You are on page 1of 7

4.

ELEKTROSTATIKA

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan Anda dapat memahami konsep listrik statik
secara umum. Secara lebih khusus, Anda diharapkan dapat :
 Mendeskripsikan gaya elektrostatik (Hukum Coulomb) pada muatan titik.
 Mendeskripsikan medan listrik pada muatan titik.
 Memformulasikan energi potensial listrik dan kaitannya dengan gaya/medan listrik dan
potensial listrik.
 Memformulasikan prinsip kerja kapasitor keping sejajar.

A. Benda Bermuatan Listrik

Gosokkan plastik mika ke rambut kering. Kemudian dekatkan plastik mika tersebut ke atas
potongan-potongan kertas kering. Apa yang terjadi? Ternyata potongan-potongan kertas kecil
tadi tertarik oleh plastik mika.

Selanjutnya ambillah dua lembar plastik mika, dan gosokkan ke kain. Kemudian dekatkan
kedua plastik tersebut. Apa yang terjadi? Ternyata kedua plastik akan tolak-menolak. Mengapa
terjadi demikian?

Gesekan antara plastik mika dengan rambut kering dan juga penggosokan plastik dengan kain
akan menyebabkan plastik menjadi bermuatan listrik. Muatan listrik sejenis akan tolak-
menolak, dan muatan listrik tak sejenis akan tarik-menarik. Benjamin Franklin menyatakan
ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negatif.

Suatu benda tersusun atas partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom terdiri atas inti atom
dan kulit atom. Di dalam inti atom terdapat neutron dan proton yang bermuatan positif. Di kulit
atom terdapat elektron yang bermuatan negatif. Apabila di dalam atom tersebut jumlah elektron
(partikel bermuatan negatif) sama dengan jumlah proton (partikel bermuatan positif), maka
atom tersebut dikatakan netral. Sebaliknya, apabila suatu benda diganggu oleh benda lain, maka
kesetimbangan atomnya juga akan terganggu. Artinya, jika mula-mula plastik berada dalam
keadaan netral, kemudian diganggu oleh rambut, maka elektron-elektron plastik akan berpindah
ke rambut. Sehingga rambut akan bermuatan negatif karena kelebihan elektron dan plastik akan
bermuatan positif karena kekurangan elektron.

B. Hukum Coulomb

Telah Anda ketahui bahwa apabila dua buah benda bermuatan listrik sejenis didekatkan, maka
kedua benda tersebut akan tolak-menolak. Dan sebaliknya, ketika dua buah benda bermuatan
listrik tak sejenis didekatkan, maka kedua benda tersebut akan tarik-menarik. Sekarang,
berapakah besarnya gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak di antara kedua benda
tersebut? Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi besarnya gaya tarik atau gaya tolak ini?

Elektrostatika 24
Pertanyaan ini dijawab oleh seorang ilmuwan fisika bernama Charles Coulomb berdasarkan
hasil eksperimen yang telah dilakukannya, yang dikenal dengan sebutan Hukum Coulomb.

“Besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak antara dua buah benda bermuatan listrik
berbanding lurus dengan besar muatan kedua benda, dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua muatan tersebut.”

Secara matematik dinyatakan sebagai :


Q1 . Q2
F =k (4.1)
r2
Keterangan :
F : Gaya Coulomb (Newton, disingkat N)
Q1 : Muatan Listrik kesatu (Coulomb, disingkat C)
Q2 : Muatan Listrik kedua (Coulomb, disingkat C)
r : Jarak antara Q1 dan Q2 (meter, disingkat m)
k : Konstanta Kesebandingan (9 × 109 Nm2/C2)

Konstanta k pada persamaan (4.1) berkaitan dengan permitivitas listrik ruang hampa (ε 0) dan
memenuhi hubungan :
1
k= (4.2)
4π ε0
Jika nilai ε 0 = 8,85 × 10-12 C2/Nm2 dimasukkan ke persamaan 4.2, maka nilai konstanta
kesebandingan ini diperoleh sebesar k = 9 × 109 Nm2/C2.

Catatan :
Ketika menghitung gaya antarmuatan menggunakan Hukum Coulomb, abaikan tanda muatan
(diambil tanda positifnya saja). Arahnya tergantung pada jenis muatannya, jika muatan sejenis
tolak-menolak, dan jika muatan tak sejenis tarik-menarik. Jika terdapat beberapa muatan listrik,
maka gaya yang dialami sebuah muatan merupakan resultan dari gaya-gaya yang bekerja
(menggunakan aturan vektor). Muatan listrik sangat kecil sekali biasanya dalam kisaran µ C (1
µ C sama dengan 10-6 C). Arah gaya Coulomb ke luar dari muatan positif dan menuju muatan
negatif.

