You are on page 1of 8

Pencemaran Lingkungan

Rangkuman Mata Kuliah

MODUL 1
RUANG LINGKUP PENCEMARAN

Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Permasalahan Pencemaran

Pencemaran merupakan suatu keadaan yang bisa kita temukan sehari-hari.


Pencemaran adalah masuknya benda asing yang tidak dikehendaki ke dalam
suatu lingkungan. Pencemaran disebabkan oleh adanya bahan pencemar di
suatu lingkungan dalam jumlah yang melebihi batas yang bisa diterima oleh
lingkungan. Harga pencemaran bisa diukur dari biaya akibat dari eksploitasi
sumber daya, biaya pengendalian pencemaran, dan biaya kesehatan manusia.
Terjadinya masalah pencemaran dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup
di alam ini. Secara umum para ahli membuat klasifikasi pencemaran menjadi
pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah. Pengelompokan ini
didasarkan pada objek di mana bahan pencemar itu berada atau media
pencemaran. Pencemaran udara adalah adanya bahan pencemar di udara, baik
berupa bahan gas, debu, maupun bising. Pencemaran air adalah adanya
pencemaran di perairan, baik berupa bahan kimia, fisika, maupun biota.
Pencemaran tanah merupakan tanah yang menerima bahan pencemar, baik
yang berupa bahan padat maupun bahan cair.

Kegiatan Belajar 2
Macam, Jenis, dan Sumber Pencemar

Pencemaran dapat menimbulkan akibat negatif pada lingkungan kehidupan.


Macam pencemaran dapat digolongkan menurut jenis polutannya dan menurut
sifat polutannya. Sumber pencemaran dapat digolongkan dalam sumber
bergerak dan sumber diam. Pencemaran bisa berasal dari kejadian alam, bisa
juga berasal dari akibat kegiatan manusia sehari-hari. Pencemaran dapat
menimbulkan akibat negatif pada lingkungan mulai yang paling ringan berupa
gangguan estetika, sampai dengan yang paling berat berupa kerusakan
lingkungan yang fatal.

Kegiatan Belajar 3
Kadar Pencemaran dan Ambang Batas

Kadar pencemaran adalah besarnya konsentrasi suatu bahan pencemar dalam


media yang bisa berupa air atau cairan ataupun udara. Nilai Ambang Batas
pencemaran merupakan besarnya kadar bahan pencemar di udara yang masih
tidak membahayakan kehidupan makhluk hidup di sekitarnya yang sebaiknya
tidak dilampaui. Namun apabila nilai ambang batas pencemaran yang sudah
ditetapkan untuk masing-masing polutan dilampaui akan menimbulkan masalah
pada komponen lingkungan tertentu. Hukum pencemaran yang merupakan
bagian dari hukum lingkungan masih perlu ditingkatkan lebih lanjut untuk dapat
menjaring dan memberi sanksi yang memadai kepada para pelaku pencemaran
lingkungan.

MODUL 2
PENCEMARAN SUARA

Kegiatan Belajar 1
Bunyi dan Kebisingan

Dari beberapa jenis pencemaran, terdapat jenis pencemaran suara yang


termasuk ke dalam tipe pencemaran udara. Namun ciri khas dari pencemaran
suara ini adalah tidak dihasilkannya limbah sebagai hasil samping dari suatu
kegiatan, melainkan suara sehingga pencemaran suara sering disebut sebagai
pencemaran yang tidak terlihat (unseen pollution). Adanya kebisingan yang
mengarah pada pencemaran suara sangat relatif bagi seseorang dalam
menanggapinya. Sehingga kriteria tingkat suara untuk dapat dianggap sebagai
bising yang mengarah pada pencemaran suara juga tidak mempunyai patokan
yang pasti. Namun demikian pada tingkatan intensitas tertentu, dari suara
diketahui sudah berdampak merugikan bagi syaraf orang yang
mendengarkannya. Dari sekian banyak keluhan tentang kebisingan, yang paling
banyak dilaporkan adalah kebisingan yang berkaitan langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan transportasi. Kegiatan ini diketahui mempunyai
kontribusi terbesar dalam peningkatan kebisingan, karena sifatnya yang luas,
dan melibatkan sejumlah besar orang yang melakukan aktivitas sehari-hari di
dalamnya.

