You are on page 1of 5

7.

FISIKA KUANTUM

Setelah Anda mempelajari Teori Kuantum ini, diharapkan Anda dapat :


 Menjelaskan pengertian radiasi benda hitam.
 Menjelaskan teori radiasi benda hitam : teori pergeseran Wien, Rayleigh-Jeans dan
teori Max Planck.
 Menjelaskan efek fotolistrik dan teori foton Einstein.
 Menjelaskan efek Compton.
 Menjelaskan Hipotesis de Broglie.

A. Radiasi Benda Hitam

Coba dekatkan tangan Anda ke sebuah lampu pijar berdaya 10 watt. Apa yang Anda rasakan?
Anda akan merasakan adanya panas yang diemisikan (dipancarkan) lampu ke tangan Anda.
Panas yang Anda rasakan itu berasal dari emisi radiasi kalor yang berasal dari lampu. Sekarang,
coba Anda ganti lampu tadi dengan lampu lain yang berdaya lebih besar, misalnya 60 watt.
Tangan Anda akan merasakan kalor yang dipancarkan lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Percobaan sederhana tadi menunjukkan bahwa makin tinggi suhu suatu benda, makin besar
pula energi kalor yang dipancarkan. Fenomena ini pertama kali diselidiki oleh Joseph Stefan
yang melakukan percobaan menghitung besarnya energi kalor yang dipancarkan secara radiasi
oleh suatu benda. Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa medium perantara. Biasanya
dipancarkan dalam bentuk spektrum gelombang elektromagnetik.

Selanjutnya Luidwig Boltzmann merumuskan secara matematis banyaknya kalor Q yang


dipancarkan suatu benda selama selang waktu t adalah sebesar :
Q
P= = eσAT 4 (7.1)
t

Keterangan :
P : Energi yang dipancarkan tiap satuan waktu atau daya (J/s atau Watt)
Q : Energi (kalor) yang dipancarkan suatu benda (Joule)
t : Selang waktu pemancaran energi (sekon)
e : Emisivitas benda atau kemampuan benda dalam memancarkan energi radiasi,
besarnya (0 < e < 1)
σ : Tetapan Stefan Boltzmann = 5,67 × 10-8 W/m2K4
A : Luas permukaan benda (m2)
T : Suhu mutlak benda dalam satuan Kelvin (TK = TC – 273)

Sebuah benda yang dapat menyerap semua radiasi yang mengenainya disebut benda hitam
sempurna. Radiasi yang dihasilkan oleh sebuah benda hitam sempurna ketika dipanaskan
disebut radiasi benda hitam. Perlu Anda pahami bahwa benda hitam sempurna hanyalah suatu
model ideal. Artinya, tak ada satu pun benda di dunia ini yang berperilaku sebagai benda hitam
sempurna. Benda hitam sempurna (jika ada) akan memiliki nilai emisivitas 1.
B. Hukum Pergeseran Wien

Fisika Kuantum 63
Wilhelm Wien menemukan suatu hubungan empirik sederhana antara panjang gelombang yang
dipancarkan untuk intensitas maksimum sebuah benda dengan suhu mutlak T, yang dinyatakan
sebagai :
λ maks T = C = 2,898 ×10 −3 mK (7.2)

Dengan C adalah tetapan pergeseran Wien. Pada gambar di bawah ini ditunjukkan grafik
hubungan antara intensitas terhadap panjang gelombang suatu benda hitam sempurna untuk tiga
jenis suhu. Perhatikan pergeseran puncak-puncak spektrumnya. Panjang gelombang untuk
intensitas maksimum semakin kecil seiring dengan bertambahnya suhu mutlak. Total energi
kalor radiasi yang dipancarkan sebanding dengan luas daerah di bawah grafik.
Intensitas radiasi

λ 1

λ 2

λ 3

T1 = 6000 K
T2 = 5000 K
T3 = 4000 K
500Grafik1000
Gambar 7.1. intensitas1500 2000 gelombang
terhadap panjang 2500 Panjang hitam pada 3λ jenis
gelombang
suatu benda (Å)suhu mutlak.

Dari grafik di atas, kita mendapat gambaran bahwa intensitas radiasi maksimum akan memiliki
nilai panjang gelombang kecil (dengan kata lain frekuensi besar) pada benda dengan suhu
tinggi. Dan sebaliknya, intensitas radiasi maksimum akan memiliki nilai panjang gelombang
besar (dengan kata lain frekuensinya kecil) ketika benda bersuhu lebih rendah.

Hukum pergeseran Wien ini hanya dapat menjelaskan radiasi benda hitam dengan panjang
gelombang yang nilainya kecil (pendek). Ia gagal menjelaskan radiasi benda hitam untuk
panjang gelombang yang nilainya besar (panjang).

C. Teori Rayleigh and Jeans

Rayleigh–Jeans dapat menjelaskan radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang nilainya
besar, namun gagal menjelaskan radiasi benda hitam untuk panjang gelombang yang nilainya
kecil. Artinya, berdasarkan teori Rayleigh and Jeans ini, hukum Stefan–Boltzmann (pers. 7.1)
hanya berlaku pada panjang gelombang yang nilainya besar.

D. Hipotesis Kuantum Planck

64 Fisika Kuantum
Kegagalan Wien dan Rayleigh–Jeans ini memacu seorang ilmuwan fisika Max Planck untuk
membuktikan Hukum Stefan–Boltzmann. Ada dua hipotesis yang dikemukakan Planck
mengenai hal ini :
1. Energi radiasi yang dipancarkan oleh benda bersifat diskret, yang besarnya :
E n =n . h .f (7.3)
Dengan n adalah bilangan asli (1, 2, 3, ....) yang disebut bilangan kuantum. Sedangkan f
adalah frekuensi getaran molekul benda. Dan h adalah konstanta (tetapan) Planck yang
besarnya 6,626 × 10-34 Js.

