You are on page 1of 7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP

Home

LAPORAN/KULIAH

GAME

BOOK

TUTORIAL

SOFTWARE

LAINLAIN

RSSFeeds

Terimakasi|

selamatdatang
Alip Raharjo

Latesttracks
Cookie policy

LencanaFacebook

Jumat,04Maret2011

AlipRaharjo

PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAM
RANGKAP
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

PERCOBAAN 6

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP


pencarian
BuatLencanaAnda

cari

MengenaiSaya

NAMA : RADEN ALIP RAHARJO

alip@art
yangjelaslakilaki

STAMBUK : A1C4 08 027

KELOMPOK :

Lihatprofil
lengkapku

CariBlogIni
Cari

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA


Categories
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BOOK(4)
FILM(2)

UNIVERSITAS HALUOLEO

GAMEPC(36)
KULIAH(10)

KENDARI

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

LAINLAIN(10)

1/7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP

2010

LaporanBiokimia
(4)
LAPORANDDPA
(7)

PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP


I. Tujuan dan Prinsip Percobaan
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mempelajari pembuatan dan sifat-sifat
garam rangkap kupri ammonium sulfat dan garam kompleks tetraamin tembaga (II) sulfat
monohidrat.
B. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan praktikum ini adalah pengkristalan dimana bebarapa garam dapat
mengkristal dari larutannya dengan mengikat sejumlah molekul air sebagai hidrat.
II. Teori
Dalam proses reaksinya, terjadi perubahan warna pada larutan logam. Perubahan warna
tersebut dimungkinkan berasal dari proses kompleksasi Cu(II) dari fasa cair dengan
etilendiamin yang berada pada fasa padatan membran. Warna yang dihasilkan mendekati
warna kompleks Cu(II)-etilendiamin 1:1. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa sistem
larutan tersebut mengandung campuran kompleks Cu(II)-etilendiamin 1:1 dengan ion Cu(II)
bebas. Hal ini ditunjukkan oleh adanya pergeseran puncak absorbsi dari masing-masing
larutan tersebut (gambar 9-11). Berdasarkan hasil tersebut, selain pergeseran panjang
gelombang juga terjadi kenaikan intensitas absorbansi pada larutan hasil reaksi. Kenaikan
tersebut muncul akibat adanya spesies kompleks Cu(en)2+ didalam larutan yang terbentuk
pada saat proses reaksi antara Cu (II) dengan membran nata-en. Adanya campuran ion Cu(II)
bebas dan kompleks Cu(en)2+ dalam fasa larutan berkaitan dengan proses pelepasan
etilendiamin ke sistem larutan serta berhubungan dengan proses kesempurnaan reaksi antara
Cu(II) dengan etilendiamin. Dalam hal ini, reaksi tersebut berlangsung pada kondisi dimana
jumlah molekul Cu(II) jauh lebih banyak dibandingkan jumlah molekul etilendiamin. Dapat
dinyatakan bahwa Cu(II) merupakan pereaksi pembatas dalam proses reaksi tersebut
(Kuswandi, 2008)

LAPORANKIMIA
ANORGANIK(6)
LAPORANKIMIA
FISIK(5)
LAPORANKIMIA
ORGANIK(6)
PORANDDPA(1)
SOFTWARE(46)
TUTORIAL(40)

