Professional Documents
Culture Documents
A. Methanogenik
Bakteri ini merupakan kemoautotrof yang memperoleh
keperluan metabolismenya dengan menghasilkan metana dari
karbon dioksida dan hidrogen. Habitat di tepi rawa paya metana
biasa dinamakan gas rawa, juga hidup di rumen sapi, terdapat
pada hidrogen dan karbon dioksida yang dihasilkan
mikroorganisme lain yang hidup di situ. Bakteri ini dapat
bertahan hidup pada suhu yang tinggi karena struktur DNA,
protein dan membran selnya telah beradaptasi. Bakteri
methanogenik dapat tumbuh baik pada suhu 980C dan mati di
bawah 840C.
b. Halofilik
Bakteri ini hidup pada habitat yang berkadar garam tinggi,
seperti di laut mati dan danau air asin. Beberapa bakteri ini
mampu melakukan fotosintesis. Jenis klorofilnya disebut
bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu.
c. Pereduksi sulfur (bakteri termofilik)
Bakteri pereduksi sulfuur menggunakan hidrogen dan sulfur
anorganik sebagai sumber energinya, mampu hidup pada
suhu 850C reaksinya sebagai berikut:
H2 + S ---- H2S
6 H2S + 3 O2 ----- 6 S + 6 H2O
d. Thermoasidofilik
Bakteri ini hidup dengan mengoksidasi sulfur. Bakteri
thermoasidofilik terdapat di lubang vulkanik dan mata air
bersulfur seperti yang terdapat di Yellowstone Amerika.
Eubacteria
Eubacteria sering dianggap sebagai bakteri sesungguhnya.
Eubacteria terbagi dalam tiga divisi yaitu Graciliates, Firmicutes
dan Tenecutes. Eubacteria meliputi seluruh anggota bakteri dan
ganggang biru-hijau (Cyanobacteria).
BAKTERI
a. Ciri-ciri Bakteri
Secara umum ciri-ciri bakteri:
1. Merupakan mikroorganisme berukuran lebar 0,5-1 mikron
dan panjang 10 mikron
2. Bersifat kosmopolit/dapat hidup di berbagai lingkungan
misalnya di tubuh organisme, di tanah, air tawar, dan air laut
3. Pada kondisi tidak menguntungkan bakteri membentuk
endospora dan membentuk kapsul (bakteri yang berkapsul lebih
sering bersifat patogen)
Struktur Sel Bakteri
1. Dinding sel
Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas
peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein.
Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel,
melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel.
Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan
menjadi:
a. Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma
dan bila diberi tinta cina akan menimbulkan warna. Contoh :
Clostridium tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus,
Staphylococcus aureus.
b. Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran
plasma dan membran luar, bila diberi tinta cina tidak
menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. coli, Salmonella
typhosa, Vibrio cholera, Neissiria gornorrhoe.
2. Membran sel
Tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat selektif
permeabel. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat
makanan dan keluarnya sisa metabolisme, berperan dalam
pembelahan sel.
3. Isi sel
Tersusun atas organel-organel seperti:
a. Inti, bersifat prokarion terdiri atas benang kromatin DNA dan
RNA
b. Mesosom, yang diduga berfungsi sebagai mitokondria
c. Volutin, yaitu zat yang banyak mengandung DNA
d. Ribosom, sebagai tempat sintesis protein
e. Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis
(bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang
berisi lembar fotosintesis
f. Plasmid, adalah DNA non kromosom, plasmid mengandung
gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam
satu bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid
1/1000 kali DNA kromosom.
4. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri. Berdasarkan
kedudukan flagel pada bakteri dapat dibedakan menjadi 5
macam yaitu:
• Monotrik : jika flagel hanya satu dan melekat pada salah
satu ujung sel
• Lofotrik: jika flagel banyak dan melekat pada salah satu
ujung sel
• Amfitrik: jika flagel banyak dan melekat pada kedua ujung
• Peritrik : jika flagel tersebar pada seluruh permukaan sel
• Atrik: jika tidak mempunyai flagel
5. Reproduksi Bakteri
Cara reproduksi bakteri yaitu:
a. Reproduksi Aseksual/vegetatif
Caranya dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung
(tanpa melalui tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan
diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA
identik dan diikuti pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan
berlangsung cepat setiap 20 menit sekali. Contoh : E. coli.
b. Reproduksi Seksual/generatif
Caranya dengan konjugasi, pembelahan secara langsung materi
genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma.
Tidak dapat ditentukan jenis kelamin kedua bakteri yang
berkonjugasi. Contoh : E. coli.
