You are on page 1of 16

PRAKTIKUM V.

Topik : Pengenalan Hewan Invertebrata dan Hewan Vertebrata


Tujuan : Untuk mengenal ciri-ciri pokok beberapa spesies hewan
Invertebrata dan hewan Vertebrata.
Hari/tanggal : Rabu, 25 November 2009
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


ALAT :
1. Bak parafin
2. Kaca arloji
3. Loupe
4. Pinset
5. Jarum
6. Obat pembius (Eter) & kapas
BAHAN :
1. Cacing tanah (Pheretima sp.)
2. Bekicot (Achatina fulica)
3. Kecoa (Periplaneta americana)
4. Udang galah (Macrobanchium rosenbergi)

97
II. CARA KERJA

1. Untuk Pheretima sp (Cacing tanah)


a. Mencari cacing tanah pada habitat: tanah basah, dekat selokan,
sawah, dibawah kandang kambing, atau lainnya. Menyimpan
dengan tanahnya pada tempat yang aman (agar tidak keluar)
b. Mengambil 1 (satu) ekor cacing tanah dan meletakannya di bak
parafin, Mengamati cara gerak dan cara makannya.
c. Menggambarkan dan member keterangannya.
2. Untuk Achatina fulica (Bekicot)
a. Mencari hewan ini di kebun, di sawah, di pohon, ataupun di
tumpukan batu yang lembab. Biasanya hewan ini aktif pada
waktu malam sampai pagi hari (gelap). Menyimpan di tempat
yang sesuai dengan makanannya yang biasanya berupa
sampah/serasah.
b. Mengambil seekor dan menempatkannya pada kaca arloji.
Mengamati dari bagian bawah kaca, bagaimana gerakan otot-
ototnya, arah gerakan dan lainnya.
c. Menggambarkan seekor bekicot dan melengkapinya dengan
keterangan.
3. Untuk Periplaneta americana (Kecoa)
a. Mencari hewan ini di tempat seperti: tumpukan serasah, di
lemari, tempat bambu, di kamar kecil, dan di tempat lembab atau
kotor.
b. Mengambil kecoa di tempat- tempat seperti: ditumpukan serasah,
di lemari, tempat bambu, di kamar kecil, dan di tempat lembab
atau kotor.
c. Menggambarkan dan melengkapinya dengan keterangan.

98
4. Untuk Macrobanchium rosenbergi (Udang galah)
a. Mencari hewan ini di pasar atau di swalayan.
b. Mengambil seekor udang dan meletakannya di bak parafin,
kemudian mengamati bagian-bagian tubuhnya.
c. Menggambarkan dan melengkapinya dengan keterangan.
5. Mendiskusikan masalah berikut:
Bagaimana perbedaan morfologi spesies-spesiesnya tersebut dihubungkan
dengan habitatnya masing-masing ?

III.TEORI DASAR
Makhluk hidup di dunia ini sangat beraneka ragam disebabkan : pertama,
spesies berevolusi melalui proses adaptasi terhadap lingkungannya yang dikenal
dengan seleksi alam dan kedua, bahwa perbedaan organisme dikendalikan oleh faktor
genetik yang diturunkan dari tetuanya.
Proses evolusi berlangsung secara gradual, sehingga dapat terjadi
pembentukan spesies-spesies baru ( proses spesiasi ) yang paling cocok dengan
kondisi lingkungan dimana mereka hidup. Proses spesiasi ini dapat terjadi secara
alopatrik ( alopatric = berbeda tempat ), yaitu suatu spesies yang sama kemudian
dipisahkan tempat hidupnya. Atau secara simpatrik ( sympatric = sama tempat), yaitu
suatu spesies yang sama di daerah yang sama karena sesuatu hal terjadi reproduksi
yang terpisah. Misalnya terjadinya poliploidi pada tanaman yang menghasilkan
individu dengan jumlah kromosom lebih besar dari 24 (diploid).
Dengan terus bertambahnya jumlah spesies dari masa ke masa, maka untuk
lebih mudahnya dalam mempelajari perlu dilakukan pengelompokan / penggolongan
organisme. Untuk itu diperlukan suatu sistem klasifikasi yang mempunyai dasar sama
untuk setiap penggolongan. Oleh karena proses evolusi berlangsung secara gradual