Kegiatan Belajar 2
Usaha Penanggulangan Dampak Pencemaran Suara

Melihat dari berbagai masalah yang akan dirasakan akibat dari


kebisingan/pencemaran suara, sepatutnyalah kita dapat menghindari atau
meminimalkan pengaruh dari kebisingan ini. Banyak cara telah ditempuh dalam
upaya menekan kebisingan yang ada, namun cara-cara tersebut tidak jauh dari
pengembangan sifat dan karakteristik suara, medium perantara, dan aplikasi
penggunaan alat bantu penyaring suara agar suara yang diterima tidak sampai
mengganggu. Di antara sekian banyak upaya penanggulangan dampak
kebisingan, yang paling umum dipakai adalah upaya penanggulangannya
melalui rintangan yang terdapat pada medium perantara. Salah satu di antaranya
yang paling sering digunakan adalah pemakaian vegetasi/pepohonan yang tepat
untuk dapat memperkecil tingkat kebisingan yang banyak diakibatkan oleh
kegiatan transportasi. Hal ini diajukan karena kemampuan vegetasi mengurangi
kebisingan telah teruji dengan baik. Diharapkan dengan adanya vegetasi, selain
dapat menurunkan tingkat kebisingan juga dapat membuat suasana menjadi
lebih alami dan sejuk yang dapat menurunkan beban ketegangan selama di jalan
raya.

MODUL 3
PENCEMARAN AIR

Kegiatan Belajar 1
Hidrologi dan Sumber Air

Sebelum mengalami pencemaran air perlu pemahaman sistem air di mana


merupakan dasar dan prinsip dalam mempelajari ilmu air atau hidrologi dari
sistem air tersebut diketahui, proses dan siklus air, sumber air, keberadaan air di
permukaan bumi dan dalam lapisan tanah. Manusia yang hidup didukung oleh
fungsi sumber daya air, dalam aktivitasnya secara langsung ataupun tak
langsung telah menimbulkan pencemaran air. Kegiatan manusia yang
menimbulkan parahnya kejadian pencemaran air adalah aktivitas perindustrian
karena sifat yang spesifik dan berskala besar.

Kegiatan Belajar 2
Akibat Pencemaran Air dan Pengendaliannya

Aktivitas manusia dalam memanfaatkan air memberikan akibat pencemaran


pada sumber daya air. Semakin besar jumlah air yang digunakan, semakin besar
pula tingkat pencemarannya. Air yang mengalir dengan pencemaran yang alami
dapat melakukan proses penjernihan sendiri, sebatas pencemaran organik.
Tetapi adanya aktivitas manusia di bidang perindustrian, pencemaran bersifat
organik, dan spesifik yang perlu pengendalian dengan memanfaatkan teknologi.
Pengendalian pencemaran dilaksanakan dengan peraturan/aspek hukum,
penyuluhan, pendidikan/aspek sosial.

MODUL 4
PENCEMARAN UDARA

Kegiatan Belajar 1
Komposisi dan Lapisan Udara

Komposisi udara adalah perbandingan berbagai macam gas yang membentuk


udara. Komposisi udara berbeda-beda dipengaruhi oleh suhu, tekanan udara,
dan lingkungan. Adanya lapisan atmosfer di muka bumi ini ditandai dengan
perbedaan temperatur antarlapisan, yaitu: troposfer, stratosfer, mesosfer, dan
termosfer. Iklim sangat mempengaruhi komposisi udara. Hujan dapat melarutkan
gas di udara sehingga menjadi asam.

