Professional Documents
Culture Documents
KHUSUS
Bentuk Layanan
d. Resource Teacher : yaitu kelas biasa dengan guru biasa, namun dalam
beberapa kesempatan anak berada di ruang sumber dengan guru sumber
e. Pusat Diagnosik-Perspektif
1
Samuel A. Kirk membuat gradasi layanan Pendidikan bagi anak
berkebutuhan Khusus dari model segredasi ke model mainstreaming.
2
Dari kedua pendapat di atas, bentuk-bentuk layanan pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu :
3
(SLB-D), SLB untuk tunalaras (SLB-E). Di setiap SLB tersebut ada
tingkat persiapan, tingkat dasar, dan tingkat lanjut.
Selain itu ada pula SLB-ABCD yaitu SLB untuk anak tunanetra,
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa. Hal ini dikarenakan jumlah murid
yang sedikit dan fasilitas sekolah yang terbatas.
4
4. Sekolah Dasar Luar Biasa
Jumlah anak berkebutuhan khusus dalam satu kelas maksimal 10% dari
jumlah siswa keseluruhan. Hal ini untuk menjaga agar beban guru tidak terlalu
berat, dibanding jika guru harus melayani berbagai kelainan.
5
Ada 3 bentuk keterpaduan dalam layanan pendidikan bagi anak
berkebutuhan khusus menurut Depdiknas, ketiga bentuk tersebut adalah :
6
GPK berfungsi sebagai pelaksana program di kelas khusus, pendekatan,
metode, dan cara penilaian yang biasa digunakan di SLB.