You are on page 1of 1

kebudayaan perunggu dibawa oleh manusia melayu muda/dautero melayu.

Mereka
membangun pola pertanian yang lebih maju, karena sanggup membongkar tanah dengan
menggunakan bajak. Kebudayaan perunggu di Indonesia disebut juga kebudayaan
dongson(Vietnam). Selain itu, mereka sudah sanggup membuat alat-alat perhiasaan yang
nantinya menjadi hal yang bernilai untuk dipertukarkan(barter). Mereka ini termasuk
dalam Neo Malayan Tribes, yang menjadi nenek moyang orang Jawa, Bugis, Aceh,
Mingkabau, Sunda, Madura. Di negeri asalnya, mereka hidup di dataran rendah yang
dekat dengan pantai, sehingga sejak awal sudah berinteraksi dengan bangsa atau
kebudayaan lain, lebih terbuka dalam menerima unsur-unsur baru dari luar. Dalam
masyarakat tribalisme belum dikenal klas-klas, karena pembagian kerja didasarkan pada
keluarga. Dalam perkembangannya masyarakat tribal terbagi dalam keluarga suku,
dibawahnya, ada keluarga tribal, dan kemudian budak. Perbudakan masih terpendam
dalam masyarakat tribal, hanya ketika ada kebutuhan yang meningkat akibat populasi
yang juga meningkat, sehingga harus terjadi perang dan barter.

You might also like