You are on page 1of 20

MANAJEMEN HUMAS

Ujian Akhir Semester


Alasan Keberadaan Humas Pemerintah Baik Dillihat Secara
Historis Maupun Teoris

Oleh:

Nama / NPM : Firda Aulia /


Jurusan : Komunikasi
Mata Kuliah : Manajemen Humas
Dosen : Prof. Dr. Harsono Suwardi, MA
2

SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SAHID


JAKARTA
2010

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI 2

PENDAHULUAN 3

SEJARAH (HISTORIS) HUMAS DI PEMERINTAHAN 3

TUJUAN DAN FUNGSI HUMAS SECARA UMUM 5

FUNGSI HUMAS PEMERINTAH INDONESIA 8


SECARA KHUSUS

MASALAH KHAS PR 8

PERBEDAAN HUMAS PEMERINTAH DAN BUMN 9

PENTINGNYA PERAN HUMAS PEMERINTAH 10

PERKEMBANGAN HUMAS 12

KEBERADAAN HUMAS PADA PEMERINTAHAN


INDONESIA SAAT INI. 14
KESIMPULAN 15

DAFTAR PUSTAKA 18

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS 19

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
3

Alasan keberadaan HUMAS pemerintah baik dillihat secara


historis maupun teoris

Pendahuluan
The British Institute of Public Relations mendefinisikan humas
sebagai An effort to establish and maintain mutual understanding
between organization and its public (suatu upaya untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publiknya).
Keberadaan Humas sangat penting bagi pemerintah. Karena
selama suatu pemerintahan berdiri, harus selalu terjalin hubungan dan
komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakatnya.
Cutlip-Center –Broom mendefinisikan humas sebagai The planned efford
to influence opinion through good character and responsible performance, based
on mutually satisfactory two –way communications (usaha terencana untuk
memengaruhi pandangan melalui karakter yang baik serta tindakan yang
bertanggung jawab, didasarkan atas komunikasi dua arah yang saling
memuaskan).

Sejarah (Historis) Humas Di Pemerintahan


Public Relations (PR) secara konsepsional dalam pengertian
“State of Being“ di Indonesia dikenal pada tahun 1950-an, Setelah
kedaulatan Indonesia diakui oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27
Desember 1949. Dimana pada saat itu, Indonesia baru memindahkan
pusat ibu kota dari Yogyakarta ke Jakarta. Tentu saja, proses
pembenahan struktural serta fungsional dari tiap elemen-elemen
kenegaraan baik itu legislatif, eksekutif, maupun yudikatif marak
dilakaukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah menganggap penting akan
adanya badan atau lembaga yang menjadi pedoman dalam mengetahui“

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
4

Who are we, and what should we do,first? “. Oleh sebab itu, dibentuklah
Departemen Penerangan.

Pada tahun 1962, dari Presidium Kabinet PM Juanda,


menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk
bagian atau divisi Humas (PR), ditahun itulah, periode pertama cikal bakal
adanya Humas di Indonesia.dimana humas bertugas untuk menjelaskan
peran dan fungsi-fungsi setiap kementrian, jawatan, lembaga,badan dan
lain sebagainya.

Namun, tidak berhenti disitu saja, PR berkembang sesuai dengan


keadaan yang terjadi. Dimulai dengan pengambilan kata “Humas” yang
merupakan terjemahan dari Public Relations. Maka tak heran, kita sering
menemui penggunaan sebutan “Direktorat Hubungan Masyarakat” atau
“Biro Hubungan Masyarakat” bahkan “ Bagian Hubungan Masyarakat “
sesuai dengan ruang lingkup yang dijangkau.