C. Medan Listrik

Medan listrik adalah ruang atau daerah di sekitar muatan listrik, yang masih dipengaruhi gaya
listrik. Besaran yang digunakan untuk menyatakan medan listrik disebut kuat medan listrik (E).

Arah medan listrik adalah sama dengan arah gaya listrik, yaitu ke luar dari muatan positif dan
menuju muatan negatif. Perhatikan gambar berikut!

+ -

Gambar 4.1. Arah medan listrik di sekitar muatan positif dan negatif.

25 Elektrostatika
Ada tidaknya muatan listrik di suatu daerah, biasanya diuji dengan cara menyimpan sebuah
muatan uji positif di daerah tersebut. Jika muatan uji tersebut mendapat gaya, berarti ada medan
listrik di daerah tersebut. Sebaliknya, jika muatan uji tidak mendapat gaya, berarti tidak ada
medan listrik di daerah tersebut. Ketika muatan uji mendapat gaya, kuat medan listrik di daerah
tersebut didefinisikan sebagai gaya yang dialami muatan uji dibagi oleh besar muatan uji.
Secara matematik :
F Q
E= =k 2 (4.3)
q0 r

Keterangan :
E : Kuat Medan Listrik (N/C)
q0 : Muatan Uji (C)
Q : Muatan Sumber (C)
r : Jarak antara Q dan q0 (m)
k : Konstanta Kesebandingan (Nm2/C2)

Kuat medan listrik di suatu titik akibat beberapa sumber muatan titik ditentukan dengan cara
menjumlahkan secara vektor semua kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh setiap muatan,
seperti yang telah dilakukan untuk menghitung Gaya Coulomb pada sebuah muatan oleh
beberapa muatan lain.

D. Potensial Listrik

Besaran lain yang berhubungan dengan keberadaan muatan listrik adalah potensial listrik.
Berbeda dengan gaya listrik dan medan listrik, potensial listrik adalah besaran skalar, yakni
hanya memiliki nilai dan tidak memiliki arah.

Untuk menentukan potensial listrik di suatu titik, perhatikan gambar berikut!

q
B + F A

Gambar 4.2. Usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan dari titik A ke titik B.

Misalkan ada muatan listrik q yang terperangkap di dalam medan listrik sebesar E. Pada muatan
tersebut jelas akan bekerja gaya listrik sebesar F dengan arah searah E. Untuk memindahkan q
dari A ke B, diperlukan usaha sebesar W supaya melawan gaya F. Dari hukum kekekalan
energi, usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan muatan sama dengan perbedaan
energi potensial listrik di titik A dan B. Atau WAB = ∆ EP = EPB – EPA. Beda potensial listrik di
titik B terhadap titik A didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan
muatan listrik dari titik A ke titik B dibagi besar muatan yang dipindahkan. Secara matematik :
W AB EPB − EP A
V BA = V B −V A = = (4.4)
q q

Elektrostatika 26
Potensial di titik B dapat ditentukan dengan membuat VA = 0. Hal ini dapat dilakukan dengan
menghubungkan titik A ke tanah. Dengan demikian, dari persamaan (4.4) diperoleh potensial
listrik di titik B :
EPB Q
VB = =k (4.5)
q r

Satuan potensial listrik dan beda potensial listrik adalah Joule per Coulomb atau Volt. Muatan
positif secara alami bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Dan sebaliknya, muatan
negatif bergerak dari potensial rendah ke potensial tinggi. Beda potensial ini umumnya dikenal
dengan istilah tegangan.

Hubungan antara potensial listrik dengan medan listrik adalah :


V
V AB = E d ⇒ E = AB (4.6)
d

Di mana d adalah jarak antara titik A dan B (meter).

E. Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah sebuah alat listrik yang memiliki fungsi sebagai penyimpan
muatan atau energi listrik. Kapasitor banyak digunakan dalam rangkaian elektronik sebagai
cadangan energi yang dapat dipergunakan bila diperlukan. Kapasitor umumnya terdiri atas dua
buah pelat atau lembaran logam yang diletakkan sejajar dan berdekatan, tapi tidak bersentuhan,
seperti diperlihatkan pada gambar berikut.

d
-q
+q

Gambar 4.3. Kapasitor keping sejajar.