Garam kompleks berbeda dengan garam rangkap. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam
mengkristal bersama-sama dalam pertandingan molekul tertentu. Garam-garam ini memiliki
struktur sendiri dengan tidak harus sama dengan struktur garam komponennya. Dua contoh
garam rangkap yang sering dijumpai dalam garam alumina, KaI(SO4)12H2O dan
ferroammonium sulfat, Fe(NH3)SO46H2O. Garam rangkap dalam larutan akan terionisasi
menjadi ion-ion komponennya (Arifin, 2010)
Menurut Saito[3], untuk mendapatkan pemisahan yang baik 90Y3+ harus dikondisikan agar
membentuk senyawa kompleks anion. Perbedaan muatan antara 90Y dengan 90Sr menjadi
dasar pemisahan dengan menggunakan resin penukar kation. Ion Sr2+ akan terikat pada resin
penukar kation dan kompleks anion itrium seperti [YCl6]3- terelusi keluar kolom secara
keseluruhan. Pengembangan generator 90Sr/90Y untuk produksi 90Y secara lokal telah
dilakukan dan dikembangkan di India berdasarkan pada teknik pemisahan menggunakan
membran sel, dan teknik yang dikembangkan ini berhasil memisahkan sampai 70 mCi 90Y
dari 100 mCi 90Sr yang digunakan sedangkan dengan metode ekstraksi pelarut hasil yang
tertinggi diperoleh 75% 90Y[4] (Kundari, 2007)
Ligan dapat dengan baik diklassifikasikan atas dasar banyaknya titik-lekat kepada ion logam.
Begitulah, ligan-ligan sederhana, seperti ion-ion halida atau molekul-molekul H2O atau NH3,
adalah monodentat, yaitu ligan itu terikat pada ion logam hanya pada satu titik oleh
penyumbangan satu pasanagan-elektron-menyendiri kepada logam. Namun, bila molekul atau
ion ligan itu mempunyai dua atom, yang masing-masing mempunyai satu pasangan elektron
menyendiri, maka molekul itu mempunyai dua atom-penyumbang, dan adalah mungkin untuk
membentuk dua ikatan-koordinasi dengan ion logam yang sama; ligan seperti ini disebut
bidentat dan sebagai contohnya dapatlah diperhatikan kompleks tris(etilenadiamina)
kobalt(III), [Co(en)3]3+. Dalam kompleks oktahedral berkoordinat-6 (dari) kobalt(III), setiap
molekul etilenadiamina bidentat terikat pada ion logam itu melalui pasangan elktron
menyendiri dari kedua ataom nitrogennya. Ini menghasilkan terbentuknya tiga cincin
beranggota-5, yang masing-masing meliputi ion logam itu; proses pembentukan cincin ini
disebut penyepitan (pembentukan sepit atau kelat) (Firdaus, 2009)
Garam Mohr (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4 cukup stabil terhadap udara dan terhadap hilangnya
air, dan umumnya dipakai untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetrik dan
sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik. Sebaiknya FeSO4.7H2O secara lambat
melapuk dan berubah menjadi kuning coklat bila dibiarkan dalam udara. Penambahan HCO3atau SH- kepada larutan akua Fe2+ berturut-turut mengendapkan FeCO3 dan FeS. Ion Fe2+
teroksidasi dalam larutan asam oleh udara menjadi Fe3+. Dengan ligan-ligan selain air yang
ada, perubahan nyata dalam potensial bias terjadi, dan system FeII FeIII merupakan contoh
yang baik sekali mengenai efek ligan kepada kestabilan relatif dari tingkat oksidasi [5]
(Syabatini, 2008)
Reaksi yang membentuk kompleks dapat dianggap sebagai reaksi asam-basa Lewis dengan

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

2/7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP
ligan bekerja sebagai basa dengan memberikan sepasang elektron kepada kation yang
merupakan suatu asam. Ikatan yang terbentuk antara atom logam pusat dan ligan sering
kovalen, tetapi dalam beberapa keadaan interaksi dapat merupakan gaya penarik coulomb.
Beberapa kompleks mengadakan reaksi subtitusi dengan sangat cepat, dan kompleks demikian
dikatakan labil (Underwood, 1980)
Keistimewaan yang khas dari atom-atom logam transisi grup d adalah kemampuannnya untuk
membentuk kompleks dengan berbagai molekul netral, seperti karbon monoksida, isosianida,
fosfin tersubtitusi, arsin dan stibin, nitrat oksida, dan berbagai molekul dengan orbital yang
terdelokalisasi, seperti piridin, 2,2-bipiridin dan 1,10-fenontrolin. Terdapat jenis-jenis
kompleks yang beragam, beranah dari molekul senyawaan biner seperti Cr(CO)6 atau
Ni(PF3)4 sampai ion kompleks seperti [Fe(CN)5CO]3-, [Mo(CO)5I]-, [Mn(CNR)6]+, dan
[Vfen]+ (Cotton, 1989)
III. Metode Praktikum
A. Alat dan bahan yang digunakan
Alat alat yang digunakan pada praktikum ini adalah
a) 3 buah tabung reaksi besar dan kecil
b) 1 buah gelas ukur 50 ml
c) 1 buah gelas ukur 10 ml
d) 2 buah gelas ukur 100 ml
e) 2 buah gelas arloji
f) Kertas saring
g) Pipet skala 1 ml
h) 1 set pemanas
i) 1 set pompa vakum
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
o Kristal CuSO4.5H2O
o Kristal(NH4)2SO4
o Etil alkohol dan ammonia serta aquades