Tahun 1967 – 1971 terbentuk suatu wadah/organisasi berbentuk “Badan


Koordinasi Kehumasan (bako-humas) pemerintah” di Indonesia. Pada
tahun 1967 didirikan koordinasi antar Humas Departemen/Lembaga
Negara yang disingkat Bakor yang secara ex offcio di pimpin pada setiap
departemen.
Kemudian tahun 1970-1971, bakor diubah menjadi Bako-humas (badan
Koordinasi Kehumasan Pemerintah), maka melalui SK Menpen tersebut;
lahirlah pedoman Tata Kerja Bakohumas yang berisi antara lain:
· Ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dan pembangunan,
khususnya di bidang penerangan dan kehumasan.
· Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi kehumasan.
· Menyempurnakan fungsi dan kedudukan Humas dalam perilaku menuju
pada suatu kepribadian yang sama di Indonesia, dalam rangka menunjang
kebijaksanaan pemerintah.
· Memelihara hubungan kerja sama yang baik dan menciptakan hubungan
yang efektif dan harmonis dengan organisasi dan lembaga resmi serta

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
5

masyarakat

Dunia PR mulai berkembang pesat di awal abad 20. Aktivitas


praktisi PR mulai diperhitungkan dan dibutuhkan di negara-negara
industri. Dalam pandangan Noeradi (2005: 35), sejarah PR di Indonesia
mulai dikenalkan oleh para pendiri republik ini.

Ketika merumuskan konstitusi, ada banyak jurnalis atau wartawan yang


menunggu kelanjutan peritiwa setelah proklamasi kemerdekaan sehari
sebelumnya. Akhirnya pertemuan itu ditunda untuk memilih presiden dan
wakil presiden pertama Indonesia dan diumumkan kepada para jurnalis
yang ada. Itu, fase media relations yang penting. Ketika perang
kemerdekaan, adalah Soedarpo Sastorsatomo yang mengelola media
relations sebagai Menteri Penerangan. Ia mengelola media relations di
dalam negeri hingga mendukung dipomasi di PBB, termasuk untuk
mengemas citra Indonesia di luar negeri.

RRI juga disebut sebagai bagian dari aktivitas PR ketika mengeluarkan


program siaran luar negeri, yang kini pemancarnya ada di kawasan
Cimanggis, Depok,Jawa Barat. Ada pula upaya untuk membantu India
dalam mengatasi kelaparan dalam Program Rice for India, sekalipun
Indonesia belum memiliki surplus beras.

Tujuan Dan Fungsi Humas Secara Umum


Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara
lembaga atau organisasi dg publiknya, internal maupun eksternal, dlm
rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi
publik dlm upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yg
menguntungkan lembaga atau organisasi (F. Rachmadi, Public Relations
dalam teori dan praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1994,
Hal:21)

Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong


dua golongan besar yaitu:

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
6

A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)


· Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
· Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam
masyarakat.
· Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.
B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)
· Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
· Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan
pendidikan khususnya.
Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.

Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling


pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang
mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita
harapkan. Obyektif atau tujuan PR yaitu "Pengertian". "The object of PR
is not the achievement of a favourable image, a favourable climate of
opinion, or favourable by the media". PR is about achieving an
understanding.

Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang


diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal
yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance.
Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi:
sympathy, acceptance, interest dan knowledge.

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association


(IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi
PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:

1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku


manusia.
2. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-
akibatnya bagi institusi.

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
7

3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap


institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan
institusi untuk mengatasinya.
4. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan
kebenaran dan informasi yang utuh
5. Mencegah konflik dan salah pengertian.
6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan
umum.
8. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan
konsumen.
9. Memperbaiki hubungan industrial.
10. Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta
mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
11. Memasyarakatkan produk atau layanan.
12. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
13. Menciptakan jadi diri institusi.
14. Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun
internasional.
15. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.

Dalam mengemban fungsi tersebut maka jenis-jenis pekerjaan PR adalah


sebagai berikut:
· Menulis (artikel, pamflet, press release)
·Produksi Cetakan/distribusi/promosi (stiker, buletin, poster)
· Produksi film atau audiovisual
· Produksi display/ perkenalan
· Iklan
· Hubungan komunikasi dengan media, radio, TV
· Konfrensi dan Pertemuan Publik
· Hubungan Parlementer
· Hubungan dengan pemerintah
· Hubungan dengan kelompok interest tertentu

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
8

· Hubungan dengan industri dan komersial


· Hubungan komunitas
· Hubungan internasional
· Hubungan dengan pekerja
· Hubungan dengan donatur
· Survey atau penelitian ummat
· Komunikasi dari publik ke kinerja organisasi
· Merencanakan, menganggar and mengatur program kerja PR
· Formulasi kebijakan PR
· Yang paling modern yaitu Teknologi Informasi seperti internet, intranet,
e-mail, homepage (berandawarta), FTP, IRC, DLL.

