You are on page 1of 33

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberlakuan AFTA tahun 2010, memberikan peluang sekaligus ancaman


bagi ekonomi Indonesia bila program ekonomi tidak dirancang secara sistematis, .
Dengan berlakunya AFTA maka setiap barang bisa masuk asalkan memenuhi standar
yang ditetapkan baik standar yang bersifat nasional maupun standar bersifar regional
maupun internasional. Ini akan menjadi kendala bagi Industri kecil dan menengah
(IKM) bila tidak ada penangan secara dini.

Dampak buruk berlakunya AFTA adalah produk dari IKM tidak sesuai standar
yang ditetapkan dan mengakibatkan satu persatu gulung tikar walaupun pernah eksis
ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1998 , menyadari hal tersebut, mahasiswa
TIKM, diharapkan terjun langsung kelapangan dan berfikir sistematis untuk mencari
permasalahan teknis yang ada pada IKM dan memberikan solusi sistematis yang
tepat.

B. Maksud dan Tujuan

Kunjungan ini sebagai langkah awal untuk mengetahui masalah- masalah yang
dihadapi IKM terutama industry kecil tahu dan tempe. Sehingga diharapkan dapat
memberikan slusi positif dan sistematis agar IKM dapat berkembang dan bersaing dalam
kawasan AFTA. Kunjungan ini dilakukan di IKM “Home industry tahu dan tempe Pak
Kuswadi “ yan berlokasi di desa Gumilir Cilacap.

Adapun tujuan dairi kunjungan ini adalah sebai berikut

1. Memenuhi tugas Ujian Akhir Trisemester I untuk mata kuliah Asas dan
Penerapan Sistem Teknik

2. Mengetahui system yang ada pada IKM home industri tahu dan tempe
2

3. Mengetahui masalah yang dihadaapi IKM home industri tahu dan


tempe

4. Membantu menyelesaikan masalah dengan perbaikan system yang ada


dengan memperkenalkan pola fikir sistemik

5. Memperluas Pengetahuan dan Networking

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup bidang usaha yang dianalisis adalah

1. Analisis system

2. Analisis finansial

3. Analisis SWOT

4. Manajemen Penjualan

5. Manajemen Proses Produksi

6. Manajemen kualitas Produk

7. Menejemen Pembelian bahan baku

D. Jadwal Pelaksanaan kunjungan

No Tanggal Kegiatan

1. 18 Februari 2010 Persiapan materi kunjungan

2 19 Februari 2010 Pelaksanan Kunjungan

3 26 Februari 2010 Persentasi

4 20-28 Februari 2010 Penyusunan laporan


3

E. Metode Penelitian

Metode penelitian kunjungan IKM “Tahu dan Tempe Pak Kuswadi” adalah
metode wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan
4

Bab II
GAMBARAN UMUM IKM TAHU DAN TEMPE

A. Profile Industri Kecil Tahu dan Tempe

Nama Usaha : Home Industri Tahu dan Tempe

Nama Pemilik : Bapak Kuswadi

Alamat Usaha : Jl. Sadang Rt 03/Rw 08 Gumilir Cilacap Utara

Telepon/ Hp :-

Didirikan : 2000

Usaha Pokok : Pembuatan Tahu dan Tempe

Pelanggan : Warga Gumilir dan sekitarnya

Omset Perhari : ± 400.000,-

Jumlah Karyawan : 6 orang

Waktu Kerja : 06.00-17.00

B. Organisasi Industri Kecil Tahu dan Tempe

1. Struktur Organisasi

Pemilik

Penanggung Jawab Pemasaran Penanggung Jawab


Usaha Tahu Usaha Tempe

Karyawan Karyawan Karyawan


5

2. Deskripsi Pekerjaan

a. Pemilik

Nama Jabatan : Pemilik Usaha

Hubungan Organisasi : Dengan Karyawan

Ringkasan Pekerjaan : Pemilik usaha adalah pengendali dan pembuat


keputusan tertinggi yang menyangkut kelangsungan
hidup perusahaan

Tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut


operasional industry tahu dan tempe

2. Menyusun anggaran kebutuhan pembuatan tahu dan tempe serta


mencari peluang pemasaran tahu dan tempe

3. Menjamin operasional industry tahu dan tempe secara hukum

4. Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional industry tahu


dan tempe.

5. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum atau


berkaitan dengan finansial misalnya peminjaman modal ke bank.

6. Bertanggung jawab dalam memajukan usaha

7. Menangani hubungan eksternal misalnya kerjasama dengan koperasi


tahu dan tempe.

b. Nama Jabatan : Penanggung jawab produksi

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha


6

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas memimpin dan menangani hal-hal yang


berkaitan dengan operasional industri tahu dan
tempe baik internal maupun eksternal

Tugas dan tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut keuangan


baik operasional sehari-hari ataupun kebutuhan yang bersifat tidak
terjadwal

2. Berkontribusi terhadap profitabilitas usaha tahu dan tempe dengan


mencari peluang untuk meningkatkan penjualan, mengatur
persediaan barang serta mengontrol biaya produksi dan tenaga kerja

3. Memastikan jumlah dan jenis bahan-bahan untuk produksi


sesuai dengan yang sudah dipesan dan tidak mengalami kekurangan
persediaan

c. Nama Jabatan : Pemasaran

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada pemilik usaha

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas menangani hal-hal yang berkaitan dengan


pemasaran industri tahu dan tempe

Tugas dan tanggung jawab :

1. Memasarkan dan mencari peluang pasar tahu dan tempe

2. Melaporkan hasil penjualan tahu dan tempe kepada pemilik usaha.

3. Menerima kritikan dan saran dari konsumen untuk perbaikan kualitas tahu
dan tempe
7

d. Nama Jabatan : Karyawan

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada Penanggung jawab


Produksi tahu dan tempe

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas membuat tahu dan tempe

Tugas dan tanggung jawab :

1. Membuat tahu dan tempe sesuai target penjualan.

2. Melaporkan kendala teknis selama proses produksi kepada peanggung


jawab produksi tahu dan tempe

3. Ketenaga Kerjaan

Industry dan tempe gumilir cilacap menyerap tenaga kerja masyarakat


sekitarnya. Untuk pembungkus tempe diambil dari ibu-ibu rumah tangga,
sedangakn untuk pencetak tahu dan pengolahan proses pembuatan tahu
diambil dari tenaga laki-laki.

Jam kerja : 06.00-17.00 WIB

Penggajian : Rp. 14.000,- perhari

C. Proses Produksi dan Produk

1. Pembuatan tempe

Tempe merupakan makanan tradisional khas


Indonesia. Banyak bahan dasar yang dapat digunakan
dalam pembuatan tempe, tetapi yang banyak dikenal
adalah pembuatan tempe dari kedelai.

Untuk memperoleh tempe berkualitas baik, maka kedelai yang


digunakan juga harus berkualitas baik dan tidak tercampur dengan bahan lain,
seperti jagung, kacang hijau, dan biji-bijian lainnya. Selain itu, langkah kerja
pengolahan harus dilakukan dengan tepat. Proses pembuatan tempe pada
8

dasarnya adalah proses menumbuhkan spora jamur tempe, yaitu Rhizopus sp.
pada biji kedelai. Dalam pertumbuhannya, Rhizopus sp. membentuk benang-
benang yang disebut hifa. Hifa inilah yang mengikatkan biji kedelai yang satu
dengan biji lainnya. Selama masa pertumbuhannya, jamur Rhizopus
menghasilkan enzim (senyawa kimia) yang dapat menguraikan protein yang
terkandung dalam kedelai, sehingga protein kedelai menjadi mudah dicerna.

Komposisi Zat Gizi Tempe Kedelai dalam 100 gram

Jika tempe dibiarkan, akan tercium bau amoniak yang busuk. Adanya
bau ini menunjukkan bahwa tempe mulai membusuk dan sudah tercemari
mikroorganisme lain. Bau amoniak ini masih terasa sekalipun telah dimasak,
sehingga dapat menurunkan selera konsumen. Oleh karena itu, agar diperoleh
tempe berkualitas baik dan tahan agak lama, maka selama proses pembuatan
tempe perlu diperhatikan kebersihan (alat, bahan, pembuatan) dan kualitas ragi
yang digunakan.
9

a. Alat dan Bahan

1.Alat

Ø Waskom

Ø Ayakan

Ø Dandang

Ø Kipas 2. Bahan

Ø Cukil Ø Kacang kedelai (Dibeli di pasar)

Ø Tampah/nyiru Ø Ragi tempe (Dibeli di pasar.)

