You are on page 1of 12

RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.

21

IV. MENGGAMBAR PROYEKSI

Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang
mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Dalam
menggambar proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar,
jangka, pinsil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya. Di samping itu, juga
harus mampu menarik garis secara terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan
sambungan garis.
Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
proreksi sentral dan proyeksi ortogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik perspektif
yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang berpusat pada satu
titik. Gambar benda yang dihasilkan secara proporsional sangat mirip dengan
benda/objek aslinya. Sedangkan proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi suatu
benda mempergunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus.

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL


Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara terinci.
Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara Eropah dan
cara Amerika. Pada cara Eropah mempergunakan tiga bidang proyeksi saling
berpotongan tegak lurus satu sama yang lain, di mana benda yang diproyeksikan berada
di antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan cara Amerika mempergunakan enam bidang
proyeksi yaitu benda dipandang dari enam sisi. Berikut yang dibahas hanya gambar
proyeksi cara Eropah.

Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropah akan membentuk sebuah
ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari samping)
Perhatikan gambar berikut ini!

1
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

z
P2

P3
o x

P1
y
Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang
proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah :
1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2.
2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.
3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3

Susunan bidang-bidang proyeksi seperti di atas yang membentuk ruang nyata


disebut dengan bidang gambar proyeksi stereometri. Dalam gambar stereometri ini, di
samping menampilkan gambar proyeksi 1, 2, dan 3 juga menampilkan gambar ruang
objeknya. Dari bentuk gambar stereometri akan disederhanakan menjadi bentuk gambar
proyeksinya saja.
Perhatikan bentuk gambar berikut. P2
z
Gambar A

P3
o x

y P1
z

2
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

Gambar B

P3 P2

y x

y
P1

y
Penjelasan gambar
Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap
dapat dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gam bar. B).

Setelah memahami bagaimana terbentuknya bidang-bidang proyeksi dan sumbu-


sumbu proyeksi, sekarang kita mulai membuat gambar proyeksi itu sendiri. Kita akan
mempelajarinya secara bertahap, dimulai dari proyeksi sebuah titik, kemudian garis,
bidang, baru selanjutnya memproyeksikan suatu benda (benda geometris tiga dimensi).

A. Proyeksi Sebuah Titik


Untuk membuat gambar proyeksi dari sebuah titik, atau juga objek lainnya,
sebaiknya dilakukan dua tahapan kerja, yang pertama membuat gambar stereometrinya
dan kedua membuat gambar proyeksinya. Berikut ini perhatikan gambar proyeksi titik
A yang terletak 2 cm di atas bidang P1, 1 cm di depan bidang P2 dan 3 cm di samping
bidang P3.

3
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

Gambar Stereometri z
P2

A2

P3 A3 AA

o x x
A1

P1
y

Gambar proyeksi
z

P3
P2

A3
A2

y x
o

A1

P1

Penjelasan gambar

4
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

1) Titik A1 adalah proyeksi titik A pada bidang P1 dengan koordinat (x,y) dengan
nilai (3,1). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak
nilai y dan sebaliknya.
2) Titik A2 adalah proyeksi titik A pada bidang P2 dengan koordinat (x,z) dengan
nilai (3,2). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak
nilai z dan sebaliknya.
3) Titik A3 adalah proyeksi titik A pada bidang P3 dengan koordinat (y,z) dengan
nilai (1,2). Tarik garis proyeksi dari nilai y tegak lurus sumbu o-y dengan jarak
nilai z dan sebaliknya.
4) Titik A pada gambar stereometri adalah benda yang sebenarnya dengan
koordinat (x,y,z) dengan nilai (3,1,2). Titik A didapat dengan menarik garis
proyeksi dari titik A1, A2 dan A3 tegak lurus dengan bidang-bidang
proyeksinya.

Latihan Soal :
1. Diketahui titik B yang terletak pada koordinat (4,3,5). Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui titik C dengan koordinat (4, 6, 0). Cari dan buat gambar stereometri
serta gambar proyeksinya!

B. Gambar Proyeksi Sebuah Garis


Menggambar proyeksi sebuah garis dapat diartikan menggambar proyeksi dua
buah titik. Namun dalam membuat gambar proyeksinya harus kita pandang sebagai
sebuah garis yang utuh, hal itu menyebabkan terdapatnya beberapa kemungkinan hasil
gambar proyeksi sebyah garis, antara lain :
• Proyeksi dari sebuah garis lurus akan berupa garis lurus juga, tetapi bila garis
tersebut tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil proyeksinya berupa
sebuah titik.
• Proyeksi dari sebuah garis yang sejajar dengan bidang priyeksinya maka hasil
proyeksinya akan sama panjang dengan garis tersebut, dan bila sebuah garis
yang tidak sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang proyeksinya maka hasil
proyeksinya lebih pendek dari garis tersebut.

5
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

Perhatikan dan pelajari gambar-gambar berikut.