99
dan dalam jangka waktu yang lama, maka perbedaan atau kesamaan morfologi dapat
dijadikan dasar untuk menggolongkan organisme. Hubungan kekerabatan antara satu
spesies dengan spesies yang lain ( filogeni ) dinyatakan oleh banyak sedikitnya
kesamaan morfologisnya. Pengelompokan yang disusun secara bertahap ( takson )
disebut hirarki katagori, prinsip hirarki katagori yang umum dipakai adalah :
Hewan Tumbuhan
Kingdom (Kerajaan) Kingdom (Kerajaan)

Phylum (Filum) Divisio (Divisi)

Class (Kelas) Class (Kelas)

Ordo (Ordo) Ordo (Ordo)

Familia (Famili) Familia (Famili)

Genus (Genus) Genus (Genus)

Species (Spesies) Species (Spesies)

Sistem pengelompokkan yang klasik menggunakan suatu sifat kebiasaan dan


tempat hidup. Kemudian berkembang dengan memperhatikan juga sifat struktur dan
fungsi sebagai criteria spesies.
Aristoteles membagi organisme menjadi 2 kingdom yaitu tumbuhan
(Plantae) dan hewan (Animalia). Selanjutnya dengan menggunakan dasar kesamaan
morfologi, Aristoteles membagi kingdom tumbuhan: Herba, Perdu, dan Pohon.
Sedangkan untuk kingdom hewan dia menggunakan dasar tempat hidup hewan, yaitu:
Hewan udara, tanah dan air / laut.
Erns Haeckel, ahli Biologi berkebangsaan Jerman kira-kira satu abad yang
lalu, mengajukan Kingdom ke 3 yang disebut Protista, meliputi semua makhluk

100
bersel tunggal yang dalam berbagai hal mempunyai ciri-ciri antara tumbuhan dan
hewan. Beberapa di antaranya mirip seperti tumbuhan, yang lainnya mirip hewan, ada
pula yang tampak sekaligus seperti hewan dan tumbuhan serta ada pula yang sama
sekali berbeda dari tumbuhan maupun hewan. Oleh karena keadaan yang sangat
bervariasi tersebut, ada yang berpendapat bahwa yang termasuk Protista hanyalah
yang betul-betul bersel tunggal (uniseluler). Namun demikian adapula yang
menganggap jamur, cendawan dan ganggang multiselluler, bakteri dan ganggang
termasuk Protista. Kemudian adapula yang mengajukan Kingdom ke 4 yang disebut
Monera, yaitu mencakup bakteri dan ganggang biru, karena mereka betul-betul
mempunyai ciri sangat khas.
Pada tahun 1969, R.H.Whittaker membuat klasifikasi baru yang membagi
makhluk hidup menjadi 5 Kingdom. Ia memisahkan Cendawan dan Jamur dari
tumbuhan dan disebut Kingdom Fungi, yaitu meliputi makhluk yang tidak
mempunyai pigmen untuk fotosintesis, tetapi mempunyai inti sejati dan dinding sel
yang kuat. Pembagian golongan organisme menjadi:
1. Monera
2. Protista
3. Fungi
4. Plantae
5. Animalia
Dunia hewan atau animalia meliputi dua kelompok besar, yaitu invertebrata
dan vertebrata. Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Animalia yang termasuk dalam kelompok ini memiliki habitat yang sangat
bervariasi, dari laut, sungai, darat, bahkan sampai pegunungan. Hewan ini
kebanyakan memiliki umur yang relatif singkat. Jarang ada yang sampai berusia lebih
dari 1 tahun.
Berdasarkan jenis simetri tubuhnya , invertebrata dapat dibedakan menjadi
kelompok hewan bersimetri radial dan kelompok hewan bersimetri bilateral. Disebut
hewan bersimetri radial karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua bagian yang