Ø Kompor Ø Kantong plastik/ daun pisang/


daun jati (Dibeli di pasar).
b. CARA KERJA

1. Cucilah tampah, ayakan, kipas, cukil yang akan digunakan,


kemudian dikeringkan.

2. Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur,


kemudian cuci hingga bersih.

3. Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam
dengan air panas, bersuhu sekitar 70 derajat C.

4. Lepaskan kulit biji kedelai, kemudian cuci atau bilas dengan


menggunakan air bersih.

5. Kukus atau rebus biji kedelai tersebut sampai terasa empuk.

6. Setelah biji kedelai terasa empuk, letakkan biji-biji tersebut pada


tampah yang telah dibersihkan, kemudian kipasi sambil diaduk-aduk
hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
10

7. Taburkan ragi tempe yang telah disiapkan sedikit demi sedikit


sambil diaduk-aduk supaya merata (1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg
kedelai).

8. Siapkan kantong plastik atau daun pisang atau daun jati untuk
pembungkus. Bila kantong plastik yang digunakan sebagai
pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong tersebut
dengan menggunakan jarum.

9. Masukan kedelai yang telah diberi ragi ke dalam pembungkusnya,


atur ketebalannya sesuai dengan selera.

10. Simpan kacang kedelai ini pada suhu kamar selama satu atau dua
hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutup jamur.

c. Diagram pembuatan tempe


11

2. Proses produksi Tahu

a. Alat dan bahan

1. Saringan dari bahan

2. Penggilingan Kedelai

3. Ember

4. Cetakan Tahu

5. Kayu bakar dan solar

6. Kedelai

7. Tungku penggorengan

b. Tahap dalam proses produksi tahu adalah sbb :

1. Kedele dipilih dengan penampi untuk memilih biji kedele


besar.

2. Kemudian di cuci serta direndam dalam air besar selama 6 jam.

3. Setelah di rendam di cuci kembali sekitar 1/2 jam

4. Setelah di cuci bersih kedelai di bagi-bagi diletakkan dalam


ebleg terbuat dari bambu atau plastik.

5. Selanjutnya kedele giling sampai halus, dan butir kedele


mengalir dengan sendirinya kedalam tong penampung.

6. Selesai digiling langsung direbus selama 15 - 20 menit


mempergunakan wajar dengan ukuran yang besar-besar .
Sebaiknya jarak waktu antara selesai digiling dan dimasak jangan
lebih dari 5 -10 menit, supaya kualitas tahu menjadi baik.

7. Selesai di masak bubur kedele diangkat dari wajan ke bak/tong


untuk disaring menggunakan kain belacu atau mori kasar yang
12

telah di letakkan pada sangkar bambu. Agar bubur dapat di


saring sekuat-kuatnya diletakkan sebuah papan kayu pada kain
itu lalu ada satu orang naik di atasnya dan menggoyang-
goyang, supaya terperas semua air yang masih ada pada bubur
kedele. Limbah dari penyaringan berupa ampas tahu. Kalau perlu
ampas tahu diperas lagi dengan menyiram air panas sampai
tidak mengandung sari lagi.

8. Pekerjaan penyaringan di lakukan berkali-kali hingga bubur


kedele habis. Air sampingan yang tertampung dalam tong warna
kuning atau putih adalah bahan yang akan menjadi tahu. Air
saringan di campur dengan asam cuka untuk menggumpalkan.
Sebagai tambahan asam cuka dapat juga air kelapa atau cairan
whey (air sari tahu bila tahu telah menggumpal) yang telah di
eramkan maupun bubuk batu tahu (sulfat kapur)