Fungsi Humas Pemerintah Indonesia Secara Khusus.


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, tugas popok humas adalah
komunikator, membantu mencapai tujuan dan sasaran bagi
instansi/lembaga kepemerintahan bersangkutan.
Fungsi pokok humas pemerintah indonesia antara lain :
a. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah
b. Memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan atau informasi
mengenai kebijaksanaan dan hingga program-progran kerja
nasional kepada masyarakat
c. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator pro
aktifdalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu
pihak, dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan-
keinginan publiknya di pihak lain
d. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis
demi mengamankan stabilitas dan keamana politik pembangunan
nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang

Masalah Khas PR
Nilai penting teknik-teknik PR dapat dilihat pada proses
pelaksanaan sensus penduduk. Namun bagi kebanyakan negara
berkembang, sensus penduduk belum menjadi kegiatan yang

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
9

diprioritaskan. Sensus jelas sangatlah penting karena tanpa data-data


statistik yang dihasilkannya, akan sulit untuk membuat perencanaan.
Berikut ini diuraikan beberapa macam masalah :
a. Negara berkembang pada umumnya dalam memiliki kumpulan data
statistik demografi yang cukup lengkap dan handal. Atas dasar
inilah maka penelitian pasar secara komperhensif sangat sulit
dilaksanakan di negara-negara berkambang.
b. Ketiadaan atau kurang handalnya data-data statistik sangat
menyulitkan pemerintah dalam membuat perancangan
pembangunan sarana infra struktur seperti jalan raya, jaringan
telepon penyediaan listrik, saluran-saluran gas, air minum,
pembuangan limbah, perumahan, sekolah-sekolah, rumah sakit
dan lain sebagainya.
c. Berbagai macam penelitian sosial atau sosiologis juga sangat sulit
dilakukan mengingat angka-angka populasi, distribusi dan segenap
karakteristiknya tidak dapat diketahui secara pasti
d. Metode perhitungan pada sensus-sensus harus direncanakan
secara hati-hati. Pada masa kolonial, perhitungan jumlah penduduk
langsung didasarkan pada jumlah kepala. Cara ini bukan hanya
tidak memadai namun juga menyesatkan. Disini dibutuhkan
petugas PR profesional guna meyakiknan para petugas sensus
betapa penting dan luasna implikasi dari sensus yang hendk
dilaksanakan tersebut
e. Hasil-hasil yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya
disebabkan oleh keengganan mengungkapkan pendapat secara
terbuka. Ketertutupan bisa disebabkan oleh adanya keyakinan
agama atau kesukuan tertentu.
(Frank.Jefkins, Public, Erlangga, Jakarta, 1998, Hal:308)

Perbedaan Humas Pemerintah dan BUMN


Perbedaan pkook antara fungsi dan tugas Hubungan Masyarakat
(Humas) yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah
(lembaga komersial) adalah tidak adanya unsur komersial walaupun

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
10

humas Pemerintah juga melakukan hal yang sama delam kegiatan


publikasi, promosi dan periklanan.
Humas pemerintah lebih menekankan pada public services atau demi
meningkatkan pelayanan umum. (Ruslan.Rosady. Manajemen Public
Relations & Media komunikasi, Rajawali Press, Jakarta,2002, Hal: 323)

Pentingnya Peran Humas Pemerintah

Keberadaan unit kehumasan (hubungan masyarakat) di sebuah


instansi pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan
operasional dalam upaya menyebar luaskan atau mempublikasikan
tentang suatu kegiatan atau aktifitas instansi bersangkutan yang ditujukan
baik untuk masyarakat ke dalam, maupun kepada masyarakat luat pada
umumnya, Humas dapat merupakan suatu alat atau saluran (The PR as
tools or chanels of gobernment publication) untuk memperlancar jalannya
interksi dan penyabaran informasi melalui publikasipembangunan nasional
melalui kerja sama dengan pihak pers, media cetak atau elektronikdan
hingga menggunakan media tradisional lainnya (Wayang kulit atau
wayang golek dan sebagainya).

