Professional Documents
Culture Documents
SISTEM TRANSPORTASI
8
Soal diberikan kepada:
POLUSI SUARA
• Apa yang anda ketahui tentang polusi suara?
Buat uraian lengkap yang dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan di atas. Setiap
sumber referensi harus dituliskan.
Format:
1. Pendahuluan
2. Dasar teori
4. Kesimpulan
PENDAHULUAN
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa polusi suara adalah kebisingan yang
menggangu hingga lambat laun akan mempengaruhi emosi dan kejiwaan manusia.
Disinyalir polusi suara ini juga bisa menimbulkan penyakit hipertensi (tekanan darah
tinggi). Jika kondisi ini di alami manusia dalam jangka waktu yang panjang, dapat
berakibat berkurangnya sensitivitas gendang telinga bahkan dapat menyebabkan tuli.
Bukan hanya itu, jika kondisi ini dialami dalam kurun waktu yang panjang, imbasnya
akan membuat telinga berkurang kepekaannya.
Manusia mempunyai kemampuan untuk mendengarkan frekuensi-frekuensi
suara mulai dari 20 hertz hingga 20.000 hertz. Jika suara berada di bawah batas itu
(infrasonik), atau di atasnya (ultrasonik), maka tidak akan bisa didengar oleh
manusia. Sementara itu, manusia juga dapat mendengar suara dalam skala desibel
(tingkat kebisingan) dari 0 (pelan sekali), hingga 140 desibel (suara tinggi dan
menyakitkan). Jika suara yang didengar lebih dari 140 desibel, bisa terjadi kerusakan
pada gendang telinga dan organ-organ di dalam gendang telinga. Ambang batas
maksimum yang aman bagi manusia adalah 80 desibel. Namun, pendengaran
manusia dapat mentolerir lebih dari 80 desibel, asalkan waktu paparannya
diperhatikan. Idealnya, selama delapan jam seseorang bekerja pada 70 desibel. Pada
mereka yang bekerja pada tingkat kebisingan 90 desibel, lama kerjanya sekitar empat
jam. Tingkat kebisingan 95 dersibel, lama bekerja dua jam. Dan tingkat kebisingan
100 desibel, lama bekerja satu jam. Apabila seseorang bekerja melebihi ambang
batas yang telah ditolerir, maka untuk jangka panjang akan mengalami gangguan
pendengaran
DASAR TEORI
Tingkat kebisingan lalu lintas pada jalan tol ruas Waru-Sidoarjo dan beberapa
daerah sebagai pembanding
Dari hasil penelitian beberapa negara tentang kebisingan lalu lintas jalan raya
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang paling berpengaruh adalah volume, kecepatan,
dan jarak terhadap sumber bising. Sedangkan faktor-faktor lain yang pengaruhnya
tidak terlalu besar dinyatakan sebagai faktor koreksi. Sejak periode 1950-an, telah
banyak dibuat model matematis kebisingan lalu lintas. Wesler (1952) membuat
model matematis kebisingan untuk pertama kali:
Dimana:
V= Volumelalulintas (vehh)
(Papacostas, 1993)
Lso= 3.5+]01ogV-]0IogD+30logS
Dimana:
D = Jarak (ft)
S = Kecepatan (mph)
Lio=56+l0.7logV-18.5 logD+0.3P
Dimana:
Tingkat kebisingan lalu lintas di jalan-jalan utama kota Surabaya telah diteliti
oleh Santoso dan Prayitno (1986). Dari hasil penelitian tersebut diperoleh dua jenis
model kebisingan lalu lintas, yaitu model yang tidak memeperhitungkan persentase
kendaraan berat dan model yang memperhitungkan persentase kendaraan berat:
KESIMPULAN
Polusi suara atau kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak
dikehendaki dan mengganggu manusia. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Sehingga
seberapa kecil atau seberapa haluspun suara jika tidak diinginkan akan disebut bising
dan mengganggu.
Polusi suara di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan
Surabaya, agaknya perlu mendapatkan tanggapan serius dari pemerintah. Seperti kita
ketahui, polusi suara banyak bersumber dari suara bising kendaraan-kendaraan
bermotor. Untuk itu diperlukan suatu regulasi untuk mengatur keberadaan
kendaraan-kendaraan ini sehingga keberadaanya di masa mendatang tidak lagi
menjadi pengganggu. Jika diberlakukan standar emisi gas buang pada kendaraan,
seharusnya diberlakukan juga standar intensitas kebisingan untuk masing-masing
tipe dan ukuran kendaraan. Berdasarkan peraturan standar emisi gas buang, bila
kendaraan sudah melebihi ambang batas yang ditentukan, maka kendaraan itu sudah
tidak layak jalan. Seharusnya, hal yang sama juga berlaku dalam hal intensitas
kebisingan. Jika hal ini tidak ditangani secara serius, akan menimbulkan masalah
yang dampaknya baru bisa dirasakan dalam jangka panjang. Selain itu, polusi suara
yang timbul juga akan berpengaruh pada kelangsungan sistem transportasi
dikarenakan polusi yang timbul akan membuat orang menyalahkan sistem
transportasi yang diterapkan.
Pemerintah hendaknya juga berperan dalam pengelolaan polusi suara.
Seperti halnya di luar negeri yang memilih musik sebagai solusi, hendaknya di
negara kita juga bisa diterapkan hal serupa. Jika hal ini diterapkan, selain dapat
menghilangkan gangguan yang timbul akibat polusi suara, juga dapat membuat suatu
terobosan untuk mengubah polusi menjadi hiburan.
http://id.wikipedia.org
http://lkpk-indonesia.blogspot.com
http://id.answers.yahoo.com
http://www.kaltimpost.web.id
http://digilib.petra.ac.id
www.pdpersi.co.id