101
simetris melalui lebih dari satu arah. Oleh karena itu tubuh hewan yang bersimetri
radial bisanya berbentuk silindris atau membulat. Adapun kelompok hewan yang
disebut hewan bersimetri bilateral karena tubuhnya dapat dipotong menjadi dua
bagian yang simetris hanya melalui satu arah. Oleh karena itu, tubuh hewan yang
bersimetri bilateral biasanya dapat dipotong menghasilkan dua bagian yang simetris
dari arah kepala ( cepal ) terus ke arah ekor (caudal) atau dari arah atas (superior) ke
arah bawah (interior). Hewan-hewan yang termasuk kelompok Invertebrata antara
lain : Porifera (hewan berpori), Coelenterata ( hewan berongga ), Plathyhelminthes
(cacing pipih), Nemathelminthes ( cacing benang atau cacing gilik ), Annelida
( cacing gelang ), Mollusca (hewan bertubuh lunak), Arthropoda (hewan yang
memiliki kaki bersendi-sendi), dan Echinodermata (hewan berkulit duri)
Vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Pada umumnya tubuh
Vertebrata terbungkus oleh lapisan tubuh (epidermis dan dermis). Hewan Vertebrata
yang hidup di darat biasanya memiliki kulit menanduk dan memiliki tulang. Pada
hewan tingkat rendah, endoskeleton berupa tulang rawan. Adapun pada hewan
tingkat tinggi, endoskeleton berupa tulang keras. Sistem peredaran darah pada hewan
yang termasuk dalam kelompok ini dilengkapi organ jantung dengan ruangan atrium
dan ventrikel. Sistem pernafasan vertebrata dilengkapi organ berupa insang, kulit, dan
paru-paru. Sistem eksresi dilengkapi organ berupa ginjal. Sistem reproduksi secara
seksual terjadi antara hewan jantan dan betina. Organisme yang termasuk vertebrata
dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan
Mammalia.

102
IV. HASIL PENGAMATAN
1.Cacing tanah (Lumbricus teretris)
Keterangan :
1. Mulut
2. Klitelium
3. Segmen
4. Anus

Menurut Literatur:

Sumber : http://suharjawanasuria.tripod.com/cacing01.htm

Sumber : http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=81&fname=kb5hal46.htm

103
3. Bekicot (Achatina fulica).
Keterangan :
1. Mata
2. Tentakel panjang
3. Tentakel pendek
4. Badan
5. Kaki perut
6. Cangkang
7 .Mulut

Berdasarkan literatur :

Sumber : Sugiarti Suwigyo, dkk.2005 :138

104
4. Kecoa (Periplaneta americana).
Keterangan :
1. Antena
2. Mulut
3. Mata
4. Sayap
5. Kaki

Berdasarkan literatur :

Keterangan :
1. Mata
2. Antena
3. Sayap
4. Kaki bagian
depan
5. Kaki bagian
belakang
6. Anus

Sumber : http://www.biology-resource.com/drawing-insect-tracheal.html

105
5. Udang Galah (Macrobanchium rosenbergi).

Keterangan:
1. Antena
2. Mata
3. Kaki
4. Kulit punggung
5. Penutup insang
6. Ekor

Berdasarkan literatur :