Lembaga-lembaga pemerintah, baik pusat maupun daerah,


bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada penduduknya
mengenai segala macam kebijakan dan program mereka. Seringkali,
mereka berusaha keras menyediakan berbagai macam sarana
infrastruktur atau jasa-jasa pelayanan sosial yang sudah ada sejak
ratusan tahun yang lalu di negara-negara Barat. Sebagai contoh, program
wajib belajar dicanangkan di Nigeria sejak tahun 1977. Atau seratus tahun
lebih lambat dari program serupa yang dilaksanakan oleh Inggris melalui
pemberlakuan undang-undang pendidikan 1870.

Pemerintahan negara-negara dunia ketiga menghadapi tantangan PR


yang sangat besar . Sehubungan dengan besarnya tantangan tersebut
maka wajar saja jika lembaga-lembaga pemerintah lebih membutuhkan

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
11

para praktisi PR yang handal daripada sektor-sektor industri serta


komersial swasta. Praktisi PR tidak hanya di butuhkan oleh lembaga-
lembaga sipil, tetapi juga militer, dinas kepolisian, bidang pendidikan,
bidang kesehatan, dan dinas-pelayanan sosial.

Peranan humas di lingkungan pemerintahan sangat penting dalam


membangun citra positif bangsa dan negara. Apalagi dewasa ini
pemerintah tengah menghadapi berbagai persoalan kemasyarakatan yang
mendasar, yakni peningkatan investasi guna mengurangi kemiskinan dan
pengangguran.

Upaya revitalisasi peranan kehumasan sangat penting dan menjadi


tuntutan yang mendesak saat ini, wajib dilaksanakan di semua instansi
pemerintah, sebagai momentum strategis untuk melakukan perubahan
tatanan peranan kehumasan yang dapat bersinergi secara efektif. Humas
pemerintah selalu dituntut kemampuannya dalam menghadapi tantangan
dan perubahan lingkungan yang sangat cepat.

Sementara itu, diakui bila selama ini peran dan fungsi humas di
lingkungan pemerintahan daerah masih sangat terbatas dan belum
optimal. Alasannya karena keterbatasan kemampuan SDM dari para
pejabat humas itu sendiri dalam penguasaan substansi tugas dan peran,
kurangnya pejabat yang berkualifikasi kehumasan dari sisi pendidikan
formal, serta masih terbatasnya pemahaman tentang arti dan fungsi dari
humas itu sendiri.

Dalam sebuah organisasi khususnya di lingkup pemerintahan


daerah, humas memegang peranan yang sangat penting dan strategis.
Selain itu, sebagai sebuah kegiatan komunikasi, humas juga berfungsi
sebagai jembatan untuk membangun suasana yang kondusif dalam
kerangka ‘win-win solutions’, antar berbagai stakeholders organisasi, baik
internal maupun eksternal dalam rangka membangun image atau citra dari
organisasi pemerintah itu sendiri.

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
12

Peran dan fungsi humas pemerintah selama ini masih kalah kelas bila
dibandingkan dengan public relations organisasi bisnis atau kalangan
dunia usaha lainnya. Sadar bahwa humas memiliki peran yang semakin
penting dan strategis, gubernur mengharapkan agar aparatur kehumasan
pemerintah sebisa mungkin lebih memperluas wawasan, pemahaman dan
pengetahuan di seputar dunia kehumasan agar kinerja dan
profesionalisme tugas pemerintahan dapat terlaksana dengan baik.

