You are on page 1of 13

GEOPOLITIK INDONESIA

Dan
GEOSTRATEGI INDONESIA

1. GEOPOLITIK INDONESIA
A. Pengertian Geopolitik Indonesia
Pemahaman geopolitik telah dipraktikkan sejak abad XIX, namun
pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX.Geopolitik memaparkan dasar
pertimbangan dalam menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan
tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik dikembangkan kedalam bentuk
suatu wawasan nasional.
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. Maka,
Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai
masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston
E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati
suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut
dengan interelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan
politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. Geopolitik
secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang
menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195).
Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan
negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi
wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah
ilmu bumi politik (political geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical
politic dan disingkat geopolitik.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian
yang melihat masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau
geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam
fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional,
internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian diatas, pengertian geopolitik dapat lebih
disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-
masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik
internasional. Geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah
geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik
dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur
kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam
segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan
geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama mempengaruhi keadaan
suatu negara adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau
dengan kata lain, negara-negara di sekitarnya / negara tetangga merupakan
pengaruh yang paling besar.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa ada dua golongan negara.
Yaitu golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”.
Determinis berarti semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari
keadaan bumi geografi. Negara determinis adalah negara yang berada diantara
dua negara raksasa / adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung,
terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya
faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor
lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan
faktor yang mempengaruhi. Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara
besar tersebut, maka keberadaannya menjadi faktor yang begitu dominan dalam
mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis.
Golongan ini merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak
mendapatkan dampak yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena
letak geografisnya tidak berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang
cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor
seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer yang telah disebutkan
sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut
juga turut menjadi faktor yang berpengaruh.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan
diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara
sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara tersebut,
seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan
perdagangan dll. Maka dari itu, munculah organisasi-organisasi internasional
yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN,
Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas
internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah
bersama, usaha menciptakan kedamaian dunia, dll.
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun
peranan-peranan tersebut adalah:
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang
tersedia,
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan
kondisi alam,
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri,
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan,
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara
berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya,
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu
negara.

B. Unsur Utama Geopolitik


• Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori
kombinasi ruang dan kekuatan
• Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
• Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional
• Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara, yaitu cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi
bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata
hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan
nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara
menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia
sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek
ASTAGATRA. Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur
ekspansionisme maupun kekerasan.
Model Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala
kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra
secara komprehensif dan integral.
C. Teori Mengenai Geopolitik
1. Teori Pan-Regionalisme
Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh
adalah teori Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari
kedua teori tersebut menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori ini
berpandangan bahwa negara merupakan suatu organisme, yang memiliki
kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup.
Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Karena
keterbatasan-keterbatasan dan tidak meratanya ketersediaan Sumber Daya
Alam, setiap negara akan mengalami interdependensi, atau keadaan saling
membutuhkan. Teori ini pun berpandangan bahwa satu bagian dunia yang
relatif mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras, kebudayaan dsb,
dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I.
Dengan beranggapan bahwa bangsa Aria adalah bangsa yang paling unggul,
mereka berekspansi ke negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan
Euro-Afrika. Begitupun bangsa Amerika, yang berusaha menyatukan
Pan-Amerika.

2. Teori Geopolitik Jerman


• F. Ratzel (1844-1904) negara mirip organisme
• R. Kjellen (1864-1922) negara adlh organisme
• Karl Haushofer (1896-1946) teori ruang dan kekuatan :
“Lebensrum” cukup mengikuti hukum alam; swasembada / autarkhi.
Implementasinya adlh berupa pembagian wily ( Pan Regionalisme ) :
 Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)
 Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang)
 Pan Rusia India (wily Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)
 Pan Eropa Afrika (Eropa Barat - tidak termasuk Inggris dan Rusia,
Jerman)
3. Teori Geopolitik Inggris
• Sir Walter Raleight (1554 – 1618) menekankan wawasan maritim,
yaitu penguasaan laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan.
Dengan tujuan penguasaan kekayaan dunia. Geopolitik demikian pada
akhirnya bertujuan akhir terhadap penguasaan dunia, dan untuk itu
diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada laut.
• Sir Halford Mackinder (1861 – 1947) memp konsepsi geopolitik
yang lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ’jantung’
dunia, dikenal dengan teori Daerah Jantung. Untuk menguasai dunia,
maka harus menguasai daerah jantung sebab dunia terdiri dari 9/12 air,
2/12 pulau dunia, dan 1/12 pulau. Karenanya membutuhkan kekuatan
darat yang besar sebagai prasyaratnya. Adapun daerah jantung dunia yang
dimaksudkan Mackinder, yaitu :
 Bulan Sabit Dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia
 Bulan Sabit Luar, meliputi UK, USA, Afsel, Ind, Australia,
Oceania.

4. Teori Geopolitik Amerika


• Alfred Thayer Mahan (1840 – 1914) mengembangkan konsepsi
Raleight dgn mempertahankan & memanfaatkan sumber daya laut
(kekuatan maritim).
• Guilio Douhet (1869 – 1930), mewakili teori geopolitik Italia dan
William Mitchel (1878 – 1939) lebih melihat kekuatan dirgantara dlm
memenangkan peperangan.angkatan udara memungkinkan beroperasi
sendiri tanpa dibantu oleh angkatan lainnya. Disamping itu angkatan udara
dapat menghancurkan musuh di kandangnya musuh itu sendiri atau di
garis belakang medan peperangan. Memperhatikan fleksibilitas dan
fungsionalitas dari angkatan udara yang sedemikian itu, maka tidak
mengherankan bila kemenangan terakhir ada pada angkatan udara.
• Nicholas J. Spijkman (1879 – 1936) terkenal dengan teori Daerah
Batas, yaitu membagi dunia dalam empat wilayah atau area :
 Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung
 Offshore continent land, mencakup wily pantai benua Eropa-Asia
 Oceanic Belt, mencakup wily pulau di luar Eropa-Asia, Afrika
Selatan
 New World, mencakup wilayah Amerika
• Spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah pantai
Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya Pan Amerika merupakan daerah yang
ideal karena dibatasi oleh batas alamiah dan USA diperkirakan akan
menjadi negara kuat. Dia memandang diperlukan kekuatan kombinasi dari
Angkatan-angkatan Perang untuk dapat menguasai wilayah dimaksud.

