Professional Documents
Culture Documents
21
Gambar Proyeksi adalah gambar bayangan atau konstruksi suatu benda yang
mana dapat kita ketahui tentang kejelasan suatu objek secara matematis. Dalam
menggambar proyeksi dituntut keterampilan menggunakan alat-alat seperti mistar,
jangka, pinsil, rapido/trek-pen, dan alat-alat matematis lainnya. Di samping itu, juga
harus mampu menarik garis secara terukur seperti ketebalan garis, kerataan garis dan
sambungan garis.
Pada prinsipnya gambar proyeksi dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
proreksi sentral dan proyeksi ortogonal. Proyeksi sentral disebut juga teknik perspektif
yaitu benda diproyeksikan dengan mempergunakan garis-garis yang berpusat pada satu
titik. Gambar benda yang dihasilkan secara proporsional sangat mirip dengan
benda/objek aslinya. Sedangkan proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi suatu
benda mempergunakan garis-garis sejajar dan tegak lurus.
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropah akan membentuk sebuah
ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut adalah :
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas)
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari samping)
Perhatikan gambar berikut ini!
1
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
z
P2
P3
o x
P1
y
Selanjutnya, dari gambar di atas dapat kita lihat bahwa perpotongan tiga bidang
proyeksi tersebut membentuk tiga buah sumbu, masing-masing adalah :
1. Sumbu o-x, sebagai perpotongan bidang P1 dan P2.
2. Sumbu o-y, sebagai perpotongan bidang P1 dan P3.
3. Sumbu o-z, sebagai perpotongan bidang P2 dan P3
P3
o x
y P1
z
2
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
Gambar B
P3 P2
y x
y
P1
y
Penjelasan gambar
Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y dianggap
dapat dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan Gam bar. B).
3
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
Gambar Stereometri z
P2
A2
P3 A3 AA
o x x
A1
P1
y
Gambar proyeksi
z
P3
P2
A3
A2
y x
o
A1
P1
Penjelasan gambar
4
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
1) Titik A1 adalah proyeksi titik A pada bidang P1 dengan koordinat (x,y) dengan
nilai (3,1). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak
nilai y dan sebaliknya.
2) Titik A2 adalah proyeksi titik A pada bidang P2 dengan koordinat (x,z) dengan
nilai (3,2). Tarik garis proyeksi dari nilai x tegak lurus sumbu o-x dengan jarak
nilai z dan sebaliknya.
3) Titik A3 adalah proyeksi titik A pada bidang P3 dengan koordinat (y,z) dengan
nilai (1,2). Tarik garis proyeksi dari nilai y tegak lurus sumbu o-y dengan jarak
nilai z dan sebaliknya.
4) Titik A pada gambar stereometri adalah benda yang sebenarnya dengan
koordinat (x,y,z) dengan nilai (3,1,2). Titik A didapat dengan menarik garis
proyeksi dari titik A1, A2 dan A3 tegak lurus dengan bidang-bidang
proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui titik B yang terletak pada koordinat (4,3,5). Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
2. Diketahui titik C dengan koordinat (4, 6, 0). Cari dan buat gambar stereometri
serta gambar proyeksinya!
5
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
Gambar Stereometri z
P1
A2 B2
P3
B3A3 A B
o x
A1 B1
P2
y
Gambar Proyeksi
z
P3 P2
A2
B3A3 B2
o
y x
A1 B1
P1
z
6
D3 D
C2
Gambar Stereometri
x
o
D1 C
C3
C1
Gambar Proyeksi
D3 D2
C3 C2
y x
o
D1
C1
Latihan Soal :
1. Diketahui garis BC dengan koordinat titik B (1,2,3,). Garis BC
panjangnya 5 cm dan sejajar dengan sumbu o-y Cari dan buat gambar stereometri
serta gambar proyeksinya! y
2. Diketahui garis CD dengan koordinat titik C (2,2,1). Garis CD = 6 cm
yang semula sejajar dengan sumbu o-z, kemudian diputar kekanan hingga
7
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
membentuk sudut 450 dengan sumbu o-x Cari dan buat gambar stereometri serta
gambar proyeksinya!
C. Gambar Proyeksi Sebuah Bidang
Sebuah bidang dibentuk oleh tiga buah garis atau lebih. Oleh karena itu, untuk
membuat gambar proyeksi sebuah bidang sama dengan memproyeksi beberapa buah
garis. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada proyeksi garis dapat berlaku juga
pada proyeksi bidang.
Perhatikan dan pelajari gambar berikut.
Gambar Proyeksi z z
Gambar Stereometri
C3D3
C3D3
D2
D2
C2
C2
D C
A2A2 B2
B2 x
B3A3 o
y x
B3A3 A o B
D1A1 C1B1
y
y D1A1 C1B1
Penjelasan Gambar
• Bidang ABCD gambar proyeksinya pada bidang P1 berupa sebuah garis yang
sama panjang dengan sisi AB, sejajar sumbu o-x atau tegak lurus sumbu o-y.
• Proyeksi bidang ABCD pada bidang P2 berupa bidang yang sama besar dengan
bidang asalnya, bidang tersebut sejajar dengan bidang P2 dan tegak lurus dengan
bidang P1 dan P3.
• Proyeksi bidang ABCD pada bidang P3 berupa sebuah garis yang sama panjang
dengan sisi BC, sejajar sumbu o-z dan tegak lurus sumbu o-y.
8
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
Gambar Stereometri z
G2
G3 G
E2 F2
o x
G1
F3 F
F1
E3 E
E1z
Gambar proyeksi
y
G3 G2
y x
E3 F3 E2 F3
o
G1
F1
E1
y
Penjelasan gambar
• Gambar Proyeksi pada bidang P1, P2 dan P3 berupa bidang segitiga.
• Ketiga segitiga pada masing-masing bidang proyeksi tidak ada yang ukuranya
dengan segitiga asalnya yaitu segitiga EFG, ini disebabkan karena letak dari
9
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
segitiga EFG tidak sejajar dan tidak tegak lurus dengan bidang-bidang
proyeksinya.
Latihan Soal :
1. Diketahui bidang berbentuk ‘T’ dengan koordinat titik A (3,2,1,). Garis
AB // dengan sumbu o-x dan garis BC // dengan sumbu o-z Cari dan buat gambar
stereometri serta gambar proyeksinya!
8 cm
2 cm
2 cm 2 cm
D C
6 cm
A B
4 cm
2. Diketahui Bidang segi-empat ABCD dengan koordinat titik A (2,2,1).
Garis AB = 6 cm // dengan sumbu o-y dan garis BC = 7 cm // sumbu o-z. Bidang
ABCD semula sejajar dengan bidang P3, kemudian diputar ke kanan dengan garis
AB sebagai sumbu putar hingga membentuk sudut 450 dengan bidang P1. Cari dan
buat gambar stereometri serta gambar proyeksinya!
1
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21
Gambar Stereometri
z
P2
H2E2 G2F2
F3E3 E F
D2A2 C2B2
P3 B3A3 A B
G3H3 H o G x
E1A1 F1B1
C3D3 D C
H1D1 G1C1
P1
E1A1 F1B1
H1D1 G1C1
y
1
RAZAQY ASHARI YASIN XI IPA 1 No.21