You are on page 1of 11

BAB I

PENDALUAN

Kuda (Equus caballus atau Equus ferus caballus) adalah salah satu dari
sepuluh spesies modern mamalia dari genus Equus. Hewan ini telah lama
merupakan salah satu hewan ternak yang penting secara ekonomis, dan telah
memegang peranan penting dalam pengangkutan orang dan barang selama ribuan
tahun. Kuda dapat ditunggangi oleh manusia dengan menggunakan sadel dan
dapat pula digunakan untuk menarik sesuatu, seperti kendaraan beroda, atau
bajak. Pada beberapa daerah, kuda juga digunakan sebagai sumber makanan.
Walaupun peternakan kuda diperkirakan telah dimulai sejak tahun 4500 SM,
bukti-bukti penggunaan kuda untuk keperluan manusia baru ditemukan terjadi
sejak 2000 SM.

Dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Science,
sebuah analisis oleh para peneliti jerman dari Institut Leibniz untuk riset kebun
binatang dan kehidupan liar, Berlin, institut arkeologi jerman, universitas
Humboltz Berlin, institut Max Planck untuk antropologi arkeologis, Leipzig,
bekerja sama dengan pra ilmuan amerika dan spanyol, telah mengungkapkan
misteri tentang pemeliharaan kuda.

Berdasarkan pada DNA purba yang merentang waktu antara pleistosen


akhir dan abad pertengahan, mentarget pada gen nuklir yang bertanggung jawab
untuk pewarnaan kulit memungkinkan untuk mengungkapkan waktu dan tempat
peternakan kuda. Lebih lanjut studi ini menunjukkan betapa cepat jumlah
pewarnaan meningkat sebagai hasil peternakan. Ia juga menunjukkan dengan jelas
kalau keragaman besar warna pada kuda ternak yang kita amati sekarang adalah
hasil peternakan selektif oleh para peternak kuno.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Fosil

Fosil merupakan bukti adanya kehidupan pada masa lampau, demikian


pendapat Leonardo Da Vinci ilmuwan italia, pada tahun 1452 – 1519.
Fosil berasal dari kata fodere yang berarti menggali. Fosil adalah sisa – sisa
hewan atau tumbuhan dari zaman purba yang telah membatu (jejak – jejak
yang tersimpan dalam bebatuan).

Penemuan fosil hanya secara kebetulan saja dan jarang sekali di


temukan fosil yang utuh secara keseluruhan , hal ini dapat dipahami karena
banyak factor yang menyebabkan hancurnya tubuh organism yang telah mati,
misalnya karena berikut ini:

- Proses lipatan batuan bumi.


- Pengaruh air
- Air
- Bakteri pengurai
- Hewan pemakan bangkai.

Ilmu yang mempelajajri tentang fosil adalah palaentologi (palaes =


tua) Dari berbagai lapisan batuan tersebut secara kebetulan ditemukan adanya
fosil yang menunjukkan adanya perubahan struktur tubuh secara berangsur –
angsur.

Dengan membandingkan struktur tubuh tersebut maka dapat diambil


kesimpulan keadaan lingkungan pada masa lampau berbeda dengan masa
sekarang.

a. Penemuan Fosil Kuda

Hasil rekonstruksi penemuan fosil kuda oleh Marsh dan Osborn pada
evolusi kuda sangat baik dan jelas sekali arah umum perkembangannya
Perubahan utama yang terjadi pada evolusi kuda ini disebabkan oleh
perubahan pada lingkungan, misalnya:

1. Perubahan pada jumlah jari dan membesarnya jari disebabkan


karena menyesuaikan diri pada tempat berpijaknya , yang mulanya
hutan berawa menjadi padang rumput.
2. Perubahan geraham menjadi tinggi dan bergerigi disebabkan
karena menyesuaikan diri dengan jenis makanannya yang semula buah
– buahan lunak menjadi rumput yang mengandung silica.
3. Leher berubah menjadi panjang dan gerakan makin lincah karena
menyesuaikan diri untuk memperluas jangkauan pandangan terhadap
predator dipadang rumput dan dan dapat menengok kesegala arah.