D. Latar Belakang Geopolitik Indonesia


Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara
di dunia, yang bila dilihat dari segi geografinya, memiliki kesamaan dengan
Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih
kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua
Asia, membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan
panjang keliling Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal ini adalah suatu kebanggaan dan kekayaan, yang
tidak ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini
merupakan suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia
terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan
yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah
negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.
Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep
Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh Bangsa Indonesia.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi
fisis, serta kondisi Indonesia ditinjau dari lokasinya.
1. Kondisi fisis Indonesia,
a. Letak geografis;
b. Posisi Silang;
c. Iklim;
d. Sumber-Sumber Alam;
e. Faktor-Faktor Sosial Politik.
2. Lokasi Fisikal Indonesia. Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor utama yang
mempengaruhi politik di Indonesia. Indonesia berada pada dua benua, yaitu
Asia dan Australia. Indonesia pun berada diantara dua samudera, yaitu
Samudera Pasifik dan Hindia.
Posisi silang, seperti yang telah dijelaskan pada poin kondisi fisikal,
menyebabkan Indonesia menjadi suatu daerah Bufferzone, atau daerah
penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek dibawah ini:
1. Politik
Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi
Australia dan demokrasi Asia Selatan
2. Ekonomi
Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi
sentral Asia
3. Ideologis
Indonesia berada diantara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di
sebelah utara
4. Sistem Pertahanan
Indonesia berada diantara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem
pertahanan kontinental di utara.
Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa
keuntungan disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:
1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;
2. Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik
Internasional;
3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.
Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memiliki
berbagai masalah berkaitan dngan kondisinya itu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi timbulnya masalah teritorial ini antara lain, dasar geografi,
demografi, serta kondisi sosial masyarakat.
Masalah-masalah teritorial yang terjadi di Indonesia, pada umumnya
menyangkut beberapa hal berikut:
1. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal
dan efektif;
2. Faktor kesejahteraan dan keamanan;
3. Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi
Hankam;
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat
diatasi dengan baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan
yang dinamakan ketahanan nasional.

2. GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Pengertian Geostrategi Indonesia
Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam
menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi
lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan
pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang
diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk
mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk
dan heterogen berdasarkan Pemb dan UUD 1945. Geostrategi Indonesia
dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia tiada lain
adalah ketahan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala
ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun
tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan
hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang
keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and
prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of
the people.

B. Konsepsi Dasar Tannas


Model Astagatra merupakn perangkat hubungan bidang kehidupan
manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala
kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Model Morgenthau bersifat deskriptif kualitatif diturunkan secara analitis
atas tata kehid-nas sec makro, sehingga ketahanan masyarakat bangsa terwujud
sebagai kekuatan.
• Power position → balance of power
• K(n)=f(unsur stabil, unsur berubah)
=f([G,A],[T,M,D,C,L,O])
Geografi, Alam, Tindustri,Militer, Demografi, Character, moraL, diplOmasi
Model AT Mahan: kekuatan nasional meliputi unsur; letak geografi,
bentuk / wujud bumi, Luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional / bangsa,
sifat pemerintahan
• Akses ke laut → perdagangan → ekonomi
• empat faktor alamiah yang mempengaruhi pembentukan kekuatan laut
(sea power) suatu Negara :
1). Situasi geografi, khususnya mengenai morfologi, topografinya
2). Kekayaan alam dan zona iklim
3). Konfigurasi wilayah Negara yg mempengaruhi karakter rakyat.
4). Jumlah penduduk.
Model Cline melihat suatu negara dari luar sebagaimana dipersepsikan
oleh negara lain. Baginya hubungan antar negara pada hakekatnya amat
dipengaruhi oleh persepsi suatu negara terhadap negara lainnya, termasuk
didalamnya persepsi atas sistem penangkalan dari negara lainnya.
• P(p) = (Cr + M + E) (s + w)
Perceived power, Critical mass, Militer, Ekonomi, strategi, will (kemauan
Nasional)
• Neg super power = geografi besar + SDM besar

C. Hubungan Geopolitik dan Geostrategi


Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik
Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan
Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia
diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada
perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin
pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus
dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan
kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan
integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan
geostrategi terdapat dalam astra gatra.
Komponen strategi astra gatra
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah
• Letak geografi Negara
• Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di
atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal,
lestari, dan daya saing.
• Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial
• IDEOLOGI → Value system
• POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan
kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima
fungsi utama :
a). Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
b). Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
c). Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
d). Pencapaian tujuan
e). Usaha integrasi
• EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
• SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan Nasional,
Kepribadian Nasional)
• HANKAM meliputi faktor2:
a). Doktrin
b). Wawasan Nasional
c). Sistem pertahanan keamanan
d). Geografi
e). Manusia
f). Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g). Material
h). Ilmu pengetahuan dan teknologi
i). Kepemimpinan
j). Pengaruh luar negeri
GEOPOLITIK INDONESIA
Dan
GEOSTRATEGI INDONESIA

Nama : Dewi Ratna Ningsih


Kelas : 1 A
Prodi : Pend. Fisika

Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
2009/2010

You might also like