Perkembangan Humas
Pemerintah saat ini telah memiliki kapasitas untuk mengungkapkan
informasi secara langsung. Kembalinya Departemen Penerangan dengan
kemasan baru, kehadiran beragam situs resmi instansi pemerintah yang
telah menghabiskan anggaran miliaran rupiah, kehadiran puluhan media
massa internal pemerintah serta beragam jurnal menunjukkan
kemampuan pemerintah menyediakan informasi yang dibutuhkan
masyarakat.
Pemerintah sebaiknya mulai mengurangi peran instansi swasta
dalam pemberian informasi.

Hampir seluruh instansi pemerintah memiliki kantor humas, divisi yang


melakukan manajemen media massa, pembangun citra, jembatan
pemerintah dengan masyarakat, serta penghubung pemerintah dengan
pers. Kantor humas telah melakukan publikasi internal, memberdayakan
kantor-kantor wilayah serta unit pelayanan teknis agar berperan sebagai
outlet informasi. Pejabat humas pemerintah sebenarnya memiliki
kemampuan bersaing dengan editor institusi swasta, khususnya dalam uji
kompetensi. Tetapi, citra pegawai negeri sipil selama ini selalu dianggap
korup dan terlalu santai. Kesan negatif pun telanjur menancap di benak
masyarakat kita. Citra warisan yang telah berumur puluhan tahun yang
semestinya diubah.

Sebelum bola reformasi bergulir, pemerintah memiliki imej sebagai

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
13

manipulator informasi. Bahkan setelah reformasi, imej ini tidak banyak


berubah. Pemerintah seolah dianggap 'musuh' yang harus dilawan.
Dengan bergulirnya reformasi, pemerintah menransformasikan diri agar
menjadi pemerintahan yang bersih dan benar.

Masyarakat telah memahami hak-haknya yang sekaligus juga menjadi


kewajiban pemerintah. Dalam bidang pelayanan publik, masyarakat
menuntut sistem pemerintahan yang bersih dan transparan. Masyarakat
berhak atas akses informasi, sebaliknya pemerintah wajib menjamin akses
tersebut terjaga dan terkontrol agar tidak menimbulkan ekses negatif
akibat eksploitasi pemberitaan yang bombastis.
Karena pada akhirnya rakyat juga yang dirugikan.

Wajah aparat birokrasi kita yang memang carut-marut sudah saatnya


diperhatikan melalui perbaikan gaji sekaligus perbaikan kinerja dengan
terus meningkatkan citra pegawai negeri dan membangun sistem yang
transparan.
Tentu implementasinya tidaklah mudah karena tradisi yang tercipta
selama puluhan tahun.

Seiring dengan perubahan menuju tatanan baru demokrasi, reformasi


segala bidang termasuk di dalamnya reformasi performa pegawai negeri,
sistem kehumasan serta sistem hubungan dengan media massa, maka
memberdayakan divisi humas untuk mengubah citra aparat birokrasi agar
lebih tanggap menyikapi fenomena masyarakat, sangat penting.
Perkembangan teknologi informasi menuntut divisi humas dituntut lebih
responsif terhadap keluhan masyarakat.Bahwa institusi pemerintah
tidaklah seburuk yang disangka dan pegawai negeri adalah juga rakyat
Indonesia. Seyogianya kantor-kantor humas memang harus diberdayakan
untuk menjaga nama baik aparat pemerintah serta menjalin kerja sama
dengan pers agar tercipta pemberitaan yang berimbang, bermanfaat, dan
bertanggung jawab

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
14

Prean humas yang hanya sebagai pelengkap harus diubah. Posisi humas
pemerintah harus menjadi anggota koalisi dominan dalam manajemen
organisasi. “Presiden Bill Clinton saja dikelilingi oleh lima konsultan
kehumasan. Pernah dalam sebuah acara TV jangan sampai kaus kaki
presiden kelihatan, karena citranya akan turun,” katanya.
Kepala Bakohumas Pusat Subagyo mengatakan dengan akan
diberlakukan UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP), peran humas
semakin penting.