Gambar Evolusi Kuda

.
2. Homologi

Adalah alat / organ tubuh yang asal filogenetiknya serta struktur


dalamnya pada dasarnya sama, namun fungsinya dapat berlainan . misalnya
sirip ikan paus fungsinya untuk berenang diperairan sehingga organ ini
menyesuaikan dengan tempat hidupnya di air, homolog dengan kaki depan
anjing atau kuda yang fungsinya untuk berjalan. Sayap burung fungsinya
untuk terbang, sedangkan tangan manusia untuk memegang. Alat – alat
tersebut adalah homolog.

Karena arah evolusinya berbeda – beda maka terjadilah perubahan


adaptif yang berbeda – beda pada organ, sehingga fungsi organ tersebut
menjadi berbeda. Homologi alat – alat tubuh pada berbagai mahluk hidup ini
merupakan petunjuk tentang adanya evolusi.

Struktur homolog tertua adalah organ vestigial yang merupakan


struktur yang mengalami rudimentasi (mengecil). organ vestigial adalah sisa /
peninggalan sejarah. Struktur vestigial pada mulanya adalah struktur yang
memiliki fungsi penting pada nenek moyang namun tidak selamanya
digunakan. Misalnya rangka ular dari beberapa jenis memiliki organ vestigial
yang berupa tulang pelvis dan kaki yang diduga berasal dari nenek moyang..
Apendiks (usu buntu )merupakan sisa – sisa rudimenter sebagaian usus besar
yang benar – benar buntu. Tulang – tungging (os cocygis) ujung bawah tulang
belakang adalah sisa – sisa ekor yang dimiliki leluhur manusia.

Lawan homolog adalah analog, analog adalah alat – alat yang


fungsinya sama tetapi asal filogenetik, perkembangan embrional, dan
strukturnya berbeda.

3. Studi Komperatif Mengenai Perkembangan Embrio

Perkembanangan embrio berbagai jenis hewan vertebrata menunjukkan


adanya hubungan kekerabatan antara satu dengan lainnya. Hewan multisel
yang berkembang biak secara seksual selalu mengalami tahap perkembang
biakan secara seksual selalu mengalami tahap perkembangan , semula sebagai
zygot kemudian mengalami perkembanagn menjadi mebrio, morula, blastula
dan gastrula.

Dari berbagai jenis vertebrata ini menunjukkan adanya persamaan –


persamaan perkembangan zigot sampai tahap awal embrio, barulah kemudian
masing – masing menunjukkan atau muncul adanya cirri khas untuk tiap – tiap
vertebrata tersebut. Darwin mengutarakan kepentingan bukti – bukti
embriologi untuk evolusi, tetapi baru ernest Haeckel (1866) menciptakan teori
rekapitulasi (ulanagn) yang menyatakan “perkembangan ontogenik
mengulangi perkembangan filogenetik”. Perkembangan individu mulai dari
sel telur dibuahi (zigot) hingga individu dewasa, bahkan hingga mati disebut
ontogeny.

Sedangkan filogeni adalah sejarah singkat perkembangan mahluk hidup


dari filum yang paling sempurna.Hasil penelitian perkembangan embrio
menunjukkan bahwa ontogeny suatu organism dapat dianggap sebagai
ulangan singkat filogeni.

Adanya persamaan perkembangan pada semua golongan vertebrata


tersebut menunjukkan adanya hubungan kekerabatan, yaitu semakin banyak
persamaan maka semakin dekat hubungan kekerabatannya dan semakin
sedikit persamaannya makasemakin jauh hubungan kekerabatannya.

1. Anatomi Perbandingan

Dari studi anatomi perbandingan dapat diketabui bahwa alat-alat


fungsional pada pelbagai binatang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Homologi

alat tubuh yang mempunyai bentuk yang berbeda dan fungsinya


berbeda namun kalau diteliti mempunyai bentuk dasar sama.
b. Analogi

alat-alat tubuh yang mempunyai bentuk dasar yang berbeda


namun karena perkembangan evolusi yang konvergen alat-alat tersebut
mempunyai fungsi yang sama.

2. Embriolog Perbandingan

Embrio hewan bersel banyak mengalarni kesamaan perkembangan


embrio, berawal dari zygot Þ blastula Þ gastrula, kemudian mengalami
diferensiasi sehingga terbentuk bermacam-macam alat tubuh.

