklim misalnya pemanasan,
kelembapan, penyinaran matahari, dan lain-lain.
Iklim tidak hanya mempengaruhi tanaman tetapi juga
dipengaruhi oleh tanaman. Hutan yang lebat dapat
menambah jumlah kelembapan udara melalui
transpirasi. Bayangan dari pepohonan dapat mengurangi
suhu udara sehingga penguapan menjadi kecil.

Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi pertumbuhan


tanaman ialah curah hujan, suhu, angin, sinar matahari,
kelembapan dan evapotranspirasi.
Suhu dan Tanaman
Suhu udara merupakan faktor lingkungan yang penting, karena
berpengaruh pada pertumbuhan tanaman dan berperan hampir pada
semua proses pertumbuhan. Selain itu suhu udara berperan penting
dalam menentukan tempat dan waktu penanaman yang cocok, bahkan
dapat pula sebagai faktor penentu dari pusat-pusat produksi tanaman.
Misalnya kentang di daerah yang bersuhu rendah, padi di daerah bersuhu
lebih panas.

Air dan Tanaman


Air adalah faktor yang cukup penting dalam hal produktivitas tanaman
(pangan). Karena tanaman memperoleh persediaan air melalui sistem
akar, maka pemeliharaan kelembapan tanah merupakan masalah yang
cukup penting dalam hal pertanian.
Curah hujan memegang peranan dalam pertumbuhan
dan dalam produktivitas tanaman. Hal ini disebabkan air
sebagai pengangkut unsur hara dari tanah ke akar dan
kemudian diteruskan ke bagian-bagian lainnya.

Fotosintesis akan menurun jika 30% kandungan air


dalam daun hilang, kemudian proses fotosintesis akan
terhenti jika kehilangan air mencapai 60% (Griffiths
1976)

Kepekaan terhadap kekurangan air berbeda dari satu


tanaman ke tanaman lain dan dari satu tingkat
pertumbuhan ketingkat lain dalam satu jenis tanaman,
selain itu umur tanaman turut menentukan kepekaan
terhadap kekurangan air.
Radiasi matahari dan Tanaman
Radiasi matahari merupakan faktor penting dalam
metabolisme tanaman yang mempunyai hijau daun,
sebab radiasi matahari bagi tanaman berhijau daun
merupakan energi dalam proses fotosintesis.

Hasil fotosintesis menjadi bahan utama dalam


pertumbuhan dan produksi tanaman.

Selain itu peningkatan cahaya matahari mampu


mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman.
Namun, tentunya didukung pula oleh faktor lain yang
juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman itu sendiri.
Angin dan Tanaman
Energi angin merupakan perantara dalam penyebaran
serbuk sari dan pembenihan alamiah yang diperlukan
dalam tanaman, tetapi angin juga dapat merusak jika
menyebarkan benih rumput liar atau jika terjadi
pembuahan silang yang tidak diinginkan. Angin kencang
juga dapat mengganggu aktivitas penyerbukan oleh
serangga.

Angin dapat membantu tanaman dalam menyediakan


karbondioksida untuk pertumbuhan tanaman, selain itu
juga mempengaruhi suhu dan kelembapan tanah.

Angin juga merupakan salah satu faktor penting dalam


kerusakan tanaman dan erosi.
Bencana kekeringan merupakan masalah serius dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam
setiap kasus, sebab pokok dari kekeringan adalah curah
hujan.

Kelembapan rendah, angin kencang dan suhu tinggi juga


merupakan faktor pendukung terjadinya kekeringan,
karena faktor ini dapat meningkatkan evapotranspirasi.
Tanah yang kehilangan air secara cepat oleh penguapan
atau pembuangan akan menyebabkan kekeringan.
Iklim dan Hewan
Pengaruh langsung dari iklim terhadap hewan pada
umumnya kecil. Biasanya iklim mempunyai pengaruh
tidak langsung terhadap hewan melalui tanaman-
tanaman sebagai sumber pakan untuk kebanyakan
hewan.

Hewan pemakan daging (karnivora) bergantung pada


adanya hewan pemakan tanaman (herbivora),
sedangkan tanaman sendiri bergantung pada iklim yang
terdapat pada daerah tersebut.
Kesesuaian pembiakan hewan terhadap iklim
bergantung pada mutu dan jumlah pakan yang tersedia
secara alami atau yang dapat ditanam dalam kondisi
iklim tersebut.

Daya produktivitas hewan (ternak) sering kali


disebabkan oleh perubahan persediaan pakan
ketimbang oleh efek langsung unsur iklim pada hewan.
Jadi, produksi susu menurun selama periode kekeringan
karena jumlah dan kualitas gizi padang rumput
berkurang. Demikian pula dengan hewan potong tidak
akan menjadi gemuk jika iklim yang tidak baik
mengganggu persediaan makanan.
Unsur iklim yang mempengaruhi hewan secara tidak
langsung ialah melalui persediaan pakan atau
penyebaran insekta dan penyakit.

Unsur iklim yang langsung mempengaruhi produktivitas


hewan adalah suhu, curah hujan, kelembapan, tekanan
atmosfer, angin, badai, dan cahaya. Dan dari unsur-
unsur iklim ini, suhu adalah unsur iklim yang cukup
penting.
Suhu yang tinggi biasanya mengurangi produksi ternak.
Bahwa perusahaan susu sapi kurang berproduksi pada
suhu tinggi, suhu optimum adalah sekitar 50°F.

Suhu yang sangat dingin juga berpengaruh pada


penurunan produktivitas hewan (ternak), karena energi
tubuh terlalu banyak dipakai untuk melawan suhu yang
teramat dingin.
Radiasi matahari dan lamanya matahari bersinar
mempengaruhi hewan dalam berbagai cara.

Pemberian pakan harian pada hewan (ternak) sebagian


ditentukan oleh panjangnya siang hari. Sapi biasanya
lebih suka makan rumput pada tempat yang rindang
daripada tempat-tempat yang mendapat sinar matahari.

Pada unggas seperti ayam, peternak ayan biasanya


akan memperpanjang siang hari dengan bantuan cahaya
buatan agar produksi telur meningkat.
Curah hujan yang berlimpah atau tidak tentunya terkait
dengan tingkat kelembapan, evapotranspirasi, angin dan
suhu yang akan berpengaruh terhadap persediaan
kebutuhan air untuk hewan. Bencana kekeringan
merupakan suatu hal yang sangat mengancam kehidupan.

Angin berpengaruh baik atau buruk terhadap hewan


bergantung pada kecepatan angin disertai dengan
suhunya. Angin lemah lebih menyenangkan, sebaliknya
angin yang kuat akan meningkatkan pengeringan,
sehingga udara menjadi lebih kotor dan membawa debu
dan pasir.

Dalam hal ekstrim, kekuatan angin yang besar (badai)


merupakan ancaman bahaya yang cukup besar bagi
hewan dan tentunya makhluk hidup.
Dia-lah Allah yang menjadikan bumi sebagai
hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala jenis
buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena
itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu
bagi Allah, padahal kamu mengetahuinya.
(Quran 2 : 22)

You might also like