Besaran yang menyatakan kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan atau energi disebut
kapasitansi atau kapasitas kapasitor. Nilai kapasitansi tergantung pada luas dan medium dalam
kapasitor itu sendiri. Besarnya kapasitas kapasitor suatu pelat sejajar dinyatakan sebagai :
A
C = Kε 0 (4.7)
d

Keterangan :
C : Kapasitas Kapasitor (Farad, disingkat F)
ε : Permitivitas listrik (8,85 × 10-12 C2/Nm2)
0
K : Konstanta Dielektrik
A : Luas Keping (m2)
d : Jarak antar keping (m)

27 Elektrostatika
Ketika kapasitor diberi beda potensial V, kapasitor tersebut segera berisi muatan. Salah satu pelat
menerima muatan positif dan yang lainnya muatan negatif. Proses pengisian muatan pada kapasitor
umumnya berlangsung singkat dan ketika kapasitor terisi penuh, maka tidak akan ada aliran arus
listrik lagi yang masuk. Jumlah muatan yang tersimpan dalam kapasitor sebanding dengan beda
potensial V dan secara matematis ditulis :
Q =C V (4.8)

Sementara itu, energi yang tersimpan dalam kapasitor memenuhi persamaan :


1 1
W = CV 2
= QV (4.9)
2 2

Rangkaian Seri Kapasitor C1 C2


Besarnya kapasitas gabungan :
1 1 1
= +
CS C1 C2

Beda Potensial : V = V1 + V2
Muatan yang tersimpan : Q1 = Q 2 =Q
S V

Gambar 4.4. Rangkaian Seri Kapasitor.

Rangkaian Paralel Kapasitor C2


Besarnya kapasitas gabungan :
C = C1 + C 2
P C1
Beda Potensial : V = V1 = V2

Muatan yang tersimpan : QP = Q1 + Q


2

V
Gambar 4.5. Rangkaian Paralel Kapasitor.

F. Tugas

1. Ada empat buah muatan listrik, yaitu A, B, C dan D. Muatan A menarik B, B menolak C,
dan C menarik D. Jika D bermuatan positif, tentukan jenis muatan A, B dan C!

2. Mengapa mistar plastik yang telah digosok-gosokkan ke rambut kering dapat menarik
potongan-potongan kertas kecil? Jelaskan alasannya!

Untuk menjawab soal nomor 3 – 7, perhatikan gambar berikut!


30 cm
+20µ
-20µ C
C
3. Tentukan besar dan arah gaya yang bekerja pada setiap muatan!

4. Jika jaraknya diubah menjadi dua kali dari jarak semula, berapakah besarnya Gaya Coulomb
yang terjadi?

Elektrostatika 28
5. Jika jaraknya diubah menjadi setengah kali dari jarak semula, berapakah besarnya Gaya
Coulomb yang terjadi?

6. Jika muatan +20µ C diubah menjadi +40µ C, berapakah besarnya Gaya Coulomb?

7. Jika muatan +20µ C diubah menjadi -20µ C, berapakah besarnya Gaya Coulomb? Apakah
jenis gayanya?

8. Dua buah titik P dan Q masing-masing bermuatan listrik +20µ C dan -45µ C terpisah
sejauh 50 cm satu sama lain. Tentukan kuat medan listrik di titik X yang berada pada jarak
40 cm dari P dan 30 cm dari Q!

9. Untuk memindahkan muatan q sebesar 1µ C dari titik A ke titik B diperlukan usaha 2 × 10-4
J. Tentukan besar VBA dan VAB !

10. Dua buah pelat sejajar diberi beda potensial 20 V sehingga terdapat medan listrik homogen
di antara kedua pelat. Jika jarak kedua pelat 5 cm, tentukan:
a. Kuat medan listrik di antara kedua pelat!
b. Jika q = 2,5µ C disimpan di antara pelat, berapa gaya yang dialami muatan tersebut?

11. Tiga buah kapasitor masing-masing 2µ F, 3µ F dan 6µ F dirangkai seri dan dihubungkan
dengan baterai 12 Volt. Tentukan:
a. kapasitamsi ekuivalen ketiga kapasitor
b. muatan yang tersimpan pada tiap kapasitor
c. tegangan tiap kapasitor!

12. Besar kapasitansi kapasitor keping sejajar adalah C. Jika jarak antar keping dijadikan 0,5
kali semula dan luasnya dijadikan 3 kali semula, berapakah kapasitansinya sekarang?

G. Peta Konsep

29 Elektrostatika
MUATAN
LISTRIK

MUATAN
BENDA TITIK TERDISTRIBUSI
BERMUATAN KONTINU

KAPASITOR
MEDAN LISTRIK KEPING SEJAJAR

ENERGI
BEDA POTENSIAL GAYA LISTRIK
POTENSIAL
LISTRIK (COULOMB)
LISTRIK

Elektrostatika 30

You might also like