Ernest Haeckel, mengatakan tentang adanya peristiwa ulangan


ontogeni yang serupa dengan peristiwa filogeninya, dia sebut teori
rekapitulasi.

Cotoh: adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada


mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan,
selanjutnya menyerupai embrio amfibi, selanjutnya menyerupai
perkembangan embrio reptil.

3. Perbandingan Fisiologi

Telah diketahui ada kemiripan dalam faal antara pelbagai makhluk mulai
dari mikroorganisme sampai manusia, misalnya :
• kemiripan dalam kegiatan pernafasan.
• pembentukan ATP dan penggunaannya dalam pelbagai proses kehidupan
adalah serupa pada hampir semua organisme.

4. Petunjuk-petunjuk Secara Biokimia

Digunakan uji presipitin yang pada dasarnya adanya reaksi antara


antigen-antibodi. Banyaknya endapan yang terjadi sebagai akibat reaksi
tersebut digunakan untuk menentukan jauh-dekatnya hubungan antara
organisme yang satu dengan yang lainnya.
5. Petunjuk-petunjuk Peristiwa Domestikasi
Menguhah tanaman dan hewan liar menjadi tanaman dan hewan
yang dapat dikuasai dan bermanfaat sesuai dengan keinginan manusia
adalah akibat dari peristiwa domestikasi.
Contoh: penyilangan burung-burung merpati, sehingga dijumpai adanya
150 variasi burung, yang di antaranya begitu berbeda hingga dapat
dianggap sebagai spesies berbeda.

6. Petunjuk-petunjuk dari alat tubuh yang tersisa

Alat-alat yang tersisa dianggap sebagai bukti adanya proses


evolusi, alat-alat ini sudah tidak berguna namun ternyata masih dijumpai.
Contoh : Pada manusia :
• selaput mata pada sudut mata sebelah dalam
• tulang ekor
• gigi taring yang runcing

7. Petunjuk-petunjuk Paleontologi
Telah diketabui bahwa fosil dapat digunakan sebagai petunjuk
adanya evolusi.

4. Mitos tentang Evolusi Kuda

Hingga baru-baru ini, urutan imajiner evolusi kuda telah dikemukakan


sebagai bukti fosil terpenting teori evolusi. Akan tetapi, saat ini banyak
pendukung evolusi berterus terang mengakui bahwa skenario evolusi kuda
telah hancur. Dalam sebuah simposium empat hari mengenai masalah-masalah
teori evolusi bertahap yang diselenggarakan pada tahun 1980 di Field Museum
of Natural History, Chicago, dan dihadiri 150 evolusionis, Boyce Rensberger,
seorang evolusionis yang memberikan sambutan, mengatakan bahwa skenario
evolusi kuda tidak didukung oleh catatan fosil dan tidak ditemukan proses
evolusi yang menjelaskan evolusi kuda secara bertahap:
Contoh populer evolusi kuda, yang mengemukakan perubahan bertahap
dari makhluk seukuran rubah dengan kaki berjari empat yang hidup hampir 50
juta tahun lalu menjadi kuda masa kini yang lebih besar dengan kaki berjari
satu, telah lama diketahui keliru. Bertentangan dengan perubahan secara
bertahap, fosil setiap spesies peralihan tampak sama sekali berbeda, tidak
berubah, dan kemudian menjadi punah. Bentuk-bentuk transisi tidak
diketahui.1

Seorang ahli paleontologi kenamaan, Colin Patterson, direktur Natural


History Museum, Inggris, berkomentar tentang skema "evolusi kuda" yang
dipamerkan untuk umum di lantai dasar museum tersebut:

Telah begitu banyak cerita tentang sejarah kehidupan di bumi ini,


sebagian lebih imajinatif daripada yang lain. Contoh paling terkenal, masih
dipamerkan di lantai bawah, adalah skema evolusi kuda yang dibuat
barangkali 50 tahun lalu. Dan itu telah dijadikan kebenaran harfiah dari buku
ke buku. Kini, saya pikir itu perlu disesali, terutama jika mereka yang
mengajukan cerita semacam ini sendiri menyadari betapa spekulatifnya
sebagian skema tersebut. 2