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

3/7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

4/7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP

Stumble
Share
More...
to It
Facebook
Twitter
MySpace
Reddit
Delicious

C. Pembahasan
Garam rangkap merupakan perpaduan dari suatu senyawa koordinasi yang terikat oleh
sejumlah molekul air hidrat. Garam rangkap dibentuk apabila dua garam mengkristal
bersama-sama dengan perbandingan molekul tertentu. Garam-garam ini mengandung ion-ion
kompleks dan dikenal sebagai senyawa koordinasi atau garam kompleks. Garam rangkap yang
dibuat adalah CuSO4(NH4)2 SO4.6H2O. Garam ini terbentuk sebagai hasil reaksi antara
CuSO4.5H2O dan (NH4)2SO4. Garam kupri sulfat pentahidrat CuSO4.5H2O berwarna biru
muda sedangkan garam ammonium sulfat (NH4)2SO4 berwarna putih.
Hasil pencampuran dua garam tersebut akan menghasilkan larutan yang berwarna biru keruh.
Warna biru keruh tersebut terjadi sebagai akibat campuran yang kurang sempurna
(heterogen) namun setelah pemanasan, kekeruhan tersebut berangsur-angsur hilang dan
membentuk larutan homogen berwarna biru. Air mempunyai momen dipol yang besar dan
ditarik baik ke kation maupun anion untuk membentuk ion terhidrasi. Dari sifatnya tersebut
maka digunakannya pelarut air karena kedua garam yang bereaksi dapat larut dalam air dan
tetap berupa satu spesies ion. Kebanyakan garam anorganik lebih dapat larut dalam air murni
daripada dalam pelarut organik. Larutan segera ditutupi dengan kaca arloji sehingga dapat
mencegah menguapnya beberapa ion yang diinginkan untuk dapat membentuk kristal
monoklin sempurna.
Pembentukan larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat terlarut
yang berlebih seperti yang kita lakukan dalam percobaan ini hingga terbentuk larutan yang
jenuh dimana ketika telah mencapai keadaan ini dan melewatinya maka akan memperkecil
hasil kali kelarutannya sehingga ketika didinginkan maka akan terbentuk endapan berupa
kristal garam rangkap ammonium tembaga (II) sulfat heksahidrat yang berwarna hijau.
Kristal ini kemudian kita timbang dan didapatkan beratnya sebesar 4,45 gram. Dari
perhitungan secara teori, berat garam rangkap yang dihasilkan adalah sebesar 3,995 gram
sehingga dengan membandingkan berat eksperimen dan berat teoritisnya maka didapatkan
rendamen sebesar 111,4 %. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam percobaan ini, kristal yang
didapatkan melebihi. Mungkin dikarenakan saat pengeringan kristal, kristal tersebut belum
terlalu kering, sehingga masih ada titik-titik air yang masih bercampur pada kristal tersebut.
Adapun percobaan selanjutnya yaitu pembuatan garam kompleks yang merupakan suatu
garam yang terbentuk karena ion atom pusat dan ligan saling mengkompleks sehingga
membentuk senyawa kompleks yang merupakan senyawa berwarna. Pada umumnya, atom
pusat pada senyawa kompleks berasal dari logam-logam transisi yang dalam percobaan ini
adalah tembaga yang bersifat elektropositif. Logam-logam transisi dapat membentuk
kompleks karena memiliki orbital-orbital yang masih kosong. Ion logam yang bertindak
sebagai atom pusat akan menyediakan orbital-orbital kosong yang dimilikinya. Sedangkan
molekul netral atau anion yang bertindak sebagai ligan akan menyediakan pasangan
elektronnya untuk mengisi orbital-orbital kosong yang tersedia.
Untuk logam tembaga (ion Cu2+) jika membentuk senyawa kompleks, maka kompleks
tembaga (II) mempunyai bilangan koordinasi enam, dimana empat ligan bertetangga dalam
bidang segi empat membentuk struktur oktahedral. Pada pembuatan garam kompleks tetra
amin tembaga (II) sulfat monohidrat, CuSO4.5H2O direaksikan dengan ammonium
hidroksida dimana yang bertindak sebagai atom pusat yaitu tembaga (ion Cu2+) sedangkan
yang menjadi ligannya adalah tetra amin. Tembaga tersebut akan menerima pasangan
elektron bebas dari ligan yaitu tetra amin sehingga akan membentuk senyawa kompleks
melalui ikatan koordinasi dengan bilangan koordinasi enam sehingga akan membentuk
struktur oktahedral. Garam kompleks yang diperoleh yaitu berwarna biru tua. Larutan garam
kompleks ini didiamkan hingga membentuk kristal. Kemudian setelah itu disaring dan
dikeringkan agar bisa ditimbang yang didapatkan berat kristalnya adalah sebesar 2,67 gram.
Adapun secara teoritis, berat garam kompleks tetra amin tembaga (II) sulfat monohidrat