Keberadaan Humas Pada Pemerintahan Indonesia saat ini.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan kalangan humas
Pemerintah harus mampu melawan pencitraan negatif yang berlebihan
tentang Indonesia di mata dunia. Hal ini disampaikan di hadapan para
praktisi humas Pemerintah Pusat dan Daerah serta Perguruan Tinggi
dalam acara Pertemuan Tahunan Tingkat Nasional Badan Koordinasi
Kehumasan (BAKOHUMAS) Pemerintah, di Denpasar, Bali, Kamis (6/9).

Pertemuan yang mengangkat tema Peningkatan Fungsi Humas Untuk


Membangun Citra Positif Pemerintah ditandai dengan penandatanganan
SKB tiga Menteri, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Komunikasi
dan Informatika Muhammad Nuh, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Sofyan A. Djalil, tentang Revitalisasi Fungsi Humas pada
Lembaga Negara/Pemerintah/BUMN/ Daerah dan Pemda. Dalam
kesempatan itu, Presiden SBY menyoroti seringkali Indonesia masih
dirugikan oleh persepsi keliru yang timbul di luar negeri.

Karena kita mengalami krisis yang dahsyat waktu itu dan akibat krisis
banyak sekali kejadian-kejadian yang sungguh memprihatinkan baik itu
gangguan sosial dan keamanan, sampai sekarang masih ada masyarakat
dunia yang mempersepsikan, mencitrakan Indonesia secara tidak adil.
Indonesia dianggap masih belum aman, penuh kerusuhan, penuh
terorisme, hukumnya amburadul, tidak menjalankan demokrasi dengan
baik, terjadi pelanggaran HAM dimana-mana, korupsi masih merajalela

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
15

dan tidak ada upaya untuk memberantas itu, dan masih banyak lagi berita
yang tidak faktual dan tidak berdasar,? ungkapnya prihatin.

Karenanya, Presiden mengajak seluruh kalangan humas Pemerintah


untuk mengintrospeksi diri. “Kita counter dengan cara-cara yang baik
sehingga tidak ada jarak yang terlalu lebar antara image and reality,
persepsi dan keadaan yang sesungguhnya di Indonesia. Ini adalah
pekerjaan humas yang sangat penting dan harus kita lakukan bersama,?
tekan Presiden SBY.

Diakui pula oleh Presiden SBY, seringkali hasil yang telah dicapai oleh
Pemerintah tidak diketahui oleh masyarakat yang tinggal di ujung maupun
pelosok tanah air dan cukup banyak pula hal yang belum dapat dicapai
dengan alasan-alasan tertentu. Akibatnya, Pemerintah dinilai selalu
kurang, tidak optimal, tidak memikirkan rakyat.

Menghadapi itu, Presiden SBY lantas memberikan beberapa?resepâ?


bagi seluruh kalangan humas Pemerintah, yaitu menyampaikan
kebenaran, rencanakan image building yang baik di dalam masyarakat
dan jalankan terus menerus, menggunakan bahasa dan cara yang tepat,
efektif, dan positif, menyampaikan informasi dengan teknologi terkini, serta
memastikan bahwa pesan yang disampaikan benar-benar dipahami oleh
masyarakat.

Untuk menghadapi citra negatif, kita harus melihat secara dewasa,


introspeksi, kita perbaiki yang memang belum baik, selebihnya kita
jelaskan bahwa Pemerintah pusat maupun daerah telah berikhtiar dengan
tujuan yang mulia dengan hasil yang patut kita syukuri termasuk hasil
yang belum dapat kita capai.? (HUMAS-SETNEG)

Kesimpulan.

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
16

Dari semua paparan diatas, sangatlah jelas alasan keberadaan


HUMAS pemerintah, bahwa keberadaan Humas di pemerintahan memang
sangat diperlukan dan sangat penting.

Karena sejak negara itu merdeka negara tersebut membutuhkan humas


untuk membangun citra bangsa dan kepemerintahan terhadap masyarakat
luas dan semua pihak tentang “Who are We“. Dan setiap negara dan
pemerintahan, hingga saat ini dan sampai kapanpun membutuhkan
komunikasi dengan rakyatnya agar tercipta hubungan baik.