9. Gumpalan atau jonjot putih yang mulai mengendap itulah yang


nanti sesudah di cetak menjadi tahu. Air asam yang masih ada
dipisahkan dari jonjot-jonjot tahu dan disimpan, sebab air asam
cuka masih dapat digunakan lagi. Endapan tahu dituangkan
dalam kotak ukuran misalnya 50 x 60 cm 2 dan sebagai alasnya di
hamparkan kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa, sehingga
air yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis.
Pengempaan dilakukan sekitar 1 menit, adonan tahu terbentuk
kotak, yang sudah padat, di potong-potong, misalnya dengan
ukuran 6 x 4 cm 2, sebelulm menjadi tahu siap di jual.
13

c. Diagram pembuatan tahu


14

Bab III.
ANALISIS SISTEM IKM TAHU DAN TEMPE

A. Analysis Sistem

Dari pengamatan penulis, system industry kecil tahu dan tempe terdiri dari
subsistem pemilik usaha, penanggung jawab produksi, pasaran dan karyawan. Sistem
tersebut akan beinteraksi dengan produsen kedelai dengan konsemen dari industry
kecil dan menengah. Untuk pengembangan usaha diperlukan modal yang besar ,
maka usaha tahu dan tempe tersebut akan berteraksi dengan bank atau badan
perkeriditan. Permasalahaan penjualan dan harga bahan baku kedelai yang fluktuatif ,
dibutuhkan badan yang bisa mengayomi dan membantu permasalahan tersebut, maka
usaha industry tahu dan tempe di Gumilir bergabung dengan Koperasi tahu dan
tempe.

Untuk memperjelas interaksi tersebut, dibawah ini digambarkan system


industri kecil tahu dan tempe di desa gumilir Cilacap

masyarakat

KOPERASI BANK

Penanggung Jawab
INDUSTRI
Usaha TahuKECIL

TAHU DAN
Pemasaran Pemilik
TEMPEKaryawan

Penanggung Jawab
Usaha Tempe

Produsen kedelai Konsumen


15

Hubungan interaksi antar sub system sebagai berikut

1. Industri tempe dan tahu dengan Koperasi

Pengrajin tahu dan tempe bergabung dengan koperasi untuk


memperoleh bantuan pelatihan, dan penentuan harga pokok bersama tahu
dan tempe. Sedangkan koperasi membantu menjaga stabilat harga tahu dan
tempe, membantu suplay bahan baku, serta pemasaran tahu dan tempe.
Kopeasi juga menjebatani penyelesaian masalah diantara pengrajin tahu
dan tempe.

2. Industri tempe dan tahu dengan perbankan

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bantuan modal, sedangkan


bank mendapatkan nasabah kridit

3. Industri tempe dan tahu dengan produsen kedelai

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bahan baku kedelai dengan


harga kompetitif, sedangkan produsen kedeali mendapatkan keuntungan
dari penjualan kedelai.

4. Industri tempe dan tahu dengan konsumen

Terjadi transaksi penjualan tahu dan tempe. Pengrajin tahu dan


tempe mendapatkan keuntungan dari penjualan sedangkan komsumen
mendapatkan lezatnya makanan tahu dan tempe.

B. Analysis SWOT

STRENGTH

Ø Harga terjangkau dan kandungan protein yang cukup tinggi sehingga


diminati oleh mayarakat

Ø Promosi back to nature dan makanan rendah kolesterol mendongkrak


minat mayararakat untuk makan tahu dan tempe
16

Ø Mudah dibuat berbagai macam olahan makanan

Ø Bahan baku cukup murah

WEAKNESS

Ø Time life cukup pendek.

Ø Bahan baku kedelai masih mengimpor dari luar negeri

Ø Packaging masih sederhana

Ø Kurangnya kreatifiat dalam membuat tempe dan tahu

OPPORTUNITY

Ø Peminat tahu dan tempe di Indonesia terus bertambah dari tahun ke


tahun

Ø Belum banyak sentra industry tahu dan tempe di Indonesia

Ø Berbagai olahan makanan berbahan baku tahu dan tempe cukup banyak

Ø Tingkat permintaan lebih tinggi daripada penawaran yang ada di


Indonesia

THREAT

Ø Harga bahan baku kedelai bisa dipermainkan oleh Negara lain karena
masih mengimpor .

Ø Adanya hank paten tempe oleh Negara jepang sehingga sulit


diikembangkan dan di ekspor ke Negara lain.