Kegiatan Belajar 2
Pencemaran Udara, Tipe Sumber, dan Akibatnya

Terjadinya pencemaran udara didukung oleh elemen-elemen, yaitu: sumber,


interaksi atmosfer, dan penerima. Pencemaran udara disebabkan oleh polutan
yang bentuknya gas atau partikel debu. Jenis polutan sangat ditentukan oleh
bahan baku yang digunakan dan proses yang terjadi pada sumber polutan.
Partikel debu ada yang berukuran kecil dan ada yang sangat kecil ( = mikron).
Sumber pencemaran udara adalah benda atau proses yang menghasilkan
polutan. Sumber pencemaran dapat bergerak dan tidak bergerak. Tipe sumber
pencemar dapat berbentuk titik, garis lurus ataupun bidang area. Pencemaran
udara dapat menimbulkan akibat negatif pada tumbuhan berbentuk necrosis
(jaringan daun yang tidak normal), chlorosis (perubahan warna), dan alterations
in growth (pertumbuhan yang tidak sempurna).

Kegiatan Belajar 3
Pencemaran Smog Industri dan Fotokimia

Pencemaran smog merupakan pencemaran yang disebabkan oleh adanya


pembakaran yang tidak sempurna dari material karbon yang banyak digunakan
dalam proses industri. Smog ada dua macam, yaitu gray smog dan brown smog.
Fotokimia merupakan proses reaksi berantai di udara yang terjadi dari polutan
NO2 dengan bantuan sinar matahari. Fotokimia terjadi bila dipenuhi persyaratan
konsentrasi polutan, distribusi temperatur vertikal, turbulensi udara, dan
intensitas penyinaran matahari.

Kegiatan Belajar 4
Pengendalian Pencemaran

Pengendalian pencemaran merupakan upaya penerapan ilmu pengetahuan dan


teknologi untuk meminimalkan jumlah polutan yang dibuang ke udara.
Pengendalian pencemaran dilakukan pada sumber polutan, tempat
pengumpulan polutan, peralatan pendingin polutan, proses pengolahan, dan
penyebaran polutan. Pemilihan peralatan pengendali pencemaran dilakukan
dengan mempertimbangkan karakteristik dari polutan dan prinsip kerja peralatan
itu sendiri. Prinsip yang digunakan pada peralatan pengendali pencemaran untuk
menghilangkan polutan adalah dengan absorpsi, adsorpsi, elektro-magnetik,
pompa hisap (vacum), gravitasi, dan pembakaran suhu tinggi.

MODUL 5
PENCEMARAN TANAH
Kegiatan Belajar 1
Karakteristik Tanah

Sumber daya tanah merupakan komponen lingkungan yang memiliki peran dan
fungsi yang tidak dapat digantikan oleh komponen lingkungan lainnya. Secara
fisika tanah terdiri atas butiran tanah lempung, lumpur, dan pasir yang proses
kejadiannya berlangsung sangat lama. Komposisi ketiga butiran tanah tersebut
membentuk tanah yang memiliki sifat berbeda satu sama lain. Letak tanah selalu
diikuti oleh tingkat kesuburan tanahnya sehingga jenis flora dan faunanya
berbeda-beda. Adanya struktur, solum, dan lapisan tanah memungkinkan
dilakukannya pengelolaan yang berbeda atas tanah sehingga fungsi tanah dapat
optimal untuk kepentingan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengelolaan
yang baik atas daerah resapan (ground water recharge) dapat mempertahankan
fungsi tanah sebagai penyedia air tanah dan mencegah intrusi air laut, artinya
mencegah terjadinya pencemaran tanah.

