You are on page 1of 1

Komponen dan Cara Kerja Bel Listrik

Banyak sekali pemanfaatan elektromagnetik dalam kehidupan kita, salah satunya adalah bel listrik.
Bel listrik bekerja menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu pembuatan magnet sementara
dengan cara dialiri arus listrik.
Pada dasarnya bel listrik terdiri atas dua elektromagnet yang disebut solenoida, di mana setiap
solenoida dililitkan pada arah yang berlawanan. Solenoida adalah penghantar melingkar yang
berbentuk kumparan panjang. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar
daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar
lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet
yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya
kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya
magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan
medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua
kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan
kutub selatan.
Cara kerja sebuah bel listrik dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Ketika saklar (7) di sambung, maka arus listrik
mengalir dari sumber (3) menuju solenoida yang
berisi

inti

besi

(1),

berdasarkan

prinsip

elektromagnetik maka ketika solenoida yang berisi


inti besi dialiri arus listik, inti besi akan berubah
menjadi magnet sementara sehingga menarik
pemukul (5) menuju magnet, akibatnya aliran
listrik terputus karena pemukul tidak lagi bersentuhan dengan penyambung no (6), ketika pemukul
tertarik kearah magnet, secara bersamaan pemukul juga memukul piringan (2). Karena aliran arus
listrik terputus, maka elektromagnetik akan hilang sifat kemagnetannya, hal ini mengakibatkan
pemukul kembali ke posisinya semula, proses tersebut terjadi berulang kali dengan cepat sehingga
bel terdengar tidak terputus-putus.

You might also like