Ø Munculnya pesaing-pesaing baru yang ingin ikut bersaing


17

C. Analisis Finansial

Dari kunjungan industry Kecil tahu dan tempe diperoleh data sebagai berikut:

Harga tempe kecil : Rp.200,-

Harga tempe mendoan : Rp.800,-

Harga tahu :Rp.300,-

Rencana benefit
No Nama Produk Target penjualan/ hari Jumlah hari/ tahun Harga satuan Benefit/tahun
1 tempe kecil 1475 360 Rp 200,00 Rp 106.200.000,00
2 tempe mendoan 350 360 Rp 800,00 Rp 100.800.000,00
3 tahu 2000 360 Rp 300,00 Rp 216.000.000,00
total benefit Rp 423.000.000,00
Dengan asumsi kegiatan produksi tahu dan tempe berjalan tiap hari maka
diperoleh keuntungan (Benefit) dalam setahun sebesar Rp. 423.000.000,-

Biaya yang dibutuhkan dari awal produksi sampai 5 tahun kedepan dapat
dihitung, bila diketahui biaya yang diperlukan sebagi berikut:

Biaya One time cost


No Biaya Satuan Jml Bulan Biaya /bulan Biaya/tahun
1 Dapur Produksi ls 1 Rp 10.000.000,00 Rp 10.000.000,00
2 Alat Produksi ls 2 Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00
total biaya Rp 20.000.000,00

Biaya Menejemen
No Item Jml Orang Jml Bulan Gaji/ bulan Gaji / tahun
1 Pemilik Usaha 2 13 Rp 1.000.000,00 Rp 26.000.000,00
2 karyawan pembungkus tempe 4 13 Rp 420.000,00 Rp 21.840.000,00
3 karyawan pembuat tahu 2 13 Rp 500.000,00 Rp 13.000.000,00
total biaya menejemen Rp 60.840.000,00

Biaya operasional
no Item jml Satuan Jml bulan biaya/bulan Biaya/ tahun
1 kedelai 100 kg 12 Rp 5.400,00 Rp 6.480.000,00
2 Daun 1 keranjang 12 Rp 20.000,00 Rp 240.000,00
4 kayu bakar 5 iket 12 Rp 7.000,00 Rp 420.000,00
5 Bahan bakar penggiling kedelai 2 liter 12 Rp 5.000,00 Rp 120.000,00
Total biaya operasional Rp 7.260.000,00
18

Biaya produksi
no Nama Produk jml Produksi/hari Satuan Jml hari/tahun biaya / hari Biaya/tahun
1 tempe kecil 1475 bungkus 360 Rp 50,00 Rp 26.550.000,00
2 tempe mendoan 350 bungkus 360 Rp 200,00 Rp 25.200.000,00
3 tahu 2000 buah 360 Rp 75,00 Rp 54.000.000,00
Total biaya Produksi Rp 105.750.000,00
Total cost/ biaya Rp 384.390.000,00

Total biaya yang dibutuhkan dalam setahun sebesar Rp. 384.390.000,- Dengan
menggunakan perhitungan present value kita bisa menentukan cost benefit rasio usaha
industry tahu dan tempe

Economic Feasibility Analysis


Costs Benefits Analysis using Present Value
YEAR OF PROJECT >>> 0 1 2 3 4 5 Totals
modal Rp 10.000.000,00
Benefit Rp - Rp 423.000.000,00 Rp 423.000.000,00 Rp 423.000.000,00 Rp 423.000.000,00 Rp 423.000.000,00
Discount rate (12%) 1 0,89286 0,79719 0,71178 0,63552 0,56743
PV of Benefits Rp 10.000.000,00 Rp 377.678.571,43 Rp 337.213.010,20 Rp 301.083.044,83 Rp 268.824.147,17 Rp 240.021.559,97
NPV of all Benefit Rp 10.000.000,00 Rp 387.678.571,43 Rp 724.891.581,63 Rp 1.025.974.626,46 Rp 1.294.798.773,62 Rp 1.534.820.333,59 Rp 1.534.820.333,59
one time costs Rp 20.000.000,00
Costs Rp - Rp 384.390.000,00 Rp 384.390.000,00 Rp 384.390.000,00 Rp 384.390.000,00 Rp 384.390.000,00
Discount rate (12%) 1 0,89286 0,79719 0,71178 0,63552 0,56743
PV if costs Rp 20.000.000,00 Rp 343.205.357,14 Rp 306.433.354,59 Rp 273.601.209,46 Rp 244.286.794,16 Rp 218.113.209,07
NPV of all Costs Rp 20.000.000,00 Rp 363.205.357,14 Rp 669.638.711,73 Rp 943.239.921,19 Rp 1.187.526.715,35 Rp 1.405.639.924,42 Rp 1.405.639.924,42
CBR 1,091901494