Kegiatan Belajar 2
Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah adalah adanya bahan asing di suatu tanah dalam waktu lama
dan mempengaruhi daya dukung lingkungan. Jenis polutan tanah adalah bisa
berupa padat, cair, maupun mikroorganisme. Sumber pencemaran tanah adalah
TPA, pembuangan kotoran, kebocoran bungker minyak, pembuangan obat
kedaluwarsa, rembesan dan tumpahan minyak dan oli, pemberian racun
insektisida anti rayap, penyemprotan pestisida, insektisida dan herbisida, serta
saluran limbah dan IPAL. Tingkat pencemaran tanah ditentukan oleh peruntukan
tanah, jenis tanah, jumlah bahan kimia dalam tanah (alamiah), jumlah partikel
yang terdeposit dari udara tercemar, jumlah bahan kimia yang diambil dari tanah
oleh tanaman dan jumlah bahan kimia yang merembes ke dalam tanah.

Kegiatan Belajar 3
Pembuangan Limbah ke Tanah

Pembuangan sampah, pembuangan limbah cair, pembuangan limbah gas, dan


partikel debu, pada akhirnya sebagian besar akan mencemari tanah. Dilihat dari
sudut pandang pengelolaan lingkungan, daur ulang sampah banyak dilakukan
oleh laskar pemulung sangat bermanfaat. Demikian halnya pemulung juga
mendapatkan manfaat. Daur ulang sampah bisa dilakukan sesuai dengan jenis
sampah tersebut. Secara umum yang digunakan adalah membersihkan,
menghancurkan, mengubah bentuk, membakar, dan memfermentasikan.

MODUL 6
LIMBAH PADAT (PERSAMPAHAN)
Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup Persampahan

Menurut UU No. 23 Tahun 1997 bahan buangan/sisa kegiatan manusia dikenal


sebagai "limbah". Limbah dapat berupa padatan, cairan atau pengganti gas.
Sampah selanjutnya disebutkan sebagai pengganti limbah padat/solid waste.
Berbagai macam jenis limbah padat digolongkan berdasarkan komposisi
kimianya antara lain sampah organik/biodegradable yang artinya dapat dipecah
oleh bakteri dan yang tidak dapat dipecah oleh bakteri, yaitu sampah
anorganik/nonbio degradable.

Kegiatan Belajar 2
Pengelolaan Limbah Padat

Dalam pengolahan sampah diperlukan adanya karakteristik sampah untuk tujuan


perencanaan pengelolaan dan penentuan teknik pembuangan sampah. Dari
penentuan jenis sampah-sampah basah dapat ditentukan teknik
pembuangannya dengan teknik landfill, sedangkan sampah kering dengan syarat
tertentu dapat dengan teknik insinerator. Oleh karena penanganan sampah
memerlukan beberapa tahapan, antara lain penampungan yang sebelumnya
dilakukan pemisahan/seleksi pengangkutan limbah dan selanjutnya dilakukan
pemanfaatan limbah maka di perlukan data-data fisik sampah dan sarana-sarana
yang diperlukan untuk penegasan, penampungan, pengangkutan dan
pembuangan.

MODUL 7
LIMBAH CAIR DAN TEKNIK PEMBUANGANNYA

Kegiatan Belajar 1
Limbah Cair Domestik dan Industri

Permasalahan tinja dan limbah cair muncul dari adanya aktivitas manusia dalam
rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya secara individu maupun secara kolektif,
serta aktivitas alam (hujan). Adanya tinja dan limbah cair dapat menimbulkan
dampak negatif yang merugikan kehidupan manusia serta lingkungannya,
namun dapat pula menimbulkan dampak positif berupa bertambahnya peluang
kerja bagi manusia yang berminat untuk menangani pembuangannya. Prinsip
tujuan dari pembuangan tinja dan limbah cair yang saniter mencakup
pengurangan dan penghilangan pengaruh buruk tinja dan limbah cair terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan, serta peningkatan mutu lingkungan hidup.
Pembuangan tinja dan limbah cair yang dilakukan secara saniter mendukung
upaya pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan, serta menunjang upaya pemeliharaan dan peningkatan
derajat kesehatan.
Kegiatan Belajar 2
Limbah Cair B3 dan Teknik Pembuangan Limbah Cair