Rekombinasi DNA
Rekombinasi artinya bergabungnya dua DNA dari sumber yang
berbeda. Rekombinasi DNA selain dengan proses konjugasi ada
proses lain yaitu transformasi, transduksi, yang kemudian
disebut proses paraseksual. Proses paraseksual meliputi:
• Transformasi,
ialah pemindahan sebagian materi genetik atau DNA atau hanya
satu gen bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang
kompleks. Proses ini pertama ditemukan Frederick Griffith tahun
1982. Contoh : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus,
Bacillus. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri
menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya bakteri patogen
yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal
antibiotik karena transformasi.
• Transduksi,
pemindahan materi genetik dengan perantara virus. Virus dapat
menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan
membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya.
Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal
partikel transduksi (transducing particle). Cara ini dikemukakan
oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg
• Konjugasi,
pemindahan materi genetic secara langsung antara dua bakteri
yang berbeda muatan
6. Penggolongan Bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dapat dibedakan menjadi yaitu:
a. Bentuk batang/basil (silindris), dibedakan menjadi:
1. Basil tunggal (monobasil) contohnya : E. coli, Salmonella
typhosa
2. Diplobasil (berbentuk batang bergandengan dua-dua)
3. Streptobasil, bergandengan seperti rantai contohnya:
Streptobacillus moniliformis,
Azotobacter sp.
b. Bentuk Bulat / Kokus , dibedakan menjadi:
1. Monococcus, berbentuk bulat, satu-satu, contohnya:
Monococcus gonorrohoe
2. Diplococcus, bergandengan dua-dua contohnya : Diplococcus
pneumonia
3. Streptococcus, bergandengan bulat seperti rantai, contohnya:
Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis, Streptococcus
pneumoniae.
4. Sarcina, bentuk bulat yang mengelompok membentuk kubus,
contohnya: Sarcina sp
5. Stafilokokus, bentuk bulat yang bergerombol seperti anggur,
contohnya:
Staphylococcus aureus.
c. Bentuk Spiral, dibedakan menjadi:
1. Koma (vibrio) contohnya: Vibrio comma
2. Spiral (bengkok) contohnya: Spirillium minor
3. Spiroseta (spiral halus dan lentur) contohnya: Triponema
pallidum
7. Berdasarkan cara mendapatkan makanan, dibedakan
menjadi dua golongan yaitu:
a. Bakteri Heterotrof, artinya bakteri yang mendapatkan
makanan dari organisme lain. Bakteri heterotrof dibedakan
menjadi dua macam:
b. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang hidupnya dari sisa-sisa
organisme mati atau sampah, contohnya: E. coli,
Methanobacterium ruminatum, Clostridium sporagens,
Thiobacillus denitrificans, Desulfovirio desulficans.Bakteri parasit,
yaitu bakteri yang hidupnya tergantung pada makhluk hidup lain,
umumnya bersifat patogen (menimbulkan penyakit).
c. Bakteri Autotrof, yaitu bakteri yang mampu membuat
makanan sendiri, bakteri ini dibedakan menjadi:
1. Bakteri fotoautotrof, contohnya: bakteri ungu, bakteri hijau
2. Bakteri kemoautotrof, contohnya: bakteri S, bakteri nitrat,
bakteri nitrit
8. Berdasarkan cara mendapatkan oksigen, dibedakan menjadi
dua golongan yaitu:
a. Bakteri aerob, bakteri yang memerlukan oksigen untuk
hidupnya. Contohnya: bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrococcus)
dan bakteri nitrat (Nitrobacter)
b. Bakteri anaerob, bakteri yang tidak memerlukan oksigen
dalam hidupnya. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium
desulfuricans
9. Peranan Bakteri
a. Bakteri yang merugikan manusia (Parasit pada manusia)
adalah
1. Salmonella typhosa Tipus
2. Vibrio coma Kolera
3. Clostridium tetani Tetanus
4. Neisseria gonorrhoeae Kencing nanah
5. Tryponema palidum Sipilis
6. Parasit pada tumbuhan
7. Pseudomonas cattleyae Penyakit pada anggrek
8. Pseudomonas solanacearum Penyakit pada pisang
9. Bacterium papaye Penyakit pada papaya
Alga eukariotik
Diagram yang menggambarkan teori mengenai evolusi alga (dan
tumbuhan) masa kini yang banyak didukung.
Jenis-jenis alga lainnya memiliki struktur sel eukariotik dan mampu
berfotosintesis, entah dengan klorofil maupun dengan pigmen-pigmen lain yang
membantu dalam asimilasi energi.
Dalam taksonomi paling modern, alga-alga eukariotik meliputi filum/divisio
berikut ini. Perlu disadari bahwa pengelompokan semua alga eukariotik sebagai
Protista dianggap tidak valid lagi karena sebagian alga (misalnya alga hijau dan
alga merah) lebih dekat kekerabatannya dengan tumbuhan daripada eukariota
bersel satu lainnya.