Jadi, apa yang mendasari skenario "evolusi kuda"? Skenario ini


dirumuskan dengan diagram-diagram tipuan yang disusun berurutan dari fosil
spesies-spesies berbeda yang hidup pada periode sangat berlainan di India,
Afrika Selatan, Amerika Utara dan Eropa, se-mata-mata mengikuti imajinasi
evolusionis. Terdapat lebih dari 20 diagram evolusi kuda yang diajukan para
peneliti. Semua diagram itu sangat berbeda satu sama lain. Evolusionis tidak
mencapai kesepakatan tentang hal ini. Satu-satunya persamaan di antara mere-
ka keyakinan bahwa nenek moyang kuda (Equus) adalah makhluk seukur-an
anjing yang disebut "Eohippus", hidup dalam Periode Eosin 55 juta tahun lalu.
Akan tetapi, jalur evolusi dari Eohippus ke Equus sama sekali tidak konsisten.

Seorang evolusionis yang juga penulis ilmu alam, Gordon R. Taylor,


menjelaskan kenyataan yang jarang diakui ini dalam bukunya, The Great
Evolution Mystery:
Namun barangkali kelemahan paling serius dari Darwinisme adalah
kegagalan para ahli paleontologi menemukan filogeni atau silsilah organisme
yang meyakinkan untuk menunjukkan perubahan evolusi besar... Kuda sering
dikemukakan sebagai satu-satunya contoh yang bisa mewakili sepenuhnya.
Akan tetapi kenyataannya, garis yang menghubungkan Eohippus dengan
Equus sangat tidak menentu. Garis ini semestinya menunjukkan peningkatan
ukuran badan yang kontinu. Tetapi kenyataannya, sejumlah varian berukuran
lebih kecil dari Eohippus, bukannya lebih besar. Spesimen-spesimen dari
berbagai sumber dapat digabungkan dalam urutan yang tampak begitu
meyakinkan, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa mereka tersusun
menurut waktu yang sesuai dengan urutan ini.3

Semua fakta ini adalah bukti kuat bahwa diagram-diagram evolusi


kuda, yang dinyatakan sebagai satu bukti paling kokoh untuk Darwinisme,
tidak lain hanyalah dongeng fantastis dan tidak masuk akal.
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pada DNA purba yang merentang waktu antara pleistosen


akhir dan abad pertengahan, mentarget pada gen nuklir yang bertanggung jawab
untuk pewarnaan kulit memungkinkan untuk mengungkapkan waktu dan tempat
peternakan kuda. Lebih lanjut studi ini menunjukkan betapa cepat jumlah
pewarnaan meningkat sebagai hasil peternakan. Ia juga menunjukkan dengan jelas
kalau keragaman besar warna pada kuda ternak yang kita amati sekarang adalah
hasil peternakan selektif oleh para peternak kuno. Selama bermilenium, kuda
terkait dengan sejarah manusia merubah masyarakat dalam lingkup benua, dari
Aleksander Agung hingga Jenghis Khan yang menginvasi Asia dan Eropa Timur
atau rancis Pizarro menghancurkan Kekaisaran Inca dengan hanya 30 tentara
berkuda. Kuda adalah hewan mahal dan bernilai sepanjang waktu.

Evolusi memang berbicara perubahan (yang diperkirakan terjadi sangat


perlahan), TETAPI tidak semua perubahan pelan itu memilki makna evolusi.

Demikian juga dengan mutasi gen. Salah satu mekanisme evolusi


diperkirakan melalui mutasi genetik. tetapi tidak semua mutasi genetik akan
membentuk evolusi. Bahkan cacat yg lemah.

Sepertiya rumus evolusipun belum bener-bener diketemukan hingga


sekarang. Namun bahwa ada evidence atau tanda-tanda perubahan itu sudah
terekam dan terlihat pola-nya. Baik terekam dalam fosil, maupun dalam level
mikro misalnya perubahan DNA dalam bakteri TBC, dimana bakteri2 TBC ini
sudah banyak yg rentan dengan obat-obatan antibiotik lama.

Evolusi melalui proses atau meknisme, tetapi mekanismenya sendiri


banyak sekali, dan pengaruh satu mekanisme dengan mekanisme yang lain belum
ketahuan secara ilmiah.
DAFTAR PUSTAKA

http://harunyahya.us/indo/buku/keruntuhan007.htm

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/
Biologi/0136%20Bio%203-4e.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Kuda

You might also like