Suatu usaha dikatakan layak usaha bila nilai cost benefit rasio (CBR) > 1.
Dengan menggunakan Microsoft excell diperoleh nilai cost benfet rasio usaha tahu dan
tempe sebesar 1,09. Hal ini menunjukkan usaha tahu dan tempe layak dikembangkan.

Untuk memperoleh bantuan modal dari badan perkriditan atau bank, suatu
usaha industry harus menunjukkan nilai IRR > bungan bank atau tingkat inflasi
nasional. Tabel dibawah ini menunjukkan payback analysis industry tahu dan tempe,
yang bisa digunakan untuk menentukkan nilai IRR suatu usaha dan untuk
menentukkan suatu usaha akan kembali modal.
19

Payback Analysis
YEAR OF PROJECT >>> 0 1 2 3 4 5 Totals
NPV of all Benefit Rp 10.000.000,00 Rp 387.678.571,43 Rp 724.891.581,63 Rp 1.025.974.626,46 Rp 1.294.798.773,62 Rp 1.534.820.333,59 Rp 1.534.820.333,59
NPV of all Costs Rp 20.000.000,00 Rp 363.205.357,14 Rp 669.638.711,73 Rp 943.239.921,19 Rp 1.187.526.715,35 Rp 1.405.639.924,42 Rp 1.405.639.924,42
Net PV benefit and costs Rp (10.000.000,00) Rp 24.473.214,29 Rp 55.252.869,90 Rp 82.734.705,27 Rp 107.272.058,27 Rp 129.180.409,17 Rp 129.180.409,17
Komulative benefits and costs Rp (10.000.000,00) Rp 14.473.214,29 Rp 69.726.084,18 Rp 152.460.789,45 Rp 259.732.847,72 Rp 388.913.256,90 Rp 518.093.666,07
Break Even Peroid (BEP) = 0,41 tahun
= 5 bulan
IRR 45%

Dengan menggunakan formula yang tersedia pada mircosoft excell diperoleh


nilai Break even period (BEP) dan IRR. Dari data tersebut diperoleh informasi bahwa
industry tahu dan tempe cukup menggairahkan. Hanya butuh waktu 5 bulan usaha
industry tahu dan tempe bisa balik modal. Nilai IRR 45% lebih besar dari pada suku
bunga bank saat ini yaitu 12 %. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian hutang
cukup tinggi. Bila usaha tahu dan tempe ini mengajukan kridit ke bank, maka tingkat
pengembalian kridit cukup tinggi, artinga kridit macet sangat rendah.
20

Bab IV

PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA

No Aspek Permasalahan Solusi

1 Manajemen penjualan 1.Pembukuan setiap Perlu adanya pelatihan


penjualan yang telah tetang accounting dengan
dilakukan di catat secara bekerja sama dengan
sederhana. dinas industry kecil dan
menengah

2 Manajemen 1.Alat penggilingan yang 1.Perlu adanya pelatihan


Operasional dimliki masih sederhana maintenance yang bisa
dan kurangnya pemahaman bekerjasama dengan
maintenance. LPK atau PNMP
mandiri atau Institusi
2.Bahan bakar masih pendidikan.
menggunakan kayu untuk
proses penggorengan dan 2. bahan bakar
solar untuk alat alternative misalnya
penggilingan briket dan biodisel

3 Manajemen Proses pakeging tempe masih perlu adanya creativitas


produksi sederhana dan menggunakan dalam pakeging yang
daun sehingga memberi dapat bekerjasama
kesan makanan kurang elite dengan institusi
dan murahan pendidikan atau dinas
industry kecildan
menegah