2. Molekul-molekul dalam benda memancarkan (emisi) atau menyerap (absorbsi)


energi radiasi dalam paket-paket diskret yang disebut kuantum atau foton.

Gagasan Planck ini baru menyangkut permukaan benda hitam. Selanjutnya, Albert Einstein
memperluasnya menjadi fenomena yang universal. Dan berdasarkan teori kuantum, cahaya
merupakan pancaran paket-paket energi (foton) yang terkuantisasi (diskret) yang besarnya
sesuai dengan persamaan (7.3). Teori Planck inilah awal munculnya Fisika Modern.
Intensitas

Rayleigh - Jeans

Planck

Wien

Panjang Gelombang
Gambar 7.2. Perbandingan teori Wien, Rayleigh – Jeans dan Planck.

E. Efek Fotolistrik

Efek fotolistrik merupakan hasil eksperimen klasik yang menunjukkan bahwa cahaya memiliki
karakteristik sebagai partikel.
Percobaan efek fotolistrik dilakukan oleh Albert Einstein untuk menguji adanya foton. Einstein
menyatakan bahwa ketika cahaya dipancarkan, energinya harus berkurang sebesar hf, 2hf, 3hf,
dan seterusnya. Dengan demikian, cahaya yang dipancarkan ternyata merupakan partikel-
partikel kecil yang disebut foton. Efek fotolistrik adalah peristiwa terlepasnya elektron-
elektron dari permukaan logam (elektron foto) ketika logam tersebut disinari dengan cahaya.

Berdasarkan hukum kekekalan energi :


1
mv 2 maks = eV 0 (7.4)
2

Keterangan :
m : Massa elektron (9,1 × 10-31 kg)

Fisika Kuantum 65
v : Kelajuan pancaran elektron (m/s)
e : Muatan elektron (1,6 × 10-19 C)
V0 : Potensial henti (Volt)

F. Efek Compton

Arthur Holly Compton mempelajari gejala-gejala tumbukan antara foton dan elektron. Ia
mendapatkan kesimpulan bahwa paket-paket energi gelombang elektromagnetik itu dapat
berfungsi sebagai partikel dengan momentum sebesar :
hf h
Pfoton = = (7.5)
c λ

Keterangan :
P : Momentum foton (kgm/s)
hf : Energi foton (Joule)
λ : Panjang gelombang (meter)

Dari efek Compton ini tampak bahwa cahaya memiliki sifat kembar (dualisme) yaitu sebagai
gelombang (memiliki panjang gelombang dan frekuensi), maupun sebagai partikel (mempunyai
momentum).

G. Hipotesis de Broglie

Louis de Broglie mengembangkan gagasan tentang dualisme gelombang partikel ini. Karena
cahaya memiliki perilaku seperti gelombang dan partikel, mungkin juga bahwa partikel-partikel
seperti elektron memiliki perilaku sebagai gelombang. Ia kemudian menunjukkan hubungan
besaran-besaran antara partikel dan gelombang :

h
λ= (7.6)
mv

Keterangan :
λ : Panjang gelombang (meter)
h : Konstanta Planck (6,626 × 10-34 Js)
m : Massa partikel (kg)
v : Kelajuan partikel (ms-1)

H. Tugas

1. Jelaskan yang dimaksud dengan :


a. radiasi
b. hukum Stefan – Boltzmann
c. radiasi benda hitam
d. hukum pergeseran Wien
e. teori max Planck tentang radiasi benda hitam
f. efek fotolistrik

66 Fisika Kuantum
2. Mengapa hukum pergeseran Wien dan teori Rayleigh – Jeans gagal menjelaskan radiasi
benda hitam?

3. Apa yang dikemukakan oleh Max Planck tentang radiasi benda hitam?

4. Besarnya dua buah lampu pijar memiliki emisivitas sama. Jari-jari lampu pertama dua kali
jari-jari lampu kedua. Jika suhu permukaan lampu pijar pertama 27°C, dan suhu permukaan
lampu pijar kedua 227°C, berapakah perbandingan daya lampu pertama dan kedua?

5. Suhu permukaan suatu benda 579 K. Jika tetapan Wien 2,898 × 10-3 mK, berapakah
panjang gelombang radiasi pada intensitas maksimum yang dipancarkan permukaan benda itu?

6. Energi radiasi yang dipancarkan oleh sebuah gelombang elektromagnetik tiap detiknya
sebesar 100 MeV. Jika panjang gelombang yang dihasilkan sebesar 6 pm, berapa banyaknya
foton yang dipancarkan tiap detiknya?

7. Dari percobaan siapakah yang dengan jelas menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat
dualisme (sebagai partikel maupun sebagai gelombang)?

8. Siapakah yang menjelaskan bahwa selain sebagai suatu partikel, elektron juga memiliki sifat
gelombang?

9. Suatu elektron bergerak dengan kelajuan 2,2 × 107 m/s. Jika tetapan Planck 6,6 × 10-34 Js
dan massa elektron 9,0 × 10-31 kg, berapakah panjang gelombang de Broglie dari berkas
elektron itu?

I. Peta Konsep

TEORI KUANTUM

EFEK RADIASI EFEK HIPOTESIS


FOTOLISTRIK BENDA HITAM COMPTON DE BROGLIE

HUKUM
HUKUM HIPOTESIS
PERGESERAN
STEFAN-BOLTZMAN PLANCK
WIEN

Fisika Kuantum 67

You might also like