Humas bukan hanya berguna untuk pemerintah tetapi juga untuk semua
masyarakat, karena melalui humas masyarakat dapat menyampaikan
aspirasi mereka kepada para wakil rakyat. Sehingga melahirkan
komunikasi dua arah. Humas juga berperan penting untuk menjelaskan
kepada masyarakat luas tentang peran dan fungsi-fungsi setiap
kementrian, jawatan, lembaga ,badan dan lain sebagainya. Memberikan
informasi kepada penduduk mengenai segala macam kebijakan dan
program mereka. Agar masyarakat yang tadi nya tidak tahu menjadi tahu
dan yang tadinya tidak mengerti menjadi mengerti sehingga masyarakat
bisa ikut berperan serta atau mungkin mengawasi program-program
pemerintah tersebut.

Selain untuk menjembatani komunikasi diantara dua pihak tersbut.


Keberadaan Humas di pemerintahan juga dibutuhkan untuk memperbaiki
citra para pemimpin. Terlebih lagi saat ini terutama di Indonesia para
pemimpin sedang mengalami krisis kepercayaan dari msyarakatnya. Hal
ini disebabkan oleh berita negatif dan perilaku buruk dari pemerintah
mulai dari permasalahan korupsi, pemerintah tidak bisa memimpin dengan
baik, tidak cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada dsb.
Dengan tidak adanya kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah, membuat keadaan bernegara menjadi tidak nyaman. Setiap
masyarakat berfikiran buruk terhadap pemerintah dan aparat.

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
17

Keadaan negara yang tidak kondusif ini bisa memberikan efek luas
hingga ke bidang ekonomi dsb. Tentu hal ini tidak diinginkan oleh semua
pihak.
Humas lah yang memegang peranan penting saat hal ini terjadi.
Humas berkomunikasi dengan kedua pihak, bagaimana membangun citra
pemerintah agar mendapatkan kepercayaan masyarakat. Karena dengan
hadirnya kepercayaan masyarakat diharapkan pemerintah dapat bekerja
lebih baik karena masyarakat pasti akan mendukung dan berperan serta
atas segala rencana dan program yang di buat oleh pemerintah. Sehingga
tercapai kehidupan bernegara lebih nyaman, saling percaya, tentram dan
harmonis.

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
18

DAFTAR PUSTAKA

Ruslan, Rosady. SH. MM. 2002. Manajemen public relations &


media komunikasi. Jakarta. Rajawali Pers

Rumanti, Maria Assumpta. OSF. 2002. Dasar-dasar public


relations. Jakarta. Grasindo

Jefkins, Frank. 2004. Public relations. Jakarta. Erlangga

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
19

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Firda Aulia


NIM :
Program Studi : Magister Ilmu Komunikasi
Konsentrasi : Manajemen Public Relation
Semester : I (Satu)
Judul karya : Alasan Keberadaan Humas Pemerintah Baik Dillihat
Secara Historis Maupun Teoris

Dengan penuh kesadaran menyatakan bahwa :


1. Karya tulis / Makalah / Paper yang saya serahkan adalah benar-
benar merupakan hasil karya intelektual yang orisinil.
2. Karya tulis / Makalah / Paper yang dihasilkan ini telah
mempergunakan sumber ilmiah dengan tata cara pengutipan
sumber yang benar sebagaimana berlaku dikalangan ilmiah
3. Jika dikemudian hari terdapat kekeliruan, kesalahan, dan
ditemukan praktek penjiplakan disengaja ataupun tidak, maka karya
ilmiah tersebut dapat dibatalkan sepihak oleh pihak program dan
segala konsekuensinya sepenuhnya menjadi tanggung jawab siswa
yang bersangkutan.

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah
20

Jakarta, 16 Februari 2010


Yang membuat karya ilmiah,

(Firda Aulia)

UAS Manajemen Humas :


Keberadaan Humas Pemerintah

You might also like