Sumber : www.e-dukasi.net

106
V. ANALISIS DATA

1. Cacing tanah (Pheretima sp.)


Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Anellida
Kelas : Oligochaeta
Ordo : Haplotaxida
Family : Megascolecidae
Genus : Pheretima
Species : Pheretima sp
(Sumber : http://www.scribd.com/ dan http://www.wikipedia.com/)
Cacing tanah yang berasal dari filum anellida merupakan jenis cacing
gelang dengan tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem
organ tubuh yang baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Annelida
sebagian besar memiliki dua kelamin sekaligus dalam satu tubuh atau
hermafrodit.
Cacing tanah umumnya hidup di dalam tanah yang lembab dan basah
serta pada tanah-tanah yang mengandung humus. Merupkan hewan lunak dan
basah. Cacing tanah bergerak dengan cara kontraksi otot-ototnya dan dibantu
dengan lendir.Makanannya terutama sisa-sisa zat organik dari dalam tanah.
Ciri-ciri umum cacing tanah yaitu memiliki segmen (ruas) tubuh,
termasuk triploblastik selomata yaitu memiliki tiga lapisan tubuh (ektodermis,
mesodermis dan endodermis) serta memiliki rongga tubuh yang terisi oleh
cairan, tubuh bersimetri bilateral, segmen tubuh bersifat metameri (memiliki
bagian tubuh yang sama), bernafas melalui kulit(secara difusi), memiliki
system saraf tangga tali, pencernaan makanan sudah sempurna (terdiri atas
mulut, kerongkongan, usus dan anus).

107
2. Bekicot (Achatina fulica)
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Molusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
(Sumber : http://www.scribd.com/ dan http://www.wikipedia.com/)
Bekicot yang berasal dari filum molusca merupakan hewan bertubuh
lunak tanpa segmen dengan tubuh yang lunak dan biasanya memiliki
pelindung tubuh yang berbentuk cangkang atau cangkok yang terbuat dari zat
kapur untuk perlindungan diri dari serangan predator dan gangguan lainnya.
Antara tubuh dan cangkang terdapat suatu bungkus yang disebut mantel.
Bekicot menggunakan perutnya untuk bergerak. Sebagian dari
badannya digunakan sebagai alat gerak yang disebut dengan kaki. Pada
bekicot sewaktu bergerak pada ujung depan kaki terdapat suatu kelenjar yang
mengeluarkan lendir untuk memudahkan pergerakannya. Anus terletak
disebelah sisi kanan kepala, sebagai tempat pengeluaran sisa makanan.
Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut. Sedang lubang genital terdapat
di dekat kepala. Bekicot memiliki dua macam tentakel berupa sepasang
tentakel panjang dengan mata untuk menerima rangsang gelap – terang dan
sepasang tentakel pendek sebagai alat peraba dan alat pembau.
Bagian tubuh yang peka terhadap rangsangan-rangsangan luar adalah
kaki dan tentakel yang panjang, yang peka terhadap sinar dengan intensitas

108
tertentu. Kaki dan kepala dapat disimpan dalam cangkang bila keadaan tidak
mengijinkan. bila keadaan aman tubuh dijulurkan keluar dan yang nampak
pertama kali adalah kakinya. Kebanyakan hewan mencari makanan pada
malam hari.

3. Kecoa (Periplaneta americana)


Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Blattodea
Family : Blattidae
Genus : Periplaneta
Spesies : Periplaneta Americana
(Sumber : http://www.scribd.com/ dan http://www.wikipedia.com/)
Kecoa yang berasal dari filum arthopoda adalah hewan dengan kaki
beruas-ruas , bersistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan
baik. Tubuh arthopoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan
sistem peredaran darah terbuka.
Tubuh kecoa berbentuk bulat telur gepeng, kepala tersembunyi dari
atas. Seluruh permukaan tubuh terbungkus dan tertutupi oleh kutikula dari
kitin yang menebal pada caput, beberapa bagian dari thorax, dan bagian
anterior pembungkus tubuh yang mengadakan perluasan sehingga membentuk
pasangan sayap. Kecoa memiliki bagian tubuh terdiri atas kepala (kaput).
dada (toraks), dan perut (abdomen).
Pada kepala terdapat beberapa embelan, yaitu sepasang antena, mata
majemuk (mata faset), dan mulut. Dada tertutup oleh kulit yang keras. Dada
terdiri atas tiga bagian yang masing-masing disebut ptotothraks (dada depan),
metathoraks (dada tengah), dan metathoraks (dada belakang). Perut terdiri atas

109
beberapa segmen. Segmen pertama terdapat alat pendengaran (timfanium),
setiap segmen terdapat stigma, segmen terakhir bermodifikasi menjadi alat
kawin, dan di belakang abdomen terdapat serkus atau ovipositor untuk
melekatkan telur.