Pengelolaan limbah cair melalui beberapa tahap, seperti reduksi, penampungan,


pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemanfaatannya, yang
kesemuanya bertujuan mencegah dan menanggulangi pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup. Dalam proses tersebut memerlukan pengertian,
pemahaman, dan pengetahuan tentang limbah B3, yang apabila tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan kerusakan, penurunan kualitas lingkungan
hidup. Dengan teknik pembuangan limbah cair diharapkan dapat mengobati dan
menurunkan pencemaran lingkungan, mengurangi bahan pencemar, baik yang
berbahaya maupun yang tidak berbahaya. Berbagai macam teknik dari yang
konvensional sampai pada yang modern, pemilihan teknik tersebut sangat
tergantung daripada kemampuan institusi/individu yang bersangkutan untuk
pemecahan masalah limbah cair.

MODUL 8
BAKU MUTU LINGKUNGAN

Kegiatan Belajar 1
Beberapa Aspek Standar Kualitas Lingkungan

Untuk mencegah timbulnya pengaruh dan dampak pencemaran lingkungan yang


antara lain pencemaran air, udara, tanah diperlukan acuan baku atau standar
baku kualitas air, udara dan lainnya. Baku mutu ini bertujuan membatasi nilai-
nilai parameter yang mempunyai konsentrasi pencemar lebih atau yang
membahayakan ditinjau dari potensi dampak terhadap kesehatan manusia.
Aplikasi pengendalian pencemar dapat dilakukan dengan menggunakan standar
baku kualitas lingkungan untuk tujuan membatasi konsentrasi pencemar yang
lebih pada titik-titik simpul I, II dan III, tindakan tersebut akan mencegah
pengaruh dan dampak terhadap kesehatan manusia.

Kegiatan Belajar 2
Macam dan Jenis Baku Mutu

Terjadinya pencemaran lingkungan merupakan proses yang berlangsung karena


adanya sumber pencemar (simpul I) menyebar melalui media lingkungan air,
udara (simpul II) sampai pada tumbuhan, binatang, manusia (simpul III) dan
dampak kesehatan lingkungan (simpul IV). Berbagai macam standar baku yang
ada, antara lain standar kualitas air, standar kualitas udara ambien, standar
kualitas udara emisi dan standar baku tingkat kebisingan.

MODUL 9
TINGKAT PENCEMARAN
Kegiatan Belajar 1
Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara untuk memperoleh informasi yang efektif dan
efisien yang dapat mewakili gambaran keadaan suatu lingkungan. Menentukan
titik-titik lokasi pengambilan sampel harus mempertimbangkan berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi keadaan parameter kualitas lingkungan yang akan
diukur. Faktor-faktor tersebut berbeda untuk pengukuran pencemaran air, udara
dan kebisingan maupun tanah. Cara pengambilan sampel harus dilakukan
sesuai dengan prosedur standar yang telah ditetapkan. Prosedur standar
pengambilan sampel untuk beberapa parameter berbeda sesuai dengan
kegunaan sampel yang diambil tersebut. Dengan demikian hasil analisisnya
benar-benar merupakan gambaran keadaan lingkungan yang sesungguhnya.

Kegiatan Belajar 2
Pengukuran Pencemaran Lingkungan

Pengukuran pencemaran merupakan adalah proses yang dilakukan untuk


mengetahui tingkat pencemaran. Pengukuran pencemaran dilakukan dengan
mengukur besarnya setiap parameter lingkungan yang diperkirakan terkandung
dalam bahan pencemar. Alat ukur pencemaran adalah peralatan utama yang
digunakan untuk melakukan analisis terhadap parameter lingkungan yang diukur.
Tingkat pencemaran lingkungan merupakan akumulasi besarnya penyimpangan
setiap parameter lingkungan terhadap standar kualitas lingkungan yang telah
ditetapkan untuk menjamin kehidupan makhluk hidup yang sehat, layak, dan
berkelanjutan.

You might also like