Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Depkes, 2008).
Penyakit ini merupakan penyakit yang masih banyak dijumpai di negara berkembang,
penularanya bisa melalui udara lewat batuk penderita TB, penderita menyebarkan
kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak) yang dapat bertahan diudara
pada suhu kamar selama beberapa jam. Semua orang dapat terinfeksi apabila droplet
tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan, baik pada usia dewasa, anak – anak,
penyakit tuberkulosis. Angka penularan dan bahaya penularan yang tinggi terdapat
pada golongan umur 0-6 tahun dan golongan umur 7-14 tahun. Usia anak
sangat rawan tertular tuberkulosis, dan bila terinfeksi mereka mudah terkena
penyakit tuberkulosis dan cenderung menderita tuberkulosis berat. Selain itu dari
seluruh kasus tuberkulosis, didapatkan data bahwa 74,23% terdapat pada golongan
anak, diperlukan metode yang tepat untuk mempercepat penyembuhan TB pada anak
(Nurhidayah, 2007).
berkembang seperti Indonesia salah satunya adalah faktor pendidikan orang tua yang
rendah dan malnutrisi pada anak. Banyak penduduk yang masih hidup di bawah garis
kemiskinan dan tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang kesehatan sangat rendah.
Pengetahuan masyarakat di negara-negara miskin seperti Indonesia tentang TB
sekitar 15-20 kg pada anak. Untuk itu diperlukan dukungan nutrisi yang adekuat yang
akan mempercepat perbaikan status gizi dan meningkatkan sistem imunitas, yang
sekitar 1,7 miliar orang terinfeksi tuberculosis, dengan 8 hingga 10 juta kasus baru
kematian ke-2 di Indonesia setelah penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya.
Setiap tahun, terdapat 583.000 kasus baru TB di Indonesia, dan setiap tahun ada 1,3
juta anak berumur kurang dari 15 tahun yang terinfeksi kuman TB dan setiap tahun
ada 450 ribu kematian anak akibat penyakit ini. (Depkes RI,2007).
Kesehatan Kota Semarang angka kejadian TB mencapai 2576 kasus. Yang terdiri dari
1383 kasus pada laki-laki dan 1193 kasus pada perempuan, sedangkan untuk anak
sendiri terbagi menjadi dua yaitu (15%) usia 0-4 tahun dan (11%) untuk usia 5-14
tahun.
data-data yang terkait maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang
adanya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang TBC dengan asupan gizi pada anak
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah,
maka peneliti mengangkat masalah lebih lanjut tentang adakah Hubungan Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang TBC Dengan Asupan Gizi Pada Anak Dengan TB Di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
asupan gizi pada anak dengan TB Paru di wilayah kerja puskesmas Rowosari
Kodya Semarang.
2. Tujuan Khusus
b. Mengetahui tingkat asupan gizi yang diberikan ibu pada anak dengan
TB Paru.
asupan gizi yang diberikab ibu pada anak dengan TB Paru di wilayah
A. Manfaat
penyakit TBC.
2. Bagi Pasien
TBC tentang pentingnya asupan gizii pada anak dengan TB paru, dan sebagai
bahan pertimbangan ibu tentang pentingnya asupan gizi pada anak dengan TB
Paru.
3. Bagi Peneliti
pengetahuan penderita TB Paru dengan asupan gizi pada anak denga TB paru.