Permasalah – permasalahan internasional semakin banyak sejak berakhirnya perang
dingin. Berimbangnya kekuatan – kekuatan dunia yang tidak terletak pada satu negara saja menjadi timbul permasalahan – permasalahan internasional. Permasalahan – permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan cara. Pertama dengan damai tanpa ada konflik secara terbuka. Kedua penyelesaian permasalah dengan mengunakan perang. Sejak berakhirnya perang dingin semakin berkurang penyelesaian secara terbuka melalui perang walupun ada itu tidak banyak dan tidak memakan waktu yang lama. Sejak undang – undang masalah penyelesaian sengketa ditetapkan penyelesaian seharusnya melalui jalan yang damai.
1. Dasar Hukum
Dalam halnya untuk mngurangi penggunaan kekerasan antarnegara dalam suatu
sengketa perlu ditempuh suatu penyelesaian secara damai. Usaha ini mutlak diperlukan sebelum persengketaan itu mengarah pada suatu pelanggaran terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Perang tidak dibenarkan oleh hukum internasional ( reunification of war ) sebagaimana telah dituangkan dalam Bryan – Kellogs Pact dalam Paris Treaty 1928. Prinsip untuk menentang perang itu juga diadopsi dalam ketentuan PBB yang menyatakan bahwa “ Negara tidak dibenarkan untuk menggunakan ancaman atau kekerasan terhadap keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara lain atau dengan cara apapun juga yang bertentangan dengan tujuan – tujuan PBB” ( Pasal 2 ayat 4 ).
2. Penyelesaian Sengketa Melalui Perundingan (Negotiation}
3. 3, Penyelesaian Sengketa melalui Penyelidikan (Enquiry} 4. Penyelesaian Sengketa Melalui jasa-jasa Baik (Good Ojjices} 5. Penyelesaian Sengketa Melalui Mediasi {Mediation} 6. Penyelesaiari Sengketa Melalui Konsiliasi (Conciliation} 7. Penyelesaian Mela1ui Arbitrasi {Arbitration} 8. Penyelesaian Sengketa Secara Hukum ( Judicial Settlement} 9. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengaturan atau Badan Regional {Arrangement or Regional Agencies]