Gambar Stereometri z
P1

A2 B2

P3

B3A3 A B
o x

A1 B1
P2
y

Gambar Proyeksi
z

P3 P2
A2
B3A3 B2

o
y x

A1 B1

P1

z
6
D3 D

RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

C2
Gambar Stereometri
x

o
D1 C

C3

C1

Gambar Proyeksi

D3 D2

C3 C2
y x
o
D1

C1

Latihan Soal :
1. Diketahui garis BC dengan koordinat titik B (1,2,3,). Garis BC
panjangnya 5 cm dan sejajar dengan sumbu o-y Cari dan buat gambar stereometri
serta gambar proyeksinya! y
2. Diketahui garis CD dengan koordinat titik C (2,2,1). Garis CD = 6 cm
yang semula sejajar dengan sumbu o-z, kemudian diputar kekanan hingga

7
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

membentuk sudut 450 dengan sumbu o-x Cari dan buat gambar stereometri serta
gambar proyeksinya!
C. Gambar Proyeksi Sebuah Bidang
Sebuah bidang dibentuk oleh tiga buah garis atau lebih. Oleh karena itu, untuk
membuat gambar proyeksi sebuah bidang sama dengan memproyeksi beberapa buah
garis. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada proyeksi garis dapat berlaku juga
pada proyeksi bidang.
Perhatikan dan pelajari gambar berikut.

Gambar Proyeksi z z

Gambar Stereometri
C3D3
C3D3
D2

D2
C2

C2
D C

A2A2 B2
B2 x
B3A3 o
y x
B3A3 A o B
D1A1 C1B1

y
y D1A1 C1B1

Penjelasan Gambar
• Bidang ABCD gambar proyeksinya pada bidang P1 berupa sebuah garis yang
sama panjang dengan sisi AB, sejajar sumbu o-x atau tegak lurus sumbu o-y.
• Proyeksi bidang ABCD pada bidang P2 berupa bidang yang sama besar dengan
bidang asalnya, bidang tersebut sejajar dengan bidang P2 dan tegak lurus dengan
bidang P1 dan P3.
• Proyeksi bidang ABCD pada bidang P3 berupa sebuah garis yang sama panjang
dengan sisi BC, sejajar sumbu o-z dan tegak lurus sumbu o-y.

8
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

Gambar Stereometri z

G2

G3 G

E2 F2
o x

G1

F3 F

F1

E3 E

E1z
Gambar proyeksi
y

G3 G2

y x

E3 F3 E2 F3
o
G1
F1

E1
y

Penjelasan gambar
• Gambar Proyeksi pada bidang P1, P2 dan P3 berupa bidang segitiga.
• Ketiga segitiga pada masing-masing bidang proyeksi tidak ada yang ukuranya
dengan segitiga asalnya yaitu segitiga EFG, ini disebabkan karena letak dari

9
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

segitiga EFG tidak sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang-bidang
proyeksinya.

Latihan Soal :
1. Diketahui bidang berbentuk ‘T’ dengan koordinat titik A (3,2,1,). Garis
AB // dengan sumbu o-x dan garis BC // dengan sumbu o-z Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!

8 cm
2 cm
2 cm 2 cm
D C

6 cm

A B
4 cm
2. Diketahui Bidang segi-empat ABCD dengan koordinat titik A (2,2,1).
Garis AB = 6 cm // dengan sumbu o-y dan garis BC = 7 cm // sumbu o-z. Bidang
ABCD semula sejajar dengan bidang P3, kemudian diputar ke kanan dengan garis
AB sebagai sumbu putar hingga membentuk sudut 450 dengan bidang P1. Cari dan
buat gambar stereometri serta gambar proyeksinya!

D. Gambar Proyeksi Sebuah Benda Tiga Dimensi


Memproyeksikan sebuah benda tiga dimensi seperti kubus, balok, limas dan
sebagainya sama artinya memproyeksikan beberapa buah bidang. Kemungkinan gambar
proyeksinya pada bidang P1,P2 dan P3 berupa sebuah bidang.
Perhatikan gambar berikut dan pelajarilah.

1
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

Gambar Stereometri
z

P2

H2E2 G2F2
F3E3 E F

D2A2 C2B2
P3 B3A3 A B

G3H3 H o G x
E1A1 F1B1

C3D3 D C

H1D1 G1C1
P1

Gb. Proyeksi Balok


z

G3H3 F3E3 H2E1 G2F2

C3D3 B3A3 D2A2 C2B2


y x x
o

E1A1 F1B1

H1D1 G1C1
y

1
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21

Ketentuan gambar proyeksi balok di atas adalah sebagai berikut.


EFGH
Ditentukan proyeksi balok dengan kordinat titik A (1,1,1), Garis AB
ABCD
panjangnya 5 cm sejajar dengan sumbu o-x dan tegak lurus sumbu o-y. Garis
BC panjangnya 4 cm sejajar sumbu o-y dan tegak lurus sumbu o-x. Alas balok
adalah bidang ABCD sejajar dengan bidang P1. Tinggi balok 2,5 cm.

You might also like