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

YowandaErlangga:kunjungan

BeautifulWomen:VeyBeautifulLike
Me.Yes,ThisIsSurprise!!
http://goo.gl/QNp132
syam:simpleblogwalkfortraffic
niche:blogwalk,tobeornottobe
[GetaCbox]
name
email/url
message

ByNedar

5/7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP
diperoleh sebesar 1,955 gram. Dari hasil ini kita membandingkan antara berat praktik dan
teori yaitu dengan rendamen sebesar 136,57%. Hal ini tentu menunjukkan bahwa terdapat
kristal yang berlebih pada penimbangan secara praktiknya. Hal ini sebenarnya disebabkan
oleh kristal yang belum kering dimana masih terdapat molekul-molekul air dari larutan
sehingga ketika ditimbang menambah berat kristal dari yang seharusnya.
V. Simpulan
Kesimpulan dari percobaan ini adalah garam rangkap dapat disintesis dengan mereaksikan
Cu(SO4)4.5H2O dan amonium sulfat. Rendamen yang diperoleh pada pembentukan garam
rangkap adalah 111,4%. Pembentukan garam kompleks dapat dilakukan dengan mereaksikan
CuSO4.5H2O yang logam Cu bertindak sebagai atom pusat dan NH4OH yang gugus amina
bertindak sebagai ligan. Rendamen yang diperoleh pada pembentukan garam kompleks sebesar
136,57 %.
Daftar Pustaka
Arifin. 2010. Penuntun Kimia Anorganik II. Universitas Haluoleo. Kendari.
Cotton, Wilkinson, 1989. Kimia Anorganik Dasar I. Universitas Indonesia. Jakarta.
Day, Underwood, A. L. 1980. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.
Kundari, N.A. 2010. Pemisahan dan Karakterisasi Spesi Senyawa Kompleks Ytrium-90 dan
Stronsium-90 Dengan Elektroforesis Kertas . Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15310,
Banten
Pisesidharta .E, Zulfikar, Kuswandi B .2008 . Preparasi membran Nata de Coco etilendiammin
dan Studi Karakteristik Pengikatnya terhadap Ion Cu 2+.Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Firdaus, Ikhsan. 2009. Pengertian Senyawa Kompleks. http://www.chem-is-try.org. Diakses
pada 9 November 2009.
Syabatini, Annisa. 2008. Garam Mohr (NH4)2.6H2O. http://google.com/ garam-mohrnh426h2o.html.diakses 10 juni 2010.

0Comments

Sortby Newest

Addacomment...

FacebookCommentsPlugin

Grab This Comment Form

Diposkan oleh alip@art di 03.08


Rekomendasikan ini di Google

Label: LAPORAN KIMIA ANORGANIK

2komentar:
Meilina Rizky 28 Desember 2011 01.14
kurg sdikit rapi sii,
tpi total tetep kereenn :)
kunjungi balik yaa,
http://mel-rizky.blogspot.com/
Balas

alip@art

29 Desember 2011 19.25

okeee meilina ^^
Balas

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

6/7

9/3/2015

HIDUPKU:PEMBUATANGARAMKOMPLEKSDANGARAMRANGKAP

MasukkankomentarAnda...

Berikomentarsebagai:

Publikasikan

Unknown(Google)

Keluar

Beritahusaya

Pratinjau

Linkkepostingini
Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)


Pengikut
Jointhissite
withGoogleFriendConnect

Members(7)

Alreadyamember?Signin

recentpost
get this widget

hazard. Diberdayakan oleh Blogger.

http://alipart.blogspot.co.id/2011/03/pembuatangaramkompleksdangaram.html

7/7

You might also like