4 Manajemen control Bahan baku kedelai pada Membentuk koperasi


bahan baku industri umunya impor dari Negara tempe dan tahu, perlu
luar, sedangkan kedelai dari adanya relugasi dari
dalam negeri kualitasnya pemerintah untuk
kurang bagus sehingga melindungi IKM,
harganya masih bekerjasama antara
dipermainkan. Akibatnya petani, dinas pertanian ,
21

keuntungan IKM tahu dan dan perguruan tinggi


tempe maikin kecil karena untuk swasembada
tidak mungkin menaikkan kedelai yang berklulitas
harga tahu dan tempe

Dari permasalahan yang dihadapi dan solusi yang diawarkan, diperlukan perubahan
system dari IKM tahu dan tempe . dibawah ini perubbahan system dari IKM tahu dan tempe.

masyarakat

System KOPERASI BANK

Dinas
Penanggung Jawab
IKM INDUSTRI
Usaha TahuKECIL

TAHU DAN
Pemasaran Pemilik
TEMPEKaryawan

MST UGM
Penanggung Jawab
Usaha Tempe

Produsen kedelai Konsumen

PNPM Mandiri
Dinas Pertanian
22

Hubungan interaksi antar sub system sebagai berikut

1. Industri tempe dan tahu dengan Koperasi

Pengrajin tahu dan tempe bergabung dengan koperasi untuk


memperoleh bantuan pelatihan, dan penentuan harga pokok bersama tahu
dan tempe. Sedangkan koperasi membantu menjaga stabilat harga tahu dan
tempe, membantu suplay bahan baku, serta pemasaran tahu dan tempe.
Kopeasi juga menjebatani penyelesaian masalah diantara pengrajin tahu
dan tempe.

2. Industri tempe dan tahu dengan perbankan

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bantuan modal, sedangkan


bank mendapatkan nasabah kridit

3. Industri tempe dan tahu dengan produsen kedelai

Pengrajin tahu dan tempe mendapatkan bahan baku kedelai dengan


harga kompetitif, sedangkan produsen kedeali mendapatkan keuntungan
dari penjualan kedelai.

4. Industri tempe dan tahu dengan konsumen

Terjadi transaksi penjualan tahu dan tempe. Pengrajin tahu dan


tempe mendapatkan keuntungan dari penjualan sedangkan komsumen
mendapatkan lezatnya makanan tahu dan tempe.

5. Industri tempe dan tahu dengan Dinas IKM

Membantu IKM tahu tempe melalui pelatihan menjemen,


mengeluarkan regulasi yang melindungi IKM,

6. Industri tempe dan tahu dengan Produsen kedelai dan Dinas pertanian

Membantu regulasi harga bahan baku kedelai,


23

7. Industri tempe dan tahu dengan MST UGM dan PNPM Mandiri

Membantu masalah pakeging, pelatihan manajemen oprasional,


rancang bangun pabtik dan alat
24

BAB V

PENUTUP

Demikian hasil kunjungan IKM tahu dan tempe yang beralamat di Jl. Sadang Rt 03/Rw
08 Gumilir Cilacap Utara yang meliputi dasar menejemen yang di analisis adalah:

1. Analisis system

2. Analisis finansial

3. Analisis SWOT

4. Manajemen Penjualan

5. Manajemen Proses Produksi

6. Manajemen kualitas Produk

7. Menejemen Pembelian bahan baku

Dari kunjungan tersebut diperoleh permasalahan dan diskusi permasalahan. Follow up


dari permaslahan tersebut, penulis memberikan masukan untuk pengembangan IKM dengan
memberikan presentasi kepada pemilik dan sebagiian karyawan IKM tahu dan tempe pada hari
yang berbeda.

Demikianlah laporan kami , semoga dapat bermanfaat bagi IKM tahu dan Tempe Pak
Kuswadi dan pihak-pihak yang memerlukan
25

LAMPIRAN

A. Slide Presentasi
26
27
28
29
30
31

B. Foto Presentasi

C. Foto Kunjangan Industri


32
33

DAFTAR HADIR PRESENTASI


IKM TAHU DAN TEMPE

Hari/ Tanggal : Jumat, 26 February 2009


Jam : 10.00 WIB s.d. Selesai

No Nama Peserta Tanda Tangan

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

You might also like