4. Udang galah (Macrobanchium rosenbergi)


Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Crustaceae
Ordo : Decapoda
Family : Malacostraca
Genus : Macrobanchium
Spesies : Macrobanchium rosenbergi
(Sumber : http://www.scribd.com/ dan http://www.wikipedia.com/)
Udang galah juga merupakan hewan dari filum arthopoda tetapi
memiliki kulit yang keras dari kitin dan berfungsi sebagai eksokeleton. Tubuh
sebelah luar terdapat kutikula dimana kutikula disusun oleh pectin dan garam-
garam mineral.
Tubuh udang galah terdiri atas tiga bagian yaitu sephalothorax,
abdomen (tubuh), dan uropoda (ekor).
Sephalothoraks merupakan gabungan dari kepala dan dada udang
galah. Bagian sefalotoraks dilindungi selaput kitin keras yang disebut
karapaks dan mempunyai duri di bagian ujung depan yang disebut rostrum.
Abdomen terdiri atas lima ruas. Setiap ruas dilengkapi sepasang kaki renang
swimmeret atau (pleipoda). Kaki renang pada udang betina agak melebar dan
membentuk ruang untuk mengerami telurnya (brood chamber). Abdomen
umumnya terdiri atas 6 ruas atau segmen yang diakhiri dengan bagian yang
disebut telson. Segmen terakhir disebut telson, juga terdapat sepasang

110
embelan pipih dan lebar disebut uropod yang berfungsi sebagai alat kemudi
ketika berenang.

VI. KESIMPULAN
1. Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak memiliki tulang belakang serta
memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan
dengan kelompok hewan bertulang belakang/pinggang.
2. Hasil diskusi

NO NAMA SPESIES CIRI-CIRI HABITAT

1. Cacing tanah a. Mempunyai bulu (setal) yang Cacing tanah


(Lumbricus sedikit hidup di darat
terretris sp.) b. Merupakan hewan hermafrodit dan air tawar dan
c. Beberapa spesies ukuran tubuhnya ada juga yang
besar-besar, ada yang mempunyai hidup di laut.
panjang tubuh sampai 3 m.

2. Bekicot (Achatina a. Menggunakan perut sebagai alat Bekicot hidup di


fulica) gerak darat, air tawar,
b. Menggunakan sebagai alat peraba dan ada yang di
c. Tubuh dilindungi oleh cangkang laut.

111
3. Kecoa a. Mempunyai abdomen dan thorax Tempat hidup
(Periplaneta b. Mempunyai mata majemuk kecoa di daran
americana) c. Mempunyai sayap & kaki depan dan biasanya di
serta belakang tempat yang
lembap dan
kotor.

VII. DAFTAR PUSTAKA


http://faculty.southwest.tn.edu/jiwilliams/planaria.htm
Anonim, 2009 cacing tanah.http://www.wikipedia.com//.
Diakses tgl : 29 November 2009.
Anonim, 2009 kecoa.http://www.wikipedia.com//.
Diakses tgl : 29 November 2009.
Anonim, 2009 Bekicot.http://www.wikipedia.com//.
Diakses tgl : 29 November 2009.
Anonim, 2009 Udang galah.http://www.wikipedia.com//.
Diakses tgl : 29 November 2009.
Noorhidayati & St. Wahidah Arsyad.2009.Penuntun Praktikum Biologi Umum.
Banjarmasin : FKIP UNLAM.

112

You might also like